43
individu
di
dalam sistem proses-proses,
termasuk
juga
kombinasi
dan interaksinya.
Saat
digunakan
di
dalam sistem manajemen
mutu,
pendekatan
tersebut menekankan pentingnya:
a)
Memahami dan memenuhi persyaratan-persyaratan,
b)
Kebutuhan
untuk
mempertimbangkan proses-proses
yang
memberikan nilai tambah,
c)
Mendapatkan hasil-hasil kinerja proses dan efektivitas, dan
d)
Peningkatan secara berkelanjutan proses-proses berdasarkan
pada pengukuran tujuan.
Model suatu sistem
manajemen
mutu ditunjukkan dalam Gambar
2.2 yang menggambarkan hubungan-hubungan yang dijelaskan
mulai dari
Klausa 4
sampai 8. Gambaran ini memperlihatkan
bahwa
pelanggan
memainkan
peran yang signifikan dalam
menetapkan persyaratan-persyaratan sebagai masukan.
Pemantauan kepuasan pelanggan mensyaratkan
adanya
evaluasi
informasi terkait dengan persepsi pelanggan. Model yang
ditunjukkan
dalam Gambar
2.2
mencakup
seluruh
persyaratan
Standar Internasional ini, tetapi tidak menunjukkan tingkat detil
dari proses-proses.
Catatan Sebagai tambahan, metodologi yang dikenal sebagai
Plan-Do-Check-Act (PDCA)
dapat
diterapkan
pada
semua
proses. PDCA dapat dijelaskan secara umum sebagai berikut:
Plan (Rencana): menetapkan sasaran dan proses yang diperlukan
untuk
memberikan
hasil-hasil sesuai
dengan
persyaratan-
persyaratan pelanggan dan kebijakan-kebijakan organisasi.
Do (Lakukan): menerapkan proses-proses.
Check (Periksa): memantau dan mengukur proses-proses dan
produk
dibandingkan
dengan
kebijakan-kebijakan,
sasaran-
|