Bab 2
Landasan Teori
2.1
Teori-teori Dasar / Umum
2.1.1
Data
Data
berasal
dari
bahasa
Latin
yaitu datum
yang
berarti
fakta,
kejadian,
kenyataan
atau
peristiwa. Mengacu
pada
tulisan
Kenneth
C.
Laudon dan Jane P. Laudon (2008), data dapat didefinisikan sebagai
kumpulan fakta-fakta yang berupa fisik dan non fisik, kejadian-kejadian
dan prosedur yang belum diolah manusia atau peralatan yang digunakan
manusia.
Data dapat digunakan sebagai bahan dasar yang objektif di dalam
proses  penyusunan  kebijaksanaan  dan  keputusan  oleh  pimpinan
organisasi. Data
merupakan keterangan
yang
masih
mentah
atau
belum
diolah. Agar dapat digunakan, maka data itu harus diolah terlebih dahulu
ke
dalam bentuk
informasi
yang
sesuai
dengan
keperluan
yang
dibutuhkan.
Data
dependence
adalah
data
yang
terikat
oleh
program
aplikasi.
Jadi
ketika
kita
mengganti
data, data
pada program aplikasi juga
akan
terganti. Istilah lainnya menyebutkan sebagai data structure dependence,
yaitu
ketergantungan
terhadap
struktur
data.
5
  
6
Data independence adalah
data
yang
bebas,
tidak
terikat program
aplikasi. Jadi ketika kita mengganti data, data pada program aplikasi tidak
terganti.
2.1.2
Basis Data (Database)
Mengacu pada tulisan
Thomas Connolly (2008), basis data adalah
kumpulan data yang terkait secara logis
dimana
deskripsi
data
ini
dirancang
untuk
memenuhi
kebutuhan informasi
organisasi.
Basis
data
bersifat
tunggal,
artinya
satu
gudang
besar data
digunakan
secara
bersamaan  oleh  banyak  departemen  dan  pengguna.  Penggunaan  basis
data akan mencegah redundansi data, yaitu kondisi dimana terdapat
banyak duplikasi data. Basis data tidak hanya memegang data operasional
organisasi tetapi juga deskripsi dari data ini. Untuk alasan ini, basis data
juga didefinisikan sebagai kumpulan dari record yang terintegrasi.
Basis data terdiri atas banyak entitas. Setiap entitas memiliki atribut
dan hubungan. Atribut adalah properti yang menggambarkan beberapa
aspek dari objek yang ingin kita simpan, sedangkan hubungan
(relationship) adalah asosiasi antar entitas.
Bahasa basis data terbagi atas 2 jenis, yaitu:
1.
Data Definition Language (DDL)
-
Bahasa     yang     memungkinkan     DBA     atau     user    untuk
mendefinisikan, menerangkan, dan memberi nama entitas-entitas,
atribut,
serta
relasi
yang
dibutuhkan untuk aplikasi, termasuk
batasan-batasan keamanan dan integritasnya.
  
7
2.    Data Manipulation Language (DML)
-
Bahasa yang menyediakan operasi dasar manipulasi data pada data
yang
terdapat
dalam basis
data.
Adapun
operasi
yang
dapat
dilakukan adalah memasukkan, memodifikasi, memanggil, dan
menghapus data.
Basis data dikelola dalam suatu sistem yang disebut Siklus Hidup Sistem
Basis Data (Database Lifecycle). Menurut Connolly (2005, p282), siklus
hidup sistem basis data adalah komponen pokok dari sebuah sistem
informasi yang digunakan pada perusahaan serta penggunaannya harus
dilihat
dari
sudut
pandang
kebutuhan
perusahaan
yang lebih
besar.
Pengertian
sistem informasi
adalah
sumber-sumber
mengenai
koleksi,
manajemen, kontrol dan diseminasi informasi perusahaan.
Gambar 2.1 Gambar Siklus Hidup Sistem Basis Data
  
8
Database lifecycle mempunyai beberapa tahan dari siklus hidup aplikasi
yaitu:
1.
Perancangan  basis  data:  bagaimana  tahapan-tahapan  siklus  hidup
dapat direalisasikan secara lebih efisien dan efektif.
2.
System definition: Pendefinisian ruang
lingkup dari sistem basis data,
pengguna dan aplikasinya.
3.
Design: perancangan sistem basis data secara konseptual, logikal dan
fisikal dilakukan sesuai dengan sistem manajemen basis data yang
diinginkan.
4.
Implementasi: 
proses 
dari 
penulisan 
definisi 
basis 
data 
secara
konseptual, eksternal, internal, dan pembuatan file-file database yang
kosong, serta implementasi aplikasi software.
5.
Loading  dan Data  Conversion: database ditempatkan baik secara
memanggil data secara langsung ataupun merubah file-file yang ada
ke dalam format sistem basis data dengan memanggilnya kembali.
6.
Application Conversion: beberapa aplikasi software dari suatu sistem
sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru.
7.
Testing  
dan  
Validation
sistem  
yang   baru  
dites  
dan   diuji
kebenarannya.
8.
Operation: operasi-operasi pada sistem basis data dan aplikasi-
aplikasinya.
9.
Monitoring  dan Maintenance: selama fase operasi, sistem secara
konstan memonitor dan memelihara basis data. Pertambahan dan
pengembangan  data  dan  aplikasi-aplikasi 
software  dapat  terjadi.
  
9
Modifikasi
dan
pengaturan
kembali
basis
data
mungkin
diperlukan
dari waktu ke waktu.
Langkah
3,   4,   dan   5   merupakan   bagian   dari   fase   design  dan
implementation pada siklus kehidupan sistem informasi yang besar. Pada
umumnya
basis
data
pada
organisasi menjalani
seluruh
aktifitas
siklus
kehidupan di atas. Langkah 5 dan 6 tidak berlaku jika basis data dan
aplikasi-aplikasinya baru.
2.1.3
Model Relasional
Beberapa istilah dalam model relasional:
-
Relation, table, atau file adalah tabel yang terdiri dari beberapa baris
dan kolom
-  
Attribute, column, atau field adalah kolom
-  
Tuple, row, atau record adalah baris
-  
Domain adalah himpunan nilai atribut
-  
Degree adalah banyaknya atribut
-  
Cardinality adalah banyaknya baris
Relational Key terdiri dari:
-
Super key:
himpunan field
yang mengidentifikasi secara unik baris-
baris dalam relasi
-
Candidate key: calon-calon field yang akan dipilih
menjadi primary
key
  
10
-
Composite key: candidate key yang memiliki lebih dari 1 field
-
Primary  key: suatu nilai dalam basis data yang digunakan untuk
mengidentifikasi  suatu  baris  dalam  tabel.  Nilai  dari  primary key
adalah unik.
-
Foreign   key Sebuah  kumpulan  field   dalam  satu  relasi  yang
digunakan untuk menunjuk ke suatu baris pada relasi yang lain (harus
berhubungan dengan primary key pada relasi yang kedua)
-
Alternate key: candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key.
Jenis-jenis operasi join :
-
Join / Equijoin atau biasa disebut sebagai Inner Join atau Simple Join
adalah bentuk kondisi join dimana
nilai relasi yang terjadi antar dua
tabel 
(binary
relation)
adalah 
sama 
(terdapat 
hubungan  antara
Primary Key dan Foreign Key).
-
Outer Join adalah bentuk kondisi join untuk
mencari nilai join
yang
memenuhi dari kedua tabel, ditambah nilai yang tidak memenuhi dari
salah satu sisi tabel tersebut.
-
Natural  Join  adalah suatu statement  join  yang membandingkan
kolom umum kedua tabel satu sama lain.
2.1.4
Database Design
Database design adalah proses pembuatan model data sebuah basis
data yang mendetail. Tujuannya adalah dapat menggambarkan relasi data
antara data yang dibutuhkan oleh aplikasi dan user.
  
11
Pembuatan desain basis data dapat dilakukan dengan menggunakan
model data. Model data merupakan sekumpulan konsep
yang digunakan
untuk mendeskripsikan struktur dari sebuah basis data. Adapun struktur
tersebut terdiri atas tipe data, hubungan, dan batasan-batasan dari setiap
data.  Selain 
itu,  model  data  juga 
mendeskripsikan  perilaku-perilaku
khusus
dari
aplikasi
basis
data.
Hal
ini
akan
memudahkan
perancang
basis data untuk membuat operasi-operasi yang sesuai untuk setiap user.
Model
data
berfungsi
untuk
mendukung pembuatan
sistem
informasi
dengan menyediakan informasi dan susunan data.
Tiga fase dalam pembuatan desain basis data, yaitu :
1.
Conceptual Database Design
Proses pembentukan model yang berasal dari informasi
independen yang digunakan dalam perusahaan. Model data dibangun
dengan memakai informasi dalam spesifikasi kebutuhan
user
dan
merupakan sumber
informasi
untuk
fase
desain
logikal. Model
data
ini terdiri atas kelas entitas, hubungan antar entitas, dan menjelaskan
ruang lingkup model.
Langkah-langkah perancangan konseptual:
1.
Mengidentifikasi tipe entitas
Tahap ini bertujuan untuk menentukan entitas-entitas utama yang
dibutuhkan dalam sistem.
Entitas-entitas
ini dibuat
dalam tabel
yang  berisi  nama  entitas,  deskripsi,  alias,  dan  kejadian  pada
setiap entitas.
  
12
2.
Mengidentifikasi tipe relationship
Tahap
ini
mengidentifikasi
hubungan yang
terjadi
antar
entitas
yang
telah    diidentifikasi    sebelumnya.    Tujuannya    untuk
menentukan hubungan-hubungan yang penting di antara entitas
yang ada. Langkah- langkah yang dilakukan:
a.    Pembuatan Entity Relationship Diagram
b.
Penentuan
multiplicity
dari
relasi.
Multiplicity
menyatakan
banyaknya kemungkinan hubungan antar
entitas,
umumnya
dinyatakan
dengan  
1..1  
atau   1..*.  
Sedangkan  
relasi
menjelaskan
bagaimana
hubungan
dari
1
entitas ke entitas
lainnya.
3.   Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan tipe entitas
atau relationship.
Tujuan dari
tahap
ini adalah
untuk mengasosiasikan atribut dari
setiap tipe entitas atau relasi.
4.   Menentukan atribut domain
Tujuannya
untuk
menetapkan
atribut domain
dalam
model data
konseptual lokal.
Domain merupakan
sekumpulan
nilai-nilai
dimana satu atau lebih atribut menggambarkan nilainya.
5.   Menentukan candidate key dan primary key
Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu memilih candidate key
untuk setiap entitas. Jika ada lebih dari 1 candidate key, maka 1
akan
dipilih
menjadi primary
key sedangkan
sisanya
menjadi
alternate keys.
  
13
6.   Mempertimbangkan
penggunaan
dari
enhanced
modeling
concepts. (optional)
Tahap
yang
bersifat optional
ini
digunakan
untuk
mengembangkan model ER yang telah dibuat dengan
menggunakan
metode-metode
seperti spesialisasi,
generalisasi,
agregasi, dan komposisi.
7.   Mengecek redundancy pada model
Tahap  ini  digunakan  untuk  mengecek  conceptual data model
yang telah dibuat dan mengidentifikasi serta menghilangkan
redundansi yang ada. Langkah-langkahnya:
a.    Mengecek ulang hubungan one-to-one (1:1)
Pada saat mengidentifikasi entitas, mungkin akan ditemukan
2
entitas yang merepresentasikan objek yang sama di dalam
sistem.   Dalam   kasus   ini,   kedua   entitas   tersebut   akan
digabung
dan
jika primary
key-nya
berbeda, maka
akan
dipilih salah satunya.
b.   Menghilangkan relasi redundan
Sebuah relasi dikatakan redundan apabila suatu informasi
yang sama bisa didapatkan dari relasi yang lain.
c.   Mempertimbangkan time dimension
Dalam menentukan
redudansi,
perlu
dipertimbangkan
juga
mengenai 
apakah 
hubungan 
antar 
entitas 
bisa 
berubah
seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa membuat suatu relasi
  
14
yang mungkin dianggap redundan sekarang bisa menjadi
tidak redundan di kemudian hari.
8.   Memvalidasikan model konseptual dengan transaksi pengguna
Tahap ini digunakan untuk memastikan model yang telah dibuat
mampu mendukung transaksi-transaksi yang akan terjadi. Ada 2
macam
cara
yang
bisa
digunakan
untuk
melakukan
tahap
ini,
yaitu:
a.
Mendeskripsikan semua transaksi-transaksi yang ada
b.
Melihat jalur transaksi
Cara ini dilakukan dengan melihat jalur yang dilewati setiap
transaksi di dalam diagram.
Dengan demikian, akan terlihat
bagian mana yang tidak dibutuhkan dan bagian mana yang
dibutuhkan.
9.   Mengevaluasi conceptual data model dengan pengguna
Tahap terakhir dari perancangan konseptual ini dilakukan untuk
mengecek kesesuaian model yang dibuat dengan kebutuhan
pengguna. Selain itu, tahap ini
juga
dilakukan
agar
pengguna
mendapatkan gambaran nyata dari model yang akan dibuat.
2.
Logical Database Design
Proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang
digunakan
dalam perusahaan
berdasarkan
model
data
tertentu,
independen terhadap DBMS dan aspek fisik lainnya.
Langkah-langkah perancangan logikal:
  
15
1.
Mendapatkan relasi untuk model data logikal.
Pada
tahap ini, komposisi
dari
setiap
relasi
dideskripsikan
menggunakan Database Definition Language
(DBDL).
Relasi
didapatkan dari struktur-struktur berikut di data model
konseptual:
a.    Strong entity
Membuat relasi yang mencakup semua atribut sederhana
untuk setiap entitas yang kuat di dalam model data.
b.    Weak entity
Membuat  relasi  yang  mencakup  semua  atribut  sederhana
dari entitas yang lemah di dalam model data.
c.    Relasi one-to-many
Untuk
setiap
relasi
1:*,
entitas
yang
memegang
bagian
1
akan menjadi parent, sedangkan bagian yang * akan menjadi
child.
d.    Relasi one-to-one
Relasi
1:1
terbagi
kondisinya tergantung
pada
keharusan
partisipasi dari setiap entitas.
e.    Relasi one-to-one rekursif
Relasi 1:1 dimana setiap entitas dari relasi adalah sama.
f.
Relasi superclass/subclass
Superclass akan
menjadi
parent
sementara
subclass
akan
menjadi child.
  
16
g.    Relasi many-to-many
Untuk
setiap
relasi
*:*,
maka
akan
dibuat
sebuah
entitas
baru dengan isi primary key dari setiap entitas yang
membentuknya dan akan menjadi foreign key. Salah satu
ataupun kedua foreign key tersebut bisa menjadi primary key
dan ditambah dengan atribut lainnya.
h.    Relasi complex
Relasi complex merupakan relasi
yang dihasilkan oleh lebih
dari 2 entitas.
i.   
Atribut multi-value
Suatu entitas memiliki atribut multi-value apabila nilai suatu
atributnya bisa lebih dari 1. Untuk atribut seperti ini, maka
akan
dibuat
relasi
baru dimana
entitas
baru
akan
memuat
nilai-nilai yang ada.
2.
Memvalidasikan relasi menggunakan normalisasi
Pada  tahap  ini,  setiap  pengelompokan  dari  atribut-atribut  di
setiap relasi divalidasikan dengan menggunakan aturan
normalisasi. Mengacu pada pendapat Thomas Connolly (2008),
normalisasi 
dapat 
didefinisikan  sebagai  teknik  dengan
pendekatan
bottom-up yang
digunakan
untuk
membantu
mengidentifikasi hubungan, yang dimulai dari menguji hubungan
ketergantungan fungsional antar atribut. Tujuan dari normalisasi
adalah mengidentifikasi kesesuaian hubungan yang mendukung
data  untuk  memenuhi  kebutuhan  perusahaan.  Teknik  validasi
  
17
dalam peranan
normalisasi
digunakan
untuk
memeriksa apakah
struktur
relasi yang dihasilkan oleh ER modelling
itu baik atau
tidak.
Proses Normalisasi:
1.    Unnormalized Form (UNF)
Suatu
tabel
yang
berisikan
satu atau lebih grup yang
berulang.
Table
yang unnormalized
dapat
dibuat
dengan
memindahkan data dari sumber informasi.
2.   First Normal Form (1NF)
Sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom hanya berisikan
satu nilai. Proses ini dilakukan dengan menentukan satu atau
kumpulan  atribut  sebagai  key untuk  tabel  unnormalized.
Lalu  mengidentifikasikan  dan  menghapus  grup  yang
berulang dalam tabel unnormalized.
3.   Second Normal Form (2NF)
Relasi dalam 1NF dan setiap atribut non primary key bersifat
full functional dependent pada primary key. Proses 1NF ke
2NF
adalah pertama-tama
identifikasi
primary
key
untuk
relasi
1NF, lalu
identifikasikan functional
dependencies
dalam relasi.
Jika
terdapat
partial
dependencies
terhadap
primary key, maka hapus dengan menempatkan dalam relasi
yang baru bersama dengan salinan determinannya.
  
18
4.   Third Normal Form (3NF)
Relasi dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak terdapat atribut
non primary key yang bersifat transitive dependent pada
primary key. Proses 2NF ke 3NF adalah dimulai dengan
identifikasi
primary
key
dalam relasi
2NF,
lalu
identifikasi
functional
dependencies
dalam relasi,
dan
jika
terdapat
transitive dependencies terhadap primary key, hapus dengan
menempatkannya
dalam relasi
yang
baru
bersama
dengan
salinan determinannya.
5.   Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Aturan Boyce-Codd adalah sebuah relasi jika dan hanya jika
determinan adalah candidate key. Pengujian terhadap BCNF
dilakukan dengan cara mengidentifikasi semua determinan
dan memastikan bahwa semuanya
adalah candidate key.
Determinan  adalah  sebuah  kelompok  atribut  dimana
beberapa atribut lain bergantung terhadapnya.
6.   Fourth Normal Form (4NF)
Bila  R(A,B,C)  merupakan  suatu  relasi,  dengan  A,  B,  C
adalah atribut – atribut relasi tersebut, maka proyeksi dari R
berupa
(A, B) dan (A, C) jika R memenuhi MVD:
A -->> B | C
Perlu diketahui, bila terdapat:
A --->> B
  
19
A --->> C
Maka keduanya dapat ditulis menjadi:
A
--->> B | C
Secara   praktis,   suatu   relasi   memenuhi   bentuk   normal
keempat jika:
telah berada pada BCNF, dan
tidak
mengandung
dua
atribut
atau
lebih
yang
bernilai
banyak.
7.   Fifth Normal Form (5NF)
Dependensi gabungan mendasari bentuk normal kelima.
Suatu relasi R (X, Y, ..., Z) memenuhi dependensi gabungan
jika:
Gabungan dari proyeksi A, B,
..., C dengan A, B, ..., C
merupakan sub-himpunan dari atribut-atribut R. Dependensi
gabungan
sesuai
dengan
definisi di atas
dinyatakan dengan
notasi:
* (A, B, ..., C)
dengan
A = XY
B = YZ
C = ZX
Bentuk  5NF,  yang  terkadang  disebut  PJ/NF  (Projection
Join/Normal
Form),
menggunakan
acuan
dependensi
  
20
gabungan.
Suatu
relasi
berada
dalam
5NF
jika
dan
hanya
jika setiap dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci
kandidat relasi R.
Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R berada
dalam 5NF
jika
data
yang
ada
padanya
tak
dapat
lagi
didekomposisi
menjadi
relasirelasi
yang
lebih kecil dengan
kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama
dengan kunci kandidat relasi.
3.
Memvalidasikan relasi terhadap transaksi pengguna
Tahap  ini  memastikan  model  data  logikal  yang  telah  dibuat
sudah memenuhi kebutuhan transaksi pengguna seluruhnya.
4.
Mengecek integritas constraint
Merupakan batasan-batasan yang
dibuat
untuk
mencegah 
basis
data
menjadi   tidak   lengkap,   tidak   akurat,   ataupun   tidak
konsisten. Beberapa batasan yang perlu diperhatikan:
o
Data yang selalu dibutuhkan
Ini menyatakan beberapa atribut tidak boleh kosong.
o
Batasan domain atribut
Setiap atribut memiliki ruang lingkup nilai yang sah.
o
Multiplicity
Batasan ini berkaitan dengan banyaknya suatu data di dalam
1 basis data.
o
Integritas entitas
Primary key dari setiap entitas tidak boleh kosong.
  
21
o
Integritas referensi
Integritas referensi maksudnya jika foreign
key memiliki
nilai, maka nilai tersebut harus ada di relasi parent.
o
General constraints
Tahap ini mencakup batasan-batasan yang ada dari hal-hal
yang tidak berhubungan langsung dengan sistem. Contohnya
peraturan perusahaan.
5.
Mengevaluasi data model logikal dengan pengguna
Pada tahap ini, data model logikal seharusnya sudah lengkap.
Salah satu cara yang bisa digunakan adalah menggunakan Data
Flow Diagram. Untuk memastikan kesesuaiannya, maka perlu
dilakukan
pemeriksaan
oleh
pengguna.
Dengan
demikian,
jika
ada bagian yang dirasa belum sesuai oleh pengguna, maka hal
tersebut masih bisa diperbaiki.
6.
Menggabungkan data model logikal ke model global (optional)
Model  global  merupakan  model  data  yang  merepresentasikan
sudut pandang dari seluruh pengguna basis data.
7.
Mengecek perkembangan ke masa depan
Desain
logikal
basis
data
yang telah
dibuat
haruslah
bisa
dikembangkan
untuk
mendukung perkembangan ke masa yang
akan datang.
  
22
3.
Physical Database Design
Skema ini menjelaskan bagaimana fisik penyimpanan data pada
penyimpanan sekunder, serta menggambarkan struktur penyimpanan
dan metode akses yang dipakai untuk mencapai akses yang efisien
terhadap data. Langkah-langkah pembuatan model data fisikal:
1.
Mengubah  model  data  logikal  menjadi  sesuai  dengan  DBMS
target
a.
Mendesain relasi dasar
Menentukan bagaimana merepresentasikan relasi dasar yang
ada di model data logikal.
b.
Mendesain representasi dari data turunan
Menentukan bagaimana merepresentasikan data turunan,
yaitu data yang nilainya didapat dari nilai atribut lain, yang
ada di model data logikal.
c.
Mendesain general constraints
Menentukan  batasan-batasan  untuk  diterapkan  di  DBMS
target.
2.
Mendesain pengorganisasian file dan index
a.
Menganalisa transaksi
Mengevaluasi fungsionalitas dari semua transaksi dan
menganalisa transaksi-transaksi penting.
b.
Menentukan pengorganisasian file
Menentukan  pengorganisasian 
yang  efisien 
untuk  setiap
relasi dasar.
  
23
c.
Menentukan index
Menentukan perlu tidaknya menggunakan index dan efeknya
terhadap performa sistem.
d.
Menentukan kebutuhan kapasitas memori
3.
Mendesain user views
Mendesain user views yang telah diidentifikasi sebelumnya.
4.
Mendesain mekanisme keamanan
Mendesain
mekanisme
keamanan
sesuai
kebutuhan
pengguna,
baik itu keamanan data maupun keamanan sistem.
2.1.5
Application Design
Merupakan suatu perancangan user interface dan program aplikasi
yang
menggunakan
dan
melakukan
proses terhadap basis data.
Transaction design
adalah
tindakan
mengakses
dan
mengubah
isi
basis
data
yang
dilakukan oleh
user atau
program aplikasi.
Tiga
tipe
utama
transaksi, yaitu:
1.
Retrieval : mendapatkan data untuk ditampilkan di layar
2.
Update : insert, delete, update record pada basis data
3.
Mixed : gabungan retrieval dan update
2.1.6
Program Aplikasi
Program  aplikasi 
adalah 
sebuah 
program  komputer 
yang
berinteraksi  dengan  basis  data  yang  mengeluarkan  permintaan  yang
sesuai   (biasanya   berupa   pernyataan   SQL)   kepada  
DBMS.   User
  
24
berinteraksi
dengan basis
data
melalui
sejumlah
program aplikasi
yang
digunakan
untuk
membuat,
mengatur basis data dan mengeluarkan
informasi.
Program-program ini
dapat
berupa
aplikasi
batch, atau
yang
lebih
khusus
saat
ini
adalah
aplikasi desktop, aplikasi online. Program
aplikasi
dapat
ditulis
dalam beberapa
bahasa
pemrograman
atau
dalam
bahasa tingkat yang lebih tinggi seperti bahasa generasi keempat.
2.2
Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
2.2.1
Embedded Database
Sistem embedded database adalah sebuah
DBMS
yang
terintegrasi
dengan software aplikasi yang membutuhkan akses ke data yang
tersimpan, dengan sistem basis data yang tersembunyi dari end-user dan
membutuhkan sedikit atau bahkan tanpa
pengaturan dan pemeliharaan.
Jenis basis data seperti ini digunakan pada aplikasi yang penggunanya
tidak tahu menahu mengenai pengaturan basis data.
Salah satu jenis Embedded Database adalah Oracle TimesTen, yang
merupakan
hasil
akuisisi
TimesTen oleh Oracle pada 20 Juni 2005.
Embedded database ini menyimpan data dalam memori utama dan
menunjuk secara langsung ke aplikasi, sehingga waktu pemrosesan data
menjadi
sederhana
dan secepat
pengaksesan
RAM.
Selain
itu
Oracle
TimesTen juga mendukung semua perintah dari Oracle seperti PL/SQL.
Oracle
TimesTen
bekerja
dengan
sistem In-Memory
Database
System
(IMDS),
yaitu
sistem dimana basis
data
tidak
selalu
mengakses
disk melainkan  menyimpan  data  di 
memori   utama.   Sistem  
ini
  
25
menyimpan ke hard disk hanya pada waktu-waktu tertentu yang sudah
ditentukan oleh aplikasi. Hal inilah yang membuat IMDS memiliki waktu
pemrosesan
yang
cepat.
Dengan
dihilangkannya proses masukan dan
keluaran 
disk,
basis  data  jenis 
ini 
juga 
didesain 
lebih 
sederhana,
contohnya dengan dihilangkannya caching. Desain yang lebih sederhana
ini juga meninggalkan jejak yang lebih sedikit, sehingga tidak menguras
memori. Selain itu, keunggulan IMDS adalah kemampuannya untuk
mengatasi kegagalan sistem yang
mengacaukan data di memori. Hal ini
bisa dilakukan mengingat proses basis data ini menggunakan hard disk,
yang
mana
merupakan
memori nonvolatile (data tidak hilang walaupun
masukan listrik padam),  untuk pembuatan backup dan log.
Untuk terhubung ke aplikasi, Oracle TimesTen mendukung ODBC
(Open DataBase Connectivity) dan JDBC (Java DataBase Connectivity).
Hal ini memungkinkan Oracle TimesTen untuk terhubung dengan
berbagai jenis bahasa pemrograman.
2.2.2
.NET Application
Dengan Windows Forms, kita dapat mengembangkan smart clients.
Smart client adalah aplikasi yang mudah dibuat, diperbaharui, yang kaya
akan 
grafik, 
dapat  bekerja  ketika 
terhubung 
ataupun 
terputus 
dari
internet, dan dapat mengakses sumber daya pada komputer lokal dalam
cara yang lebih aman.
Windows  form  adalah
teknologi  smart client untuk  framework
.NET, satu set perpustakaan yang dikelola yang menyederhanakan tugas-
  
26
tugas aplikasi umum
seperti membaca dan menulis ke dalam sistem file.
Bila kita menggunakan lingkungan pengembangan seperti Visual Studio,
kita
dapat
membuat
aplikasi Windows
Forms
smart
client yang
menampilkan informasi, membutuhkan inputan pengguna, dan
berkomunikasi dengan komputer yang di-remote
melalui jaringan. Pada
Windows
Form,
sebuah
form adalah
permukaan
visual
dimana
kita
menampilkan informasi kepada pengguna. Kita biasanya membangun
aplikasi
Windows
Forms
dengan
menambahkan
kontrol
ke forms
dan
mengembangkan tanggapan terhadap tindakan pengguna, seperti klik
mouse atau penekanan tombol. Kontrol adalah elemen diskrit antarmuka
pengguna yang menampilkan data atau menerima input data. Ketika
seorang pengguna melakukan sesuatu terhadap form atau salah satu dari
kontrolnya,
maka
aksi akan
menghasilkan
sebuah
event. Aplikasi
akan
bereaksi
terhadap
event
melalui
kode
dan
proses event
ketika
mereka
terjadi.
Banyak aplikasi harus menampilkan data dari basis data, file XML,
Web
Service
XML,
atau
sumber
data
lainnya. Windows Forms
menyediakan kontrol yang fleksibel yang dinamakan kontrol
DataGridView untuk menampilkan data tabular, sehingga setiap bagian
dari
data
menempati selnya sendiri.
Kita dapat
membuat
kontrol data-
bound 
secara 
mudah 
dengan 
menggunakan 
window 
Data 
Sources.
Window ini menampilkan sumber data seperti basis data, web service, dan
objek-objek yang terdapat di dalam proyek.
  
27
2.2.3
Asuransi Jiwa
Setiap hari, baik individual
maupun
bisnis,
memungkinkan
terjadinya
resiko.
Sebagai
contoh, seorang
individu
yang
berprofesi
sebagai pencari nafkah dalam keluarga dapat saja
mengalami kecelakaan
mobil
ketika
mengemudi,
meninggalkan keluarganya tanpa pemasukan
ketika dia tidak dapat melakukan tugasnya.
Sebuah
perusahaan
dapat
menghadapi resiko kehilangan barang-barangnya akibat kebakaran.
Dalam menghadapi resiko, seseorang dapat :
1.   Menghindari resiko
Kita dapat menghindari resiko dari cidera yang dihasilkan dari
kecelakaan pesawat dengan tidak berpergian naik pesawat.
2.   Mengontrol resiko
Seseorang dapat
mengontrol resiko misalnya, setelah
mencapai
usia
40 tahun seseorang itu mengecek penyakit-penyakit yang ada dalam
dirinya sebelum semuanya terlambat.
3.   Menerima resiko
Atasan dapat memberikan biaya kesehatan kepada pekerjanya dengan
menyisihkan uang yang harus dibayar untuk biaya kesehatan mereka
dari penghasilan mereka sekarang.
4.   Mentransfer resiko
Pencari nafkah dapat mentransfer resiko kematian dini atau
ketidakmampuan kepada pihak asuransi dengan membayar sejumlah
premi  kepada  pihak  asuransi.  Sebagai  balasannya,  pihak  asuransi
  
28
berjanji
untuk
membayar
sejumlah
nilai
atas
kejadian
yang
diasuransikan.
Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan proteksi terhadap
kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kematian dari orang yang
diasuransikan. Asuransi jiwa adalah sebuah mekanisme efektif untuk
memberikan proteksi
terhadap resiko pribadi
yaitu, resiko kematian dini,
resiko usia lanjut, dan resiko kesehatan yang buruk.
Asuransi jiwa juga dapat digunakan dengan tujuan seperti:
1.
Investasi kendaraan
2.
Proteksi terhadap kreditor
3.
Donasi amal
4.
Pendanaan kematian
Asuransi jiwa tidak hanya sebagai suatu alat pengatur resiko yang
efektif untuk individu. Asuransi jiwa juga secara umum digunakan untuk
bisnis dengan tujuan:
1.
Kelanjutan bisnis
2.
Perpanjangan kredit
Beberapa istilah dalam asuransi jiwa:
-
Premi
adalah
sejumlah uang
yang
harus
dibayar
secara
berkala oleh
calon pemegang polis atas produk yang telah dibeli kepada pihak
asuransi.
-
Polis
adalah
bukti
tertulis
atau
surat
perjanjian
antara
pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian, baik nasabah atau pihak asuransi.
Fungsi polis bagi nasabah (tertangggung):
  
29
1.
Sebagai   bukti   tertulis   atas   jaminan   penangggungan   untuk
mengganti kerugian
yang
mungkin dideritanya yang ditanggung
oleh polis.
2.
Sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.
3.
Sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung bila
lalai atau
tidak memenuhi jaminannya.
Fungsi polis bagi perusahaan asuransi (penanggung):
1.
Sebagai bukti atau tanda terima premi asuransi dari tertanggung.
2.
Sebagai
bukti
tertulis
atas
jaminan
yang
diberikannya
kepada
tertanggung
untuk
membayar
ganti rugi yang mungkin diderita
oleh tertanggung.
3.
Sebagai
bukti
otentik
untuk
menolak
tuntutan
ganti
rugi
atau
klaim bila penyebab ganti rugi tidak memenuhi syarat polis.
-
Pemegang
polis
adalah seseorang yang
mempunyai kuasa
atas
polis
yang dibelinya dengan membayar premi kepada pihak asuransi, disini
pemegang polis dapat berperan sebagai tertanggung atau tidak.
-
Penanggung adalah suatu badan perusahaan
yang menanggung orang
yang diasuransikan
sejumlah
nilai dan
kejadian tertentu
yang
telah
disepakati dalam persyaratan polis.
-
Tertanggung adalah seseorang yang diasuransikan.
-
Penerima
manfaat
adalah
satu
atau
lebih
individu
yang
didaftarkan
oleh pemegang polis yang menerima
manfaat apabila tertanggung
mengalami kejadian seperti yang telah disepakati dalam polis.
  
30
-
Know
Your
Customer
(KYC)
adalah
suatu
teknik
yang
digunakan
oleh pihak asuransi untuk lebih mengenal nasabah dari sisi keuangan.
-
Net worth adalah besarnya total aset seseorang atau perusahaan yang
telah dikurangi kredit.
-
Cash
flow
adalah
besarnya
pemasukan
dan
pengeluaran
seseorang
dalam suatu periode tertentu.
-
Surat
Pengajuan
Asuransi
Jiwa
(SPAJ)
adalah
formulir
yang
harus
diisi oleh calon nasabah untuk menjadi nasabah pada perusahaan
asuransi jiwa.