8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar/Umum
2.1.1 Perencanaan
Menurut David (2006, p.5) perencanaan strategi dapat didefinisikan sebagai seni
dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Jadi berdasarkan
kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategi merupakan suatu
kegiatan dalam merencanakan kegiatan apa yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan perusahaan. 
2.1.2 Visi
Menurut Kuncoro
(2006,
p.57), visi adalah suatu pernyataan komprehensif
tentang apa yang diinginkan oleh pemimpin organisasi, mengapa suatu organisasi berdisi
dan apa yang diyakininya, atau gamnaran masa depan organisasi.
2.1.3 Misi
Menurut Kuncoro (2006, p.58), misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang
dilakukan oleh berbagai unit organiasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai
visi organisasi.
2.1.4 Goal
Menurut Mudrajad
(2006,
p.61) goal (sasaran) adaah sebagai misi perusahaan
dalam konteks beberapa wilayah hasil kunci.
  
9
2.1.5 Strategi
Menurut David (2006, p.16) Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka
panjang strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan
manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar.
2.1.6 Perencanaan Strategi Bisnis
Menurut Rangkuti (2004, p.7) Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen atau fungsi bisnis, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi informasi dan
strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.1.7 Perencanaan Teknologi Informasi
2.1.7.1 Teknologi Informasi
Menurut Ward and Peppard (2002, p.3)
Teknologi Informasi menunjuk pada
spesifikasi mengenai teknologi khususnya hardware, software, dan jaringan
komunikasi.
Menurut O’brien (2005, p.704) Teknologi informasi adalah hardware, software,
telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya
yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer.
2.1.7.2 Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p.44) Strategi teknologi informasi adalah
strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat
mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi.
  
10
2.1.8 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Berdasarkan pengertian dari sub-bab sebelumnya maka dapat ditarik keismpulan
tentang Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi, yakni suatu proses secara
menyeluruh yang dilakukan secara sistematis dalam menentukan tujuan dan sasaran
perusahaan yang menentukan strategi untuk dimanfaatkan keunggulan sistem informasi
dan dukungan teknologi informasi menunjang strategi bisnis dan memberikan manfaat
bagi perusahaan, yaitu memberikan perusahaan suatu keuntungan jangka panjang dalam
persaingan dengan pesaing/kompetitor.
 
Gambar 2.1 Model Perencanaan Strategi dan Teknologi Informasi
(Sumber : Ward and Peppard, 2002, p.154)
Model perencanaan strategi sistem dam teknologi informasi pada gambar 2.1 dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Inputs, sebagai masukan dalam perancanaan strategi sistem dan teknologi informasi
terdiri atas :
1.1 Lingkungan Bisnis Internal
  
11
Merupakan strategi bisnis yang digunakan pada lingkungan bisnis yang
digunakan pada masa sekarang, tujuan, proses bisnis, dan budaya dari organisasi
serta nilai dari bisnis itu sendiri.
1.2 Lingkungan Bisnis Eksternal 
Lingkup eksternal dapat dilihat dari sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi,
industri serta iklim kompetisi dimana perusahaan itu beroperasi sehari-hari.
1.3 Lingkungan Internal SI/TI
Pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini yang mencakup kondisi
SI/TI
organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya
(maturity),
bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya
manusia, sumber daya infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana
portofolio dari SI/TI yang ada pada saat ini.
1.4 Lingkungan Eksternal SI/TI
Perkembangan SI/TI
yang mencakup trend
teknologi dan peluang
pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI
oleh competitor, pelanggan dan
pemasok.
2.
Proses perencanaan
SI/TI, proses dimana informasi yang diperoleh serta hasil
analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.
3.
Outputs, sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk
menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari :
3.1 Strategi SI bisnis
Menerangkan bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI
untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur
informasi.
  
12
3.2 Strategi TI
Menerapkan lingkup yang mencakup
kebijakan dan strategi bagi pengelolaan
teknologi dan sumber daya manusia SI/TI
3.3 Strategi Manajemen SI/TI
Menerapkan lingkup yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan
melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI
yang dibutuhkan.
4.
Aplikasi Portofolio masa mendatang
Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam
waktu ke depan, untuk mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan
menyesuaikan perkembangan teknologi dengen perkembangan perusahan.
5.
Aplikasi Portofolio masa sekarang
Rincian mengenai sistem informasi yang digunakan perusahaan saat ini, dengan
melihat keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi
portofolio serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional
dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk
menghadapi persaingan pada masa sekarang ini.
2.1.9 Sistem
Berikut adalah beberapa pendapat menurut para ahli mengenai sistem, yaitu
menurut O'Brien
(2005, p.29)
Sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input
serta menghasilkan output dalam proses tranformasi yang teratur. Menurut
Jogiyanto
(2005, p.34) sistem adalah sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
  
13
Menurut O’Brien (2005, p.10) ada tiga peran penting yang dapat dilakukan
sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis yaitu:
1.
Mendukung proses dan operasi  bisnis
2.
Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
3.
Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Menurut O’Brien (2005, p.39) aktifitas sistem informasi meliputi:
-
Input
Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus disiapkan untuk
pemrosesan melalui aktivitas input. Input biasanya berbentuk aktivitas entri data
seperti pencatatan dan pengeditan. Para pengguna akhir biasanya memasukkan data
secara langsung ke dalam sistem computer, atau mencatat data mengenai transaksi
daei beberapa jenis media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi
berbagai aktifitas edit untuk memastikan bahwa mereka telah mencatat data dengan
benar.
-
Proses
Data itu biasanya tergantung pada aktivitas pemrosesan seperti penghitungan,
perbandingan, pemilahan, dan pengklasifikasian. Aktivitas-aktivitas ini mengatur,
menganalisis, dan memanipulasi data kemudian mengubahnya ke dalam informasi
bagi para pengguna akhir. Kualitas data apa pun yang disimpan dalam sistem
informasi harus dipelihara melalui proses terus-menerus dari aktivitas perbaikan dan
pembaruan.
  
14
-
Output 
Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan untuk
mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk
menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pengguna akhir.
-
Penyimpanan
Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan
secara teratur untuk digunakan kemudian. Penyimpanan merupakan komponen
dasar dari sistem informasi.
-
Pengendalian
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem
informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktifitas input, proses, output,
dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan di evaluasi untuk menetapkan
apakah sistem dapat memenuhi standard kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian,
aktifitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat
dihasilkan bagi para pengguna akhir
2.1.10 Data 
Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
pengertian data, yaitu menurut O'Brien
(2005, p.38)
data adalah fakta atau observasi
mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih rincinya,
data adalah pengukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas (seperti manusia,
tempat, barang, dan kejadian).
  
15
2.1.11 Informasi
Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
pengertian informasi yaitu informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang
berarti dan berguna untuk pemakai akhir (James A.O’Brien, 2005, p.703). Dan menurut
Jogiyanto (2005, p.36) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna
bagi para pemakainya.
2.1.12 Sistem Informasi
Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
pengertian sistem informasi yaitu, menurut O'Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah
kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi,
dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam sebuah organisasi.
Menurut Turban, Rainer, & Potter
(2005, p.49), sistem
informasi adalah proses yang menjalankan fungsi untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian sistem informasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang berguna bagi semua
tingkatan dalam suatu organisasi atau perusahaan. 
2.1.13 Sistem Teknologi Informasi
Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
pengertian teknologi informasi, yaitu menurut Jogiyanto (2005, p.3) teknologi informasi
adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi. Menurut Turban, Rainer, &
Potter (2005, p.49),
Teknologi Informasi adalah kumpulan sumber daya  informasi
perusahaan,
para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya. Teknologi
  
16
informasi meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam
perusahaan. Sedangkan menurut Williams & Sawyer (2007, p.4), Teknologi Informasi
adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia
dalam membuat, mengubah,menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebarkan
informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk
data,suara,dan video.
Dan menurut
O’Brien
(2005, p.9)
Teknologi informasi meliputi
konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu hardware, software, jaringan manajemen data dan banyak teknologi berbasis
internet.
2.1.14 Keunggulan Daya Saing ( Competitive Advantage)
Menurut
O’Brien
(2005, p.694), Keunggulan daya saing (competitive
advantage), usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan produk, layanan,
proses, atau kemampuan yang memberikan kepada perusahaan posisi bisnis yang
relative lebih unggul daripada pesaingnya dan tenaga kompetitif lainnya.
2.1.15 Perangkat Lunak Aplikasi ( Application Software)
Menurut O’Brien (2005, p.691), Application software program yang menentukan
aktivitas pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas
khusus dari pemakai computer. Contoh-contohnya adalah spreadsheet
elektronik dan
program word processing atau program penggajian dan persediaan.
  
17
2.1.16 Perangkat Lunak Sistem (System Software)
Menurut O’Brien (2005, p.715), Program yang mengendalikan dan mendukung
berbagai operasi sistem komputer. Software sistem meliputi berbagau jenis program,
seperti sistem operasi DBMS, program layanan dan utilitas, serta penerjemah bahasa
pemrograman.
2.1.17 Computer and Hardware
Menurut
O’Brien
(2005, p.694), Komputer adalah alat yang memiliki
kemampuan untuk menerima data; menyimpan dan menjalankan program instruksi
secara internal; melakukan operasional matematika, logis, manipulatif terhadap data;
serta melaporkannya.
Menurut O’Brien
(2005, p.702), Hardware
meliputi mesin dan media,
perlengkapan fisik, kebalikan dari program komputer atau metode penggunaan.
2.1.18 Network
Menurut O’Brien
(2005, p.708), network
adalah sistem yang saling terhubung
dari berbagai komputer, terminal, dan saluran serta peralatan komunikasi.
  
18
2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas
2.2.1 Pengertian Enterprise
Berikut adalah pendapat yang dikemukakan oleh ahli mengenai pengertian enterprise,
yaitu menurut (Dr. Scott A. Bernard, 2005, p.31), sebuah area dari suatu activitas dan
tujuan biasa sebuah atau diantara beberapa organisasi, dimana informasi dan beberapa
sumber telah ditukar.
2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture
Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
pengertian
Enterprise Architecture
yaitu, menurut (Bernard, 2005, p.31), Enterprise
Architecture merupakan praktek kerja dan manajemen yang muncul yang ditujukan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan memungkinkan mereka untuk melihat
diri mereka sendiri dalam hal holistik dan pandangan terpadu dari arah strategis, praktek
bisnis, arus informasi, dan sumber daya teknologi. Dengan mengembangkan pandangan
yang terintegrasi dari versi sekarang dan masa depan, perusahaan dapat lebih baik
mengelola transisi mencakup identifikasi tujuan-tujuan baru, kegiatan, dan semua
sumber daya modal dan manusia ( termasuk teknologi informasi) yang akan
meningkatkan keuangan baris bawah dan misi kinerja.
Komponen Enterprise Architecture :  
Enterprise Architecture = Strategy + Bussiness + Technology
EA = S + B + T
  
19
Gambar 2.2 Kubus EA
2.2.3 Management Program Enterprise Architecture
Management Enterprise Architecture terdiri dari:
1.
Resource Alignment
Menggambarkan apakah sumber daya yang digunakan suatu perusahaan sudah
efektif dan efisien dalam mendukung strategi perusahaan.
2.
Standardized Policy
Menggambarkan kebijakan atau peraturan-peraturan yang harus ditetapkan sebuah
perusahaan.
3.
Decision Support
Menggambarkan apakah SI/TI di dalam perusahaan sudah mendukung pengambilan
keputusan di setiap divisi dalam perusahaan.
4.
Resources Development
Menggambarkan seberapa jauh perusahaan mengembangkan atau meningkatkan
sumber daya yang ada di dalam perusahaan.
  
20
2.2.4 Documentation Method Enterprise Architecture
    Documentation Enterprise Architecture terdiri dari:
1.
Framework
Menggambarkan ruang lingkup arsitektur untuk di dokumentasikan dan menetapkan
hubungan antara arsitektur.
Gambar 2.3 EA Cube Documentation Framework
2.
EA Components
Menggambarkan tujuan, proses, statndar, dan sumber daya yang ada di dalam
perusahan yang dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan bisnis.
  
21
Gambar 2.4 Examples of EA Components
3.
Current Architecture
Menggambarkan komponen-komponen EA yang saat ini ada di dalam perusahaan.
Gambar 2.5 EA Drivers Change
4.
Future Architecture
Menggambarkan komponen Enterprise Architecture yang baru sesuai dengan
kebutuhan perusahan untuk meningkatkan kinerja yang sudah ada, mendukung
inisiatif strategi yang baru, kebutuhan operasional, dan solusi teknologi yang akan
digunakan.
5.
EA Management Plan
  
22
Menggambarkan arsitektur saat ini dan di masa yang akan datang dan perencanaan
secara berkala untuk mengelola perubahan bisnis atau teknologi di masa yang akan
datang.
6.
Planning Threads
Menggambarkan perencanaan-perencanaan sistem yang akan datang dan perubahan-
perubahan yang terjadi pada proses bisnis.
2.2.5 Structure Enterprise
Organizational
Level
Structure Parson’s
Purpose of Each
Level
Function Thompson’s
Level Activities
Institutional
Organisasi terbuka
dengan lingkungan 
Managerial
Technical
Dimana produk di dalam
organisasi di proses
Tabel 2.1 Parson/Thompson Model of Enterprise
2.3 Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
2.3.1 Analisis Lingkungan External Bisnis
Analisis lingkungan external merupakan analisis semua faktor eksternal dari
suatu perusahaan. Faktor external tersebut meliputi: faktor ekonomi, social, politik,
teknologi, pesaing, pendatang baru dll. Dengan adanya faktor external tersebut,
perusahaan mampu mengetahui peluang dan ancaman tersebut akan memberikan
  
23
kesempatan perusahaan untuk maju atau terhambat perkembangnya. Adapun teknik-
teknik analisis digunakan untuk
memahami kondisi situasi pada lingkungan external
bisnis diantaranya
2.3.1.1 Analisa Lima Persaingan porter
Menurut ward (2002, p95), teori ini telah memberikan pengaruh yang signifikan
dalam perencanaan strategi bisnis bebagai perusahaaan 
Gambar 2.6 Lima Persaingan porter (Ward dan Perppard , 2002, p95)
Lima faktor kekuatan porter dapat dijelaskan sebagai berikut (Wheelen dan Hunger
2004, p61-63)
1.
Ancaman pesaing sejenis
Persaningan tersebut bertingkat dari industri yang kuat sampai industri yang lemah.
Ketika tingkat persaingan tinggi,
keunggulan akan menjadi cenderung rendah dan
sebaliknya. Menurut Porter tinggkat persaningan di penggaruhi oleh beberapa faktor
  
24
yaitu : jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya titap
yang besar, kapasitas dan hambatan keluar.
2.
Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya pendantang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan
yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa
pasar, serta perebutan sumber daya produksi  yang terbatas kondisi seperti ini
menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor-faktor
penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu: skala ekonomi,
diferensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan, akses keseluruhan distribusi dan
peraturan pemerintah
3.
Ancaman dari produk atau jasa pengganti
Ketika tingkatan ancaman ini menjadi lebih tinggi maka keuntungan organisasi menjadi
lebih rendah dan pelanggan akan berubah ketika harga produk kita menjadi tinggi,
pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan produk subsititusi apabila harga
produk kita tinggi. Ancaman produk subsititusi menjadi lebih kuat bilamana konsumen
di hadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit jika produk subsititusi
yang lebih murah atau kualitas yang sama bahkan lebih tinggi dari produk produk suatu
industri.
4.
Kekuatan tawar-menarawar pembelian
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan
untuk menurukan harga produk,
meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu
  
25
perusahaan dengan komperitornya. Hal ini tergantung sensitivitas harga pembeli dan
kemampuan mempengaruhi tawar-menawar pembelian
5.
Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri kemampuan mereka menaikan harga atau
mengurangi kualitas produk atas jasa yang ditawarkan
2.3.1.2 Analisa PEST (Politic ,Economic, Social, Tehnology)
Menurut Ward dan peppard (2002,p70-72) Analisis PEST adalah analisis yang
terhadap faktor lingkuangan eksternal bisnis yang meliputi bidang, ekonomi, sosial dan
teknologi. PEST di gunakan untuk menilai pasar dari suatu unut bisnis atau unit
organiasasi. Arah analisi PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan
menilai strategi atau posisi, arah perusahaan,
Rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau
ancaman baru bagi perusahaan.
a.
Faktor politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah hukum, aturan formal  dan
informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan. Contohnya, kebijakan
tentang pajak, peraturan perdagangan, peraturan daerah, stabilitas politik dan kebijakan
ketenagakerjaan.
  
26
b.
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembeli dari pelanggan
dan mempengaruhi iklim bisnis dalam perusahaan. Contohnya, pertumbuhan ekonomi,
tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan harga produk dan jasa.
c.
Faktor sosial
Faktor social
yaitu semua faktor yang mempengaruhi besarnya ukuran daya beli dari
pangsa pasar yang ada. Contohnya, tingkat pendidikan masyarakat , tingkat social dan
budaya, dan tingkat pendapatan masyarakat.
d.
Faktor teknologi
Faktor teknologi yaitu meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi
tantangan bisnis dan meningkatkan kinerja bagi operasional perusahaan.
Contohnya,
automatisasi system, tingkat kadaluarsa teknologi dan kecepatan transfer teknologi.
2.3.1.3 Analisis Internal Lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan bisnis dari perusahaan digunakan untuk mengetahui strategi
bisnis perusahaan saat ini dan visi misi perusahaan, aktivitas dan proses bisnis
perusahaan, sumber daya yang dimiliki dan informasi yang dibutuhkan perusahaan.
Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memahami kondisi lingkungan
bisnis internal perusahaan yaitu:
  
27
2.3.2 Hubungan Strategi, Bisnis dan Teknologi
Untuk EA yang mendukung perusahaan secara holistik, harus mengaitkan
strategi, bisnis, dan teknologi. EA paling efektif jika secara serentak mendukung
perencanaan eksekutif top down dan pengambilan keputusan dalam setiap LOB. Dengan
cara ini, EA membantu untuk memastikan bahwa strategi bisnis dan perencanaan
teknologi bergerak maju. Dari perspektif bisnis EA menyediakan konteks dan tujuan
kebutuhan bisnis untuk diidentifikasi. Dari perspektif teknologi, EA menyediakan
strategi dan konteks bisnis untuk perencanaan sumber daya.
2.3.2.1 Hubungan EA dan Strategi
Framework EA
dan metodologi yang mengatur dokumentasi EA dengan cara
yang memungkinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan perencanaan teknologi dan
pengambilan keputusan. Hal ini penting terutama dalam dokumentasi pandangan EA di
masa depan. Pada saat identifikasi pertama perubahan apa yang diantisipasi dalam target
strategi dan inisiatif, dokumentasi berikutnya kegiatan usaha dan sumber daya teknologi
dapat diselesaikan sedemikian rupa untuk mempromosikan keselarasan, efisiensi, dan
efektivitas. Mendokumentasikan strategi melibatkan
identifikasi tujuan, inisiatif, dan
hasil ukuran.
Strategic Goals
Ini adalah tujuan utama dari perusahaan. Tujuan strategis biasanya memerlukan
beberapa tahun untuk menyelesaikannya. Perubahan dalam tujuan strategis yang dibuat
didalam respon bisnis internal dan eksternal dan juga teknologi atau perubahan dalam
hukum dan peraturan.
  
28
Strategic Initiatives
Ini adalah kegiatan bisnis dan teknologi, program, dan proyek-proyek yang
memungkinkan pencapaian tujuan strategis, sehingga mereka dapat mempengaruhi arah
yang diperlukan oleh perusahaan.
Strategic Measures
Ini adalah hasil tindakan yang mengidentifikasi ketika sebuah strategic initiatives telah
berhasil memenuhi strategic goal. Hasil tujuan menentukan kapan suatu perusahaan
mencapai misinya.
2.3.2.2 Hubungan EA dan Rencana Bisnis
Seperti yang tercermin dalam desain Framework EA, strategi menciptakan kebutuhan
bisnis dan teknologi yang mendukung solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. EA
dokumen dibagi menjadi tiga isu utama di tingkat bisnis:
Supporting Strategic Goals
Menyentuh titik antara inisiatif strategis dan kegiatan usaha harus jelas
didokumentasikan. Tidak semua kegiatan usaha yang strategis, dan penting untuk
membedakan dalam dokumentasi EA antara mereka yang langsung link ke inisiatif
strategis dan mereka yang menyediakan fungsi dukungan umum untuk perusahaan.
Documentation of Business Activities
Mendokumentasikan penciptaan dan pengiriman produk bisnis dan jasa penting dalam
mendukung Business Process Improvement
(BPI) dan
proyek
Business Process
Reengineering
(BPR), dan dalam mendokumentasikan kegiatan usaha untuk
menunjukkan input, output, hasil, dan elemen lain dari pengaruh tentang bisnis masing-
masing proses. Hal ini juga penting untuk mengidentifikasi bagaimana proses bisnis
yang terkait dengan satu sama lain.
  
29
Identifying Supporting Technologies
Menganalisa kebutuhan bisnis dan kegiatan dapat mengungkapkan pentingnya teknologi
pendukung (misalnya kegiatan pemasaran memerlukan data penjualan tren analisis, dan
proses manufaktur membutuhkan berbagai jenis sumber daya termasuk bahan baku,
fasilitas, tenaga kerja, komputer, data, dan robotika). EA membantu untuk
mengidentifikasi dan mendukung dokumentasi teknologi ini.
2.3.2.3 Hubungan EA dan Rencana Teknologi
Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan aliran informasi dan sumber
daya lain untuk mendukung penciptaan dan pengiriman produk bisnis dan layanan, yang
pada gilirannya memungkinkan pencapaian strategic goal. Ini penting bahwa teknologi
tidak mendorong bisnis dan perencanaan strategi, terutama di perusahaan-perusahaan
yang sumber dayanya terbatas, di mana biaya duplikasi non-strategis teknologi tidak
dapat diberikan. Perencanaan bottom-up
(misalnya di mana teknologi adalah katalis
untuk perubahan) adalah penggunaan yang layak dari EA, namun itu bukan proses
normal untuk implementasi sumber daya. Hal ini lebih penting bagi perusahaan untuk
memahami arah utama dan prioritas, merencanakan kegiatan bisnis yang diperlukan, dan
kemudian mengidentifikasi sumber daya yang mendukung, termasuk IT.
2.3.3 Kerangka Kerja Enterprise Architecture
2.3.3.1 The Zachman ISA Framework (1987 dan 1992)
Pada pertengahan 1980an John Zachman mengamati
bahwa persyaratan
pengolahan data dari banyak kliennya IBM menjadi lebih kompleks. Ada kebutuhan
untuk menampilkan sistem informasi dari beberapa perspektif yang ditujukan
kompleksitas dan perencanaan dipromosikan, desain, dan manajemen konfigurasi.
Zachman menarik dari kedua pesawat dan industri konstruksi dalam mengembangkan
  
30
skema yang sangat intuitif dan komprehensif untuk mendokumentasikan arsitektur
sistem informasi (ISA) dalam konteks beberapa karakteristik perspektif hirarki.
Framework Zachman ISA adalah skema dengan baris dan kolom yang fungsinya seperti
sebuah database relasional yang di dalam disebut sebagai pengembangan dasar atau
primitiveartifact
arsitektur untuk masing-masing dari 30 sel dalam skema, seperti
bahwa tidak ada artifact yang berulang dalam sel-sel lain atau dikombinasikan untuk
menciptakan panggilan “composite” produk yang dipanggil oleh Zachman. Dengan
mendokumentasikan ISA (sekarang dikenal sebagai Zachman EA framework views
sistem informasi mereka yang berguna untuk eksekutif
senior, lini manajer, dan staf
pendukung. Selanjutnya, pendekatan Zachman tentang what, how, where, who, when,
dan why membahas pertanyaan tentang sistem informasi. 
Gambar dibawah adalah ISA Kerangka Zachman
Gambar 2.7 Zachman Framework
  
31
2.3.3.2 The Spewak EA Planning Method 
Metode ini merupakan pengembangan dari Zachman Framework yang dilakukan
oleh Steven Spewak. Steven Spewak merupakan Chief Architect dari DHL System Inc.
Dia merupakan orang yang memperkenalkan “enterprise” dalam frameworknya. 
Gambar 2.8 The Spewak Enterprise Planning Approach
2.3.3.3 EA Cube Framework (2004)
Goal and Initiatives
Ini adalah kekuatan pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka kerja
EA mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan dan memberikan
gambaran yang jelas dari kontribusi bahwa TI akan membuat dalam mencapai tujuan-
tujuan ini. Perencanaan strategis dimulai dengan pernyataan yang jelas, tujuan
perusahaan dan juga misinya. Dilengkapi dengan sebuah pernyataan singkat
dari visi
untuk sukses. Ini diikuti dengan deskripsi dari arah strategis perusahaan yang telah
diambil, skenario yang bisa terjadi, serta strategi kompetitif yang akan memastikan tidak
bertahan hidup saja, tetapi keberhasilan dalam istilah yang perusahaan
harus
mendefinisikan. Laporan-laporan menyeluruh kemudian didukung melalui identifikasi
tujuan dan mendukung inisiatif yang mencakup hasil yang terukur dan ukuran kinerja.
  
32
Products and Services
Ini adalah area arsitektur yang merupakan pengaruh utama. Tingkat kedua dari kerangka
kerja EA mengidentifikasi produk bisnis layanan dari perusahaan dan kontribusi
teknologi untuk mendukung proses tersebut. Istilah "product services" adalah digunakan
untuk proses dan prosedur yang mencapai misi dan tujuan perusahaan, apakah itu adalah
untuk bersaing di sektor swasta, menyediakan layanan publik, mendidik, memberikan
layanan medis, atau memberikan kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis
membantu untuk mengarahkan dan memprioritaskan layanan berbagai bisnis dan
kegiatan  pengiriman  produk dalam suatu perusahaan untuk memastikan bahwa mereka
secara kolektif  bergerak dalam arah strategis yang ditetapkan dalam Rencana Strategis.
Sehingga layanan bisnis perlu dimodelkan dalam keadaan saat ini dan jika perubahan
diantisipasi, maka akan dimodelkan dalam visi masa depan negara. Bisnis layanan dan
proses pengiriman produk harus dihilangkan jika mereka tidak menambahkan nilai yang
cukup untuk tujuan strategis perusahaan dan inisiatif. Layanan bisnis dan kegiatan
pengiriman produk harus diubah, jika perubahan dapat meningkatkan nilai perusahaan
baik itu penyesuaian kecil atau perubahan besar dalam bagaimana aktivitas yang
dilakukan. Terkadang teknologi merupakan kunci elemen di dalam meningkatkan nilai,
tapi tidak harus menjadi faktor pendorong dalam rekayasa ulang atau perbaikan jasa
bisnis dan proses pengiriman produk. Hal ini penting untuk meninjau dan menyesuaikan
proses sebelum TI diterapkan untuk memastikan bahwa nilai optimal dan efisiensi yang
dicapai.
Data and information
Tujuan sekunder dari arsitektur adalah mengoptimalkan data dan pertukaran informasi.
Tingkat ketiga dari kerangka kerja EA dimaksudkan untuk mendokumentasikan
  
33
bagaimana informasi saat ini sedang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana masa
depan arus informasi akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui dokumen strategi
TI yang mengikat ke Rencana Strategis perusahaan dan Rencana Bisnis. Tujuan dari
strategi TI adalah untuk membentuk suatu pendekatan tingkat tinggi untuk
mengumpulkan, menyimpan,
mengubah, dan menyebarluaskan informasi di seluruh
perusahaan. Penggunaan konsep-konsep seperti knowledge management, data mining,
data warehouse, data marts, dan portal web dapat diselenggarakan melalui strategi TI.
Desain dan fungsi dari database seluruh perusahaan juga didokumentasikan pada tingkat
ini seperti juga standar dan format untuk data, data dictionary, dan
repository
untuk
objek informasi dapat digunakan kembali.
System and Applications
Tingkat keempat dari kerangka kerja EA dimaksudkan untuk mengatur dan
mendokumentasikan kelompok sistem informasi saat ini, dan aplikasi perusahaan yang
menggunakan atau memberikan kemampuan IT. Tergantung pada perubahan di tingkat
atas kerangka kerja EA (bisnis layanan dan arus informasi) mungkin ada direncanakan
perubahan pada sistem / aplikasi yang harus tercermin dalam pandangan masa depan
arsitektur. Daerah  dari kerangka kerja EA merupakan komponen  fitur yang menonjol
dalam arsitektur berorientasi layanan, seperti aplikasi komersial semakin interoperable
yang tersedia bagi perusahaan (misalnya J2EE dan standar industri .NET). Aplikasi
modular
yang besar dapat menangani seluruh baris bisnis dan fungsi back office
(misalnya, sistem keuangan, sistem pengendalian manufaktur, dan sistem manajemen
rantai pasokan). Sering disebut sebagai sistem ERP (Enterprise Resource Planning),
aplikasi komersial ini dapat menawarkan fungsi modul yang dapat disesuaikan untuk
memungkinkan perusahaan untuk mengurangi jumlah keseluruhan aplikasi yang mereka
  
34
operasikan dan pelihara. Sementara itu sistem ERP jarang menyediakan semua fungsi
yang dibutuhkan perusahaan untuk fungsi bisnis dan dukungan administrasi, pendekatan
modular reflektif dari strategi "plug-and-play" yang perusahaan dapat mengadopsi pada
tingkat kerangka kerja EA untuk meningkatkan interoperabilitas dan mengurangi biaya.
Network and Infrastructure
Ini merupakan tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dan bawah kerangka EA
dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa
depan suara, data, dan video jaringan perusahaan  yang digunakan untuk sistem host,
aplikasi, website, dan database. Tingkat ini juga mendokumentasikan infrastruktur
perusahaan (misalnya bangunan, ruang server, modal, peralatan). LAN (Local Area
Network), WAN (Wide Area Network), SANS (Systems Application Network), intranet,
extranet, jaringan wireless semua terorganisir dan didokumentasikan pada tingkat ini
sehingga desain yang efisien dapat diimplementasikan melalui arsitektur masa depan
yang mengurangi duplikasi, meningkatkan biaya dan efisiensi kinerja, dan
mempromosikan ketersediaan dan survivabilitas. Seringkali, perusahaan akan
menentukan kemampuan TI yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan, dan di
daerah ini arsitektur harus mencerminkan sumber daya yang berlebihhan di lokasi yang
berbeda seperti bahwa kemampuan dapat terus tersedia jika sumber daya utama menjadi
tidak tersedia.
Mission Statement 
Secara ringkas menjelaskan  arahan atau tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Strategic goals 
Adalah sekumpulan tujuan – tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan.
Strategic Initiatives 
  
35
Adalah sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk mendukung tercapainya strategic
goals.
Knowledge warehouse
Berevolusi dari database mainframe besar yang melayani beberapa aplikasi dan user di
beberapa  sistem dan jaringan dan berisi tentang informasi tentang  berbagai kegiatan
dan proses pada sebuah perusahaan.
Database 
Adalah aplikasi software yang dirancang untuk mendukung penyimpanan, pengambilan,
memperbarui, dan penghapusan elemen data dan objek data.
IT Security
IT security program
memiliki beberapa focus area, diantaranya: informasi, personil,
operasional dan fasilitas. Agar lebih efektif, IT security harus bekerja di semua tingkatan
EA dan di semua komponen EA.
IT Standards
Salah satu fungsi utama EA adalah menyediakan standar teknologi yang sesuai pada
setiap tingkatan EA framework. Standar yang ada harus bisa diterima secara nasional
dan internasional dalam rangka mempromosikan non-proprietary commercial solutions
dalam komponen EA.
IT Workforce
IT Workforce Plan merupakan salh satu cara terbaik untuk mengartikulasikan bagaimana
manusia akan dipekerjakan sesuai kemampuan teknologinya dalam mendukung layanan
bisnis dan arus informasi.
  
36
2.3.4 Enterprise Architecture Artifacts
2.3.4.1 Strategic Plan
Strategic Plan
adalah kebijakan tingkat tinggi dan perencanaan dokumentasi yang
digunakan perusahaan untuk dijadikan sebagai  arahan, strategi kompetitif, tujuan utama,
dan program yang memungkinkan untuk menjalankan proyek. Strategic Plan
ini bisa
digunakan untuk rencana 5 tahun ke depan.
2.3.4.2 Balaced Scorecard
Menurut Widjaja di dalam bukunya Memahami Konsep Balanced Scorecard (2002,
p.2), Balaced Scorecard adalah: “sekelompok tolak ukur kinerja yang terintegrasi yang
berasal dari strategi
perusahaan dan mendukung strategi perusahaan secara
keseluruhan.”
2.3.4.3 SWOT Analysis
Kelebihan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman merupakan gambaram keseluruhan pada
perusahaan dengan mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal dimana dapat
mengungkapkan area – area yang harus difokuskan dan dikembangkan.
Gambar 2.9 SWOT Analysis
  
37
2.3.4.3.1 Pengertian SWOT 
Menurut Kuncoro, (2006,
p51) SWOT biasa digunakan  untuk mengevaluasi
kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal
perusahaan.
Tabel 2.2 Matriks analisis SWOT
2.3.4.4 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2004, p22 - 23), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal,
terlebih dahulu kita harus mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS).
FAKTOR         
STRATEGI
EKSTERNAL
BOBOT
RATING
BOBOT
X
RATING
KOMENTAR
PELUANG
Total Peluang
ANCAMAN
Total Ancaman
TOTAL EFAS
Tabel 2.3 Tabel EFAS
Strength (S)
Daftar semua
kekuatan yang
dimiliki
Weakness (W)
Daftar semua
kelemahan yang
dimiliki
Opportunities (O)
Daftar semua
peluang yang dapat
diidentifikasi
Strategi SO
Gunakan semua
kekuatan yang
dimiliki untuk
memanfaatkan
peluang yang ada 
Strategi WO
Atasi semua
kelemahan dengan
memanfaatkan
semua peluang
yang ada 
Threads (T)
Daftar semua
ancaman yang dapat
diidentifikasi
Strategi ST
Gunakan semua
kekuatan untuk
menghindar dari
semua  ancaman
Strategi WT
Tekan semua
kelemahan dan
cegah semua
ancaman
  
38
Berikutadalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :
1. Susun dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang ancaman)
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,1 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap faktor strategis.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang semakin besar diberi rating +4,
jika
peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya. Contoh, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.
Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi
perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama. 
  
39
2.3.4.5 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2004, p24
25), setelah faktor-faktor strategi internal suatu
perusahaan diidentifikasi,tabelFaktor Strategi Internal (IFAS) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strengthand
Weakness perusahaan.
FAKTOR      
STRATEGI
INTERNAL
BOBOT
RATING
BOBOT
X
RATING
KOMENTAR
KEKUATAN
Total Kekuatan
KELEMAHAN
Total Kelemahan
TOTAL IFAS
     Tabel 2.4 Tabel IFAS
Tahapan :
1.
Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
2.
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0,1 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4
(sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing utama.
  
40
Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contoh, jika kelemahan
perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,
sedangkan jika kelemahannya perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
2.3.4.6 CONOPS Scenario
Konsep dari Skenario Operasi adalah dokumen
naratif yang mendeskripsikan
bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan dioperasikan beberapa tahun ke
depan. Skenario ini bisa dikatakan sebagai catatan penting dengan perencanaan asumsi.
2.3.4.7 Concept Of Operation Diagram
CONOPS Diagram
adalah gambaran grafis tingkat tinggi tentang bagaimana fungsi
perusahaan, baik secara keseluruhan maupun area tertentu yang harus diperhatikan
2.3.4.8 Business Plan
Business Plan
memberikan penjelasan tingkat tinggi dari baris kunci yang ada pada
fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang akan menyelesaikan goals
strategi dan
initiatives strategi.
2.3.4.9 Swim Lane Process Diagram
Diagram aktivitas pemegang saham menunjukkan bahwa pemegang saham terlibat
dengan baris di dalam proses bisnis, dan juga waktu interaksi. Diagram tersebut
menggunakan format ‘Swim Lane’ untuk menyusun pemegang saham sesuai dengan
baris, dan menyusun timeframe dengan kolom, kemudian kegiatan overlaying dengan
simbologi flowchart.
  
41
Gambar 2.10   Swim Lane Diagram
2.3.4.10 Business Process Diagram
Business process diagram
menggambarakan secara detail aktifitas dalam perusahaan,
termasuk bagaimana aktifitas yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan..
2.3.4.11 Use Case Narrative and Diagram
Use case narrative
mengikuti format Unified Modelling Language (UML)
untuk
mengidentifikasi kebutuhan bisnis, proses bisnis, actor dan aturan bisnis.
             
       
       
Gambar 2.11 Use Case Diagram
2.3.4.12 Object State Transition Diagram
State Transition Diagram
menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan
bagaimana alur dari specific data object.
  
42
Gambar 2.12 Object State Transition Diagram
2.3.4.13 Logical Data Model
Data model dapat dikembangkan menggunakan metode struktur tradisional dan  symbol
(Entity Relationship Diagram) atau  bisa menggunakan  metode  object oriented dan
simbol dari UML, yang menghasilkan sebuah class diagram  atau  object diagram.
2.3.4.14 Activity or Entity Matrix
Activity/Entity Matrix
adalah pengembangan dengan pemetaan dimana entitas data
dipengaruhi oleh jalur aktifitas bisnis. Terdapat 4 tipe perubahan data yaitu Create,
Read, Update & Delete.
2.3.4.15 System Communication Description
Sistem ini menyediakan penjelasan bagaimana data dikomunikasikan antara sistem
dengan perusahaan dan termasuk jaringan dan media.
2.3.4.16 System Data Flow Diagram
System Data Flow
Diagram menggambarkan proses pertukaran data di dalam sistem
dan bagaimana pertukaran data itu terjadi.
2.3.4.17 Network Connectivity Diagram
Network Connectivity Diagram  menggambarkan  physical connection
antara data
internal dan external perusahaan.
  
43
2.3.4.18 Security Plan
Security Plan menyediakan high-level dan detail description dari security program yang
berdampak bagi perusahaan.
2.3.4.19 Tehnology Forecast
Technology Forecast  menggambarkan kebutuhan teknologi di masa mendatang pada
perusahaan. Dimana teknologi yang digunakan harus sesuai dengan standarisasi yang
ada.
2.3.4.20 Workforce Plan
Workforce Plan sebagai standar dalam penerimaan karyawan baru dan pengembangan
bagi eksekutif, manajemen dan karyawan di perusahaan.
2.3.4.21 Organizational Chart
Organizational Chart
menggambarkan otoritas, hubungan kerja, kepemilikan dan
menunjukan hierarki jabatan dari setiap bagian.
2.3.4.22 Knowledge and Skill Profile
Konwledge Skill and Profile
menjelaskan tugas-tugas dari setiap bagian di perusahaan
sesuai dengan kemampuan dan  keahlian masing-masing orang
2.3.5 Proses Enterprise Architecture
Sebagai prasyarat untuk pengembangan dari setiap enterprise architecture, masing-
masing agen harus membangun kebutuhan untuk mengembangkan EA dan merumuskan
strategi yang mencakup definisi visi, tujuan, dan prinsip-prinsip. Angka ini
menunjukkan representasi dari proses EA. Eksekutif dan dukungan harus dibentuk dan
tim arsitektur diciptakan dalam organisasi. Tim ini mendefinisikan pendekatan dan
proses disesuaikan dengan kebutuhan agen. Tim arsitektur menerapkan proses untuk
membangun baik baseline dan target EA. Tim arsitektur juga menghasilkan rencana
  
44
sekuensing untuk transisi sistem, aplikasi, dan praktik bisnis yang terkait berdasarkan
pada detail gap analysis
. Arsitektur adalah digunakan dalam CPIC dan rekayasa
perusahaan dan proses program manajemen melalui prioritas, proyek-proyek tambahan
dan penyisipan teknologi baru muncul. Terakhir, arsitektur dipertahankan melalui
modifikasi terus menerus untuk mencerminkan baseline agen saat ini dan praktek target
bisnis, tujuan organisasi, visi, teknologi, dan infrastruktur.
Gambar 2.13 Proses EA