BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Geografis (SIG)
2.1.1
Pengertian Sistem
Pengertian
dan
definisi
sistem pada
umumnya
adalah
suatu
kesatuan  yang  terdiri  atas  komponen  atau  elemen  yang  saling
berinteraksi,  saling  terkait, 
atau 
saling  bergantung  membentuk
keseluruhan yang kompleks. Menurut menurut O’Brien (2003,p8), sistem
adalah kumpulan elemen yang
saling terhubung atau berinteraksi
membentuk suatu kesatuan atau sekumpulan komponen yang saling
terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan menerima
input
dan
menghasilkan output dalam sebuah
proses
transformasi
yang
terorganisir.
Sedangkan pendapat menurut Connolly dan Begg (2005, p283),
sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan
dan menyebarkan informasi keseluruh organisasi.
2.1.2
Pengertian Informasi
Pengertian Informasipada umumnya adalah data yang telah
diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima
dan dapat
berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.Ada suatu proses transformasi
data menjadi suatu informasi yaituinput- proses -output.
8
  
9
Menurut Jogiyanto H.M (1999, p8), informasi adalah data yang
diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) nyata
yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
2.1.3
Pengertian Geografi
Pengertian geografi pada umumnya adalah ilmu yangmempelajari
tentang lokasi
serta
persamaan
dan
perbedaan
variasi
keruangan atas
fenomena fisik dan manusia di atas permukaanbumi.Geografi lebih dari
sekedarkartografi (studi tentangpeta). Geografi tidak hanya menjawab apa
dan dimana yang ada di atas muka
bumi, tetapi juga diartikan dengan
lokasi pada ruang.
Menurut John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi
memberi
definisi
geografi
sebagai
satu
kajian
mengenai
kaitan antara
manusia
dengan
alam sekitarnya.Suatu
definisi
yang
lain
adalah
hasil
semlok  (seminar  dan  lokakarya)  di  Semarang  tahun  1988.  Geografi
adalah 
ilmu 
yang  mempelajari  persamaan  dan  perbedaan 
fenomena
geosfer
dengan
sudut
pandang
kewilayahan dan kelingkungan dalam
konteks keruangan.
2.1.4
Pengertian Sistem Informasi
Pengertian
sistem informasi
pada
umumnya
adalahsuatu
sistem
terintegrasi
yang
mampu
menyediakan informasi
yang
bermanfaat
bagi
penggunanya,
untuk
menyediakan
informasi
untuk
mendukung operasi,
  
10
manajemen
dalam suatu organisasi.
Sistem
ini
memanfaatkan
perangkat
keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen
dan basis data.
Sistem informasi
menurut
Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
adalah
suatu
sistem didalam suatu
organisasi
yang
mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.1.5
Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi
Geografis
(GIS)
pada
umumnya
adalahsisteminformasikhusus yang
mengelola data yang memiliki
informasi  spasial.  SIG  juga  merupakan  sejenis  perangkat  lunak  yang
dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi,
menampilkan,   dan   keluaran   informasi   geografis   berikut   atribut   –
atributnya (Prahasta, 2005, p49).
SIG  digunakan  untuk  memberi  nilai,  dengan  melakukan
pengaturan
dan
memperlihatkan
data secara
tepat,
menggabungkannya
dengan
data
lain,
melakukan
analisis
terhadap
data,
dan
menghasilkan
data
baru
yang
berguna, 
pada
gilirannya
SIG dapat
membantu
untuk
pengambilan keputusan  (Heywood , 2002, p12).
Teknologi
Sistem Informasi
Geografi
dapat
digunakanuntukinvestigasi
ilmiah,pengelolaan sumberdaya,perencanaan
pembangunan,kartografi dan perencanaan rute. Misalnya dalam kasus ini
  
11
SIG yang dirancang dapat membantu menampilkan informasi BTS PT.
Indosat
Tbk
dan
merencanakan
lokasi baru potensial yang belum
terjangkau oleh jaringan PT. Indosat Tbk. Dan selain itu informasi seperti
masa kontrak, status kepemilikan lahan dan kerusakan BTS juga dapat
ditampilkan.
Sistem Informasi
Geografi
dibagi
menjadi
dua
kelompok
yaitu
sistem manual
(analog),
dan
sistemotomatis
(yang
berbasis
digital
komputer). Perbedaan yang paling mendasarterletakpada cara
pengelolaannya.
SistemInformasi
manual biasanya menggabungkan
beberapa  
data   seperti   peta,  
lembar  
transparansi  
untuk  
tumpang
susun (overlay),    foto    udara,    laporan    statistikdan    laporan    survey
lapangan.Semua
data
tersebut
dikompilasi dan dianalisis secara
manual
dengan alat tanpakomputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis
otomatis
telah
menggunakan
komputer
sebagai
sistem pengolah
data
melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau
foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa
peta dasar terdigitasi.
SIG
juga
merupakan
hasil
dari perpaduan disiplin
ilmu
didalam
beberapa proses data spasial. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini:
  
12
Gambar 2.1Proses data spasial
Berdasarkan pengertian-pengertiandiatas,
maka
Sistem Informasi
Geografis (SIG) dapat berfungsi sebagai bank data terpadu, yaitu dapat
memandu
data
spasial
dan
non
spasialdalam suatu
basis
data
terpadu.Sistem  modelling
dan 
analisa, 
yaitu 
dapat 
digunakansebagai
sarana evaluasi potensi wilayah
dan perencanaan spasial.Sistem
pengelolaan  yang  bereferensi  geografis,  yaitu  untuk  mengelola
operasional   dan   administrasi   lokasi   geografis.Dan   sebagai   sistem
pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat menyajikan suatu peta yang
sesuai dengan kebutuhan.
2.1.6
Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografimempunyai beberapa subsistem, yaitu :
a.
Data Input
Subsistem ini
bertugas
untuk
mengumpulkan
data
dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan
bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
  
13
format data
aslinya
kedalam
format
yang
dapat digunakan
oleh
SIG.
b.
Data output
Subsistem ini
menampilkan
atau
menghasilkan
keluaran
seluruh
atau
sebagian
basis
data
baik
dalam bentuk
softcopy
maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik dan peta.
c.
Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun
data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
d.
Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini
menentukan informasi-informasi
yang dapat
dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan
data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
  
14
Gambar 2.2Subsistem SIG
Jika subsistem SIG
tersebut
diperjelas berdasarkan
uraian
jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada didalamnya,
maka subsistem SIG dapat juga digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3 Subsistem SIG
  
15
2.1.7
Komponen Sistem Informasi Geografi
Menurut John E. Harmon dan Steven J. Anderson (2003) bahwa
SIG beroperasi dengan membutuhkan komponen-komponen sebagai
berikut:
1.
Sumber Daya Manusia
Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang
mengelola
sistem dan
membangun
perencanaan
yang
dapat
diaplikasikan 
sesuai 
kondisi 
nyata. 
Suatu 
proyek 
SIG 
akan
berhasil
jika di-manage dengan
baik
dan
dikerjakan oleh
orang-
orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.
2.
Aplikasi Sistem Informasi Geografi
Merupakan
kumpulan
dari
prosedur-prosedur yang
digunakan untuk mengolah data menjadi
informasi.
Misalnya
penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay,
buffer, jointable dan sebagainya.
Aplikasi-Aplikasi yang dapat ditangani oleh SIG sangat
banyak, antara lain:
1.
Aplikasi
SIG
dibidang
sumber
daya
alam
(inventarisasi,
management
dan kesesuaian lahan untuk pertanian,
perkebunan, kehutananan perencanaan tataguna lahan,
analisis daerah rawan bencana alam dan sebagainya).
2.
Aplikasi     SIG     dibidang     perencanaan     (perencanaan
pemukimantransmigrasi,  perencanaan  tataruang  wilayah,
  
16
perencanaan kota, perencanaanlokasi dan relokasi
industri
dan sebagainya).
3.
Aplikasi  SIG  dibidang  kependudukan  (penyusunan  data
pokok, penyediaan informasi kependudukan dan sosial
ekonomi).
4.
Aplikasi SIG dibidang
lingkungan berikut pemantauannya
(pencemaran sungai, pencemaran laut, pencemaran danau,
evaluasi pengendapan Lumpur baik di sungai, danau atau
pantai,  pemodelan  pencemaran  udara,  limbah  berbahaya
dan sebagainya).
5.
Aplikasi   
SIG    dibidang   
Utility    (inventarisasi   dan
manajemen informasi jaringan pipa air minum, sistem
informasi  pelanggan  air  minum,  perencanaan  perluasan
pipa
air
minum, demikian juga untuk listrik, gas dan
fasilitas umum lainnya).
6.
Aplikasi      SIG      dibidang      pertanahan      (manajemen
pertanahan,sistem informasi
pertanahan
dan
lain
sebagainya).
7.
Aplikasi  SIG  dibidang  pariwisata 
(inventarisasi  daerah
wisata, analisis potensi untukpariwisata).
8.
Aplikasi  SIG  dibidang  ekonomi,  bisnis  dan 
marketing
(penentuan 
lokasi-lokasi 
bisnis 
yang 
prospektif 
untuk
bank, supermarket, mesin ATM, kantor cabang, outlet,
gudang dan sebagainya).
  
17
9.
AplikasiSIG
dibidang
telekomunikasi
(inventarisasi
jaringan
telekomunikasi,
sistem
informasi
pelanggan,
perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan
komunikasi,
inventarisasi jaringan pelanggan tv kabel dan
sebagainya).
10. Aplikasi 
SIG 
dibidang 
transportasi 
dan 
perhubungan
(inventarisasi jaringan transportasi, analisis kesesuaian dan
penentuan rute-rute alternatif transportasi,
analisis
rawan
kemacetan dan bahaya kecelakaan, alternatif rute jalan
tersingkat untuk berbagai kebutuhan dan sebagainya).
Ada beberapa alasan yang
menyebabkan aplikasi-aplikasi
SIG
menjadi
menarik
untuk
digunakan diberbagai disiplin ilmu,
antara lain:
1.
SIG 
dapat 
digunakan 
sebagai 
alat 
bantu 
utama 
yang
interaktif,
menarik
dan
menantang
dalam usaha
untuk
meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran dan
pendidikan.
2.
SIG menggunakan data spasial
maupun data atribut secara
terintegrasi
sehingga     sistemnya     dapat     menjawab
pertanyaan spasial
maupun
non-spasial
dan memiliki
kemampuan analisis spasial maupun non-spasial.
3.
SIG   dapat   memisahkan   dengan   tegas   antara   bentuk
presentasi
dengan  
data-datanya  
(basisdata)  
sehingga
  
18
memiliki
kemampuan-kemampuan
untuk
merubah
presentasi dalam berbagai bentuk.
4.
SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur
yang terdapat dipermukaan bumi ke dalam beberapa
layeratau data spasial. Dengan layar ini permukaan bumi
dapat   direkonstruksi   kembali   atau   dimodelkan   dalam
bentuk
nyata  
dengan  
menggunakan  
data   ketinggian
sertalayer thematic yang diperlukan.
5.
SIG   memiliki   kemampuan   yang   sangat   baik   dalam
memvisualisasikan
data spasial
berikut
atribut-atributnya.
Seperti modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang
diperlukan
untuk      mempresentasikan     
unsur-unsur
permukaan bumi agar dapat dilakukan dengan mudah.
3.
Data
Data SIG atau disebut data geospasial dibedakan menjadi
data grafis (geometris) dan data atribut (data tematik). Data grafis
mempunyai
tiga
elemen
yaitu
titik (node),
garis(arc), dan
luasan/area(poligon),
dalam bentuk
vektor
ataupun
raster
yang
mewakili
geometri
topologi,
ukuran,
bentuk, posisi,
dan
arah.
Tujuh fenomena geografis yang dapat diwakili dalam bentuk titik,
garis, dan poligon, yaituadalah data kenampakan, unit area,
jaringan topologi, catatan sampel, data permukaan bumi, label/teks
pada data, dan simbol data.
  
19
Data Spatial
Tabel
INPUT DATA
PROSES DATA
OUTPUT DATA
- Data Spatial
-
Data Tabular
-
Data Raster
-
Pengolahan
-
Analisis
- Tabel
-
Grafik
-
Peta
Gambar 2.4 Sumber data Sistem Informasi Geografis
Data-data  pada  Sistem  Informasi  Geografis  (SIG)  dapat
diperoleh dari beberapasumber yaitu:
1.   Peta
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan
penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber
informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan
pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
a.
Menunjukkan posisi
atau
lokasi
relatif
(letak
suatu
tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di
permukaan bumi.
b.
Memperlihatikan
ukuran, karena
melalui peta dapat
diukur  luas  daerahdan 
jarak  di  atas  permukaan
bumi.
c.
Memperlihatkan  
atau  
menggambarkan  
bentuk-
bentuk permukaan  bumi.
d.
Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.
2.
RemoteSensing(PenginderaanJauh)
  
20
Remote Sensing adalah suatu teknologi untuk
memperoleh data atau informasi tentang suatu obyek tanpa
harus  melakukan  kontak  langsung  dengan  yang  obyek
yang dimaksud.Contoh penginderaan jauh dengan
mengunakan satelit SIG yang adasekarangyaitu:
a.
Satelit  Telekomunikasi  diantarannya  yaitu  Satelit
Palapa B1 dan satelit Palapa B2.
b.
Satelit  Observasi  sumber  daya  alam
yaitu  Satelit
Lansat, SPOT, SAR1, SAR2, JERS1.
c.
Satelit NOAA, GSM, GPS.
3.
AtributSosialEkonomi
Sumber data sosial ekonomi dapat diperoleh dari
terbitan resmi
maupun
catatan
oleh
badan
resmi
pemerintahan maupun swasta, yang meliputi sumber data
sensus, surveyatausampel,registrasi.
4.
AtributSumberDayaAlam
Sumber
data
pada
atribut
sumber
data
alam dapat
diperoleh dari tanah, geologi, vegetasi,penggunaantanah.
5.
SistemManajemenDataDasar
  
21
Sumber
data
pada
sistem manajemen
data
dasar
diperoleh   dari   menggabungkan   data   grafik   dan   data
statistik dalam Sistem Informasi
Geografi
(SIG).Sistem
manajemen data dasar digunakan untuk menyimpan data
atribut maupun data grafis.
4.
Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras untuk SIG
meliputi perangkat keras yang
bekerja sebagai:
a.    Pemasukan data.
b     Pemrosesan data.
c.    Penyajian hasil.
d.    Penyimpanan (storage).
Perangkat keras yang sering digunakan antara lain  adalah
Digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), mouse,
printer, plotter.
5.
Perangkat lunak (software)
Software SIG harus memiliki spesifikasi sebagai :
a.
Merupakan Database Management System (DBMS).
b.
Fasilitas untukinput dan manipulasi data geografi.
c.    Fasilitas untuk query, analisis, dan visualisasi.
d.
GraphicalUser    Interface    (GUI)   
yang    baik    untuk
mempermudah akses fasilitas yang ada.
  
22
(Misalnya   yaitu   Arcview,   Idrisi,   ARC/INFO,   ILWIS,
MapInfo, dan lain-lain).
2.1.8
Kemampuan Sistem Informasi Geografi
Kemampuan GIS saat ini mencakup kemampuan untuk
menampilkan,   mencetak   dan   memanipulasi   berbagai   lapisan   data
termasuk 
gambar 
foto 
udara, 
informasi 
keselamatan 
demografi 
dan
publik, kepemilikan properti, pajak, penggunaan lahan, dan informasi
zonasi, lokasi utilitas, jalan, fitur alam, topografi dan banyak fitur buatan
manusia dan lingkungan lainnya.
Dalam Goochland
County
sistem GIS
yang
terus
berkembang.
Sistem ini
menjadi alat
yang semakin signifikan yang
membantu banyak
dari
operasional
kebijakan County,
dan
proses
perencanaan
strategis.
Karena
terus
tumbuh dalam kemampuan
dan
manfaat
untuk
Goochland
County, komponen tertentu akan dapat diakses untuk warga dan
masyarakat umum melalui web.
Pada  dasarnya,  dengan  memperhatikan,  definisi,  dan  cara
kerjanya, kemampuan suatu SIG sudah dapat dikenali. Berikut ini
merupakan beberapa
kemampuan
dari SIG berdasarkan beberapa aspek
acuan.
1.
Aspek Definisi
Secara
eksplisit,
kemampuan
SIG
juga
dapat
dilihat
dari
pengertian
ataudefinisinya.
Berikut
adalah
kemampuan-
  
23
kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi-definisi SIG
yang telah dituliskan diatas :
1.
Memasukkan
dan
mengumpulkan
data
geografis
(spasial
dan atribut).
2.
Mengintegrasikan data geografis (spasial dan atribut).
3.
Memeriksa      dan      meng-update     (meng-edit)      data
geografisspasial dan atribut).
4.
Menyimpan
dan
memanggil
kembali
data
geografis
(spasial dan atribut).
5.
Mempresentasikan
atau
menampilkan
data
geografis
(spasial dan atribut).
6.
Mengelola data geografis (spasial dan atribut).
7.
Memanipulasi data geografis (spasial dan atribut).
8.
Menganalisa data geografis (spasial dan atribut).
9.
Menghasilkan 
keluaran 
(output
data 
geografis 
dalam
bentuk-bentuk petatematik (view dan layout), tabel,
grafik
(chart),   
laporan    (report),    dan    lainnya baik    dalam
bentuk hardcopymaupun softcopy
.
2.
Aspek Analisa
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi
analisa yang dapatdilakukannya.Secara umum, terdapat dua jenis
fungsi
analisa
yaitu
fungsianalisa
spasial
dan
atribut
(basisdata
  
24
atribut).Fungsi  analisa  atribut  terdiri  dari  operasi  dasar  sistem
pengelolaan basisdata (DBMS) yang mencakup:
a.
Membuat basisdata baru (create database).
b.
Menghapus basisdata (drop database).
c.
Membuat tabel basisdata (create table).
d.
Menghapus tabel basisdata (drop table).
e.
Mengisi   dan   menyisipkan   data   (record)   dalam   tabel
(insert).
f.
Membaca  dan  mencari  data  (fieldataurecord)  dari  tabel
basisdata (seek, find, search, retrieve).
g.
Mengubah
dan
mengedit data
yang
terdapat
dalam
tabel
basisdata (update,edit).
h.
Menghapus data dari tabel basisdata (delete,zap,pack).
i.
Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata.
Fungsi analisa spasial terdiri dari:
a.
Klasifikasi (reclassify)
Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data
spasial (atau atribut)menjadi data spasial yang baru dengan
menggunakan kriteria tertentu.
b.
Jaringan (Network)
Fungsi  ini  merujuk  data  spasial  titik-titik  (point)
atau garis–garis (line)sebagai suatu jaringan yangtidak
terpisahkan.
Fungsi
ini
sering
digunakan
didalam bidang
bidang transportasi danutility.
  
25
c.
Overlay
Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari
minimal dua data spasial yangmenjadi masukannya.
d.
Buffering
Fungsi  ini  akan  menghasilkan  data  spasial  baru
yang berbentuk poligon atau zonadengan jarak tertentu dari
data spasial yang menjadi masukkannya. Dataspasial titik
akan  menghasilkan  data  spasial  baru  yang  berupa
lingkaran-lingkaran yang mengelilingi titik-titik pusatnya.
Untuk  data  spasialgaris  akanmenghasilkan  data  spasial
baru yang berupa poligon-poligon yang melingkupigaris-
garis. Demikian pula untuk data spasial poligon, akan
menghasilkan dataspasial baru yang berupa poligon-
poligon yang lebih besar dan konsentris.
e.
Analisa3 dimensi (3D analysis)
Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang
berhubungan dengan presentasidata spasial dalam ruang 3
dimensi.
Fungsi
analisa
spasial
ini
banyak menggunakan
fungsi interpolasi.
f.
Pengolahan Citra Digital (Digital Image Processing)
Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang
berbasiskanraster.Karena  dataspasial  permukaan  bumi
(citra  digital)  banyak  didapat  dari  perekaman  datasatelit
  
26
yang
berformat
raster,
maka
banyak SIGraster yang
juga
dilengkapidengan fungsi analisis ini.
Dari
uraian diatas
diketahui
bahwa
SIG
bukan
sebagai toolspembuat petasaja. Walaupun produk SIG
sering
disajikan
dalam
bentuk peta, kekuatan SIGyang
sebenarnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan
analisa sepertiyang telah dibahas diatas.
2.2
Peta Sistem Informasi Geografi
2.2.1
Pengertian Peta
Pengertian peta menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal)pada tahun 2005 adalah peta merupakan
wahana
bagi
penyimpanan
dan
penyajian data
kondisi
lingkungan,
merupakan
sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada
tahapan dan tingkatan pembangunan.
Jadi dengan
menggunakan peta, kita dapat mengetahui segala
hal
yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak
antarkota,  lokasi  pegunungan,  sungai,  danau,  lahan  persawahan,  jalan
raya, bandara, dan sebagainya. Ketampakan yang digambar pada peta
dapat dibagi menjadi dua yaitu ketampakan alami dan ketampakan buatan
manusia (budaya).
Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (digital map), yaitu
peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan
media komputer. Data
yang diperoleh berupa data digital dan hasil dari
  
27
gambaran tersebut dapat disimpan dalam suatu media seperti disket, CD,
maupun media penyimpanan lainnya, serta dapat ditampilkan kembali
pada layar monitor komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan
menggunakan software GIS (Geographic Information system).Ilmu yang
mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan
orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.
2.2.2
Jenis-Jenis Peta
Peta dapat diklasifikasi menjadi 2 jenis, yakni :
1.
Peta Umum
Peta umum adalah peta yang manampilkan bentuk fisik
permukaan
bumi
suatu
wilayah.Contohnya adalah peta jalan dan
gedung wilayah DKI Jakarta.
2.   Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan
atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah
bumi.Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah
hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya.
2.2.3
Jenis Skala Pada Peta
Skala 
peta 
adalah 
perbandingan 
jarak  di 
peta  dengan 
jarak
sesungguhnya dengan satuan atau teknik tertentu.
  
28
1.
Skala angka / skala pecahan
Contohnya seperti 1 : 1000 yang berarti 1 cm di peta sama
dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata.
2.
Skala Satuan
Misalnya seperti 1 inchi to 5
miles dengan
arti 1 inch di
peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.
3.
Skala Garis
Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa
satuan
jarak
yang
menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak
yang ada.
2.3
Data
2.3.1
Pengertian Data
Data adalah fakta-fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan dan
diproses oleh sistem informasi.Menurut Indrajani
(2009, p2), data adalah
fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau
transaksi bisnis atau secara lebih khusus lagi data adalah ukuran objektif
dari
atribut
(karakteristik)
dari
entitas
seperti orang, tempat,
benda atau
kejadian.
2.3.2
Jenis – Jenis Data dari Sistem Informasi Geografis
Untuk
mengelola informasi
geografis,
SIG
mempuyai
beberapa
proses, salah satu prosesnya adalah input data. Semua data-data di dalam
geografis diubah terlebih dahulu menjadi data digital yang dapat dikenali
  
29
oleh komputer. Pada dasarnya ada 2 jenis data geografis, data spasial dan
data atribut:
a.
Data lokasi (spasial)
Data yang menunjukan (references)
informasi
mengenai
ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial
berasal dari peta analog, foto udara, dan penginderaan jauh dalam
bentuk nyata.Pada saat ini data spasial menjadi media penting
untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya
alam yang berkelanjutan pada suatu daerah tertentu.
Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua
format, yaitu:
a.
Data raster
Data raster merupakan
jenis
gambar
digital
yang
direpresentasikan
dengan pixel-pixel sebagai
unit
terkecil.Foto digital
seperti
foto
satelit
merupakan
bagian
dari data
raster pada peta.
Data raster
terdiri dari
kolom
dan
baris, dimana
tiap cell menyimpan
nilai
warna.
Data
raster disimpan dalam berbagai format seperti TIF, JPEG,
BMP dan sebagainya.
  
30
Gambar 2.5Data raster
b.
Data vektor
Data
vektor adalah
struktur
data
yang
digunakan
untuk
menyimpan data spasial. Pada data vektor biasanya
terdiri
dari
titik,
garis
(arch)
dan
poligon. Titik
bisa
digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower
radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan rute suatu
perjalanan atau menggambarkan batasan daerah.Poligon
bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau
sebuah Negara pada peta dunia.Contoh penggunaan data
vektor misalkan jaringan jalan, pipa air minum, pola air
sungai, dan garis kontur.
Gambar 2.6 Data vektor
  
31
b.
Data deskriptif (atribut)
Data
yang
terdapat
pada ruang atau tempat.Atribut
menjelaskan suatu informasi.Biasanya data atribut diperoleh dari
statistik,
sensus,
catatan,
lapangan
dan
data
tabular.Data
atribut
bisa
dilihat
berdasarkan
kualitas (misalkan
tinggi
pohon)
dan
kuantitasnya(misalkan  jumlah  pohon).Contoh  data  atribut
misalkan 
jenis 
vegetasi,  populasi,  luasan,  kode  pos,  dan
sebagainya.
2.4
Basis data
2.4.1
Pengertian Basis Data
Dari sisi sistem, basis data merupakan kumpulan tabel-tabel atau
dokumen yang saling berelasi. Sementara dari sisi manajemen, basis data
dapat
dipandang sebagai
kumpulan
data-data non-redudant yang
saling
terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-
tabelnya
atau
struktur
data
dan
relasi-relasinya)
didalam usaha
untuk
membentuk  bangunan  informasi 
yang  penting  (enterprise
(Prahasta,
2005, p189).
Ada beberapa pengertian lain dari basis data yang dikembangkan
atas dasar sudut pandang yang berbeda dan diambil dari pustaka [Fathan
99]:
1.
Himpunan  kelompok  data  (file/arsip)  yang  saling  berhubungan
dan
diorganisasikan    sedemikian    rupa    agar    kelak    dapat
dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
  
32
2.
Kumpulan file/tabel/arsip
yang saling berhubungan dan disimpan
di dalam media penyimpanan elektronik.
Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basisdata adalah
kumpulan-kumpulan data logis, merupakan deskripsi dari data tersebut,
dan dirancang untuk menemukan serta memenuhi kebutuhan informasi
yang  dibutuhkan  dari  suatu  organisasi  atau  perusahaan  yang
bersangkutan.
2.4.2
Sistem Basisdata
Sistem  basis  data  adalah  kumpulan  program-program  aplikasi
yang
menyediakan
layanan
kepada pengguna seperti laporan
produksi.Setiap
program
mendefinisikan dan mengatur datanya sendiri
(Connolly dan Begg, 2005, p7).
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
sistem basis
data
adalah
sekumpulan
file yang saling berhubungan dan dihubungkan oleh
sekumpulan  program  (DBMS)  sehingga 
memungkinkan 
beberapa
pemakai atau program untuk mengakses atau memanipulasi file-file
tersebut.
2.4.3
Komponen Sistem Basisdata
Sebagai
suatu
sistem,
sistem basisdata
terdiri
dari
komponen-
komponen yang membentuknya (Prahasta,
2005,
p196).
Komponen-
komponen tersebut adalah:
a.
Perangkat keras.
  
33
b.
Pengguna (user).
c.
Sistem operasi, bersifat optional (tidak harus ada).
d.
Sistem pengelolaan basisdata (DBMS).
e.
Program aplikasi lain.
f.
Basisdata.
Komponen perangkat keras yang digunakan untuk sistem basisdata
meliputi CPU (processor), memori (RAM), storage (harddisk, disket, CD,
dll),
keyboard,
monitor,
mouse,
media pendukung jaringan (jika
komputernya
merupakan
bagian
dari
suatu network,
maka
memerlukan
kabel-kabel
jaringan
beserta
card pendukungnya),
beserta
pheripherals
lainya.
Komponen
pengguna
sistem
basisdata terbagi
ke
dalam beberapa
kelompok seperti berikut:
1.
Database administrator
Pengguna memiliki kewenangan sebagai pusat pengendali
seluruh
sistem baik
basisdata
maupun
program-program
yang
mengaksesnya.
2.
Application programmes
Pengguna ini merupakan para programer aplikasi
profesional
berinteraksi
dengan
sistem melalui
pemanggil
DML
(Data Manipulation Language)
yang dimasukkan (embedded) ke
  
34
dalam
program
yang
ditulis
dalam
program
yang
ditulis
dalam
bahasa pemograman dasarnya (cont, C, pascal, Cobol, dll).
3.
Sophisticated users
Pengguna
ini
berinteraksi
dengan
sistem tanpa
harus
menuliskan sendiri programnya.
4.
Specialized users
Pengguna
ini
termasuk
dari
sophisticated user
yang
menuliskan program aplikasi basisdata
yang
tidak
sesuai
dengan
framework proses data tradisional.
5.
Naive users
Pengguna ini merupakan kebanyakan pengguna yang
berinteraksi dengan sistem, dengan cara memanggil salah satu
program aplikasi yang telah disediakan.
2.4.4
Model Basisdata Relasional
Sebagai
model
basisdata
yang paling terkenal
di dalam DBMS,
model
relasional
sangat
sering
dan
banyak
digunakan
di
dalam SIG.
Beberapa DBMS yang menggunakan model basisdata relasional adalah:
a.
Dbase (*.dbf) digunakan oleh ArcView GIS.
b.
Dbase
(*.dbf) – digunakan oleh PC Arc/Info dan SIG lain yang
berbasiskan PC.
c.
INFO digunakan di dalam Arc/Info.
  
35
d.
Oracle digunakan oleh Arc/Info, Geovision, dan lainya.
e.
Empress digunakan oleh System/9.
2.4.5
Terminologi didalam Model BasisData Relasional
Terdapat 3 macam
terminologi pada model basis data relasional
yaitu:
1.
Relasi
Di dalam konteks
model basisdata relasional, istilah
tabel
atau relasi sering digunakan secara bergantian dan sering tertukar.
Kedua  istilah  ini  mengandung  makna  yang  sama  karena  suatu
tabel, sebenarnya, juga mempresentasikan relasi yang ada.
Definisi relasi yang lain adalah setiap baris data (record)
memiliki
beberapa
atribut
(fields). Jangkauan nilai-nilai atribut
yang mungkin (domain) untuk suatu field juga didefinisikan.
2.
Kunci
Kunci
sering disebut
juga sebagai super key atau key dari
suatu relasi adalah bagian (subset) dari atribut-atribut dengan ciri-
ciri berikut:
a.
Dapat  didefinisikan  secara  unik:  nilai  pada  setiap  field
kunci tidak ada yang sama untuk setiap tuple-nya. Atau,
dengan kata lain, atribut ini dapat mengindentifikasikan
secara unik suatu kejadian tertentu dari suatu entitiy.
  
36
b.
Non-redudancy  adalah tidak adanya satu atribut-atribut
kunci-pun yang dapat dihapus tanpa merusakkan ke-
unikkan atribut kunci.
Atribut  yang  memiliki  ciri-ciri  diatas  disebut  juga
candidate key (atribut
yang berpotensi
menjadi
kunci).Candidate
key yang dapat
mewakili setiap kejadian dari suatu entity disebut
juga primary key. Sedangkan foreign key adalah primary key yang
ditempatkan
pada
tabel-tabel lain
untuk
menyatakan
hubungan
antar tabel yang bersangkutan.
3.
Queries
Data Definition Language (DDL) digunakan untuk
menentukan
data-data
mana
saja yang
akan
disimpan
di
dalam
basisdata dan menentukan bagaimana data-data tersebut
direalisasikan. Data Manipulation Language (DML) digunakan
untuk  menambah,  memanggil  kembali,  mengubah,  dan
menghapus data
di
dalam
DBMS.
Query sering diambil sebagai
pernyataan
(statement) atau sekumpulan pernyataan baik pada
DDL, DML, atau keduanya.
2.4.6
Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), DBMS adalah sebuah
sistem perangkat lunak yang memperbolehkan user untuk mendifinisi,
  
37
membuat, memelihara, dan mengendalikan akses terhadap sebuah sistem
basis data.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh suatu DBMS adalah sebagai
berikut (Connolly dan Begg, 2005, pp16-17) :
1.
Pendefisinian  suatu  basis  data 
menggunakan 
Data  Definition
Language (DDL).
2.
Penambahan,
pengubahan,
penghapusan,
serta
pengambilan
data
dari
basisdata  
menggunakan   Data  Manipulation  Language
(DML).
3.
Penyediaan
akses
yang
terkontrol
ke
basisdata,
contohnya
dapat
memberikan:
a.
Sistem
keamanan
(security
system),
mencegah
pengguna
yang tidak berhak mengakses basisdata.
b.
Sistem integritas (integrity system), memelihara konsistensi
data yang disimpan.
c.
Sistem kontrol akses yang bersamaan (concurrency control
system), mengijinkan akses basisdata secara bersamaan.
d.
Sistem   kontrol   perbaikan   (recovery  contro system),
mengembalikan
basisdata
ke kondisi
konsisten
yang
sebelumnya setelah terjadi kegagalan perangkat keras atau
perangkat lunak.
e.
Katalog    pengguna    (user-accessible   catalog),    berisi
deskripsi data dalam basisdata.
  
38
DBMS
mempunyai beberapa komponen
utama seperti (Connolly
dan Begg, 2005, pp18-21):
a.
Perangkat keras (Hardware)
Untuk menjalankan sebuah DBMS dan aplikasi-aplikasi,
membutuhkan perangkat keras.Perangkat keras dapat berupa
komputer pribadi, mainframe tunggal, sampai jaringan komputer.
b.
Perangkat lunak (software)
Komponen perangkat lunak mengandung perangkat lunak
DBMS
itu
sendiri
dan
program aplikasi, bersama dengan
sistem
oprasi, termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS digunakan
melalui jaringan.
c.
Data
Komponen
paling
penting
dari
DBMS yaitu data.Data
bertindak  sebagai  jembatan 
antara 
komponen 
mesin 
dan
komponen
manusia.Basisdata
terdiri
dari
data
operasional meta-
data,
data
mengenai
data
sendiri.Struktur
basisdata ini disebut
skema.
d.
Prosedur
Prosedur menunjuk pada instruksi dan aturan yang
mempengaruhi desain dan kegunaan basisdata.Penggunaan sistem
dan staf yang mengatur basisdata membutuhkan prosedur yang
didokumentasikan mengenai bagaimana menggunakan atau
menjalankan sistem.
  
39
e.   Pengguna
Komponen   terakhir   adalah   pengguna   yang   dilibatkan
dalam sistem.
2.4.7
Entity Relationship Modeling (ER Model)
ER Model dibagi menjadi 3, yaitu :
a.
Entity Type
Entity type merupakan kumpulan objek-objek dengan sifat
(property)
sama
yang
diidentifikasi
oleh enterprise
yang
mempunyai ekssistensi independen. Keberadaannya dapat berupa
fisik ataupun abstrak (Indrajani,2009, p149).
Menurut  Connoly  dan  Begg  (2005,  p345),  entity
occurrence adalah sebuah objek dari
suatu tipe entity yang dapat
diidentifikasi secara unique.
Gambar 2.7 Entity type
Entity type bisa dikelompokkan menjadi :
1.
Strong Entity
  
40
Entity
yang keberadaannya
tidak
tergantung pada
entity lain. Terkadang disebut parent, owner dominant.
2.
Weak Entity
Entity
yang keberadaannya bergantung pada entity
lain. Disebut juga child dependent, subordinate.
Gambar 2.8 Strong dan weak entity
b.
Relationship Type
Menurut
Indrajani
(2009,
p150), relationship type
adalah
kumpulan
keterhubungan
yang
mempunyai
arti
tipe entity yang
ada.
Menurut Indrajani (2009, p150), relationship occurance
merupakan keterhubungan yang diidentifikasikan secar unik yang
meliputi keberadaan setipa tipe entity yang berpartisipasi.
  
41
Menurut Indrajani (2009, p151), relationship type memiliki
derajat, 
yaitu 
jumlah  entity
yang 
berpartisipasi 
dalam 
suatu
relationship. Derajat relationship terdiri dari:
1.
Binary Relationship, merupakan keterhubungan antara dua
tipe entity.
Gambar 2.9Binary Relationship
2.
Ternary  Relationship,
merupakan  keterhubungan  antara
tiga tipe entity.
Gambar 2.10Ternary Relationship
3.
Quartenary Relationship, merupakan keterhubungan antara
empat tipe entity.
  
42
Gambar 2.11Quartenary Relationship
4.
Unary
relationship,
merupakan keterhubungan
antara satu
tipe entity, dimana tipe entity tersebut berpartisipasi lebih
dari satu kali dengan peran
yang berbeda. Kadang-kadang
disebut sebagai recursive relationship. Relationship dapat
diberi
role names
untuk
mengidentifikasikan
keterkaitan
tipe entity dalam relationship.
c.
Atribut
Menurut Indrajani (2009, p153), atribut merupakan sifat-
sifat
dari
sebuah
entity
atau
tipe
relationship.Selain
itu atribut
domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau
lebih atribut.
Atribut domain terdiri atas :
  
43
1.
Simple   attributeadalah  atribu yang  terdiri  atas  satu
komponen
tunggal
dengan
keterbatasan yang independen
dan
tidak
dapat
dibagi
menjadi
bagian
yang
lebih
kecil
lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic Attribute.
2.
Composite  attributeadalah  atribut  yang  terdiratas
beberapa komponen, dimana
masing-masing
komponen
memiliki keberadaan yang independen
3.
Singe
Valued
Attirbuteadalah
atribut
yang
mempunyai
nilai tunggal untuk setiap kejadian
4.
Multi  –  Valued  attributeadalah  atribut  yang  mempunyai
beberapa nilai untuk setiap kejadian.
5.
Derived
attributeadalah
atribut
yang
memiliki
nilai
yang
dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak
harus berasal dari satu entity.
Sedangkan key pada sistem basis data meliputi :
1.
Candidate
Keyadalah
jumlah
minimal
atribut-atribut
yang
dapat
mengidentifikasikan setiap kejadian atau record
secara unik. (Indrajani, 2009, p154).
2.
Primary    keyadalahcandidate    key   
yang    dipilihuntuk
mengidentifikasikan
setiap kejadian atau record dari suatu
entity secara unik (Indrajani, 2009, p154).
3.
Composite
keyadalahcandidate
key
yang
terdiri
atas
satu
atau lebih atribut. (Indrajani, 2009, p154).
  
44
4.
Alternate   keyadalahcandidate   key   yang  tidak  terpilih
menjadi
primary
key atau
biasa
disebut secondary key.
(Connoly, 2005, p79).
5.
Foregin
Keyadalah
sebuah
primary
key
pada
suatu
entity
yang
digunakan     
pada      entity    
lainnya     
untuk
mengidentifikasikan sebuah relationship. (Connoly, 2005,
p79).
2.4.8
Data Flow Diagram
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p334),Data Flow
Diagram (DFD) merupakan model proses yang digunakan untuk
menggambarkan
suatu
aliran data
melalui sebuah sistem dan
tugas atau
sebuah proses yang dilakukan oleh sistem.
Sedangkan, menurut McLeod (2004, p171-172) merupakan
representasi
berupa
gambar
dari
suatu
sistem
yang
menggunakan
empat
buah  simbol  untuk  mengilustrasikan  aliran  data  melalui  proses  yang
saling terkait.
Tabel 2.1Simbol-simbol DFD
Nama
Keterangan
External
Agent
Elemen Lingkungan
Elemen lingkungan yang dihadapi oleh sistem.
Elemen ini memberikan data input untuk sistem
dan
menerima
data
output
dari
sistem. Untuk
mendeskripsikan   elemen   lingkungan,   sering
  
45
digunakan     nama     terminator.     Terminator
menandakan tempat dimana
sebuah sistem
berakhir. Teminator dilambangkan dengan
sebuah persegi atau kotak dengan label nama
dari elemen lingkungan tersebut. Sebuah
terminator dapat berupa orang, organisasi atau
sistem lainnya.
Nama
Proses
Proses
Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem
sebagai  respons 
terhadap  aliran  data 
masuk
atau  kondisi.  Proses  mengubah  masukan
menjadi keluaran. Proses dapat digambarkan
dengan sebuah linkaran atau persegi panjang
atau sebuah persegi dengan sudut yang
membentuk bulatan dengan label nama dari
proses tersebut. Penamaan proses pada
umumnya menggunakan kata benda dan objek.
nama
aliran data
Aliran Data
Sebuah aliran data terdiri dari sekelompok
elemen data yang terhubung dan bergerak dari
suatu
titik
atau
proses ke
titik
atau
proses
lainnya. Digambarkan dengan simbol panah.
  
46
Data Store
Data Store
Penyimpanan data merupakan tempatdata yang
digunakan
dalam sistem untuk
disimpan.
Penyimpanan   
data   
dilambangkan   
dengan
persegi yang terbuka
Proses   penggambaran   DFD   adalah   dengan   mengidentifikasi
proses,
menghubungkan
mereka
dengan
aliran data, mengidentifikasi
terminator yang menyediakan masukan dan menghasilkan keluaran dan
menambahkan penyimpanan data bila diperlukan.
Tingkatan dalam DFD, yaitu :
1.
Diagram 
konteks, 
merupakan 
level 
tertinggi  dari 
DFD 
yang
menggambarkan seluruh input atau output ke sisi sistem.
2.
Diagram
Nol,
merupakan
penggambaran
diagram
konteks
yang
lebih rinci. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a.
Perlihatkan data store yang digunakan.
b.
Untuk prosesn aygn lebih rinci lagi pada level selanjutnya,
tambahkan tanda * pada akhir nomor proses.
c.
Keseimbangan  input  dan  output  antara  diagram  konteks
dan diagram nol harus diperlihara.
3.
Diagram
rinci,
merupakan rincian
dari
diagram
no
dan
diagram
level diatasnya.
  
47
2.5
State Transition Diagram
Menurut
Whitten,
Bentley,
dan
Dittman
(2004,
p673), State-Transition
DiagramAdalah model atau alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan
dari variasi screen yang dapat terjadi selama datu sesi pengguna.
Komponen State transition diagram yaitu:
1.
State, digambarkan dengan persegi panjang
yang
menunjukkan state dari
sistem.
Gambar 2.12Simbol state dalam STD
2.
Transition, 
digambarkan  dengan  arrows 
(panah) 
yang 
menunjukkan
transisi antar state.
Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan
label
yang
diatas
menunjukkan
kejadian yang
menyebabkan
transisi
yang
terjadi. Sedangkan label yang dibawah menunjukkan aksi yang terjadi
akibat dari kejadian tadi.
condition
action
Gambar 2.13Simbol transisi dalam STD
  
48
2.6
Metodologi Perancangan Database (Database Lifecycle)
Gambar 2.14Database Lifecycle (DBLC)
Penjelasan dari tahap-tahap siklus diatas adalah:
1.
Database planning.
Database planning atau perencanaan basis data merupakan
aktivitas
manajemen
utuk
merealisasikan
tahapanDatabase
Application Lifecycle secara efektif dan efisien, menurut Indrajani
  
49
(2008,
p80).Perencanaan
basis
data
terintegrasi
dengan
keseluruhan strategi sistem informasi organisasi.
Terdapat  3 
hal 
yang  berkaitan  dengan  strategi  sistem
informasi, yaitu:
1.
Identifikasi rencana dan sasaran dari organisasi termasuk
mengenai sistem infomasi yang dibutuhkan.
2.
Evaluasi  sistem  informasi  yang  ada  untuk  menetapkan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sistem.
3.
Penaksiran kesempatan teknik
informatika
yang
mungkin
memberikan keuntungan kompetitif.
Metodologi untuk mengatasi hal tersebut terbagi atas:
a.
Mendefinisikan mission statement untuk sistem basis data.
Dalam mission statement didefinisikan tujuan
utama pembuatan basis data.Mission statement membantu
menjelaskan tujuan proyek basis data dan memberikan
tahapan yang jelas, efektif, dan efisien dari aplikasi basis
data.
b.
Mendefinisikan mission objective.
Setiap
objek
menidentifikasikan kembali tugas-tugas
tertentu yang harus didukung basis data dan berserta
informasi tambahan yang menjelaskan pekerjaan yang
harus diselesaikan, sumber daya yang digunakan.
  
50
2.
System Definition
System
Definition
atau definisi
sistem bertujuan
untuk
mendeskripsikan batasan dan ruang lingkup aplikasi basis data
serta sudut pandang
user
yang
utama,
menurut
Indrajani
(2008,
p81).Aplikasi
data
seharusnya
memiliki
satu
atau
lebih user.
Mengidentifikasi  user membantu  untuk  memastikan  agar  tidak
ada  pengguna  basis  data  yang  terlupakan  dan  mengetahui  apa
yang diinginkan pengguna saat aplikasi baru akan dibuat. Selain
itu,
user
juga
membantu
dalam
mengembangkan
aplikasi
basis
data yang rumit dan dapat menguraikannya menjadi subbagian-
subbagian yang lebih sederhana.
3.
Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan
Analisis dan pengumpulan kebutuhan merupakan proses
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang organisasi
yang
akan didukung
oleh
aplikasi basis data
dan
menggunakan
informasi untuk
mengidentifikasi kebutuhan user terhadap sistem
yang baru, menurut Indrajani (2008,p82).
Infomasi  yang  dikumpulkan  dapat  berupa  deskripsi  data
yang
digunakan
atau
dihasilkan,
detail
dari
data
tersebut, dan
beberapa kebutuhan tambahan untuk
aplikasi
basis
data
yang
baru.Informasi tersebut dianalisis utnuk menidentifikasikan
kebutuhan user dan diharapkan tersedia pada aplikasi basis data
  
51
yang baru. Ada 3 macam pendekatan yang bisa digunakan dalam
hal ini:
a.
Pendekatan Terpusat
Kebutuhan
untuk setiap pengguna dibuat dalam satu
set 
of 
Requirement  dan
model 
data 
global 
dibuat
berdasarkan hal itu. Setiap user memiliki kebutuhan yang
berbeda
di
mana
seluruh kebutuhan
tersebut
akan
dikumpulkan
dan
dibuat
menjadi
suatu global data model
yang nantinya diperlukan dalam pembuatan basis data.
b.
Pendekatan View Integration
Kebutuhan  untuk  setiap  user dibuat  dalam  model
data yang terpisah. Model data yang menggambarkan single
user 
disebut 
model 
data 
lokal, 
disusun 
dalam 
bentuk
diagram, dan dokumentasi yang mendeskripsikan kebutuhan
user basis data. Model data lokal ini kemudian digabungkan
utnuk 
menghasilkan 
model  data  global  yang
menggambarkan seluruh user utnuk basis data.
c.
Gabungan antara kedua pendekatan itu
4.
Database Design
Database  design 
atau 
desain 
basis 
data 
adalah
proses
membuat
desain
yang
mendukung
operasional
dan
tujuan
perusahaan,
menurut
Indrajani (2008, p84).
Tujuan
desain basis
data adalah:
  
52
a.
Menggambarkan  relasi  data  antara  data  yang  dibutuhkan
oleh aplikasi dan user.
b.
Menyediakan model data yang mendukung seluruh transaksi
yang diperlukan.
c.
Menspesifikasi
desain dengan
struktur
yang sesuai
dengan
kebutuhan sistem.
Ada  beberapa  pendekatan  yang  dapat  digunakan  dalam
mendesain basis data, yaitu:
1.
Top-Down
Diawali dengan membuat data model. Pendekatan
top-down
dapat diilustrasikan
dengan
menggunakan entity-
relationship (ER)
model
yang high
level,
kemudian
mengidentifikasi
entity,
dan
relationship antar
entity
organisasi. Pendekatan ini sesuai
dengan
basis
data
yang
kompleks.
2.
Bottom-Up
Dimulai
dari
level
dasar atribut
(propertyentity dan
relationship), menganalisis hubungan antara atribut,
mengelompokkannya dalam suatu relasi yang
menggambarkan
tipe entity
dan relasi
antara entity.
Pendekatan ini sesuai dengan
basis data yang jumlahnya
sedikit.
  
53
5.
DBMS Selection
DBMS selection adalah kegiatan memilih DBMS yang akan
digunakan
dalam pembuatan
basis data. Pemilihan
DBMS
yang
tepat
sangat
mendukung
aplikasi
basis data, menurut Indrajani
(2008, p87).
Langkah utama dalam pemilihan DBMS:
a.
Definisikan waktu untuk melakukan studi referensi.
b.
Catat  dua  atau  tiga  produk  yang  akan  dievaluasi  untuk
digunakan.
c.
Evaluasi produk tersebut.
d.
Rekomendasikan produk yang akan dipilih dan buat laporan
yang mendukungnya.
6.
Desain Aplikasi
Desain aplikasi merupakan perancangan user interface dan
program aplikasi
yang
menggunakan
dan
melakukan
proses
terhadap basis data, menurut Indrajani (2008, p87). Perancangan
basis data dan perancangan aplikasi dilakukan secara paralel. Ada
dua
aktivitas
penting di dalamnya,
yaitu
transaction
design dan
interface design:
1.
Transaction design
Transaction
design
merupakan
tindakan
atau
serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh
single user atau
  
54
program aplikasi
yang
mengakses atau
mengubah isi basis
data.
2.
Interface design
Beberapa
aturan
pokok
dalam
pembuatan
user
interface antara lain adalah:
a.   Pemberian
nama
suatu
form
atau
report
cukup
jelas
dan menerangkan fungsi dari suatu form atau report.
b.   Pesan kesalahan jika memasukan data yang salah.
c.   Field yang saling berhubungan ditempatkan pada form
atau report yang
sama
dengan
urutan
yang
logis
dan
konsisten.
7.
Prototyping
Prototyping fungsinya
adalah
membuat
model
kerja
suatu
aplikasi basis data, menurut Indrajani (2008, p90). Tujuan utama
dari tahapan ini adalah:
1.
Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang berjalan.
2.
Untuk memberikan perbaikan atau penambahan fitur baru.
3.
Untuk klarifikasi kebutuhan user.
4.
Untuk evaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi
dari desain sistem.
  
55
Terdapat 2 macam prototype yang dapat digunakan saat ini, yaitu:
a.
Requirements prototyping
Menggunakan prototipe untuk menentukan kebutuhan
dari   aplikasi   basis   data   yang   diinginkan   dan   ketika
kebutuhan tersebut terpenuhi maka prototipe akan dibuang.
b.
Evolutionary prototyping
Digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya
adalah  prototipe  ini  tidak  dibuang,  tetapi  dikembangkan
lebih lanjut menjadi aplikasi basis data yang digunakan.
8.
Implementation
Implementation merupakan realisasi fisik dari basis data dan
desain
aplikasi,
menurut
Indrajani
(2008,
p91). Implementation
basis data dicapai dengan menggunakan:
1.
DDL
untuk
membuat
skema
basis
data
dan
database
file
yang kosong.
2.
DDL untuk membuat user view yang diinginkan.
3.
3GL
atau
4GL
untuk
membuat
program
aplikasi
termasuk
transaksi
basis   data  
yang  
menggunakan   DML  
atau
ditambahkan pada bahasa pemograman.
9.
Data Conversion and Loading
Data  conversion  and  loading  adalah tahap pemindahan
data
yang ada ke dalam basis data yang baru dan
mengkonversi
  
56
aplikasi yang ada agar data menggunakan basis data yang baru,
menurut
Indrajani
(2008,
p91).Tahapan ini dibutuhkan ketika
sistem basis data baru menggantikan yang lama. DBMS biasanya
memiliki  fitur  untuk  memanggil  ulang  file  yang  telah  ada  ke
dalam  basis 
data 
baru. 
Dapat 
juga 
mengkonversi 
dan
menggunakan
program aplikasi
dari
sistem yang
lama
untuk
digunakan oleh sistem yang baru.
10.
Testing
Testing  adalah
suatu  proses 
eksekusi 
program  aplikasi
dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan skenario tes
yang   direncanakan   dan   data   yang   sesungguhnya,   menurut
Indrajani (2008, p91). Pengujian hanya akan terjadi jika terjadi
kesalahan pada software.
11.
Operational Maintenance
Operational maintenance adalah proses pengawasan dan
pemeliharaan
sistem setelah
instalasi,
menurut
Indrajani
(2008,
p91). Operational maintenance mencakup:
1.
Pengawasan
kinerja
sistem.
Jika
kinerja
menurun,
diperlukan perbaikan atau pengaturan ulang basis data.
2.
Pemeliharaan  dan  pembaharuan  aplikasi  basis  data 
jika
dibutuhkan.
3.      Penggabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi basis data.
  
57
2.7
Metode Perancangan Aplikasi (SDLC)
Padaawalpengembanganperangkatlunak,para programmer langsung
melakukan pengkodean perangkat lunak
tanpamenggunakan prosedur atau
tahapan 
pengembangan 
perangkat 
lunak.Dan  ditemuilah  kendala  -  kendala
seiring
dengan
perkembangan
skala
sistem -
sistem perangkat
yang
semakin
besar.SDLC
dimulai
dari
tahun 1960
-an,
untuk
mengembangkan
sistem
skalausaha  besar 
secara 
fungsional 
untuk 
para 
konglomerat 
pada
zamanitu.Sistem-sistem yang dibangun untuk
mengelola
informasi kegiatan dan
rutinitas dari perusahaan
-
perusahaan yang
berpotensimemilikidata
yang
besar
dalam perkembangannya.
SDLC
atau
Software
Development
Life
Cycle atau
sering
disebut
juga
dengan
System
Development
Life
Cycle adalah
proses
mengembangkan
ataumengubah  suatu  sistem   perangkat   lunak  dengan  menggunakan  model-
model  dan  metodologi  yang  digunakan  orang  untuk  mengembangkan sistem-
sistem  perangkat  lunak  sebelumnya   (berdasarkan  best practice atau cara-cara
yang sudah teruji baik).
Model rekayasa piranti lunak salah satunya adalah waterfall model.Model
ini memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi
pengembangan piranti lunak.
Berikut
adalah
gambar
pengembangan
sistem perangkat
lunak
dengan
prosesSDLC (System Development Life Cycle) dengan waterfal model.
1.
Definisi kebutuhan.
Untuk  mengumpulkan  kebutuhan  user 
yang  berkaitan  dengan
perangkat lunak yang dibangun, melakukan perincian mengenai apa saja
  
58
yang  dibutuhkan  dalam  pengembangan  sistem,  membuat  perencanaan
yang berkaitan dengan proyek sistem, penjembatan antara keinginan user
dengan
programmer,mampu
melihat
konsekuensi dari kebutuhan user,
kemudian kebutuhan tersebut di dokumentasikan.
2.
Desain sistem dan software.
Desain
perangkat
lunak adalah
proses
multilangkah
yang
fokus
pada desain pembuatan program  perangkat  lunak  termasuk
strukturdata,arsitektur 
perangkat 
lunak,representasi  antarmukadan
prosedur  pengodean.Tahap inimentranslasi  kebutuhan  perangkat  lunak
dari tahap analisis kebutuhan kerepresentasi desain agar dapat
diimplementasikan menjadiprogram  dalam  tahap yang selanjutnya yaitu
programmer 
menerjemahkan 
desain 
ke 
dalam bahasa 
pemrograman.
Desain perangkat lunak  
yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
3.
Implementasi dan testing unit.
Pada tahap ini adalah untuk menerapkan
dan
menguji
perangkat
lunak
yang
sudah
dikerjakan.Perangkat lunak
yang telah lolos uji di
Implementasi.Pengujian  fokus  pada  perangkat  lunakdarisegilogik
sampai  fungsionaldan  memastikan  bahwa  semua  bagian  sudah
diuji.Hal inidilakukanuntukmeminimalisir kesalahan (error)               
dan
memastikankeluaran  yang  dihasilkansesuai dengan yang diinginkan.
  
59
4.
Integrasi dan testing sistem.
Setelah tahap – tahap yang di atas telah dilaksanakan, maka pada
tahap ini adalah tahap penyatuan perangkat lunak yang sudah dikerjakan
lalu selanjutnya melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
5.
Operasi dan maintenance.
Tidakmenutupkemungkinansebuahperangkatlunak
mengalamiperubahan
  ketikadikirimkankeuser. Perubahanbisa
terjadi
karena
adanya
kesalahan
yang
muncul
dan
tidak
terdeteksisaat pengujianatauperangkat lunak harusberadaptasi
dengan
lingkungan baru. Tahap pendukung
ataupemeliharaan dapat
mengulangi
proses  pengembangan  mulaidari  analisis  spesifikasi 
untuk  perubahan
perangkat  lunak  yangsudah  ada,  tapi  tidak  untuk  membuat  perangkat
lunak baru.
Gambar 2.15Waterfall model
  
60
Model
air
terjun
sangat
cocok
digunakan
kebutuhan
pelanggan
sudahsangatdipahamidankemungkinanterjadiperubahankebutuhanselamapengem
banganperangkat
lunak
kecil.Hal
positif
dari
model
air
terjun
adalah
struktur
tahap 
pengembangan  sistem  jelas, 
dokumentasi 
dihasilkan 
di 
setiap 
tahap
pengembangan dan sebuah
tahap
dijalankan
setelah
tahap
sebelumnya
selesai
dijalankan (tidak ada tumpah tindih pelaksanaan tahap).
2.8
Base Transceiver Station (BTS)
2.8.1
Pengertian BTS
BTS  adalah  kependekan  dari  Base  Transceiver
Station.Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming
seluler
saat
ini.
BTS
berfungsi menjembatani
perangkat
komunikasi
pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran
BTS
dapat
disebut
Cell.Komunikasi seluler
adalah
komunikasi
modern
yang
mendukung
mobilitas
yang
tinggi.
Dari beberapa BTS kemudian
dikontrol
oleh
satu Base
Station
Controller (BSC)
yang
terhubungkan
dengan koneksi microwave ataupun serat optik.