![]() Pada tahun 1956,
BRA Mooryati
menikah dan meninggalkan kehidupan
keraton yang serba dilayani. Ia mulai terjun ke masyarakat, memasuki kehidupan
perkawinan dengan mendampingi dalam tugas-tugas suaminya. Dengan hidup
barunya inilah, datang kesempatan untuk mengembangkan ketrampilannya. Dalam
mengisi waktu luangnya, ibu muda ini membuat lulur dan jamu untuk diberikan
secara cuma-cuma kepada isteri teman sejawat suami.
Keterampilan BRA Mooryati Soedibyo menjadi terkenal di kalangan ibu-ibu
setempat. Ibu-ibu yang hendak mengawinkan anaknya minta tolong dibuatkan
jamu Komajaya, Komaratih, Lulur, Mangir, Parem lengkap, dan lain lain. Saat itu
belum terlintas untuk berwiraswasta di bidang jamu dan kosmetika tradisional.
Semua itu beliau lakukan semata-mata sebagai hobi, bukan bisnis. Akan tetapi,
merasa senang dengan pesanan yang meningkat dari teman-temannya, pada tahun
1973 beliau memulai untuk membuatnya dalam skala besar, di garasi rumahnya,
dibantu dengan dua orang pembantu.
Pada tahun 1975, didirikanlah PT Mustika Ratu. Pada awalnya, jamu yang
diproduksi hanyalah 5 macam, berserta beberapa kosmetika tradisional seperti
lulur, mangir, bedak dingin, dan air mawar. Namun pada tahun berikutnya,
penambahan karyawan dirasakan semakin perlu dan produk pun diperbanyak
macamnya.
Pada tahun 1978 produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko-
toko melalui salon-salon kecantikan yang meminta menjadi agen. Dimulai di
Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Permintaanpun meningkat,
hingga pada tahun 1980-an, perusahaan ini mulai mengembangkan berbagai jenis
kosmetika tradisional.
Menanggapi meningkatnya permintaan dan terbatasnya kapasitas
pegawainya,
BRA Mooryati
mengumpulkan dana untuk modal kerjanya. Dengan
dana itu, maka pada tanggal 8 April 1981 diresmikanlah pendirian pabrik
PT
Mustika Ratu
oleh Menteri Kesehatan pada waktu itu, Bapak dr. Soewardjono
Soeryaningrat, dengan jumlah karyawan 150 orang.
Setelah mendapat tanggapan positif dari negara sendiri, Mustika Ratu
mencoba melangkah ke mancanegara. Di tengah persaingan yang semakin ketat
dan kompetitif untuk menembus pasar internasional,
Mustika Ratu
melakukan
ekspor ke sejumlah negara. Pasar terbesar Mustika Ratu
adalah Malaysia,
menyusul Brunei dan Singapura.
Ternyata, apa yang dimulai sebagai industri kecil dari rumah, setelah
bertahun-tahun, berkembang menjadi perusahaan manufaktur yang besar.
Ketekunan dan kepemimpinan
BRA Mooryati Soedibyo
terbukti menghasilkan
bisnis keluarga yang berhasil dibidang kesehatan dan kecantikan. Saat ini bisnis
yang bermula dari bidang jamu-jamuan itu telah meluas pada bisnis perawatan
kecantikan seperti SPA.
Selain daripada itu, bisnis ini telah membantu mengurangi pengangguran,
dengan merekrut sekitar 3000 tenaga kerja. Dengan kata lain, Mustika Ratu
turut
memperbaiki taraf hidup 3000 keluarga Indonesia. Tidak hanya itu, bisnis ini juga
|