BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1        DATA
Data untuk menunjang proyek tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber antara  lain:
Data literatur yang berasal dari beberapa website Bangka belitung
Buku-buku, cd dan brosur tentang Pariwisata Bangka
Survey langsung dipulau Bangka dan Belitung beserta kantor pariwisata
Survey pada kantor perwakilan Provinsi Bangka Belitung di Jakarta 
Survey pada anjungan Bangka belitung di TMII, Jakarta
Kuisioner kepada masyarakat indonesia
2.2 
DATA MANDATORIES
Gambar 2.1
2.2.1
Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri
dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P.
Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah
470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau
Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah
penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini
ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001. Setelah
dilantiknya Gubernur H. Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai
dimulainya aktivitas roda pemerintahan provinsi.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan,
namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten
pada tahun 2000. Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000
Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang
terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003
berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan
  
pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka
Tengah,
Bangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan
pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatra Selatan.
2.2.1.1    Sejarah Pulau Bangka
Pulau Bangka sendiri adalah sebuah pulau
yang terletak di sebelah timur
Sumatra,
Indonesia dan termasuk dalam wilayah provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Populasinya pada
2004 berjumlah 789.809 jiwa. Luas pulau Bangka ialah 11.693.54 km².
Bangka menurut bahasa sehari-hari masyarakat Bangka mengandung arti "sudah tua" atau
"sangat tua", sehingga pulau Bangka dapat diartikan sebagai "pulau yang sudah tua". Bila
merujuk pada kandungan bahan galian yang terdapat di daerah ini, pulau Bangka banyak
mengandung bahan-bahan galian mineral yang tentunya terjadi dari proses alam yang berlaku
berjuta-juta tahun. Salah satu contohnya adalah bahan galian timah, oleh karenanya masyarakat
menyebutnya dengan sebutan Pulau Bangka.
Kata bangka dapat juga berasal dari kata wangka yang artinya timah. Karena di daerah
ini ditemukan bahan galian timah, maka disebut Pulau Timah. Karena pergeseran atau bunyi
bahasa yang berubah maka masyarakat lebih lekat memanggil pulau ini dengan kata Pulau
Bangka atau pulau bertimah. Menurut cerita rakyat, Pulau Bangka tidak mempunyai penduduk
asli, semua penduduk adalah pendatang dari suku yang diberi nama suku sekak. Masyarakatnya
masih menganut animisme. Kemudian masuk bangsa melayu dari daratan malaka dengan
membawa agama Islam yang kemudian berkembang sampai sekarang.
2.2.1.2   Sejarah Pulau Belitung
Belitung, atau Belitong (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya
dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit
oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang
dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih
(Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi
tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki Britania Raya (1812), sebelum akhirnya
ditukar kepada Belanda, bersama-sama Bengkulu, dengan Singapura
(sekarang bagian kota New York). Kota utamanya adalah Tanjung Pandan.
Sebagaian besar penduduknya, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat
akrab dengan kehidupan bahari yang kaya dengan hasil ikan laut. Berbagai olahan makanan
yang berbahan ikan menjadi makanan sehari-hari penduduknya. Kekayaan laut menjadi salah
satu sumber mata pencaharian penduduk Belitung. Sumber daya alam yang tak kalah penting
bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan timah sudah dimulai
sejak zaman Hindia Belanda.
2.2.1.3
Demografis dan Geografis
Posisi geografis provinsi ini adalah 1º50' - 3º10' LS dan 105º - 108º BT. keadaan alam
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran rendah, lembah dan
sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter
di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk Gunung Maras
mencapai 699 meter di Kecamatan Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya
kurang lebih 500 meter diatas permukaan laut di Pulau Belitung. Sedangkan untuk daerah
perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter di
  
Kecamatan Mentok dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan
laut di Kecamatan Pangkalan Baru.
Cuaca dan Iklim
Tahun 2007 kelembaban udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkisar antara 77,4 %
sampai dengan 87,3 % dengan rata-rata perbulan mencapai 83,1 %, dengan curah hujan antara
58,3 mm sampai dengan 476,3 mm dan tekanan udara selama tahun 2007 sekitar 1.010,1 MBS.
Rata-rata suhu udara selama tahun 2007 di provinsi ini mencapai 26,7 oC dengan rata-rata suhu
udara maksimum 29,9 oC dan rata-rata suhu udara minimum 24,9 oC. Suhu udara maksimum
tertinggi terjadi pada Bulan Oktober dengan suhu udara 31,7 oC, sedangkan untuk suhu udara
minimum terendah terjadi pada Bulan Februari dan Maret dengan suhu udara sebesar 23,2 oC.
Kepulauan Bangka Belitung memiliki Iklim tropis yang dipengaruhi angin musim yang
mengalami bulan basah selama tujuh bulan sepanjang tahun dan bulan kering selama lima bulan
terus menerus. Tahun 2007 bulan kering terjadi pada Bulan Agustus sampai dengan Oktober
dengan hari hujan 11-15 hari per bulan. Untuk bulan basah hari hujan 16-27 hari per bulan,
terjadi pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli dan Bulan November sampai Bulan
Desember.
2.2.1.4
Pemerintahan Bangka Belitung
Pimpinan Daerah Provinsi 2011-2012
Gubernur: Ir. H. Eko Maulana Ali Suroso, SAP, MSc
Wakil Gubernur: H.Syamsuddin Basari, S.Sos
Ketua DPRD: Drs.H.Munir Saleh, MM
Kepala Polda: Brigjen Pol Drs. M. Rum Murkal
Kepala Kejaksaan Tinggi: Ismail Fachruddin, SH, MH
Ketua Pengadilan Tinggi: Ndjilei Kaban, SH
Ketua Pengadilan Agama: Drs. H. Djafar Abdul Muchith, SH, MHI
Sekretaris Daerah: Ir. H. Imam Mardi Nugroho, MT
Visi
Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yang Aman, Damai, Sejahtera, Adil,
Demokratis Dan Berdaya Saing Global Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Misi
1. Membangun komitmen bersama pemerintah, masyarakat untuk menciptakan iklim kondusif
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila
2. Meningkatkan kualitas sumber daya insani masyarakat melalui penguatan sektor pendidikan,
kesehatan, olahraga, seni dan budaya daerah/nasional serta pembinaan generasi muda.
3. Meningkatkan kapasitas pengayoman dan pelayanan publik baik kepada masyarakat pada
umumnya maupun pelayanan investasi dalam segala sektor dengan menerapkan sekurang-
kurangnya Standard Pelayanan Minimum (SPM) dan secara bertahap mengupayakan penguatan
kapasitas melalui pengaplikasian E-Government di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung termasuk Kabupaten/Kota.
4. Meningkatkan kapabilitas infrastruktur, dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi
masyarakat dan penguatan kapasitas infrastruktur yang berkaitan dengan investasi seperti
bandara, pelabuhan laut, kawasan industri, pembangkit tenaga listrik, telekomunikasi, instalasi
  
air bersih, rumah sakit, dan perbankan.
5. Menciptakan lapangan kerja dan lapangan berusaha, dalam rangka meningkatkan income per
kapita dan daya beli masyarakat melalui penguatan terhadap 6 sektor unggulan daerah (yaitu:
kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan dan
jasa), serta menciptakan tenaga kerja siap pakai dan berdaya saing sebagai salah satu komoditas
daerah yang siap dipasarkan ke lingkup domestik, regional dan global. Dan masih banyak lagi.
Pembagian administratif
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi atas tujuh daerah tingkat dua, yaitu:
1.
(ibukota: Sungailiat): Sejak masih bergabung dengan Sumatera
Selatan maupun setelah lepas, Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan jumlah
penduduk terbanyak. Saat lepas dari Sumsel, luas Kabupaten Bangka meliputi 91% luas pulau
Bangka (11.000 km2), namun pada tahun 2003 Kabupaten Bangka dimekarkan menjadi 4
Kabupaten. oleh karena itu, Kabupaten Bangka juga dikenal sebagai Kabupaten Bangka Induk.
2.
(Ibukota: Tanjungpandan: Pada awalnya meliputi seluruh pulau
Belitung dan pulau kecil di sekitarnya, namun pada tahun 2003 dimekarkan menjadi 2
kabupaten.
3.
(ibukota: Mentok): Merupakan kabupaten hasil pemekaran
Kabupaten Bangka pada tahun 2003. Kabupaten Bangka Barat merupakan titik penyebrangan
yang menghubungkan Bangka dengan Sumatera Selatan melalui pelabuhan Mentok yang
merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia. kota Mentok sendiri merupakan pusat
pengolahan timah Bangka serta tempat Bung Karno, Bung Hatta, Moh. Roem dan pemimpin
nasional lain diasingkan selama masa revolusi mempertahankan kemerdekaan.
4.
(ibukota: Koba): Merupakan kabupaten hasil pemekaran
Kabupaten Bangka pada tahun 2003. merupakan pusat perikanan Bangka Belitung. sepanjang
jalan raya Pangkalpinang-Koba (60 km) terdapat pantai indah tepat di sisi jalan terutama di Desa
Penyak dan Kurau.
5.
Kabupaten Bangka Selatan (ibukota: Toboali): Merupakan kabupaten hasil pemekaran
Kabupaten Bangka pada tahun 2003. Daerahnya meliputi bagian selatan Pulau Bangka,
termasuk pulau-pulau kecil seperti Pulau Lepar, Pulau Pongok
dan pulau Nanas. Kabupaten
Bangka Selatan merupakan pusat penghasil beras Kepulauan Bangka Belitung. Juga merupakan
daerah tujuan transmigran dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
6.
(ibukota: Manggar): merupakan pemekaran Kabupaten
Belitung tahun 2003. Tempat ini merupakan tempat "Laskar Pelangi" yang ditulis Andrea Hirata
.
Kota Pangkal Pinang: merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan
sejak tahun 2002. kota terbesar dan teramai di provinsi ini. sebelumnya merupakan ibukota
kabupaten Bangka, namun pada tahun 1971 ibukota kabupaten Bangka pindah ke Sungailiat dan
kota Pangkalpinang menjadi kota sendiri. Kantor pusat PT. Timah Tbk. berada di wilayah ini.
Kependudukan
Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2007 sebesar 1.106.657 jiwa
menunjukkan peningkatan 23.08 persen dari tahun 2000, dengan jumlah penduduk sebesar
899.095 jiwa (hasil Sensus Penduduk 2000). Penduduk Bangka Belitung disebut orang Melayu
Bangka-Belitung.
  
Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2006 sebesar
1.074.775 jiwa (hasil Susenas 2006) menunjukkan peningkatan 1,19 persen dari tahun 2000
dengan jumlah penduduk sebesar 899.095 jiwa (hasil Sensus Penduduk 2000). Laju
pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditinjau menurut kabupaten/kota
untuk periode tahun 1990/2000, laju pertumbuhan tertinggi terdapat di Kabupaten Bangka 1,06
persen, diikuti Kota Pangkalpinang 1,03 persen dan Kabupaten Belitung 0,59 persen. Tingkat
kepadatan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 64 orang per km2, apabila
dilihat menurut kabupaten/kota, Kota Pangkalpinang memiliki tingkat kepadatan tertinggi yaitu
sebesar 1.683 orang per km2 dan Kabupaten Belitung Timur memiliki tingkat kepadatan
terendah yaitu 35 orang per km2.
   KAB/KOTA
                           PENDUDUK
    JUMLAH
     LAKI-LAKI
       PEREMPUAN
Bangka
Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung
Belitung Timur
Pangkalpinang
134.081
80.219
71.410
79.902
68.816
45.115
77.226
122.143
72.077
66.851
73.972
66.003
42.518
73.442
256.224
152.296
138.261
153.874
134.819
88.633
150.668
Jumlah
557.769
517.006
1.074.775
 
        Sumber : Bangka Dalam Angka 2006
 
Tabel 2.1
    Jumlah Wisatawan
         Tahun
Wisatawan mancanegara
  Wisatawan Nusantara
          2004
          2005
          2006
          2007
          2008
          2009
                  992
                2.301
                1.496
                   433
                   470
                   508
                72.573
                79.593
                71.099
                79.148
                55.431
                66.924
                                                                                         Sumber : www.bangkapos.com
Tabel 2.2
2.2.1.5   Sosial Budaya Bangka Belitung
Penduduk Pulau Bangka dan Pulau Belitung yang semula dihuni orang-orang suku laut,
dalam perjalanan sejarah yang panjang membentuk proses kulturisasi dan akulturasi.Orang Laut
  
dari Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Pada gelombang berikutnya, ketika mulai dikenal adanya
Suku Bugis dan menetap di Bangka, Belitung dan Riau. Lalu datang pula orang dari Johor,
Siantan yang Melayu, campuran Melayu-Cina, dan juga asli Cina, berbaur dalam proses
akulturasi dan kulturisasi. Kemudian datang pula orang-orang Minangkabau, Jawa, Banjar,
Kepulauan Bawean, Aceh dan beberapa suku lain yang sudah lebih dulu melebur. Lalu jadilah
suatu generasi baru: Orang Melayu Bangka Belitung.
Adat Istiadat
Perang Ketupat
Perang ketupat adalah acara adat di Bangka Belitung, tepatnya di pulau Bangka. Acara ini
diselenggarakan setiap masuk Tahun Baru Islam (1 Muharam) di Pantai Tempilang, Kabupaten
Bangka Barat. Pada saat acara ini berlangsung, penduduk sekitar pantai Tempilang yang
menyelenggarakan acara ini akan membuka pintu rumah sebesar-besarnya untuk menyambut
tamu-tamu yang berkunjung ke desa mereka. Perang ketupat adalah acara inti dari semua prosesi
dari acara hari itu. Orang-orang berkumpul di Pantai Tempilang, kemudian pada saat Meriam
dinyalakan bertanda acara dimulai. Orang-orang saling melempar ketupat ke setiap orang yang
mereka temui. 
Kongian
adalah sebutan lain untuk Tahun Baru Imlek. Sejarahnya Imlek dirayakan untuk merayakan
datangnya musim semi. Namun pada saat musim semi itu konon datang binatang buas yang
disebut nian (ngian, nyan) dari gunung atau laut untuk mengganggu manusia. Maka manusia
mengenakan pakaian warna merah dan membuat kebisingan dengan menyalakan petasan untuk
mengusir nian. Oleh karena itu Imlek disebut juga Kongian
yang berarti "mengusir/melewati
nian". 
Imlek
atau Kalender Tionghoa
yang dibentuk dengan menggabungkan
?
Tionghoa sekarang masih digunakan untuk
memperingati berbagai hari perayaan tradisional Tionghoa dan memilih hari yang paling
menguntungkan untuk perkawinan atau pembukaan usaha. 
Festival Qingming
atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Ceng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis
untuk bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu.
Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim
dingin. pada umumnya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh
pada tanggal 4 April. 
Selikur
Selikur adalah tradisi di Bangka Belitung pada saat satu minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Selama satu minggu sampai malam Takbiran orang-orang di Bangka Belitung menghidupkan
lampu minyak
di depan rumah mereka. Biasanya pada hari pertama, lampu minyak yang
dihidupkan satu buah, kemudian bertambah satu lagi pada hari keduanya. Begitu seterusnya
sampai pada hari ketujuh atau malam takbiran lampu minyak yang dihidupkan sebanyak tujuh
buah. 
  
Buang Jong
Buang Jong merupakan salah satu upacara tradisional yang secara turun-temurun dilakukan oleh
masyarakat suku Sawang di Pulau Belitung. Buang Jong
dapat berarti membuang atau
melepaskan perahu kecil (Jong) yang di dalamnya berisi sesajian dan ancak (replika kerangka
rumah-rumahan yang melambangkan tempat tinggal). Tradisi Buang Jong biasanya dilakukan
menjelang angin musim barat berhembus, yakni antara bulan Agustus-November.mPada bulan-
bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Upacara ini sendiri
bertujuan untuk memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang mungkin dapat
menimpa mereka selama mengarungi lautan untuk menangkap ikan.
Flora & Fauna khas
Flora
Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam jenis kayu berkualitas yang
diperdagangkan ke luar daerah seperti: Kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin dan
Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah: Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa,
Mentagor, Mahang, Bakau dan lain-lain. Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan terutama
madu alam dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan madu pahit.
Fauna
Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau
dan semenanjung Malaysia daripada dengan daerah Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat
ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain: Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Babi Hutan,
Tringgiling, Kancil, Musang , Elang, Ayam Hutan, Pelanduk, berjenis-jenis Ular dan Biawak.
Senjata Tradisional
parang bangka
bentuknya seperti layar kapal. Alat ini digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek.
Senjata ini mirip dengan
golok di Jawa, namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna
meningkatkan bobot supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter
sedang atau sekitar 40 cm juga dapat digunakan untuk menebang pohon karena bobot ujungnya
yang lebih besar dan lebih berat.
kedik
adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan
terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak
mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke
belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik hanya
dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang
dangkal, bukan ilalang.
siwar panjang
senjata yang penyerupai pedang. bentuknya lurus dan meruncing pada bagian ujung. gagang
senjata ini menonjol pada bagian ujung dan senjata ini memiliki sarung seperti tongkat.
Alat Musik
  
Dambus, Suling, Gendang melayu, Rebana, Rudat
Seni Tari
Tari tanggai, Tari zapin, Tari campak, Tari bahtera bertiang tujuh, Tari sekapur sirih, Tari
kedidi, Tari tabar, Tari lapin, Tari melimbang timah, Tari nusor tebing, Tari bitiong, Tari
randau.
Kain dan Pakaian Tradisional
kain cual
Kain Cual pada dasarnya adalah kain tenun seperti songket, dengan warna-warna cerah dan
menyalah khas kain tradisional melayu. motif yang ada juga hampir mirip dengan kain songket
palembang tetapi lebih luwes dan memiliki banyak lengkungan serta selalu dihiasi motif flora
dan fauna.
pakaian adat pengantin
Pakaian adat pengantin Kota Pangkalpinang adalah baju kurung merah yang biasanya terbuat
dari bahan sutra atau beludru yang jaman dulu disebut baju Seting dan kain yang dipakai adalah
kain bersusur atau kain lasem atau disebut juga kain cual yang merupakan kain tenun asli dari
Mentok. Pada kepalanya memakai mahkota yang dinamakan “Paksian”. Bagi mempelai laki-laki
memakai “Sorban” atau disebut “Sungkon”.
Makanan Khas Daerah
Lempah Kuning
adalah masakan khas dari Pulau Bangka. Bahan dasar makanan ini adalah ikan laut dan dapat
juga memakai daging, yang kemudian diberi bermacam bumbu dapur seperti kunyit, bawang
merah dan putih serta lebngkuas dan terasi atau belacan yang khas dari daerah Bangka.
Getas atau Keretek
makanan yang berbahan dasar ikan dan terigu yang buat dengan berbagi bentuk yang rasanya
hampir sama dengan kerupuk.
Rusip
adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan bilis yang dicuci bersih dan diriskan secara
steril, kemudian dicampur dengan garam yang komposisinya seimbang.
Di samping itu
ditambahkan juga air gula kabung agar aroma lebih terasa, kemudian disimpan sampai menjadi
matang tanpa proses pemanasan. 
Calok
Terbuat dari udang kecil segar yang disebut dengan udang cencalo/rebon. Udang dicuci bersih
dan dicampur dengan garam sebagai pengawet agar tahan lebih lama. sangat cocok untuk teman
lauk nasi hangat dengan lalapan ketimun, tomat dan sayuran segar lainnya.
Teritip
Tetirip adalah sejenis tiram kecil yang biasanya hidup di tepi pantai dan melekat pada bebatuan.
dagingnya sangat kecil tapi memiliki rasa da tekstur seperti tiram pada umumnya. biasanya
dimakan segar atau di asinkan dengan garam jika ingin disimpan.Teritip sangat nikmat jika
ditambahkan dengan cabe merah dan jeruk kunci (sejenis jeruk asam khas bangka).
  
Lempok
makanan sejenis dodol yang terbuat dari campuran gula pasir dan buah-buahan tertentu
(umumnya cempedak, nangka dan durian). Buah yang digunakan dilembutkan sampai
memyerupai bubur, kemudian dicampur dengan gula pasir dengan perbandingan tertentu dan
dipanaskan di atas api sampai kecoklatan dan mudah dibentuk. Selama pemanasan, campuran
harus selalu diaduk.
Makanan lain: Belacan, Tembiluk, Kempelang, Lempah darat, Empek-mpek bangka, Lakso,
Tempoyak, Bergo, Tekwan, Otak-otak, Sambelingkung, Martabak Bangka, Mie bangka.
2.2.1.6   Objek Wisata Bangka Belitung
Peluang investasi yang dapat dikembangkan disektor pariwisata di Kabupaten Bangka
masih terbuka lebar meningkat banyak sekali kawasan wisata yang dapat dikembangkan baik
wisata pantai, wisata gunung, wisata danau, maupun wisata tempat-tempat bersejarah lain-lain.
Disamping itu mengingat diwilayah Kabupaten Bangka terdapat pulau-pulau kecil yang
indah maka pulau Bangka dapat dilebih dikembangkan, karena masih terdapat terumbu karang
yang masih terjaga keasriannya serta didukung oleh jarak yang tidak begitu jauh dari Kota.
Pembagian jenis objek wisata yang sedang dikembangkan
         Kabupaten/Kota
         Objek wisata yang sedang dikembangkan
          Pangkal pinang
          Kab.Bangka
          Kab.Bangka Barat
          Kab.Bangka Tengah
          Kab.Bangka Selatan
          Kab.Belitung
          Kab.Belitung Timur
           Wisata kota, budaya dan heritage
           Rekreasi pantai, Relijius
           Sejarah
           Wisata agro, perkebunan dan perikanan
           Wisata bahari dan pulau pulau kecil
            Bahari berbasis budaya
            Minat khusus (Fotografi, Adventure, dll)
                                                                                             Sumber : slide disbudpar babel
Tabel 2.3
Nama Objek wisata dan tempat
JENIS WISATA
                     OBJEK WISATA DAN TEMPAT
  Wisata Pantai
Bangka
Pantai Matras di Desa Matras Kec. Sungailiat
Pantai Parai Tenggiri di Desa Matras Kec. Sungiliat
Pantai Batu Bedaun di Desa Kuala Kec. Sungailiat
Pantai Teluk Uber di Desa Rambak Kec. Sungiliat
Pantai Tanjung Pesona di Desa Rambak Kec. Sungiliat
Pantai Tikus di Desa Rebo Kec. Sungiliat
  
Pantai Air Anyir kec Marawang
Pantai Penyusuk di Desa Bukit Ketok Kec. Belinyu
Pantai Romodong di Desa Bukit Ketok Kec. Belinyu
Pantai Kuala di Desa Kuala Kec. Sungailiat
Pantai Tj. Belayar Kec. Sungailiat
Pantai Rebo Kec. Sungailiat
Pantai Tj. Ratu Kec. Sungailiat
Pantai Bedukang Kec. Riau Silip
    
     Belitung
Pantai Tanjung Tinggi
Pantai Bukit Berahu
Pantai Burung Mandi
Pantai Bukit Batu
Pantai Serdang
Pantai Nyiur Melambai
Pantai Punai
Pantai Teluk Gembira
Pantai Tanjung Pendam
Pantai Burung
Pantai Tanjung Kelayang
   Wisata Alam
Bangka
Hutan Wisata Suaka Alam Terdapat di Kec. Sungailiat
Pemandian Air Panas Tirta Tapta Terdapat di Kec. Sungailiat
Pelabuhan dan Tj. Gudang Terdapat di Kec. Belinyu
Pulau Lampu Terdapat di Kec. Belinyu
Pulau Karang Terdapat di Kec. Belinyu
Tanjung Putat Terdapat di Kec. Belinyu
Gunung Maras Terdapat di Kec.Riau Silip
Kolam Renang Loka Tirta Terdapat di Kec. Sungailiat
Wisata Alam Bebas/BOI Di Deniang Terdapat di Kec.Riau 
Kampung Cina Terdapat di Kec. Belinyu
Desa Wisata Air Simpur Terdapat di Kec. Pemali
     Belitung
Gunung Bulong
Wisata Malau Lepau
Bangka
  
Wisata Sejarah
Makam N Leveysen Terdapat di Kec. Sungailiat
Tugu Kemerdekaan Terdapat di Kec. Sungailiat
Makam Akek Siam Terdapat di Kec. Sungailiat
Makam Depati Bahrin Terdapat di Kec. Merawang
Makam Nek Pok di Desa Kimak Terdapat di Kec. Merawang
Benteng Kota Waringin Terdapat di Kec. Puding Besar
Makam Pahlawan IV Terdapat di Kec. Merawang
Benteng kuto Panji Terdapat di Kec. Belinyu
Tugu dan Pahlawan XII Terdapat di Kec. Mendo Barat
Situs Kota Kapur Terdapat di Kec. Mendo Barat
Makam Cermin Jati Kp. Tiang Tara Terdapat di Kec. Bakam
Makam Keramat Batu Terdapat di Kec. Bakam
Makam Nek Wet Terdapat di Kec. Bakam
Makam Umar Mansyur Terdapat di Kec. Mendo Barat
 
Belitung
Wisata Budaya
Bangka
Beduk Terbesar Masjid Agung Terdapat di Kec. Sungailiat
Vihara Dewi Kwan Im Terdapat di Kec. Sungailiat
Padepokan Babel Terdapat di Kec. Sungailiat
Acara Agama 1 Muharam Terdapat di Kec. Sungailiat
Acara Sepintu Sedulang Terdapat di Seluruh Kecamatan
Klenteng Cetya Dharma Abadi Terdapat di Kec. Sungailiat
Phak Kak Liang Terdapat di Kec. Belinyu
Mandi Belimau Terdapat di Kec. Merawang
Rebo Kasan Terdapat di Kec. Merawang
Klenteng Amal Bakti
Upacara Keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW 
Klenteng Kuto Panji Terdapat di Kec. Belinyu
Desa Wisata Gedong/Suku Hakka Terdapat di Kec. Belinyu
Klenteng Fajar Terdapat di Kec. Sungailiat
Klenteng Kwan Im Terdapat di Kec. Sungailiat
Klenteng Gedong Lumut Terdapat di Kec. Belinyu
Gua Bunda Maria Terdapat di Kec. Belinyu
   Wisata Agro
Agro Wisata Pantai Rebo Terdapat di Kec. Sungailiat
Perkebunan Jambu Mente Terdapat di Kec. Mendo Barat
Kebun Karet Terdapat di Kec. Mendo Barat
Kebun Kelapa Sawit Terdapat di Kec. Mendo Barat
Kebun Lada Putih Terdapat di kec. Sungiliat
Tabel 2.4
  
2.2.1.7   Bagaimana mencapai Bangka Belitung 
Transportasi yang paling mudah dan praktis untuk menuju Pulau Bangka Belitung adalah
pesawat terbang, maskapai penerbangan lokal menyediakan penerbangan setiap dua kali sehari.
Hanya 50 menit dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Hal yang perlu diingat adalah Bangka
dan Belitung adalah dua pulau terpisah dan mempunyai bandara penerbangan yang berbeda
pula. Bandara Bangka adalah Depati Amir di pangkal pinang, sedangkan Bandara Belitung
adalah Has Hananjoedin di Tanjung Pandan. Biaya akomodasi pesawat sekitar Rp.300-600 ribu
sekali jalan. 
Sebagai alternatif, anda bisa berpergian dengan kapal penumpang PELNI atau KM
TRISTAR. Namun mereka hanya ke Belitung setiap 2 minggu sekali. Perjalanan ke Belitung
dangan kapal memerlukan waktu 24 jam. Cara transportasi seperti ini hanya menghabiskan
biaya kurang dari Rp 150.000,-
sekali jalan. Alternatif lain adalah pergi ke Belitung melalui
pulau Bangka dengan kapal cepat yang berangkat sekali sehari dengan waktu perjalanan 4 jam,
menggunakan KM Bahari. Biaya yang anda butuhkan kira-kira Rp 170.000,- sekali jalan. KM
Bahari Express berangkat setiap hari jam 14.00 dari Pangkalpinang Bangka, sebaliknya untuk
rute Tanjungpandan Belitung ke Pangkalpinang berangkat jam 07.00 pagi.
2.2.1.8   Lambang Daerah 
 
    Gambar 2.2
Perisai Bersudut Lima, melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kepulauan Bangka Belitung, melambangkan wilayah, masyarakat, sistem
pemerintah, kebudayaan dan sumberdaya alam Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Lingkaran
Bulat Simetrikal, melambangkan kesatuan dan persatuan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam menghadapi segala tantangan di tengah-tengah peradaban dunia yang semakin terbuka.
Butir Padi berjumlah 27 buah melambangkan nomor dari Undang-undang pembentukan Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung, yaitu UU No.27 Tahun 2000,dan Buah Lada, berjumlah 31 buah
  
melambangkan Kepulauan Bangka Belitung merupakan Propinsi ke 31 dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Padi dan buah lada juga melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
Balok Timah, melambangkan kekayaan alam (hasil bumi pokok) berupa timah yang
dalam sejarah secara social ekonomis telah menopang kehidupan masyarakat Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung selama lebih dari 300 tahun. (diketemukan dan dikelola sejak tahun
1710 Mary Schommers dalam Bangka Tin).
Biru Tua dan Biru Muda (Dalam Perisai dan Lingkaran Hitam), melambangkan bahari dunia
kelautan dari yang dangkal sampai yang terdalam. Menyiratkan lautan dengan segala kekayaan
alam yang ada di atasnya, di dalam dan di dasar lautan yang dapat dimanfaatkan untuk sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
Putih (Tulisan), melambangkan keteguhan dan perdamaian.
Kuning ( Padi dan Semboyan), melambangkan ketentraman dan kekuatan.
Hijau (Pulau dan Lada), melambangkan kesuburan.
Hitam (Outline Lingkaran), melambangkan ketegasan.
Serumpun Sebalai adalah semboyan prov.kepulauan Bangka Belitung yang mencerminkan
sebuah eksistensi masyarakat Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan kesadaran dan
cita­citanya untuk tetap menjadi keluarga besar (serumpun) yang dalam perjuangan dan proses
kehidupannya senantiasa mengutamakan dialog secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat
serta berkerja sama dan senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan untuk mencapai masyarakat adil
dan makmur.
2.2.1.9   Logo Sebelumnya Visit Bangka Belitung
       Gambar 2.3
Arti dan filosofi logo “Visit Babel Archipelago 2010”
a.
Bentuk logo bulat atau lingkaran yang mencerminkan kesempurnaan;
b.
Di dalam lingkaran terdapat lukisan berbagai warna yang merupakan unsur logo:
Kepulauan Bangka Belitung menggambarkan lokasi dan bentuk pulau.
  
Pantai dengan dua batang pohon kelapa menggambarkan kesetaraan Bangka Belitung.
Laut menggambarkan bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian
    besar adalah Bahari yang menitik beratkan wisata bahari.
Perahu layar menggambarkan aktifitas nelayan dan pelayaran.
3 (tiga) ekor burung camar mencerminkan 3 (tiga) kabupaten/kota induk asal
    kabupaten pemekaran dan tiga matra yaitu darat, air, udara.
Tulisan Visit Babel Archipelago 2010 menunjukkan tahun kunjungan wisata
7 (tujuh) gulungan ombak menggambarkan 7 (tujuh) kabupaten/kota.
c.
Bentuk dan warna Loga Visit Babel Archipelago 2010 adalah menggambarkan keadaan
geografis, filosofis dan obyek wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
d.
Logo Visit Babel Archipelago 2010
digunakan pada surat –
surat resmi Dinas/Instansi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten/Kota se-Provinsi  Kepulauan Bangka Belitung dan pada alat/benda promosi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
        
                                Gambar 2.4
Arti dan filosofi logo “Lovely”
Logo diatas adalah logo terbaru yang telah direvisi beberapa kali. Gambar garis dan tiga bukit
biru baru muncul sekitar pertengahan tahun 2010 sebagai elemen yang menggambarkan bahwa
bangka belitung merupakan kepulauan yang memiliki bebatuan granit raksasa. Gambar matahari
di atas hati sebagai pengganti huruf o pada Lovely menggambarkan cuaca tropis yang sunny di
Bangka Belitung. Logo ini dibuat sekitar tahun 2011 saat pembuatan brosur, dibuat oleh agensi
percetakan.
  
2.3 
DATA SURVEY
2.3.1
Dinas kebudayaan dan Pariwisata prov.kepulauan Bangka Belitung
Disbudpar prov.kepulauan Bangka Belitung ini mempunyai sekitar 30 orang karyawan yang
membantu gubernur mengurus segala hal yang menyangku kebudayaan dan promosi pariwisata.
Terletak di kompleks perkantoran dan permukiman terpadu, Air Itam – Pk.Pinang.
2.3.2
Kantor perwakilan Provinsi Bangka Belitung
Kantor perwakilan Prov. Bangka Belitung yang berlokasi di Jl.Kedondong no.13, Rawamangun
ini mempunyai sekitar 20 orang karyawan yang membantu kebutuhan masyarakat Bangka dan
Belitung sehingga tidak perlu mendatangi kantor pusatnya di luar kota. 
2.3.3
Anjungan Daerah Bangka Belitung di TMII
Rumah panggung, rumah limas dan rumah rakit merupakan rumah tradisional Bangka Belitung.
Hampir sama dengan propinsi lain yang ada di Pulau Sumatera model arsitektur rumah adat
Bangka Belitung berciri arsitektur Melayu.
Terdapat tiga macam ciri arsitektur rumah adat yaitu arsitektur Melayu awal, Melayu
Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Arsitektur rumah Melayu Awal berujud rumah
panggung kayu dimana hampir semua bahan material yang di pakai untuk rumah ini berupa
kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang banyak tumbuh dan sangat
mudah diperoleh di sekitar pemukiman. Arsitektur rumah Melayu Awal ini biasanya beratap
tinggi dan sebagian atapnya miring. Saat pembangunan rumah yang berkaitan dengan tiang,
masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang, dimana bangunan rumah
yang didirikan memiliki 9 buah tiang. Tiang utama tempatnya di tengah dan didirikan pertama
kali. Kemuduan atap rumah ditutup dengan daun rumbia. Sementara bagian dindingnya biasanya
dibuat dari bahan pelepah/kulit kayu atau menggunakan buluh (bambu). Di dalam bangunan ini
dipamerkan berbagai benda budaya dan sejarah, antara lain pakaian adat, alat
kesenian,
peralatan rumah tangga, dan berbagai hasil kerajinan tangan juga pertambangan.
  
2.3.4 
DATA WAWANCARA
2.3.4.1 Data wawancara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 
Prov.Kepulauan Bangka Belitung
Berikut dilampirkan hasil wawancara
tatap muka
oleh penulis dengan Seksi bidang
Analisis pasar dan pemasaran, Ibu Rusni Budiati dan Sekertaris dinas, Bapak Ridwan. Selain
melakukan wawancara dan survey, penulis juga meminta data-data pariwisata dan evolusi brosur
promosi Bangka Belitung. 
1. 
Nama Organisasi/Lembaga /tempat riset? 
Dinas Kebudayan dan Pariwisata  Prov.Kepulauan Bangka Belitung 
2.
Tanggal didirikan :  
Tahun 2001, setelah Bangka Belitung diresmikan menjadi provinsi.
3.
Apa saja fungsi dari lembaga ini? 
Membantu Gubernur untuk menangani bidang budaya dan pariwisata, 
memperkenalkan budaya dan pariwisata Bangka Belitung ke luar daerah dan
mancanegara.
4.Bagaimana menurut anda pariwisata Bangka Belitung saat ini?
Tentu masih bisa dikembangkan lebih luas, tanggapan positif yang diterima sangat
banyak dan masih dalam pembenahan diri untuk memasuki Bangka Belitung yang
lebih baik.
5.  Apakah menurut anda promosi tentang pariwisata Bangka Belitung sudah cukup
dikenal oleh masyarakat ? 
Tentu, kalau dibandingkan 10 atau 5 tahun yang lalu, bisa dikatakan Bangka Belitung
saat ini sedang “Happening” dan sudah mulai dijadikan pilihan wisatawan untuk
berkunjung. 
6.   Apa objek pariwisata yang terkenal saat ini?
Bangka masih tetap dengan pantai parai, dan Belitung masih tetap dengan pantai
laskar pelangi sebagai icon.
7.   Apa saja upaya pemerintah untuk mempromosikan wisata Bangka Belitung?
      - Mengadakan media gathering, datang ke beberapa kota dan mempromosikan        
         Bangka Belitung.
      - Mengikuti expo wisata di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll
-
Mengundang pers dan travel agent untuk merasakan sendiri keindahan wisata di           
Bangka Belitung. Sehingga bisa membantu jalannya promosi dan pemasaran.
8.  Siapa / lembaga apa yang membuat logo dan promosi tentang visit babel? 
Sejauh ini kami mempunyai 2 logo, yaitu
logo Visit Babel Archipelago 2010 pada
  
saat itu pemerintah meminta orang desain untuk membantu, dari 5 desain pilihan di
pilih lagi 1 dan di revisi berulang kali. Sedangkan logo Lovely yang sampai saat ini
masih digunakan, dibuatkan oleh agensi percetakan brosur saat membuat brosur
tanpa ada biaya tambahan.
9. Apa saja pertimbangan pemerintah untuk memakai logo dan promosi visit babel yang
kemarin? 
Selain estetika tentunya juga filosofi arti dibalik logo tersebut yang dirasa cukup
menggambarkan keadaan Bangka Belitung. Juga tentu nya anggaran pemerintah.
10. Apa menurut anda logo dan desain promosi sekarang sudah cukup baik atau perlu
diperbarui?
Kami selalu berusaha mengadakan evolusi dan evaluasi dari promosi kami
sebelumnya, sehingga semakin mengikuti perkembangan zaman. Yang mungkin saat
ini kami belum punya adalah branding yang kuat untuk mendukung promosi kami
agar lebih berkarakter.
11. Apakah dikantor disbudpar ini mempunyai desainer sendiri yang membantu jalannya
perancangan promosi?
Ada yang membantu, namun bukan desainer. Kami mempunyai 2 pengawas tim
desain dan 2 copywriter untuk mengawasi content brosur/iklan. Biasanya desain
dibuat oleh agensi/percetakan kemudian di revisi oleh tim desain. 
12.  Berapa dana yg dialokasikan pemerintah babel utk membuat perancangan iklan visit
babel? 
Tergantung, sangat variatif dan berbeda setiap tahun.  Biasanya satu item brosur
berada dikisaran harga sekitar 15 ribu rupiah dan dicetak sebanyak 10-15ribu
eksemplar.
2.3.4.2 Data wawancara Dinas Perwakilan Prov.Bangka Belitung, di Jakarta.
Berikut dilampirkan hasil wawancara
tatap muka
oleh penulis dengan Kepala kantor
perwakilan yaitu Bapak Sunaswin dan komisi 1 DPRD Bangka Belitung, Bapak H. Djunaidi H.
Thalib, SE., M.Si.
1.
Nama Organisasi/Lembaga /tempat riset :
Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.
Tanggal didirikan :
Agustus 2002
3.
Apa saja fungsi dari lembaga ini?
  
Membantu segala urusan pemerintah di Jakarta, membantu pelayanan masyarakat
Bangka Belitung yang bermukim di Jakarta, serta mengadakan acara acara untuk
membantu promosi Bangka Belitung, seperti acara kebudayaan dan halal bihalal.
4.
Bagaimana menurut anda pariwisata Bangka Belitung saat ini?
Bangka Belitung sedang berkembang. Setelah selama ini bertumpu dengan timah,
pemerintah sadar akan timah yang suatu saat akan habis, dan salah satu yang dapat
menggantikan timah adalah pariwisata. Sejak saat itulah pariwisata mulai
dikembangkan untuk menghidupi masyarakat Bangka Belitung.
5.   Apakah menurut anda promosi tentang pariwisata Bangka Belitung sudah cukup
dikenal oleh masyarakat ? Apa objek pariwisata yang terkenal saat ini?
Masyarakat hanya tahu beberapa objek dan belum mengenal keseluruhan, bisa
dikatakan tak kenal maka tak sayang. Objek yang menjadi andalan tidak lain dan
tidak bukan adalah pantai landai yang bersih dengan batu granit, museum, tempat
pengasingan soekarno, botanical garden, seni tari, dsb.
7.   Apa saja upaya pemerintah untuk mempromosikan wisata Bangka Belitung?
Pemerintah bangka sudah cukup aktif dalam mempromosikan Bangka Belitung
dengan beberapa acara seperti Sail wakatobi, kerjasama dengan eropa, juga mengirim
tari-tarian khas ke luar negri. Baru-baru ini pemerintah juga bekerjasama dengan
pemerintah Bali untuk bantuan operasional agar bisa setara dengan Bali, juga
memasang billboard dan memasukan iklan tentang Bangka Belitung di tv Bali.
8. 
Pembangunan apa saja yang dilakukan pemerintah saat ini yang belum banyak
diketahui masyarakat untuk  membangun Bangka Belitung?
Perluasan Bandar udara agar bisa dimasuki pesawat besar dan international, alat
transportasi darat dan laut juga sedang ditambah, pembangunan jembatan besar dari
batu rusa –
air anyir, pembangunan jembatan kota belinyu
jebus yang mungkin
dapat dijadikan objek wisata. Dan.. nuklir.
9. 
Iya pak mengenai nuklir, bagaimana tanggapan bapak? Apakah pemerintah sudah
tahu akan bahaya dan dampak negatif untuk Bangka Belitung? 
Tentu saja, pemerintah sangat mengerti dampak positif dan negatif nya oleh karena
itu sampai saat ini belum dibangun namun masih dikaji lebih lanjut, karena hal
tersebut juga akan ada dalam jangka panjang.
  
2.3.5 
DATA KUISIONER
  
  
Kesimpulan kuisioner 
Setelah diajukan survey online kepada 60 masyarakat Indonesia berjenis kelamin laki-
laki dan perempuan yang berumur sekitar 20-30 tahun, membuktikan bahwa:
63 % mengatakan penting untuk melakukan perjalanan wisata / berlibur.
32 % mengatakan cukup sering melakukan perjalanan wisata / berlibur.
78 % mengatakan menyukai wisata alam (pantai, pegunungan, perkebunan, dll)
90 % mengatakan sudah tahu akan keindahan pulau Bangka Belitung
  
82 % mengatakan belum pernah pergi dan tertarik utk berkunjung 
sementara 18 % mengatakan sudah pernah dan akan kembali lagi.
58 % mengatakan hanya mengetahui pariwisata Bangka Belitung dari teman.
Sementara 51 % mengatakan mengetahui pariwisata Bangka Belitung dari
internet/web.
       
2.4 
KOMPETITOR
Gambar 2.5
Pulau Lombok 
adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil
atau Nusa Tenggara yang terpisahkan
dari Bali
di sebelat barat
di sebelah timur dari
Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat di sisi barat daya yang panjangnya
kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada
peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini
adalah Kota Mataram.
Gambar 2.6
Kepulauan Seribu
  
meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta.
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
mempunyai jumlah penduduk sebanyak lebih kurang 20.000 jiwa yang tersebar di sebelas pulau-
pulau kecil berpenghuni. Kesebelas pulau tersebut di antaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Pari,
Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Sebira. Selain pulau-pulau berpenghuni, terdapat pula
beberapa pulau yang dijadikan sebagai pulau wisata, seperti Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau
Gambar 2.7
Bunaken
Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau
Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi
Utara, Indonesia. Taman laut ini memiliki biodiversitas
kelautan salah satu yang tertinggi di
dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut
Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare yang kerap digunakan untuk diving.
2.5 
ANALISA SWOT
Strenght
Melalui kampanye visit Bangka Belitung masyarakat Indonesia dan Mancanegara akan
terpacu untuk terus peduli akan pariwisata di Indonesia.
Kampanye visit bangka nantinya selalu melibatkan masyarakat. Hal ini Bisa dianggap
positif karena dapat mengingatkan kepedulian masyarakat yang sangat membantu proses
kemajuan Bangka Belitung sendiri dan Bangsa Indonesia tentunya.
Banyaknya  masyarakat yang mencari objek wisata dan tempat berlibur di dalam negri
sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam mempromosikan kampanye ini.
Ketenaran film Laskar Pelangi sebagi salah satu film sukses anak bangsa yang
  
menyajikan pemandangan dan keindahan pantai di Belitung.
Sarana transportasi yang memadai, mudah dan murah hanya 50 menit dari Jakarta.
Fasilitas pendukung yang cukup baik seperti hotel berbintang, restoran, perbankan, dan
sinyal provider handphone.
Keamanan, stabilitas dan pelayan umum yang baik dan ramah sehingga sangat cocok
untuk dijadikan tujuan wisata.
Weakness
Kurang terkenalnya visit Bangka Belitung yang telah di promosikan pada tahun 2010
yang lalu, hampir tidak terdengar di masyarakat Indonesia maupun di mancanegara.
Ketidaktahuan masyarakat tentang tata letak geografis dan harus di tegaskan pula bahwa
Pulau Bangka dan Belitung adalah dua pulau yang berbeda.
Masyarakat Luar daerah lebih menggenal Bali, Lombok dan Pulau seribu.
Kurangnya kreatifitas masyarakat Bangka Belitung sendiri untuk menyambut wisatawan
yang berkunjung. Seperti membuat souvenir, dan oleh-oleh khas Bangka Belitung.
Kurangnya pusat perbelanjaan atau pasar khas daerah. Utnuk menarik para turis yang
hobi berbelanja di sela liburan mereka.
Terbatasnya sumber daya manusia professional yang diharapkan dapat meningkatkan
kinerja pariwisata sebagai suatu industri di Kota Pangkalpinang .
Oppurtunities
Prospek kampanye kampanye visit Bangka Belitung yang terdahulu masih kurang
bagus dan belum diangkat secara besar-besaran.
Sudah adanya kebijakan pemerintah untuk membangun pariwisata Bangka
Belitung serta sering diadakan nya bazaar dan berbagai expo budaya.
Menurut kuisioner yang diadakan, 95% koresponden mengaku tertarik berkunjung
dan menikmati liburan di Pulau Bangka Belitung, sehingga dengan diangkatnya
lagi kampanye visit Bangka Belitung secara besar diharapkan akan membawa
dampak besar dan kemajuan pariwisata di Indonesia.
Threat
Kurangnya tempat rekreasi buatan (selain wisata alam) yang terdapat di Pulau
Bangka Belitung, serta kurang modern nya tata kota sehingga membuat
pengunjung cepat bosan dan lebih memilih Bali untuk berwisata.
Isu sosial akan ketakutan masyarakat tentang adanya Tsunami dan bencana alam
            lain yang melibatkan pantai seperti pada tahun-tahun sebelumnya.