BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Demi kelangsungan proyek tugas akhir ini, diperlukan berbagai informasi dan data yang
berkaitan dengan proyek ini. Sumber informasi dan data diperoleh dari:
1.
Internet
2.
Wawancara kepada narasumber 
S.R. Parvati Sjahrir (Kepala Sekolah)
Adjeng Prameswari Dewi (Staff Pengajar)
Febryana Prawotoadikusumo (Orang Tua Murid)
3.
Mengadakan pengamatan langsung ke Taman Bermain Kepompong
2.1.1 Hasil Survey
2.1.1.1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
Setiap sekolah memiliki suatu hal tersendiri yang mereka bangga. Kepompong
merupakan sekolah berbahasa Indonesia yang mempunyai kurikulum yang
dibuat sendiri dari mulai toddler, playgroup, TK A, dan TK B. Dengan
kurikulum yang dibuat sendiri, Kepompong dapat melakukan suatu evaluasi,
perubahan, dan perbaikan, yang
bisa dilakukan dalam keadaan yang cepat.
Sehingga
lebih fleksibel ketika memakai kurikulum sendiri dibanding
memakai suatu kurikulum yang diambil dari luar. Misalnya, masing-masing
tingkatan
tentu mempunyai daya ilmu dan kemampuan yang
berbeda,
sehingga kurikulum diatur sedemikian rupa agar Kepompong dapat
mengakomodasi kebutuhan anak di setiap tingkatnya. Dengan sendirinya,
ketika kita menggunakan kurikulum sendiri, kreatifitas guru menjadi lebih
terasah dan sensitif untuk mengetahui apakah kurikulum untuk tahun ajaran
ini cocok atau tidak untuk anaknya.
Biasanya dalam suatu kelas terdapat kurang lebih 20 anak. Jumlah guru yang
mengajar di dalam satu kelas biasanya ada 4-5 guru. Dan dalam setiap kelas,
anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing berjumlah
8-10 orang dengan satu guru pendamping. Sehingga anak-anak menjadi lebih
fokus dalam belajar. Belajar di dalam ruang kelas yang tidak menggunakan
  
4
AC membuat Anak juga menjadi lebih sehat karena sirkulasi udara  yang lebih
terbuka, kelas yang lebih terang, suasana kelas juga menjadi lebih
kekeluargaan. Dalam proses penerimaan murid, biasanya ada wawancara kecil
dengan anak yang bersangkutan. Biasanya wawancara dilakukan untuk lebih
mengenal anak yang akan diterima dengan lebih baik. Misalnya
dia punya
alergi terhadap sesuatu, pihak Kepompong perlu tahu apa alerginya.
Kebiasaan-kebiasaan dari anak itu, kesenangan dan hobinya. Wawancara yang
dilakukan untuk pengetahuan tentang anak, supaya nantinya Kepompong
dapat mengenal jauh si anak.
Kepompong lebih fokus untuk membuat anak menjadi aktif dan berinteraksi
setiap berkegiatan. Jadi pembelajaran tidak satu arah. Mereka dapat bermain
sekaligus berkarya dalam berbagai media seni dan mereka juga dapat
mengekspresikan dirinya. Kepompong berpegang dan sangat menunjang
pengembangan kreativitas dan fleksibilitas anak.
Kepompong merupakan
tempat pembekalan bagi anak-anak untuk memasuki jenjang pendidikan
formal seperti Sekolah Dasar yang diibaratkan menjadi seekor kupu-kupu
yang siap terbang dan memiliki bentuk yang indah. Oleh karena itu,
diharapkan kreatifitas, ilmu pengetahuan, kepercayaan diri mereka akan
dibawa terus selama menjalani kehidupan.
2.1.1.2 Hasil Wawancara dengan Staff Pengajar
Kepompong merupakan sekolah yang sudah cukup lama berdiri. Sehingga
sudah cukup terkenal dan terpercaya bagi para orang tua. Kepompong tidak
seperti sekolah bilingual yang kini sedang menjamur, Kepompong
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Metode
pembelajaran di Kepompong umumnya bernyanyi sambil bermain. Semua itu
dilakukan dengan cara belajar yang alamiah, yaitu melalui kegiatan bermain.
Karena dengan bermain, anak dapat mengenal lingkungan sekitar mereka.
Dari kegiatan tersebut, anak-anak dapat belajar melalui kebiasaan yang bisa
ditangkap panca indra. Lalu, di Kepompong ini, anak-anak diajarkan untuk
belajar mandiri sejak dini. Sehingga mereka menjadi lebih siap menerima
lingkungan barunya di masa mendatang.
2.1.1.3 Hasil Wawancara dengan Orang Tua Murid
Pada wawancara kali ini, lebih membahas pada pengalaman dan pendapat
mengenai Taman Bermain Kepompong ini. Pada awalnya, Mbak Febry ini
mengetahui Kepompong dari temannya yang anaknya sekolah di sana. Ketika
pertama kali uji coba di sana, anaknya pun merasa senang belajar di sana. Jadi
langsung di daftarkan di sana. Selain itu, ia juga mencari info dari website.
Lalu dia langsung datang ke Open House Kepompong.
Pelayanan dari
manajemen Kepompong membuat ibu ini jatuh hati.
Komunikasi yang diberikan Kepompong kepada orang tua juga sangat baik.
Administratifnya juga dapat dibilang bagus. Tidak seperti banyak sekolah
  
5
lain, yang kita harus mencari info sendiri. Di Kepompong ini semuanya serba
terorganisir. Karena banyaknya orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke
sekolah ini, membuat mereka harus masuk daftar tunggu.
Pembelajaran di Kepompong ini membuat anak-anak senang. Tidak monoton
seperti sekolah pada umumnya. Misalnya saja pada anak toddler. Dimana
mereka bermain dahulu sebelum masuk, lalu memnyanyi di dalam kelas,
dilanjutkan dengan makan dikelas, dan pembelajaran dengan bermain.
Sehingga anak-anak tidak cepat bosan. Guru pengajar ynag biasa disebut
Tante ini, juga sangat baik dan terlihat seperti teman kepada anak-anak. Tidak
yang bersifat menggurui si anak. Sehingga anak-anak pun nyaman dan
beberapa anak ada yang tujuannya ke sekolah untuk bertemu dengan Tante
pengajarnya. Selain itu, para staff pengajar juga pandai mengalihkan perhatian
bila anak-anak ada yang menangis karena takut dan sebagainya. Sehingga
anak-anak menjadi lebih mandiri dan senang.
Banyak orang yang ingin memasukkan anaknya ke Kepompong ini. Namun
banyak pertimbangan seperti biaya. Karena Kepompong ini dapat dibilang
cukup mahal, karena ia sekolah nasional yang memiliki biaya dan kualitas
yang setara dengan sekolah internasional.
2.1.1.4 Hasil Pengamatan
Untuk dapat mengenal lebih dalam dan mengenal suasana belajar di Taman
Bermain Kepompong ini, penulis telah melakukan studi lapangan langsung.
Dengan metode pengamatan langsung dan dokumentasi interior, eksterior, dan
media pendukung di Taman Bermain Kepompong, penulis jadi lebih
mengenal karakter dan atmosfer yang dimiliki sekolah ini.
Berikut merupakan beberapa gambar hasil pengamatan mengenai Taman
Bermain Kepompong:
                   
                                                   Gambar 2.1 Signage Kepompong
  
6
  
Gambar 2.2 Pintu Masuk
  
Gambar 2.3 Halaman Bermain Depan
  
  
Gambar 2.4 Ruang Kelas (Dalam)
  
7
  
              Gambar 2.5 Halaman Belakang                               Gambar 2.6 Ruang Kelas (Luar)
   
Gambar 2.7 Topi Murid                    Gambar 2.8 Papan Absensi
   
                Gambar 2.9 Perpustakaan                                       Gambar 2.10 Media Edukasi
  
8
    
Gambar 2.11 Hasil Karya Murid
2.1.1.5 Hasil Kuesioner
Penulis memberikan beberapa pertanyaan melalui kuesioner kepada beberapa
orang tua yang sudah menikah dan memiliki anak. Responden yang turut
mengisi jawaban ini ada 29 orang yang berusia antara 26 hingga 40 tahun.
Berikut Merupakan hasil kuesioner yang telah dijawab oleh para orang tua.
1.
Apakah yang Anda ketahui mengenai Pendidikan Usia Dini? 
Merupakan pendidikan
dasar
yang diberikan kepada balita, yang
memfokuskan pada perkembangan emosional anak (perilaku, sosialisasi)
dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus san kasar) guna
persiapan menuju pendidikan selanjutnya. PAUD merupakan pembelajaran
awal tentang adab bersosial, adab makan/minum, adab membersihkan diri,
dan budi pekerti. Serta dapat mengoptimalkan bakat dan minat anak dari
kecil.
Pendidikan Anak Usia Dini biasa disebut Taman bermain atau Play group. 
Anak usia 3 -4 tahun sudah mulai ke sekolah, 2x seminggu.  Pembelajaran
berupa aktivitas yang merangsang daya pikir dan kreativitas anak, juga
motorik anak.
Pendidikan anak usia dini yang baik harus didapat oleh seluruh anak-anak
Indonesia, karena pada usia dini itu mereka masih dapat benar-benar
menerima asupan ilmu
pengetahuan dengan sangat baik. Tetapi tidak
melupakan bahwa pada usia tersebut,
mereka juga harus tetap memiliki
waktu untuk bermain (sebagai orang tua jangan mencuri masa bermain
anak-anak). Diharapkan dari pendidikan
usia dini yang baik, moral anak-
anak bangsa akan lebih baik ketika mereka menjadi dewasa nanti.
2.
Menurut Anda, Apakah yang memperlihatkan kualitas dalam suatu
sekolah Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak? (Boleh memilih
lebih dari satu)
  
9
Dari Grafik tersebut disimpulkan bahwa kebanyakan para orang tua
mengganggap sebuah sekolah itu bagus dilihat dari Kurikulum yang
ditawarkan dan Metode Pembelajaran. Sedangkan yang paling sedikit
menjadi pertimbangan orang tua adalah tampilan identitas visual dari
sekolah bersangkutan.
3.
Melalui
apakah Anda biasanya mencari info seputar Playgroup/Taman
Kanak-kanak yang Anda butuhkan?
Dari Grafik tersebut disimpulkan bahwa para orang tua mengganggap
biasanya mengetahui info seputar sekolah dari info teman-temannya. Lalu
biasanya mereka melihat lebih detail melalui datang langsung ke  sekolah
yang bersangkutan.
4.
Menurut Anda, apakah sebuah identitas visual (contoh: logo sekolah dan
aplikasinya) suatu Playgroup/Taman Kanak-kanak, penting juga dalam
memperlihatkan suatu kualitas dari jasa yang ditawarkan?
Penting: 65 %
Alasan:
Karena dengan logo yang menarik maka paling tidak,
orang tua
murid akan melihat dan mengunjungi
sekolahan tersebut lebih
dalam
Untuk sebuah logo, semakin bagus atau menarik logo suatu instansi,
maka instansi tersebut terlihat serius dan profesional
Anak-anak dalam masa kecilnya, memulai pemahaman akan suatu
konsep (apapun itu) pasti melalui gambar. Maka logo sekolah yang
akan anak-anak kita tempati, sangat berpengaruh kepada minat anak
belajar di sekolah tersebut.
  
10
Tidak Penting: 35 %
Alasan:
Visual hanya sebuah faktor pendukung, dimana kualitas suatu
sekolah tidak otomatis baik dengan indahnya logo, dekor, warna
pada sekolah tersebut. 
Tidak berhubungan langsung dengan mutu pendidikan
Logo bisa dibuat sebagus mungkin tapi kualitas pendidikan lebih
penting
Logo lebih diperlukan untuk pencitraan dan komersialisasi. Karena
bagaimanapun juga, di Indonesia kini pendidikan adalah lahan
bisnis. 
Biasanya pendidikan untuk awalnya tidak melihat logo sekolah,
disamping itu, logo
mempunyai banyak interpretasi bagi yg tidak
tahu makna dr logo tersebut
5.
Apakah Anda pernah mendengar atau mengetahui tentang Kelompok
Bermain & Taman Kanak-kanak Taman Bermain Kepompong?
Masih banyak orang yang tidak mengetahui Sekolah Kepompong ini.
Biasanya hanya mengetahui nama saja dan hanya mengetahui beberapa
info saja.
6.
Apa yang Anda ketahui mengenai Taman Bermain Kepompong?
Metode Pembelajarannya baik
Kualitas pengajar sangat baik
fasilitas sekolah sangat baik untuk anak yang bermain
Taman Bermain seperti banyak Taman bermain lain yg menawarkan
pendidikan bermutu
Tempat yg representatif  dengan biaya yang relatif mahal
Taman bermain yang sudah memiliki reputasi yang sangat baik sejak
lama
Dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia, dapat melatih bahasa ibu
(bahasa Indonesia) sebelum belajar bahasa kedua (bahasa Inggris)
Ruangan kelas tanpa AC membiasakan anak berada di lingkungan se
alamiah mungkin
  
11
7.
Dari Logo Taman Bermain Kepompong, apakah logo tersebut sudah
mencerminkan kualitas dari Taman Bermain Kepompong tersebut?
Belum: 62%
Alasan:
Logo tersebut tidak mencerminkan suatu instansi atau lembaga
pendidikan, tetapi seperti sebuah produk yang biasa dijual di toko
Logo terlihat seperti gambar ulat, bukan kepompong
Tulisan berkualitas,
tidak mencerminkan bahwa Kepompong
mempunyai kualitas yang lebih dari taman bermain lainnya.
Kurang dinamis dan kurang terlihat keceriaan suatu taman bermain
Kurang bagus, seperti sekolah pada kelas bawah
Bentuk Kepompong lebih terlihat seperti sarung tinju
Sudah: 38%
Alasan:
Logo memperlihatkan visi dan misinya
Sudah bagus
8.
Apakah logo Taman Bermain Kepompong di atas, perlu di perbaharui
agar lebih menarik perhatian dan meyakinkan para konsumen agar
percaya pada kualitas Taman Bermain Kepompong?
Perlu: 68 %
Tidak Perlu: 32 %
2.2 Data Proyek
2.2.1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan sebelum menuju
jenjang pendidikan dasar yang merupakan pembinaan bagi anak sejak lahir hingga
usia 6 tahun. Hal tersebut dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembang jasmani dan rohani agar anak siap menuju
pendidikan lebih lanjut. PAUD sangat penting karena pada masa ini, merupakan
periode emas untuk perkembangan anak. Periode emas merupakan periode kritis
bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan periodenya.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang fokus pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (Kordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama),bahasa, dan komunikasi.
  
12
Menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1, yang termasuk anak usia dini
ialah umur 0-6 tahun. Sementara menurut kajian dari keilmuan mengenai PAUD di
beberapa Negara, dilaksana pada usia 0-8 tahun
Berikut merupakan ruang lingkup dari Pendidikan Anak Usia Dini:
Infant (0-1 tahun)
Toddler (2-3 tahun)
Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
Dengan hal tersebut, PAUD sangat berperan penting dalam perkembangan anak.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, harus memberi pilihan tempat pembelajaraan
yang tepat guna memberi bekal anaknya di masa mendatang nanti.
2.2.2 Taman Bermain Kepompong
2.2.2.1 Filosofi Logo Kepompong
                           Gambar 2.1 Logo Kepompong
Logo dari Kepompong ini, menggunakan sebuah penggambaran langsung dari
bentuk dari kepompong atau pupa. Seperti kita ketahui, kepompong adalah
salah satu proses metamorfosis kupu-kupu yang dimulai dari telur yang
menjadi ulat lalu menjadi sebuah kepompong atau pupa yang nantinya akan
menjadi kupu-kupu yang indah. Mengambil dari filosofi transisi tersebut,
Taman Bermain Kepompong sendiri mengambil langsung dari masa transisi
kupu-kupu tersebut. Seperti kita ketahui, pendidikan Kelompok Bermain dan
Taman Kanak-kanak merupakan salah satu pendidikan non formal yang
merupakan suatu wadah untuk pembekalan menuju jenjang pendidikan yang
lebih tinggi seperti Sekolah Dasar yang merupakan pendidikan formal. Dari
hal tersebut, Taman Bermain Kepompong ini menjadi bagian dari transisi
tersebut dan merupakan tempat perbekalan para anak-anak itu agar lebih siap
menuju pendidikan yang lebih tinggi. Baik dari segi motorik halus, motorik
kasar, ilmu pengetahuan, kemandirian dan kepercayadirian yang telah
dibentuk di masa kanak-kanak di Kepompong ini, diharapkan akan terus
kreatif dan berkembang di masa yang akan datang. Jadi diibaratkan pada masa
pendidikan non formal ini, yang merupakan tahap metamorfosis menjadi
kepompong, dengan pembekalan yang baik, akan menjadi sebuah kesiapan
untuk ke jenjang pendidikan formal yang cemerlang yang diibaratkan dengan
kupu-kupu.
  
13
2.2.2.2 Sejarah Kepompong
Kepompong didirikan untuk memberikan sebuah program pendidikan anak
usia 3 tahun yang lebih komprehensif dan sesuai taraf perkembangan anak,
yang didasari oleh pengetahuan tentang 
bagaimana anak kelompok usia
ini  belajar, materi  apa yang sesuai untuk diajarkan dan kapan materi tersebut
sebaiknya diajarkan. Dari konsep dasar  tersebut,  awalnya
Kepompong merupakan suatu kelompok bermain kecil yang mulai beroperasi
sejak bulan Juli 1988 di teras sebuah rumah di Jalan Bangka Raya No. 99
C,  yang  hanya mempunyai satu kelas murid Indonesia dan satu kelas murid
Asing. Kelompok bermain kecil ini kemudian diberi
nama Kepompong dengan dasar pemikiran yang sederhana bahwa kelak,
anak-anak yang tumbuh dan berkembang bersama di
Kepompong akan
menjadi anak-anak yang mandiri, percaya diri, kreatif serta berkembang
secara optimal (sesuai potensi anak), seindah kupu-kupu.
Sesuai dengan perkembangannya, tahun  1993 Kepompong yang telah
memiliki 2 kelas Indonesia dan 1 kelas Asing pindah ke lokasi Jl. Bangka
Raya 99 A, dengan pemikiran bahwa ruangan yang tersedia lebih luas
sehingga anak dapat dengan leluasa bergerak dan melakukan aktifitasnya.
Dengan terus bertambahnya jumlah guru dan murid (3 kelas Indonesia dan 1
kelas Asing) maka pada tahun 1995  lokasi sekolah dipindahkan ke Jl. Bangka
Raya No. 99 B.  Antara tahun 2000 sampai 2005 Kepompong 
memiliki 4
kelas usia 3 tahun (playgroup), 1 kelas usia 4 tahun (TK A) dan 1 kelas usia 5
tahun (TK B) dengan jumlah murid sekitar  200 orang anak. Mulai tahun 2007
diadakan pula 1 kelas usia 2 tahun (Toddler).
 
Di Kepompong, anak mendapat pengalaman belajar secara individual atau
kelompok dimana dipastikan terjadinya interaksi dan kerjasama yang positif
antara sesama anak maupun anak dan guru. Program kegiatan dilaksanakan
sesuai jadwal yang terencana dan terdiri dari berbagai kegiatan yang
menstimulasi semua aspek perkembangan anak. Fokus pengajaran terletak
lebih pada proses belajar daripada materi yang dihasilkan dari proses belajar
tersebut. Pemahaman konsep-konsep dan ketrampilan dasar yang perlu
dikuasai anak usia tersebut diberikan melalu kegiatan aktif dan konkrit yang
relevan dan berarti bagi anak. Evaluasi perkembangan anak dan program
pendidikan
Kepompong diterapkan secara rutin sehingga penyesuaian pada
kurikulum maupun pelaksanaannya dapat dilakukan secara terencana. 
2.2.2.3 Taman Bermain Kepompong Masa Kini 
Sejak berdiri
selama lebih dari 20 tahun, Kepompong telah membantu anak
usia
dini untuk menjadi percaya diri, kreatif, bermotivasi, serta siap untuk
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk memberikan yang terbaik,
maka Kepompong  telah secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip High-
Quality Early Childhood Education  (Pendidikan Anak Usia Dini Berkualitas)
  
14
sesuai anjuran The National Association for the Education of Young Children
(Washington DC, USA), sebuah lembaga nirlaba yang memperjuangkan
kepentingan anak usia dini, khusunya dalam pendidikan. Prinsip-prinsip
terpenting yang menjadi dasar pelaksanaan program pendidikan Kepompong
antara lain, kurikulum yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini,
bervariasi dan seimbang, kualifikasi guru yang tinggi, perbandingan guru dan
murid yang rendah, serta fasilitas yang mendukung proses belajar aktif dan
interaksi positif antara guru dan anak.
Untuk Tahun Ajaran 2010 -
2011, Taman Bermain Kepompong
menyelenggarakan 2 kelas usia 2 tahun (kelas Kepik - Kumbang),  2 kelas
usia 3 tahun (kelas Capung - Belalang), 1 kelas usia 4 tahun (kelas Kupu-
kupu) dan  1 kelas usia 5 tahun (kelas Lebah).
Seluruh pelaksanaan program pendidikan berada dibawah pimpinan Kepala
Sekolah yang dibantu oleh seorang Humas/Marketing, seorang koordinator
pengembangan kurikulum dan empat orang Kepala  Kelas dan 1 (satu) orang
staf administrasi yaitu:   
o
Kepala Sekolah: S.R. Parvati Sjahrir (Upik)
o
Sekretaris Kepala Sekolah: Raya Yulianthy
o
Koordinator Kurikulum: a. Rika Waisulkarni
   
                b. Cici Roisih
o
Administratis Murid: Herly Esther T.
2.2.2.4 Visi 
Menciptakan lingkungan kondusif yang dapat mengembangkan potensi anak
secara optimal dan menyeluruh adalah visi Kepompong.
2.2.2.5 Misi
a.
Memberikan program  Pendidikan Anak Usia  Dini yang berkualitas dan
memenuhi standar international
b.
Menjadi
pusat informasi dan pengembangan profesi Pendidikan Anak
Usia Dini
c.
Menjadi pelopor dalam mempromosikan Pendidian Anak Usia Dini
berkualitas di masyarakat
d.
Memberikan masukan bagi pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia
Dini nasional
e.
Menjalin hubungan dengan orang tua tidak hanya sebatas pelayanan yang
diharapkan namun juga mencakup dialog yang lengkap dan jujur,
  
15
tanggapan positif atas saran dan kritik serta pertukaran informasi
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Pendidikan Anak Usia Dini.
f.
Menghormati, menghargai dan memberikan pelayanan yang baik pada
rekan kerja, para pendiri, para supplier dan masyarakat, peduli dan
memberikan sumbangan pada kesejahteraan mereka dan berlaku dengan
integritas tinggi sehingga mampu mendapatkan kepercayaan mereka.
2.2.2.6 Filosofi Kepompong
Filosofi pendidikan Kepompong dilandasi pemikiran-pemikiran Piaget,
Erikson, dan Vygotsky tentang pengaruh lingkungan sosial dan kultural anak
terhadap pengembangan aspek intelektual serta kepribadiannya. 
Untuk memastikan terjadinya pengaruh positif bagi perkembangan anak,
Kepompong percaya bahwa:
Kegiatan belajar harus konkrit, berarti, menyenangkan, dan berhasil bagi
anak didik,
Proses belajar interaktif,
Kegiatan atas inisiatif anak seimbang dengan yang diprakarsai guru,
Lingkungan belajar hangat dan penuh kehormatan.
2.2.2.7 Bahasa Pengantar
Kepompong meyakini bahwa penyerapan konsep bahasa sebagai alat
komunikasi, yang memiliki banyak unsur kultural, sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan bahasa ibu (bahasa Indonesia). Penguasaan konsep
dasar bahasa ibu yang baik akan memudahkan anak untuk menyerap bahasa-
bahasa lain, termasuk bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar juga akan menunjang perkembangan sosial, emosi, dan
kognitif anak secara optimal.
2.2.2.7 Kurikulum Kepompong
Kurikulum Kepompong dirancang dan diterapkan untuk mendorong anak
belajar hal-hal baru yang bertujuan untuk:
Mengenal diri sendiri
Mengembangkan keterampilan bersosialisasi
Menstimulasi perkembangan bahasa termasuk literasi awal
Mengembangkan pengetahuan lingkungan dan kemampuan
memecahkan masalah
Meningkatkan koordinasi motorik
Menstimulasi kemampuan kreatif
2.2.2.8 Program Kepompong
  
16
2.2.2.8.1 Program Usia 2-3 Tahun (Kelas Kepik dan Kumbang)
Program Usia 2 Tahun ini berlangsung selama 2 jam, 3 kali atau 2 kali
seminggu. Program ini dirancang sesuai kebutuhan perkembangan anak
usia 2-3 tahun, khusumya pengembangan di bidang emosi, sensori-motor,
motorik, bahasa dan sosialisasi.
Pada Periode ini, anak sedang dalam masa peralihan dari anak yang
banyak membutuhkan bantuan orang lain, menjadi anak yang lebih
mandiri dan kompeten. Kemampuan untuk berpindah tempat secara
independen menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjelajahi
lingkungannya dan melakukan berbagai hal sendiri sesuai keinginannya
serta dapat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi sehinggal mulai
tertarik untuk membuka diri untuk bersosialisasi dengan anak lainnya
walau butuh bantuan orang dewasa.
Untuk dapat mengimbangi berbagai perubahan yang terjadi dalam
kehidupan anak usia 2-3 tahun, maka sebuah jadwal dan rutinitas yang
teratur diperlukan untuk memberinya rasa aman dan terkendali. Pada
akhir periode ini anak mulai dapat merasakan dan memberitahu orang
dewasa tentang kebutuhannya menggunakan toilet. Sehubungan dengan
kebutuhan perkembangan anak usia 2-3 tahun yang telah diuraikan diatas
maka di semester I sebagian besar kegiatan program pendidikan anak usia
2 tahun di Taman Bermain Kepompong diberikan dalam bentuk kegiatan
“bermain bebas” dimana anak dapat memilih kegiatan yang ingin
dilakukannya.
Pada setiap sudut kegiatan seorang guru hadir untuk memberi dukungan
pada anak untuk  melakukan berbagai kegiatan dan berinteraksi dengan
anak lain. Selain itu guru juga memastikan bahwa semua anak ada dalam
pengawasan yang ketat.  
 
Fokus pengembangan pada semester I adalah anak dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekolah, mengenal guru dan murid lainnya,  dan
mengikuti jadwal rutin kegiatan di kelas sehingga anak mulai dapat
memisahkan diri dengan pengantarnya dan melakukan kegiatan
secara santai.
 
Biasanya ketika anak berusia 2 1/2 tahun, ia mulai terlihat siap untuk
melakukan lebih banyak kegiatan secara berkelompok. Oleh karenanya di
semester II, untuk waktu yang singkat, anak akan diminta untuk
bergabung dalam kelompok kecil untuk mendengarkan cerita pendek dan
melakukan learning games sederhana.
Jadwal Kegiatan Harian Semester I
Bermain bebas (di luar ruangan)     : 45 menit
  
17
Makan bersama                               : 15 menit
Menyanyi bersama
        : 15 menit
Bermain bebas (di dalam ruangan) : 45 menit
Jadwal Kegiatan Harian Semester II
Bermain bebas (di luar ruangan)     : 30 menit
Makan bersama                               : 15 menit
Menyanyi bersama
        : 20 menit
Kegiatan kelompok kecil
        : 10 menit
Bermain bebas (di dalam ruangan) : 45 menit
Materi Program Kegiatan Harian:
1.
Bermain bebas di luar ruangan
Dilakukan pada pagi hari sebagai waktu pemanasan, pengembangan
otot kasar serta berinteraksi dengan teman dan guru. Permainan yang
tersedia di halaman luas berumput adalah peralatan yang menunjang
pengembangan otot kasar sesuai usia 2-3 tahun, antara lain
peluncuran, panjatan, jembatan gantung, ayunan,  serta berbagai
permainan kelompok atas inisiatif anak dan guru  dengan
menggunakan bola dan balok kardus. Selain itu anak juga dapat
melakukan berbagai kegiatan sensori-motor antara lain bermain pasir,
melukis dan bermain air. Ia juga dapat meningkatkan koordinasi otot
halusnya dengan bermain puzzle dan permainan manipulatif lainnya.
Kegiatan membacakan cerita dilakukan sebagai selingan untuk
menumbuhkan rasa senang pada buku.
2.
Makan bersama
Setelah mencuci tangan, anak mengambil sendiri tas dari lokernya
dan duduk untuk makan dan minum bersama temannya (makan dan
minuman dibawa sendiri dari rumah). Pada kegiatan ini, anak belajar
untuk makan sendiri sambil bersosialisasi dengan temannya.
3.
Menyanyi bersama
Dengan diiringi piano atau gitar anak mendapatkan pengalaman
musik melalui menyanyi, fingerplay, menggunakan alat peraga dan
bergerak sambil mengikuti irama. 
4.
Kegiatan mendengarkan cerita
Di semester I guru bercerita dengan menggunakan Buku Besar di
kelompok besar. Kemudian di semester II anak mengikuti kegiatan
bercerita di kelompok kecil dan guru menggunakan buku cerita
berukuran biasa.
5.
Kegiatan learning games
Di semester I guru melakukan kegiatan learning games sederhana
dalam kelompok besar dengan menggunakan benda-benda konkrit.
  
18
Kemudian di semester II anak mengikuti kegiatan ini dalam kelompok
kecil.
6.
Bermain bebas di dalam ruangan
Merupakan kegiatan dimana anak dapat memilih untuk bermain di
sudut kegiatan menurut minatnya sambil berinteraksi dengan teman
dan gurunya. Sudut-sudut kegiatan bermain yang tersedia adalah
Playhouse & Dress up, Seni Bebas, Pengembangan Kognitif & Otot
Halus, Practical Self-Help Skills, Playdough dan Bercerita.
2.2.2.8.2 Program Usia 3 Tahun (Kelas Capung & Belalang)
Program pendidikan usia 3 tahun adalah jenjang kelompok bermain dan
berlangsung selama 3 jam, 3 kali atau 2 kali seminggu
Agar berbagai kegiatan harian menjadi suatu kesatuan yang berarti bagi
anak maka program kegiatan dirancang berdasarkan tema bulanan. Tema
dipilih sesuai minat anak dan jadwal harian berikut dilaksanakan dengan
cukup fleksibel sehingga kebutuhan anak selalu dapat terpenuhi.  
 
Materi Program Kegiatan Harian:
      
1.
Bermain bebas di luar ruangan
(Sama Seperti Program Usia 2 Tahun)
2.
Opening Circle
Kegiatan dalam kelompok kecil untuk  membicarakan kegiatan yang
akan dilakukan anak sepanjang hari atau membahas tugas yang
dibawa anak
dari rumah serta hal yang berhubungan dengan
‘membantu diri sendiri'.  Kegiatan Khusus 
menggantikan opening
circle di semester II yaitu kegiatan yang dilakukan secara bergantian
setiap minggunya 
seperti 
ilmu pengetahuan sederhana, latihan
pengembangan motorik kasar.
3.
Menyanyi bersama
Dengan diiringi alat musik (piano atau gitar) anak mendapatkan
pengalaman musik dasar berupa menyanyi, fingerplay, mengenal
ritme, irama dan melodi dengan menggunakan alat peraga dan
bergerak mengikuti irama. Lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan
lagu-lagu yang mendidik, mudah diingat dan diikuti anak.
4.
Makan bersama
Kegiatan yang digunakan untuk berlatih makan dan minum sendiri,
bersosialisasi dan melepas lelah.
5.
Bercerita
Meliputi kegiatan mendengarkan cerita dan berdiskusi tentang topik
cerita tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan
  
19
kemampuan anak berbahasa dan menerapkan ketrampilan
berkomunikasi yang efektif dengan belajar berbicara dan
mendengarkan secara bergiliran. 
6.
Kegiatan kelompok
Terdiri dari learning games
yang memperkenalkan pengetahuan
lingkungan melalui pembahasan tema dan konsep kognitif sesuai taraf
perkembangan anak. Sebagai salah satu upaya untuk selalu
memberikan pengetahuan baru secara konkrit, bervariasi dan menarik,
kadangkala materi pengajaran diberikan dengan cara bercerita dan
mengundang narasumber.
7.
Bermain Bebas di dalam ruangan
Merupakan kegiatan di mana anak dapat memilih untuk bermain di
sudut kegiatan menurut minatnya sambil bersosialisasi dengan teman
dan gurunya. Periode ini juga merupakan waktu penenangan diri
sebelum pulang.
2.2.2.8.3 Program Usia 4 Tahun (Kelas Kupu-kupu)
Program  pendidikan usia 4 tahun adalah jenjang TK A
yang  dilaksanakan di kelas Kupu-Kupu selama 3 jam 45 menit pada hari
Senin s/d Kamis dan program Friday optional pada hari Jumat selama 3
jam 15 menit.
 
Seperti di kelas Playgroup, program pendidikan usia 4 tahun juga
dirancang sesuai tema bulanan sehingga kegiatan harian menjadi suatu
kesatuan yang berarti bagi anak. Tema dipilih sesuai minat anak dan
jadwal harian yang dilaksanakan dengan cukup fleksibel sehingga
kebutuhan anak selalu dapat terpenuhi.
Senin
08.00 – 11.45
Selasa
08.00 – 11.45
Rabu
08.00 – 11.45
Kamis
08.00 – 11.45
Jumat
08.00 – 11.15
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Pembukaan
Pembukaan
Pembukaan
Pembukaan
Pembukaan
B Inggris
Sains
Tema
Olah Raga
Perpustakaan
Makan
Makan
Makan
Makan
Makan
Matematika
Bercerita /
Kegiatan
Motorik
halus
Matematika
Tema
Friday
optonal
Menyanyi
Menyanyi
Menyanyi
Menyanyi
Menyanyi
Literasi Awal
Literasi Awal
Literasi Awal
Literasi Awal
Kegiatan
sudut belajar
  
20
dan bermain
Kegiatan
sudut belajar
dan bermain
Kegiatan
sudut belajar
dan bermain
Kegiatan
sudut belajar
dan bermain
Kegiatan
sudut belajar
dan bermain
Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi
 
 
Materi Program Kegiatan Harian:   
1.
Bermain bebas di luar ruangan
(Sama Seperti Program Usia 2 Tahun)
2.
Pembukaan
Merupakan kesempatan bagi guru dan anak untuk membicarakan
pelaksanaan kegiatan pada hari tersebut, pembagian tugas mingguan
serta pengumuman-pengumuman lainnya. Di semester kedua anak
akan diperkenalkan pada kalender dengan menempatkan tanggal,
bulan, dan tahun serta tugas-tugas mingguan bergilir di kelas seperti:
menyiram tanaman, mendampingi guru dalam kegiatan menyanyi,
menjaga pintu kelas dan sebagainya
3.
Kegiatan khusus
Mencakup kegiatan Bercerita dan Latihan Motorik Halus. Setiap
kegiatan dilaksanakan pada hari yang berbeda sehingga anak
mendapat pengalaman belajar yang bervariasi setiap harinya.
Kegiatan bercerita
meliputi kegiatan mendengarkan cerita, yang bertujuan
meningkatkan kemampuan anak mendengarkan dan
mengekspresikan diri secara verbal.
Kegiatan motorik halus
meliputi latihan pengembangan motorik halus yang
menggunakan berbagai alat dan media dengan penekanan pada
koordinasi mata dan tangan serta pelenturan otot-otot tangan dan
jari sebagai persiapan kemampuan menulis.
4.
Kegiatan Kelompok
Mencakup pembahasan materi sesuai tema serta konsep
kognitif/matematika dasar, kegiatan Motorik Halus, kegiatan
Mendengarkan Cerita (oleh guru)
5.
Materi Tema
Materi sebuah tema biasanya dibahas selama satu bulan. Tema-tema
yang akan dibahas sepanjang tahun ajaran adalah : Kelasku; Pantai
dan Laut; Aku Istimewa; Tubuhku; Pelangi; Mainan; Kesehatan dan
Kebersihan; Kebunku; Lingkungan di Sekitarku; Keliling Indonesia;
Kehidupan Desa dan Kehidupan Hutan Tropis.   
  
21
Sebagai salah satu upaya untuk selalu memberikan pengetahuan baru
secara konkrit, bervariasi dan menarik kadangkala materi pengajaran
diberikan dengan cara bercerita dan mengundang narasumber, seperti
penyelam, ahli nutrisi dan berbagai profesi lain yang menunjang
materi.
6.
Materi Konsep Kognitif
Melalui pembahasan  konsep kognitif dan matematika dasar anak
belajar mencocokkan, mengklasifikasi,  menjodohkan dan menyusun
benda-benda menurut warna, bentuk, panjang, ukuran, jenis dan
jumlahnya. Selain itu anak juga diperkenalkan bentuk bangun datar
(dua dimensi) dan bentuk bangun ruang (tiga dimensi) dengan
masing-masing karakteristiknya. Program matematika selanjutnya
adalah membantu anak menguasai kemampuan berikut:
Mengenal angka 1 s/d 10 (dengan penekanan pada 6 s/d 10) dan
mengerti hubungan antara satu bilangan dengan yang lainnya,
termasuk mengurutkan dan menuliskan.
  Menghitung 1 s/d 10 (dengan penekanan pada 6 s/d 10) dan
mengerti hubungan antara satu bilangan dengan yang lainnya
dan mengerti konsep konservasi bilangan.
Pengenalan konsep
?tambah“ dan ?kurang“ secara sederhana
melalui cerita atau lagu.
Mengukur panjang, volume, berat dengan alat ukur kongkrit
sederhana.
Mengidentifikasi, mengikuti dan membuat pola.
Memahami penggunaan charts untuk menampilkan berbagai
informasi.
7.
Kegiatan Makan Bersama
Digunakan untuk makan dan minum, melepas lelah sambi
bersosialisasi
8.
Kegiatan Menyanyi Bersama
Memberi pengalaman musik dasar berupa menyanyi, fingerplay,
mengenal ritme, irama dan melodi, memainkan alat musik sederhana
dan bergerak menurut irama. Lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan
gabungan lagu-lagu berbahasa Indonesia dan Inggris. Melalui
kegiatan ini, anak juga diperkenalkan huruf-huruf dalam abjad (besar
dan kecil) dan urutannya.
9.
Kegiatan literasi awal
Meliputi pengenalan dan penulisan huruf dalam abjad serta
pengenalan kata-kata sesuai tema yang terdiri dari dua suku kata.
10. Kegiatan literasi awal di meja
  
22
Merupakan kelanjutan pembahasan materi literasi dimana anak
diminta untuk menyelesaikan sebuah tugas sebagai pendukung
pemahaman materi yang diberikan.
11. Kegiatan sudut belajar dan bermain
Memberi kesempatan kepada anak untuk berlatih berbagai
keterampilan dan mengembangkan imaginasi serta kreativitasnya
secara mandiri atau bersama teman di sudut-sudut berikut: Permulaan
Menulis/menggambar bebas; Perpustakaan; Mendengarkan cerita atau
lagu; Konstruksi/Balok; Bermain Peran;
Manipulatif/Kognitif/Playdough
atau Card/Board Games, Seni dan
Komputer. Dalam periode ini guru tetap memberikan perhatian dan
bimbingan yang diperlukan.
12. Kegiatan seputar topik di hari jumat
Merupakan sebuah program khusus menurut pembahasan topik
tertentu (project approach) dengan penekanan pelaksanaan pada
pengembangan bahasa (termasuk panggung boneka), memasak, seni
dan bermain peran.
13. Kegiatan karyawisata
Pada setiap semester anak mengikuti kegiatan karyawisata untuk
mendapat pengalaman belajar langsung dari lingkungan di luar
sekolah sesuai tema yang dipelajari.
Materi Ekstra Kurikuler:
1.
Komputer
merupakan pengenalan perangkat komputer dan penggunaannya
secara sederhana. Program software edukatif yang diperkenalkan
berkisar pada ketrampilan mewarnai, mengenal dan menghitung
angka, pengenalan huruf dan mencocokkan huruf. Anak melakukan
kegiatan komputer ini secara bergiliran pada saat Kegiatan Sudut
Belajar (Learning Center).
2.
Bahasa Inggris
Meliputi pengenalan kata-kata Bahasa Inggris yang berkaitan dengan
pengetahuan lingkungan dan konsep kognitif anak usia prasekolah
yaitu Pets, Fruits, Farm Animals, Vegetables,
Colours,Transportation, Shapes, In & Out, Up & Down, Body Parts,
Numbers
(1-5); Melalui kegiatan Learning Games
anak dilatih
pemahaman dan pengucapan kata-kata dan konsep-konsep tersebut
serta dibiasakan untuk mendengarkan dan menerapkan instruksi
dalam bahasa Inggris.
3.
Sains
  
23
Mencakup pengenalan konsep-konsep dasar sains yang ditemukan
anak dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan observasi dan
percobaan-percobaan sederhana. Topik pembahasan mencakup
makhluk hidup, jenis-jenis benda mesin dan teknologi.
4.
Olahraga
Dilaksanakan satu kali seminggu selama setengah jam dan bertujuan
merangsang perkembangan otot kasar yang diberikan melalui
kegiatan senam, tari, latihan keseimbangan tubuh, ketangkasan dan
permainan kelompok.
2.2.2.8.4 Program Usia 5 Tahun (Kelas Lebah)
Program  pendidikan usia 5 tahun adalah jenjang TK B
yang  dilaksanakan selama 4 jam pada hari Senin s/d Kamis dan hari
Jumat selama 3 jam 30 menit.
 
Pada hari Senin minggu kedua bulan murid Kelas Lebah mengikuti
kegiatan Upacara Bendera. Anak-anak secara bergiliran bertugas menjadi
petugas upacara seperti komandan upacara, pengibar bendera Merah
Putih, dirigen, dan pembawa naskah Pancasila.
Senin
08.00 – 12.00
Selasa
08.00 – 12.00
Rabu
08.00 – 12.00
Kamis
08.00 – 12.00
Jumat
08.00 – 11.30
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Bermain
bebas di luar
Pembukaan/
Upacara
Pembukaan
B Inggris
Kegiatan
Khusus
Pembukaan
Mendengar-
kan cerita
Olah Raga
Literasi
Sain
Musik
Literasi
Ganti Baju
Makan
Makan
B Inggris
Makan
Makan
Kegiatan
Khusus
Literasi
Makan Sehat
& Cuci
Piring
Kegiatan LC
Kegiatan LC
Kegiatan LC
Kegiatan LC
Kegiatan
Khusus
Tema
Literasi
Matematika
Matematika
Evaluasi
Evaluasi
Menyanyi
Menyanyi
Menyanyi
Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi
 
Materi Program Kegiatan Harian:
1.
Bermain bebas di luar ruangan
(Sama Seperti Program Usia 2 Tahun)
2.
Pembukaan
  
24
Merupakan kesempatan bagi guru dan anak untuk membicarakan
pelaksanaan kegiatan pada hari tersebut, pembagian tugas mingguan
serta pengumuman-pengumuman lainnya, termasuk memasang
tanggal pada papan kalender di kelas.
 
3.
Mendengarkan cerita
Merupakan jembatan penghubung pengetahuan anak dengan
yang akan dibahas atau perkenalan kata baru yang akan diajarkan. 
4.
Kegiatan literasi
Meliputi kegiatan belajar membaca dan menulis. Kata-kata
yang
diperkenalkan merupakan lanjutan dari kegiatan membaca dan
menulis di program usia 4 tahun ditambah dengan pengenalan kata-
kata yang mempunyai tiga suku kata serta kata-kata yang
menggunakan konsonan di belakang dan di tengah, menguraikan dan
menggabungkan suku kata menjadi kata baru, shared reading, shared
writing, serta menulis cerita sederhana dan membaca buku sederhana
sesuai tingkat kemahiran (running records).
5.
Menyanyi
Memberi pengalaman musik dasar berupa menyanyi, fingerplay,
mengenal ritme, irama dan melodi, memainkan alat musik sederhana
dan bergerak menurut irama. Lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan
lagu-lagu berbahasa Indonesia, lagu wajib, dan berbahasa Inggris.
6.
Makan bersama
Digunakan untuk makan, minum bersosialisasi dan melepas lelah.
7.
Kegiatan learning center
Kegiatan yang dapat mendukung cara anak belajar secara alami (aktif
dan kongkrit), mendukung anak berinisiatif melakukan kegiatan dan
memecahkan masalah (belajar) secara mandiri/bekerja sama serta
mendukung anak untuk berkreasi,
menyalurkan rasa ingin tahunya
dan bereksperimen/bereksplorasi. 
Sudut-sudur kegiatan learning center terdiri dari:
Sudut membaca; semester ke II: ditambah kegiatan Running
Record (anak membaca buku sederhana sesuai tingkat kemahiran)
Sudut menulis dan menggambar bebas; semester II ditambah:
menulis buku jurnal
Sudut matematika
Sudut Sain
Komputer
Sudut seni (prakarya)
Sudut perpustakaan kelas
Balok
  
25
Sudut bermain peran
8.
Kegiatan tema atau matematika
Diisi dengan pembahasan tema atau matematika. Pembahasan tema
dilakukan dengan cara:
Pengamatan
Demonstrasi
Simulasi
Diskusi
Pembuatan proyek
Pembuatan display dan dekorasi kelas
a.
Materi kegiatan tema
Materi sebuah tema biasanya dibahas selama satu bulan. Sebagai
salah satu upaya untuk selalu memberikan pengetahuan baru
secara kongkrit, bervariasi dan menarik kadangkala materi
pelajaran diberikan dengan cara bercerita, mengadakan kunjungan
dan mengundang narasumber dan berbagai profesi lain yang
menunjang materi.
Tema yang dibahas adalah Perkenalan, Diriku, Agama, Sanak
Keluarga, Unggas, Menciptakan Musik, Mendongeng, Menulis
Cerita, Bumi dan Angkasa Luar,  Keliling Dunia, Serangga.
b.
Materi matematika
Merupakan lanjutan dan pengembangan materi di TK A. Materi
yang dibahas mencakup Angka 1 sampai 20, Bangun Datar dan
Bangun Ruang, Penjumlahan, Pengurangnan, Perkiraan, Satuan
dan puluhan, Himpunan, Pola, Pembagian, Mata Uang, Jam,
Penjumlahan, Bilangan ganjil dan Bilangan genap, Mengukur dan
Grafik.
9.
Kegiatan Khusus
mencakup latihan motorik halus, memasak dan art project. Setiap
kegiatan dilaksanakan pada hari yang berbeda sehingga anak
mendapat pengalaman belajar yang bervariasi setiap harinya.
10. Kegiatan latihan motorik
Diberikan guru kelas dan meliputi kegiatan memasang kancing,
mengikat tali sepatu, melipat, menjepit, meraba, meronce dan
sebagainya dengan tujuan meningkatkan perkembangan otot
halus  dan  koordinasi mata dan tangan
11. Kegiatan memasak
Dilaksanakan satu bulan sekali selama satu jam. Kegiatan ini
memperkenalkan bahan makanan dan bumbu serta cara
  
26
pengolahannya sampai menjadi makanan. Dalam kegiatan ini anak
dilatih memotong dan mencampur bahan (meracik), menghias serta
mencicipi hasil masakannya.
12. Pembuatan proyek seni
Merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan pada anak untuk
berkreasi dalam menghasilkan sebuah karya yang dibuatnya secara
mandiri. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai salah satu materi pada
Kegiatan Khusus hari Jumat disesuaikan dengan tema yang sedang
diperkenalkan.
13. Penutup dan pulang
Merangkum dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan anak
pada hari itu, pekerjaan/tugas apa yang harus dilakukan di rumah dan
mengingatkan kembali sesuatu yang harus dibawa dari rumah.
14. Kegiatan hari jumat
Program kegiatan hari  Jumat dilakasanakan sesuai topik tertentu
(project approach)
15. Makanan sehat
Makanan sehat merupakan sebuah program untuk mengenalkan anak
pada makanan sehat dan melatih anak mengurus diri sendiri dimana
anak mengambil makanan dan mencuci sendiri peralatan makan yang
digunakannya.
Materi Ekstra Kurikuler
1.
Bahasa Inggris
Meliputi pengenalan kata-kata Bahasa Inggris yang berkaitan dengan
pengetahuan lingkungan dan konsep kognitif anak usia prasekolah
yaitu Numbers (1-10); Things on the table, in the classroom, in the
house; Zoo animals; Animals around the house; Reading the clock;
Parts of the day (morning, noon, night); Months of the year; Food
and drinks, Preposition (under,on,in), Shapes (circle, triangle,
square, rectangle, heart, diamond, star); Personal information (name,
age, address, phone number); Boys & girls and their clothes; Family
members; Rooms in the house. Melalui kegiatan Learning Games
anak dilatih pemahaman dan pengucapan kata-kata dan konsep-
konsep tersebut serta dibiasakan untuk mendengarkan dan
menerapkan instruksi dalam bahasa Inggris. 
Pada hari Jumat anak  distimulasi untuk berbahasa inggris aktif
melalui berbagai aktivitas dengan pengantar bahasa Inggris seperti:
role play, singing, art and craft, cooking, games,  rhymes, pemutaran
film, story telling
dan mendengarkan cerita dari buku cerita dalam
Bahasa Inggris (story reading). Kegiatan ini dibawah bimbingan guru
spesialis.
  
27
2.
Sains
Mencakup pengenalan konsep-konsep dasar sains yang ditemui anak
dalam kehidupan sehari-hari melalui pelaksanaan percobaan-
percobaan sederhana. Topik pembahasan mencakup Mahluk Hidup,
Benda-benda Mati, Energi serta Ruang dan Waktu.
3.
Olahraga
Materi dan penyajian program ini mencakup aspek-aspek
pengembangan kemampuan berolahraga dan peningkatan kesegaran
jasmani anak usia 5 tahun. Kegiatan disajikan dalam suatu bentuk
permainan dengan alat maupun tanpa alat yang memperkenalkan
dasar-dasar cabang olah raga: Atletik, Bela diri, Sepeda, Permainan
Bola Besar, Permainan Bola Kecil, dan Senam, dibawah bimbingan
guru spesialis.
4.
Musik
Memberi pengalaman musik yang sesuai dengan taraf dan minat
perkembangan anak dini usia sehingga anak mampu mengekspresikan
dirinya  melalui berbagai kegiatan musik. Anak-anak terdorong untuk
terlibat secara aktif dalam menginterpretasikan musik ketika mereka
mendengarkan lagu/musik, bernyanyi, atau memainkan alat musik.
Melalui kegiatan tersebut anak-anak dapat mengenal konsep musik
seperti: ritme/rhythm, nada/melodi, volume/dinamik, tempo, ekspresi,
dan struktur/bentuk, dibawah bimbingan guru spesialis.
5.
Creative Movement
Materi diberikan melalui permainan
yang diramu dengan iringan
musik. Berguna untuk meningkatkan keterampilan, menguasai irama,
pembentukan sikap tubuh, dan koordinasi gerak yang baik serta
melatih kreativitas. Selain itu juga menstimulasi kebugaran tubuh,
melatih keseimbangan dan “movement awareness“.
2.2.2.8.5  Kegiatan Perpustakaan
Kegiatan ini meliputi pembacaan buku cerita dan peminjaman buku oleh
anak untuk dibawa pulang dari perpustakaan Kepompong sebanyak 2 kali
seminggu. Anak secara bergiliran berkunjung ke perpustakaan untuk
membaca dan mendengarkan cerita dengan kaset/CD (listening corner).
Kegiatan yang berada dibawah bimbingan Pustakawati Kepompong ini,
dilakukan sebagai rangsangan bagi anak untuk menyukai buku, senang
membaca dan terbiasa untuk mendengarkan cerita.
2.2.2.8.6  Kegiatan Berkala
  
28
Kegiatan Karyawisata dan kunjungan, dilakukan sebanyak 4 kali yang
dihubungkan dengan suatu tema. Kunjungan dilakukan ke Taman Mini
Indonesia; tempat ibadah yaitu Masjid dan Gereja; Planetarium dan
Redaksi majalah. 
 
Perayaan hari-hari besar, sepanjang tahun ajaran diadakan berbagai acara
perayaan hari-hari istimewa seperti 17 Agustus, Pesta Ketupat, Pesta
Akhir Tahun, Pesta Barongsai, Pesta Telur dan Pesta Budaya Indonesia.
  
2.2.2.8.7  Kegiatan Partisipasi Orang Tua
2.2.2.8.7.1  Acara Keluarga
Kegiatan istimewa yang melibatkan partisipasi orang tua diadakan
dua kali dalam setahun ajaran yaitu Pesta Seni dan Pertunjukan
Kepompong.
Pada acara Pesta Seni anak bersama dengan orang tuanya  membuat
berbagai  karya seni pada sudut-sudut kegiatan yang disediakan. 
Sedangkan Pertunjukan Kepompong merupakan suatu kegiatan
dimana orang tua dapat menyaksikan anak  menyanyi, menari atau
bersandiwara di atas panggung dengan menggunakan kostum. Acara
kemudian dilanjutkan dengan lomba permainan berhadiah yang
dilakukan oleh anak beserta orang tuanya. Kedua acara ini
merupakan gabungan kegiatan bagi anak kelas Kupu-Kupu dan
Lebah (jenjang TK)
2.2.2.8.7.2  Narasumber/ Tamu Kelas
Selain kedua acara tersebut, Kepompong juga mengundang orang tua
salah satu murid untuk bercerita mengenai profesinya atau
mendemonstrasikan keahliannya pada anak-anak, seperti dokter gigi,
pilot, penjahit, merangkai bunga, polisi, dokter hewan dan lain-lain.
Kegiatan ini disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
2.2.2.8
Fasilitas Kepompong
Berikut merupakan fasilitas yang disediakan oleh Kepompong:
1.
Ruang Kelas
Kelas Kepik dan Kumbang
Kelas Capung dan Belalang
Kelas Kupu-kupu
Kelas Lebah
2.
Perpustakaan
3.
Halaman luas berumput dan aula untuk kegiatan di luar ruangan
  
29
4.
Peralatan dan permainan edukatif bervariasi
5.
Komputer dengan program software edukatif
6.
Lapangan parkir untuk pengantaran/penjemputan anak.
2.2.2.9
Biaya
Berikut merupakan rincian biaya sekolah tahun ajaran 2012/2013:
Jenis
Program
Nama
Kelas
Jadwal
Hari/Jam
Biaya
Pengembangan
Program
Iuran Bulanan
Biaya
Penunjang
Program
Usia 2 tahun
(Toddler
Kepik
Senin, Rabu, Jumat
09.00 – 11.00 WIB
Rp 4.940.000,00
Rp 830.000,00
Rp 275.000,00
Kumbang
Selasa, Kamis, Jumat
09.00 – 11.00 WIB
Rp 4.940.000,00
Rp 830.000,00
Rp 275.000,00
Usia 3 tahun
(Playgroup)
Capung
Senin, Rabu, Jumat
08.30 – 11.30 WIB
Rp 9.400.000,00
Rp 950.000,00
Rp 760.000,00
Belalang
Selasa, Kamis, Jumat
08.30 – 11.30 WIB
Rp 9.400.000,00
Rp 950.000,00
Rp 760.000,00
Usia 4 tahun
(TK A)
Kupu-
kupu
Senin – Jumat
08.00 – 11.45 WIB
Rp 24.000.000,00*
Rp 1.290.000,00
Rp 2.535.000,00
Usia 5 tahun
(TK B)
Lebah
Senin – Jumat
08.00 – 12.00 WIB
-
Rp 1.390.000,00
Rp 4.780.000,00
* Catatan: Biaya pengembangan program TK A termasuk pengembangan program TK B
Biaya Penunjang Program adalah:
Program Usia 2
tahun
Program Usia 3
tahun
Program Usia 4 tahun
Program Usia 5 tahun
Pesta
Keluarga
Pesta Seni
Kepompong
Pertunjukan
Kepompong
Buku Tahunan
Karyawisata 2x
4 Kegiatan
Ekstrakurikuler
1 set alat tulis
1 set seragam
Pesta Seni Kepompong
Pertunjukan
Kepompong
Buku Tahunan
Karyawisata 4x
6 Kegiatan
Ekstrakurikuler
1 set alat tulis
2 set seragam
Pesta Seni Kepompong
Pertunjukan Kepompong
Buku Tahunan
2.3 Data Pembanding
2.3.1 Sekolah Kembang
  
30
Gambar 2.2 Logo Sekolah Kembang
Sekolah Kembang
merupakan sebuah sekolah yang memiliki program dari mulai
Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar yang terletak di
daerah Kemang, Jakarta Selatan. Sekolah ini merupakan tempat dimana setiap
anak dapat tumbuh menjadi seseorang yang gemar belajar dengan rasa bahagia dan
antusias sepanjang hidupnya, serta dimana setiap guru dapat menghadirkan
perubahan.
Sekolah Kembang menghadirkan lingkungan yang menyenangkan, kreatif, dan
mendukung anak mengembangkan dirinya sebagai persyaratan mutlak bagi
perkembangan anak yang positif. Metode pengajaran yang digunakan, mendorong
anak menjadi seseorang yang suka belajar sepanjang maasa dan menjadi penduduk
dunia yang berbahagia di masa depan. Bahasa pengantar yang digunakan di
sekolah ini ialah Bahasa Indonesia. 
2.3.2 Sekolah Cikal
Gambar 2.3 Logo Sekolah Cikal
Nama dari Cikal ini merupakan kepanjangan dari Refleksi Cinta Keluarga
yang
berpusat di T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Awalnya, sekolah ini hanya
mengadakan kegiatan untuk adik-adik yang masih balita dan para orang tua.
Kegiatan yang dilakukan saat itu bertujuan untuk mengembangkan keahlian-
keahlian dasar yang dimiliki anak-anak. 
Pada tahun 2002, Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Cikal pun didirikan
dengan harapan agar para siswanya tidak hanya pandai karena menguasai ilmu
pengetahuan, tapi juga tumbuh menjadi pribadi yang sehat, berperilaku baik,
berwawasan luas, peduli terhadap orang lain dan lingkungan sekitar, serta mampu
mengatasi setiap tantangan. Hal tersebut masuk dalam 5 Starts Competencies dari
  
31
Cikal. Melalui kurikulum yang disebut 5 Starts Competencies
tersebut, tentunya
turut mengembangkan keahlian dasar dari anak-anak tersebut. Tidak hanya
menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga berperilaku baik dan kualitas emosinya juga
terkontrol.
Program yang dimiliki Cikal dilaksanakan dengan dua bahasa (bilingual) yang
berbasis pada hasil riset dari sekolah internasional. Cikal menerapkan Program
Dasar dari IBO (International Baccalaureate Organization), sebuah kurikulum yang
menggambarkan disiplin pada individu untuk bersama-sama menjadi satu kesatuan
yang koheren sambil menjadi
esensi dari setiap mata pelajaran yang diajarkan.
Dengan menggabungkan kurikulum internasional, 5 Starts Competencies,
dan
Departemen Pendidikan Nasional, menghasilkan cara belajar yang memotivasi para
siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sendiri.
Ditunjang oleh fasilitas yang  memadai, dan jarang dimiliki oleh sekolah lain,
seperti, kolam renang, rumah pohon, lapangan sepak bola mini, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, Cikal dapat menjalani programnya dengan maksimal. Dengan segala
fasilitas, metode pembelajaran, dan kurikulum yang berkualitas internasional ini,
untuk masuk sekolah Cikal ini dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Cikal memiliki program kurikulum dari usia 6 bulan hingga 16 tahun. Khusus untuk
program mengenai Pendidikan Anak Usia Dini, Cikal memiliki program seperti
Bayi-bayi (usia 6 bulan – 1 tahun), Adik-adik (usia 1-2 tahun), Kakak-kakak (usia
2-3 tahun), Pre-Kindergarten (usia 3-4 tahun), Reception Junior ( usia 4-6 tahun). 
2.3.3 Kidea Preschool & Kindergarten
Gambar 2.4 Logo Kidea Preschool & Kindergarten
Kidea Preschool & Kindergarten ini merupakan lembaga pendidikan anak usia dini
yang menerapakan sistem pada metode Montessori. Kidea berada di bawah naungan
Yayasan Kasih Kibar Kreasi Indonesia. Bahasa pengantar yang digunakan adalah
bahasa Inggris. Dengan Misi untuk menumbuhkan perkembangan anak secara
alamiah dari segi kognitif, disik, emosi dan social yang akan mendukung rasa
kemandirian anak, displin, rasa tanggung jawab, dan rasa hormat kepada lingkungan
sekitarnya.
  
32
Kidea yang berpusat di daerah Menteng ini, telah memiliki berbagai cabang di
berbagai wilayah. Sampai saat ini, sudah ada 16 cabang di berbagai wilayah di
Jakarta. Kidea memiliki program untuk anak-anak dari usia 6 bulan hingga 6 tahun.
Program tersebut antara lain: Bright Babies (6 bulan – walking), Mom &I (walking
2 tahun), Toddler (2 – 2.5 tahun), Playgroup (2.5 – 3 tahun), Preschool (3 – 4
tahun), Kindergarten 1 (4 – 5 tahun), Kindergarten 2 (5 – 6 tahun).
2.4 Analisa Kasus
Kasus di Kepompong ini ialah, perlu adanya pembaharuan dari logo dan identitasnya.
Karena pada identitas sebelumnya, belum memperlihatkan suatu sekolah yang memiliki
kualitas setara dengan internasional dan belum menunjukkan keceriaan layaknya sebuah
taman bermain
2.5 Data Khalayak Sasaran
2.5.1 Target Primer
1. Demografi
Perempuan 
Cakupan Usia 24-40 tahun
Status Ekonomi Sosial A sampai A+ (Kelas Atas)
Wiraswasta, ibu rumah tangga, wanita karir
2. Psikografi
Personality
Perhatian
Sayang kepada keluarga
Mau berusaha
Penuh pertimbangan
Peka terhadap sesuatu
Menghargai waktu
Pemilih dalam suatu hal
Efisien dan efektif dalam pengaturan rumah tangga
Berperan penting dalam perkembangan anak
Fashionable
Mengikuti perkembangan zaman
Behaviour
Memiliki pengetahuan yang luas
Berpendidikan tinggi
Berpikir jauh untuk kedepan
Pendidikan untuk anak adalah hal yang utama
  
33
Tingkat mobilitas yang tinggi
Bergaya hidup serba modern
Suka mencoba sesuatu yang baru
Lifestyle
Sering jalan-jalan ke pusat perbelanjaan seperti Pondok Indah Mall, Senayan
City, Pacific Place, Cilandak Town Square, Plaza Senayan
Suka arisan bersama teman-teman 
Gemar menonton bioskop
Suka mengunjungi suatu café untuk berkumpul dengan teman-teman
Memiliki supir pribadi
Menggunakan Smartphone seperti Blackberry, Android, iPhone
Memiliki saluran tv lokal dan tv berlangganan di rumahnya
Suka berlibur ke luar negeri dan luar kota
3. Geografi
Kota Besar, Jakarta Selatan dan sekitarnya
2.5.2 Target Sekunder
1. Demografi
Unisex (Laki-laki & perempuan)
Cakupan Usia 2-5 tahun
Status Ekonomi Sosial A sampai A+ (Kelas Atas)
2. Psikografi
Personality
Senang beraktifitas
Mau bersosialisasi
Semangat belajar
Ceria
Behaviour
Ingin terus bermain
Serba ingin tahu
Mencoba hal-hal baru
Lifestyle
Senang bermain
  
34
Suka menonton acara kartun di TV kabel seperti Cartoon Network,
Nickelodeon, Disney Channel
Suka bermain di tempat-tempat bermain anak seperti Playparq, Miniapolis, 
Circus, Lollipop, dan sebagainya
3. Geografi
Kota besar, Jakarta Selatan dan sekitarnya
2.6 Analisa SWOT
2.6.1 Strength (kekuatan)
Merupakan sekolah yang sudah sekitar 20 tahun berdiri, sehingga sudah
terkenal dan mendapat kepercayaan dari orang tua karena kualitas
pendidikan yang diberikan sangat baik
Merupakan sekolah yang memiliki kualitas internasional, namun tetap
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
Dengan adanya penyegaran dalam identitas, akan membuat Kepompong
memiliki citra yang tepat dan sesuai dengan misi dan visi nya
Membantu orang tua memilih sekolah yang tepat untuk anak-anak usia dini
Menjadi sekolah yang berkualitas tinggi dan memiliki program-program
yang tidak dimiliki oleh sekolah lain
Metode pengajaran yang dilakukan sesuai dengan cara anak belajar secara
alamiah, yaitu melalui kegiatan bermain
2.6.2 Weakness (kelemahan)
Identitas Kepompong sebelumnya, tidak mencerminkan sekolah yang
memiliki taraf internasional dan kualitas yang baik serta kurang
memperlihatkan keceriaan dalam sebuah taman bermain
Dengan biaya masuk yang relatif mahal, dengan ruang kelas yang tidak
menggunakan AC dan hanya menggunakan kipas angin ini, membuat orang
tua menjadi ragu menyekolahkan anaknya disana
Kapasitas murid yang terbatas dan peminatan orang tua yang besar,
membuat perlu adanya seleksi yang kuat agar dapat masuk ke sekolah ini
2.6.3 Oppurtunity (Peluang)
Menjadi sekolah terfavorit untuk pendidikan anak usia dini yang berkualitas
dan pilihan utama dari para orang tua
Menjadi satu-satunya sekolah yang berkualitas
internasional yang
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi dalam
pembelajaran
Dengan metode pembelajaran secara alamiah yang lebih mengarah pada
bermain, bernyanyi, dan story telling, membuat anak-anak menjadi senang
dan tidak bosan dalam belajar
  
35
2.6.4 Threat (Ancaman)
Maraknya sekolah Taman Kanak-kanak dan kelompok bermain milik
perusahaan asing
Para orang tua lebih memilih anaknya dimasukkan ke dalam sekolah alam
Adanya sekolah nasional yang setara di ruang lingkup daerah setempat.
Banyaknya sekolah baru dan sudah memiliki nama yang cukup dipandang.