Home Start Back Next End
  
8
Hubungan antara etika dan moral juga erat, tetapi keduanya memiliki sifat yang
saling berbeda. Moral lebih merupakan suatu ajaran, wejangan-wejangan, patokan-
patokan, kumpulan peraturan, baik lisan maupun tertulis, tentang bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik, sedangkan
etika adalah cabang filsafat yang mengkaji secara kritis dan mendasar tentang
ajaran-ajaran moral tersebut. (hal. 160)
Pengertian moral yang lain dinyatakan oleh Poerwadarminta dalam Anshoriy
(2008, hal.29) yang mengartikan kata moral sebagai ajaran tentang baik dan buruk
perbuatan dan kelakuan termasuk juga akhlak, kewajiban dan sebagainya. Sedangkan
Suseno
dalam
Tilaar (2003, hal.221)
menyatakan bahwa moral adalah tolok ukur
untuk menentukan baik buruknya sikap dan kelakuan yang dilakukan oleh manusia.
Menurut Nurgiantoro (2000, hal.324), ajaran moral, mencangkup persoalan hidup
dan kehidupan. Secara garis besar, persoalan hidup tersebut bisa dibedakan menjadi
tiga. Yang pertama yaitu hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Yang kedua
adalah hubungan manusia dengan manusia lain di dalam lingkungan sosial termasuk
juga di dalamnya hubungan manusia dengan lingkungan alam. Yang ketiga adalah
hubungan manusia dengan Tuhannya.
Berdasarkan
pengertian dan penjelasan moral di atas, maka kata moral sebagian
besar menyangkut tentang pengajaran nilai atau penilaian tentang baik buruknya
perlakuan manusia melalui perlakuan yang dilakukannya pada diri sendiri, pada
lingkungan sosial, dan kepada Tuhannya. Penilaian tersebut termasuk semua
perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
2.1.1 Jenis-Jenis Moral
Menurut Sulistyorini (2011, hal.1), moral bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter