BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Umum
Teori
umum yang
dibahas pada
sub
bab ini adalah mengenai Data, Informasi,
Database, Database Management Sistems (DBMS), MySQL, Perancangan Database
(Database Design), Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Unified Modeling
Language (UML), Interaksi Manusia Komputer (IMK), Delapan Aturan Emas,
Pseudocode, Internet, Browser, Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Hypertext Markup
Language (HTML), dan Hypertext Preprocessor (PHP).
2.1.1. Datum dan Data
Menurut Tampomas (2007, p.37), datum adalah keterangan
yang diperoleh dari
suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat. Kumpulan datum dinamakan
data. Dengan demikian, data adalah bentuk jamak dari datum.
Menurut Situmorang (2008, p.2), data dapat memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sekumpulan keterangan atau nilai
yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan
dapat pula merupakan lambang atau sifat.
6
|
7
Menurut sifatnya, data dibagi atas dua bagian, yaitu:
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data
yang dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang
dipelajari.
Misalnya kuesioner pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan
sebuah tempat makan atau gaya kepemimpinan, dan lain sebagainya.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif
adalah data
yang memiliki
harga
yang berubah-ubah
atau
bersifat
variabel. Misalnya harga saham, besarnya pendapatan, dan lain sebagainya.
Menurut sumbernya, data dibagi lagi menjadi:
a. Data Intern
Data
intern
adalah
data
yang
diperoleh
atau
bersumber
dari
alam
suatu
instansi
(lembaga atau organisasi).
b. Data Ekstern
Data ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi atau
instansi yang lain. Data Ekstern dapat dibagi menjadi :
1) Data
Primer
adalah
data
yang
langsung
dikumpulkan
oleh
orang
yang
berkepentingan atau yang menggunakan data tersebut. Data yang diperoleh
seperti
hasil wawancara yang biasa dilakukan peneliti. Dalam
metode
pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri
penelitian/observasi di lapangan. Pelaksanaannya dapat berupa survey atau
percobaan (eksperimen).
2)
Data Sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang
yang berkepentingan dengan data
tersebut.
Data sekunder pada umumnya
|
8
digunakan oleh peneliti untuk memberikan
gambaran
tambahan,
gambaran
pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian
lembaga/intansi seperti BPS, Mass Media, Lembaga Pemerintahan negeri atau
swasta dan sebagainya.
Yang
menjadi
perhatian
dalam penggunaan
data
sekunder
adalah sumber
data,
batasan konsep yang digunakan, serta tingkat ketelitian dalam pengumpulan data.
Menurut jenisnya, data terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Data Kontinu
Data kontinu merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
b. Data Diskrit
Data diskrit merupakan data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
2.1.2. Informasi
Menurut Wiryanto (2007, pp.28-29), proses komunikasi merupakan aktivitas
yang mendasar bagi manusia sebagai mahkluk sosial. Setiap proses komunikasi diawali
dengan adanya stimulus yang masuk pada diri individu yang ditangkap melalui panca
indera. Stimulis tersebut mengalami proses intelektual menjadi informasi. Adapun
informasi yang telah dikomunikasikan disebut sebagai pesan. Claude dan Warren
Weaver (1949) mendefinisikan informasi adalah energi yang terpolakan, yang
mempengaruhi
individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan
yang ada.
|
9
Dari pengertian informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
informasi
dan
pesan
adalah
hasil
dari proses intelektual
seseorang.
Proses
intelektual
adalah mengolah/memproses stimulus, yang masuk ke dalam diri individu melalui panca
indera, kemudian diteruskan ke otak/pusat syaraf untuk diolah/diproses dengan
pengetahuan, pengelaman, selera dan iman yang dimiliki seseorang. Setelah mengalami
pemrosesan, stimulus itu dapat dimengerti sebagai informasi.
2.1.3. Basis Data (Database)
Menurut Kofler dan Kramer (2005, p.3), basis data adalah kumpulan data yang
tersusun,
dimana
disimpan
pada
satu
atau lebih file yang berhubungan. Data yang
terstruktur dinamakan table. Hubungan diantara tiap-tiap table yang mengarah kepada
database dinamakan relational database.
Menurut Connolly
dan
Begg
(2005,
p.65),
basis data
adalah
sekumpulan dari
data logikal yang berhubungan dan penjelasan dari data, yang dibuat untuk memenuhi
informasi
yang
dibutuhkan
oleh perusahaan.
Basis
data mewakili entitas, atribut, dan
relationship logikal
antara
entitas.
Dengan
kata
lain,
basis
data
mencakup data
yang
berhubungan secara logika.
2.1.4. Database Management Systems (DBMS)
Menurut
Connolly
dan Begg
(2005, p.66),
Database
Management Sistem
(DBMS)
adalah
sebuah
sistem software
yang
memungkinkan
pengguna
untuk
mendefinisikan,
membuat,
memelihara,
dan mengatur
akses
ke
basis
data.
DBMS
berinteraksi dengan program aplikasi pengguna dan basis data.
|
10
DBMS menyediakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
a.
Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data, biasanya melalui Data
Definition
Language
(DDL).
DDL
memungkinkan
pengguna
untuk
membedakan
tipe dan struktur data, serta batasan data yang akan disimpan dalam basis data.
b. Memungkinkan pengguna untuk menyisipkan, mengupdate, menghapus, dan
menerima
data
dari
basis
data,
biasanya
melalui
Data Manipulation Language
(DML).
c. Menyediakan akses terkontrol ke basis data dengan menyediakan :
1)
Sistem keamanan yang mencegah akses ilegal ke basis data.
2)
Sistem integritas yang memelihara konsistensi dari data yang disimpan.
3)
Sistem
pengendalian persetujuan
yang
mengizinkan
pembagian
akses
ke basis
data.
d. Sistem pengendalian pemulihan yang memulihkan basis data ke keadaaan
sebelumnya setelah terjadi kegagalan software atau hardware.
e. Katalog
yang dapat diakses pengguna
yang berisi penjelasan data di dalam basis
data.
Menurut Teorey et. al. (2006, p.2), DBMS adalah sistem software yang dibuat
untuk
memanipulasi
database.
Sebuah
DBMS
mendukung
logical view (Schema,
subchema),
physical
view
(access
methods,
data
clustering),
data
manipulation
language
dan kegunaan penting lainnya seperti manajemen
transaksi
dan
concurrency
control, integritas data, pemulihan kerusakan dan keamanan.
Sedangkan menurut Maheshwari dan
Jain
(2005,
pp.12-14),
DBMS
adalah
program yang
mengorganisasikan dan
mempertahankan
informasi.
Tujuan
utama dari
DBMS adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman untuk mengambil dan
|
11
menyimpan informasi database. Sistem database mendukung lingkungan satu pengguna
atau banyak. DBMS menawarkan pelayanan sebagai berikut:
a. Data Definition
Merupakan metode dari mendefinisikan data dan storage.
b. Data maintenance
Memeriksa setiap record mempunyai field yang mengandung semua informasi untuk
penyimpanan tertentu atau tidak.
c. Data manipulation
Mengijinkan
data
di
dalam database
untuk
dimasukkan,
di-update,
dihapus
dan
diurutkan.
d. Data display
Membantu untuk menampilkan data.
e. Data integrity
Menjamin kebenaran data.
Menurut Connolly dan Begg (2005, pp.68-71) DBMS memiliki lima komponen
penting yaitu:
a. Hardware (perangkat keras)
DBMS
dalam
menjalankan aplikasinya
memerlukan
perangkat
keras
yang
berkisar
dari
sebuah
komputer
pribadi
hingga
sebuah
mainframe, atau sebuah jaringan
komputer.
b. Software (perangkat lunak)
Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS software dan aplikasi program
beserta sistem
operasi
(OS),
termasuk perangkat
lunak
jaringan bila
DBMS
digunakan dalam jaringan.
|
12
c. Data
Data
merupakan
komponen
terpenting
dalam lingkungan DBMS.
Dapat
dikatakan
bahwa data berfungsi sebagai
jembatan antara komponen mesin dengan komponen
manusia.
d. Prosedur
Prosedur
merupakan panduan dan aturan dalam merancang dan menggunakan basis
data.
Prosedur
didalam
basis
data
dapat
berupa
:
login
ke
dalam basis
data,
penggunaan fasilitas
DBMS
atau
program
aplikasi,
cara
menjalankan
dan
menghentikan DBMS,
membuat backup database,
menangani kegagalan perangkat
keras
atau
perangkat
lunak,
mengubah
struktur tabel, mengatur ulang basis data
melalui
beberapa disk,
meningkatkan
kinerja,
atau
membuat
arsip
data
pada
secondary storage.
e. People (Manusia)
Komponen terakhir yaitu manusia yang terlibat dalam sistem tersebut.
Menurut
McLeod (2007,
pp.173-174),
keuntungan
DBMS
adalah
sebagai
berikut:
a. Mengurangi pengulangan data.
Jumlah
data dikurangi.
Pengulangan
terjadi
saat
data komputer
tersimpan
terpisah
pada
tiap
aplikasi
komputer.
Duplikat
data
dibatasi
hanya
pada field
yang
memerlukan penggabungan dua tabel.
|
13
b. Mencapai independensi data.
Spesifikasi
data
disimpan
dan
dipelihara
dalam basis
data
itu sendiri
dan
bukan
disimpan
dalam
program-program
aplikasi.
Perubahan
dapat
dibuat
pada
struktur
data tanpa mempengaruhi program-program aplikasi untuk mengakses data.
c. Mengintegrasikan data dan informasi secara cepat.
Hubungan logis antardata dan SQL memungkinkan pengguna mengambil data dalam
hitungan detik atau menit. DBMS menyediakan sarana khusus untuk mengakses data
yaitu SQL.
d. Meningkatkan keamanan.
DBMS dapat menerapkan beberapa lapis keamanan seperti kata password, direktori
pengguna dan enkripsi.
Data
yang dikelola oleh
DBMS
lebih aman dari data
lain
yang ada dalam perusahaan.
Sedangkan, kerugian dari DBMS adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan perangkat lunak yang mahal.
DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walaupun
biayanya hanya beberapa ratus dolar, namun menggambarkan pengeluaran yang
besar bagi organisasi kecil.
b. Membutuhkan perangkat keras dalam jumlah yang besar.
DBMS
mengakibatkan meningkatnya
jumlah
pengguna
yang
memanfaatkan
basis
data. Bertambahnya jumlah pengguna mendorong meningkatnya jumlah sumber
daya komputer yang diperlukan untuk mengakses basis data.
|
14
c. Menyewa dan memperkerjakan personal DBA.
DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar
kemampuannya dapat dimanfaatkan
secara penuh. Pengetahuan khusus ini dimiliki oleh para pengelola basis data (DBA),
yaitu manajer administrasi basis data beserta karyawannya.
2.1.5. MySQL
Menurut Vasmani (2004, pp.4-10), MySQL adalah suatu database engine yang
cepat,
kuat,
dan
mudah
digunakan
sebagai
suatu
alternatif
perusahaan kecil yang
menggunakan aplikasi yang tidak begitu kompleks dan tidak terlalu membutuhkan
tenaga yang besar. MySQL dirancang berdasarkan tiga prinsip yaitu kinerja, kehandalan,
dan
kemudahan dalam penggunaan.
Dengan
berpegang
teguh
pada
tiga
prinsip diatas
menghasilkan suatu DBMS yang murah, cepat, efisien, dan memiliki banyak fitur.
Berikut ini adalah fitur-fitur yang menjadi keistimewaan mySQL :
a. Kecepatan
Dalam DBMS, kecepatan adalah waktu yang dibutuhkan
untuk
meng-execute suatu
query
dan mengembalikan hasil query tersebut. Banyak kritikus
yang berpendapat
bahwa MySQL terkadang memberikan waktu yang lebih cepat dibandingkan
kompetitor lainnya seperti Microsoft SQL Server, IBM DB2 dan sebagainya.
b. Multi-User Support
MySQL merupakan sistem yang multi-user, yang berarti bahwa beberapa client
dapat
mengakses
dan
menggunakan
satu
atau
lebih database
MySQL secara
bersamaan. Hal inilah yang sangat penting dalam pengembangan suatu web aplikasi
karena diakses secara bersamaan oleh beberapa client.
|
15
c. Scalability
MySQL
dapat
menampung database
yang
sangat
besar
dan
kompleks
tanpa
mengalami penurunan kemampuan yang banyak.
d. Portability
MySQL dapat digunakan pada beberapa sistem operasi
yang berbeda seperti Linux,
Solaris, MacOS, Windows, dan sebagainya.
e. Sangat sesuai dengan standar yang sudah ada
Tim pengembang MySQL
telah berusaha
untuk membuat MySQL
sebisa mungkin
menyesuaikan dengan standar yang ada.
f.
Merupakan suatu open source software
MySQL
merupakan
software
yang gratis dibawah lisensi PGL (Public General
License)
sehingga
user
dapat
men-download dan memodifikasi source code dari
aplikasi tersebut agar sesuai dengan yang dibutuhkan serta menggunakannya tanpa
dikenakan biaya.
2.1.6. Perancangan Basis Data (Database Design)
Menurut Connolly dan Begg (2005, p.320), perancangan basis data merupakan
proses pembuatan suatu desain untuk sebuah basis data yang akan mendukung
operasional dan sasaran suatu perusahaan. Ada 2 pendekatan
untuk
merancang sebuah
basis data, yaitu :
a. Pendekatan bottom-up
Dimulai
pada tingkat awal
dari
atribut (yaitu
properti dari
entiti
dan relationship)
yang mana melalui analisis dari asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi
hubungan
yang
merepresentasikan
jenis-jenis
entitas
dan
hubungan
antar
entitas.
|
16
Pendekatan ini cocok untuk merancang basis
data yang sederhana dengan
jumlah
atribut yang tidak banyak.
b. Pendekatan top-down
Digunakan
pada
basis
data
yang
lebih kompleks, yang dimulai dengan
pengembangan dari model data yang mengandung beberapa entitas dan hubungan
tingkat
tinggi
dan
kemudian
memakai
perbaikan top
down
berturut-turut
untuk
mengidentifikasi entitas, hubungan dan atribut berkaitan tingkat rendah. Pendekatan
ini biasanya digambarkan melalui ER (entity relationship).
Perancangan basis data
terbagi ke dalam tiga komponen yang meliputi Conceptual
Database Design, Logical Database Design, Physical Database Design.
1)
Conceptual Database Design
Menurut Connolly dan Begg (2005, p.322), hal yang pertama dilakukan dalam
membuat
conceptual design
adalah
dengan
membuat
model
data
secara
konseptual dari perusahaan yang bersangkutan. Conceptual database design
seluruhnya independent dari
implementasi
seperti
target
DBMS software,
program aplikasi, bahasa pemograman, atau physical consideration lainnya. Data
tersebut merupakan informasi-informasi mengenai perusahaan. Dalam
conceptual database design, data yang ada
dikembangkan
dengan
representasi
secara
konseptual
yang mencakup
mengidentifikasi entity,
relationship,
dan
atribut yang sangat penting dalam perancangan bisnis tersebut.
Langkah-langkah untuk membuat data model lokal yang konseptual untuk setiap
user view dapat digambarkan sebagai berikut :
a)
Penentuan Jenis Entitas
|
17
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan membuat kelas-kelas dari
obyek yang ada berikut penjelasannya serta
menentukan entitas utama
yang
dibutuhkan. Salah
satu metode
untuk
mengidentifikasi entity adalah dengan
menguji spesifikasi kebutuhan dari pengguna. Dari spesifikasi ini dapat
mengidentifikasikan noun dan noun phrases yang disebutkan. Selain itu juga
dapat melihat objek utama seperti orang, tempat atau konsep dari ketertarikan
diluar noun lainnya yang merupakan kualitas dari objek lain.
b)
Penentuan jenis hubungan antar entitas
Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan yang ada
antara entitas yang telah diidentifikasikan. Dalam mengidentifikasi tipe relasi
yang ada dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), mencari
batasan
dari
tipe relationship,
memeriksa fan
dan
chasm
traps,
memeriksa
masing
masing
entity
ikut
serta
setidaknya
dalam satu
relationship, dan
dokumentasikan tipe relationship.
c)
Penentuan dan penghubungan atribut dengan entitas
Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasikan dan menghubungkan atribut-
tribut yang berkaitan dengan entitas atau tipe relationship yang telah sesuai.
d)
Penentuan domain terhadap atribut
Tujuannya adalah untuk
menetapkan
domain
untuk
tiap-tiap
atribut
dalam
model data konseptual local dan mendokumentasikan setiap detail dari
domain. Suatu domain adalah suatu kelompok nilai yang dari mana satu atau
lebih atribut mengambil nilainya.
|
18
e)
Penentuan Atribut Candidate Key, Primary Key,dan Alternate Key.
Tujuannya
adalah
untuk
menentukan
candidate key dan primary key dari
kumpulan atribut-atribut yang telah ditentukan pada tiap entitas. Candidate
key adalah satu atau lebih atribut dari suatu entitas yang dapat dijadikan
primary key. Primary key adalah satu atribut dari suatu entitas yang dipakai
sebagai ciri yang paling unik dari entitas tersebut.
f)
Mempertimbangkan kegunaan dari konsep Enhanced Modeling (optional)
Tujuannya
adalah
untuk
mengembangkan
ER
model
dengan
menggunakan
konsep
enhanced modeling, seperti spesialisasi,
generalisasi, penggabungan
(aggregation) dan komposisi (composition).
g) Pemeriksaan model terhadap redundansi.
Tujuannya adalah untuk memeriksa konsep model data apakah masih
mengandung data maupun entitas serta atribut yang berulang atau tidak. Hal
pertama yang dilakukan adalah memeriksa kembali hubungan-hubungan
yang ada apabila terdapat suatu hubungan yang mirip.
h)
Validasi model konseptual lokal terhadap transaksi pengguna.
Tujuannya untuk memastikan model konseptual local mendukung transaksi
yang dibutuhkan oleh view. Diuji dua pendekatan untuk
memastikan
model
data konseptual local mendukung transaksi yang dibutuhkan, dengan cara:
(1) Mendeskripsikan transaksi-transaksi
Memeriksa
seluruh
informasi
(entitas, relationship, dan atribut) yang
dibutuhkan oleh setiap transaksi yang telah disediakan oleh model,
dengan mendokumentasikan setiap kebutuhan transaksi.
|
19
(2) Mengunakan jalur-jalur transaksi
Untuk
validasi
model data terhadap transaksi
yang dibutuhkan
termasuk
representasi diagram jalur yang digunakan oleh setiap transaksi langsung
pada ER diagram.
i)
Review model data konseptual dengan pengguna
Tujuannya
untuk
mengkaji
ulang
model data konseptual lokal dengan
pengguna untuk memastikan model tersebut adalah representasi sebenarnya
dari view. Model data konseptual ini termasuk ER diagram dan dokumentasi
pendukung yang mendeskripsikan model data. Bila ada kejanggalan
(anomali) dalam model data, maka harus dibuat perubahan yang sesuai yang
mungkin membutuhkan pengulangan langkah-langkah sebelumnya.
2)
Logical Database Design
Menurut
Connolly
dan
Begg
(2005,
p.323), logical
design
merupakan
proses
pembuatan model data dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari
perusahaan serta berdasarkan pada model data
spesifik. Model data yang telah
diperoleh dalam conceptual database design diubah dalam bentuk logical model
dimana data
yang ada dipengaruhi oleh
model data
yang
menjadi tujuan
database.
Hal ini dilakukan untuk menerjemahkan representasi konseptual ke dalam bentuk
struktur
logic
dalam database
yang
akan
dijadikan
sumber
informasi
dalam
merancang
physical
database design serta
memberikan
sarana
yang
membantu
para perancang database dalam merancang physical database.
Hasil
akhir dari
logikal
database
design
ini
berupa
sebuah
kamus
data
yang
berisi atribut-atribut beserta key-nya (primary key, alternate key, dan foreign key)
|
20
dan ERD keseluruhan dengan atribut key-nya. Langkah-langkah untuk membuat
logikal database design dapat digambarkan sebagai berikut :
a)
Menentukan relations untuk logical data model
b)
Validasi relation dengan normalisasi
c)
Validasi relations terhadap user transaction
d)
Memeriksa integrity constraints
e)
Meninjau ulang logical data model dengan user
f)
Gabungkan model data logikal lokal menjadi model global
g) Memeriksa perkembangan selanjutnya
3)
Physical Database Design
Menurut Connolly dan Begg (2005, p.324), physical database design merupakan
proses
pembuatan
deskripsi
dari
suatu
implementasi basis data
pada secondary
storage. Hal ini mendeskripsikan base relation, organisasi data, dan indeks yang
digunakan untuk mencapai efisiensi akses ke dalam data, dan associated integrity
constraints yang
lainnya
dan
security
measures.
Physical
database
design
merupakan
fase ketiga dan terakhir dalam desain basis data.
Tujuan
utama dari
physical
database design
adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perancang
bermaksud
untuk
mengimplementasikan
secara
fisik
dari
logikal database
design.
Langkah-langkah
dalam
pembuatan
physical
database
design adalah
sebagai berikut:
a)
Merancang relasi dasar
b)
Mendesain representasi dari derived data
c)
Mendesain Enterprise Constraint
d)
Menganalisa transaksi
|
21
e)
Pemilihan DMBS (Database Management Sistem)
f)
Penerapan View dalam database
g) Pembuatan Index setiap entitas
h)
Estimasi kebutuhan disk
i)
Merancang mekanisme keamanan
2.1.7. Entity Relationship Modelling
Menurut Connolly dan Begg (2005, p371), Entity Relationship Modelling adalah
salah satu model yang dapat digunakan untuk mendapatkan pengertian yang tepat dari
sifat data dan bagaimana data tersebut dapat digunakan oleh perusahaan.
Entity
Relationship
Modelling
menggunakan pendekatan
top-down
dalam
melakukan perancangan basis data. Dengan melakukan pendekatan top-down ini,
perancangan dimulai dengan mengidentifikasikan data penting yang biasanya disebut
sebagai entity dan perancangan hubungan antar data yang direpresentasikan dalam
model
yang
biasanya
disebut
relationship. Selain
itu
dibutuhkan
juga
keterangan
tambahan seperti atribut dan constraint untuk entities, relationship, dan attributes.
a. Entity Types
Menurut Connolly dan Begg (2005, p372), entity types adalah sekumpulan obyek
dengan properti yang sama yang diidentifikasi oleh perusahaan dan memiliki
keberadaan yang independen.
Entity occurrence adalah suatu obyek dari entity
type yang diidentifikasikan secara
unik (Connolly dan Begg, 2005, p373). Entity Type dapat diklasifikasikan menjadi 2
yaitu strong entity dan weak entity.
|
22
1)
Strong Entity
Strong Entity adalah entity type yang keberadaannya tidak bergantung pada
entity type lainnya (Connolly dan Begg, 2005, p383).
2)
Weak Entity
Weak
Entity
merupakan
kebalikan dari
strong
entity
yaitu
entity type
yang
keberadaannya bergantung pada entity type
lainnya
(Connolly
dan Begg, 2005,
p383).
b. Relationship Types
Relationship Types adalah sekumpulan asosiasi di antara entity types (Connolly dan
Begg, 2005, p374).
Relationship Occurrence adalah sekumpulan asosiasi yang diidentifikasi secara unik,
termasuk satu kejadian/occurrence dari masing-masing entity type yang
berpartisipasi (Connolly dan Begg, 2005, p375).
c. Attribute
Attribute merupakan properti/sifat dari suatu entity type atau relationship type
(Connolly dan Begg, 2005, p379).
Attribute domain adalah
sekumpulan
nilai
yang diijinkan
untuk satu atau beberapa
atribut (Connolly dan Begg, 2005, p379).
Attribute dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
|
23
1)
Simple dan Composite Attributes
Simple
Attribute
adalah
atribut
yang terdiri
dari
satu
komponen
tunggal
yang
keberadaannya independen (Connolly dan Begg, 2000, p379). Atribut ini sering
disebut juga
sebagai atomic
attribute. Simple attribute
tidak
dapat
dibagi
lagi
menjadi komponen yang lebih kecil.
Composite Attribute adalah atribut yang
terdiri
dari
banyak
komponen
yang
keberadaannya independen (Connolly dan Begg, 2005, p380). Atribut ini dapat
dibagi
menjadi
komponen
lain
yang
lebih
kecil,
yang masing-masing
memiliki
keberadaan yang independen.
2)
Single-Valued dan Multi-Valued Attributes
Single-Valued Attribute adalah atribut
yang
memiliki
nilai tunggal
untuk setiap
kejadian/occurence pada setiap entity (Connolly dan Begg, 2005, p380).
Multi-Valued Attribute adalah
atribut
yang
memiliki
banyak
nilai
untuk
setiap
kejadian/occurrence pada setiap entity (Connolly dan Begg, 2005, p380).
3)
Derived Attributes
Derived atribute adalah atribut yang nilainya dihasilkan dari satu atau beberapa
atribut lainnya dan tidak harus berasal dari entity yang sama (Connolly dan Begg,
2005, p380).
4)
Keys
a)
Candidate Key
Candidate key merupakan sejumlah kecil atribut dari suatu entity yang dapat
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian dari entity tersebut (Connolly
dan Begg, 2005, p381). Candidate key tidak boleh berupa null.
|
24
b)
Primary Key
Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan
secara unik setiap kejadian pada entity tersebut (Connolly dan Begg, 2005,
p381).
Pemilihan
primary
key
pada
suatu
entity
didasarkan pada
pertimbangan panjang atribut, jumlah
minimal atribut yang dibutuhkan serta
keunikannya.
Candidate key
yang
tidak
dipilih menjadi
primary
key
pada
suatu
entity
disebut alternate key (Connolly dan Begg, 2005, p382).
c)
Composite Key
Composite key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau
lebih atribut
(Connolly dan Begg, 2005, p382).
d)
Foreign Key
Foreign key adalah sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relasi
yang
sesuai
dengan
candidate
key
yang
ada
di
relasi
yang
sama
ataupun
relasi yang lainnya (Connolly dan Begg, 2010, p151).
2.1.8. Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2005, p.416), normalisasi adalah suatu teknik yang
menghasilkan seperangkat relasi untuk properti yang diinginkan, dengan data yang
diberikan
oleh
suatu
perusahaan.
Tujuan
utama
dari
suatu normalisasi
adalah
untuk
mengurangi
terjadinya redudansi data dan
mengurangi masalah yang terjadi pada suatu
relasi yang dikenal dengan anomaly.
Anomaly
adalah
suatu masalah
yang
timbul
seperti
data
ganda,
data
hilang,
tempat
penyimpanan
memori
yang
boros,
dan
data
yang
tidak
konsisten
akibat
dari
|
25
proses penghapusan
data,
pembaruan data, pemasukan
data
dan
pergantian
data
(Connolly dan Begg, 2005, p.418).
Tingkatan normalisasi terdiri dari beberapa tahap, meliputi :
a. Unnormalized form (UNF) adalah suatu table yang terdiri dari satu atau lebih
kelompok yang berulang (repeating group) (Connolly dan Begg, 2005, p.430).
Repeating
group adalah sebuah atribut atau himpunan atribut di dalam
table
yang
memiliki lebih dari satu nilai (multiple values) untuk sebuah single occurrence
(kejadian) dari atribut key
yang dinominasikan untuk
table tersebut
(Connolly dan
Begg, 2005, p.430).
b. Bentuk normal pertama (First Normal Form atau 1NF)
Suatu relasi dikatakan 1NF jika titik temu tiap baris dan kolom pada relasi tersebut
mengandung satu dan hanya satu nilai. (Connolly dan Begg, 2005, p.430)
Sebuah relasi akan berada dalam bentuk 1NF jika repeating groupnya telah
hilang.
Ada dua pendekatan untuk menghilangkan repeating group pada tabel yang tidak
normal (unnormalized table), yaitu :
1)
Dengan
memasukkan
data
yang
sesuai
ke
dalam kolom
kosong dimana
baris-
barisnya mengandung data yang berulang.
2)
Dengan
menempatkan data
yang berulang bersamaan dengan duplikat dari
atribut kunci.
c. Bentuk normal kedua (Second Normal Form atau 2NF)
Relasi dikatakan 2NF jika relasi tersebut telah berada pada 1NF dan setiap atribut
yang bukan primary key bergantung sepenuhnya (fully functionally dependent)
terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p.434).
|
26
Fully functional dependency terjadi jika A dan B merupakan atribut dari suatu relasi,
dan B dikatakan bergantung penuh terhadap A (A-> B), namun bukan merupakan
subset A (Connolly dan Begg, 2005, p.423).
d. Bentuk normal ketiga (Third Normal Form atau 3NF)
Suatu relasi dikatakan 3NF jika relasi tersebut sudah berada dalam bentuk 1NF dan
2NF
serta
tidak
ada
atribut
yang
bukan
primary
key
bergantung
secara
transitif
(transitively dependent) terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p.435).
Transitive dependencies terjadi dalam kondisi dimana A, B dan C merupakan atribut
dari suatu relasi serta A -> B dan B -> C. Maka dapat dikatakan C bergantung secara
transitif terhadap
A melalui B (asalkan A tidak bergantung secara
fungsional
terhadap B atau C) (Connolly dan Begg, 2005, p.424).
e. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Suatu relasi disebut memenuhi bentuk
normal boyce-codd jika penentu(determinan)
adalah candidat key. BCNF adalah bentuk normal sebagai perbaikan
terhadap 3NF
karena bentuk normal ketiga berkemungkinan masih memiliki anomaly sehingga
perlu dinormalisasikan lebih jauh. Suatu
relasi
yang
memenuhi
BCNF
selalu
memenuhi 3NF tetapi tidak untuk sebaliknya.
Bentuk normal pertama hingga ketiga merupakan bentuk normal yang umum
digunakan. Artinya, bahwa pada kebanyakan relasi bila ketiga bentuk normal
tersebut telah dipenuhi maka persoalan anomaly
tidak
akan
muncul
lagi.
Bentuk
normal Boyce-Codd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga.
Bentuk
normal 4NF dan 5NF hanya dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang
mengandung ketergantungan banyak nilai.(Connolly dan Begg, 2005, p.425).
|
27
2.1.9. Unified Modeling Language (UML)
Menurut
Schmuller
(2004,
p.7),
Unified Modeling Language (UML) adalah
bahasa modeling visual yang memperbolehkan pembuat sistem untuk membuat cetakan
awal
yang
dapat
menangkap
gambaran
awal
mula, cara yang mudah dimengerti, dan
menyajikan sebuah mekanisme yang efektif dan mengomunikasikan gambaran ini
dengan sistem lainnya.
UML pertama kali dikembangkan oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar
Jacobson. Mereka telah mengembangkan notasi mereka sendiri di awal 1990an. UML
terdiri dari berbagai tipe diagram, antara lain (Schmuller, 2004, pp.10-19):
a. Class Diagram
Menurut Bruegge dan Dutoit (2010, p.31),
class diagram digunakan untuk
menggambarkan struktur dari suatu sistem. Class adalah sesuatu yang abstrak
yang
menentukan
struktur
umum dan
tingkah
laku
dari
kumpulan
objek-objek.
Objek
merupakan
instansi
dari
class
yang
dibuat, dimodifikasi, dan dihancurkan
selama
sistem dijalankan. Sebuah objek mempunyai keadaan (state) yang mengandung nilai
dari atributnya dan berhubungan dengan objek lainnya.
Menurut
Schmuller
(2004,
p.13),
class
diagram adalah
sejumlah
class
yang
dihubungkan dengan garis yang menghubungkan dengan class lainnya. Contoh class
diagram dapat dilihat pada Gambar 2.1.
|
![]() 28
Gambar 2.1. Contoh Class Diagram
b. Object Diagram
Object Diagram merupakan instansi dari suatu class
yaitu sesuatu yang mempunyai
nilai atribut dan fungsi yang spesifik (Schmuller, 2004, p.12).
Contoh object diagram dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Contoh Object Diagram
c. Use Case Diagram
Menurut Bruegge dan Dutoit (2010, p.31), use case merupakan cara kerja sistem dari
sudut pandang luar. Use case menggambarkan sebuah fungsi yang disediakan oleh
sistem dimana
menampilkan
hasil
yang terlihat
untuk seorang aktor.
Aktor
tersebut
menggambarkan
semua
entitas
yang
berinteraksi
dengan
sistem
(contoh:
seorang
user, sistem yang lain).
Sedangkan
menurut
Schmuller
(2004,
p.13),
use
case
merupakan
gambaran
cara
kerja
sistem dari sudut pandang pemakai. Contoh
Use Case Diagram dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
|
![]() 29
Gambar 2.3. Contoh Use Case Diagram
d. Statechart Diagram
Menurut Schmuller (2004, p.124), statechart diagram digunakan untuk
menangkap
perubahan
kondisi
pada
objek
yang
terjadi
pada
transisi
titik
mulai
hingga
titik
selesai
dari
urutan
perubahan
state.
Contoh Statechart
Diagram dapat
dilihat
pada
Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Contoh Statechart Diagram
|
![]() 30
e. Sequence Diagram
Menurut Schmuller (2004, pp.135-138), sequence diagram mengandung objek-objek
yang direpresentasikan pada cara yang biasa (dinamakan kotak dengan nama digaris
bawahi),
messages direpresentasikan sebagai garis panah utuh dan waktu
direpresentasikan sebagai kemajuan vertical.
1)
Objek
Gambar 2.5. Objek Pada Sequence Diagram
Objek
terlentang
di
atas
diagram dari
kiri
ke
kanan.
Objek
disusun
untuk
menyederhanakan diagram. Tiap objek terdapat garis putus putus ke bawah
dinamakan objects lifeline. Pada lifeline terdapat kotak kecil yang disebut
sebagai aktivasi (activation).
Activation
menjelaskan
operasi
yang
sedang
dijalankan yang dimiliki objek tersebut. Objek pada sequence diagram dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
2)
Pesan
Pesan dibagi menjadi dua bagian yaitu pesan synchronous dan pesan
asynchronous.
|
![]() 31
a)
Pesan Synchronous
Gambar 2.6. Pesan Synchronous Pada Sequence Diagram
Disebut sebagai panggilan (call). Ini adalah permintaan dari objek pengirim
pesan ke objek penerima pesan. Permintaannya adalah agar penerima
melaksanakan salah satu operasinya. Karena pengirim menunggu pesan balik
dari
penerima,
maka
pesan
ini
dimakan Synchronous.
Pesan
Synchronous
dapat dilihat pada Gambar 2.6.
b)
Pesan Asynchronous
Gambar 2.7. Pesan Asynchronous Pada Sequence Diagram
Dinamakan pesan Asynchronous karena mentransfer pengaturan ke penerima
dan pengirim untuk tidak
menunggu balasan operasi
yang telah selesai dari
penerima. Pesan Asynchronous dapat dilihat pada Gambar 2.7.
|
![]() 32
3)
Waktu
Gambar 2.8. Waktu Pada Sequence Diagram
Diagram yang menjelaskan waktu digambarkan arah vertical, waktu mulai
terletak pada puncak dan mengalir ke bawah. Pesan
yang dekat dengan bagian
puncak
tampil
dahulu
dibandingkan
pesan
yang
dekat
dengan
bawah.
Waktu
pada
sequence
diagram
dapat
dilihat
pada
Gambar
2.8.
dan
contoh sequence
diagram dapat dilihat pada Gambar 2.9.
|
![]() 33
Gambar 2.9. Contoh Sequence Diagram
f.
Activity Diagram
Menurut
Schmuller
(2004,
p.174), activity
diagram
didesain
untuk
mempermudah
apa
yang sedang
terjadi pada proses
atau
operasi. Contoh
activity diagram dapat
dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10. Contoh Activity Diagram
|
![]() 34
g. Collaboration Diagram
Menurut Schmuller (2004, p.158), collaboration diagram merupakan tambahan dari
Object
Diagram.
Untuk
menambah
hubungan
diantara
objek-objek, collaboration
diagram
memperlihatkan
pesan
yang
terkirim pada
objek
lainnya.
Contoh
collaboration diagram dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11. Contoh Collaboration Diagram
h. Component Diagram
Component Diagram merupakan fungsionalitas sistem yang diimplementasikan dari
satu atau banyak class, sebuah artefak (jika dapat dijalankan) merupakan
implementasi dari sebuah Component (Schmuller, 2004, p.198), contoh Component
Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Contoh Component Diagram
|
![]() 35
i.
Deployment Diagram
Deployment
Diagram
menunjukkan
arsitektural
fisikal
dari
sistem berbasiskan
komputer.
Deployment
Diagram dapat
menggambarkan
komputer,
menunjukkan
hubungan dengan komputer lainnya, dan menunjukkan bahwa terdapat software
pada setiap mesin. Setiap komputer digambarkan sebagai kubik, dengan interkoneksi
diantara komputer yang digambarkan sebagai garis yang
menghubungkan
kubik
(Schmuller, 2004, p.19). Contoh
Deployment Diagram dapat dilihat pada Gambar
2.13.
Gambar 2.13. Contoh Deployment Diagram
2.1.10. Interaksi Manusia Komputer (IMK)
Menurut Kumar (2005, p.5), interaksi manusia dan komputer adalah suatu bidang
studi interdisipliner tentang interaksi antara manusia (user) dan komputer, dengan
menghubungkan disiplin ilmu komputer, psikologi, ilmu kognitif, ilmu egromoni,
desain, dan bidang- bidang lainnya.
|
36
2.1.11. Delapan Aturan Emas
Pada tahun 1987 (Jacko dan Sears, 2003, p.995), Ben Schneiderman
meluncurkan buku Designing the user Interface. Buku ini berisi table- table pedoman
serta
penjelasan-penjelasan
secara
detail
dan latar
belakang
penelitiannya
untuk
membenarkan setiap pedoman. Ia
memperkenalkan Delapan aturan emas dalam
perancangan interface, yang adalah prinsip-prinsip pokok dari suatu perancangan yang
dapat
dipakai
pada
hampir
seluruh
sistem interaktif.
Berikut
ini
adalah
prinsip
yang
dimaksud (Dix et al, 2004, p.282) :
a. Berusaha untuk konsisten dalam rangkaian aksi, susunan, terminology, penggunaan
perintah, dan seterusnya.
b. Memberikan shortcut kepada para pengguna yang sudah mahir dalam menggunakan
aplikasi,
seperti
fasilitas
makro,
bentuk
singkat
dalam mengakses
suatu
fungsi
tertentu, untuk melakukan aksi yang sudah pernah dan sering digunakan lebih cepat.
c.
Memberikan
balasan
yang
informative
untuk setiap
aksi pada
tingkat
yang
sesuai
dengan besarnya aksi yang dilakukan.
d.
Merancang
dialog
untuk
menyatakan penutupan
dari
rangkaian
suatu aksi kepada
pengguna. Sehingga, pengguna tahu kapan mereka telah menyelesaikan tugasnya.
e. Menawarkan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan sederhana, sehingga
pengguna
dapat dicegah
dalam
melakukan
kesalahan,
dan
apabila
telah
melakukannya
maka pengguna akan diberikan instruksi yang jelas dan informative
agar mereka dapat memperbaikinya.
f.
Pengizinan pengembalian aksi yang mudah, untuk mengurangi kecemasan dan
mendorong pengguna untuk melakukan eksplorasi aplikasi lebih jauh, karena
pengguna tahu bahwa dia dapat kembali ke keadaan yang sebelumnya.
|
37
g. Mendukung pusat control internal, yaitu menempatkan pengguna sebagai pengendali
utama dalam setiap aksi yang dilakukan oleh sistem tersebut.
Mengurangi beban ingatan jangka pendek, dengan membuat tampilan tetap sederhana,
mengonsolidasikan tampilan beberapa halaman,
dan
menyediakan
waktu
untuk
mempelajari beberapa rangkaian aksi.
2.1.12. Pseudocode
Menurut Setiadi (2008, p.3), pseudocode adalah teknik untuk menuliskan
algoritma secara high-level tanpa bergantung pada sebuah bahasa pemrograman.
Penulisan pseudocode tidak memiliki aturan yang baku, biasanya dituliskan dalam
bahasa Inggris dengan sedikit bantuan notasi matematik.
Teknik ini bersifat lebih
terstruktur daripada bahasa Inggris biasa, tetapi tidak lebih detil daripada sebuah
program. Algoritma dituliskan dalam pseudocode agar bisa dipahami oleh semua orang,
tidak mempermasalahkan bahasa pemrograman yang dikuasai.
2.1.13. Internet
Menurut Yeager dan McGrath (1996, p.11),
internet merupakan
Internetwork,
sekumpulan
dari
jaringan
komputer
yang bekerja
sama.
Tujuan
utama
dari
internetworking
adalah memperbanyak
jaringan untuk saling bekerja sama,
memungkinkan komputer untuk berkomunikasi dengan lainnya. Jaringan yang
membangun internet menggunakan banyak tipe teknologi jaringan (twisted pair, coaxial
cable, optional fiber), network protocol yang berbeda (Ethernet, IBM token ring, SNA,
FDDI),
dan
banyaknya
variasi komputer (laptop,
PC,
UNIX
workstation, mainframe,
|
38
supercomputer). Selanjutnya, jaringan dimiliki oleh beribu organisasi dan individu,
pemerintahan, universitas, perusahaan, dan grup lainnya.
Sedangkan menurut James (2003, pp.1-2), internet awal mulanya berasal dari
kebutuhan untuk berbagi data dari satu komputer ke komputer lainnya. Komputer yang
saling berhubungan membentuk jaringan komputer. Seiring dengan waktu yang berjalan,
banyak jaringan yang terbentuk. Ketika jumlah jaringan meningkat, jaringan komputer
terletak
di
tempat-tempat
yang berbeda yang
telah
dihubungkan
ke komputer
lainnya
untuk membentuk jaringan
yang lebih besar. Lalu, komputer menyebarkan jaringannya
ke seluruh dunia dan dengan demikian masuknya era internet.
a. Pelayanan yang diberikan Internet
Menurut James (2003, pp.3-7), pelayanan yang diberikan
internet
dapat
dikelompokkan
ke
dalam
bagian
yang
berbeda
seperti
e-mail,
World Wide
Web
(WWW), dan sebagainya.
1)
E-Mail
Menurut James
(2003, pp.3-4), fasilitas komunikasi yang sangat mudah dan
banyak digunakan di internet adalah electronic mail service yang disebut sebagai
e-mail service. Dengan fasilitas e-mail, pengguna dapat mengirim dan menerima
pesan-pesan melalui internet. Keuntungan lainnya yaitu pesan tidak hanya
berupa teks. File gambar, file suara, atau file data yang dapat dimasukkan
melalui
pesan
yang
dikirim melalui
internet.
Metode komunikasi
ini
sangatlah
cepat karena pesan yang dikirim dapat mencapai tujuannya hanya dengan
hitungan menit. Ini dapat menghemat waktu serta sangat dapat diandalkan. Pesan
yang dapat disalin dan
juga dapat dikirim bersamaan ke alamat
yang berbeda-
beda
dengan
satu pengiriman.
Fasilitas
alamat
buku
tersedia
untuk
membantu
|
39
penyimpanan alamat e-mail yang berbeda-beda di dalam suatu folder alamat dan
pengguna dapat menunjuk alamat yang dibutuhkan.
2)
World Wide Web (WWW)
Menurut James (2003, p.5), bagian yang sangat menarik dari
internet adalah
World
Wide
Web
(WWW),
yang
biasa
disebut
dengan
Web.
Web
terdiri
dari
server
yang
saling
terkoneksi
dengan
jumlah besar,
dimana
banyak
sekali
informasi dalam topik yang bervariasi yang disimpan. Pengguna dapat
mengakses informasi yang tersimpan di dalam server dengan menggunakan
program yang biasa disebut dengan browser.
Browser dapat menghubungkan pengguna kepada halaman web yang diminta,
setelah
alamat
dari
halaman
tersebut
diberikan. Sekarang ini banyak sekali
program browser
digunakan.
Informasi
yang
tersimpan
di dalam server dapat
berbentuk
teks,
gambar,
klip
video atau
audio. Semua
itu
tersimpan
di
dalam
halaman yang disebut Web Pages, dan halaman tersebut dapat dihubungkan
dengan
yang
lainnya.
Tipe
penghubungan
halaman
ini
dinamakan Hypertext.
Beberapa dari halaman web yang dihubungkan dan disebut dengan nama atau
alamat, membentuk sebuah website.
Program spesial
yang
dinamakan Search
Engine
dapat
digunakan
untuk
menemukan subjek tertentu dari Web. Ketika pencarian dilakukan menggunakan
Search Engine, maka hasilnya akan ditampilkan per kriteria sesuai dengan subjek
yang dicari.
|
40
2.1.14.Browser
Menurut Holden (2010, p.74), web browser
adalah software
yang berfungsi
sebagai antarmuka visual untuk gambar, warna, link, dan konten lainnya yang terdapat
di
web.
Program
yang
paling
populer
adalah
Microsoft
Internet
Explorer,
Firefox,
Safari dan Google Chrome. Pengguna memerlukan browser untuk preview halaman web
yang
dibuatnya
untuk
menampilkan
animasi, suara,
dan
memutar
klip
video,
dan
hal
lainnya yang telah direncanakan untuk ditampilkan secara online. Dukungan beberapa
tingkat keamanan internet, seperti Secure Sockets Layer (SSL), jika pengguna berencana
untuk melakukan transaksi aman pada situsnya.
2.1.15.Hypertext Transfer Protocol ( HTTP )
Menurut Allamaraju (2001, p.30), HTTP merupakan protokol yang sangat
banyak
digunakan
pada
internet,
menghubungkan
browser
berbasiskan client dan web
server. Tujuan utama dari HTTP adalah untuk menangani permintaan dan tanggapan di
antara
browser
dan
web
server.
Dalam model
ini, browser
mengirimkan
permintaan
HTTP (HTTP Request) ke web server (biasa disebut HTTP server)
yang
menjalankan
beberapa
tanggapan
dan
mengirimkannya
kembali
ke
client sebagai
tanggapan
HTTP
(HTTP response).
HTTP
merupakan
protokol
umum
yang hanya menetapkan jenis permintaan
tertentu, seperti struktur dari request dan response. Tidak seperti remote interface based
model dimana
menentukan
remote
interface,
dengan
HTTP,
kontrak
di
antara
client
(browser) dan server (web server) telah ditentukan oleh
HTTP. Client dan server dapat
mempercepat parameter dan hasil dengan HTTP request dan response.
|
41
2.1.16.Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Mercer (2003, pp.1-2), HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee yang
berkolaborasi dengan
Robert Caillau saat
mereka bekerja di CERN tahun 1989.
Awalnya
merupakan Standard Generalized Markup Language (SGML). Tujuan SGML
adalah
menyediakan konvensi
umum untuk
menciptakan bahasa yang digunakan untuk
menyalurkan
informasi
dokumen-dokumen. Membuat
dokumen
pada
SGML
dengan
memasukkan perintah (yang dinamakan tag pada HTML).
Tujuan dari HTML itu sendiri adalah untuk menciptakan bahasa platform yang
mandiri
untuk
membangun dokumen-dokumen
hypertext
dan
mengkomunikasikan
informasi
multimedia
secara
mudah
melalui
internet. Dengan
menggunakan
Internet
Protocol bernama Hyper Text Transport Protocol (HTTP), dokumen-dokumen HTML,
dapat ditransmisikan ke tiap user yang berada di internet dan ditampilkan oleh software
yang disebut browser.
2.1.17.Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Valade (2004, pp.15-17), PHP adalah sebuah bahasa pemrograman
yang dirancang untuk pembuatan web lebih tepatnya halaman web dinamis. Banyak fitur
yang ditawarkan sehingga untuk merancang web dan pemrogramannya menjadi lebih
mudah. PHP berasal dari kata PHP (Hypertext Preprocessor), pertama
kali
dikembangkan oleh seorang yang bernama Rasmus Lerdorf, dengan panggilan Personal
Homepage Tools. Bahasa pemrograman PHP hampir sama dengan bahasa pemrograman
C. PHP mempunyai kemampuan yang bagus untuk berinteraksi dengan database. PHP
hampir mendukung dengan banyak database seperti mySQL, ORACLE dan sebagainya.
|
42
Menurut Valade (2004, pp.15-17), PHP berkembang dengan sangat cepat karena
mempunyai keuntungan-keuntungan :
a. Cepat
Karena tertanam pada kode HTML, waktu respon yang sangat cepat.
b. Murah (dalam fakta gratis)
Karena PHP berlisensi open source (bebas digunakan).
c. Mudah digunakan
PHP mengandung banyak fitur spesial dan fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk
membuat
halaman web
dinamis.
Bahasa
PHP
didesain
agar
dapat
dengan
mudah
dimasukkan ke dalam file HTML.
d. Berfungsi dengan baik pada banyak sistem operasi
PHP berfungsi
dengan baik
pada
macam-macam sistem operasi,
seperti
Windows,
LINUX, Mac OS, dan lainnya yang berasal dari UNIX.
e. Bantuan teknis tersebar luas
Perkumpulan
user
yang besar didukung dengan bantuan via e-mail
yang
gratis dan
forum diskusi.
f.
Aman
User tidak dapat melihat kode PHP.
g. Didesain untuk mendukung database
PHP dimasukkan fungsi yang didesain untuk berinteraksi dengan database tertentu.
h. Dapat diubah (disesuaikan)
Karena PHP berlisensi open source, maka programmer diperbolehkan untuk
mengubah software PHP dengan menambah atau memodifikasi fiturfitur yang
dibutuhkan tergantung dari kebutuhan user itu sendiri.
|
43
2.2.
Teori Khusus
Teori khusus yang dibahas pada sub bab ini adalah mengenai Prekursor, Impor,
Importir Terdaftar, Persetujuan Impor, Rekomendasi dan Perizinan Elektronik
(Electronic Licensing).
2.2.1. Prekursor
Berdasarkan Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI
no.647/MPP/Kep/10/2004, prekursor
adalah
zat atau
bahan
pemula
atau
bahan kimia
tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan baku penolong untuk keperluan proses
produksi
industri apabila disimpangkan dapat digunakan dalam memproses pembuatan
narkotika dan atau psikotropika.
Menurut Sani et.al. (2007, p.148), prekursor psikotropika adalah zat atau bahan
pemula
atau
bahan
kimia
yang
dapat
digunakan
dalam pembuatan
psikotropika.
Dan
prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam proses pembuatan narkotika.
Menurut Bhakti (1999, p.68), prekursor adalah
bahan
kimia
yang
digunakan
dalam pembuatan
obat.
Senyawa
kimia
ini
digunakan secara
sah
dalam industri,
dan
menjadi komoditas perdagangan internasional. Badan Pengawas Obat dan Makanan
menetapkan
23
jenis
prekursor yang harus diawasi. Jenis-jenis itulah yang antara lain
merupakan bahan pembuat narkotik dan psikotropika. Berikut ini adalah tabel jenis
prekursor. Golongan dan jenis prekursor dapat dilihat pada Tabel 2.1.
|
![]() 44
Tabel 2.1 Golongan dan Jenis Prekursor
TABEL I
TABEL II
Acetic Anhydride
Acetone
N-acetylanthranilic Acid
Anthranilic Acid
Ephedrine
Ethyl Ether
Ergometrine
Hydrochloric Acid
Ergotamine
Methyl Ethyl Ketone
Isosafrole
Phenylacetic Acid
Lysergic Acid
Piperidine
3,4-Methylenedioxyphenyl-2
Propanone
Sulphuric Acid
Norephedrine
Toluene
1-phenyl-2-propanone
Piperonal
Potasium Permanganat
Pseudoephedrine
Safrole
2.2.2. Impor
Menurut Ismanthono (2003, p.27), impor adalah arus masuk dari sejumlah
barang dan jasa ke dalam pasar sebuah Negara, baik untuk keperluan konsumsi ataupun
sebagai barang modal, atau bahan baku produksi dalam negeri.
a. Eksportir dan Importir
Menurut Prishardoyo et. al (1999, p.65), eksportir adalah pedagang yang menjual
barang atau jasa ke luar negeri. Sedangkan, Importir adalah pedagang yang membeli
barang atau jasa dari luar negeri dan menjualnya kembali ke konsumen dalam negeri.
|
45
b. Importasi
Berdasarkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan,
Balai
Pustaka,
PN (1993,
p.77),
importasi
adalah
pemasukan barang-barang dan sebagainya dari luar
negeri atau dengan
istilah
lain
disebut pengimporan.
2.2.3. Importir Terdaftar
Berdasarkan Keputusan menteri perindustrian dan perdagangan RI
no.647/MPP/Kep/10/2004,
Importir
Terdaftar
Prekursor selanjutnya disebut IT-
Prekursor,
adalah
perusahaan
yang
melakukan
kegiatan
perdagangan prekursor yang
mendapat penunjukkan untuk mengimpor prekursor guna didistribusikan kepada industri
pharmasi atau industri lainnya sebagai pengguna akhir prekursor.
2.2.4. Persetujuan Impor
Menurut Sembiring
(1999, p.90), persetujuan impor adalah izin yang diberikan
pemerintah agar perusahaan dapat melakukan importasi.
2.2.5. Rekomendasi
Berdasarkan Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI
no.647/MPP/Kep/10/2004, rekomendasi adalah surat yang diterbitkan oleh
pejabat
instansi/unit
terkait
yang berwenang
memberikan penjelasan secara teknis dan bukan
merupakan izin/persetujuan impor.
|
46
Menurut Prudyatmoko (2009, p.10), rekomendasi dapat diartikan sebagai
pertimbangan yang diberikan oleh badan atau pejabat yang berwenang untuk digunakan
dalam pemberian
izin pada
suatu
bidang
tertentu.
Rekomendasi
merupakan
instrumen
yang cukup penting dalam soal perizinan karena rekomendasi diberikan oleh badan atau
jabatan
yang
mempunyai
kompetensi
dan
kapasitas khusus di bidang tertentu, bahkan
didasarkan pada keahlian dalam suatu disiplin tertentu.
2.2.6. Perizinan Elektronik (Electronic Licensing)
Pada
umumnya
perizinan
merupakan kegiatan yang banyak melibatkan
persyaratan dan dokumen fisik. Hal tersebut sulit dihindari karena perizinan biasanya
memerlukan banyak bukti otentik berkaitan dengan izin yang akan didapat oleh satu
orang atau pihak tertentu. Masalah timbul bila proses perizinan tidak diimbangi dengan
peningkatan sumber daya yang digunakan untuk memproses perizinan tersebut.
Pengolahan
dan
penyajian
data
serta informasi
yang
akurat
dan
tepat
waktu
merupakan
hal
yang
sangat penting
bagi suatu
lembaga
pengawas. Lembaga tersebut
sangat bergantung pada data
tersebut
untuk
meningkatkan kinerja
mereka, baik dalam
melakukan evaluasi, pengawasan, maupun dalam menentukan suatu kebijakan. Untuk
itulah keberadaan perizinan secara elektronik dibutuhkan.
Menurut Prasetya (2009, p.161), pengurus izin perdagangan ekspor dan impor
bisa diakses secara elektronik alias online yang diberi nama Indonesia Trade (Inatrade).
Para pengusaha tidak perlu menyediakan fotokopi dokumen jika hendak mengurus
perpanjangan perizinan perdagangan ekspor dan impor. Inatrade dikelola menjadi sistem
pengajuan perizinan ekspor dan impor yang dapat dilakukan secara online melalui
internet (e-licensing).
|
47
Perizinan Elektronik juga akan menyediakan kemampuan dan fleksibilitas bagi
orang
atau
pihak
dalam
menyampaikan
data
yang diperlukan,
menekan
tingkat
kesalahan yang diakibatkan input ulang data secara manual, dan secara signifikan dapat
menekan waktu yang digunakan untuk proses dan penyajian data.
a. Manfaat Perizinan Elektronik
Menurut
Eberline
(2008,
p.145),
manfaat
utama
yang
diberikan
sistem
perizinan
elektronik adalah sebagai berikut:
1)
Kemudahan akses data tepat waktu (improved the timelines and accessibility of
data)
Manfaat
utama
dari
sistem perizinan
elektronik
adalah
kemampuannya
untuk
menampilkan data dan informasi melalui database secara tepat dan akurat.
Melalui
sistem tersebut, data public yang telak dikumpulkan akan dapat dengan
mudah diakses oleh masyarakat.
2)
Meningkatkan efisiensi biaya dan waktu (saves funds and time)
Sistem perizinan
elektronik
mampu
menekan
penggunaan
sumber
daya
alam
untuk memproses dan
menyimpan data dan informasi. Meskipun dimungkinkan
nilai
investasi
awal
sistem
ini
besar,
namun
dalam
jangka panjang sistem
ini
justru mampu menekan biaya input data dan biaya penyimpanan dokumen yang
menyertai proses perizinan.
3)
Meningkatkan kualitas data (improved data quality)
Sistem perizinan
elektronik
juga
akan
meningkatkan
kualitas
data
jika disertai
prosedur yang jelas dan terstruktur (standar). Selain karena kecepatan, sistem ini
juga akan mampu menekan kesalahan, meningkatkan control data, menyediakan
|
48
akses updating, serta mampu memilah jenis informasi apa saja yang dibutuhkan
oleh user.
4)
Proses yang transparan
Sistem
perizinan
juga
dapat
menyediakan
fitur
yang
memudahkan
bagi
orang
atau pihak yang mengajukan perizinan untuk melakukan pemantauan proses
perizinannya, sampai pada tahap pengajuannya telah diproses. Hal ini
dimungkinkan karena keseluruhan proses dapat dipantau secara elektronik dan
dapat diinformasikan kepada yang bersangkutan.
|