22
Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan
makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka
acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection
of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm
menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga
dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang
pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila
bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman
komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang
komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike
karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film,
dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses
komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat
diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media
nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb). ( Effendy, 2007:11)
|