BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jaringan
Menurut Forouzan, 2007, p7: Jaringan adalah serangkaian kumpulan alat
(sering disebut node) yang terhubung oleh link komunikasi. Node dapat berupa
komputer, printer atau beberapa device lainnya yang terhubung dengan jaringan
yang mampu mengirim dan menerima data yang dihasilkan oleh node lainnya pada
jaringan. Sebuah jaringan harus dapat memenuhi sejumlah kriteria. Kriteria yang
terpenting adalah terdiri dari performa, kehandalan, dan keamanan. 
Performa dapat diukur dengan berbagai cara, termasuk waktu transit dan
waktu respon. Waktu transit adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk sebuah
pesan dikirim dari satu device ke device lain. Waktu respon adalah waktu yang
berlangsung antara pemeriksaan informasi dan respon. Performa sebuah jaringan
bergantung pada sejumlah faktor, termasuk jumlah pengguna, jenis media transmisi,
kemampuan hardware yang terhubung, dan efisiensi software.
Kehandalan
Selain pengiriman akurasi, kehandalan jaringan diukur berdasarkan
frekuensi kegagalan, waktu yang dibutuhkan sebuah link untuk pulih dari
kegagalan, dan ketahanan jaringan dalam bencana.
6
  
7
Keamanan
Masalah-masalah keamanan jaringan termasuk melindungi data dari
akses yang tidak sah, melindungi data dari kerusakan, dan pelaksanaan
kebijakan dan prosedur untuk pemulihan dari pelanggaran dan kehilangan
data.
Jaringan komputer menjadi penting karena digunakan dalam
komunikasi dan pertukaran data. Hampir di setiap perusahaan terdapat
jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi didalam perusahaan
tersebut, sehingga dengan adanya jaringan komputer sangat membantu
dalam meningkatkan efisiensi bisnis.
Sebuah jaringan pada awalnya hanyalah berskala kecil yaitu biasanya
dengan teknologi Local Area Network (LAN), yang umumnya hanya
dibatasi oleh area lingkungan seperti perkantoran disebuah gedung.
Kemudian berkembang menjadi lingkup area yang luas dengan teknologi
Metropolitan Area Network (MAN) misalnya untuk antar wilayah dan Wide
Area Network (WAN) untuk antar negara, sehingga pengguna pada daerah
geografis yang luas dapat dihubungkan.
Internet merupakan suatu jaringan komputer raksasa yakni terdiri
dari jutaan LAN, MAN dan WAN yang terhubung dan dapat saling
berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi
jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah
  
8
pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam internet berlipat ganda,
karena dengan internet para pengguna dapat melakukan komunikasi tanpa
adanya batasan geografis.
2.2 Peralatan Jaringan Komputer
Peralatan yang terhubung langsung ke segmen jaringan disebut sebagai
sebuah device. Device ini dipecah menjadi dua klasifikasi. Klasifikasi pertama
adalah end-user device (device untuk pengguna akhir). End-user devices mencakup
komputer, printer, scanner dan device lain yang menyediakan service langsung ke
user. Klasifikasi kedua adalah network device. Network devices mencakup semua
device yang menghubungkan end-user device bersamaan untuk memungkinkan
mereka berkomunikasi
(Cisco Press, 2005,
p48). Contoh network device
diantaranya:
Switch
Switch merupakan network device yang bekerja pada Layer 2 model
OSI, yang mampu melakukan manajemen transfer data yaitu hanya
meneruskan data ke segmen yang dituju. Switch tidak melakukan konversi
format data. Switch mempelajari host mana saja yang terhubung ke suatu
port dengan membaca Media Access Control (MAC) Address asal yang ada
di dalam frame kemudian switch membuka sirkuit virtual antara node
sumber dengan node tujuan. Dengan demikian komunikasi dua port tersebut
tidak mempengaruhi traffic dari port lain. Hal terebut membuat LAN lebih
  
9
efisien. (Cisco Press, 2005, p53). Gambar berikut adalah simbol switch
Gambar 2. 1 Switch Symbol
(Sumber : Cisco Press, 2005, pXXVII)
Multi Layerswitch
Menurut David, 2004, p310 :
Multi Layerswitch adalah Sebuah
switch layer 2 dapat melakukan switching dan filtering berdasarkan pada
MAC address yang ada pada layer 2. Switch ini membuat sebuah table MAC
address yang digunakan untuk keperluan forwarding data.
Sebuah switch layer 3 atau yang biasa disebut multilayer switch,
contohnya Catalyst 3560, berfungsi mirip seperti switch biasa. Namun
multilayer switch ini tidak hanya menggunakan MAC address dalam
forwarding data, tapi juga dapat menggunakan IP address pada layer 3.
Multilayer switch tidak hanya mempelajari MAC address yang berhubungan
dengan port nya tapi juga dapat mempelajari IP address yang berhubungan di
tiap interfacenya. Kemampuan ini membuat multilayer switch dapat
mengarahkan traffic data dalam jaringan berdasarkan informasi IP address.
Multilayer switch juga dapat melakukan fungsi routing pada layer 3
yang dilakukan oleh router. Hal ini dalam membantu dalam mengurangi
  
10
perlunya router dalam jaringan LAN. Karena multilayer switch
memiliki
hardware yang special untuk keperluan switching, multilayer switch juga
dapat melakukan fungsi routing secepat fungsi switching. 
Gambar 2. 2 Layer pada MLS
/coursecataloge/packetTreacer.html)
Keuntungan menggunakan multilayer switch :
Paket (data) diforward pada layer 3 sama seperti router.
Paket (data) diteruskan (switched) menggunakan hardware special ,
ASIC, untuk kecepatan tinggi dan latency yang rendah.
Paket (data) diforward dengan control keamanan dan QoS (Quality of
Service) menggunakan informasi alamat layer 3 (IP address).
Multilayer switch didesain untuk memeriksa dan mneruskan paket dalam
lingkungan LAN berkecepatan tinggi. Di mana router dapat menghadapi
  
11
masalah berupa bottleneck sedangkan multilayer switch dapat
ditempatkan di mana saja dalam jaringan tanpa mengalami sedikit atau
tanpa masalah. Gambar berikut adalah simbol multilayer switch :
Gambar 2. 3 Multilayer Switch Symbol
(Sumber : Cisco Press, 2005, pXXVII)
Router
Menurut Lammle, 2005, p233 :
Router adalah sebuah alat atau
perangkat lunak dalam komputer yang menentukan kemana jaringan
berikutnya akan dikirim kepada atau menuju tujuannya. Router ini
biasanya dihubungkan dengan kurang lebih dua jaringan dan memilih
jalan atau cara untuk mengirimkan tiap informasi didasari pada jaringan
yang berhubungan dengan router.
Router biasanya bertugas melakukan routing paket data dari
source ke destination pada LAN, dan menyediakan koneksi ke WAN.
Dalam lingkungan LAN, router membatasi broadcast domain,
menyediakan layanan local address resolution seperti ARP (Address
Resolution Protocol) dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol),
dan membagi network dengan menggunakan struktur subnetwork.
  
12
Gambar berikut adalah simbol router :
Gambar 2. 4 Router Symbol
(Sumber : Cisco Press, 2005, pXXVII)
2.3 Macam - Macam Jaringan
2.3.1 Local Area Network (LAN)
Menurut Reynolds, 2009, p8 : Local area network (LAN) merupakan
suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan
komputer lain untuk pemakaian bersamaan dengan jarak yang terbatas. LAN
memungkinkan user untuk berbagi akses file yang sama dan membentuk
komunikasi internal serta pemakaian  bersama perangkat elektronik seperti
printer dan scanner sehingga lebih efisien. LAN ditandai oleh berikut:
Mentransfer data dengan kecepatan tinggi.
Ada dalam wilayah geografis yang terbatas.
Umumnya lebih murah.
LAN dapat digambarkan secara sederhana seperti dua buah PC dan
printer yang terdapat pada home office, atau secara luas dapat dilihat pada
  
13
perusahaan yang dalam perusahaan tersebut suara, bunyi, dan video
peripherals termasuk didalamnya.
LAN hanya dapat terhubung dengan
beberapa kilometer saja.
Gambar berikut menggambarkan jaringan Local Area Network (LAN).
Gambar 2. 5 Local Area Network (LAN)
(Sumber : Cisco Press, 2005, p70)
Setiap personal computer (PC) yang menggunakan LAN,
membutuhkan Network Inteface Card (NIC) atau Network Adapter Card
(NAC). Card ini berfungsi untuk memindahkan data dari PC ke jaringan dan
dari jaringan ke PC.
Ukuran LAN dapat ditentukan dengan pembatasan jumlah user per
software, atau dengan pembatasan jumlah pengguna untuk mengakses sistem
operasi. Selain ukuran, LAN dibedakan dari jenis jaringan lainnya oleh
media transmisi dan topologi. Secara umum, LAN tertentu akan
  
14
menggunakan hanya satu jenis medium transmisi. Dan secara khusus, LAN
memiliki jangkauan kecepatan data sebesar 4-16 Mbps. Akan tetapi sangat
umum untuk LAN untuk memiliki kecepatan data sebesar 100 Mbps atau 1
Gbps.
Biasanya, LAN menggunakan pendekatan jaringan broadcast lebih
daripada pendekatan switching. Dengan broadcast communication network,
tidak ada node-node penengah. Pada masing-masing station, terdapat sebuah
transmitter/receiver yang menghubungkan media dengan station dengan
station lain. Sebuah transmisi dari satu station disiarkan dan diterima oleh
semua station-station lain. Data biasanya transmisikan dalam bentuk paket.
Karena medianya dibagi, maka hanya ada satu station pada saat itu yang
dapat mentransmisikan paket.
2.3.2 Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Forouzan , 2007, p15: Metropolitan Area Network (MAN)
adalah jaringan dengan ukuran berada diantara LAN dan WAN. MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga
antar kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau
umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel. MAN adalah satu rangkaian komputer yang
disambungkan antara satu sama lain pada kedudukan geografi yang luas,
gabungan LAN dan WAN pada satu lokasi kepada satu LAN dan WAN pada
lokasi yang lain dengan penyambungan kepada backbone yang dijalankan
  
15
oleh standar telekomunikasi.
Gambar berikut menggambarkan Metropolitan Area Network (MAN).
Gambar 2. 6 Metropolitan Area Network (MAN)
(Sumber : Cisco Press, 2005, p73)
Keunggulan dari MAN itu sendiri, MAN dapat mentransfer data
dengan berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti
kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya.
2.3.3 Wide Area Network (WAN)
Menurut Forouzan, 2007, p14
: Wide Area Network (WAN)
merupakan jaringan komputer jarak jauh untuk transmisi data, gambar,
audio, dan informasi video melalui area geografis yang besar yang mungkin
terdiri dari suatu negara, sebuah benua, atau bahkan seluruh dunia. WAN
ditandai oleh berikut:
  
16
Ada dalam suatu wilayah geografis yang luas.
Lebih rentan terhadap kesalahan karena jarak perjalanan data. 
Interkoneksi dari beberapa LAN.
Lebih canggih dan kompleks daripada LAN.
Teknologinya mahal.
Gambar berikut menggambarkan jaringan Wide Area Network (WAN).
Gambar 2. 7 Wide Area Networks (WAN)
(Sumber : Cisco Press, 2005, p71)
Biasanya, WAN diimplementasikan menggunakan satu dari dua
teknologi ini : Circuit Switching dan Packet Switching.
Circuit Switching merupakan jalur komunikasi yang tepat dibangun
diantara dua station melewati node atau persimpangan jaringan. Jalur yang
  
17
dimaksud adalah suatu rangkaian jaringan fisik yang terhubung diantara
node. Pada masing-masing jaringan, suatu logical channel dimasukkan ke
dalam proses koneksi ini. Data yang dikirimkan oleh sumber station
ditransmisikan sepanjang jalur yang tepat secepat mungkin. Pada setiap
node, data yang masuk diarahkan atau dialihkan ke channel keluar yang
tepat tanpa mengalami penundaan sama sekali. Contoh yang paling umum
dalam hal circuit switching adalah jaringan telepon.
Untuk jaringan Packet Switching menggunakan pendekatan yang
berbeda. Dalam hal ini, tidak perlu menggunakan kapasitas transmisi
sepanjang jalur melewati jaringan. Cukup dengan, data dikirim keluar
dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan,
yang disebut packet. Masing-masing packet melewati jaringan dari satu node
ke node yang lain sepanjang jalur yang membentang dari sumber ke tujuan.
Pada setiap node, seluruh packet diterima, disimpan dengan cepat, dan
ditransimisikan ke node berikutnya. Jaringan packet switching umumnya
dipergunakan untuk komunikasi dari terminal ke komputer dan dari
komputer ke komputer.
2.4 Konsep Dasar VLAN (Jurnal)
Gozali dan Lo
(2012: 70) Virtual Local Area Network atau dikenal
dengan VLAN merupakan fungsi logik dari sebuah
perangkat jaringan,
dimana fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN yang secara fisik 
  
18
tersambung dalam suatu jaringan global ke dalam beberapa jaringan yang
bersifat virtual. Dengan menggunakan VLAN maka administrator jaringan
dapat lebih mudah mengelompokkan workstation
didalam jaringan
berdasarkan fungsinya tanpa dibatasi oleh lokasi fisik workstation tersebut.
Berbagai kelebihan VLANjika dibandingkan dengan LAN biasa, antara lain: 
Broadcast control, dimana VLAN mampu membatasi broadcast
network dari masing-masing grup.
Security, dimana VLAN membentengi  akses ke sebuah grup dari
group VLAN lain atau akses dari luar jaringan.
Performance, dimana pengelompokkan secara grup logik ini
memberikan jalur data
yangbersifat dedicated
untuk tiap-tiap
grup, sehingga secara otomatis masing-masing grup
akan
mendapat kinerja jalur data yang optimal.
Management, prinsip logik pada VLAN memberikan kemudahan
seorang user dari suatu grup VLAN untukberpindah lokasi tanpa
perlu mengganti koneksi/sambungan ke switch, dan administrator
dapat dengan mudah mengubah keanggotaan suatu grup VLAN
melalui  aplikasi
jaringan tanpa harus mengubah jaringan secara
fisik.
Keanggotaan suatu workstation pada VLAN dapat dibedakan dalam dua
kelompok yaitu yang
bersifat statis dan bersifat dinamis.VLAN Statis
merupakan cara umum dalam mengembangkan
VLAN, dan sekaligus
merupakan cara yang paling aman. Port pada switch bertugas untuk
  
19
mempertahankan konektifitas pada VLAN secara statis. Pada implementasi
ini administrator secara manual mengubah penugasan atau keanggotaan dari
port tersebut. Keanggotaan VLAN jenis ini,
umumnya digunakan untuk
jaringan komputer yang sederhana dan jumlah workstation yang
terhubung
sifatnya terbatas.
2.5 Topologi Jaringan
Topologi
yang
mendefinisikan bagaimana
jaringan
komputer, printer,
perangkat jaringan, dan perangkat lainnya dapat
terhubung. Dengan kata lain,
topologi jaringan
menggambarkan layout kabel dan perangkat serta jalur
yang
digunakan oleh
pengiriman data.
Topologi
sangat mempengaruhi
bagaimana
jaringan bekerja. (Cisco Press, 2005, p62).
Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan, yaitu:
 
a. Topologi Bus
Beberapa node dipasangkan dengan jalur data (bus). Masing-masing
node dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua
mempunyai hierarki yang sama. Topologi ini biasanya menggunakan kabel
coaxial, yang sekarang sudah sangat jarang digunakan atau diimplementasikan.
Pada topologi ini semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. (Cisco Press,
2005, p63)
  
20
Gambar berikut adalah gambaran dari topologi Bus
Gambar 2. 8 Topologi Bus
(Sumber : Cisco Press, 2005, p63)
b. Topologi Star
Beberapa node yang dipasangkan dengan simpul pusat, yang membentuk
jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani langsung dan
dikelola oleh host yang berupa main frame komputer seperti switch dan hub.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika end point dapat
dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan
membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang
menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan
perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau
perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang
jaringan yang lainnya. (Cisco Press, 2005, p64)
  
21
Gambar berikut adalah gambaran dari topologi Star :
Gambar 2. 9 Topologi Star
(Sumber : Cisco Press, 2005, p64)
Pada topologi ini semua transmisi dari stasioner yang satu ke stasioner
yang lain harus melalui server, setelah itu baru dikirim ke alamat yang dituju. 
c. Topologi Hierarchical
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk
(host) yang dipasangkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang
yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja jenjang dibawahnya, biasanya
topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang
mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa
didistribusikan ke cabang atau sebaliknya. (Cisco Press, 2005, p67)
  
22
Gambar berikut adalah gambaran dari topo topologi Hierarchical :
Gambar 2. 10 Topologi Hierarchical
(Sumber : Cisco Press, 2005, p67)
d. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan
sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun
server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke
komputer lain, bila alamat-
alamat yang dimaksud sesuai maka informasi
diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini
adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi
yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan disuatu node
maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah tidak
terjadinya
collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus,
karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat, dan yang
  
23
lainnya menunggu hingga pengiriman data selesai. (Cisco Press, 2005, p66)
Gambar berikut adalah gambaran dari topo topologi Ring :
Gambar 2. 11 Topologi Ring
(Sumber : Cisco Press, 2005, p66)
2.5 Arsitektur Protokol Jaringan
2.5.1 Model Open System Interconnection (OSI)
Menurut Lukas , 2006, pp22-24: model Open System Interconnection
(OSI) dikembangkan oleh International Standard Organization (ISO)
sebagai model untuk merancang komunikasi komputer dan sebagai kerangka
dasar untuk mengembangkan protokol lainnya. OSI terdiri dari tujuh layer
dan standar OSI telah diterima di industri komunikasi yang mana dipakai
untuk mengatur karakteristik, elektrik dan prosedur dari perlengkapan
komunikasi.
  
24
Model Open System Interconnection (OSI) Layer digambarkan
seperti pada gambar berikut : 
Gambar 2. 12 Model OSI
(Sumber : Cisco Press, 2005, p94)
Application Layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam
lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Presentation Layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor
(redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT)
  
25
dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC)
atau Remote Desktop Protocol (RDP)). 
Session Layer
?
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama. 
Transport Layer
?
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket
yang hilang di tengah jalan. 
Network Layer
?
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Data Link Layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan
menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
  
26
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi
level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 
Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini
juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio. 
2.5.2 Model TCP/IP
Dalam perpindahan data pada jaringan komputer, sebagai alamat
tujuan dalam jaringan adalah menggunakan Internet Protocol address atau
yang biasa dikenal dengan IP address. IP address digunakan sebagai
pengalamatan dalam jaringan komputer, konsep ini berdasarkan dari konsep
TCP/IP, yang digunakan sebagai dasar dalam pembentukan jaringan
komputer dewasa. Penentuan IP address dapat ditentukan dengan berbagai
cara, namun ada aturan-aturan yang harus dipenuhi guna menjaga
kemudahan dalam manajemen jaringan.
Transfer Control Protocol / Internet Protocol atau biasa dikenal
dengan TCP/IP adalah hasil riset yang dikembangkan badan pertahanan
Amerika Serikat yang awalnya diberi nama ARPANET. Sama seperti
arsitektur OSI, TCP/IP juga menggunakan sistem layering. Jika arsitektur
  
27
OSI dikenal dengan seven layer OSI, karena memiliki tujuh layer arsitektur.
Sedangkan TCP/IP hanya mempunyai empat layer arsitektur, yaitu
application layer dan transport layer dari segi protocol dan internet serta
network access pada bagian networks.
Model TCP/IP Layer digambarkan seperti pada gambar 2.12 berikut :
Gambar 2. 13 Model TCP/IP
(Sumber : Cisco Press, 2005, p94)
2.6 Dynamic host configuration protocol (DHCP)
Menurut Chris, 2003, p349
: DHCP adalah protokol yang berbasis
arsitektur client / server
yang digunakan untuk memudahkan pengalokasian
alamat IP dalam suatu jaringan, tanpa harus memberikan alamat IP
secara
manual. Fungsi DHCP adalah sebagai berikut:
  
28
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang
dapat memberikan alamat IP dan informasi  TCP /IP lainnya kepada
semua klien yang memintanya.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak
klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi
dengan DHCP server
DHCP server
pada umum nya memiliki sekumpulan alamat yang
diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yaitu disebut dengan DHCP Pool.
Setiap klien akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool. Setiap klien kemudian
akan menyewa alamat ip dari DHCP Pool ini untuk waktu penyewaan alamat IP
tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan
alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
Berikut adalah langkah-langkah dalam proses DHCP operation:
1.
DHCP Discover
: DHCP client
akan menyebarkan request secara
broadcast untuk mencari DHCP server yang aktif.
2.
DHCP Offer : Setelah DHCP server mendengar broadcast dari DHCP
client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat yang
tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP server yang bersangkutan
3.
DHCP Request
: Client meminta DHCP server untuk menyewakan
alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool
pada DHCP server yang bersangkutan
  
29
4.
DHCP Pack
: DHCP server akan merespons permintaan dari klien
dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemdian DHCP server
akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP / IP lainnya)
kepada klien, dan memperbaharui basis data database miliknya.
Klien selanjutnya akan memulai proses binding
dengan tumpukan
protocol TCP / IP dank arena telah memiliki alamat IP, klien pun
dapat memulai komunikasi jaringan.
Gambar 2. 14 DHCP Operation
/coursecataloge/packetTreacer.html)
2.7 Secure Shell (SSH)
Menurut Chris, 2003, P.232
: SSH
adalah
metode
untuk melakukan
otentikasi klien
dan menjaga
sesi
beberapa layanan
antara dua
sistem.
SSH
  
30
mendengarkan port 22 untuk permintaan koneksi masuk
(Chris, 2003, P.232).
Ketika
dua
sistem
menjalankan SSH  akan
membentuk
sambungan
lalu
melakukan validasi
ke
setiap
perintah
lain untuk setiap
sistem
yang
telah
divalidasi. Triple DES adalah penggunaan untuk enkripsi semua informasi yang
pertukaran antara kedua sistem.
Dua host otentikasi satu sama lain dalam sesi
komunikasi
dan
berkala mengubah
kunci
enkripsi.
Ini membantu
untuk
memastikan bahwa kekerasan atau serangan pemutaran tidak efektif.
SSH merupakan metode
yang baik
untuk mengamankan protokol
yang
tidak
diketahui. misalnya,
telnet
dan FTP
sesi
pertukaran
semua informasi
otentikasi di jelas. ssh dapat merangkum sesi ini untuk memastikan bahwa tidak
ada informasi yang jelas terlihat.
2.8 Keamanan Jaringan
Menurut Kizza, 2005, p49 : Keamanan adalah proses yang terus-menerus
melindungi objek dari serangan. Objek tersebut mungkin orang, sebuah
organisasi seperti bisnis, atau sistem komputer dan file.
Keamanan merupakan hal yang penting dalam sebuah jaringan
komputer, karena faktor keamanan inilah yang menjadi pelindung bagi data-data
yang mengalir di dalam jaringan komputer. Pada dasarnya ada tiga aspek yang
dapat dikelompokkan dalam upaya mengamankan jaringan komputer dari
ancaman-ancaman yang mungkin dapat merusak sistem yang sedang berjalan.
Tiga hal yang menjadi segmentasi dalam melakukan keamanan jaringan yaitu:
  
31
Pengamanan dari segi hardware
Pengamanan dalam segi hardware adalah upaya kita untuk
mengamankan device-device penting yang menjadi bagian dalam
jaringan komputer seperti menempatkan server pada ruangan tertentu
yang terlindungi. Atau memberikan pelindung kabel jaringan. Dan masih
banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengamankan device jaringan. 
Pengamanan dari segi software
Pengamanan dari segi software adalah pengamanan dari virus-virus yang
banyak di internet. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti memasang
antivirus dan memasang firewall.
Pengamanan dari human error
Pengamanan dari human error atau penyusup dengan cara melakukan
pelatihan pada operator, melakukan backup berkala. Untuk melindungi
dari penyusup dapat diberikan access list pada jaringan dilengkapi
dengan user account.
2.9 Virtual LAN (VLAN)
Menurut Forouzan, 2007, p458 : VLAN adalah kelompok device dalam
sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga
mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang
sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. 
Virtual LAN (VLAN) menawarkan sebuah solusi dengan memungkinkan
  
32
pengguna di setiap lokasi untuk berpartisipasi dalam LAN. Keanggotaan VLAN
dilakukan didalam switch dan dapat didasarkan pada asosiasi port fisik, MAC
address, alamat jaringan atau karakteristik paket lainnya. Sebuah karakteristik
kunci dari VLAN adalah bahwa setiap VLAN mewakili broadcast domain
terpisah.
Berikut adalah beberapa cara VLAN dapat menyederhanakan
manajemen jaringan. VLAN dapat mengelompokkan beberapa broadcast
domain dalam beberapa subnet logical. Pengguna dapat menambah jaringan,
memindahkan, dan melakukan perubahan dengan mengkonfigurasi port ke
VLAN yang tepat :
Pengguna dapat menempatkan sebuah kelompok pengguna yang
memerlukan keamanan tinggi kedalam VLAN sehingga tidak ada
pengguna diluar dari VLAN yang dapat berkomunikasi dengan mereka.
VLAN dapat dianggap independen.
VLAN dapat meningkatkan keamanan jaringan.
Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat
fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi, tanpa
bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini :
  
33
Gambar 2. 15 Virtual LAN (VLAN)
/coursecataloge/packetTreacer.html)
Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain:
1.
Security
keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri,
karena segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi
segmennya. 
2.
Higher performance pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa
  
34
kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan
mengurangi lalu lintas paket yang tidak dibutuhkan dalam jaringan. 
3.
Broadcast storm mitigation
pembagian jaringan ke dalam VLAN-
VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam
pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya
pembatasan broadcast domain.
4.
Improved IT staff efficiency VLAN memudahkan manajemen jaringan
karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan
berbagi dalam segmen yang sama. 
2.10 Spanning Tree Protocol (STP)
?
Menurut David, 2004, p217
: Spanning Tree Protocol adalah sebuah
protokol manajemen link yang menyediakan jalur backup untuk mencegah
terjadinya loop yang tidak diinginkan dalam jaringan. Pada jaringan Ethernet
agar dapat berjalan dengan baik, hanya satu jalur yang dapat berada diantara dua
titik. Jika ada jalur ganda, maka sangat  mungkin akan terjadi penyampaian
pesan ganda dan akan mengakibatkan tingginya traffic.
Redundancy
adalah jalur jaringan alternatif yang digunakan untuk
meningkatkan ketersediaan jaringan, sehingga jika dalam suatu jaringan terdapat
link yang terputus maka jalur untuk data masih bisa terhubung tanpa
mempengaruhi konektivitas perangkat pada jaringan tersebut.
  
35
Loop terjadi karena adanya jalur lain antara satu titik. Untuk
menyediakan jalur backup dan mencegah terjadinya loop yang tidak diinginkan
pada suatu jaringan yang mengakibatkan overload traffic dan memakan banyak
bandwidth, maka spanning tree melakukan blocking pada jalur backup, dan akan
mengaktifkannya jika diperlukan. STP hanya mengijinkan satu jalur yang aktif
diantara dua titik dan menjadikan jalur alternatif sebagai backup jalur yang
diblok dan akan diaktifkan jika jalur utama crash.
Broadcast Storm
terjadi ketika ada begitu banyak frame broadcast
terperangkap dalam loop dan semua bandwitch yang tersedia dikonsumsi.
Akibatnya, tidak ada bandwitch yang tersedia untuk lalu lintas yang lain.
Broadcast Storm
tidak dapat dihindari pada jaringan redudancy. Sebagai
perangkat yang mengirim lebih broadcast keluar jaringan, lalu lintas semakin
banyak tertangkap loop, dan akhirnya menciptakan broadcast syang
menyebabkan jaringan gagal.
Gambar 2. 16 Loop yang terjadi
  
36
/coursecataloge/packetTreacer.html)
Gambar 2. 17 Pemilihan jalur aktif
(http://www.cisco.com/web/learning/netacad/coursecataloge/packetTreacer.html)
STP mempunyai algoritma sendiri untuk menentukan jalur utama dan
jalur yang mana yang akan diblok sehingga tidak terjadi loop, algoritma itu
disebut dengan Spanning Tree Algorithm.
Berikut cara kerja Spanning Tree Atgorithm :
Semua switch dalam LAN berpartisipasi dengan cara melakukan
pertukaran data. Data yang ditukarkan adalah BPDU (Bridge
Protocol Data Unit). Hal ini untuk menentukan Root Bridge.
Switch dengan Bridge ID (BID) terkecil akan terpilih sebagai
Root Bridge. Jika terdapat dua Switch dengan BID terkecil maka
pemilihan dilakukan dengan melihat MAC address yang paling
  
37
kecil. 
Setelah Root Bridge terpilih, selanjutnya adalah memilih Root
Port. Setiap switch yang tidak terpilih sebagai Root Bridge akan
menentukan port interface mana yang akan menjadi Root Port
dengan memilih Shortest Path (SP) dengan nilai terkecil. 
Jika ada dua port interface dengan nilai SP terkecil yang sama
maka akan dipilih dengan melihat port priority terkecil, jika ada
dua yang sama maka akan dipilih berdasarkan dengan port ID
terkecil. 
Selanjutnya menentukan Designed Port dan Non-designed Port.
Setiap port interface yang tidak terpilih sebagai Root Port akan
menjadi Designed Port (DP), jika ada DP yang bersebelahan
secara langsung maka DP dengan port priority yang lebih besar
akan menjadi NDP. 
Setiap port pada switch yang menggunakan Spanning Tree ada di salah
satu dari lima state berikut.
Blocking
Listening
Learning
?
Forwarding
Disable
  
38
2.11 VLAN Trunking Protocol (VTP)
Menurut David, 2004, p171 : VTP adalah Layer 2 messaging protocol
yang digunakan untuk menjaga konsistensi dari konfigurasi VLAN dengan cara
mengatur penambahan, penghapusan dan perubahan nama dari VLAN. Jika
tidak mengunakan VTP maka perubahan-perubahan terhadap VLAN dilakukan
secara manual pada setiap switch. Dengan VTP perubahan hanya dilakukan pada
VTP server dan VTP server akan menyalurkan pesan perubahan ke semua
switch yang terhubung. VTP memberikan manfaat sebagai berikut :
Konfigurasi VLAN konsistensi diseluruh jaringan. 
Skema pemetaan yang memungkinkan suatu VLAN untuk menjadi
trunk diatas media campuran.
kurat pelacakan dan pemantauan VLAN.
Pelaporan dinamis ditambahkan diseluruh jaringan VLAN. 
Plug-and-play saat menambahkan konfigurasi baru VLAN
2.11.1 VTP Domain
VTP domain merupakan kumpulan dari switch
switch yang
mempunyai satu manajemen yang sama. Fungsi dari VTP adalah untuk
melakukan pengaturan switch CISCO sebagai suatu kelompok switch
management yang tergabung dalam VTP domain.
Satu switch hanya bisa menjadi bagian dari satu switch
management domain dan secara default tidak menjadi bagian dari switch
management domain manapun.
  
39
2.11.2 VTP Mode
Setting awal dari switch adalah tidak tergabung dalam switch
management domain manapun, untuk membuatnya menjadi bagian
dalam suatu switch management domain adalah dengan melakukan
konfigurasi sehingga switch tersebut menjadi salah satu dari tiga jenis
mode VTP untuk menentukan bagaimana cara suatu switch
berkomunikasi dengan switch VTP lainnya dalam switch management
domain tersebut. Berikut mode VTP yaitu:
VTP Server
VTP server dapat menambahkan, menghapus dan
mengganti nama dari VLAN dan juga menyebarkan nama VTP
domain dan nomor revisi dari konfigurasi VLAN. Secara default,
switch akan mempunyai setting sebagai berikut:
o
VTP domain name = null
o
VTP Mode = Server
o
Config Revison = 0
o
VLANs = 1
  
40
Gambar 2. 18 Konfigurasi awal switch
/coursecataloge/packetTreacer.html).
Dalam satu VTP domain minimal harus mempunyai satu
switch dengan mode VTP server untuk keperluan pembuatan,
penambahan, penghapusan dan perubahan nama VLAN.
VTP Client
VTP Client tidak dapat melakukan perubahan konfigurasi
pada VLAN, pada mode ini switch hanya mendengarkan
advertisement dari switch VTP yang lain kemudian memodifikasi
konfigurasi hanya untuk dirinya sendiri. Informasi yang diterima
dilanjutkan ke switch VTP tetangganya yang satu domain.
VTP Transparant
Switch dengan mode VTP transparant harus melakukan
konfigurasi VLAN secara manual. Pada mode ini switch tidak
berpartisipasi dengan VTP dan tidak menyebarkan konfigurasi
  
41
VLAN-nya. Mode ini hanya meneruskan advertisement yang
lewat ke switch tetangganya dalam satu domain. Jika terjadi
perubahan pada VLAN switch hanya menyimpan pada memory
lokal tidak pada NVRAM, sehingga jika direset maka settingan
akan hilang
.
2.12 Packet Tracer
Packet Tracer adalah sebuah software yang dikembangkan oleh Cisco.
Packet Tracer merupakan sebuah program simulasi jaringan yang
memungkinkan siswa untuk bereksperimen dengan sistem jaringan dan bertanya
tentang pertanyaan "bagaimana jika", dimana software tersebut berfungsi untuk
membuat model suatu jaringan komputer dan mensimulasikan suatu jaringan.
Paket Tracer memberikan simulasi, visualisasi, perancangan, penilaian, dan
kemampuan kolaborasi serta memfasilitasi belajar dan mengajar dengan konsep
teknologi yang kompleks. 
(
)
Dalam program ini telah tersedia beberapa komponen–kompenen atau
alat–
alat yang sering dipakai atau digunakan dalam sistem network tersebut,
sehingga dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan komputer
didalam PC, simulasi ini berfungsi untuk mengetahui cara kerja pada tiap–tiap
  
42
alat tersebut dan cara pengiriman sebuah pesan dari komputer yang satu ke
komputer lain juga dapat disimulasikan.
Jendela Packet Tracer dapat dapat terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2. 19 Jendela packet tracer
Dalam program tersebut terdiri beberapa menu yang ditampilkan pada program
ini diantaranya:
1. Kolom Menu
Kolom Menu pada bagian atas sebelah kiri ini merupakan bagian yang
sering kita lihat dalam setiap software yang berguna sebagai pilihan menu dari
sekelompok perintah dimana terdiri antara lain adalah menu File, Edit, Options,
View, Tools, Extensions, dan Help.
  
43
2. Kolom Shortcut
Pada bagian ini, terdapat shortcut seperti New, Open, Save, Print,
Activity Wizard, Copy, Paste, Undo, Zoom In, Original Size, Zoom Out, Palette,
dan Custom Devices Dialog. Dan pada sisi kanan, juga akan ditemukan shortcut
Network Information dan Help. Fungsi kolom ini adalah memudahkan untuk
menjalankan suatu perintah yang diinginkan dengan cepat.
3. Kolom Alat Umum
Bagian ini menyediakan akses yang biasanya menggunakan peralatan
workspace. Bagian ini merupakan sebuah perintah antara lain: memilih (Select),
memindahkan tata ruang (Move Layout), menempatkan catatan (Place Note),
menghapus (Delete), memeriksa (Inspec ), serta menambahkan PDU sederhana
dan kompleks.
4. Kolom Logical/Physical Workspace
Pada bagian ini disediakan dua macam workspace, yaitu Physical dan
logical workspace. Dimana logical workspace merupakan tempat untuk
membuat sebuah simuasi jaringan komputer. Dan physical workspace
merupakan tempat yang untuk memberi suatu dimensi physical ke topologi
jaringan komputer. Hal tersebut bisa memberikan pengertian skala dan
penempatan sesuatu jaringan komputer pada suatu lingkungan separti kantor.
  
44
5. Workspace (Tempat kerja)
Area ini merupakan sebuah tempat dimana akan merencanakan atau
membuat sebuah jaringan, mengamati simulasi pada jaringan tersebut serta
mengamati beberapa macam informasi dan statistik.
6. Kolom Realtime/Simulation
Pada bagian ini tersedia dua item yang diantaranya mode Simulasi dan
mode Realtime, dimana dalam mode Realtime, jaringan seperti device yang
nyata dengan respon yang real-time untuk semua aktivitas jaringan.
Dalam
Mode Simulasi, user dapat melihat dan mengendalikan waktu interval, transfer
data, serta penyebaran data melalui jaringan yang telah dirancang.
7. Network Component Box
Bagian ini merupakan tempat dimana untuk memilih alat dan koneksi
yang akan digunakan pada workspace untuk membuat sebuah jaringan
komputer. Dalam bagian ini juga terdapat dua item yaitu pemilihan peralatan dan
koneksi serta pemilihan jenis peralatan dan koneksi yang lebih spesifik
contohnya jenis penghubung dan jenis kabel
8. Kotak Pemilihan Jenis Alat/Koneksi
Bagian ini merupakan bagian dari kolom diatas dimana pada kolom
tersebut digunakan untuk memilih sebuah alat yang digunakan dan ditempatkan
  
45
pada workspace. Alat tersebut antara lain adalah Routers, Switches, Hubs,
Wireless Devices, Connections, End Devices, Wan Emulation, Custom Made
Devices, dan Multiuser Connection.
9. Kotak Pemilihan Jenis Alat/Koneksi Spesifik
Bagian ini merupakan lanjutan dari bagian diatas dimana alat atau
koneksi yang telah dipilih akan dibagikan
jadi beberapa jenis-jenisnya secara
lebih rinci. Alat dan koneksi yang telah dispesifikasikan tersebutlah yang akan
digunakan dalam rancangan atau pembuatan jaringan yang sesuai dengan
keinginan.
10. Jendela Informasi Status
Bagian ini merupakan keterangan untuk melihat informasi status dari
paket serta untuk mengatur skenario selama berlangsungnya simulasi jaringan
yang telah dibuat.