mengenai kebenaran asumsi, melainkan ini hanya sebagai sebuah
pengandaian saja.
Marilah kita berasumsi bahwa UFO itu ada atau dengan bahasa lain,
jika UFO itu ada, maka tentunya akan banyak hal yang secara logis harus
terjadi. UFO yang dimaksud di sini tentunya adalah sebuah kendaraan
yang dipergunakan oleh makhluk cerdas dari luar planet bumi. Kita tidak
berasumsi tentang UFO atau makhluk yang datang dari dimensi lain atau
dari waktu yang berbeda, namun marilah kita batasi asumsi kita dengan
makhluk luar bumi atau makhluk luar angkasa
2.1.4 Mereka Tidak Hanya Datang Sekarang
Apakah mereka baru saja datang ke planet bumi ini? Adalah sebuah
kebetulan jika
saat ini kita memiliki teknologi ruang angkasa lalu
kemudian kita juga menerima tamu yang datang dari planet lain. Menurut
pendapat saya, kedatangan mereka sangat mungkin sudah sejak masa lalu.
Hanya saja kemampuan pemahaman manusia berbeda-beda dari masa ke
masa.
Dengan asumsi ini, maka kedatangan mereka sudah sejak masa lalu
dan jika itu memang terjadi, maka besar kemungkinan ada di antara
mereka yang telah berbaur dengan manusia bumi di jaman dahulu.
Hal ini berkaitan dengan teori kunjungan astronaut di masa lalu,
yang dipopulerkan oleh Erich von Daniken, Brinsley Le Poer Trench dan
belakangan oleh Zecharia Sitchin. Para penggagas teori astronot kuno
pada umumnya memang meninjau kembali mitologi-mitologi kuno dari
peradaban-peradaban masa silam di seluruh dunia. Apa yang diciptakan
oleh nenek moyang kita dahulu, baik itu catatan, arca-arca, lukisan-
lukisan merupakan sebuah gambaran dari apa yang benar-benar mereka
alami/saksikan secara langsung.
Yang menarik adalah temuan di suku Dogon. Suku primitif yang
mendiami suatu wilayah di Mali yang sangat tahu mengenai suatu gugus
bintang redup Sirius B. Robert K.G Temple didalam bukunya "The Sirius
Mystery" mengisahkan tentang adanya pemujaan yang dilakukan oleh
Suku Dogon terhadap makhluk-makhluk yang mereka hubungkan dengan
sistem bintang Sirius. Anehnya , tanpa peralatan-peralatan ilmiah yang
canggih, Suku Dogon mengetahui secara teliti gerakan maupun
karakteristik "pengiring" bintang Sirius yang sangat-sangat sulit untuk
diamati oleh mata telanjang. Sirius merupakan bintang kembar yg jauhnya
8,7 tahun cahaya dari bumi. Hipotesis Temple yang cukup berani lagi
menyatakan bahwa 3000 tahun sebelum Masehi, bumi purba pernah
dikunjungi oleh makhluk dari kawasan Sirius. Hipotesis Temple ini
bukanlah suatu hal yang mengada-ada, sebab ia secara langsung membaur
dengan masyarakat Dogon di Mali dalam penelitian panjangnya. Memang
benar adanya bahwa Suku Dogon juga memiliki legenda terhadap
wisatawan antar bintang masa silam, bahkan sosok "tamu" yang jauh itu
mereka abadikan dalam bentuk arca kuno yang kini telah berusia ribuan
tahun. Kita tidak dapat memungkiri bahwa terlalu banyak legenda
|