Home Start Back Next End
  
7
Gambar 2.3
Wayang kulit
2.2.4
Pengertian Cerita Misteri
 
Cakupan cerita misteri itu luas, tidak hanya berkisar dalam hal gaib saja.
Menurut Sue Grafton dalam pendahuluan di buku  Writing Mysteries,
mengatakan
bahwa genre (baca: jangre) misteri itu memayungi banyak subgenre seperti: traditional
whodunit, the private eye, the classic puzzle, the police procedural, action/adventure
(bisa diartikan sebagai cerita petualangan), thriller, espionage
(cerita mata-mata), 
pyschological dan romantic suspense. Jadi sebenarnya, cakupan cerita misteri itu bisa
luas sekali.
 
Cerita misteri itu bertujuan untuk memecahkan sebuah teka-teki yang diletakkan
di halaman awal. Misalnya, ditemukan sebuah mayat di depan Istana Merdeka. Yang
harus dilakukan tokoh dalam cerita misteri itu adalah mencari tahu siapa pelakunya dan
juga alasan melakukannya. Apakah itu ada hubungannya dengan keamanan negara (ini
akan jatuh pada cerita misteri mata-mata). Atau mungkin akan jadi cerita suspense atau
mungkin malah awal dari sebuah petualangan?
 
Pada akhirnya, sebuah cerita misteri yang menarik haruslah memberi kepuasan
kepada pembaca. Itu bisa berarti pelaku akhirnya tertangkap atau mungkin ada alasan
mengapa pelaku membunuh korban. Tapi tidak berarti pelaku harus tertangkap, karena
bisa jadi, pelaku tetap bebas karena hukum yang berlaku dan lain-lain. Penulis yang baik
harus bisa menjelaskan mengapa akhir ceritanya haruslah seperti itu.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter