Home Start Back Next End
  
2
seperangkat kain yang membungkus tubuhnya bukan saja berfungsi melindungi tubuh
tetapi mengandung makna-makna simbolis yang hars dipegang teguh.
Pakaian Penghulu
Seorang penghulu atau ninik mamak,
yang digelari datuk oleh masyarakat
memegang peranan penting sebagai pemimpin kaumnya dan berhak mengatur sanak
keluarga yang terhimpun dalam kaumnya. Masing-masing daerah adat di Minangkabau
memiliki variasi yang berbeda, namun secara umum terdiri dari destar, baju hitam
longgar, celana hitam lebar, sesamping, kain sandang, keris dan tongkat. Pakaian besar
ini disebut pakaian adat, terdiri dari destar sebagai penutup kepala yang disebut salung
batimba (seluk bertimba) terbuat dari kain batik. Bagian muka saluak ditata berkerut-
kerut berjenjang dengan bagian atas datar. Kerutan-kerutan tersebut melambangkan
aturan hidup orang Minangkabau yang diungkapkan melalui pepatah bertangga turun.
Baju lengan hitam longgar (besar lengan) dengan leher lepas tidak berkatuk, belah
sampai ke dada tanpa kancing. Hal ini melambangkan keterbukaan dan kelapang dada
seorang pemimpin yang tidak suka mengunting dalam lipatan.
Celana (sarawa) yang dipakai lapang berwarna hitam yang melambangkan
kesiagaan, walaupun lapang dibatasi oleh ukua (ukur) dan jangko (jangka) diwujudkan
melalui sulaman benang emas pada pinggirnya (minsai).
Kain samping yang melilit pinggang di atas lutut dengan sudutnya yang seperti
nitu tergantung melambang kehati-hatian pemakain dalam segala tindak tanduknya
dalam masyarakat. Sesamping digunakan saat berpergian dan kebanyakan warna yang
dipilih merah yang melambangkan keberanian serta tanggung jawab. Ragi benang emas
yang menghiasinya disebut cukia
menandakan bahwa pemakainya memilihi
pengetahuan yang cukup di bidangnya.
Ikat pinggang (cawek) dari sutra berjumbai (bajumba alai) bermaksud supaya
kokoh luar dan dalam. Bahunya berselempang kain sandang atau kain kaciak dari kain
cindai sebagai lambang kebesaranseorang penghulu (ninik mamak). Keris dengan posisi
miring ke kiri terselip dei perut melambangkan keberanian tanpa bermaksud
menghadang musuh melainkan untuk menadi hakim. Ditambah dengan tongkat untuk
berjalan di malam hari atau berdiri lama. Pada hakekatnya komando
anak kemenakan,
untuk mengingatkan bahwa penghulu punya penongkat atau pembantu dalam
menjalankan jabatannya, juga melambangkan bahwa tiap-tiap keputusan yang telah
dibuat harus ditegakkan penuh wibawa.
Pakaian Bundo Kanduang
Seorang wanita yang telah diangkat menjadi bundo kanduang
(bunda kandung)
memegang peranan penting dalam kaumnya, Tidak semua wanita dapat menjadi bundo
kanduang. Harus seseorang yang arif bijaksana, kata-katanya didengar, pergi tempat
bertanya, pulang tempat berita dan juga sebagai pemegang harta pusaka kaumnya.
Umumnya kelengkapan pakaian bundo kanduang
terdiri dari tengkulung, baju
kurung, kain
selempang,
kain sarung dan berhiaskan anting-anting serta kalung.
Tengkuluk tanduk
atau tengkuluk ikek
sebagai penutup kepala. Bahannya berasal dari
kain balapak
tenunan Pandai Sikat Padang Panjang. Bentuknya seperti tanduk kerbau
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter