3
BAB 2
DATA DAN ANALISIS
2.1 Sumber Data
   2.1.1 Literatur Buku
1. “Kumpulan Dongeng  Paling Inspiratif Untuk Anak” Penerbit Pinang Merah
2. “Success With Family” Karya  Timothy Wibowo
3. “Force Character Design from Life Drawing” Karya Michael D. Mattesi
4. “Cinematography” karya Blain Brown
2.1.2 Internet
Artikel yang berisisikan materi acuan, untuk memenuhi kelengkapan data yang penulis perlukan.
Penulis memperoleh dari website di internet www.gudangmateri.com , www.scribd.com,
wikipedia.org, www.umk.ac.id, dsb.
2.1.3 Video
Sebagai referensi visual dan penceritaan penulis menggunakan video lifted,Pixar. Gom,Gom. Wing,
The Animation Workshop, out of a forest,Tobias Gundorff  Boesen, dll.
  
4
2.2 Data Umum
2.2.1 Animasi
                   Animasi adalah tayangan berupa gambar yang berurutan baik 2D maupun 3D, yang
ditampilkan dalam gerak cepat frame by frame
sehingga menciptakan sebuah ilusi
gerakan.merupakan optical illusion dari suatu gerakan berdasarkan dari fenomena gambar persisi,
dapat dibuat dan didemonstrasikan dalam beberapa cara. Metode yang paling umum dan sering
dipakai untuk mempresentasikan animasi adalah dengan film. Film dipakai untuk
mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. Film telah diterima sebaga salah satu
media audio visual yang paling popular. Oleh sebab itu Film dianggap media yang paling efektif
2.2.1.1 Sejarah Animasi
                 
Animasi merupakan penyesuaian dari kata animation yang berasal dari kata ‘to animate’.
Secara umum animasi berarti suatu kegiatan menghidupkan, atau menggerakan benda mati. Suatu
benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat serta emosi untuk dapat hidup dan bergerak, atau
hanya seolah-olah benda mati tersebut berkesan hidup. 
                 Dari jaman dahulu, sebenarnya manusia telah mencoba menganimasi gerak gambar
bintang. Seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua lascaux spanyol utara, sudah
berumur dua ratus ribu tahun lebih; Mereka mencoba menangkap geral cepat lari binatang, seperte
celeng, bison atau kuda, binatang digambarkan dengan delapan kali dalam posisi yang berbeda dan
bertumpuk. 
                 Orang mesir kuno menghidupkan gambar
mereka dengan urutan gambar-gambar pada
pegulat yang sedang bergumul, dan dipakai sebagai dekorasi pada dinding. Dibuat sekitar tahun 2000
sebelum masehi. Lukisan jepang kuno memperlihatkan alur cerita yang hidup dengan, dengan
menggelarkan gulungan lukisan, yang dibuat pada masa Heian(794-1192). 
                     Kemudian juga dengan munculnya mainan thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa,
mainan ini berupa lembaran cakram karton tebal, yang bergambar burung dan sangkar dimasing-
masing sisi kanan dan kirinya. Lalu diikat dengan seutas tali, dan bila gambar di bolak-balikan
dengan cepat maka anak tercipta sebuah ilusi seolah-olah burung berada didalam sangkar
  
5
Gambar 2.1 Thaumatrope
Hingga tahun 1980-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun merekam terus menerus
pergerakan burung pada saat terbang, dan berbagain kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah
alat yang menjadi asal mula kamera film hidup yang berkembang hingga saat ini. Dan pada di tahun
1982, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi yang disebut praxinoscope, berupa
rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu
gerak film,sebuah alat cikal bakal proyektor pada bioskop. Kedua pemula pembuat film bioskop yang
berasal dari Perancis ini dianggap sebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi.
                    Sepuluh tahun kemudian di akhir abad ke 19. Ditahun 1908, Emile Cohl pemula dari
perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar
bar-bar hitam(black line) dibuat diatas lembaran putih, lalu dipotret dengan film negative sehingga
yang terlihat figur putih dan latar belakang menjadi hitam. Pesatnya perkembangan film hidup juga
ditunjukan di Amerika Serikat oleh Wonsor McCay
dia membuat film animasi “Gertie the
Dinosaur” pada tahun 1909. Figure digambar dibar-bar hitam dengan latar belakang putih. Sekitar
tahun 1913 animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi sampai pada awal tahun
1920-an; Max Fleischer mengembangkan “Ko Ko The Clown” dan Pat Sullivian membuat “Felix
The Cat”. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin. McCay membuat rumusan film
dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan.
Fleischer dan Sullivan telah
memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid)
yang disebut cell. Di jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan,
dan Bertosch dari Perancis, ditahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure
yang berasal dari potongan-potongan kayu. Adapun George Pal memulai menggunakan boneka
sebagai figure dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di belanda. Dan Alexsander Ptushko
dari rusia membuat film animasi boneka panjang  “The New Gulliver” pada tahun 1935. 
  
6
Gambar 2.2 Gertie the Dinosaur
Tahun 1930-an merupakan perkembangan teknik film animasi yang terpenting. Dimana munculnya
film animasi bersuara dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film “Mickey Mouse”,
“Donald Duck”
dan “Silly Symphony” yang pembuatannya diawali dari tahun 1928-1940. Tahun
1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Tress”. Dan film
animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven
Dwarfs”. Perkembangan teknik film animasi terus menerus berkembang dengan gaya dan ciri khas
masing-masing pembuat, diberbagai negara di Eropa, di Amerika dan sampai ke negara-negara Asia,
seperti Jepang yang mengalami perkembangan cukup pesat dalam pengembangan teknik animasi.
2.2.1.2 Animasi di Indonesia
             Animasi di indonesia sebenernya sudah ada didalam perdaban budaya indonesia puluhan
tahun yang lalu. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan (cave painting) yang
ditemukan di Gua Leang-Leang (Sulawesi), beberapa gua dia Kalimantan timur, serta gua di alam
papua. Di pulau jawa sejaka zaman dahulu sudah ada seni memainkan wayanh kulit dan beberapa
jenis wayang lainnya. Wayang kulit dapat dikategorikan sebagai pelopor film animasi dunia dengan
teknik penangkapan silut bayangan. Pada tahun 1955, Seorang seniman bernama Dukut Hendronoto
(Pak Ook) dikirim oleh Presiden Soekarno untuk belajar animasi di studio Walt Disney, setelah
belajar 3 bulan ia kembali ke indonesia, dan membuat film animamasi pertama bernama “Si Doel
Memilih”. Pada tahun 1963 Dukut Hendronoto hijrah ke TVRI dan mengembangkan animasi disana,
di tahun tersebut TVRI merupakan stasiun TV satu-satunya di Indonesia, stasiun TV ini memulai
menayangkan film-film animasi karya Walt Disney dan Hanna Barbera.
Tahun 1970-an
terdapat
studio animasi yang cukup produktif yaitu Anima Indah yang didirikan oleh warga Amerika, Anima
dapat berkembang dengan baik terutama dibidang periklanan.pada tahun 1980-an diproduksi sebuah
  
7
film animasi untuk serial TV berjudul “Rimba Si Anak Angkasa”  yang di sutradarai oleh Wagiono
Sunarto yang diproduksi oleh PPFN.
Perkembangan animasi pada tahun ini juga ditandai dengan
munculnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation yang berkerkja sama dengan
Wang Film Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio, Bening
Studio dan Tegal Kartun. Pada tahun 1990-an
produksi film animasi semakin banyak diantaranya
Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara
yang kala itu masih menggunakan
kamera film seluloid 35 mm. Kemudian juga diproduksi film animasi 3D pertama yang berjudul
“Hela,Heli,Helo”. Dan pada era 1990-an banyak animator indonesia yang menggarap animasi
terkenal dari jepang seperti Doraemon
dan Pocket Monster. Pada tahun 2000
studio animasi red
rocket, merupakan studio animasi yang paling produktif pada saat itu. Studio ini memproduksi serial
animasi TV dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan
Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan. Pada masa ini animasi 2D dengan 3D mulai digabungkan.
Pada 7 mei 2004, hadir film animasi 3D berdurasi sekitar 30 menit (full animation) yang berjudul
“Homeland” yang ceritanya diolah bersama tim Visi Anak Bangsa dan Kasatmata film ini digarap
selama satu tahun, dengan munculnya film ini menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di
Indonesia. Diantara suguhan berbagai serial kartun dari Nickelodeon, Global TV menyelipkan satu
program anak yaitu Kabayan dan Liplap yang merupakan animasi buatan indonesia yang diproduksi
oleh Castle Production. Selain kabayan dan liplap yang merupakan tokoh asli dari indonesia, ada film
animasi pendek mengenai superhoer asal tasikmalaya yang telah dua kali memenangkan ajak
menghargaan INAICTA (Indonesia ICT Awards), yaitu Hebring. Lalu pada tahun 2008, Indonesia
berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan di layar lebar dan juga sudah berhasil
Go Internasional, film animasi yang berjudul “Meraih Mimpi” tersebut di prosuksi oleh Infinite
Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di batam. Film ini merupakan adaptasi dari buku
karya Minfung Ho berjudul Sing to The Dawn. Dan pada akhirnya IFW juga memproduksi film Sing
to The Dawn yang bertaraf Internasional, dan melibatkan 150 animator.
2.2.2 Prosa
            Prosa adalah suatu jenis tulisan yang memiliki variasi ritme,
kumpulan kata-kata yang
dimuliki lebih besar, kata prosa berasal dari bahasa latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk medeskripsikan suatu fakta atau ide. Prosa dibagi menjadi
dua bagian yaitu, prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa yang belum terpengaruh
dengan budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang ceritanya dapat dibuat secara bebas tanpa
aturan apapun. Menurut Willian R. Bascom cerita prosa rakyat atau prosa lama dibagi menjadi tiga
golongan besar yaitu mite, legenda dan dongeng.
Salah satu contoh prosa
rakyat
dalam bentuk
  
8
dongeng adalah Timun Mas, yang bercerita tentang sebuah keluarga yang telah lama mengidamkan
kehadiran seorang anak, namum tak kunjung mendapatkannya maka akhirnya membuat perjanjian
dengan raksasa agar dapat memperoleh anak, dalam cerita ini juga diselipkan sebuah pesan moral
yang mendidik tentang keberanian dalam menghadapi sesuatu, serta segala rintangan dalam
kehidupan akan bisa dilewati dengan baik jika dibarengi dengan usaha dan kerja keras.
Suatu jenis
tulisan yang menceritakan suatu kejadian dengan tujuan untuk mendidik, memberitahu,
menyampaikan refleksi tentang pengalaman pengarangnya, dan yang kalah pentingnya adalah untuk
mengembangkan imajinasi bagi setiap orang yang masuk kedalam sebuah cerita.
dan cerita dengan
penulisan seperti itu termasuk kedalam jenis prosa naratif. Unsur intrinsik dalam prosa berupa tema
mengenai apa prosa tersebit bercerita”, amanat atau pesan yaitu nasehat yang ingin disampaikan
kepada audience, plot atau alur
berupa rangkaian peristiwa yang membentuk cerita, serta
perwatakan atau karakteristik yang merupakan cara pengarang menggambarkan watak pelaku.
2.2.3 Fiksi
            Fiksi adalah suatu karya sastra yang bersifat hasil rekaan, dan tidak dapat dibuktikan
kebenarannya namun, cerita yang diungkapkan mampu mengembangkan daya imajinasi. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiksi adalah cerita  rekaan(roman,novel,dsb); 2. rekaan; khayalan;
tidak berdasarkan kenyataan; 3. Pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran. Wellek &
Warren (1989: 278-279)
mengemukakan bahwa realitas dalam karya fiksi merupakan ilusi
kenyataan dan kesan yang meyakinkan yang ditampilkan, namun tidak selalu merupakan kenyataan
sehari-hari. Fiksi menurut Alternberd dan Lewis dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat
imajinatif,
namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran
yang mendramatisasikan
hubungan-hubungan antarmanusia  Fiksi menceritakan berbagai macam masalah dalam kehidupan
yang didalamnya juga terkandung sebuah tujuan untuk memberikan hiburan disamping tujuan estetik.
Didalam karya fiksi unsur penceritaan imaginatif lebih ditonjolkan,
berbeda dengan kaya non fiksi
yang mengedepankan realitas dan data yang faktual.
Tema yang diangkat dalam suatu penceritaan
mayoritas adalah tema-tema yang mengenai masalah kehidupan, yang didapatkan berdasarkan
pengalam kehidupan
yang bersifat individual maupun
sosial, serta pengamatan dan hasil dari
interkasi dengan lingkungan.         
            Didalam sebuah cerita fiksi terdapat unsur penokohan yang merupakan unsur penting didalam
karya
seni. Dalam pembicaraan sebuah fiksi, dipergunakan istilah tokoh
yang
menujukan pelaku
cerita, fiksi merupakan suatu bentuk karya kreatif, dan ini juga diaplikasikan oleh pengarang untuk
mewujudkan dan mengembangakan tokoh cerita yang tidak lepas dari kreatifitas pengarang. Peranan
tokoh utama sangat menentukan dalam suatu cerita karena tokoh utama paling banyak diceritakan,
  
9
dapat dikatakan mendominasi cerita dan ditampilkan terus-menerus dan selah berhubungan dengan
tokoh-tokoh lain (tokoh tambahan) dalam cerita. untuk itu terjadi pembedaan pewatakan tokoh yaitu
protagonis
dan antagonis. Pada suatu cerita pewatakan tokoh dapat diubah,
sehingga tokoh yang
semula antagonis dapat berubah menjadi protagonis dan bisa saja akan menimbulkan rasa simpati,
atau sebaliknya, sehingga pembedaan tokoh protagonist dan antagonis sering digabungkan dengan
tokoh utama ataupun tokoh tambahan.
Didalam cerita fiksi juga diselipkan pesan moral yang secara
umum menyarankan pada pengertian tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral biasanya mencerimkan sebuah pandangan hidup, pandangan
tentang nilai-nilai kebenaran, bersifat tidak terbatas dan mencakup harkar martabat manusia dan
itulah yang ingin disampaikan.
2.2.4 Dongeng
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
dongeng
adalah
cerita yg tidak benar-benar terjadi 
(terutama kejadian zaman dulu yg aneh-
aneh), Sedangkan secara umum
dongeng adalah prosa
rakyat yang dianggap tida benar-benar terjadi dan tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng
merupakan cerita pendek kolektif kesusastraan
lisan, dongeng diceritakan untuk hiburan, walaupun
banyak juga yang melukiskan kebenaran, beriskikan pelajaran (moral) atau  bahkan sindiran.
Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang disampaikan secara turun
temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita
itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. Dongeng juga merupakan prosa naratif yang bersifat
fiksi
atau cerita imaginatif,
tidak dipercayai sebagai sejarah, mungkin juga terjadi ataupun tidak,
dongeng juga tidak dianggap serius, dan dapat terjadi dimana dan kapan saja.
dan biasanya
menceritakan tentang perjalanan binatang, peri atau tokoh manusia (Bascom dalam Finnegan, 1992:
148-149). Dongeng menyimpan nilai moral yang menjadi pesan didalam cerita dongeng tersebut. Dan
ini menjadi daya tarik bagi orang tua dalam pembelajaran kepada anaknya. Anti Aarne
dan Smith
Thompson
membagi jenis-jenis dongeng
ke dalam empat golongan besar, yaitu :
Dongeng
binantang (animal tales). Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh bintang peliharaan
dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata(reptilia), ikan dan serangga.
Binatang-binatang ini dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal seperti manusia, sebagai
contoh dongeng binatang yang terkenal adalah dongeng tentang Si Kancil. Dongeng biasa (ordinary
tales)
Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang di tokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka
duka seorang. Dongeng biasa banyak mempunyai kesamaan cerita maupun tema, contohnya seperti
dongeng jaka tarub, bawang merah dan bawan putih. Dongeng lelucon  dan anekdot (jokes and
  
10
anecdotes)
Lelucon dan anekdot adalah dongeng-dongeng yang dapat menimbulkan rasa
menggelikan hati,sehingga menimbuklan tawa bagi orang yang mendengarnya maupun yang
menceritakannya, contohnya seperti dongeng lebai malang, pak pandir.
-
Tokoh Dongeng :
   -Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pengeran dan putri
   -Peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster, naga
   -Binatang misalanya kancil,  ikan,  gajah
   -Kastil, hutan yang memikat, rumah, negri ajaib
   -Benda ajaib,  misalanya lampu ajaib,  cincin, permadani dan cermin
-Tema Dongeng :
Biasanya, suatu dongeng mempunyai tema seperti ini:
-
Moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.
-
Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu tempat yang jauh sekali
-
Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.
-
Mantra ajaib,  misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang.
-
Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.
-
Pertolongan yang diberikan kepada orang baik oleh makhluk dengan kekuatan ajaib.
-
Keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu ketika sang kakak gagal.
-
Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu.
-
Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.
-
Kejahatan ibu tiri.
-Ciri-ciri dongeng :
-
Menggunakan alur sederhana.
-
Cerita singkat dan bergerak cepat.
-
Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
-
Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
-
Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.
-
Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung
  
11
2.3 Data Dongeng Bidadari  Bintang
2.3.1 Sinopsis Cerita “bidadari bintang”
       Diangkasa bertahtakan bidadari
bintang yang bertugas menyalakan bintang sebagai
penanda
bahwa malam telah tiba.
dan bidadari bintang
juga mengawasi apakah bintang melaksanakan
tugasnya dengan baik,
karna dia akan sangat marah apabila ada bintang yang tidak disiplin. Pada
suatu ketika ada bintang kecil yang bergeser dari tempat seharusnya dia berada,
bidadari
bintang
marah dan menanyakan alasannya. dan ternyata bintang kecil bergeser turun karena kasihan melihat
anak kecil yang ingin belajar,
namun dirumahnya tidak ada penerangan. maka dia turun ke bewah
membagi cahayanya dan mengabaikan hukuman yang ia akan dapat, demi anak kecil itu bisa belajar.
bidadari bintang yang tegas pun luluh hatinya mendengar maksud baik dari bintang kecil tersebut.
2.3.2 Identifikasi Karakter
Bidadari bintang: dalam dongeng ini tokoh bidadari bintang diceritakan sebagai seorang perempuan
yang bertugas untuk menyalakan bintang sebagai penanda datangnya malam. ia berjiwa pemimpin,
disiplin dan berpandangan luas dan bisa mengerti terhadap sebuah perubahan selama itu berdampak
positif
Pesan moral yang disampaikan dongen melalui tokoh
bidadari bintang
: kalau menjadi seorang
pemimpin jadilah seorang pemimpin yang disiplin serta perpandangan luas dan tepat dalam
mengambil suatu keputusan.
Bintang: sebuah karakter dalam dongeng ini yang dituntut untuk patuh terhadap aturan yang telah
dibuat oleh bidadari bintang. Pada dongeng
ini Bintang dibuat seolah-olah memiliki nyawa dan bisa
berinterkasi, dan juga memiliki perasaan sehingga dapat merasakan kesusahan yang dialami oleh
seorang tokoh anak kecil dalam dongeng ini
Pesan moral yang disampaikan melalui tokoh bintang : jangan takut untuk melakukan sesuatu yang
benar
Anak kecil :
anak yang tinggal disebuah rumah yang tidak memiliki penerangan. hidup dalam
perekonomian yang kurang mampu namum memiliki daya imajinasi tinggi
,dan semangat belajar
yang tinggi.
  
12
Pesan moral yang disampaikan oleh tokoh anak kecil
: pasti akan ada kemudahan jika ada suatu
kemauan dan keinginan yang kuat yang datang dari dalam diri, dalam dongeng ini disampaikan suatu
kemauan belajar yang tinggi dari dalam diri anak kecil.
2.3.3  Cerita Dongeng “Bidadari Bintang”
Diangkasa luas, bertahtakan bidadari bintang sebagai penguasa bintang - bintang di langit. Ia dikenal
sangat tegas, keras hati, dan penuh disiplin. Bidadari bintang sangat hapal dengan jumlah bintang -
bintang di langit. Tugas bidadari bintang adalah menyalakan bintang - bintang itu bila malam tiba.
Satu demi satu bintang itu di sulut, sehingga menjadi terang
"Kalian boleh bermain -
main siang hari, tapi pada malam hari harus ada di tempat yang telah
ditentukan." Kata bidadari bintang kepada bintang -
bintang. "Sebab malam hari ditandai dengan
bintang bersinar. Jika kalian tidak disiplin, saya tak akan memberi ampunan."
Menurut cerita, jika ada bintang yang tetap
berkeliaran saat malam tiba, Bidadari Bintang akan
menjatuhkan hukuman berat, yaitu tak mau menyalakan, atau bahkan memukul hancur. Itulah
mengapa dimalam hari terkadang terlihat bintang jatuh. Jatuh dan hancur berkeping - keping hingga
menjadi abu.
Bidadari bintang juga terus beredar mengelilingi angkasa luas untuk mengecek apakah bintang -
bintang melaksanakan tugasnya dengan baik. Tak boleh bergeser. "Karena keberadaan kalian di
langit dipakai sebagai pedoman bagi para pelaut untuk menentukan arah." Semua bintang mengetahui
dalam hal ini bidadari bintang sangat tegas.
Maka
semua bintang merasa cemas ketika bidadari bintang memeriksa, tidak menemukan bintang
kecil ditempat dimana ia seharusnya berada. ternyata bintang kecil menggeser diri, turun ke bawah.
Tentu saja bidadari bintang sangat murka "Kamu tahu kesalahan terbesarmu bintang kecil?" tanya
bidadari bintang kepada bintang kecil.
"Hamba mengetahui..."
"Kamu siap untuk dihancurkan ?"
"Hamba siap menerima hukuman."
"Sekarang katakan mengapa kamu bergeser ke bawah?"
  
13
"Hamba merasa kasihan pada seorang anak di suatu desa. Keluarga anak itu miskin, sehingga tidak
mampu membeli minyak tanah untuk penerangan. Anak itu ingin belajar. saya merasa kasihan
padanya, lalu saya menggeser turun ke bawah agar anak itu bisa belajar..."
Bidadari Bintang luluh hatinya, ternyata bintang kecil bukan nakal atau bermain - main.
Tujuannya jelas, membantu seorang anak yang memerlukan penerangan untuk belajar.
"Saya maafkan, tapi kamu tetap dapat hukuman. Mulai sekarang, setiap malam, kalau anak itu
memerlukan penerangan untuk belajar kamu turun ke bawah. nanti kalau kamu tidak diperlukan lagi,
kamu kembali ke tempatmu."
"terimakasih atas kemurahan hati bidadari...." bintang kecil tersenyum senang.
Sejak saat itu, bintang kecil selalu menemani anak kecil itu belajar. Bidadari bintang ternyata seorang
pemimpin yang berpandangan luas, tidak kaku, tapi bisa mengerti perubahan dan perkembangan
.
Itulah sebabnya semua bintang di angkasa patuh dan menghormatinya.
2.3.4 Bidadari 
         Bidadari merupakan istilah penamaan dalam bahasa indonesia,
penamaan tersebut diberikan
kepada makhluk berwujud manusia memiliki jenis kelamin wanita, dan memiliki sosok yang sangat
cantik dan sempurna. Kata bidadari dipengaruhi oleh bahasa sanskerta,
bagitu pula dalam bahasa
jawa dan bali. Dalam tradisi jawa bidadari dikenal dengan sebutan hapsari dan widodari, sedangkan
dalam bahsa bali bidadari dikenal dengan sebutan widyadari
atau dedari.
kesemua istilah yang
beragam dan berasal dari beberapa daerah tersebut berasal dari kata vidhyadhari,
yang merupakan
bahasa sanskerta vidya
berarti pengetahuan,
sedangkan dharya berarti pemilik. Istilah vidhyadhari
dikenal sebagai bidadari dalam sebutan bahasa indonesia modern. Secara umum Bidadari di
deskripskikan
sebagai makhluk berwujud 
manusia memiliki jenis kelamin wanita dan memiliki
sosok yang sangat cantik dan sempurna. Sedangkan Dalam Budaya Indonesia
bidadari
digambarkan sebagai
wanita dari kahyangan yang cantik,
gambari bidadari ditemukan dalam
beberapa kuil/candi dari zaman jawa kuno, sekitar masa wangsa sailendra sampai kerjaan majapahit.
sosok bidadari digambarkan dalam ilustrasi sebuah cerita dalam wujud relief contohnya terdapat pada
candi Borobudur,
Mendut,
Prambanan,
Plaosan
dan Penataran.
Pada relief candi borobudur
bidadari digambarkan sedang berdiri maupun terbang dengan memegan teratai yang mekar dan
menaburkan kelopak bunga,atau menenun pakaian kahyangan yang membuat mereka bisa terbang.
  
14
Gambar 2.3  Relief bidadari di Candi Borobudur, Jawa Tengah
Secara Tradisional, bidadari digambarkan sebagi wanita kahyangan yang menghuni surga Dewa
Indra. Mereka sikenal sebagai pelaksana tugas istimewa, yaitu diutus ke bumi oleh Dewa Indra
untunk merayu, menggoda dan menguji keimanan para petapa. Tema ini sering muncul dalam tradisi
jawa seperti Kakawin Arjunawiwaha, yang ditulis oleh Mpu Kanwa pada tahun 1030, selama
pemerintahan Raja Airlangga.
2.3.4.1 Bidadari Dalam Cerita Pewayangan
Arjunwiwaha:
Menceritakan tentang kisah Arjuna yang berhasil mengalahkan Niwatakawaca, 
seorang 
raksasa yang
ingin menghancurkan kahyangan Batara Indra.
Namun sebelum Arjuna
dimintai
bantuannya untuk melawan Niwatakawaca.
Terlebih dahulu dia harus diuji ketabahannya
dalam  melakan tapa,  untuk menjamin agar bantuannya benar-benar membawa hasil seperti apa yang
diharapkan. Saat dia bertapa di gunung indrakila,
dia diuji oleh pada dewa dengan mengirim tujuh
bidadari
yang diperintahkan untuk menggodanya, namum para bidadari
tidak berhasil menggoda
arjuna.  maka Batara Indra (Dewa Cuaca dan Raja Kahyangan) datang sendiri dan menyamar sebagi
seorang Brahmana Tua. Mereka berdiskusi mengenai
agama,  dan Batara Indra menyatakan jati
dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seeokor babi yang merupakan jelmaan dari raksasa bernama
Muka,  yang diutus oleh niwatakawaca untuk membunuh Arjuna. Dalam wujud seekor babi hutan ia
mengacaukan hutan disekitarnya , dan Arjuna yang terkejut dengan segala hiruk pikuk yang terjadi
langsung mengangkat senjata dan memanahnya. Dan pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu
tua yang datang dan juga memanah babi hutan  itu. Ternyata pemburu itu adalah Batara Siwa. Setelah
  
15
itu arjuna diberikan tugas untuk membunuh Niwatakawaca, 
seorang raksasa yang mengganggu
kahyangan. Dengan bantuan Bidadari Suprabha yang sangat disukai oleh  Raksasa Niwatakawaca 
dia berusaya merayu Niwatakawaca untuk mencari titik lemah dari raksasa itu, dan akhirnya bidadari
supraba berhasil merayunya dan menemukan titik lemahnya. Dan pada akhirnya Arjuna berhasil
membunuh Niwatakawaca dan sebagai penghargaan atas bantuannya Arjuna boleh menikahi ketujuh
Bidadari.
2.3.4.2 Bidadari Dalam Cerita Rakyat Indonesia
Cerita Rakyat Jaka Tarub: 
Cerita rakyat dari Jawa Tengah, yang menceritakan seorang pemuda
bernama jaka tarub yang sedang berburu rusa dan masuk kedalam hutan yang jarang dimasuki
manusia, saat ia melepas lelah di dekat telaga, dia melihat tujuh bidadari cantik tengah bermain air.
dan tidak jauh dari telaga tergeletak selendeng mereka, dan jaka tarub mengambil satu selendang dan
menyembunyikannya, selendang itu dipakai bidadari untuk dapat terbang kembali ke kahyangan.
Saat pulang ke kahyangan telah tiba bidadari bergegas untuk kembali namun salah satu bidadari
bernama nawang wulan kehilangan selendangnya, karena telah diambil oleh jaka tarub dan pada
akhirnya nawang wulan tidak dapat kembali ke kahyangan berasama 6 bidadari lainnya. Saat itulah
jaka tarub menolongnya dan akhirnya jaka tarub menikahi nawang wulan, dan tidak lama kemudian
nawang wulang melahirkan seorang anak bernama nawangsih. Nawang wulan memiliki kesaktian
yang di tunjukanya pada saat memasak nasi, ia bisa mengubah sebutir
beras menjadi sebakul nasi,
tapi dengan syarat tidak ada yang boleh membuka tutup kukusan nasi. Jaka tarub yang penasaran
dengan larangan istrinya membuka kukusan nasi tersebut dan membuat kesaktian nawang wulan
hilang. Tidak lama kemudian saat nawang wulan memasak dia menemukan selendang bidadarinya
yang terselip diantara tumpukan padi. Dengan segera dipakainya selendang itu dan pergi menemui
suaminya. Dan mengatakan bahwa 
dia harus kembali ke kahyangan, dan nawang wulan meminta
jaka tarub untuk membuat dangau di sekitar rumah, dan meletakkan nawangsih disana agar dia dapat
menyusuinya. Dan itu terus berlanjut hingga nawangsih dewasa. Dan jaka tarub
dan nawangsih
mempercayai bahwa nawang wulan selalu menjaga mereka
meskipun nawangsih berada di
kahyangan.
    
Dalam penceritaan jaka tarub bidadari dideskripsikan sebagai perempuan cantik dari kahyangan yang
berhati baik dan memiliki kekuatan (magic) yang ada didalam dirinya
  
16
2.3.4.3 Peri
Peri adalah istilah yang sering digunakan pada cerita rakyat, dongeng, fiksi
untuk menggambarkan
mahluk yang memiliki kekuatan gaib yang kadang kala turut campur dalam urusan-urusan manusia.
Di Indonesia istilah peri sering digunakan dalam penerjemahan tokoh yang menggambarkan elf atau
fairy
(istilah dalam bahasa Inggris) dalam cerita fiksi maupun dongeng-dongeng dari Eropa. Pada
kisah fiksi modern karakter Peri sering dipinjam dari versi aslinya dan digunakan dalam kisah fiksi
fantasi masa kini dengan berbagai variasi penggambaran tergantung oleh penulis atau penciptanya.
Peri digambarkan sebagai roh atau jin yang mirip dengan manusia,dan juga dipercayai sebagai
jelmaan dari roh atau jin yang berwujud sebagai perempuan cantik yang senang menggangu,di
inggris sekitar
tahun 1592 oleh shakespeare peri digambarkan sebagai siluman yang menjelma
menjadi perempuan cantik yang bersayap.
Peri Sebagai karakter pembanding dan acuan untuk
referensi dan
identifikasi visual serta sifat
karakter dari bidadari.
2.3.4.4 Pengaruh dongeng terhadap anak dan orang tua
Dengan menonton bersama akan timbul pertanyaan dari anak yang merasa penasaran dengan
penokohan dan sedang berusaha memahami cerita,dari sisi psikologis
yang ada di dalam buku
“sucsess with family” media dongeng sangat efektif untuk mendekatkan hubungan orang tua dan
anak,sambil menjelaskan orang tua bisa merangkul anak dan memberikan penjelasan terhadap cerita
dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak sehingga anak merasa nyaman. Selain itu dongeng
memiliki banyak
sekali manfaat untuk anak, diantaranya mengajarkan anak nilai morak yang
baik,mengembangkan daya imajinasi anak, menambah wasan anak, sebagai media hiburan bagi anak,
dsb.
  
17
2.4  Minangkabau
pencarian materi yang berguna sebagai acuan untuk mengenal budaya minagkabau, terutama dalam
hal visual yang nantinya akan penulis implementasikan kedalam penceritaan.
Gambar 2.4 Budaya Minangkabau
2.5 Data Produk
2.5.1 Animasi 3D 
Animasi 3D atau
CGI (Computer Generated Imagery),
ada media yang memberikan ilusi gerakan
menggunanakan urutan gambar diam yang dihasilkan dari data 3 dimensi. Animasi 3D memanipulasi
objek 3 Dimensi dengan menggunakan berbagai macam teknik dalam animasi
3D seperti reactor,
partikel, rigging, dsb. Animasi 3D menggunakan kamera virutal sehingga memungkinkan untuk
bebas mengekpresikan kreatifitas terutama dalam cinematography.
2.5.2 Film pendek (short movie)
Film pendek adalah film yang memiliki tantangan tersendiri oleh para pembuat film, dimana pesan
harus dapat tersampaikan kepada penonton,  dalam durasi film yang singkat. Film pendek mulai lahir
  
18
pada tahun 1910 di amerika. Di amerika film pendek berdurasi 20-40 menit, bahkan di Eropa dan
Australia film pendek harus berdurasi 1-15 menit saja. Genre pertama yang muncul dalam format
film pendek adalah komedi, seperti aktor komedi charlie chaplin
yang terkenal melalui film pendek
ber genre komedi pada era tersebut. Pada tahun 50an, film pendek mulai memasuki pertelevisian
termasuk film kartun, yang populer ditayangkan pada saat itu.
2.6  Pembanding
2.6.1 Dalam Negri 
Didalam negri sendiri film animasi pendek bisa dikatakan masih jarang, belum berkembangnya
industri animasi sebagai sebuah industri profesional di indonesia membuat minat terhadap pembuatan
film animasi bisa dikatakan masih sedikit, namun munculnya festival-festival film di indonesia dapat
memberikan motivasi bagi masyarakat untuk berpartisipasi didalamnya.
sehingga popularitas film
pendek mulai terangkat karna banyak yang mengapresiasi. Salah satunya adalah film pendek berjudul
hebring.
2.6.2 Luar Negri 
Untuk luar negri film animasi pendek sangat beragam yang sangat terkenal adalah film-film pendek
karya studio pixar, seperti partly cloudy, geri’s game,
lifted
. dan juga ada karya-karya animasi
pendek dari the animation workshop, yang berlokasi di
Salah satu karya nya
adalah animasi pendek berjudul “wing”.
Gambar 2.5 Cuplikan animasi pendek lifted dan wing
  
19
2.7 Target Audience
2.7.1 Target Primer 
  Adapun target audience dari short animation ini adalah anak-anak berusia 5-11
tahun.
yang
memiliki ketertarikan cerita-cerita imaginatif,
kartun,
cerita bergambar,
dan
masih dalam tahap
pengembangan etika serta masih memerlukan pengajaran tentang nilai-nilai kehidupan
2.7.2 Target Sekunder 
Target sekunder dari short animation ini adalah laki-laki atau perempuan berusia 23-35 tahun,
memiliki kerertarikan terhadap media visual, memiliki sifat sebagai pembicara yang baik, serta
menyenangi anak kecil.
2.8 Analisa 
2.8.1 Pertimbangan Pengambilan Cerita
       Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sebuah pembelajaran, guna pembentukan
sikap dan etika.
Salah satunya adalah melalu pesan-pesan moral yang diselipkan dalam cerita
dongeng, yang tentunya berdampak positif bagi siapa saja yang menontonnya. Cerita bidadari
bintang penulis
anggap sebagai cerita yang penceritaannya ringan,
sehingga mudah dimengerti,
dan
membuat orang berimajinasi dengan bentuk visal apabila membaca ceritanya sampai
habis.
Oleh
karena itu penulis ingin memberikan alternatif penyampaian pesan moral yang tergandung di dalam
dongeng bidadari bintang, melalui media short animation. cerita dalam dongeng ini kurang di
apresiasi dalam media visual berupa gambar atau pun film. Penulis sendiri menggangap cerita ini
sangat menarik dan pada setiap karakterknya menyampaikan pesan yang dikaitkan
dalam satu cerita.
Cerita ini sangant inspiratif,
walaupun bersifat imagitantif tetapi pesan yang di dapat bisa
diaplikasikan di kehidupan nyata untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
  
20
2.8.2 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat  
    2.8.2.1 faktor pendukung
1. Menjadi salah satu media tontonan berisi pesan untuk pembentukan karakter anak                        
sedari kecil.
2. Animasi yang dipakai sebagai media penyampaian sedang banyak diminati.
3. Cerita yang ditawarkan dianggap sangat bermanfaat bagi target audience.
4. Minimnya film untuk anak di indonesia menjadi kesempatan untuk berpartisipasi.
    2.8.2.2 faktor penghambat
1. Masyarakat yang lebih tertarik dengan animasi luar negri.
2. Harus bersaing dengan
tontonan yang semakin beragam,bahkan bisa saja mengalihkan  
target audience primer nantinya.
3. Minimnya pengalaman dalam pembuatan film.