![]() 1
Bab II
Landasan Teori
2.1. Konsep Dasar-Dasar Logat Kansai
Untuk memperkenalkan dasar-dasar kansai ben, Slotsve dan Palter (1995, hal. 12-14)
menyertakan beberapa dasar-dasar
dalam kansai ben
dan juga yang berkaitan dengan
penelitian ini dan diharapkan dapat membantu dalam memahami kansai ben.
2.1.1. Kata-kata dasar kansai ben
Untuk memahami kata-kata dalam kansai ben, berikut beberapa dasar kansai ben :
1. Beberapa kata yang bertentangan dengan bahasa Jepang standard, contoh :
Bahasa Jepang standard
Bahasa kansai ben
Arti
??
??
Sering
?????
????
Menarik
???
???
Bukan, Beda
???
???
Ini adalah
?????
?????
Segitu
Tabel 2.1. (Sumber: Slotsve dan Palter, 1995, hal. 13 )
|
![]() 2
2. Bunyi S dalam bahasa jepang standard digantikan dengan bunyi H, contoh :
Bahasa Jepang standard
Bahasa kansai ben
Arti
-san
-??
-han
-??
Mr atau Mrs.
-masen
-???
-mahen
-???
Bentuk negatif melakukan
-masyou
-????
-mahyou
-????
Bentuk mengajak
Tabel 2.2. (Sumber: Slotsve dan Palter, 1995, hal. 13)
3. Kalimat akhir berakhiran panjang sering dipendekkan, contoh:
Bahasa jepang standard
Bahasa logat kansai
Arti
Ikou
???
Iko
??
Ayo pergi
Shou
???
Sho
??
Ayo
Souda
???
Soya atau seya
??/?
?
Iya atau oh iya
Tabel 2.3. (Sumber: Slotsve dan Palter, 1995, hal. 13)
4. Kalimat akhir berakhiran pendek sering dipanjangkan, contoh :
Bahasa jepang standard
Bahasa logat kansai
Arti
Te
?
Tee
??
Tangan
Ke
?
Kee
??
Rambut
Ki
?
Kii
??
Pohon
|
![]() 3
Chi
?
Chii
??
Darah
Tabel 2.4. (Sumber: Slotsve dan Palter, 1995, hal. 13-14)
2.1.2. Kata-Kata Khusus dalam Kansai ben
Slotsve dan Palter (1995, hal. 20-27,64)
menjelaskan beberapa kata-kata yang sering
digunakan dalam kansai ben, diantaranya seperti kata akan, honma, dan lain-lain. Berikut
beberapa penjelasan singkat mengenai kata-kata tersebut yang dikemukakan oleh Slotsve dan
Palter :
1. Akan (???)
Kata akan
(???)adalah bentuk modifikasi dari kata ikan
(???)yang
berasal dari kata ikenai (????). Kata ini mempunyai arti yang mirip dengan kata
dame (?? / ??)dalam bahasa Jepang standard.
Contoh :
??
:?????????????
??
:???!
Terjemahan :
Suzuki : Bisa pinjami aku 10 juta yen ?
Honda : Tidak bisa! / tidak boleh!
Sumber : Slotsve dan Palter (1995, hal. 20)
2.Chau (???)
|
![]() 4
Kata Chau
(???) adalah bentuk dari kata chigaimasu(????) dalam kansai
ben.
Contoh :
??
:?????????
??
:????????????????
Terjemahan :
Kensuke : Tarif kereta 200 yen kan.
Kyouta : Bukan, Bukan. 250 yen loh.
Sumber : Slotsve dan Palter (1995, hal.24)
3. Honma (???)
Kata Honma(???)sama artinya dengan kata Hontou(??). Biasa dipakai
untuk memastikan suatu hal.
Contoh :
????????????
Terjemahan :
Hari ini panas sekali ya.
Sumber : Slotsve dan Palter (1995, hal.27)
4.Metcha, Mutcha
(?????????)
|
![]() 5
Kedua kata diatas adalah kata yang sering dipakai ketika menyebut kata sangat. Kata ini
sama artinya dengan kata sugoku(???),
totemo(???), atau taihen (??)
dalam bahasa Jepang standard.
Contoh :
1. ?????????
2. ????????
Terjemahan :
1. Sangat Menarik
2. Sangat Enak
Sumber : Slosve dan Palter (1995, hal. 29)
5. Yu (
??
)
Kata ini adalah bentuk lain dari kata iu
(??) dalam kansai ben. Kata ini
ada untuk
mempermudah pengucapan
namun,
agak sedikit sulit dalam membedakan dengan
pengucapan iu.
Bentuk bentuk kata kerja sehubungan dengan??:
???
(???)
????
(????)
??????
(????)
Contoh :
|
6
????????
Terjemahan :
Bilang apa tadi ?
Sumber : Slotsve dan Palter (1995, hal. 64)
6. Ee (??)
Kata ??digunakan dalam kansai ben untuk menggantikan kata??dalam
bahasa jepang standard. Tergantung konteks nya, kata diatas mengandung arti bagus atau
cukup.
Contoh :
????????????
Terjemahan :
Mobil itu, Bagus / cukup bagus yah.
Sumber : Slotsve dan Palter (1995, hal .25)
7.Hona, Honnara, dan Sonnara (????????????)
Ketiga bentuk diatas mempunyai artian yang hampir mirip dengan kata sore nara.
Biasanya hona lebih sering dipakai oleh wanita, dan honnara oleh pria. Kata hona dan
honnara bisa juga berarti sampai nanti .
Contoh :
|
7
??:??????
?
:?????
??:?????????
Terjemahan :
Sumiyoshi : Itu berapa?
Sakai : 160yen
Sumiyoshi : Kalau begitu, kuambil.
Sumber : Slostve dan Palter (1995,hal. 59)
8. Sara
?
(??)
Orang-orang kansai lebih sering menyebut sara daripada atarashii untuk menyebut
kata baru. Khususnya apabila berkaitan dengan barang.
Contoh :
??????????
Terjemahan :
Tas ini baru.
Sumber : Slostve dan Palter (1995, hal.129)
Yang paling sering digunakan ketika memakai sara adalah pada saat menyebut kata
hin
(?)
,sehingga menjadi sarappin
(?????(??))
.
9. Youke, Yousan, Gyousan
(???????????)
|
8
Kelima kata diatas mempunyai makna yang sama dengan takusan(??) dan dipakai
dengan cara pemakaian yang sama. Hanya saja setiap orang biasanya memakai salah satu
diantaranya. Tergantung daerahnya, penggunaannya bisa berbeda.
Contoh :
??????
Terjemahan :
Aku beli banyak.
Sumber : Slotsve dan Palter (1995, hal. 98)
10. Shindoi (????)
Kata ini sering digunakan untuk mengekspresikan rasa lelah yang diakibatkan oleh sesuatu
yang melelahkan atau saat kesusahan.
Contoh :
1.????????????
2.???????????
Terjemahan :
1. Pekerjaan ini merepotkan / melelahkan.
2. Hari ini melelahkan.
Sumber : Slotsve dan Palter ( 1995, hal. 61)
|
9
11. Nangi (??)
Kata nangi adalah bentuk kansai ben dari kata muzukashii atau mendokusai. Kata ini
biasa sering dipakai oleh pria dan orang yang lebih tua.
Contoh :
???:?????????????????
??:??????????????????????
Terjemahan :
Pegawai hira : Apakah boss akan menghadiri rapat besok ?
Boss : Tidak, jadwal saya besok sudah penuh.
Sumber : Slostve dan Palter (1995, hal. 128)
12. Honja (????)
Kata ini adalah bentuk kansai ben dari kata sore jya yang mempunyai arti sama dengan
sayonara yaitu sampai jumpa. Perempuan biasanya memakai hona namun juga memakai
honja.
Contoh :
????:?????????
??:???????
Terjemahan :
|
10
Palter : Sampai nanti.
Horiuchi : Sampai nanti.
Sumber : Slostsve dan Palter (1995, hal. 139)
2.2. Konsep Bentuk Kalimat Perintah Dalam Kansai Ben
Dalam logat Kansai,
terdapat berbagai cara dalam penggunaan bentuk kalimat perintah.
Berikut beberapa contoh kalimat perintah dalam kansai ben yang dikemukakan oleh Slotsve
dan Palter (1995, hal. 26) :
1. ?????????!
2. ????????!
3. ???????!
Apabila diterjemahkan kedalam bhs Indonesia, ketiga contoh diatas mempunyai arti yang
sama yaitu sudah cukup, hentikan.
Contoh diatas juga merupakan bentuk yang diubah
kedalam kansai ben dari kata dasar nya ???????dalam bahasa Jepang standard.
Menurut Tse (1993, Hal. 34) penggunaan bentuk perintah dalam Kansai ben mempunyai 2
bentuk. Yang pertama adalah bentuk perintah seperti dalam bahasa Jepang standard. Dan
yang kedua adalah bentuk yang sedikit lebih halus yaitu bentuk renyoukei, seperti contoh
yang Slostve dan Palter berikan diatas.
Bentuk renyoukei
mempunyai 2 bentuk. Bentuk yang
pertama adalah bentuk perintah dimana kata kerja bentuk [masu], kata [masu] dihilangkan
dan kata yang tersisa itulah yang menjadi bentuk perintah. Seperti contoh nomor 2 diatas,
kata ????????, kata ??adalah bentuk renyoukei
dari bentuk dasar nya
???
.
|
11
Kemudian bentuk kedua renyoukei adalah sama seperti bentuk pertama, namun diakhiran
kata kerja, biasanya diakhiri bentuk kata kerja yang dipanjangkan atau diakhiri dengan [-ya]
atau [-na]. Contohnya seperti nomor 2 diatas, bentuk renyoukei
dari kata shimasu adalah
shi dan bentuk renyoukei
yang kedua adalah bentuk dimana di akhiran kalimat
dipanjangkan, sehingga kata shi tersebut menjadi shii dan bisa juga menjadi shiya atau
shina. Akan tetapi, tidak selalu di akhir kalimat berakhiran [-ya] atau [-na], akhiran [-a], [-i],
[-u], [-e], [-o] juga sering dipakai diakhir kalimat.
Menurut Makino (2009, hal.18) fungsi partikel [-ya] dalam kansai ben adalah berfungsi
untuk membuat lawan bicara agar lawan mau melakukan apa yang diinginkan si pembicara.
Sedangkan fungsi partikel [-na] adalah berfungsi agar lawan mengakui atau mensetujui apa
yang diucapkan si pembicara.
2.3. Konsep dan Pengertian Perintah (??)Dalam Bahasa Jepang
Ahli bahasa Jepang mendefinisikan arti perintah atau meirei dengan jelas dan terperinci.
Diantaranya Masuoka (1993, hal.118) memberi penjelasan bahwa perintah adalah :
???????????????????????????????
?????????????????(????)???????
????????????????????????????
????????????????????????????????
?????????????????
Terjemahan :
Perintah adalah keadaan memaksa lawan untuk bergerak. Sebuah bentuk perintah
diperlukan satu tindak tutur yang berdasar pada niat penutur dalam menguatkan isi
pernyataan yang membuat si petutur melakukan perintah penutur. Ungkapan
perintah merupakan suatu bentuk tindak tutur yang menerangkan niat serta aktifitas
dari niat tersebut yang harus dilakukan.
|
12
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kalimat perintah,
diperlukan beberapa syarat agar perintah tersebut dilaksanakan oleh lawan bicara. Kemudian
berikut penjelasan dari Masuoka (1993, hal. 118) mengenai pembentukan kalimat perintah :
????????????????????????????
?????????????????????????????
(?????+?????)????????????????
????????(???+?????)?????????
????????????????????????????
?????????????????????
?
:
1.???????????
2.???????????????
3.???????????
Terjemahan :
Bentuk ungkapan perintah ada yang menunjukan secara jelas, ada juga yang tidak.
bentuk tindak perintah secara jelas menggunakan bentuk perintah yaitu kata kerja
bentuk perintah, bentuk kata kerja + [-nasai] dan kata kerja bentuk [-te].
Bentuk perintah adalah yang paling kuat unsur perintahnya , kemudian [bentuk
kata kerja + [-nasai] dan bentuk kata kerja [-te] kekuatan perintahnya kurang.
bentuk te berdasarkan intonasinya, mendekati bentuk permohonan. Banyak
juga yang menggunakan akhiran yo.
Contoh :
1.Hayaku koi. Hayaku koi yo.
2.Hayaku kinasai. Hayaku kinasai yo.
3.Hayaku kite. Hayaku kite yo.
2.4. Konsep Pemikiran Jepang yang Berhubungan dengan Perintah
Orang Jepang adalah orang-orang yang sangat sopan dan menghargai lawan bicara nya,
walaupun jabatan atau kedudukan berbeda satu sama yang lain. Hal ini didukung dengan
pernyataan Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279). Martin juga menjelaskan bahwa ada 4
faktor-faktor dasar yang mempengaruhi seseorang menggunakan bahasa sopan
dalam
|
13
memerintah yang setelah diteliti ternyata faktor-faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh diri
kita dan lawan bicara.
Keempat faktor tersebut adalah :
1. Faktor Kelompok (dekat atau tidaknya hubungan pembicara dengan lawan bicara)
Faktor ini lebih menekankan kepada hubungan antara pembicara dan lawan bicara.
Misalnya hubungan orang tua-anak, hal tersebut menyebabkan adanya sikap merendah yang
dilakukan sang anak pada saat berbicara kepada orang tua nya.
2. Faktor posisi atau jabatan sosial
Faktor ini menjelaskan bahwa dalam masyarakat jepang, setiap kontak atau sapaan kepada
lawan bicara mengindikasikan status sosial seseorang. Sehingga pihak yang berada dalam
posisi yang lebih rendah diharuskan menggunakan bahasa hormat yang baik dan benar. Pihak
yang lebih rendah statusnya, diharuskan memakai bahasa yang sopan dan hormat kepada
lawan yang status sosialnya lebih tinggi untuk menunjukan rasa hormat.
3. Faktor perbedaan usia
Faktor ini menjelaskan bahwa perbedaan usia menjadi salah satu faktor dalam penggunaan
bahasa hormat. Hal ini disebabkan perbedaan usia mengharuskan pihak yang lebih muda
harus menggunakan bahasa yang lebih hormat dan sopan. Hal ini biaa terjadi pada saat
seseorang berbicara dengan seseorang yang umur nya lebih tua dibandingkan dirinya.
4.Faktor perbedaan jenis kelamin.
Brend dalam Wardhaugh (2002, hal. 319) menjelaskan bahwa wanita lebih cenderung
menggunakan bahasa yang formal dibandingkan dengan laki-laki.hal ini disebabkan bahwa
biasanya laki-laki berada dalam posisi yang lebih tinggi dibanding wanita, oleh karena itu
|
14
laki-laki cenderung menggunakan bahasa yang yang lebih kuat, mengintrupsi, dan menuntut
kepada lawan bicara.
|