Home Start Back Next End
  
8
b.
Elemen dalam Musik
1.
Bunyi
Bunyi
dan
nada
dipelajari dalam
mata
pelajaran iImu
akustika
musik.Biasanya
ilmu akustika dipelajari sebagai
landasan dalam
memahami produksi bunyi berbagai
instrumen
musik.Secara akustik, bunyi dihasilkan oleh
getaran.Sebagai contoh ialah
fenomena 
produksi  
suara 
yang 
dihasilkan 
dengan 
jalan 
menggesekkan 
alat
penggesek
(bow)
pada
dawai-dawai
biola.
Contoh
lain
ialah
petikan
pada
dawai-
dawai
gitar
Getaran yang
teratur
pada
jumlah
tertentu
dalam setiap
detiknya
menghasilkan nada-nada
musikal
yang
membedakan dari
bunyi
yang
diproduksi
untuk
tujuan
lain.
Semakin
tinggi
kecepatan getaran
maka
semakin
tinggi
pula
tingkat ketinggian suatu bunyi atau
nada.Berdasarkan
tinggi rendahnya, penyebutan
nada-nada
musical
menggunakan tujuh abjad pertama yaitu A, B, C, D, E, F, dan G,
mulai dari yang terrendah hingga tertinggi.
2.   Garis Paranada
Butir-butir nada
diletakan
pada
lima
buah
garis
sejajar
yang
di
Indonesia
lazim
disebut
paranada
(Inggris:
Staff).
Sitem
penulisan
butir-butir nada
para
paranada
dikenal
dalam
masyarakat kita
dengan
istilah
not
balok.Pada
dasarnya
prinsip
membaca
not
balok
adalah
sangat
sederhana seperti
halnya
membaca
sebuah
grafik
yang
logis.
Tingkat
ketinggian
nada
dapat
terlihat
dengan
jelas
sebagaimana apa
adanya
pada
paranada.
Butir
nada
yang
terletak
di
bawah
menunjukkan nada
yang
rendah
dan
demikian pula
halnya
dengan
nada
yang
tinggi
tentunya
terletak
di
wilayah
atas.Pada garis
paranada terdapat
garis-garis vertical
pembatas
iramam
disebut
garis
birama.
Di
antara
garis-garis
pembatas
terbentuk
kolom-kolom
yang
disebut birama: bar.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter