Home Start Back Next End
  
4
Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja.Kebanyakan
dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Tiongkok dan pesisir Malabar, India. Sebagian
berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang dikenal dengan nama suku
Betawi. Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai Kota Tua di 
Jakarta Utara.
Sebelum kedatangan para budak tersebut, sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah
Jayakarta seperti masyarakat Jatinegara Kaum.Sedangkan suku-suku dari etnis pendatang, pada zaman
kolinialisme Belanda, membentuk wilayah komunitasnya masing-masing. Maka di Jakarta ada wilayah-
wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan, Pekojan, Kampung Melayu, Kampung Bandan, Kampung
Ambon, Kampung Bali, dan Manggarai.
Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang
Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari ke luar kota dan melakukan
perlawanan terhadap Belanda. Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia
berkembang ke arah selatan.
Tanggal 1 April 1905 di Ibukota Batavia dibentuk dua kotapraja ataugemeente, yakni Gemeente
Batavia dan Meester Cornelis. Tahun 1920, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini
menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan Molenvliet di utara. Pada tahun 1935, Batavia
dan Meester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah wilayah Jakarta Raya.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan
sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas.Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom
provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Jawa yang diresmikan
dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara)
1926 No. 326, 1928 No.27 jo No.28, 1928 No.438, dan 1932 No. 507. Batavia menjadi salah satu
keresidenan dalam Provincie West Java disamping Banten, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.
2.2 Data Visual
Berikut merupakan bangunan dan tempat-tempat bersejarah yang menandakan bagaimana
terjadinya Jakarta, beserta gambaran mengenai situasinya pada zaman tersebut.
1.
Gedung Fatahillah
Gambar 2.1 Fatahillah
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter