![]() 20
penuangan, maupun pemadatan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa air berperan sebagai
penyatu dari keseluruhan komponen beton.
Air memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembuatan beton
berpori, dimana kontrol serta ketelitian dalam penggunaan air pada campuran
sangat
berpengaruh pada pasta yang dihasilkan.
Pasta semen merupakan hasil reaksi kimia
antara air dan semen, maka bukan perbandingan jumlah air terhadap total berat
campuran yang penting, tetapi justru perbandingan air dengan semen atau yang biasa
disebut faktor air semen (FAS).
Faktor air semen berpengaruh sangat besar, dimana terlalu banyak air pada
campuran akan mengakibatkan rongga-rongga pada beton berpori akan tertutup oleh
pasta semen yang cair
(bleeding).
Sedangkan terlalu sedikit air akan membuat beton
menjadi rapuh karena daya lekat semen dan
antar
agregat tidak sempurna,
sehingga
membuat ketahanan serta kuat tekan beton berpori menurun.
Pengaruh kurangnya air pada campuran beton berpori sangat dirasaan ketika
proses pelepasan benda uji dari cetakan dilakukan, dimana beton berpori yang rapuh
sangat mudah hancur ketika dilepas dari cetakannya.
Sehingga
air tidak dapat
ditambahkan sembarangan saat pengadukan pasta beton, tetapi harus disesuaikan dengan
kebutuhan dalam kemudahan pengerjaan serta mutu beton yang diinginkan.
Gambar 2.6
Campuran Beton Kelebihan Air
(sumber: Pervious Concrete Pavements, Portland Cement Association)
|