52
metode yang sehaluan. Dua metode yang asumsinya atau tujuannya bertolak
belakang tentu tidak tepat untuk di gabungkan (Effendy, 2005 : 71-72).
Desain eklektik kini dapat dimaknai sebagai penggabungan dari gaya
modern dengan ciri khas tradisional. Menurut Patricia Herdita, gaya ini
banyak digemari karena Indonesia memiliki kekayaan budaya, seni dan
tradisi, bisa dipadukan.
Metode ini didasarkan atas asumsi bahwa :
(1) tidak ada metode yang ideal karena masing-masing mempunyai segi-segi
kekuatan dan kelemahan,
(2) setiap metode mempunyai kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk
mengefektifkan pengajaran,
(3) lahirnya metode baru harus dilihat tidak sebagai penolakan kepada
metode lama, melainkan sebagai penyempurnaan
(4) tidak ada satu metode yang cocok untuk semua tujuan, semua guru, semua
siswa, dan semua program pengajaran,
(5) yang terpenting dalam pengajaran adalah memenuhi kebutuhan pelajar,
bukan memenuhi kebutuhan suatu metode,
(6) setiap guru memiliki kewenangan dan kebebasan untuk memilih metode
yang sesuai dengan kebutuhan pelajar. (Efendi, 2005:71)
|