1
BAB II
DATA & ANALISA
2.1 Data Literatur
2.1.1 Dasar-dasar sejarah
Sejarah secara sempit adalah sebuah peristiwa manusia yang bersumber dari realisasi diri,
kebebasan dan keputusan daya rohani. Sedangkan secara luas, sejarah adalah setiap peristiwa (kejadian).
Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan akibat. Sejarah kita adalah cerita
hidup kita.
Sejarah sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa karena:
a)     Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di masa lampau
b)     Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau.
c)     Peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan 
        bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan datang.
d)     Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data-data dan fakta-fakta yang ada tetapi lebih 
        memaknainya dengan mengetahui mengapa peristiwa tersebut terjadi.
2.1.2 Pengertian sejarah
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam 
istilah, diantaranya:
a)     Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon. Mereka mengenal juga kata syajarah  
        annasab, artinya pohon silsilah. Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal 
        usul keluarga raja/ dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada   
        masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari 
        tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti pohon yang 
        terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
b)    Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichte berarti sesuatu yang telah terjadi.
c)    Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi.
d)    Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia.
e)     Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya 
                       informasi/pencarian dapat pula diartikan Ilmu.
Berdasarkan asal kata tersebut maka sejarah dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah terjadi pada
waktu lampau dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia dan
bahkan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ke
tingkat yang lebih maju atau modern.
  
2
Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung 3 pengertian:
1.      Sejarah adalah silsilah atau asal-usul.
2.      Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada 
         masa lampau.
3.      Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian 
         atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Jadi pengertian 
         sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala 
         peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam 
         kehidupan umat manusia.
2.1.3 Konsep Dasar Sejarah
Sejarah mempunyai sifat yang khas dibanding ilmu yang lain,yaitu:
1)     Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis.
2)     Peristiwa  sejarah menyangkut tiga dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini, 
        dan masa yang akan datang
3)     Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari peristiwa tersebut
4)     Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur 
        apabila ditemukan data pembuktian yang baru. 
            Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang
terjadi di masa lampau.
Alasan mengapa Sejarah selalu berhubungan dengan masa lalu/lampau karena masa lampau itu
sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati.
Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.Masa lampau
itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi
masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi
dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga, sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak
di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Masa Lampau, merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa
lampau itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan
kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How.
Kejadian yang
menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam sejarah yang
menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani
sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan
perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan
masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
  
3
1.
Masa Sunda Kelapa (397–1527)
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda
Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh
Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua
hari perjalanan. 
Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan
Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks
ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang
disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua
hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada Abad ke-5sehingga
pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara
yang disebut Sundapura.
Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing
yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini
membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna
untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.
2.
Masa Jayakarta (1527-1619)
Bangsa Portugis merupakan Bangsa Eropa pertama yang datang ke Jakarta. Pada abad ke-16,
Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda
Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan
Sunda. Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh orang
Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah, dimana Surawisesa diselokakan dengan nama
gelarnya yaitu Mundinglaya. 
Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung
menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda menyebut peristiwa ini tragedi, karena penyerangan tersebut
membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda disana termasuk
syahbandar pelabuhan. 
Penetapan hari jadinya Jakarta jatuh pada tanggal tanggal 22 Juni berdasarkan tragedi pendudukan
pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama kota tersebut
menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya Sunan Gunung Jati dari Kesultanan
Cirebon, menyerahkan pemerintahan di Jayakarta kepada putranya yaitu Maulana Hasanuddin dari Banten
yang menjadi sultan di Kesultanan Banten.
3.
Masa Batavia (1619-1942)
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16, setelah singgah di Banten pada tahun
1596. Jayakarta pada awal
abad ke-17 diperintah oleh Pangeran Jayakarta, salah seorang kerabat
Kesultanan Banten. Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah
mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Selama
kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. 
  
4
Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja.Kebanyakan
dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Tiongkok dan pesisir Malabar, India. Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang dikenal dengan nama suku
Betawi. Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai Kota Tua di 
Jakarta Utara.
Sebelum kedatangan para budak tersebut, sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah
Jayakarta seperti masyarakat Jatinegara Kaum.Sedangkan suku-suku dari etnis pendatang, pada zaman
kolinialisme Belanda, membentuk wilayah komunitasnya masing-masing. Maka di Jakarta ada wilayah-
wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan, Pekojan, Kampung Melayu, Kampung Bandan, Kampung
Ambon, Kampung Bali, dan Manggarai.
Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang
Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari ke luar kota dan melakukan
perlawanan terhadap Belanda. Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia
berkembang ke arah selatan.
Tanggal 1 April 1905 di Ibukota Batavia dibentuk dua kotapraja ataugemeente, yakni Gemeente
Batavia dan Meester Cornelis. Tahun 1920, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini
menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan Molenvliet di utara. Pada tahun 1935, Batavia
dan Meester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah wilayah Jakarta Raya.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan
sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas.Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom
provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Jawa yang diresmikan
dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara)
1926 No. 326, 1928 No.27 jo No.28, 1928 No.438, dan 1932 No. 507. Batavia menjadi salah satu
keresidenan dalam Provincie West Java disamping Banten, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.
2.2 Data Visual
Berikut merupakan bangunan dan tempat-tempat bersejarah yang menandakan bagaimana
terjadinya Jakarta, beserta gambaran mengenai situasinya pada zaman tersebut.
1.
Gedung Fatahillah
Gambar 2.1 Fatahillah
  
5
2.
Watchtower Sunda Kelapa
Gambar 2.2 Watchtower Sunda Kelapa
3.
Pelabuhan Sunda Kelapa
Gambar 2.3 Pelabuhan Sunda Kelapa
  
6
4.
Jembatan Kota Intan.
Gambar 2.4 Jembatan Intan
5.
Ilustrasi Pelabuhan Sunda Kelapa zaman dahulu.
Gambar 2.5 Ilustrasi Situasi Sunda Kelapa Tempo Dulu
  
7
6.
Sunda Kelapa pertengahan abad ke-20
Gambar 2.6 Sunda Kelapa Pertengahan abad 20
7.
Ilustrasi keadaan Kota Batavia (Jakarta)
Gambar 2.7 Ilustrasi Keadaan Kota Batavia (Pelabuhan)
  
8
8.
Ilustrasi Kastil Batavia (sekitar tahun 1656-1658)
Gambar 2.8 Ilustrasi Castle of Batavia
2.3 Data Kompetitor
Berikut merupakan buku-buku kompetitor lokal yang mencakup sejarah berdirinya kota Jakarta.
1.
Sumber-sumber asli sejarah Jakarta (1-3 Jilid), by Adolf Houken SJ.
Gambar 2.9 Kompetitor 1
2.
Batavia, Kisah Jakarta Tempo Doeloe, by INTISARI (1988)
Gambar 3.0 Kompetitor 2
  
9
3.
Lintasan Sejarah Jakarta, by Pemda DKI (2004)
Gambar 3.1 Kompetitor 3
4.
Sejarah Para Pembesar Mengatur Batavia, by Mona Lohanda.
Gambar 3.2 Kompetitor 4
  
10
2.4 Data Produk
Produk yang hendak dirancang merupakan Media Interaktif dalam format Flash, dengan
menggunakan sebuah CD yang berisikan file flashnya (.SWF) dengan cover yang di desain menggunakan
gaya illustrasi yang sama di dalam flashnya.
2.5 Karakteristik Produk
Media interaktif ini menyajikan Sejarah Berdirinya Kota Jakarta dalam flash dan menggunakan
animasi dengan gaya ilustrasi kontemporer pada karakter dan backgroundnya sehingga memberikan nuansa
kehidupan pada saat itu. 
2.6 Data Target Audience
Yang akan menjadi target Audience dari proyek ini adalah:
2.6.1 Target Primer
a.
Demografi:
-
Remaja: Pelajar SMP s/d Mahasiswa
-
Pria dan Wanita
-
SES B-A
b.
Geografi:
-            
Wilayah Indonesia.
c.
Psikografi:
-
Remaja yang memiliki minat pada sejarah.
-
Remaja yang menghargai sejarah
-          
Remaja yang gemar menggunakan komputer/internet
2.6..2 Target Sekunder
a.
Demografi:
-
Anak-anak
-
Laki-laki dan perempuan
-
SES B-A
b.
Geografi:
-            
Wilayah dalam dan luar Indonesia
c.
Psikografi:
-          
Anak-anak yang memiliki minat pada sejarah
-          
Anak-anak yang tertarik dengan ilustrasi
  
11
2.7 Analisa SWOT
a.
Strength
-
Secara lokal belum ada yang menyajikan penceritaan Sejarah Berdirinya Kota Jakarta
dengan menggunakan Media Interaktif.
-
Kombinasi dari Gaya Ilustrasi Kontemporer dan beberapa sentuhan animasi di dalam
Media Interaktif ini eye-catching.
b.
Weakness
-
Cenderung sejarah dianggap membosankan karena terlalu kompleks dan sulit untuk
dinikmati.
c.
Opportunity
-
Zaman modern seperti sekarang penggunaan fasilitas digital dan Internet sudah sangat
umum untuk berbagai macam kebutuhan.
-
Penggemar sejarah luar negeri pun dapat menikmati sejarah dalam negeri dalam bentuk
yang tidak kalah menarik.
d.
Threat
-
Sudah banyak sejarah luar negeri yang dikemas secara menarik.
-
Masih banyak pemuda-pemudi yang meremehkan perlunya mempelajari dan mengingat
kembali sejarah kotanya sendiri.