![]() -
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1 Definisi Street art
Street art adalah seni, khusunyanya seni visual, yang biasanya di aplikasikan
di ruang publik. seni di jaanan, itulah yang biasa dianggap sebagai seni yang
vandal, karena bertantangan dengan aturan-aturan yang di berlakukan pemerintah.
Street art mencangkup banyak kategori, seperti memahat, stencil graffiti, sticker art,
dan poster-poster jalanan. Biasanya istilah Street art lebih di khususkan untuk seni-
seni yang berada di ruang publik, vandalism, atau bahkan iklaniklan yang
menggunakan media art di jalanan.
Tembok pun bisa bebicara, dalam kutipan tersebut yang dimaksut adalah
bahwa karya street yang di coret di tembok juga mempunyai pesan, ekspresi anak
muda yang ditumpahkan ke tembok. Bukan coretan-coretan tidak senonoh atau yang
tidak sedap di pandang, tidak bisa di sebut art apabila mencoret-coret tembok tetapi
tidak memiliki makna dan bukanlah sebuah penyaluran ekspresi, namun hanyalah
berandal yang ingin membuat jelek nama street art saja.
2.2 Motivasi Street art
Motivasi dan alasan para street artis
melakukan street art
sangat beragam
seperti karakter para artis tersebut. Ada banyak sekali aktivis di dalam street art
yang sampai sekarang masih aktif memberikan pendapat-pendapat dan pemikiran
yang membuat kemajuan di dalam street art
Indonesia. Street art
bisa menjadi
sarana yang kuat bagi publik dengan karya-karyanya yang banyak menyinggung
tema-tema tentang kemacetan yang ada di Jakarta, kekerasan, politik, promosi iklan,
dan lain sebagainya.
Beberapa artis street art
menggunakan vandalisme yang
pintar untuk mendapatkan perhatian masyarakat tentang kasus politik di Jakarta.
Ada yang melihat ruang publik untuk mengekspresikan karya pribadi mereka, tetapi
sebagian artis lainnya cukup menghargai tentang makna dari street art yang penuh
dengan tantangan dan resiko besar karena berkarya gelap di ruang publik. Namun
secara garis besar, street art adalah pengadaptasian visual ke dalam ruang publik,
karena
para artis merasa memiliki hak untu karyanya dapat dilihat
oleh audiens
yang lebih besar tidak hanya audiens pada lingkup golongan atau dalam sebuah
galeri saja.
|
![]() -
2.3 Jenis Street art
Ada beberapa jenis street art
yang bisa membantu untuk mengelompokan
street art ke visual yang lebih khusus.
2.3.1 Mural
Gambar 2.3.1
Contoh Gambar Mural
Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok
atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.
kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih
bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan cat atau
pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain
yang dapat menghasilkan
gambar.
|
![]() -
2.3.2 Tagging
Gambar 2.3.2
Contoh Gambar Tagging
Pada umumnya, tidak serumit graffiti. Penandaan menulis nama Anda atau
representasi lain dari diri Anda di mana saja publik. (dinding, bus-stop,gang-gang,
jalan beraspal, dll)
Tidak seperti grafiti, penandaan biasanya membutuhkan waktu kurang
danketerampilan seperti yang dilakukan dalam satu warna dengan satu kaleng cat
semprot atau spidol tebal.
2.3.3 Poster Art
Gambar 2.3.3
Contoh Poster Art
|
![]() -
Poster art adalah bagian dari grafiti, yang lebih di khususkan
ke poster
jalanan, biasanya hand made atau di print di kertas tipis.bisa disebut juga sebagai
sebuah karya seni yang dipasang di jalan-jalan yang berlawanan dengan karya seni
yang di pasang di sebuah galeri atau museum, tapi bukan sebagai bentuk seni
kontemporer.
2.3.4 Stencil Art
Gambar 2.3.4
Contoh Stencil Art
Stencil juga menjadi
menjadi populer di
kalangan street art. Karena seni
stencil juga menggunakan cat semprot yang dapat di buat dengan cepat dan mudah.
Teknik ini menjadi penting untuk para street artis dimana street art
yang masih
illegal, karena
teknik ini termasuk salah satu cara yang cepat dan mudah dalam
membuat seni jalanan, tergantung dimana dan media untuk melakukan stencil juga.
|
![]() -
2.3.5 Sticker Art
Gambar 2.3.5
Contoh Stiker Art
Sticker art (yang juga di kenal sebagai sticker bombing, "sticker slapping",
slap tagging, and sticker tagging) adalah gambar atau pesan yang di sampaikan ke
ruang publik menggunakan sticker. Bentuk sticker ini bisa
dengan mudah dan
instan ditempel dimanapun kapanpun, dengan resiko yang jauh lebih kecil dan
lebih sedikit kerusakan ruang publik yang ditimbulkan.
2.4 Event Street art Rebuild
Event ini bertujuan untuk membuka pola pikir masyarakat tentang vandalisme
street art yang hanya mengotori ruang publik saja, namun juga memberi visual dan
promosi event yang bisa membuka pikiran mereka agar lebih melihat street art dari
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, beberapa yang menyinggung soal politik,
masyarakat, ekonomi, dan pemerintahan. Membuka inspirasi khalayak tentang
street art secara lebih dalam dan makin mengerti maknanya.
2.5 Konsep dan Nama Event Street art Rebuild
Rebuild
yang berarti membangun kembali, membangun kembali pola pikir
khalayak terkait dengan konsep awal street art yaitu untuk mengekspresikan seni
artis street art yang karyanya mengandung banyak nilai di dalamnya,
yang bisa
berarti mengajak, mempromosikan, atau memberi aspirasi mereka, yang intinya
bukan hanya sekedar coretan-coretan yang bertujuan mengotori ruang publik.
|
![]() -
2.6 Tempat dan waktu
Tempat
: Parkir timur Senayan
Waktu
: 15 16 juli 2012
Jam
: 11.00-23.00 WIB
Hari/jam
Sabtu
Minggu
11.00 - 13.00
Pembukaan
Workshop
13.00-17.00
Pengenalan artis
dan live painting
Live painting
semua artis
17.00-18.00
Workshop
Watch and learn
18.00-19.00
Break & quiz
Break & quiz
19.00-21.00
Review pameran
Final mural
21.00-23.00
Band perform
Band penutup dan
doorprize
2.7 Data Objek Kasus
Untuk melengkapi serta membantu memberikan penjelasan yang baik kepada
masyarakat bahwa street art tidak selalu negatif, banyak pembicara-pembicara dan
pakar-pakar yang dapat membantu melengkapi informasi tersebut.
2.7.1 Masalah Yang Dihadapi
Aktivitas street art di Indonesia adalah ekspresi yang telah terjadi sejak lama,
dimulai dengan dibuatnya tagging-tagging bernada patriotisme pada masa
perjuangan kemerdekaan di era 1940-an. Dan sampai saat ini, aktivitas street art
mengalami transformasi, baik bentuk, isu maupun secara artistik. Hingga saat ini,
street art di Indonesia memperlihatkan perkembangan yang signifikan dalam satu
dekade terakhir yang ditandai oleh maraknya produksi karya dan lahirnya banyak
pelaku street art baru dan adanya minat mengkaji dari kalangan akademisi. Namun
demikian perkembangan ini tidak dibantu oleh hukum negara yang melarang
seniman-seniman jalanan ini untuk mengekspresikan karyanya di tempat umum atau
publik, sehingga masih sangat banyak masyarakat yang beranggapan street art itu
negative dan tidak baik bagi keluarga dan anak kecil yang melihat. Yang berakibat
generasi muda sekarang tidak mengetahui betapa indah dan berseninya street art di
ibu kota kita, dan bagaimana cara mengekpresikan perasaan dengan cara yang
positif.
Dengan membuat suatu event yang baik dan benar, maka masyarakat akan
lebih melihat ke eksistensian atreet art di kalangan anak muda, yang ternyata sangat
membawa pengaru yang positif, dan membuka mata para orang tua bahwa anak
|
![]() -
muda dan generasi baru mempunyai bakat bakat terpendam yang selama ini
tertutupi dengan spekulasi spekulasi negative tentang karya di ruang publik.
2.8 Data Khalayak
2.8.1 Usia Sasaran
Street artist
(individu maupun komunitas), mahasiswa/i, siswa/i SMP dan
SMU, akademis, berusia 15-40 tahun, kelas menengah ke atas, pintar dan berjiwa
sosial.
2.8.2 Gender
Masyarakat umum baik pria maupun wanita yang beranggapan bahwa street
art itu hanya mengotori kota dan menganggap itu sebagai kriminalitas.
2.8.3 Strata Sosial
Masyarakat perkotaan yang menggunakan jalan raya sehingga termasuk
dalam golongan strata A, B dan C
2.9 Analisa Kasus
2.9.1 Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam perancangan komunikasi visual ini adalah
menyadarkan seluruh khalayak bahwa street art itu indah dan positif, memberikan
kesempatan bagi seniman-seniman untuk berkreasi dan mengekspresikan
perasaannya tentang apa yang ia alami, membuka mata masyarakat bahwa street art
di Jakarta berkembang dan maju.
2.9.2 Faktor Penghambat
Faktor penghambat dalam perancangan komunikasi visual ini adalah kurang
tertarik serta kurang dimengerti oleh masyarakat bahwa street art itu bukan hanya
dilihat dari sisi negatifnya. Kurangnya keperdulian masyarakat terhadap apa yang
sering dilihatnya di jalan.
2.9.3 Faktor S.W.O.T
Strenght
-
Event di Indonesia khususnya di perkotaan besar yang didukung kuat oleh
berbagai macam organisasi serta pihak kepolisian sehingga dipercaya dalam
hal informasi.
|
![]() -
-
Memiliki ciri khas sendiri sehingga mampu menarik masyarakat untuk ikut
berpartisipasi dalam menghormati karya street art di Jakarta.
-
Memiliki hubungan dengan kepemerintahan serta lembaga negara sehingga
dapat dipercaya secara hukum serta sanksi-sanksi.
Weakness
-
Memiliki konsentrasi yang terlalu umum dan luas sehingga tidak fokus.
-
Sosialisasi yang kurang menyebar sehingga tidak menjadi bahan
pembicaraan khalayak umum.
-
Kurang mudah dimengerti oleh masyarakat sehingga dihiraukan.
Opportunity
-
Membantu artis-artis street art Jakarta
untuk dapat membuat karya dengan
rasa aman dan tidak merasa sebagai krimal.
Threat
-
Dibantu dan didukung secara penuh oleh berbagai lembaga serta organisasi
yang mengenai street art sehingga mudah dalam menyampaikan event ini.
|
![]() -
2.10 Data Penyelengara
2.10.1 Gardu House
Gambar 2.10.1
Logo Gadu House
Sejarah Singkat
Gardu House, didirikan secara kolektif oleh para street artist yang juga
tergabung di Artcoholic merupakan sebuah workshop sekaligus galeri rumahan non-
profit
yang diperuntukan sebagai ruang alternatif bagi para street artist untuk
memamerkan karya-karya mereka selain ditembok jalan. Gardu House juga sebagai
wadah untuk para street artist untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam
sebuah projek dan pameran bersama dengan semangat untuk semakin memajukan
street art
di Indonesia. Selain ruang pamer, Gardu House juga menyediakan
merchandise shop dimana para street artist bisa menaruh merchandise, artwork atau
apapun yang berhubungan dengan street art untuk dipasarkan ke publik.
2.10.2 Ironlak
Gambar 2.10.2
Logo Ironlak
Sejarah Singkat
Ironlak di persebahkan dari Cat AVT -
perusahaan yang bertujuan untuk
kualitas dan nilai untuk keuntungan. Cat AVT membanggakan diri dengan
|
![]() -
1
pendekatan more bang
for your buck, dan kami berusaha untuk menjaga
hubungan bisnis yang dekat bekerja sama dengan mitra kami dan rekan. AVT
bergantung pada prinsip-prinsip bisnis yang sehat dan etika sebagai ukurannya
kelayakan kepada konsumen seni aerosol. Cat AVT didirikan pada tahun 2002
dengan harapan menawarkan kinerja seni Australia. Pada tahun 2004 mimpi yang
menjadi kenyataan. Dengan dukungan dari kami, pengecer afiliasi dan yang paling
penting pelanggan kami, kami akan terus tumbuh berbagai Ironlak kami dan
memperkenalkan produk baru dan menarik untuk dunia sepanjang 2009. Pada tahun
2008 AVT Cat memutuskan untuk pindah lepas pantai produksinya, ini datang
dengan investasi keuangan yang berat dari kami, tetapi kami beruntung untuk
membangun kemitraan yang adalah keputusan jangka panjang terbaik bagi
pelanggan kami, akhirnya memberi kita kontrol yang lebih besar pembuatan produk
kami dan memungkinkan kami untuk memberikan nilai yang lebih baik kepada
pelanggan kami. Kami bersemangat tentang apa yang kita lakukan, memberikan
produk-produk berkualitas dengan harga yang tepat.
2.10.3 Tembok Bomber
Gambar 2.10.3
Logo Tembok Bomber
Sejarah Singkat
TEMBOKBOMBER adalah situs komunitas street art dan tempat nongkrong
seniman jalan Indonesia, urban artist, dan pecinta street art. Kami menyediakan
karya seni kurban contemporary, khususnya street art oleh seniman Indonesia dan
internasional.
|
![]() -
1
Terinspirasi oleh beberapa diskusi tentang seni jalanan di GODOTE FORUM
(Massive lab), para pendiri TEMBOKBOMBER memulai sebuah milis
mendiskusikan bagian-bagian dari seni jalanan Indonesia. Setelah beberapa saat,
muncul gagasan untuk membuat website yang didedikasikan untuk komunitas
jalanan Indonesia. Pada akhir 2004, TEMBOKBOMBER.COM dibangun untuk
mempromosikan adegan seni jalanan lokal kepada masyarakat, baik lokal maupun
internasional, dan untuk mengumpulkan semua seniman jalanan dari berbagai
daerah Indonesia.
2.10.4 Indonesian Street art Database
Gambar 2.10.4
Logo Indonesian Street Art Database
Tujuan
Membangun sebuah infrastruktur berbasis jaringan (baik online maupun
offline) yang berfungsi sebagai media alternatif dan wadah informasi, dokumentasi
dan pengarsipan aktivitas street art di Indonesia yang bernama Indonesian Street art
Database (ISAD).
Sejarah Singkat
ISAD adalah sebuah inisiatif dari RESPECTA STREET ART GALLERY
(RSAG) yang dikelola secara independen dan berbasis komunitas serta
didedikasikan untuk aktivitas pengarsipan, pendokumentasian dan penelitian di
bidang street art khususnya dan kebudayaan urban di Indonesia pada umumnya.
Untuk mewujudkan ISAD, RESPECTA akan membangun sebuah
infrastruktur pendukung yang diharapkan bisa bertahan untuk masa kerja yang tidak
terbatas (term pertama adalah masa kerja setahun). Infrastruktur tersebut berupa
organisasi kerja yang bertujuan mengarsipkan dan mendokumentasikan hal-hal yang
berkaitan dengan street art: karya dan dokumentasi yang dimaksud dalam bentuk
foto, video, naskah (risalah peneltian dst) dan audio.
Media yang dipakai ISAD untuk menjalankan tujuan yang disebutkan di atas
adalah secara online, dalam hal ini website interaktif, dan offline, dalam hal ini
tempat pengarsipan dan pendokumentasian fisik.
|
-
1
Aktivitas street art di Indonesia adalah ekspresi yang telah terjadi sejak lama,
dimulai dengan dibuatnya tagging-tagging bernada patriotisme pada masa
perjuangan kemerdekaan di era 1940-an. Dan sampai saat ini, aktivitas street art
mengalami transformasi, baik bentuk, isu maupun secara artistik. Hingga saat ini,
street art di Indonesia memperlihatkan perkembangan yang signifikan dalam satu
dekade terakhir yang ditandai oleh maraknya produksi karya dan lahirnya banyak
pelaku street art baru dan adanya minat mengkaji dari kalangan akademisi. Namun
demikian perkembangan ini tidak diiringi oleh giatnya aktivitas pendokumentasian
dan pengarsipan karya maupun aktivitas street art. Hal ini juga dipicu oleh
kurangnya media distribusi data dan informasi yang terekam dalam bentuk foto,
video, audio, maupun arsip tertulis yang memadai.
|