BAB 2
DATA DAN
ANALISA
2.1.
Sumber Data
Data
dan Informasi yang
dipakai dalam
pembuatan tugas akhir
ini diperoleh
dari
beberapa
sumber,
antara
lain :
1. Data Sumatif : Berasal
dari survey, artikel
internet
2. Data
Forumulatif
:
Berasal dari
contoh buku
cover album,
internet
dan
wawancara
langsung
dengan beberapa narasumber
dalam
industri.
Seperti
Rizma arizky sebagai
Manager
Band,
FOUR ON
THE FLOOR (Bram,
Jodi,
Rio,
Dony), Media,
Radio
serta Pemusik
yang pernah
bekerja sama.
2.1.2 Wawancara
Penulis menyadari
bahwa diperlukannya
sebuah
wawancara pendek
untuk
mendapatkan
informasi
lebih
jauh
lagi tentang Four on the Floor, Dengan
cara
wawancara langsung
dengan para
anggota
band tersebut yang dilakukan
pada
tanggal
2
Oktober 2011.
2.2Data Proyek
2.2.1 Four On The Floor
Four
on The Floor
terbentuk
pada tahun
2008 februari yang
berawal
dari
pertemanan
dan interest
pada
musik
dengan
genre yang
sama.
Mereka
saling
membuat
dan menshare
lagu
buatan
masing
masing dan seiring waktu dan
bertambahnya
ide dari
masing - masing
personil mereka membuat salah
satu lagu
untuk
dimasukkan demo
yang dikirim ke Java Jazz festival
2008. Meskipun
belum
diterima audisi dikarenakan
kurangnya
persiapan
pada waktu itu. Setelah
itu mereka
mulai
membuat
materi
lagu,mengirim
demo
ke radio
dan
media,
mengikuti
3
|
4
Gig Indie dan akhirnya mereka mulai dikenal oleh publik, teman masing masing
dan akhirnya mereka selesai membuat single berjudul Kau.
Lagu tersebut berhasil masuk ke jajaran Nu Buzz, sebuah program milik
radio Prambors yang mengkhususkan musik Indie dan artist baru. Dengan lagu
tersebut, mereka juga berhasil memikat owner dari radio OZ dan mereka diajak
untuk bermain meramaikan festival musik dari radio tersebut di Bandung. Dengan
berlanjutnya rutinitas band tersebut dari radio, merekapun mulai mengikuti
perkembangan musik indonesia mulai dari acara musik kecil lokal sampai acara
festival international. Setelah satu tahun mereka solid dengan bandnya, mereka
ditarik oleh salah satu digital label indie di Amerika Serikat karena ketertarikan
label tersebut pada materi lagu mereka yang diunggah di myspace.
Four on the floor, band yang terdiri dari 4 orang yaitu Bramastyo
Harimukti sebagai Vokalis, Henrio Respati sebagai gitaris, Dony Harris sebagai
bassis dan Jodi Rosaindra sebagai pemegang controller serta synthesizer.
Mereka semua berbagi rasa mirip dengan jenis musik tertentu, yang biasa
disebut "Crossover Jazz", yang tercermin pada musik mereka. Musik mereka
adalah campuran dari musik Jazz dan Musik dengan instrumen modern dipadukan
sehingga membuat musik mereka cukup unik di sana.. Tidak banyak seniman yang
memainkan musik serupa di negara mereka-Indonesia.
Nama Four on the Floor sendiri diambil karena 4 orang member utama
dalam band tersebut serta Four on the Floor sendiri yang berarti musik dengan
house beat ketukan 4/4 dalam istilah musik.
Crossover jazz sendiri menurut Glen Nanlohy, seorang pengamat dan
pemusik dalam genre yang sama bahwa jika diambil mudahnya, crossover jazz itu
adalah jazz yg "menyeberang".DBisa jadi dia 'nyeberang ke house, techno, hiphop,
latin, nusoul, ambient, pop, electro even drum n bass dan masih banyak
|
5
lagi.DDJadi bisa dibilang crossover jazz itu bukan suatu genre baru. Its been
there for so long. Hanya penggunaan kata "Crossover" itu yg baru. Selebihnya
yang ada didalamnya adalah musik yang selama ini sudah kita nikmati.DDHanya
saja, untuk memudahkan pengelompokannya di pakailah istilah Crossover .
Yang artinya smakin luas daripada kalau kita bicara nujazz atau nusoul atau
jazzhouse, dll.DPenggunaan kata crossover untuk menghilangkan kesan
"segmented".D D
Platformnya memang jazz, tetapi sub genre pendukungnya cukup
beragam.DDDan kita bisa liat perbedaan orang yang datang ke festival atau konser
crossover jazz dengan festival lainnya, mulai dari yang masih pake seragam
sekolah, kantor, clubbers, musicians, art society, models, even business people.
Semuanya jadi satu.DDisini terasa sekali kalau musik itu adalah bahasa universal,
dan tidak memandang tingkat ekonomi,usia,gaya hidup, dll.
Berikut beberapa opini dari website yang meliput live atau kegiatan
bermusik, Label, Pemusik, media partner serta orang di radio yang sudah pernah
bekerja sama maupun mendengar serta melihat Live dari band Four on The Floor
itu sendiri.
Jazzuality.com - Four on the Floor Consist of Bramastyo H (vocal), Jodi
P. Rosaindra (Jodi), Dony Harris (bass), and Henrio Respati (guitar). Heres the
equation of their music : House Groove added by soul and multiplied by jazz equal
to Live Soulful House. Jazzanova, Kyoto Jazz Massive, Jazztronik and Mondo
Grosso are few artist which been their influences. They already sign with USA
label named, Soul Shift Music. Not many artist in indonesia, play this unique
genre. Hopefully a lot of people can catch their big passion in this genre.
K. Harsynta, Indika FM - Four on the Floor sebuah group ber-ganre jazz
alternatif yang memiliki nada yang easy listening, mudah untuk dicerna dan bisa
menjadi pilihan bagi yang bukan pendengar jazz sekalipun, karena unsur jazz yang
|
6
ada pada group ini tidak terlalu kental. terdapat unsur funk, pop, bossa, soul,
smooth jazz dan bisa terdengar di beberapa lagunya.
Disini saya melihat adanya inovasi yang dilakukan dengan eksplorasi
musik yang cukup banyak beragam namun tidak berlebihan dan terdengar
berkualitas. Walaupun berlabel indie, group ini terlihat berusaha mendekati pasar
indonesia dengan mengeluarkan beberapa lagu (termasuk single-nya) yang
berbahasa indonesia dan terdengar sedikit lebih jazz pop alternatif dan terdengar
bermain aman, sedangkan lagu-lagu lainnya terdengar lebih mencoba
bereksplorasi dan berani dalam memainkan nada dan tempo. cukup menarik untuk
di dengar dan bisa dibilang menjadi hal yang fresh bagi industri musik Indonesia.
Ryo Wicaksono, Trax FM - Four on the floor sangat cocok untuk kuping
orang Jakarta, di tengah kegiatan yg padat dan juga kemacetan Jakarta yg sering
bikin kita marah2 dan ngomong jorok di mobil, kita butuh musik seperti Four on
the floor. Dengan beat yg simple, sound yg chill, dan melodi gitar yg selalu
menjadi hook di tiap lagu, Four on The Floor bisa eksis di dunia musik Indonesia.
Jimi Multhazam, The Upstairs - Komposisi milik Four On The Floor ini
cukup unik. Memainkan standard Jazz dengan beat electronic, Chill Out. Ide
mereka telah membuat Jazz menjadi ringan untuk di dengar tanpa mengurangi
essensi khas Jazznya.
Gerald Situmorang, Sketsa - Musik Four on The Floor adalah musik yang
akan membuat anda berdansa dan bernyanyi secara bersamaan! Warna Baru bagi
belantika musik Indonesia.
Caesar, SOULVIBE - Personil Four on The Floor (FOTF) pertamakali saya
kenal pada 19 Maret 2008, hari itu sangat berkesan, karena hari itu adalah
pertamakalinya DYZTRK, sideproject saya yang mengusung musik
elektronik/chiptune mendapat kesempatan untuk tampil di sebuah event bernama
|
7
Bit Velocity di EMAX Kemang. Siang harinya ketika saya hendak melakukan
soundcheck, FOTF mendapat kesempatan untuk soundcheck terlebih dahulu,
ketika mereka mulai memainkan musiknya, saya berpendapat bahwa band ini
cukup unik karena mereka berhasil memadukan instrumen musik live dan digital,
beberapa lagu ciptaan mereka sendiri terdengar sangat asik dan terasa seperti
musik racikan luar negeri, saat itu mereka juga me-remix lagu dari band Tortured
Soul berjudul Fallin Love, remix nya terdengar asik dan sentuhan suara Bram
membuat musik yang terdengar menjadi sangat khas FOTF. Sejak hari itu, saya
jadi saling kenal dengan pesonil FOTF, terlebih lagi rata-rata mereka adalah
Binusian, sama seperti saya.
Pada beberapa event berikutnya, seperti Ruang Tamu yang diadakan di
Brewww Kemang, DYZTRK kembali sepanggung dengan FOTF, pada suatu
waktu FOTF membuat sound system menjadi semakin enak didengar karena
mereka menyewa sepasang subwoofer. Penampilan mereka dilengkapi dengan
seorang drummer bernama Carlos, permainannya sungguh nge-blend dengan
musik FOTF, membuat irama musik mereka mejadi lebih asik dan seru ketika
didengar dan dilihat.
David Karto, Demajors Label ( March 2001-present) Musik yang didasari
oleh dance elektronik tetapi lebih mengacu kepada jazz, soul, funk tetapi tidak all
over menjadikan sebuah crossover dari semua genre tersebut. Jenis musk yang
baru, danceable tetapi tetap bisa dinikmati dan dinyanyikan. Prospek kedepan akan
bisa terlihat jika mereka sudah bisa menjadikannya trendsetter untuk
menghilangkan pasar yang masih sangat mainstream sedangkan musik ini masih
bisa dibilang minoritas atau community based. Mereka akan lebih bagus lagi jika
memiliki live yang atraktif , konsisten dan bisa menunjang musik serta skill
mereka.
|
8
Beberapa acara yang diikuti sejak berdirinya band ini adalah sebagai
berikut :
-
Bit Velocity
-
Pop on the air by Oz Radio
-
Plaza desain Binus 2008
-
Ruang tamu
-
Jakarta International Soulnation Festival 2008
-
31
st
Jazz Goes to Campus
-
Big 20 on Nubuzz 1.2
-
Oz Amazing
-
SGU Night 2009
-
Santai bareng Cething
-
Jakarta international Java Jazz festival 2009
-
Jakarta international Java Jazz festival 2010
-
Jakarta international Java Jazz festival 2011
-
CGT 2009
-
Sundaze Park 2009 PIK
-
Davidoff Classic Music Destination
-Asia Pacific Radio Eigekai Japan
-
Jajan Jazz
-
Martin Denev Album Launched Party at Hyatt Hotel
-
Number 1 chart for 1 month in Trax radio new comer
-
Big 10 on Asian Worldwide Festival Singapore 2009 by Gilles Petterson
|
9
2.2.1.1 Misi
Mempopulerkan dan memperkenalkan suatu jenis musik yang berbeda
dengan musik Jazz yang dikenal selama ini.
2.2.1.2 Visi
Membuat Jenis atau Genre musik tersebut identik dengan band ini.
2.3 Target Konsumen
2.3.1 Target Konsumen Primer
a. Demografi
-
Pria dan Wanita
-
Usia 21- 40
-
Kelas Sosial : B A+
-
Profesi : Businessman, Art Society, Socialite, Musician, DJ,
Student
b. Geografi
Masyarakat Urban dan Kota besar
c. Psikografi
Personality
-
Peduli dengan musik yang berkualitas
-
Up to date
Behavior
-
Penikmat Musik
-
Selera musik tinggi
-
Berpendidikan dan open minded
-
Senang ke Mall atau tempat sosialisasi
-
Art society
-
Menyukai musik Indonesia yang berkualitas
|
10
Lifestyle
-
Menonton Festival Musik
-
Selektif dalam memilih dan mendegarkan musik
-
Idealis
-
Konsumtif
2.3.2 Target Konsumen Sekunder
d. Demografi
-
Pria dan Wanita
-
Usia 15 20
-
Kelas B A
e. Geografi
Daerah Kota dan Sekitarnya
f. Psikografi
Personality
-
Suka dengan musik indonesia
-
Suka dengan fashion show dan dance scene
Behavior
-
Penikmat Musik
-
Mobile dan up to date akan segala hal
-
Senang ke Mall atau Cafe
Lifestyle
-
Menonton Festival Musik
-
Suka dengan sesuatu yang baru
-
Suka musik indie
|
11
2.4 SWOT
Strength
-
Fresh dan Inovatif
-
Fleksibel dalam bermusik dalam segala tempat
-
Wawasan musik luas dan beragam
-
Tampilan Musiknya
Weakness
-
Musik yang Terbatas penggemarnya dalam lingkup publik.
-
Belum adanya promosi untuk launching album perdana mereka.
Opportunity
-
Musik jazz sedang naik kembali dengan adanya festival festival lokal
maupun internasional
-
Musik yang bisa digabungkan dengan dance dan club scene yang
sedang marak di ibukota
-
Bosannya dengan musik lokal yang sejenis dalam industri saat ini
-
Formasi anak muda pada personilnya yang bisa memikat seluruh kalangan
tidak hanya dari sasaran konsumen
Threat
-
Tekanan dari industri yang dapat menyebabkan kualitas musik four on the
floor yang unik menurun.
-
Target konsumen yang sama dengan band band musik jaman sekarang
yang merambah dan menyebutkan diri mereka Nu Jazz
|