BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berkaitan
dengan jaringan secara mendasar dan bersifat umum dimana akan membahas mulai
dari pengertian
internet,
hingga
membahas
perangkat
keras
dan perangkat
lunak
yang sering digunakan dalam membuat suatu jaringan.
2.1.1
Pengertian Internet
Menurut Sejarah Komputer (2010, Sejarah dan Perkembangan
Internet), perkembangan teknologi yang maju begitu pesat di awal tahun 70-
an membuat sistem komunikasi dan komputer berkembang begitu cepat. Hal
ini membuat dunia industri terus berlomba untuk menemukan teknologi baru
dan memproduksinya secara masal. Dengan memadukan teknologi
komunikasi
dan
komputer,
maka
terbentuk satu cabang ilmu baru yang
disebut internet.
Internet merupakan jaringan global yang besar dan sangat luas dimana
setiap
komputer
saling
terhubung
satu
sama
lainnya dari satu negara ke
negara lainnya di seluruh dunia dan berisi segala macam informasi.
Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang
berarti
hubungan
dari
banyak
jaringan komputer dengan berbagai tipe dan
jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit, dan
lainnya.
7
|
8
Untuk dapat
menggunakan
fasilitas
internet,
kita
harus berlangganan
ke
salah satu
ISP
(Internet
Service
Provider).
ISP
ini
biasanya
disebut
penyelenggara
jasa
internet.
ISP terbesar
di
Indonesia
adalah
PT.
Telekomunikasi Indonesia atau sering disebut PT.Telkom.
Dalam mengatur
integrasi
dan
komunikasi
jaringan
komputer
ini
menggunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol)
adalah yang bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja
dengan
benar.
Sedangkan
IP
(Internet
Protocol) bertugas mentransmisikan
data dari satu
komputer ke
komputer
lain.
TCP/IP secara umum berfungsi
memilih rute terbaik untuk transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu
rute tidak dapat digunakan dengan baik, mengatur dan mengirimkan paket-
paket pengiriman data.
4.1.2
Klasifikasi Jaringan
Klasifikasi jaringan menurut jangkauannya dapat dibagi menjadi tiga
jenis. Yaitu:
A. Local Area Network (LAN)
Menurut
Tanenbaum
(2003,
h16), LAN
merupakan
jaringan
pribadi yang berada di dalam gedung atau kampus yang berukuran hingga
beberapa kilometer saja (10m -1km).
|
![]() 9
Gambar 2.1 Jaringan LAN
LAN pada umumnya menggunakan kabel sebagai media
transmisi dan menghubungkan workstation, terminal, peripheral, dan
juga peralatan lainnya untuk berbagi sumber daya, serta bertukar
informasi.
LAN
tradisional
dijalankan
pada
kecepatan
10Mbps
hingga
100Mbps, sehingga terjadi kesalahan yang sangat sedikit. Sedangkan
LAN dengan teknologi baru dapat dijalankan hingga 10Gbps.
|
![]() 10
B. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut
Tanenbaum
(2003,
h18), Sebuah
MAN
merupakan
jaringan yang mencakup kota dengan jarak minimal 10km 99km.
MAN merupakan gabungan antara LAN dan WAN. Sepert WAN,
MAN merupakan gabungan dari beberapa LAN, namun pada batasan
yang
tidak terlalu besar,
misalnya antar
gedung
dalam suatu kota,
dan
MAN memiliki kecepatan akses data yang lebih tinggi dari WAN.
Gambar 2.2 Jaringan MAN
|
![]() 11
C. Wide Area Network (WAN)
Menurut Tanenbaum (2003, h19), WAN merupakan jaringan yang
mencakup daerah geografis yang luas, biasanya mencakup sebuah negara
atau benua.
Gambar 2.3 Jaringan WAN
WAN menginterkoneksikan LAN serta menyediakan akses ke host
atau server pada lokasi yang jauh. WAN sendiri dirancang untuk:
Beroperasi pada area yang luas dan terpisah.
Memungkinkan user yang terpisah jauh berkomunikasi secara
real-time.
Menyediakan
layanan ke resource
jarak
jauh
yang
terhubung
ke
layanan lokal secara full-time.
Menyediakan layanan e-mail, Internet, transfer file, dan e-
commerce.
|
12
4.1.3
TCP/IP
Menurut Bunafit Nugroho (2005, h25), TCP merupakan singkatan dari
Transmission Control Protocol, sedangkan IP merupakan singkatan dari
Internet Protocol. TCP/IP merupakan protokol standar yang dimiliki oleh
semua sistem operasi.
Semua sistem operasi yang tergolong baru telah menggunakan TCP/IP
sebagai protokolnya. Contohnya windows,
linux, dan lain-lain. TCP/IP
memungkinkan sebuah komputer dapat terhubung dalam sebuah jaringan
dimana dalam jaringan tersebut, komputer dapat bertukar
informasi dengan
komputer lainnya.
Protocol atau protokol
itu sendiri merupakan prosedur yang mengatur
beberapa fungsi yang ada pada setiap komputer. Protokol mengizinkan
adanya hubungan atau komunikasi antar komputer. Tugas dari protokol itu
sendiri
adalah
mengatur
hubungan
atau komunikasi
data
mulai
dari
komunikasi data dimulai hingga dengan komunikasi data diakhiri.
Sedangkan untuk IP, pada saat ini versi yang banyak digunakan adalah
IPv4 atau IP versi 4. Karena pengguna yang
menggunakan IPv4 ini banyak
sekali,
oleh
karena
itu pada
masa yang
akan
datang
akan
digunakan
IPv6
atau IP versi 6 untuk memenuhi kebutuhan dalam jaringan.
4.1.3.1 IPv4
Menurut
Ardi Suryadhi (2010,
Apa Perbedaan
IPv4
dan
IPv6?),
alamat
IP
versi
4
atau sering
disebut
dengan
Alamat
IPv4
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol
jaringan
TCP/IP
yang
menggunakan
protokol
IP
versi
4.
|
13
Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host
di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256
(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga
nilai maksimal dari alamat IP
versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai
host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296
host. Sehingga bila host
yang ada diseluruh dunia melebihi kuota
tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Menurut
Bunafit
Nugroho
(2005,
h27),
dalam pemakaiannya,
IP akan dibagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas A, kelas B, dan Kelas C.
Berikut pembagian IP dan IP private berdasarkan kelas:
-
Kelas A (1-126) : 10.0.0.0 - 10.255.255.255
-
Kelas B (128-191) : 172.16.0.0 - 172.31.255.255
-
Kelas C (192 - 223) : 192.168.0.0 - 192.168.255.255
Selain
ketiga
kelas diatas,
terdapat juga kelas D dan kelas E.
Kelas
D
disediakan
hanya
untuk
alamat
IP multicast.
Sehingga
berbeda dengan ketiga kelas diatas. alamat IP multicast adalah alamat
yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak
panerima.
Dengan
demikian,
alamat multicast
menjadi
cara
yang
efisien
untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa
tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat-alamat pada kelas D
yakni 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255.
|
14
Selanjutnya adalah alamat IP kelas E yang disediakan sebagai
alamat yang bersifat eksperimental atau percobaan dan
dicadangkan
untuk
masa
depan.
Alamat
IP
kelas
E yakni diawali
dengan 240.0.0.0.
4.1.3.2 IPv6
Menurut
Ardi Suryadhi (2010,
Apa Perbedaan
IPv4
dan
IPv6?),
alamat
IP
versi
6
atau sering
disebut
dengan
Alamat
IPv6
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol
jaringan
TCP/IP
yang
menggunakan
protokol
IP versi
6.
Berbeda dengan IPv4, Panjang total dari IPv6 adalah 128-bit. Dengan
total
yang
sangat
besar
tentu
saja IPv6
mampu
menyediakan ruang
alamat yang tidak akan habis dan membentuk infrastruktur routing
yang disusun secara hirarkis, sehingga mengurangi kompleksitas
proses routing dan tabel routing.
Sama seperti IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP
server sebagai
pengatur
alamat otomatis.
Jika dalam IPv4
terdapat
dynamic
address dan static
address,
maka
dalam
IPv6,
konfigurasi
alamat
dengan
menggunakan
DHCP
Server dinamakan
dengan
stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat
IPv6
tanpa
DHCP
Server
dinamakan
dengan stateless
address
configuration.
|
15
4.1.4
Perangkat Keras Jaringan
Menurut Bunafit Nugroho (2005, h22), perangkat keras jaringan selalu
dibutuhkan pada setiap
hal yang berkaitan dengan komputer.
Dalam hal ini
komputer juga dapat disebut perangkat keras karena memiliki peran penting
dalam jaringan.
Berikut
ini merupakan contoh-contoh perangkat keras
yang diperlukan
dalam jaringan :
-
Modem
Modem berasal
dari kata Modulator
Demodulator. Modulator
merupakan
bagian
yang
mengubah
sinyal
informasi
kedalam sinyal
pembawa
dan
siap
untuk
dikirimkan,
sedangkan
Demodulator adalah
bagian yang memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa yang
diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh
penerima.
-
Kartu LAN
Kartu
LAN
atau
NIC
(Network Interface
Card)
merupakan
perangkat
keras
yang
sangat
dibutuhkan
untuk
menghubungkan
antara
satu komputer dengan komputer lain atau perangkat lainnya. Kecepatan
kartu LAN berbeda-beda, antara 10Mbps hingga 1Gbps.
-
Hub
Hub adalah salah satu terminal yang sering digunakan dalam
jaringan. Fungsi hub adalah untuk menghubungkan setiap node atau
|
16
komputer yang akan terhubung dalam jaringan yang akan dibangun. Hub
biasanya
digunakan dalam topologi
star dimana
hub
dijadikan
terminal
yang dapat membagi koneksi dari satu komputer ke komputer lainnya.
Pada hub, jumlah RJ45-Female-nya bervariasi, yaitu berjumlah 4, 8, 12,
16 dan kelipatannya.
-
Switch
Selain hub, terminal lain yang dapat digunakan untuk
memparalelkan workstation
adalah
dengan
switch.
Fungsi dari
hub dan
switch adalah sama, yaitu sama-sama mensentralisasikan koneksi jaringan
antar-PC dalam satu
jaringan. Namun
switch
memiliki
kelebihan
dalam
daya hantar data.
-
Bridge
Bridge
merupakan
alat
yang digunakan untuk menyederhanakan
sebuah jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil. sehingga dapat
membuat menjadi lebih efisien. Selain itu, bridge juga dapat digunakan
sebagai perantara atau jembatan yang dapat menghubungkan jaringan-
jaringan dengan media transmisi yang berbeda.
-
Repeater
Repeater biasanya digunakan untuk
jaringan yang cakupannya
cukup
luas
seperti
MAN.
Repeater
memiliki
fungsi sebagai
alat
untuk
|
17
memperkuat sinyal yang berasal dari jaringan LAN yang terhubung
cukup jauh.
-
Router
Router merupakan alat yang digunakan untuk melewati informasi
dari satu jaringan menuju jaringan lain yang mungkin memiliki banyak
jalur diantara keduanya. Alat ini dapat dibilang mirip dengan bridge.
4.1.5
Definisi Open source
Menurut Budi Rahardjo (2007, Panduan Penelitian Open Source
Software), Open source adalah perangkat lunak yang dikembangkan dengan
source code yang terbuka atau dapat digunakan oleh siapa saja. open source
identik
dengan
free
software.
Dengan
open
source
kita dibebaskan untuk
menjalankan
program untuk
keperluan
apapun.
Selain
itu
kita
juga
dibebaskan
untuk
mengakses
source
code program
sehingga
dapat
mengetahui
cara
kerja
program tersebut.
Kita
juga
diperbolehkan
untuk
mengedarkan
program dan
bebas
untuk
memperbaiki
program tersebut.
Sehingga banyak keuntungan yang didapatkan dari open source ini.
Di Indonesia open source dapat memberikan keuntungan tersendiri.
Open source
dapat mengurangi tingkat pembajakan terutama pembajakan
software berbayar. Karena dengan open source kita dapat mendapatkan dan
mengembangkan
software sesuai dengan kebutuhkan kita tanpa harus
memikirkan biaya.
|
18
Kemudahan untuk mendapatkannya, tentu saja ada kekurangannya.
Tidak
semua
orang
dapat
menggunakan
open
source
karena
terdapat
berbagai
macam dan
jenis
open
source
yang
beredar.
Perlu
kemampuan
teknis yang tinggi untuk mengembangkan sebuah open source.
Salah
satu
contoh sistem
operasi
yang berbasis open source adalah
Linux. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut tentang linux.
4.1.5.1 Sejarah Linux
Menurut
Eribowo (2010, h1), sebelum kita membahas
Ubuntu,
OpenSuse, Debian, alangkah baiknya kita membahas Linux itu
sendiri.
Linux
adalah
sebuah
sistem operasi
yang
diciptakan
oleh
Linus Torvalds.
Pada tanggal 26 Desember 1969 di Helsinski, Finlandia lahirlah
seorang Linus Benedict Torvalds. Dia merupakan seorang yang
jenius yang menciptakan sebuah sistem operasi berbasis open source.
Berawal dari mencoba sistem UNIX, namun karena mahalnya sistem
operasi tersebut dan source code nya sudah tidak tersedia lagi secara
bebas,
Linus
kemudian
mencoba
sistem operasi
MINIX
yang
merupakan akronim dari Minimal UNIX yaitu
tiruan sederhana dari
sistem operasi UNIX.
MINIX
dibuat
oleh
profesor
Andrew
Tanembaum untuk
mengajar
mahasiswanya
tentang
cara
kerja
internal
sistem operasi.
Tanembaum juga dikenal sebagai pengarang bahasa pemrograman C.
Source code MINIX sendiri
tersedia di buku dan disket yang dapat
|
19
dibeli, akan tetapi hak distribusi dan penggandaannya dikendalikan
oleh penerbit buku Prentice Hall.
Kurangnya
fitur
yang dimiliki oleh sistem operasi MINIX dan
kebijakan tentang tidak bolehnya ditambahnya fitur-fitur pada operasi
MINIX membuat Linus frustasi hingga akhirnya dia
mengembangkannya menjadi sistem operasi baru yang disebut
LINUX (akronim dari Linus MINIX).
Tindakan
selajutnya
adalah
mengirimkan e-mail
yang
isinya
mengharapkan kerjasama dari komunitas-komunitas yang ada. Dan
tidak disangka, pesan tersebut mendapat respon dan tanggapan yang
liar
bias,
yang
bahkan
tidak
terpikirkan oleh Linus sendiri.
Programmer-programmer yang hebat dari seluruh dunia saling bahu-
membahu
mengembangkan
sistem operasi tersebut
hingga akhirnya
menjadi sebuah sistem operasi yang siap digunakan oleh masyarakat
banyak.
4.1.5.2 Distro Linux
Menurut Eribowo (2010, h7), distro disini maksudnya bukan
sebuah toko yang menjual barang. Distro Linux adalah sebutan untuk
semua sistem operasi yang menggunakan kernel Linux. Berikut
merupakan distro-distro linux:
-
Ubuntu
Ubuntu
merupakan distro
linux
yang
paling
populer
diantara distro-distro
lainnya. Sifatnya
yang stabil dan user
|
20
friendly membuatnya sangat diminati oleh banyak
pengguna. Ubuntu
juga
merupakan distro paling cocok
untuk
pengguna
awam
karena
banyak
forum-forum yang
membahas
Ubuntu
sehingga
tersedia banyak tempat untuk
bertanya.
-
Opensuse
Opensuse pertama
kali
dipublikasikan
pada
tahun
1992 oleh empat orang pecinta linux berkebangsaan jerman
yaitu,
Ronald
Dyroff,
Thomas Fehr,
Hubert
Mantel,
dan
Burchard Steinbild. SUSE merupakan kepanjangan dari
Software und System Entwicklung.
-
Fedora
Fedora pertama kali diriliis pada tahun 1995.
Walaupun dirilis sejak lama
namun fedora populer sejak
tahun 2004.
-
Debian
Debian merupakan GNU linux pertama kali
dipublikasikan. GNU linux merupakan sebuag project non-
komersil yang dikembangkan secara bersama-sama oleh
ratusan programmer.
|
21
-
Mandriva
Mandriva
linux
pertama
kali
diluncurkan pada
tahun
1998
oleh
Gael
Duval.
Awalnya
mandriva
merupakan
olahan dari RedHat dengan berbagai macam tambahan,
namun lambat laun mandriva memiliki fungsi-fungsi dan
sentuhan tambahan yang membuatnya menjadi user friendly.
-
Pclinux OS
Pertama kali diluncurkan oleh Bill Reynolds pada
tahun 2005.
-
Slackware
Distro yang diciptakan pada tahun 1992 ini merupakan
salah satu distro linux yang berhasil bertahan hingga kini.
-
Gentoo Linux
Gentoo diluncurkan pada tahun 2000 dan linux ini
mengizinkan pengguna
untuk
meng-compile
sendiri source
code
mereka sehingga
linux
ini lebih diperuntukan untuk
pengguna lanjut.
|
22
-
LinuxMint
LinuxMint merupakan linux yang berbasis ubuntu dan
diluncurkan pada tahun 2006 oleh seorang kelahiran
perancis.
-
Centos
Centos pertama kali dipublikasikan pada tahun 2003
dan merupakan hasil re-build source code dari RedHat
Enterprise Linux.
4.1.6
ADSL
Menurut Telkom Speedy (2011, Sekitar ADSL), ADSL atau yang
biasa disebut Asymmetric Digital Subscriber Line
adalah salah satu bentuk
teknologi DSL atau Digital Subscriber Line. Ciri khas dari ADSL adalah
sifatnya yang asimetrik, yaitu data yang ditransferkan dalam kecepatan yang
berbeda dari satu sisi ke sisi
yang
lainnya.
Dengan asumsi sebagian
pengguna
internet akan
lebih
banyak
mengunduh
atau download
data dari
internet dibandingkan mengunggah atau upload data ke internet. Oleh karena
itu, kecepatan upstream dan downstream yang tidak sama diistilahkan
dengan asymmetric.
|
23
4.1.6.1 Sejarah ADSL
Sebelum adanya
teknologi
ADSL,
kita
mengenal
sistem yang
disebut
dial-up.
Sistem dial-up
menggunakan
kabel
telepon
sebagai
jaringan penghubung antara pelanggan dengan penyedia jasa internet.
Dial-up memiliki banyak kekurangan dalam penggunaannya, salah
satunya
dalah
rendahnya
kecepatan
dalam
mengakses
internet,
terlebih
di
waktu-waktu
tertentu
yang
merupakan
waktu
sibuk
dimana banyak orang yang menggunakan internet. Selain itu, karena
menggunakan sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan
telepon apabila sedang menggunakan internet dan rendaman juga
bisa dibilang tinggi.
ADSL merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL. DSL itu
sendiri
merupakan
teknologi
akses internet menggunakan kabel
tembaga sebagai medianya. DSL sering disebut juga sebagai
teknologi suntikan atau injection technology
yang
membantu kabel
telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. ADSL
memungkinkan untuk menerima data sampai kecepatan 1,5 hingga 9
Mbps
(downstream)
dan
mengirim
data
pada
kecepatan
16
hingga
640 Kbps (upstream).
ADSL di Indonesia mulai berkembang saat PT. Telkom
memperkenalkan produk Speedy kepada masyarakat Indonesia.
Dengan promosi-promosi yang cukup gencar, Telkom Speedy
mampu berhasil dipasarkan di kalangan rumah tangga dengan
menggunakan kabel telepon yang sebelumnya sudah ada.
|
![]() 24
Gambar 2.4 Modem ADSL
4.1.6.2 Keuntungan dan Kerugian ADSL
Berikut merupakan keuntungan dan kerugian dalam pengunaan
teknologi ADSL:
Keuntungan:
-
Dapat
tetap
bisa
menggunakan
telepon
apabila sedang terhubung
dengan internet.
-
Kecepatan jauh lebih tinggi dari modem biasa.
-
Tidak perlu kabel telepon baru, ADSL memungkinkan
mengggunakan kabel telepon yang ada sehingga dapat
meningkatkan efiensi.
-
Pembagian
frekuensi
menjadi
dua,
yaitu
frekuensi
tinggi
untuk
menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk
menghantarkan suara dan fax.
-
Beberapa
ISP
ADSL
akan
memberikan
modem
ADSL
sebagai
bagian dari instalasi secara cuma-cuma.
|
25
Kerugian :
-
Sambungan
ADSL
akan bekerja
dengan
sempurna
apabila dekat
dengan sentral telepon. Jarak yang ideal adalah 2 hingga 3 Km.
-
Sambungan ADSL lebih cepat menerima data (download)
daripada mengirim data (upload) melalui internet.
-
Kabel
tembaga
yang
sudah
tua
dapat
menurunkan
kualitas
sambungan dan menurunkan kecepatan dikarenakan hambatan
yang tinggi.
-
Air dapat mengganggu kualitas kabel apabila air tersebut terserap
kedalam kabel
dan
rumah
kabel
apabila
terendam banjir
akan
menurunkan kualitas sambungan ADSL.
-
Jasa ADSL tidak tersedia diwilayah yang tidak ada jaringan kabel
teleponnya.
4.1.6.3 Penggunaan ADSL
Adapun cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-
tama kita terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL. Seteleh
memiliki
perangkat
ADSL,
kita
harus
memeriksa
keberadaan
nomor telepon rumah kita di layanan Telkom Speedy, apakah sudah
terdaftar
atau belum.
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah,
seberapa jauh jarak antara
gardu Telkom dengan rumah kita.
Karena dalam ADSL, jarak sangat berpengaruh pada kecepatan
koneksi Internet. Setelah
memastikan bahwa
nomor telepon
sudah
|
![]() 26
terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan,
yang harus kita lakukan
selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon.
Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon,
kita menggunakan sebuah alat yang disebut sebagai
Splitter
atau
pembagi baris atau line. Splitter
ini berguna
untuk
menghilangkan
gangguan ketika kita menggunakan
modem ADSL.
Sehingga
nantinya kita tetap dapat menggunakan Internet dan menjawab
telepon secara bersamaan.
Hal
penting lain
yang
dimiliki
oleh modem
ADSL
adalah
adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses
koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem
ADSL adalah
lampu
PPP (Point
to
Point Protocol), Power, DSL.
Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet
dan USB.
Dari
tiga
lampu
indikator
yang
ada
pada modem,
yang
terpenting adalah lampu PPP dan
DSL. Di mana lampu DSL
menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line.
Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika
seseorang melakukan browsing.
Penggunaan
ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar
hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar
Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang
ditawarkan memang masih banyak mengalami
masalah, namun
|
27
adanya
ADSL dalam berkoneksi Internet
sangatlah
membantu
dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up.
4.1.7
Media Transmisi
Menurut
Belajar
PC
(2010, Jenis-jenis Media Transmisi pada
Jaringan),
media transmisi adalah media yang menghubungkan antara
pengirim data
dan
penerima
data
atau
informasi.
Dikarenakan
jarak
yang
jauh, maka data akan terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat. Dan
isyarat
inilah
yang
akan
dimanipulasi
dengan berbagai
macam cara
untuk
diubah
kembali
menjadi
data. Jenis media
yang
digunakan
ada
dua. Yaitu
dengan menggunakan sistem kabel dan menggunakan sistem nirkabel.
4.1.7.1 Media Kabel
Untuk
menghubungkan
komputer
satu dengan komputer lain
dengan
menggunakan ethernet card pada komputer maka diperlukan
kabel sebagai media transmisinya. Kabel yang banyak digunakan
sebagai
media
transmisi
jaringan
adalah
UTP
(Unshielded Twisted
Pair) dan coaxial. Namun sekarang ini sudah menggunakan kabel
optik
yang dinilai
memiliki
kelebihan
dibandingkan
jenis
UTP
maupun coaxial. Berikut adalah penjelasannya.
A. Kabel Twisted-Pair
Kabel Twisted-Pair merupakan media transmisi yang
digunakan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan
komputer lain dengan menggunakan port RJ45-Male. Kabel
Twisted-Pair dibagi menjadi dua model yaitu STP (Shielded
Twisted
Pair)
dan Kabel UTP
(Unshielded
Twisted
Pair).
|
![]() 28
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan
terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dalam
maupun luar. Kekurangannya adalah biaya yang cukup mahal
apabila
ingin
menggunakan
kabel berjenis ini dan sulitnya
instalasi dibandingkan dengan kabel berjenis UTP. Selain itu,
kekurangannya
juga pada
jaraknya
yang
hanya
mampu
hingga
100 meter. Sedangkan kabel UTP dapat menutupi kekurangan
yang dimiliki kabel STP yaitu harganya yang murah dan sangat
mudah dalam isntalasi. Kekurangan pada kabel UTP adalah
rentan terhadap
interferensi gelombang
elektromagnetik.
Kabel
UTP
dapat
digunakan
untuk
membangun
jaringan
LAN
yang
besar dengan terminal berupa Hub atau Switch.
Gambar 2.5 Kabel UTP dan Kabel STP
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu:
Kategori 1 : Biasa digunakan pada koneksi telepon dan tidak
disarankan untuk transmisi data.
|
29
Kategori 2
:
Digunakan
untuk
transmisi data ISDN dengan
bandwidth maksimum 1 Mbps.
Kategori
3
:
Sering
diebut
kabel
voice
grade.
Dapat
digunakan
untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan
bandwidth 4 Mbps.
Kategori 4 : Sama seperti kategori 3 namun bandwidth pada
kategori ini adalah 16Mbps.
Kategori 5
:
merupakan kabel Twisted Pair terbaik dengan
bandwidth
100Mbps
dan
jangkauan
maksimum
hingga
100m.
B. Kabel Coaxial
Kabel selanjutnya yang akan dibahas adalah kabel coaxial.
Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk kabel antena TV.
Dahulu kabel ini banyak digunakan. Namun, sekarang sudah
banyak ditinggalkan karena kecepatannya
lebih
rendah
dibandingkan dengan kabel berjenis UTP (Unshielded Twisted
Pair). Kabel
ini biasa
digunakan
untuk
membuat
instalasi
jaringan bertopologi bun atau cincin.
|
![]() 30
Gambar 2.6 Kabel Coaxial
Apabila dibuka, didalam kabel coaxial terdapat dua kawat
penghantar,
yaitu penghantar
luar dan penghantar dalam. Kedua
penghantar dipisahkan oleh isolator. Kedua penghantar tersebut
akan
menjadi
media pengirim (transmitter) dan
media penerima
(receiver).
C. Kabel Optik
Kabel optik atau yang biasa disebut fiber optik biasanya
digunakan untuk menghubungkan antara
jaringan
LAN
yang
besar dari suatu tempat dengan jaringan LAN yang berada pada
tempat lain dan mempunyai jangkauan yang cukup jauh.
Penggunaan kabel optik adalah untuk mengurangi rendaman
pada kabel karena jarak yang cukup jauh.
Ada tiga jenis kabel fiber optik yang biasanya digunakan.
Yaitu
single
mode,
multi
mode, dan plastic optical
fiber
yang
|
![]() 31
berfungsi
sebagai
petunjuk
cahaya
dari
ujung
kabel
ke
ujung
kabel lainnya.
Kabel
fiber optic
single
mode merupakan fiber
glass
tunggal dengan diameter 8,3 hinggal 10 mikrometer, memiliki
satu jenis transmisi yang dapat menghantarkan data berkapasitas
besar dengan kecepatan yang tinggi dan untuk jarak yang cukup
jauh. Kabel berjenis
single mode
dapat menghantarkan
transmisi
50
kali
lebih
cepat dari jenis
kabel
multimode
karena
memiliki
core
yang
lebih
kecil
sehingga dapat
menghilangkan
rendaman selama pengiriman data.
Gambar 2.7 Fiber Optic Single Mode
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiber glass dengan
diameter lebih besar yaitu 50 hingga 100 mikrometer yang dapat
menghantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi
untuk jarak menengah.
|
![]() 32
Gambar 2.8 Perbedaan Singlemode dan Multimode
Sedangkan untuk plastic optical fiber adalah kabel berbasis
plastik terbaru yang menjamin tingkat
performa
yang
sama
dengan fiber glass dalam harak pendek dengan biaya yang lebih
murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel
dalam jaringan.
4.1.7.2 Media Nirkabel
Jaringan dengan media nirkabel adalah jaringan yang tidak
membutuhkan kabel sebagai media untuk koneksi antar komputer.
Istilah
yang
sering
digunakan
adalah
dengan
sistem
wireless
(tanpa
kabel). Pada jaringan nirkabel media yang digunakan ada gelombang
sebagai media penyalurnya. Contoh gelombang yang digunakan
adalah gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra
merah.
|
![]() 33
Untuk membangun sebuah jaringan yang tidak menggunakan
kabel sebagai media transmisinya, diperlukan perangkat yang mampu
mendukung
akses
berbentuk
wireless.
Beberapa contoh perangkat
tersebut
adalah
Access
Point
dan Wireless
LAN.
Berikut
beberapa
contoh perangkat tersebut.
A. Access Point
Access Point merupakan salah satu perangkat
yang
dapat
mendukung
akses
jaringan
tanpa kabel. Fungsi utama
access point adalah sebagai pusat koneksi atau pusat penyebar
sinyal.
Access point
dapat
dikatakan
memiliki
fungsi seperti
switch pada
jaringan
bertransmisi
kabel. Access
Point
menyediakan perangkat berupa radio penerima
yang mampu
menerima
gelombang
lain
dari access
point
lain.
Inti
dari
access point adalah sebagai pusat yang dapat mesentralisasi
hubungan antara
komputer
yang
ingin
berhubungan
dengan
komputer lain dengan media nirkabel.
Gambar 2.9 Access Point
|
34
B. Wireless LAN
Wireless LAN atau (WLAN) memiliki fungsi sebagai
klien yang mampu mengkoneksikan sebuah komputer pada
komputer pusat yang memiliki akses point.
4.1.8
Arsitektur Jaringan
Menurut
Wikipedia
(2011, Model
OSI),
arsitektur
yang
sekarang
banyak digunakan adalah model OSI. OSI (Open System Interconnection)
adalah sebuah model arsitektur
jaringan yang dikembangkan oleh badan
International Organization dor Standardization (ISO). Model ini disebut
juga dengan model tujuh lapis OSI. Sebelum munculnya model refrensi OSI,
sistem jaringan
komputer
sangat bergantung pada
pemasok
(vendor). OSI
berupaya
membentuk
standar
umum jaringan
komputer
untuk
menunjang
interoperatibilitas
antar pemasok
yang
berbeda. Dalam satu
jaringan
yang
besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Oleh karena
itu perlu adanya sebuah standarisasi agar semua perangkat yang berbeda
vendor
maupun
yang sama dapat saling berkomunikasi. Berikut
merupakan
tujuh lapis OSI.
-
Application Layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
|
35
-
Presentation Layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh
aplikasi
ke dalam format
yang
dapat
ditransmisikan
melalui
jaringan.
-
Session Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain
itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama.
-
Transport Layer
Berfungsi
untuk
memecah
data
kedalam paket-paket
data
serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses dan
mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah jalan.
-
Network Layer
Berfungsi
mendefinisikan
alamat-alamat IP,
membuat
header
untuk
paket-paket,
dan
kemudian
melakukan routing
melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch.
|
36
-
Data-link Layer
Berfungsi menentukan bagaimana
bit-bit data dikelompokan
menjadi
format
yang disebut
dengan frame.
Selain
itu,
pada
level
ini
terjadi koreksi
kesalahan, flow
control,
pengalamatan
perangkat
keras,
dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan beroperasi.
-
Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan, dan
pengabelan.
Selain
itu,
pada
level ini
juga
mendefinisikan
bagaimana
network
interface
card dapat
berinteraksi
dengan
media
kabel
atau
nirkabel.
4.2 Teori-teori Khusus
Pada bagian ini, akan dijelaskan teori-teori
yang berkaitan dengan tema yang
kami bahas dengan secara mendasar dan bersifat umum. Pembahasan akan dimulai
dari pengertian produk Speedy serta jenis-jenis perangkat dan berbagai istilah yang
ada.
4.2.1
OpenACS (Auto Configure Server)
ACS
(Auto
Configuration
Server)
merupakan
sebuah
sistem untuk
melakukan kegiatan monitoring dan melakukan konfigurasi secara otomatis.
Sedangkan OpenACS adalah ACS yang berbasis open source dimana semua
kebutuhan
untuk
membangun
sistem
tersebut
disediakan secara
gratis.
Dengan open source, kita
dapat
membuat,
merubah,
menambahkan,
dan
menghapus sesuai dengan keinginan
tanpa
terhalang lisensi. Karena
hanya
|
![]() 37
dengan menggunakan sebuah sistem, OpenACS dapat me-remote CPE
(Customer Premise Equipment) dan menyelesaikan permasalahannya.
Selama sambungan telepon tidak terputus dan lampu dsl CPE masih dalam
keadaan menyala, maka permasalahan dapat ditangani langsung.
4.2.2
Speedy
Menurut Haryanto (2011, Telkom Speedy), speedy adalah produk dari
Telkom Indonesia
berupa
layanan
akses
Internet
berkualitas
tinggi
bagi
rumah tangga serta bisnis skala kecil dan menengah.
Speedy
menggunakan
teknologi
ADSL
(assymmetric digital
subscriber
line), yang menghantarkan sinyal digital
berkecepatan
tinggi
melalui
jaringan
telefoni
secara
optimal
bagi
keperluan
konsumsi
konten
Internet, dengan kecepatan data dari 384 kb/s hingga 10 Mb/s.
Gambar 2.10 Jaringan Speedy
|
38
Catatan:
ADSL = Assymmetric Digital Subscriber Line
DSLAM = Digital Subcriber Line Access Module
BRAS = Broadband Remote Access Server
RADIUS = Remote Authentication Dial In User Service
Pada gambar 2.4 , yaitu topologi jaringan Speedy yang dipakai oleh
Telkom. Terdapat perangkat ADSL di sisi sentral (Telkom), yaitu RADIUS,
BRAS, dan DSLAM. Terdapat juga perangkat di sisi pelanggan, yaitu
Splitter dan Modem ADSL
DSLAM berfungsi untuk :
Memberikan
akses
data
ke
customer
melalui
jaringan
akses
sesuai
dengan setting servis manajemen, misal 64/384 kbps, 512/1024 kbps
dll. Speedy diset hanya 1 profile service 64/384 kbps.
Multiplexing : menyatukan (arah downstream) dan
memisahkan
(arah upstream) sinyal voice telepon dan data Internet.
Melakukan agregasi sinyal data dari pelanggan
untuk dikirimkan ke
jaringan Internet.
BRAS berfungsi sebagai router di sentral yang dilengkapi dengan
kemampuan sebagai berikut :
Melakukan agregasi output DSLAM.
|
39
Memberikan
sesi-sesi
PPP (Point-to-Point
Protocol)
atau
IP/ATM
dari user.
Menjalankan kebijakan QoS (Quality of Service).
Meneruskan trafik ke backbone Internet .
RADIUS
merupakan sistem
penyelenggara protokol AAA bagi akses
network:
Authentication:
Saat
melakukan
akses
ke
DSLAM,
user
harus
memasukkan
username
dan
password.
Informasi
ini akan
diperiksa
di database dalam server RADIUS. Jika informasi valid, server akan
melanjutkankan ke sesi berikutnya (Authorization). Jika tidak valid,
maka akses akan ditolak.
Authorization:
Jika
informasi
valid,
server
akan
memberikan
akses
ke Internet sesuai batasan kewenangan profile user yg bersangkutan,
serta
memberikan
parameter
yang
diperlukan,
termasuk
alamat
IP
bagi user.
Accounting:
RADIUS
akan
mencatat
kapan
user
memulai
dan
mengakhiri
akses
Internetnya
serta
berapa volume
data
yang
digunakan oleh user tiap session (fungsi billing).
Perbandingan Speedy terhadap teknologi Internet lain:
Pada
dial-up
Internet,
akses
data
dilewatkan
pada
sentral
digital,
yang memiliki keterbatasan sampling data maksimal 56 kilobytes per
|
40
second (kb/s). Pada Speedy, akses data dipisahkan dari dari akses
suara di DSLAM (digital subcriber line access module), sehingga
kecepatan Speedy dapat ditingkatkan maksimal sesuai kebutuhan.
Pada
broadband
wireless
access,
akses
pada
user
dibagi
dari
BTS
(Base Transceiver Station) yang memiliki kapasitas terbatas. Akses
pada
Speedy
bersifat
individual
per
user
hingga port
DSLAM
terdekat, dimana setiap user menduduki port tersendiri yang bersifat
dedicated.
Setiap unit Speedy terhubung langsung dengan koneksi gigabit pada
jaringan metro ethernet ke perangkat BRAS (broadband remote access
server) yang merupakan gerbang Speedy ke luar. Dari BRAS, user akan
dihubungkan ke:
Konten
domestik
(Domestic
Content),
melalui
peering
dengan
bandwidth internasional (OpenIXP), penyedia konten (content
provider),
maupun
ISP
(Internet
Service
Provider atau
penyedia
layanan jasa internet) Lain.
International Gateway,
yang
memiliki
kapasitas
besar
ke
host
Internet di seluruh dunia.
Broadband Content, berisi berbagai content web, game, multimedia,
TV, serta berbagai tools, melalui koneksi khusus yang hanya dapat
diakses oleh pengguna Speedy.
Teknologi ADSL
juga
memungkinkan pemanfaatan satu
jaringan
kabel untuk digunakan bersamaan sebagai jaringan data dan jaringan telpon.
|
41
Selama koneksi Internet digunakan,
layanan
telpon, fax, dan layanan data
melalui jaringan telpon tetap dapat digunakan.
4.2.3
Customer-Premises Equipment (CPE)
Menurut Wikipedia (2011, Customer Premises Equipment), Customer-
Premises
Equipment
atau
Customer-Provided Equipment
(CPE)
adalah
terminal
dan
peralatan
yang
terletak pada
tempat
pelanggan,
atau dengan
kata lain yaitu perangkat pelanggan.
CPE
pada
umumnya
yaitu
perangkat
seperti
telepon,
router,
switch,
RG (Residential Gateway), set-topboxes, produk fixed mobile convergence,
adaptor home networking, dan gateway akses internet yang mengizinkan
pemakai
untuk
mengakses
penyedia layanan komunikasi dan
menyebarkannya di rumah mereka via LAN.
Evolusi Teknologi CPE :
1. Peralatan Hybrid
Menjamurnya multiple-service operators yang menawarkan servis
triple-play
atau
bahkan quad-play,
membutuhkan
pengembangan
dari
hybrid CPE supaya membuat pelanggan mudah untuk mengakses suara,
video, dan servis data. Perkembangan teknologi ini diperintis oleh
operator-operator Pay TV yang mencari cara untuk mengirim servis video
via broadcast tradisional dan jaringan IP broadband.
|
42
2. Set-back Box
Set-Back Box
dipakai
pada
industri
TV digital
untuk
mendeskripsikan sebuah bagian dari hardware pelanggan sehingga
mengizinkan mereka untuk mengakses broadcast linear dan konten video
berbasis
internet,
ditambah
servis
interaktif
seperti Electronic
Programme Guides (EPG), Pay Per View (PPV) dan Video on
Demand
(VOD) sebaik browsing
internet,
dan
menampilkan
mereka
pada
seperangkat
layar
televisi
yang
besar.
Tidak
seperti
set-top
boxes
standard, yang berada di
atas atau bawah TV, set-back box mempunyai
bentuk yang lebih kecil sehingga dapat dipasang di belakang panel
display TV flat, sehingga tidak terlihat dari depan.
3. Home Gateway
Residential gateway adalah sebuah peralatan home networking yang
dipakai untuk menghubungkan peralatan di dalam rumah kepada internet
atau WAN lainnya. Dapat digunakan untuk mengkombinasikan modem
DSL atau modem kabel, switch, router, dan akses poin nirkabel.
4. Virtual Gateway
Konsep virtual gateway memungkinkan pelanggan untuk
mengakses video dan servis data dan menyebarkan mereka ke sekitar
rumah menggunakan software bukan dengan hardware.
|
![]() 43
5. Broadband
Sebuah subscriber unit (SU) adalah sebuah radio broadband yang
diinstall pada lokasi bisnis atau perumahan untuk menyambungkan
kepada
access
point
untuk
mengirim atau
menerima
data
dengan
kecepatan tinggi baik dengan kabel atau nirkabel. Peralatannya biasanya
meliputi cable modem, access gateway, home networking adapter dan
mobile phone.
4.2.4
TR-069 CPE WAN Management Protocol (CWMP)
Menurut Adam Rozumek (2007, TR-069 Overview), sebuah protokol
untuk mengkomunikasikan antara Customer Premise Equipment (CPE) dan
Auto
Configure
Server
(ACS)
yang mencakup auto-configuration
seperti
manajemen CPE lainnya
Gambar 2.11 Remote CPE Control via TR-069
Penyedia layanan (Service Providers) melalui TR-069 dan internet
dapat
mengatur
CPE,
tidak
peduli manufacture dari CPE
tersebut,
asalkan
CPE tersebut mensupport TR-069.
|
![]() 44
Se r v c e
i c e
C
onf g u r at o n
i g u r at o n
i o n
M ana ger
A
C
S
N o r t b o und
h b o und
In t e a c e
r a c e
Sc o p e
o
f
C
P
E W A N M a na ge m e nt P r ot oc ol :
A
C
S S o ut hb o und
I
n
t r a c e
e r a c e
f a c e
AC S
BRAS
R
egi o nal B r
oadb and Ne
t
w o r k
DS L A M
M
a
n
aged
C
P
E (B -N T )
LA N
M
a
n
aged C P E
(L A N D e v i
c
e
)
Gambar 2.12 Scope of CWMP
Kegunaan dari TR-069 :
Konfigurasi
perangkat
CWMP
(CPE
WAN
Management
Protocol),
troubleshooting, upgrade firmware, manajemen pengguna, dan
melaporkan untuk perangkat TR-069 yang diaktifkan untuk
mengurangi truck rolls.
Memungkinkan
penyedia
layanan
untuk
menawarkan
layanan
yang
dinamis seperti home networking, keamanan, VOIP
(Voice IP),
yang
dikelola menggunakan TR-069 ACS.
Mengurangi
support calls
oleh
automated/proactive
monitoring
dan
mengelola perangkat TR-069 CWMP.
Mekanisme
sekuriti CWMP
didesain
untuk
mengizinkan
keamanan
dengan derajat
yang
tinggi
pada interaksi
yang
menggunakannya.
CWMP
didesain untuk mencegah gangguan dengan transaksi antara CPE dan ACS,
menyediakan kerasahasiaan untuk transaksi ini, dan mengizinkan autentikasi
dari berbagai level.
|
45
Mekanisme sekuriti berikut tergabung di dalam protokol ini :
Protokol mendukung penggunaan TLS (Transport Layer Security)
untuk
komunikasi transport antara CPE dan ACS. Sehingga
menyediakan kerahasiaan
transaksi, intregitas data, dan
mengizinkan
autentikasi berbasis sertifikasi antara CPE dan ACS.
HTTP
layer
menyediakan
sebuah
alternatif
CPE
dan
ACS
berbasis
autentikasi
dalam berbagi
rahasia. Catat
bahwa
protokol
tidak
menentukan bagaimana berbagi rahasia dipelajari oleh CPE dan ACS.
4.2.5
TR-069 ACS
Menurut Dimark Software, Inc (2010, TR-069 ACS Architectural
Overview), TR-069 ACS adalah sebuah aplikasi middleware, berbasis J2EE.
Middleware adalah pelekat antara fungsi-fungsi yang terpisah untuk
membuat
aplikasi end-to-end. Sebagai contoh, sebuah aplikasi manajemen
peralatan butuh untuk terhubung kepada database pelanggan untuk
mengaktivasi pengaturan yang benar. Daripada mengakses database secara
langsung,
aplikasi
manajemen
peralatan
melakukan
melalui server
aplikasi
sebagai middleware, yang menyediakan servis yang umum, seperti
keamanan, manajemen transaksi, load-balancing dan failover.
Agar TR-069 ACS berfungsi secara baik, ACS tersebut harus
mempunyai akses kepada data pelanggan, tetapi sebagai sebuah peralatan
yang
ter
expose ke
internet,
memelihara
data tersebut
pada
ACS
menjadi
resiko keamanan. Misalnya, ACS hanya menyimpan informasi yang spesifik
|
46
untuk peralatan yang dikelola dan asosiasi apa saja dengan pelanggan
dipelihara pada database yang terisolasi.
4.2.6
Java
Menurut
Wikipedia
(2011, Java (Programming Language)),
Java
adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer
termasuk telepon
genggam.
Bahasa
ini awalnya dibuat oleh James Gosling
saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari
Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang
terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih
sederhana.
Aplikasi-aplikasi
berbasis
java
umumnya dikompilasi
ke
dalam
p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai
Mesin
Virtual
Java
(JVM). Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-
spesifik (general purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan
dependensi implementasi seminimal
mungkin. Karena
fungsionalitasnya
yang
memungkinkan
aplikasi
java
mampu berjalan
di
beberapa
platform
sistem operasi
yang
berbeda,
dan
secara
luas
dimanfaatkan
dalam
pengembangan
berbagai
jenis
perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi
berbasis web.
Versi rilis utama Java, dengan tanggal rilis nya:
JDK 1.0 (Januari 23, 1996)
JDK 1.1 (Februari 19, 1997)
J2SE 1.2 (Desember 8, 1998)
J2SE 1.3 (Mei 8, 2000)
|
47
J2SE 1.4 (Februari 6, 2002)
J2SE 5.0 (September 30, 2004)
Java SE 6 (Desember 11, 2006)
Java SE 7 (Juli 28, 2011)
4.2.7
JBoss Application Server
Menurut
Wikipedia
(2011, JBoss
Application
Server), JBoss
Application Server
(JBoss
AS)
adalah
open-source
application
server
berbasis Java EE (Java Platform, Enterprise Edition). Perbedaan yang paling
penting pada kelas software ini adalah software
ini tidak hanya
mengimplementasi
server
yang berjalan di Java, tetapi software ini
sebenarnya
mengimplementasi
Java
EE
bagian
dari
Java.
Karena
software
ini berbasis Java, JBoss AS dapat beroperasi cross-platform: dapat dipakai di
sistem operasi
apa
saja
yang
support
Java.
JBoss
AS
dikembangkan oleh
JBoss, yang sekarang merupakan divisi dari Red Hat.
4.2.8
MySQL
Menurut
M. Agus J.
Alam (2005,
h3), MySQL adalah program yang
dipakai
untuk
mengelola
database client-server.
MySQL
menyediakan
fasilitas-fasilitas
untuk
mengatur
dan
mengelola database,
serta
menyediakan bahasa pemrograman SQL (Structured Query Language) atau
biasa dibaca
sekuel untuk
mengelola database client-server. MySQL mulai
memperkenalkan penggunaan Stored Procedure and Trigger pada versi 5.x.
|
48
Hal
tersebut
menjadikan
MySQL
sebagai penyedia
layanan
pemrograman
client-server secara penuh.
Bagi perusahaan kecil atau para calon programmer
yang ingin
mencoba
memulai menggunakan
aplikasi
client-server,
tentu
saja
memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem perangkat
keras dan perangkat lunak. Oleh karena itu, menggunakan MySQL sangat
cocok untuk
mereka
yang
ingin
membangun sebuah database client-server
dengan biaya terbatas pada kebutuhan perangkat lunak khususnya.
MySQL menyediakan produknya dalam dua bentuk lisensi, yaitu, GPL
(General Public License) dan Commercial License. Untuk pemula dapat
menggunakan lisensi GPL dan dapat mengunduhnya secara gratis dari
internet.
Dan
untuk
yang
memiliki dana lebih, dapat menggunakan
Commercial
License dengan
keuntungan
mendapatkan
lisensi
resmi
dan
kelengkapan serta dukungan dari MySQL.
4.2.9
Network Address Translation (NAT)
Menurut Wikipedia (2011, Network Address Translation), NAT atau
Translasi Alamat Jaringan adalah salah satu metode untuk menghubungkan
lebih
dari
satu
komputer
ke
jaringan internet dengan menggunakan satu
alamat IP (Internet Protocol). Banyaknya penggunaan metode ini
disebabkan karena terbatasnya ketersediaan alamat IP, kebutuhan akan
keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi
jaringan.
|
49
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4. Dengan
panjang
4byte berarti terdapat 2 pangkat 32 yang hasilnya 4.294.967.296
alamat
IP.
Jumlah
ini secara teoritis adalah jumlah
komputer
yang dapat
langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP
(Internet Service
Provider) hanya akan mengalokasikan
satu alamat untuk
satu pengguna dan
alamat
ini
bersifat
dinamik, dalam arti
alamat
IP
yang
diberikan akan berbeda setiap kali user
melakukan koneksi ke internet. Hal
ini akan menyulitkan
untuk bisnis
golongan menengah ke bawah.
Di satu
sisi
mereka
membutuhkan
banyak
komputer
yang
terkoneksi
ke
internet,
akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada
satu komputer
yang bisa terkoneksi ke internet. Hal
ini bisa diatasi dengan
metode
NAT.
Dengan
NAT
gateway
yang
dijalankan
di
salah
satu
komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang
lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.
Ketika komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja
dapat mengakses, tetapi komputer
tersebut juga sangat mungkin untuk
diakses oleh komputer lain yang juga terkoneksi ke internet. Misalnya
server suatu situs tertentu. Jika disalahgunakan, hal tersebut dapat
membahayakan. Penyalahgunaan tersebut dapat berupa pencurian data-data
penting. NAT secara otomatis akan memberikan proteksi seperti halnya
firewall dengan
hanya
mengizinkan
koneksi
yang
berasal
dari dalam
jaringan. Hal ini berarti akan meningkatkan tingkat keamanan, karena
kemungkinan untuk koneksi dari luar ke dalam jaringan menjadi relatif
sangat kecil.
|
![]() 50
Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi
jaringan yang lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing
memiliki satu alamat IP, sehingga dapat menambahkan atau mengurangi
jumlah
komputer
tanpa
memengaruhi
jaringan
secara
keseluruhan.
Selain
itu,
pada
gateway
NAT
modern
terdapat server
DHCP(Dynamic
Host
Configuration Protocol) yang dapat mengkonfigurasi komputer client secara
otomatis.
Hal
ini
sangat
menguntungkan bagi admin
jaringan karena untuk
mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah pada
komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client.
Selain
itu gateway NAT
mampu membatasi akses ke
internet, juga mampu
mencatat
semua traffic,
dari
dan
ke
internet. Secara
keseluruhan,
dengan
segala kelebihan
gateway NAT
tersebut, admin
jaringan
akan sangat
terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya.
NAT
terdiri
dari berbagai
macam jenis,
berikut
merupakan
beberapa
jenis NAT :
Full cone NAT
Gambar 2.13 Full Cone NAT
|
![]() 51
Restricted cone NAT
Gambar 2.14 Restricted Cone NAT
Port Resricted cone NAT
Gambar 2.15Port Restricted Cone NAT
Symmetric NAT
Gambar 2.16 Symmetric NAT
|
52
4.2.10 De-Militarized Zone (DMZ)
Menurut
Deb
Shinder
(2005,
De-Militarized Zone),
De-Militarized
Zone (DMZ) merupakan
mekanisme
untuk melindungi
sistem internal dari
serangan
luar
seperti
hacker
atau
pihak-pihak
lain yang
ingin
memasuki
sistem
tanpa
memiliki hak akses.
DMZ tidak
memiliki aturan, oleh karena
itu DMZ dapat diakses oleh pengguna yang tidak memiliki hak akses.
Secara
esensial,
DMZ
melakukan
perpindahan semua
layar
layanan
suatu jaringan ke jaringan yang berbeda. DMZ terdiri dari semua port yang
terbuka,
yang
dapat
dilihat
oleh pihak
luar.
Sehingga
jika
seorang hacker
menyerang dan melakukan cracking pada server yang memiliki DMZ, maka
hacker tersebut hanya dapat melakukan akses host yang berbeda pada DMZ
dan tidak pada jaringan internal.
Misalnya
jika
seorang
pengguna bekerja di atas
server FTP
(File
Transfer Protocol) pada jaringan terbuka untuk melakukan akses publik
seperti akses
internet,
maka hacker dapat melakukan cracking pada server
FTP dengan memanfaatkan layanan NIS (Network Interconnection System),
dan NFS (Network File System). Sehingga hacker tersebut dapat mengakses
seluruh
sumber
daya
jaringan, atau
jika
tidak,
akses
jaringan
dapat
dilakukan dengan sedikit
upaya,
yaitu dengan
menangkap paket
yang
beredar di jaringan, atau dengan metode yang lain.
Namun
dengan
menggunakan
lokasi server
FTP
yang berbeda,
maka
hacker hanya dapat mengakses DMZ tanpa mempengaruhi sumber daya
jaringan yang lain. Selain itu dengan melakukan pemotongan jalur
|
![]() 53
komunikasi pada
jaringan
internal,
trojan dan
sejenisnya
tidak
dapat
lagi
memasuki jaringan.
Gambar 2.17 Skema DMZ
4.2.11 Firmware
Menurut Andreas Viklund (2008, NVRAM), Firmware adalah software
yang
dituliskan
ke
dalam ROM
(Read
Only Memory)
yang
memiliki
sifat
permanen. Software tersebut biasanya berhubungan dengan perangkat keras
atau hardware. Software tersebut tidak dapat diubah tanpa pengubahan
secara fisik. Salah satu contoh firmware adalah BIOS (Basic Input Output
System). BIOS umumnya tersimpan permanen di dalam ROM
BIOS (Read
Only Memory BIOS). Firmware disebut juga dengan nama microcode.
BIOS
merupakan
bagian
dari
sistem operasi
yang
bisa
mengidentifikasi
set
program yang
digunakan
untk
mem-boot
komputer.
BIOS
juga
mengatur
aliran
data
antara
sistem operasi
komputer
dan
perangkat tambahan yang terpasang atau terhubung dengan komputer. BIOS
|
54
biasanya
dibuat
dari
bahasa assembly yang digunakan oleh mesin yang
bersangkutan. Pada komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86,
BIOS
merujuk
kepada
kumpulan
rutin perangkat lunak yang melakukan
tugas-tugas berikut:
-
Pengaktifan
awal komputer dan pengujian
terhadap
hardware
yang
ada dalam komputer tersebut.
-
Mengatur konfigurasi dasar komputer.
-
Menjalankan sistem operasi.
-
Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan
hardware melalui penggunaan BIOS Runtime Service.
4.2.12 Media Access Control Address (MAC Address)
Menurut
Wikipedia
(2011, MAC
Address), MAC Address (Media
Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang
diimplementasikan
pada
lapisan
data-link
dalam tujuh
lapisan
model OSI
(Open System Interconnection) yang mempresentasikan sebuah kode
tertentu
dalam
jaringan.
Dalam
sebuah
jaringan
berbasis
Ethernet, MAC
Address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit yang
mengidentifikasi sebuah komputer, interface, dalam sebuah router, atau
node
lainnya dalam jaringan.
MAC
Address
juga sering
disebut
Ethernet
address, Physical address, atau Hardware address.
MAC
Address
mengizinkan perangkat-perangkat dalam jaringan agar
dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh,
dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet, setiap header dalam
|
55
frame Ethernet mengandung informasi mengenai MAC address dari
komputer
sumber
(source) dan MAC address dari komputer tujuan
(destination). Beberapa perangkat, seperti halnya bridge dan switch Layer-2
akan melihat pada informasi MAC address dari komputer sumber dari setiap
frame yang ia terima dan menggunakan informasi MAC address ini untuk
membuat
"tabel routing" internal secara dinamis. Perangkat-perangkat
tersebut
pun
kemudian
menggunakan tabel yang baru dibuat itu untuk
meneruskan
frame
yang
ia
terima
ke
sebuah port
atau
segmen
jaringan
tertentu di mana komputer atau node yang memiliki MAC address tujuan
berada.
Dalam sebuah
komputer,
MAC
address
ditetapkan
ke
sebuah
kartu
jaringan
NIC
(Network
Interface
Card) yang digunakan untuk
menghubungkan komputer yang bersangkutan ke jaringan. MAC Address
umumnya
tidak
dapat
diubah
karena telah
dimasukkan
ke
dalam ROM.
Beberapa
kartu
jaringan
menyediakan
utilitas
yang
mengizinkan
pengguna
untuk mengubah MAC address, meski hal ini kurang disarankan. Jika dalam
sebuah jaringan terdapat dua kartu jaringan yang memiliki MAC address
yang sama, maka akan terjadi konflik alamat dan komputer pun tidak dapat
saling berkomunikasi antara satu dengan
lainnya.
Beberapa kartu jaringan,
seperti halnya kartu
Token Ring mengharuskan pengguna untuk mengatur
MAC address (tidak dimasukkan ke dalam ROM), sebelum dapat
digunakan.
MAC address memang harus unik, dan untuk itulah, Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengalokasikan blok-blok
|
![]() 56
dalam MAC address. 24 bit pertama dari MAC address
merepresentasikan
siapa pembuat kartu tersebut, dan 24 bit sisanya merepresentasikan
nomor
kartu
tersebut.
Setiap
kelompok
24
bit
tersebut
dapat direpresentasikan
dengan
menggunakan
enam digit
bilangan
heksadesimal,
sehingga
menjadikan
total
12
digit
bilangan heksadesimal
yang
merepresentasikan
keseluruhan MAC address. Berikut merupakan tabel beberapa pembuat
kartu jaringan populer dan nomor identifikasi dalam MAC Address.
Tabel 2.1 Contoh MAC Address
Vendor
Alamat MAC
Cisco System
00 00 0c
Apple Computer
08 00 07
Hewlett-Packard Company
08 00 09
|