Home Start Back Next End
  
Pengembangan kamera gerak dan projector oleh Thomas Alfa
Edison serta para penemu lainnya semakin memperjelas praktika dalam
membuat animasi. Animasi akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah
walaupun masih menjadi “barang” mahal pada waktu itu. Bahkan Stuart
Blackton, diberitakan telah membuat membuat film animasi pendek
tahun 1906 dengan judul “Humourous Phases of Funny Faces”,
dimana
prosesnya dilakukan dengan cara menggambar kartun diatas papan tulis, lalu
difoto, dihapus untuk diganti modus geraknya dan di foto lagi secara
berulang-ulang. Inilah film animasi pertama yang menggunakan “stop-
motion” yang dihadirkan di dunia.
Pada awal abad ke dua puluh, popularitas kartun animasi mulai
menurun sementara film layar lebar semakin merajai sebagai alternatif
media entertainment. Publik mulai bosan dengan pola yang tak pernah
berganti pada animasi tanpa didalamnya terdapat story line dan
pengembangan karakter. Apa yang terjadi pada saat itu merupakan kondisi
dimana mulai terentang jarak antara film layar lebar dan animasi, kecuali
beberapa karya misalnya Winsor McCay yang berjudul Gertie the Dinosaur,
1914. McCay telah memulai sebuah cerita yang mengalir dalam animasinya
ditambah dengan beberapa efek yang mulai membuat daya tarik tersendiri.
Hal ini juga mulai terlihat pada karya Otto Messmer, Felix the Cat.
Plots? We never bothered with plots. They were just a series of gags strung
together. And not very funny, I’m afraid.” Dick Huemer, 1957
Pada era ini, cerita animasi masih banyak terpengaruh pola cerita
klasik, mungkin masih terasa hingga saat ini. Tipikal ceritanya selalu dengan
tokoh yang menjadi hero dan musuhnya. Industri animasi mulai kembali
menanjak di Amerika manakala komersialiasi mulai merambah dunia
tersebut. Cerita and strory line pun mulai beragam disesuaikan dengan
demand publik. Industri-industri film raksasa mulai membuat standardisasi
animasi yang laku di pasaran. Biaya produksi pun dapat ditekan dan tidak
setinggi dulu. Akhirnya kartun mulai memasuki era manufaktur
dipertengahan abad ke dua puluh.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter