Home Start Back Next End
  
Dari hasil wawancara didapatkan bahwa Cheongsam sendiri nama
aslinya adalah Qipao dan pada zaman dahulu bordirannya
diaplikasikan ke kebaya begitu juga oleh nyonya-nyonya
Belanda.Dan kebaya yang bordirannya mengikuti gaya Cheongsam
dinamakan Kebaya Encim oleh Asmoro Damais.Bahkan sampai
dikenakan dengan celana panjang.Dan jika ingin kebaya yang benar-
benar asli harus mencarinya di daerah Jogjakarta.
Bahan-bahan Qipao juga dikatakan panas karena memakai yang
sintetik dan tidak asli.Jika memakai yang sintetik maka tidak akan
merasa panas.
2.1.4 Angket & Observasi
Angket
Dari 100 perempuan keturunan Tionghoa di Indonesia diperoleh
data sebagai berikut:
Dari 100 perempuan: 15 orang berumur 15-20 tahun, 20 orang
berumur 21-25 tahun,22 orang berumur 26-
30 tahun, 33 orang berumur 31-35 tahun dan
10 orang berumur 35 tahun ke atas.
97 orang tinggal di Jakarta,1 orang tinggal di
Semarang,1 orang tinggal di Kalimantan dan
1 orang tinggal di Medan.
15 orang berprofesi sebagai pelajar,20 orang
sebagai mahasiswi, 29 orang sebagai wanita
karir atau business woman dan 36 orang
sebagai ibu rumah tangga.
36 orang tidak suka memakai cheongsam,47
orang suka memakainya dan 17 orang biasa
saja dalam memakainya.
36 orang tidak suka memakainya karena
norak,tidak praktis,dan terlalu mencolok,
47 orang suka memakainya karena
menonjolkan bentuk tubuh, dan 17 orang
biasa saja memakainya karena belum
terbiasa saja.
73 orang paling sering memakainya ketika
Tahun Baru Cina,20 orang ketika Acara
Pernikahan dan 7 orang ketika ada upacara
keagamaan.
90 orang tidak pernah memakai baju
Cheongsam yang digabungkan dengan gaya
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter