6
Senada dengan Adez, Popy bisa memahami alasan pengelola televisi kita membeli film animasi
produk luar negeri. Gampangnya, dengan Rp. 5 juta-an stasiun televisi sudah bisa mendapatkan satu
episode film animasi. Jika memproduksi sendiri, biaya yang dikeluarkan bakal lebih 10 kali lipat.
"Sekali produksi untuk satu episode saja para animator bisa menghabiskan biaya sebesar Rp. 75 juta,"
kata Popy.
Usaha kalangan animator menembus stasiun televisi tak semua semulus Red Rocket. Film Mr.
Pito hasil racikan Hellomotion yang ditayangkan TransTV tak begitu sukses dari segi rating. Menurut
Wahyu Aditya, President Director Hellomotion, yang merupakan sekolah animasi di Jakarta ini,
dirinya belum berminat untuk kembali membuat film animasi. Buruknya rating yang didapat bakal
menjadi bahan kajiannya.
Namun demikian, usaha Wahyu memperkenalkan hasil karyanya tak berhenti sampai di situ.
Kini, pria yang juga menjadi staf pengajar di Hellomotion ini, langsung turun ke pasar menjual film
animasinya dalam format VCD dan DVD. Sejauh ini, respon pasar nampaknya positif. "Buktinya, ada
lho temanku yang sekarang ini bisnis membuat VCD dan DVD animasi untuk anak-anak sekolah play
group. Kalau dihitung-hitung sehari ia bisa mendapatkan Rp. 25 jutaan," katanya.
Rekannya menghindari kerja sama dengan stasiun televisi, Riza malah mendatangi satu persatu
stasiun-stasiun televisi lokal. Hasilnya cukup menggembirakan, menurut pria yang juga
menjabat
head of animation department di Cyber Media College ini. Beberapa stasiun televisi lokal sepakat
bekerja sama dengannya, sehingga persoalan biaya dapat teratasi. Kalau pendanaan proyek
pembuatan film animasi dilakukan secara keroyokan tentunya jadi tidak berat.
Masih menurut Riza, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membuat kerjasama dengan
stasiun televisi, karena dengan munculnya banyak stasiun televisi baru otomatis membutuhkan
banyak program baru. "Untuk bisa tayang di televisi lokal saja aku sudah bangga kok. Sekarang ini
sih yang penting nyoba dulu deh," katanya.
Kalangan animator juga harus pintar-pintar membaca pasar. Saat ini terjadi pergeseran segmen
pasar film animasi. Kalau dulu, film animasi identik dengan segmen pasar anak-anak. Kini, Dora the
Explorer dan Spongebob Squarepants, juga menjadi tontonan remaja, bapak-bapak, ibu-ibu, nenek-
nenek. Ini mengisyaratkan betapa besarnya pangsa pasar film animasi. Sadar akan hat itu, Riza kini
tengah menyiapkan sejumlah film animasi untuk kalangan ABG dan dewasa. Karena segmen
pasarnya ABG ke atas, maka cerita yang diangkat seputar kisah percintaan anak muda.
|