Home Start Back Next End
  
28
2.8
Aplikasi Beton Berpori Sebagai Perkerasan
Dengan banyaknnya permasalahan lingkungan di Indonesia, maka
dibutuhkannya cara-cara untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik sangatlah
penting. Dimana salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah kurang baiknya
pengolahan aliran air yang ada, terutama pada pengolahan air hujan. Sehingga
penggunaan perkerasan
dengan pori menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan
sebagai pengendalian aliran air permukaan, khususnya air hujan.
Menggunakan beton berpori sebagai salah satu alternatif perkerasan diharapkan
dapat mengurangi permasalahan lingkungan yang ada. Dengan penggunaan beton
berpori maka air permukaan, terutama air hujan akan dapat disalurkan ke dalam tanah
kembali agar tidak terbuang begitu saja. Sehingga dapat menambah cadangan air tanah,
serta mencegah terjadinya kebanjiran. Akan tetapi dengan adanya pori-pori pada beton
maka kuat tekan beton berpori akan lebih rendah dari pada beton normal, sehingga beton
jenis ini lebih cocok digunakan untuk menahan beban lalulintas yang rendah
pada
aplikasinya sebagai perkerasan. 
Secara garis besar menurut ACI 522R-10 Report of Pervious Concrete aplikasi
beton berpori sebagai perkerasan secara menyeluruh terdiri dari 3 lapisan
dimana
geosintetik berupa geotekstil digunakan antara 2 dan 3, yaitu:
2.8.1
Lapisan Permukaan
Tebal beton berpori yang digunakan sebagai lapisan atas perkerasan minimum
kurang lebih setebal 15cm, dimana jika dibandingkan memiliki kekuatan yang kurang
lebih sama dengan perkerasan aspal normal dengan ketebalan 4 cm dengan lapisan dasar
sebesar 13 cm 
(Ferguson 2005). Ketebalan dari beton berpori sendiri sebenarnya lebih
tergantung pada tujuan untuk apa lapisan perkerasan tersebut dibutuhkan. Karena
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter