BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Data dan informasi yang untuk mendukung proses pengerjaan proyek Tugas Akhir ini
diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :
1. Wawancara / Interview
dari narasumber terpercaya dan pihak-pihak terkait dengan
topik ini : Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Bapak Nursalam (Pemilik Kedai Daur Ulang
Pak Salam), & Toko Kertas Kemenangan
2. Survey terhadap pengamatan langsung di lapangan
3. Literatur : Buku, Artikel, Naskah, E-book, Dokumen, dari media elektronik yang
berhubungan dengan topik
2.1.1
Hasil wawancara dengan pihak Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Hasil wawancara dengan Bapak Bambang selaku kepala seksi operasional Dinas
Kebersihan DKI Jakarta yaitu:
Proses pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang
Untuk sampah Organik, dilakukan composing, dikubur (landfill), dan gas methan
yang dihasilkan ada yang dikonversikan menjadi listrik. Untuk sampah
Anorganik, yang tidak memiliki nilai ekonomis diambil oleh pemulung.
Terdapat 9,5 juta penduduk DKI Jakarta (2010), dengan timbunan 5.597,87 ton /
hari. Dimana 4.986,31 ton sampah tertangani (89,08%). Sisanya 10,92% masih di
sumbernya seperti kali/saluran/terdegradasi oleh alam. Persentase sampah
organik dan non-organik ialah 55,37% : 44,63%.
Adapun peraturan yang mengatur tentang pengelolaan sampah yaitu UU no 18
tahun 2008.
Sampah yang tidak diminati ialah plastik kresek, kemasan makanan ringan,
sterofoam. Kemasan makanan ringan juga salah satu jenis sampah yang harus
diantisipasi, karena belum bisa diolah lebih lanjut. Adapun plastik yang sudah
dapat ditangani ialah plastik PET.
  
Pertumbuhan timbunan sampah DKI Jakarta ialah 5% setiap tahunnya. Ini
dikarenakan berubahnya pola konsumsi masyarakat.
ITF ialah Intermediate Treatement Facility, fasilitas pengolahan sampah
sementara yang ada di sunter, cakung, dan cilincing. 2 lokasi yang sudah
beroperasi yaitu sunter dan cilincing. Dari pengolahan sampah di ITF dihasilkan
residu yang nantinya dibawa ke pembuangan akhir di Bantar Gebang.
Harapan dari Dinas Kebersihan ialah masyarakat dapat bertindak sesuai dengan
peraturan yang berlaku seperti yang tercantum di UU no 18 tahun 2008, dapat
memahami perda/UU, dan di kemudian hari akan ada pendekatan melalui
insentif, yang diberikan kepada masyarakat yang mengolah sampahnya sendiri.
Ada juga sanksi berupa 3 bulan penjara / denda 50 juta bagi yang tidak
melakukan pemanfaatan sampah / subsidi silang.
Penyuluhan yang telah dilakukan di wilayah DKI Jakarta ialah pengurangan
sampah melalui 3R. Di setiap wilayah kotamadya dilakukan kegiatan aktivitas
mensosialisasikan 3R. Uji coba sentral 5 wilayah telah berhasil dalam kinerjanya,
yaitu mencacah setengah matang sampah. Adapun pengolahan residu yang
dipress & diikat, serta residu yang dikonversi menjadi bahan bakar untuk industri
kapur di Cikarang.
Selain wawancara, penulis juga diberikan buku informasi kebersihan selama
tahun 2011, dan juga dokumen-dokumen tentang sampah DKI Jakarta lainnya,
seperti tabel, brosur, dll.
Gambar 2.1 Buku Informasi Kebersihan Dinas Kebersihan DKI Jakarta 2011
  
Gambar 2.2 Dokumen Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Gambar 2.3 Brosur Dinas Kebersihan DKI Jakarta
2.1.2
Hasil pengamatan buku lokal dan impor luar negeri yang bertema
lingkungan dengan sajian visual 
01.
Buku lokal bertema alam & lingkungan
Penulis tidak menemukan banyak buku yang terbit di pasaran (Maret 2012) yang
bertemakan lingkungan / edukasi tentang alam & lingkungan. Adapun buku-buku
yang bertemakan lingkungan namun dikemas secara pandangan bisnis seperti,
-
Buku Pintar Etiket Hijau 300 Cara Bijak Ramah Lingkungan Dan Menghemat
Uang | penulis : Mien R. Uno dan Siti Gretiani |
-
Agribisnis Kreatif | penulis : Iwan Setiawan |
-
Kewirausahaan dan Daya Saing Agribisnis | penerbit : Orangebook |
-
Ekonomi Agribisnis Minyak Sawit | Penulis : Dr Ir Tungkot Sipayang |
  
Adapun buku tentang edukasi alam & lingkungan, namun digolongkan di Seksi
Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, yang disajikan secara teks dan teori,
seperti,
-
Membuat Pupuk Organik | Penulis : Sukamto Hadisuwito |
-
100 Tumbuhan dilindungi di Gede Pangrango | Penerbit : Suara M P |
02.
Buku lokal dengan sajian visual
Penulis menemukan buku-buku dengan sajian visual yang bertemakan edukasi /
fakta tentang alam & lingkungan, hanya banyak disajikan untuk segmen anak-
anak seperti,
-
Survival Dunia Serangga | Penerbit :  Elex Media Komputindo |
-
100 Hal Paling Bikin Penasaran | Penerbit : Edutivity |
-
100% Science | Penerbit :  Elex Media Komputindo |
-
234 Fakta Sains Seru | Penerbit : Educomics |
Buku yang berbalut visual untuk segmentasi dewasa lebih banyak bergenre fiksi
dan disajikan dalam bentuk buku komik. Adapun beberapa buku dengan visual
komik yang berbalut fakta / peristiwa terkini / konflik masyarakat seperti,
-
100 Peristiwa Yang Bisa Menimpa Anda | Penulis : Benny Rachmadi |
-
Tiga Manula Jalan-jalan ke Singapura | Penulis : Benny Rachmadi |
03.
Buku impor luar negeri berbalut visual dan Ilustrasi
Penulis menemukan bahwa buku-buku impor luar negeri lebih banyak yang
disajikan dengan visual dan ilustrasi, dan diperuntukkan segmen dewasa. 
Adapun buku-buku visual, untuk segmen dewasa, yang khusus membahas
tentang alam & lingkungan seperti,
-
Illustrated Encyclopedia of The Earth | Penerbit : DK |
-
The Natural History Book, The Ultimate Visual Guide to Everything | Penerbit :
DK |
-
Illustration School Lets Draw Plants and Small Creatures | Penulis : Sachiko
Umoto | Penerbit : Quarry |
-
Amazing Earth | Penerbit : Times |
Ada juga buku-buku yang berbalut visual dan ilustrasi, untuk segmen dewasa,
dengan topik-topik yang menarik seperti,
-
Pocket World in Figures 2012 | Penerbit : The Economist |
-
101 Things To Do To Become A Superhero or Evil Genius | Penulis : Richarn
Horne |
-
LISTOMANIA A World of Fascinating Facts in Graphic Detail
| Penerbit :
Harper Collins | 2011 |
-
MORE SHOW ME HOW Instructions For Life From The Everyday To The
Exotic | Penulis : Derek Fragerstorm,
Lauren Smith, & The Show Me Team |
  
Penerbit : Harper Collins Publisher | 2010 |
-
Origami For Busy People | Penulis : Marcia Joy Miller | 2011 |
Dengan pengamatan terhadap buku-buku lokal dan buku-buku impor luar negeri,
penulis mengambil kesimpulan bahwa buku-buku dengan sajian visual dan
ilustrasi, yang berisikan pengetahuan umum dengan tujuan edukasi dan informasi
masih kurang dimanfaatkan oleh penulis dan penerbit di Indonesia.
 
2.1.3
Hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan dengan Bapak
Nursalam dari Kedai Daur Ulang Pak Salam
Kedai Daur Ulang Pak Salam, ialah usaha Daur Ulang Kertas yang dipelopori
oleh Pak Nursalam, aktif beroperasi sejak tahun 1983 sampai sekarang, terletak
di Jalan Mampang Prapatan XI no 3A Jakarta Selatan.
Penulis mengamati proses daur ulang kertas dari sampah kertas menjadi produk
kertas yang dapat dikomersialkan kembali, banyak diantaranya yang diproses
lagi menjadi produk komersial seperti kotak, buku, bingkai foto, map, dll. 
Selain bahan baku kertas, gedebok pisang /  batang pisang terkadang dipakai
sebagai bahan campuran untuk menghasilkan jenis kertas daur ulang dengan
tekstur tertentu. Terdapat bermacam-macam tekstur dari kertas daur ulang yang
dihasilkan sesuai dengan cetakan / ornamen yang diberikan.
Sampah-sampah kertas banyak diperoleh Bapak Salam dari perkantoran-
perkantoran di Jakarta. Perkantoran rutin mengirimi sampah kertasnya sebulan
sekali, terkadang dua bulan sekali, 100 Kg sampah kertas setiap pengirimannya.
Kertas yang didaur ulang ialah segala jenis kertas, seperti kardus, karton, hvs,
duplex, koran, packaging, kertas bekas printing, majalah, brosur, poster, manila,
map, amplop, kertas buram, selama kertas tidak mengandung bahan-bahan kimia
berbahaya. Karena daur ulang kertas disini dilakukan secara manual, dengan
tangan terbuka.
Alat-alat yang digunakan ialah baskom bulat untuk bubur kertas, bak kotak untuk
perendaman, air, kertas, gedebok pisang, dedaunan untuk motif, screen cetak
kertas dengan berbagai ukuran, pewarna pigmen, blender, dan sinar matahari
(supaya kertas yang dihasilkan bagus, tidak lembab, sehingga tidak mudah
rapuh).
Prosesnya ialah kertas sampah direndam air dalam bak kotak selama 4 hari,
diberi pewarna pigmen. Setelah kertas merapuh di-blender menjadi bubur kertas,
bubur kertas dimasukkan ke dalam baskom bulat berisi air. Dengan screen, bubur
kertas diangkat dan disaring dari sisa2 air. Tahap pengeringan lembaran bubur
  
kertas ditempel ke papan. Dibutuhkan waktu sampai 2 jam hingga bubur kertas
ini kering dan menjadi lembaran-lembaran kertas daur ulang.
Dengan 75 kg sampah kertas, setiap harinya, Bapak Salam dapat dihasilkan
kurang lebih 150 lembar kertas daur ulang ukuran A4, Folio, A3 dan A2. Harga
Jual kertas daur ulang tsb ukuran A4, Rp 1.100,- ; A3 Rp 1.500,- ; A2 Rp 3.500,-. 
2.1.4
Hasil survey produk kertas daur ulang pada beberapa pabrik kertas 
& distributor kertas terkemuka di Indonesia
01. PAPERINA - PT PAPERINA DWIJAYA 
Dari 34 jenis produk kertas, terdapat 9 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 26.47 %
02. Concorde - PT Parisindo Pratama
Dari 9 jenis produk kertas, terdapat 0 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 0 %
03. PT Surya Palace Jaya 
Dari 32 jenis produk kertas, terdapat 5 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serta kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 15.6 %
04. PT Asia Pulp & Paper 
Dari 16 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serta kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 18.75 %
05. Paper Gallery 
Dari 12 jenis produk kertas, terdapat 5 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 41.67 %
06. PT Cinjoe Jaya
Dari 32 jenis produk kertas, terdapat 8 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 25 %
07. PT Tjiwi Kimia (Paperline Gold)
Dari 24 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 12.5 %
  
08. PT Unity Fortuna Global
Dari 15 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 20 %
09. PT Riau Andalan Pulp and Paper, Asia Pacific Resources International
Limited (APRIL Fine Paper)
Paper One, 
Dari 1 jenis produk kertas, terdapat 0 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 0 %
10. PT Indah Kiat
Dari 17 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
=  17,65 %
11. PT Pindo Deli Pulp & Paper
Dari 11 jenis produk kertas, terdapat 1 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
=  9 %
12. PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin)
Dari 9 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur
ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled)
= 33.3 %
 
* Dari hasil survey, terdapat 2 dari 12 pabrik kertas/distributor kertas terkemuka
di Indonesia, yang tidak memproduksi/mendistribusikan
kertas hasil Post-
Consumer Waste Recycled.
* Persentase RATA -
RATA dari 12 pabrik kertas/distributor kertas, terdapat
18,33 %nya produk kertas daur ulang di setiap pabrik/distributor kertas.
* Konklusi yang didapatkan : Industri kertas Indonesia menghasilkan jenis
produk kertas daur ulang serat kayu sebanyak 18,33 % dari total jenis produk
kertas
2.1.5
Hasil wawancara terhadap pengolahan sisa potong kertas ke pihak toko
kertas di Jakarta
Kertas yang dijual di toko-toko kertas di Jakarta umumnya berupa ukuran Plano.
Terdapat jasa potong kertas bagi pembeli yang ingin membeli kertas dalam
ukuran selain Plano. Sisa-sisa potongan kertas plano tersebut biasanya diminta
oleh si pembeli. Jika adapun sisa potongan kertas yang tidak diminta, akan
  
dimanfaatkan kembali untuk membuat potongan kertas kecil untuk buku nota dan
dijual kembali. Namun penulis menemukan bahwa tidak ada tindaklanjutan
untuk sisa potongan kertas
yang kurang dari 5 cm. Sisa potongan tersebut
menjadi sampah kertas yang kemudian dibal & diloakkan kepada pemulung.
2.1.6
Hasil pengamatan efisiensi kemasan terhadap limbah yang dihasilkan
produk-produk berkemasan kertas/ karton di pasaran.
Penulis mengamati banyaknya produk yang menggunakan bahan baku kertas / 
karton sebagai kemasannya. Produk-produk seperti bedak, lotion
wajah,
kosmetik, pasta gigi, coklat, biskuit/wafer, susu bubuk, susu cair, jus buah, yang
menggunakan bahan baku kertas/karton sebagai kemasannya. Ada pun beberapa
kertas / karton yang dipakai adalah Food Grade ataupun TetraPack, yaitu jenis
kertas yang memenuhi standarisasi untuk pengemasan khusus makanan. 
Dari hasil pengamatan terhadap 5 jenis produk di pasaran yang berkemasan
kertas/karton, yaitu coklat batang, cereal gandum, pasta gigi, kue tart, dan jus
buah, didapati kesimpulan bahwa, Pembelian produk dalam jumlah yang lebih
besar dalam satu kemasannya, akan menghemat sampah kertas sampai 52,6 %,
menghemat biaya sampai 17,7 %, dan sampai 6x pemakaian.
2.2
Data Umum
2.2.1
Infografik
Infografik ialah informasi berbentuk grafik/visual, yang memuat data, edukasi,
dan informasi, yang mengubah data kompleks menjadi sederhana dan jelas
sehingga mudah dipahami. Infografik memudahkan dalam membaca data di era
informasi seperti ini, sehingga Infografik tidak hanya bisa dinikmati oleh para
ahli di bidang spesifik ilmu yang disajikan, namun juga oleh orang awam
sekalipun.
Penggunaan infografik pada publikasi merupakan sebuah solusi
desain untuk
mengenalkan suatu permasalahan yang kompleks kepada masyarakat, dengan
cara yang menarik, hingga diharapkan dapat tercipta suatu fungsi edukasi,
membentuk pemikiran masyarakat, dan terciptanya tindakan.
2.2.2
Sampah
 
2.2.2.1 Arti Sampah
Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi
sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga
  
untuk maksud biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam
pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak.
2.2.2.2 Hari Sampah Nasional & Kronologi
-
Hari sampah nasional ditetapkan 21 Februari sejak tahun 2005 untuk
mengenang tragedi longsornya TPA Leuwigajah.
-
Lima tahun lalu, tepatnya 21 Februari 2005 pada dini hari, tempat
pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah longsor dan mengubur 143
orang tewas seketika. Sekitar 137 rumah di Desa Batujajar Timur,
Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung dan dua rumah di Desa
Leuwigajah, Cimahi, Provinsi Jawa Barat juga tertimbun longsoran
sampah dengan ketinggian mencapai 3 meter.?Selain itu, ribuan ton
kubik sampah juga mengubur kebun dan lahan pertanian milik warga
Kampung Pojok, Cimahi Selatan Tragedi ini kemudian dicanangkan
sebagai Hari Sampah Nasional. 
2.2.2.3 Fenomena Pengolahan Sampah
Persoalan lain pengolahan sampah di tempat akhir ada pada proses
pengolahan. Di saat pengangkutan dan di tempat pembuangan akhir,
semua sampah dicampur baik sampah organik maupun yang non organik.
Di tingkat rumah tangga atau perkantoran, mungkin sudah ada yang
berupaya memilah sampah organik dengan sampah non organik di tempat
terpisah. Tapi ketika dinaikkan truk, sampah-sampah organik dan non
organik ini mulai bercampur, sampai di tempat pembuangan akhir.
 
2.2.2.4 Jenis Sampah
01.
Jenis Sampah Secara Umum
-
Sampah Organik, dapat diurai (Degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk, mudah
terurai di alam, seperti sisa makanan, sayuran, daun, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
-
Sampah Non-Organik, tidak terurai (Undegradable)
Sampah Non-Organik, yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, susah/tidak bisa hancur, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kaca, kertas, plastik mainan, botol dan
gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat
didaur ulang dan dijadikan sampah komersil atau sampah yang
laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus
  
makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan
kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
-
Biodegradable,
yaitu sampah yang dapat diuraikan secara
sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti:
sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
-
Non-biodegradable, yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh
proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
Recyclable, ialah sampah yang dapat diolah dan digunakan
kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik,
kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable, ialah sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi
dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs,
kertas karbon, thermo-coal dan lain-lain.
02. Jenis Sampah menurut Hadiwiyono (1983)
Sampah dikelompokkan berdasarkan dua karakteristik, yaitu
secara fisika dan secara kimia.
Secara kimia sampah dikelompokkan menjadi :
1. Organik, sampah yang mengadung senyawa organik atau
sampah yang tersusun dari unsur Karbon, Hidrogen, Oksigen,
Nitrogen, dan Pospor.
2. Anorganik, sampah yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme, jika bisapun membutuhkan waktu yang sangat
lama.
Secara fisika sampah dikelompokkan menjadi:
1. Sampah basah (garbage), garbage tersusun dari sisa-sisa bahan-
bahan organik yang mudah lapuk dan membusuk.
2. Sampah kering (rubbish), sampah kering dapat digolongkan
menjadi dua kelompok yaitu jenis logam seperti besi, seng,
aluminium dan jenis non logam seperti kertas dan kayu.
3. Sampah lembut, sampah lembut memiliki ciri khusus yaitu
berupa partikel-partikel kecil yang ringan dan mudah terbawa oleh
angin.
4. Sampah besar (bulkywaste), sampah jenis ini memiliki ukuran
yang relatif lebih besar, contohnya sampah bekas mesin
kendaraan.
5. Sampah berbahaya (hazardous waste)
  
03. Jenis Sampah menurut Wibowo. Arianto dan Djajawinata. T.
Darwin (2007)
Sampah berdasarkan sumbernya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Sampah domestik, adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan
manusia secara langsung, contohnya sampah rumah tangga, pasar,
sekolah dan sebagainya.
2. Sampah non-domestik, adalah sampah yang dihasilkan oleh
kegiatan manusia secara tidak langsung, contohnya sampah
pabrik, industri dan pertanian.
2.2.2.5
Tempat Pembuangan Akhir / Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu di Indonesia
-
TPA Bantar Gebang, Bekasi
  Lokasi : Kelurahan Ciketik Udik, Kelurahan Cikiwul Dan, Kelurahan
Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang
Mulai Operasi : Agustus 1989
Luas
: 110.3 Hektar
Sampah Per Hari : 6000 Ton
-
TPA Cieupecang, Bekasi
-
TPA Jatiwaringin, Banten
-
TPA Muara Fajar, Riau
-
TPA Benowo, Jawa Timur
2.2.2.6 Diagram Hierarki Pengolahan Sampah
Gambar 2.4 Waste_hierarchy  (sumber : wikipedia.org)
  
2.2.2.7 Prediksi Sampah
Volume sampah meningkat 15 % di bulan puasa. Data & angka selalu
berubah, problema sampah tak pernah selesai. Jakarta akan selalu
bermasalah dengan sampah jika tidak ada penanganan yang optimal.
2.2.2.8 Manfaat Pengelolaan Sampah
-
Untuk Sumber Daya Alam, hutan, udara
-
Untuk energi
-
Untuk lahan TPA
-
Untuk lingkungan nyaman dan bersih
-
Mengurangi pencemaran dan global warming
2.2.3
Kertas
2.2.3.1 Arti Kertas
Kertas adalah bahan
yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
kompresi
yang berasal dari pulp/bubur kertas. Kertas dikenal
sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak
kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih/tisu
yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet.
2.2.3.2 Serat Kayu pada Kertas
Bahan pembuat kertas adalah komponen kayu. Salah satu jenis kayu yang
digunakan sebagai bahan baku penghasil kertas di Indonesia adalah kayu
Mangium (Acacia mangium). Sebagai gambaran, komposisi kimia serat
kayu Mangium adalah kadar selulosa 45,72 – 60,29%, hemiselulosa 23,26
29,58%, dan lignin 21,98 –
24,54%. Kadar tersebut bervariasi dari
berdasarkan jenis tempat tumbuh (Queensland, Papua New Guinea, dan
Indonesia timur) seperti yang dilaporkan oleh Syafii dan Siregar (2006).
Serat Kayu ialah komponen organik selulosa yang diekstraksi dari
tumbuh-tumbuhan / pohon untuk bahan baku kertas.
Virgin Wood Fiber
ialah Serat kayu baru yang belum mengalami tahap
olahan daur ulang. Virgin Wood Fiber
diekstraksi dari kayu keras
(Hardwood)
& kayu lunak (Softwood). Kayu keras
dari jenis tanaman
Angiosperm, yang lebih kompleks jaringannya sementara kayu lunak
ialah kayu dari pohon Pinus Sylvestris, sejenis tanaman Gymnosperm.
  
2.2.3.3 Kertas dalam Sejarah
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan Papirus sebagai media tulis
menulis. Penggunaan Papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan
pada peradaban Mesir Kuno pada masa firaun. Kemudian menyebar ke
seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke
Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari
kata Papirus (Papyrus) itulah dikenal sebagai Paper dalam bahasa
Inggris, Papier dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Perancis, dan Papel
dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah bahwa peradaban China
menyumbangkan kertas
bagi Dunia. Kaisar Tsai Lun menemukan kertas dari bahan bambu yang
mudah didapat di daratan China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini
akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-
bangsa China ke timur,
meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas
merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab
pada masa Abbasiyah, terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang
dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi. Para tawanan-
tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang
Arab, sehingga
muncullah pusat-pusat industri kertas
di Baghdad,
Samarkand dan kota-kota industri lainnya. 
Pembuatan kertas kemudian menyebar ke Italia, India lalu Eropa pada
abad ke-12, khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya             
Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol.
Pemakaian
kertas mulai berkembang luas. Sesudah Gutenberg
menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kulit kambing
sebagai sarana tulis-menulis di Barat.
Di Cina sebelum penemuan Ts'ai Lun umumnya buku dibuat dari bambu
yang terlampau berat. Memang ada juga buku yang dibuat dari sutera
tetapi harganya sangat mahal. Sedangkan di Barat, sebelum adanya
kertas, buku ditulis di atas kulit kambing atau lembu. Material ini sebagai
pengganti Papirus yang digemari oleh orang-orang Yunani, Romawi dan
Mesir. Baik kulit maupun Papirus bukan saja termasuk barang langka
tetapi juga harga sulit terjangkau.
 
2.2.3.4 Tisu sebagai hasil produk kertas jaman modern
Tisu merupakan produk kertas jaman modern. Sifatnya yang sekali pakai
menjamin ia lebih higienis. Mengingat konsumsi tisu yang sangat besar di
  
seluruh dunia, penghematan pemakaian tisu pasti akan memberi dampak
yang cukup besar bagi penghematan kertas. Gunakan lap kain di dapur,
wastafel, dan untuk wajah, sehingga dapat meminimalisir pemakaian tisu
dan tidak menghasilkan limbah kertas.
2.2.4
Sampah Kertas
Sampah kertas ialah Sampah anorganik yang bersifat kering. Sampah kertas
merupakan sampah yang bisa dijadikan sampah komersial jika dilakukan
penanganan. Sampah kertas dapat dijadikan
hiasan menarik, kertas daur ulang,
dll. Sampah kertas mengandung komponen kimiawi selulosa, hemiselulosa, dan
sebagian kecil masih mengandung lignin (Robert 1996).
Produk Sampah Kertas di sekitar kita seperti,
-
Hasil cetak dokumen 2 sisi (Test print, Dokumen, dll)
-
Kemasan karton dari produk, seperti karton sereal, odol, kosmetik
-
Hasil Shredding dokumen perusahaan
-
Sisa potongan kertas dari toko kertas, maupun digital print
-
Koran bekas
-
Buku tulis yang habis dipakai
-
Post It Note bekas
-
Bekas Undangan, Kalender
-
Kwitansi, Bon, kertas tagihan setelah pembayaran
-
Brosur, Pamflet, Flyer, Poster bekas
-
Tisu, dll
2.2.4.1 Pre-Consumer Waste & Post-Consumer Waste
Pre-Consumer Waste, ialah material kertas yang dibuang sebelum sampai
ke konsumen. Seperti kertas yang diproduksi tetapi tidak digunakan dan
kemudian mengalami proses produksi untuk kertas kembali. Produksi
seperti ini tidak termasuk mengalami daur ulang. Contoh, hasil potongan
kertas di pabrik kertas, yang kemudian digunakan pada proses pembuatan
kertas kembali.
Post-Consumer Waste ialah sampah yang biasa kita kenal. Material yang
dibuang setelah adanya penggunaan oleh konsumen. Contoh, koran yang
dibeli, dibaca, kemudian dibuang.
2.2.4.2 Beberapa Fakta Sampah Kertas di dunia
-
Penggunaan kertas per kapita di dunia ialah 48 kg
-
Rata-rata pengguna web komputer mencetak 28 halaman kertas setiap
  
harinya (sumber: Gartner group and HP)
-
1 ton sampah kertas yang didaur ulang dapat menyelamatkan 17 pohon,
380 gallon minyak, 2.3 m³ lahan TPA, 4000 KW energi, & 7000 gallon
air. Menghasilkan 64% penghematan energi, 58% penghematan air &
mengurangi 60 lbs polusi di udara. 17 pohon bisa menyelamatkan 250 lbs
CO2 di udara dlm 1 tahun, membakar kertas dengan jumlah yg sm akan
menghasilkan 1500 lbs CO2
-
Jika seluruh koran didaur ulang, kita bsa menyelamatkan 250.000.000
pohon dlm setahun
-
Sebuah pohon berumur 15 tahun menghasilkan 700 pcs kantong kertas.
Pasar Swalayan yang sibuk dpt menggunakan habis di bwh 1 jam. Dalam
setahun, sebuah pasar swalayan menghabiskan 6jt kantong kertas.
-
Mendaur ulang 1 ton sampah kertas menyelamatkan 7-10 pohon dewasa
(sumber: Kedai Daur Ulang Pak Salam)
-
Kotoran 1 gajah dapat menghasilkan 100 lembar kertas, dari satu
onggokan kotoran, bisa dihasilkan 15 lembar kertas.
Pembuatan kertas
dimungkinkan karena kotoran hewan kaya serat. Ketika mencerna, gajah
tak melumat habis makanannya. (sumber: Safari Poo Paper Factory, Bali
Safari and Marine Park). Satu gajah makan sekitar 180 kilogram rumput
setiap hari, mereka memproduksi 100 kilogram kotoran tiap harinya. Kata
Tim Husband, seperti dimuat Perth Now.
-
65% banyaknya dari jumlah sampah rumah tangga
ialah limbah
kemasan kertas
-
1 keluarga rata2 mengkonsumsi
182 gallon soda, 29 gallon jus, 104
gallon susu, & 26 gallon air mineral kemasan, dalam setahun. Bayangkan
berapa banyak limbah kemasan yang dihasilkan.
2.2.5
Industri / Pabrik Kertas
-
Setiap industri kertas harus memenuhi prosedur ISO Quality, ISO 9001
(Quality Management System) & ISO 14001 (Environmental Management
System), yang tertera pada International Standard Pollution Control &
Environmental Safety, dan juga berkomitmen dalam keberlanjutan lingkungan
secara jangka panjang.
-
Setiap pabrik kertas di Indonesia, selain harus berkomitmen dengan prosedur
ketentuan juga harus berkomitmen dengan masalah sosial, lingkungan hidup &
keberlanjutan perekonomian.
Bentuk komitmen terhadap lingkungan hidup seperti,
-
Meningkatkan penggunaan bahan baku yang bersertifikat Sustainable Forest
Management
-
Dalam menjalani operasinya, sebisanya mengurangi pemakaian energi, emisi
karbon, emisi gas rumah kaca, dan polusi.
-
Meminimalisir limbah terutama limbah kimia
-
Menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik
  
-
Turut melindungi konservasi area hutan sebagai rumah dari beragam spesies
hewan dan tumbuhan
Berkomitmen secara sosial seperti,
-
Menghormati dan melindungi Hak Asasi Manusia
-
Turut mengembangkan komunitas dan masyarakat
Berkomitmen terhadap perekonomian seperti,
-
Bertanggung jawab terhadap karyawan, keluarga karyawan, konsumen, dan
komunitas yang menggantung kehidupannya kepada perusahaan.
Setiap pabrik kertas di Indonesia harus menjamin keberlanjutan lingkungan
hidup (Sustainability) dengan,
-
Tidak bertoleransi akan kayu hasil illegal lodging, hanya memproduksi kertas
dari serat kayu yang sah/legal
-
Memenuhi Standard Kualitas Serat Kayu (Fiber Procurement Policy)
-
Menggunakan bahan baku bersertifikat CSA / FSC / PEFC/ SFI  (Sustainable
Forest Management Sertified Material), dari tanaman industri Indonesia.
-
Menggunakan teknologi daur ulang
dari sumber daya alam yang dapat
diperbaharui
-
Menggunakan teknologi khusus untuk proses panen
-
Menjamin bahan baku yang legal dari hutan sampai ke pabrik
 
2.2.5.1 Proses Pembuatan Kertas
Material kertas terbuat dari selulosa, yang diperoleh dari kayu, robekan
kertas, dan sejenis rerumputan, yang kemudian diproses menjadi
lembaran ataupun gulungan kertas, yang digunakan untuk menulis,
mencetak, menggambar, membungkus, majalah, wallpaper, dll.
Kayu adalah bahan baku utama dalam memperoleh serat selulosa dalam
pembuatan bubur kertas
dan kertas. Kayu menyumbangkan kebutuhan
93% serat kayu baru (virgin fiber) dunia, sedangkan
sumber non-kayu,
ampas tebu (10%), jerami, dan bambu adalah bahan baku sisanya.
Untuk memproduksi kertas dengan kualitas yang baik, bubur kayu jenis
Softwood dan Hardwood dicampur, untuk mendapat kadar kekuatan dan
keputihan kertas, tekstur permukaan untuk menulis, dan karakter-karakter
lainnya.
Proses pembuatan bubur kertas,
-
Batang kayu datang dari lahan perkebunan
-
Debarking, Proses pertama ialah
menghilangkan kulit kayu yang tidak
memiliki kandungan serat dan akan membentuk kotoran pada bubur
  
kertas. Kulit-kulit kayu tersebut dibawa ke mesin multifuel boiler
untuk
dibakar sebagai bahan bakar untuk proses-proses produksi di pabrik.
-
Chipping, Batang kayu dipotong menjadi serpihan kayu dan dibawa ke
dalam pabrik pengolahan untuk mengubahnya menjadi bubur kertas
-
Pulping, Pemasakan bahan kimia dengan uap ialah awal proses
pembuatan bubur kertas. Beberapa bagian kayu dipisahkan untuk dipakai
di proses ini sebagai bahan bakar mesin uap. Sebagian besar zat kimia
yang digunakan disini kemudian dipulihkan dan di gunakan kembali.
-
Washing, Berbagai jenis alat untuk mencuci serat kertas digunakan
untuk memisahkan serat kertas dengan bahan-bahan kimia
-
Bleach, Proses memutihkan serat kertas menggunakan berbagai zat
kimia dan perlakukan khusus, serat kertas akan menjadi semakin bersih
dan putih.
-
Screening, Serat-serat kayu dan kotoran disaring dari serat kertas dalam
proses Screening untuk mendapatkan bubur kertas yang bersih
-
Drying
-
Pada proses
akhirnya, serat kertas dikeringkan di dalam
pengering untuk memisahkan kandungan air
-
Bailing -
pemotongan lembaran serat kertas menjadi ukuran tertentu
untuk memudahkan pemindahan.
Proses pembuatan kertas :
Terdapat bermacam proses untuk tujuan produksi tipe kertas yang
beragam di Pabrik kertas. Umumnya, proses pengolahan di pabrik kertas
dibagi menjadi 3 bagian,
1. Stock Preparation / Penyediaan Bahan baku
Stock Preparation
adalah jembatan antara serat kertas dengan mesin
kertas. Menyediakan bahan baku untuk mengolah bubur kertas, 
memproduksi kertas yang sejenis dari materi coatingnya, memastikan
pengoperasian mesin kertas yang optimal, & mengendalian standard
kualitas kertas. Dalam tahap ini bahan baku serat kertas dicampur dengan
air untuk membentuk bubur kertas yang lunak untuk mencampur rata
kandungan materi tambahan.
2. Paper Machine
/ Mesin Kertas, terjadi proses pembuatan lembaran
kertas dari bubur kertas. dibagi menjadi 2 area,
-
Wet End Operation
(99% air), menghilangkan air dari bubur kertas
untuk dibentuk menjadi lembaran.
Pertama-tama, disemprotkan bubur
kertas di atas sebuah screen yang panjang dan lebar, disebut dengan wire.
Kemudian air mulai tersaring di dasar wire. Air disini dikumpulkan
supaya bisa dipakai berulang kali. Bubur kertas yang terkumpul di atas
wire mulai membentuk lapisan tipis, kemudian dipress oleh roller.
-
Dry End Operation (60% air), mengeringkan lembaran kertas, memberi
lapisan coating, menghaluskan, dan menggulung pada gulungan besar.
Pertama tama silinder besar yang terbuat dari logam dipanaskan dengan
mengisinya dengan uap. Lembaran kertas-kertas yang basah (9 meter)
  
melewati silinder panas. Dengan pemanasan tersebut membuat serat-serat
pada kertas semakin merapat dan membentuk kertas yang padat. Dengan
Calender, roller
baja yang berat memberi beban pada kertas sehingga
ketebalan dan kehalusannya merata.
3. Finishing Operation / Tahap penyelesaian, mengambil lembaran pada
gulungan untuk pendistribusian
Pada tahap
Finishing
terjadi sedikit pemanasan, lembaran kertas
kemudian digulung, masuk ke mesin cutter / sheeter
untuk dipotong
sesuai ukuran. terdapat berbagai macam ukuran gulungan.
2.2.5.2 Beberapa Fakta mengenai Produksi Kertas
-
Hutan hujan tropis ditebang 100 hektar per menit. Ini berarti 2000
pohon ditebang setiap menitnya.
-
Menurut data Food and Agriculture Organizations
(FAO), setiap
harinya hutan di Indonesia berkurang seluas 500 kali luas lapangan
sepakbola.
-
Dari survey 12 pabrik kertas/distributor kertas terkemuka di Indonesia,
hanya terdapat 18,33 % produk kertas hasil daur ulang serat kayu dari
keseluruhannya, padahal industri kertas menduduki peringkat 4 dalam
emisi gas rumah kaca
-
Biaya konstruksi pabrik kertas yang menggunakan kertas hasil daur
ulang, lebih murah 50 - 80% daripada pabrik kertas yang menggunakan
bubur kertas baru.
-
Pabrik kertas membuat 1 ton bubur kertas berarti menggunduli
seperempat hektar hutan (sumber:Kedai Daur Ulang Pak Salam)
-
Menurut Prof. Dr. Sudjarwadi (UGM), 1 rim kertas setara dengan 1
pohon berumur 5 tahun. Untuk setiap ton, bubur kertas membutuhkan 4,6
meter kubik kayu, dan 1 ton bubur kertas menghasilkan 1,2 ton kertas. 1
hektar hutan tanaman industri (Acacia) dapat menghasilkan kurang lebih
160 meter kubik kayu. Jika pertahun diproduksi 3 juta ton bubur kertas,
maka membutuhkan 86.250 hektar hutan.
-
Membuat selembar kertas fotokopi, membutuhkan 400 ml air, setara
dengan 2 gelas air.
-
Daur ulang tumbuh tumbuhan Acacia
memerlukan waktu yang cukup
lama, yakni 6 tahun, menyebabkan industri bubur kertas
membutuhkan
lebih banyak hutan untuk beroperasi.
-
Dalam setiap tonnya, bubur kertas membutuhkan 4,6 meter kubik kayu.
1 ton pulp menghasilkan 1,2 ton kertas. Dalam 1 hektarnya, tanaman
industri (Acacia) dapat dihasilkan lebih kurang 160 meter kubik kayu.
  
2.3
Masalah yang Dihadapi
01.
Keadaan Hutan Hujan Tropis Indonesia Vs Pabrik Pulp and
Paper Indonesia
Total kapasitas produksi pabrik kertas di Indonesia tumbuh besar pada masa
1990-an, naik dari 1 juta ton per tahun pada tahun 1990 ke 5,9 juta ton per tahun
pada 2001. Untuk masa tersebut, konsumsi kertas per orang tumbuh tiga kali
lipat yang  mencapai hampir 24 kg. Pada 2005, angka tersebut turun di kisaran 20
kg.
Keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia, juga yang menyebabkan pabrik
kertas semakin berkembang, diantaranya adalah iklim tropis yang membuat
pertumbuhan pohon yang akan menjadi sumber bahan baku bisa tumbuh cepat.
Selain itu, Indonesia juga secara geografis dekat dengan pasar yang sedang
berkembang yaitu Asia. Pada saat yang sama, banyak industri bubur kertas dan
kertas di Amerika Utara dan Skandinavia yang menghadapi kesulitan akibat
semakin tingginya biaya operasional.
Dengan keunggulan yang dimiliki, Indonesia berpotensi menjadi produsen bubur
kertas dan kertas nomor 4 di dunia. Saat ini, Indonesia berada pada posisi ke
sembilan untuk produksi bubur kertas, sedang untuk produksi kertas juga berada
di posisi sembilan. Indonesia memproduksi sekitar 7,3 juta ton bubur kertas dan
10,7 juta ton kertas pada tahun 2010.
Menurut Dirjen Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian, Benny
Wahyudi, pasar produk bubur kertas
dan kertas masih tumbuh rata-rata 2,1%
secara global dan sekitar 4% pada negara-negara berkembang. Total produksi
kertas dunia sendiri saat ini sekitar 394 juta ton. Nilai ekspor produk bubur kertas
dan kertas nasional pada tahun 2009 mencapai US$6,7 miliar dan pada tahun
2010 mencapai US$8 miliar.
Hutan hujan tropis mencakup 70% dari lahan di Indonesia. Di saat yang
bersamaan, suatu luas area seperti luas negara Belgia terhapus lenyap setiap
tahun menurut laporan dari Friends of The Earth. Hanya 10% yang ditebang
untuk kertas adalah dari hasil penanaman, walaupun industri ini telah
memberikan komitmen untuk replanting lahan yang sudah ditebang dengan
pohon cepat tumbuh akasia.
02.
Konsumsi Kertas Masyarakat Tinggi
Tingkat konsumsi kertas di Indonesia bahkan di dunia terus mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan konsumsi kertas pada tahun 2003 yang
mencapai 5,31 juta ton, untuk tahun 2004 kebutuhan konsumsi kertas menjadi
5,40 juta ton, sedangkan pada tahun 2005 konsumsi kertas meningkat lagi ke
  
5,61 juta ton dan prediksi pada tahun 2009 konsumsi kertas dapat mencapai 6,45
juta ton (pusgrafin.go.id 2009).
Mansur (2008) mengatakan bahwa konsumsi kertas di Indonesia terus meningkat
satu kilogram (kg) per kapita atau sekitar 220 ribu ton per tahun. Peningkatan
tingkat konsumsi ini memberikan konsekuensi tingginya limbah kertas
yang
dihasilkan.
Tahun ini (2012) pertumbuhan konsumsi kertas di dalam negeri diperkirakan
mencapai 4,2%. Konsumsi kertas Indonesia saat ini baru mencapai 30 kilogram
(kg) per kapita per tahun, jauh dibawah rata-rata konsumsi kertas negara ASEAN
yang mencapai 55 kg per kapita per tahun. (sumber: Suhendra Wiyadinata,
Direktur Sinarmas Pulp and Paper)
Walaupun ada usaha dari berbagai perusahaan Indonesia untuk mengurangi
pemakaian kertas yang tidak diperlukan, masih lebih banyak perusahaan yang
konsumsi kertasnya meningkat dibandingkan yang menurun. Penggunaan kertas
untuk kebutuhan kantor di negeri ini tumbuh pada 40% perusahaan yang
disurvei, dengan rata-rata penggunaan 300 lembar kertas per bulan untuk setiap
karyawan. Pertumbuhan teknologi komputer dan kepedulian terhadap lingkungan
tidak menurunkan penggunaan kertas di sektor bisnis. Lebih dari 50%
perusahaan belum mempunyai peraturan perusahaan untuk mengurangi
penggunaan kertas.
Industri bubur kertas
dan kertas menggunakan 50% hasil produksinya untuk
melayani pasar ekspor, sisanya untuk kebutuhan di dalam negeri. Kemampuan
produksi bubur kertas saat ini mencapai 7 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh
14 pabrik, sedangkan industri kertas memproduksi 10 juta ton per tahun yang
dihasilkan oleh 79 pabrik.
Dengan permintaan persediaan Kertas yang terus melonjak kemudian akan
mengakibatkan industri kertas terus memproduksi massal produk kertas sehingga
hutan pun terkena dampaknya.
Dirjen Industri Agro dan Kimia Kementerian
Perindustrian, Benny Wahyudi, menekankan, industri bubur kertas
dan kertas
nasional harus didukung Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai sumber bahan
baku kayu yang lestari.
03.
Buku Indonesia Vs. Buku Luar Negeri
Perkembangan Buku Indonesia dari masa ke masa mengalami pasang surut, baik
secara kualitas maupun secara kuantitas. Perubahan yang dialami seiring dengan
selera baca masyarakat dan tren terkini. Ketika masanya demam Korea publikasi
Indonesia dihamburi dengan buku-buku tentang artis Pop Korea, biografi artis
Korea, buku buku lokal berbau Korea. Ketika tren
masyarakat berubah alur ke
Jepang, maka akan berhamburan komik-komik lokal bergambar Jepang, tidak
sedikit komikus Indonesia menggunakan nama samaran Jepang.
Harus diakui
  
bahwa buku-buku Indonesia didominasi oleh buku fiksi, dengan minimnya buku-
buku yang berbicara tentang fakta lingkungan.
Di era globalisasi seperti ini, buku-buku Indonesia berhadapan langsung dengan
buku-buku impor luar negeri, dari Malaysia, Jepang, Korea, Amerika Serikat, da
Eropa. Hal ini agaknya sulit dihindari mengingat dinamika kehidupan yang
semakin global dan nyaris tanpa batas (borderless). Tidak dapat dipungkiri
pasang surutnya kualitas buku Indonesia, juga menjadi alasan pembaca memilih
buku impor.
Dalam kondisi demikian, segala sesuatunya akan saling
mempengaruhi dan ini sulit untuk dihindarkan.
2.4
Dampak yang Didapatkan
2.4.1
Masalah Sampah Jakarta
Sampah telah menjadi masalah lingkungan kota Jakarta. Sampah di Jakarta
sendiri setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata 5%. Jumlah sampah
yang dibuang di tempat pembuangan akhir sekitar 6000 ton per hari. Gunungan
sampah-sampah ini dihasilkan dari limbah rumah, industri, pabrik, perkantoran,
tempat makan, tempat wisata, kawasan niaga, mal, pemukiman penduduk dan
hampir setiap sudut kota menghasilkan sampah.
Timbunan sampah berpotensi melepas gas Methan (CH4) yang dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap peningkatan
suhu bumi / pemanasan global.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik juga
dapat mengakibatkan longsor, sumber penyakit, pencemaran lingkungan, banjir.
Masalah sampah Jakarta telah menjadi masalah yang tidak akan berakhir, karena
pada dasarnya setiap hari pasti ada sampah yang dihasilkan.
Sungguh ironi,
banyak material di gundukan sampah TPA sebetulnya masih bisa kita olah.
Sudah seharusnya sampah-sampah di TPA hanya sampah yang tidak bisa didaur
ulang / dimanfaatkan kembali.
2.4.2
Menggundulnya Hutan Hujan Tropis Indonesia
Kerusakan Hutan Alam Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Industri
perkayuan di Indonesia memiliki kapasitas produksi sangat tinggi dibanding
ketersediaan kayu.
Hal ini bertambah buruk dengan aktifitas pencurian kayu /
illegal logging
yang semakin marak. Akibatnya, kualitas dan kuantitas hutan
Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun.
Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat
mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya
sebesar 72% [World Resource Institute, 1997]. Fakta ini menjadikan Indonesia
  
sebagai salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia dan
sebagai negara dengan laju deforestasi tertinggi di dunia. Padahal Indonesia
tercatat sebagai negara yang memiliki areal hutan terluas ke-3 di dunia (setelah
Brasil dan Kongo). Walau hanya memiliki luas 1,3% dari seluruh daratan dunia,
namun kekayaan hutan Indonesia menempatkan urutan ke-2
negara terkaya
dengan kehidupan alamnya.
Pengkampanye Hutan Green Peace Asia Tenggara, Joko Arief menuturkan
bahwa ada empat utama deforestasi Hutan di Indonesia secara nasional, yakni
industri pabrik kertas, ekspansi industri kelapa sawit, industri tambang
khususnya batu bara, dan loging atau penebangan hutan untuk pengambilan
kayu.
Industri kertas dibangun pertama kali di Sumatera dengan dana reboisasi pada
awal tahun 80-an. 15 tahun kemudian barulah hutan tanaman industrinya
dibangun. Selama 15 tahun pula industri kertas mengkonsumsi kayu dari hutan
alam Indonesia untuk bahan baku produksinya.
Pada saat ini kurang dari 70% bahan baku untuk industri kertas berasal dari hutan
alam. Hal ini dikarenakan banyak industri kertas yang tidak berkomitmen
mempertahankan keberlanjutan hutan alam Indonesia dan tidak menjalankan
kewajibannya untuk melakukan penanaman kembali. 
Hutan semakin rusak, bumi semakin panas. Salah satu fungsi hutan adalah
menyerap emisi gas karbondioksida untuk diubah menjadi oksigen. Hutan
Indonesia juga merupakan paru-paru dunia, yang menyediakan oksigen bagi
kehidupan di muka bumi ini.
Tanpa tindakan yang berarti, berkurangnya luas
hutan akan menyebabkan rusaknya ekosistem kehidupan di bumi sebagai akibat
jangka panjangnya.
Beberapa Fakta Hutan
-
Menurut Laporan Bank Dunia, Indonesia telah melepaskan 300 ton emisi
karbon untuk setiap 1 hektar lahan hutan yang dibuka menjadi perkebunan
-
Laju kehilangan dan kerusakan hutan pada tahun 2000-2005 di Indonesia setara
dengan 364 lapangan bola/jam.
-
Menurut Data Kementerian Lingkungan Hidup, diperkirakan lahan gambut di
Riau saja menyimpan kandungan karbon sebesar 14.605 juta ton.
-
Dengan asumsi potensi kayu bulat pada areal hutan konversi rata-rata 80 m3 per
hektar, maka untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri bubur kertas harus
ditebang sekitar 300.000
hektar
hutan alam. Areal hutan alam yang dirusak
dengan tebang habis akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya
kapasistas industri bubur kertas
dan kertas, sementara realisasi tanaman HTI
masih sekitar 20%.
  
2.5
Faktor-Faktor Penyebab
01.
Kurangnya kesadaran masyarakat Urban akan lingkungan hidup
Masyarakat Urban masa kini fasih dengan teknologi, kehidupan sosial, &
pergaulan, sehingga pengetahuan tentang lingkungan
ataupun masalah
lingkungan 
sudah mulai
tidak digubris. 
Tidak dapat dipungkiri bahwa
kesibukan bekerja masyarakat perkotaan mengakibatkan kurangnya waktu-waktu
untuk sekedar lepas dari kehidupan dan rutinitas sehari-hari. Namun sebetulnya
gaya hidup ramah lingkungan tidaklah sulit dijalani dengan segala kesibukan
yang ada, misalnya saja dengan mengkonsumsi makanan vegetarian , ataupun
menolak plastik dari swalayan saat belanja masih bisa dilakukan oleh masyarakat
Urban sebagai bentuk dari kesediaan menjaga alam.
02.
Kurangnya buku-buku edukasi tentang lingkungan hidup
yang dapat
menjadi pedoman gaya hidup ramah lingkungan
Buku-buku yang beredar di masyarakat cenderung lebih banyak bergenre fiksi.
Buku yang bertemakan alam & lingkungan kalah banyak dengan komik-komik
manga jepang, buku cara berbisnis, novel remaja, dll. Kurangnya buku-buku
bertema lingkungan hidup, membuat masyarakat Urban Jakarta pun jadi kurang
awas terhadap pengetahuan umum yang seharusnya mereka dapatkan.
2.6
Hal-hal yang Sudah Dilakukan Sekarang
2.6.1
Penanggulangan Sampah dari Pemerintah (Pemrov DKI)
1.
ITF (Intermediate Treatement Facility)
Pengolahan sampah berbasis teknologi yang menggandeng peran swasta.
-
ITF akan dikembangkan di Cilincing (sudah beroperasi Agustus 2011),
Sunter & Marunda
-
Mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang
-
Kemampuan rata-rata 500 ton per hari
-
Dapat menghasilkan BBG / Listrik, Kompos, dan Breket Sampah
2.
Penyuluhan mengenai 3R pada limbah rumah tangga
3R ialah salah satu cara dalam Hierarki pengolahan limbah, yang
merupakan Reduce, Reuse
dan Recycle. Reduce
ialah mengurangi atau
membatasi pemakaian produk yang menghasilkan sampah
dan merusak
lingkungan, Reuse ialah menggunakan kembali produk yang masih bisa
dimanfaatkan sebelum akhirnya dibuang menjadi sampah, dan
Recycle
ialah mendaur ulang sampah menjadi bentuk dan produk yang baru yang
  
kemudian dapat dikomersialkan. 
Dalam hierarkinya, Recycle
menduduki posisi paling bawah dalam
hierarki pengolahan limbah, karena tidak dapat lagi dilakukannya
pengurangan pemakaian produk (Reduce)
dan penggunaan kembali
produk (Reuse).
Gerakan 3R ini sudah mulai diusung masyarakat dalam mengelola limbah
rumah tangga. Salah satu contoh konkritnya ialah Bank Sampah Gemah
Ripah (Bantul, Jogjakarta), mengumpulkan sampah dari masyarakat
wilayah sekitar tempat tinggal / per RT, sebagai upaya untuk membantu
mengurangi sampah yang dibawa ke TPA. Seperti Bank pada umumnya,
terdapat nomor rekening, bukti setoran, buku tabungan. Sampah-sampah
yang dikumpulkan kemudian disalurkan ke berbagai pihak daur ulang.
Kertas karton dihargai 2000,-/kg, arsip 1500,-/kg, dan sachet 15,-/buah.
3.
Metode Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Penimbunan
 
Darat
Penimbunan darat, menimbun sampah organik di dalam tanah akan
membentuk kompos. Kompos merupakan bahan organik, seperti daun-
daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang
jagung, sulur, serta kotoran hewan yang telah mengalami proses
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos mengandung
hara-hara mineral yang esensial bagi tanaman.
Saat ini, banyak masyarakat yang sudah mulai mendirikan balai
pengelolaan sampah mandiri untuk menghasilkan kompos, di sekitar
tempat tinggalnya untuk mengelola sampah RT atau kelurahan. 
Contoh konkritnya ialah KDM Project, Pengolahan sampah menjadi
energi (Biomas dan Kompos) oleh Unit Pelayanan Kebersihan (UPK)
Bogor
bekerjasama dengan Bina Lingkungan (Bilik) PT. Indocement,
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
oleh RW 02 Kelurahan
Papanggo, Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti Bandung, dll.
Di lingkungan alam terbuka, proses pengomposan bisa terjadi dengan
sendirinya. Lewat proses alami, rumput, daun-daunan dan kotoran hewan
serta sampah lainnya lama kelamaan membusuk karena adanya kerja
sama antara mikroorganisme dengan cuaca. Selain itu, kompos juga bisa
kita lakukan dengan menimbun beberapa macam sampah organik yang
ada di sekitar kita. Hasil kompos akan meningkatkan kandungan bahan
organik dalam tanah sehingga mempertahankan dan menambah
kesuburan tanah.
  
Hampir semua sampah di pekarangan rumah, sisa makanan, dan beberapa
benda lainnya dapat dibuat kompos seperti,
daun-daunan kering,
potongan rumput, batang pohon, ranting, jerami, alang-alang, campuran
tanah bekas tanam, gulma, tanaman hias yang sudah mati/layu, bunga,
dan jenis tanaman sulur.
Sampah makanan seperti,
cangkang telur, kulit buah, sisa potong
sayur2an, kulit kacang, oatmeal, ampas kopi, batang jagung, tepung,
kantung teh, daun teh, roti berjamur, nasi basi
Lain-lainnya seperti, rambut, dedak padi, bulu ayam, serangga mati,
sampah dari kantong vacuum cleaner, sedikit serbuk kayu, serpihan kayu.
Yang tidak boleh ditimbun karena tidak dapat terdegradasi dengan baik,
dapat mengundang serangga dan tikus, dan mungkin mengandung unsur
kimia berbahaya yang dapat mengkontaminasi tanah kompos ialah,
daging - dagingan, daging unggas, produk yang terbuat dari susu (keju,
yogurt, margarin, mentega, susu, krim, es krim, gelato), mayonaise,
lemak dari daging, tanaman yang terjangkit penyakit, makanan laut, feses
manusia dan hewan, bumbu salad, selai kacang.
Gas CO2 yang dihasilkan dalam tanah akan dipergunakan
untuk
fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Amonifikasi, nitrifikasi dan
fiksasi nitrogen juga meningkat karena pemberian bahan organik sebagai
sumber karbon yang terkandung dalam kompos.
2.6.2
Penanggulangan Sampah Kertas dari Komunitas dan Masyarakat
1.
WWF doc.
WWF doc. adalah teknologi canggih yang dikeluarkan oleh World
Wildlife Fund  untuk mengurangi kerusakan lingkungan (Reduce). A new
green file format, WWF doc
ini
menjadikan
file pdf tidak bisa dicetak,
sehingga
konsumsi
kertas
pun
akan
menurun.
Format
WWF
doc
ini
diluncurkan 
November
2010
oleh WWF
Jerman,
dapat
diunduh
dari
www.saveaswwf.com. Latar belakang dimunculkannya produk ini karena
konsumsi
kertas
yang
berlebihan
sehingga
berdampak
pada
gundulnya
hutan. Dengan slogan "Save as WWF, Save a Tree", kampanye WWF doc
ini
telah
diikuti
oleh
lebih
dari
53000
perusahaan-perusahaan
di
dunia,
seperti Suncycle dan Triodos Bank.
2.
Konsep 'Paperless Office'
Kantor yang menjalankan operasionalnya dengan informasi yang
  
digitalisasi dan minum kertas, untuk mengurangi konsumsi kertas yang
dipakai, demi terciptanya kantor yang ramah lingkungan. Selain untuk
lingkungan, juga untuk efisiensi biaya, waktu, ruang, tenaga, dan
produktivitas.
Konsep Paperless
merupakan
salah satu contoh aksi reduce, dengan
mengurangi pemakaian kertas bukan meniadakan pemakaian kertas sama
sekali, karena idealnya adalah hampir tidak mungkin untuk kantor tidak
memakai kertas. Terbentuknya komunitas paperless saat ini masih jauh
dari harapan karena sebagian besar orang sudah terbiasa dengan membaca
informasi dalam bentuk tertulis yang dicetak di atas sebuah kertas.
Aksi-aksi Paperless seperti,
-
Seluruh informasi perusahaan seperti daftar harga, pengumuman
internal perusaahaan, kontrak kerja, desain keperluan klien dll ditampung
dalam web Intranet perusahaan.
-
Menerima dan mengirimkan informasi melalui digital
-
Alihkan tagihan kartu kredit dan tagihan telepon yang dikirimkan lewat
pos setiap bulannya dengan tagihan lewat email
-
Scan dokumen-dokumen, misalnya bukti pembayaran ke bank, jadikan
softcopy di komputer, sehingga bentuk fisiknya yang berupa kertas dapat
segera didaur ulang.
-
Sebisa mungkin ganti komunikasi melalui fax
dengan e-mail. Selain
cepat biayanya juga lebih hemat. Karena dengan mesin fax, kita akan
menerima fax di atas media kertas.
-
Melakukan presentasi dengan
slide
tanpa mencetak, materi berupa
softcopy bisa dikopi melalui usb
-
Di setiap email kita bisa membuat tulisan seperti "Please don't print this
out unless you really need to. Save Trees ! "
3.
Usaha Daur Ulang Kertas
Pemanfaatan kembali / daur ulang
sampah kertas yang diolah menjadi
produk komersial seperti kertas daur ulang sudah menjadi sebuah solusi
berbisnis sekaligus untuk mengatasi permasalahan sampah kertas di
Jakarta. Beberapa usaha daur ulang sampah kertas seperti,
-
Kedai Daur Ulang Pak Salam, yang masih aktif menjalankan usaha daur
ulang kertasnya dari tahun 80-an, sehingga memiliki banyak langganan
perkantoran di Jakarta yang menyumbangkan sampah-sampah kertasnya
untuk diolah.
-
Retailer kertas daur ulang Suhuf Art Paper, yang sejak tahun 1995 telah
memproduksi dan menjual kertas daur ulang di Jalan Curug Dago No 07 
Bandung. Selain kertas daur ulang Suhuf pun menjual kertas seni dan
  
Kerajinan tangan. Produknya kini bisa ditemui di toko-toko buku
terkemuka di Jakarta. 
- Daur Ulang Kertas / Kerajinan Kertas Bardiju, yang usahanya berada di
Jln Letjen S Parman I no 6 Tomang ini, memproduksi dan menjual kertas
daur ulangnya beserta hasil produk lanjutan dari kertas daur ulang seperti
kantong kertas, kotak kado, kerajinan tangan, amplop, hingga
lampion.
Usaha yang dibangun oleh Bapak Ambardi Nasution, sejak tahun 2006
ini, berkomitmen
menjadi pusat industri pembuatan kertas dan kerajinan
kertas yang ramah lingkungan.
4.
Paper craft dari Sampah Kertas
Limbah kertas berupa koran bekas, buku bekas, ataupun kertas bekas,
bisa dibuat menjadi suatu yang unik.
Adapun masyarakat yang telah
memanfaatkan sampah kertas untuk dijadikan benda komersial / hasil
karya / hobby dengan Papercrafting.
-
Komunitas Pecinta Kertas. Ditangan para kreatif muda inilah limbah
kertas yang kurang diminati menjadi suatu karya yang bernilai seni tinggi.
Terbentuk pada 11 September 2008 oleh Ario Kiswinar Teguh, komunitas
ini memiliki jumlah anggota mencapai 1.714 orang. Mereka tidak terdiri
dari orang dengan pengalaman atau berlatar belakang desain grafis saja,
namun orang - orang yang sangat mencintai kertas. Umumnya komunitas
ini
mengadakan pertemuan
dua kali dalam seminggu untuk membuat
karya dan diskusi ide.
-
Ario Kiswinar Teguh =aikn=
Ario Kiswinar Teguh, seorang seniman kertas
yang menyulap kertas
bekas menjadi aneka barang bermanfaat. Hasil karyanya beragam seperti
bingkai kacamata, gantungan kunci, gelang, dan hiasan meja, dll.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya kampanye untuk menggalakkan
kesadaran lingkungan.
Menurut Kiswinar, seni kertas juga bisa menjadi
media untuk penyampai pesan, pidato agar cinta lingkungan juga bikin
bosan, maka itu dipakai media ini untuk menyampaikan isu lingkungan
dengan cara perlahan.
2.6.3
Kasus-kasus lain Pemanfaatan Sampah
1.
Wensislaus Makmur (Flores),  menyulap karung bekas menjadi
tas karung, yang telah di ekspor ke mancanegara, Perancis, Italia,
Belanda, Amerika, Australia
2.
Dusun Randu Gunting (Sleman,
Jogjakarta), Paguyuban Mawar
  
(Wanito Makaryo Randugunting), menyelenggarakan Fashion Show (21
Feb' 2012) dengan pakaian dari sisa bungkus makanan hingga detergen.
2.6.4
Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menangani Sampah Kertas 
01
Aksi Pengurangan Sampah Kertas (Reduce)
-
Belilah produk-produk dengan kandungan material daur ulang dan dapat
didaur ulang
-
Beli produk dengan kemasan kardus / kertas paling minim
-
Beli barang dalam jumlah yang lebih besar, 1 karton
cereal besar
menghasilkan sampah kertas lebih sedikit dibanding membeli dalam
karton kecil, dan harganya pun akan relatif lebih murah
-
Saat membeli
pulsa ponsel, pilih yang elektrik, karena voucher
cenderung akan langsung dibuang
-
Hindari penggunaan alat makan disposable, seperti piring dan cup kertas
-
Gunakan Photocopy
Recycle Paper
jika dibutuhkan untuk mencetak
dokumen
-
Belilah hanya yang diperlukan, kita bisa meminjam ataupun men-share
barang yang jarang kita pakai
-
Jual atau berikan kepada orang gulungan karton yang tidak kita pakai
daripada dibuang
-
Kurangi pemakaian kertas berwarna, glossy, dan tebal yang lebih susah
di daur ulang
-
Gunakan / cetak
kedua sisi kertas dari pada satu sisi karena akan
menghemat kertas sampai 50% (print 2 pages per sheet)
-
Perkecil marjin dokumen, atau perkecil hurufnya sehingga akan lebih
muat banyak huruf dalam satu halaman. Gunakan font Times New Roman
atau Arial, font ini menggunakan ruang yang lebih sedikit dibanding font
lainnya
-
Jika sudah merasa cukup mendapatkan informasi/berita dari media
online atau internet, maka tidak perlu lagi membeli koran. Cobalah baca
koran di kantor, ataupun meminjam dengan sesama rekan
-
Hindari berlangganan majalah bulanan/menerima majalah bulanan
gratis, jika tidak terlalu dibaca
-
Kurangi pemakaian tisu, dengan kain handuk, serbet atau lap
-
Pikirkan sebelum kita membuat & membagikan brosur, apa brosur tsb
benar akan menarget sesuai sasaran? karena fakta bahwa 80% orang yang
menerima brosur hanya akan membuang brosur tsb.
-
Hindari permainan yang menggunakan kertas, seperti paper-fight
-
Hindari penggunaan kantong kertas cokelat
untuk bekal, bawa bekal
dengan kotak makan 
-
Manfaatkan Reusable Gift Bags daripada kertas kado
  
-
Pada saat berbelanja bawalah selalu tas kanvas untuk berbelanja,
sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong kertas
dari toko, jika
tidak mempunyai lebih baik bawa barang belanjaan sendiri sebisanya
-
Membuat Undangan pernikahan/ ulang tahun/dll dengan new media
/interaktif/online media
02
Aksi Penggunaan Kembali Sampah Kertas (Reuse)
-
Membuat nota dari kertas-kertas bekas, ditaruh di bulletin boards agar
bisa dipakai seluruh anggota
-
Amplop bekas yang rapi dapat diakali dengan menempel label
-
Koran bekas bisa digunakan untuk mengemas barang
-
Gunakan ulang kertas untuk drafts, memo, pesan, menghitung,
mencetak, dan memfotokopi dokumen
-
Membuat pajangan/ornamen dengan sampah kertas
-
Buku bekas yang tebal bisa dijadikan wadah untuk menyimpan barang
03
Aksi Daur Ulang Sampah Kertas
-
Membuat kertas daur ulang dari sampah kertas
-
Membuat bubur kertas, dan menjadikannya kerajinan kertas
yang
komersial
2.7
Data Khalayak Sasaran Saat Ini (Target Audience)
-
Demografis
Gender Wanita & Pria, Usia 20-35 thn, Ses A-B, sudah bekerja / sedang dalam
bangku kuliah, institusi, maupun organisasi.
-
Psikografis 
Urban, aktif beraktivitas, banyak rutinitas, dinamis, sibuk bekerja, dalam
pekerjaannya banyak menggunakan kertas, peduli terhadap lingkungan namun
tidak ada waktu bertindak, mau bertindak namun tidak tau caranya, merasakan
adanya clutter
dari tren dan teknologi masa kini, tidak tertutup, berpemikiran
positif
-
Geografis
Tinggal di urban area kota Jakarta maupun sekitar Jakarta, mobilitasnya di area
urban jakarta.
  
2.8
Kompetitor
Buku-buku di pasaran yang bertemakan edukasi alam dan lingkungan dan buku-
buku
impor
luar negeri
yang bertemakan pelestarian alam dan lingkungan
dengan sajian visual dan ilustrasi.
Seperti ,
-
Illustrated Encyclopedia of The Earth | Penerbit : DK |
Gambar 2.5 Buku Illustrated Encyclopedia of The Earth
-
LISTOMANIA -- A World of Fascinating Facts in Graphic Detail | penulis :
Harper Design | Penerbit : Harper Collins Publishers | 2011 |
Gambar 2.6 Buku Listomania
  
-
MORE SHOW ME HOW -- Instructions For Life From The Everyday To The
Exotic
| Penulis : Derek Fragerstorm, Lauren Smith, & The Show Me Team
|
Penerbit : Harper Collins Publisher | 2010 |
Gambar 2.7 Buku More Show Me How
2.9
Keunggulan
Buku ini menyampaikan permasalahan lingkungan, data, & informasi tentang
sampah kertas di Jakarta. Data akan disajikan secara visual berupa infografik,
sehingga secara visual dapat menarik perhatian dan menambah ketertarikan
pembaca, dan secara informasi lebih mudah tersampaikan dibanding buku-buku
yang hanya menyajikan data verbal.
2.10
Analisa Kasus SWOT
-
Data-data riil dan kompleks disajikan secara visual berupa Infografik,
 
sehingga informasi dapat mudah tersampaikan
 
-
Visualisasi Infografik
yang disajikan menarik sehingga pembaca tidak
 
merasa sedang membaca buku edukasi lingkungan yang monoton
 
-
Buku ini selain edukatif &
informatif, sekaligus bisa menjadi buku
 
hobi/ buku untuk koleksi
 
W:
-
Harga produksi buku yang diperkirakan tinggi karena buku dicetak
 
full-color dan full ilustrasi, dan pemakaian kertas Post-Consumer 
 
Recycled yang harganya lebih tinggi dibanding kertas biasa
O : 
-
Menambah daftar pustaka tentang informasi lingkungan Jakarta
dan
 
panduan gaya hidup ramah lingkungan
 
-
Menambah daftar pustaka buku-buku yang disajikan secara visual
 
untuk segmen dewasa
  
 
-
Melalui buku ini dapat membuka pandangan masyarakat Urban Jakarta
 
tentang kronisnya lingkungan hidup agar dapat mewujudkan upaya untuk
 
melestarikan alam dan lingkungan
T : 
-
Clutter dari buku-buku bertema sejenis di pasaran
2.11
Kerangka Buku
Bagian I - (Masalah Sampah Jakarta)
01 - Sampah meningkat selagi tidak tertangani
02 - Komposisi sampah di Jakarta
03 - Sampah berdasarkan sumbernya
04 - Sampahmu bencanamu
05 - Prediksi bumi kita 
Bagian II - (Kayu, Kertas dan Hutan)
06 - Kondisi hutan alam Indonesia
07 - Hutan semakin rusak, bumi semakin panas
08 - Industri kertas, peringkat ke-4 dalam melepas emisi gas rumah kaca
09 - Keunggulan hutan Indonesia juga merupakan bencana
10 - Industri kertas dan janji pelestarian lingkungannya
11 - 3000 tahun perjalanan kertas
12 - Kertas, serat kayu, dan pohon Akasia
13 - Konsumsi kertas masyarakat dan dunia
14 - Pagi, siang, malam kertas
Bagian III - (Aksi-aksi Pemanfaatan Sampah)
-
Pilah pilih sampah
-
Timbun jadi kompos
-
Ubah kantormu menjadi Paperless Office
-
Aksi-aksi Paperless Office
-
Lipat kertas bekas jadi cincin berlian
-
Amplop dari brosur
-
Sulap koran bekas jadi dompet
-
Daur ulang itu mudah
-
Gajah dan kotorannya
-
Fakta-fakta daur ulang sampah kertas dunia