Home Start Back Next End
  
4
nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian
menyebar. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari
nama tempat.
Yang juga tanda tanya besar adalah bagaimana nama permainan ini berubah dari
battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua orang yang menepak bola ke
depan (forehand) atau ke belakang (backhand) selama mungkin ini tadinya battledore.
Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga
misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak
“burung” itu ke depan dan ke belakang selama mungkin.
Permainan macam ini sudah dilakukan anak-anak dan orang dewasa lebih dari
2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (kini Thailand), Yunani, dan Cina. Di kawasan
terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu
abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang
menendang-nendang
shuttlecock. Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik tersendiri.
Setelah ditepak atau dipukul ke atas maka begitu “jatuh” (menurun) kok akan melambat,
memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda
tanya, bagaimana bisa terbentuk kok seperti sekarang: ada kepala dengan salah satu
ujung bulat dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis unggas? Bahan-
bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok yang bulat
sudah ada di sekitar kita, biasa ditemukan dalam buah-buahan atau batu.
Pertanyaannya adalah bagaimana awalnya bulu-bulu bisa menancap di kepala
kok ? Ada yang berpendapat bahwa ada seseorang sedang duduk di kursi dan di
depannya meja tulis. Dia melamun dan memikirkan sesuatu yang jauh. Tanpa disengaja
dia mengambil tutup botol yang terbuat dari gabus dan kemudian menancap-nancapkan
pena yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah
bentuk sederhana sebuah kok.
Tentu ini tidak
ada buktinya. Hanya kemudian memang terbentuk alat
permainan seperti itu yang di tiap kawasan berbeda bentuknya. Pada tahun 1840-an dan
1850-an keluarga Duke of Beaufort ke-7 paling sering menjadi penyelenggara
permainan ini. Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980) anak-anak
Duke –
tujuh laki-laki dan empat perempuan –
inilah yang mulai memainkannya di
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter