BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Komunikasi  Massa
Komunikasi
yang
menggunakan
media
massa
lazim kita
sebut
sebagai
komunikasi massa. Secara konkretnya, Littlejohn mendefinisikan komunikasi
massa adalah Komunikasi massa adalah proses di dalam mana organisasi media
memprodusir  dan  menstransmisikan  pesan-pesan  kepada  khalayak  yang
besar/luas dan proses dengan mana pesan-pesan tersebut ditangkap, digunakan,
dan dikonsumsi oleh khalayak. (LittleJohn, 2005).
Sedangkan
Bittner
merumuskan
”Mass
Communication is
message
communicated
through
a
mass
medium to
a
large
number
of
people.”
(Komunikasi
massa
adalah
pesan
yang dikomunikasikan
melalui
media
massa
pada sejumlah besar orang) (Rakhmat, 1994, p.188)
Untuk semakin memperjelas apa yang dimaksud dengan komunikasi
massa itu, Jalaluddin Rakhmat telah merangkum berbagai definisi yang diberikan
para
ahli
dalam satu
pengertian.
”Komunikasi
massa
diartikan
sebagai
jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen,
dan
anonim
melalui
media
cetak
atau
elektronik,
sehingga
pesan
yang
sama
dapat diterima secara serentak dan sesaat.(Rakhmat, 1994, p.189)
Media 
dalam  komunikasi 
ini 
menunjuk 
pada 
media 
cetak 
(koran,
majalah,
tabloid)
dan
media
elektronik
(radio, video, televisi,
internet). Kini,
televisi  merupakan  media  dominan  komunikasi  massa  di  seluruh  dunia,  dan
sampai sekarang masih terus berkembang. (Effendi, 1986, p.21)
11
  
12
Dari
uraian
diatas
komunikasi
massa
dapat
diartikan
dalam dua
cara,
pertama, komunikasi oleh media, dan kedua komunikasi untuk massa. Namun ini
tidak
berarti
komunikasi
massa adalah komunikasi untuk
setiap
orang.
William
L. Rivers, dkk menyebutkan salah satu ciri komunikasi massa adalah adanya
proses seleksi. Media tetap cenderung memilih khalayak, di lain pihak khalayak
juga
menyeleksi
media,
baik
jenis
maupun
isi
siaran
dan
berita,
serta
waktu
untuk menikmatinya. Dan karena media mampu menjangkau khalayak secara
luas, jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga
kompetisinya selalu berlangsung ketat. Untuk meraih khalayak sebanyak
mungkin,
media harus berusaha
membidik sasaran tertentu.( Rivers dkk, 2004,
p.19)
Di
era
sekarang
ini,
dimana
khalayak
merupakan
seseorang
yang
aktif
dan dinamis, keberadaan institusi media sebagai sumber informasi tidak lagi
dominan. Audiens-lah yang menggerakkan media
massa untuk memenuhi
kebutuhan/kepentingan mereka. Maksudnya
bahwa
audiens
punya
otoritas
personal untuk menentukan akan mengkonsumsi media apa saja.
2.1.1
Fungsi Komunikasi Massa
A.
Fungsi Komunikasi Massa Untuk Masyarakat
1. Informasi:
a) 
Menyediakan   informasi   tentang   peristiwa   dan
kondisi dalam masyarakat dan dunia.
b)  Menunjukkan hubungan kekuasaan.
c) 
Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
  
13
2. Korelasi:
a)
Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna
peristiwa dan informasi.
b)  Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
c) 
Melakukan sosialisasi.
d) Mengkoordinasi
beberapa
kegiatan.
Membentuk
kesepakatan.
e) 
Menentukan   urutan   prioritas   dan   memberikan
status relatif.
3. Kesinambungan:
a)
Mengepresikan budaya dominan dan mengakui
keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta
perkembangan budaya baru.
b)  Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4. Hiburan:
a)
Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan
sarana relaksasi.
b)  Meredakan ketegangan sosial.
5. Mobilisasi:
a) Mengkampanyekan 
tujuan 
masyarakat 
dalam
bidang politik, perang, pembangunan ekonomi,
pekerjaan,
dan
kadang
kala
juga
dalam bidang
agama.
  
14
B.
Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu
1. Informasi:
a) 
Mencari berita
tentang peristiwa
dan
kondisi
yang
berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat
dan dunia.
b)  Mencari bimbingan
menyangkut
berbagai
masalah
praktis, pendapat, dan hal yang berkaitan dengan
penentuan pilihan.
c) 
Memuaskan rasa ingin tahu.
d)  Belajar, pendidikan diri sendiri.
e) Memperoleh
rasa
damai
melalui
penambahan
pengetahuan.
2. Identitas pribadi:
a) 
Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
b)  Menemukan model perilaku.
c) 
Mengidentifikasikan 
diri 
dengan 
nilai-nilai 
lain
(dalam media).
d)  Meningkatkan pemahamna tentang diri-sendiri.
3. Integrasi dan interaksi sosial:
a)
Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang
lain; empati sosial.
b)
Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan
meningkatkan rasa memiliki.
  
15
c) 
Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial.
d)  Memperoleh teman selain dari manusia.
e) 
Membantu menjalankan peran sosial.
f)
Memungkinkan      
seseorang      
untuk      
dapat
menghubungi sanak –keluiarga, teman, dan
masyarakat.
4. Hiburan:
a) 
Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
b)  Bersantai.
c) 
Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
d)  Mengisi waktu. Penyaluran emosi.
e) 
Membangkitkan gairah seks. (McQuail, 1987)
2.1.2
Ciri Komunikasi Massa
1.   Komunikasi massa berlangsung satu arah
Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikasi
kepada
komunikator.
Dengan
lain perkataan,
wartawan
sebagai
komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya
terhadap pesan atau berita yang disiarkannya itu. Yang dimaksud
dengan
tidak
mengetahui
dalam keterangan
diatas
ialah
tidak
mengetahui pada waktu proses komunikasi itu berlangsung, Oleh
karena itu arus balik seperti itu dinamakan arus balik tertunda.
Sebagai
konsekuensi
dari
komunikasi seperti itu,
komunikator pada komunikasi massamelakukan perencanaan dan
persiapan sedemikian rupa sehingga pesan yang diberikan kepada
  
16
komunikator harus komunikatif. Dengan demikian pesan
komunikasi
selain
harus
jelas dapat
dibaca
dan
jelas
dapat
didengar,  juga  dapat  dipahami 
maknanya 
secara 
tidak
bertentangan   dengan   kebudayaan   komunikan   yang   menjadi
sasaran komunikasi.
2.   Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media 
massa 
sebagai 
saluran  komunikasi 
massa
merupakan
lembaga,
yakni
suatu
institusi atau organisasi. Oleh
karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam bahasa asing
disebut
institutionalized
communicator atau
organized
communicator.
Komunikator pada komunikasi massa, misalnya
wartawan
surat
kabar atau
penyiar
televise
±
karena
media
yang
dipergunakannya adalah suatu lembaga
±
dalam
memperluaskan
pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga. Ia tidak
mempunyai
kebebasan
individual. Ungkapan
seperti
kebebasan
mengemukakan pendapat (freedom of expression atau freedom of
opinion) merupakan kebebasan terbatasi (restricted freedom).
Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang
melembaga
itu,
peranannya
dalam proses
komunikasi
ditunjang
oleh orang-orang lain.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, komunikator pada
komunikasi    massa    dinamakan    juga    komunikator    kolektif
  
17
(collective
communicator)
karena
tersebarnya
pesan
komunikasi
massa merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja.
3.   Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum
(public)
karena
ditunjukkan kepada
umum
dan
mengenai
kepentingan  umum.  Hal  itulah  yang  antara  lain  membedakan
antara media massa dengan media nirmassa. Surat, telepon, surat
kabar kampus, radio telegrapi atau radio citizen band. Merupakan
media nirmassa karena ditunjukan kepada sekelompok orang
tertentu.
Dari keterangan di atas jelas bahwa surat kabar seperti
kompas,
majalah
seperti
tempo,
radioseperti RRI, dan televisi
seperti TVRI adalah media massa karena ditunjukan kepada
masyarakat umum.
Media  massa  tidak  akan  menyiarkan  suatu  pesan  yang
tidak menyangkut kepentingan umum. Media massa akan
menyiarkan berita mengenai seorang mentri yang meresmikan
sebuah proyek  pembangunan, tetapi tidak akan menyiarkan berita
seorang
menteri
yang
melaksanakan khitanan putranya.
Kekecualian bagi seorang kepala Negara. Media masa kadang-
kadang memberitakan perihal seorang kepala Negara yang
merayakan ulang
tahunnya, Menikahkan putrinya. Pemberitaan
seperti itu dalam istilah jurnalistik termasuk human interest yang
  
18
oleh media massasering dianggap menarik untuk diketahui rakyat
mengenai kehidupan orang yang berkedudukan paling tinggi itu.
4.   Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Ciri
lain
dari
media
masa adalah
kemampuannya
untuk
menimbulkan keserempakan (simultancity) pada pihak khalayak
dalam menerima
pesan-pesan
yang
disebarkan.
Hal
inilahyang
merupakan
ciri
paling
hakiki dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya. Oleh karenaitulah pada umumnya yang
termasuk
kedalam media
massa
adalah
surat
kabar,
majalah,
radio,televisi,
dan
film yang
mengandung
ciri
keserempakan
tersebut.
Radio dan televisi karena merupakan media massa
elektronik, tidak diragukan lagikeserempakannya ketika khalayak
mendengarkan radio dan menyaksikan tayangan televisi.Film
memiliki
ciri
keserempakan
jelas
tampak
ketika ia
yang
dibuat
dalam ratusan
kopi
diputar
di
gedung-gedung
bioskop
dimana
secara serempak ditonton oleh ribuan pengunjung.
5.   Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Dalam  keberadaannya 
secara  terpencar-pencar,  dimana
satu  sama 
lainnya 
tidak  saling 
mengenaldan 
tidak 
memiliki
kontak   pribadi.   Heterogenitas   khalayak   seperti   itulah   yang
menjadi kesulitanseorang komunikator dalam menyebarkan
pesannya
melalui
media
massa
karena setiap individukhalayak
menghendaki  agar  keinginannya 
dipenuhi.  Satu-satunya 
cara
  
19
untuk  dapat  mendekati  keinginan  seluruh  keinginan  khalayak
ialah  dengan  mengelompokan  mereka  menurut  jenis  kelamin,
usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain
berdasarkan perbedaan sebagaimana dikemukakan di atas.
Pengelompokkan  tersebut  telah  dilaksanakan  oleh
berbagai media massa dengan mengadakan rubric atau acara
tertentu. Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas maka
sejumlah rubric atau acara diperuntukkan bagi kelompok tertentu
sebagai sasarannya, atau dapat disingkat kelompok sasaran (target
group) di samping khalayak keseluruhan sebagai sasarannya atau
yang disebut khalayak sasaran (target audience).
2.2
Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-
pesan dari sumber kepada khalayak
(menerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen.
Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa
mengatasi  hambatan  ruang  dan 
waktu. 
Bahkan 
media 
massa 
mampu
menyebarkan
pesan
hampir
seketika
pada
waktu
yang
tak
terbatas
(Nurudin,
2007).
Media
massa
memberikan
informasi
tentang
perubahan,
bagaimana
hal
itu bekerja dan
hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi
utama
media
massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas
  
20
dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada
kontak   perseorangan,   mudah   didapatkan,   isi   merupakan   hal   umum   dan
merupakan
komunikasi
satu
arah. Peran
utama
yang
diharapkan
dihubungkan
dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan
jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan
minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).
Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak
melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar
sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan
akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001).
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan,
dinamika
masyarakat
akan terbentuk, dimana
media
adalah pesan.
Jenis
media
massa
yaitu
media
yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal
visual)
misalnya
media
cetak,
(2)
pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape
recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film,
video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy
(2000),
media
massa
digunakan
dalam komunikasi
apabila
komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar,
radio,  televisi,  dan  film  bioskop,  yang  beroperasi  dalam  bidang  informasi,
edukasi  dan  rekreasi,  atau  dalam 
istilah 
lain  penerangan,  pendidikan,  dan
hiburan.  Keuntungan  komunikasi  dengan  menggunkan  media  massa  adalah
bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat
diterima oleh komunikan yang
jumlah relatif banyak. Jadi
untuk
menyebarkan
  
21
informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan
prilaku komunikasi.
2.2.1.   Jenis – Jenis Media Massa:
A.  Media Massa Traditional
Media Massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan
memiliki organisasi
yang jelas sebagai media massa dimana
terdapat ciri-ciri seperti:
1.
Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan
didistribusikan
2. Media  
massa  
menjadi  
perantara  
dan  
mengirim
informasinya melalui salurantertentu.
3.
Penerima pesan tidak pasif
dan
merupakan
bagian
dari
masyarakat danmenyeleksi informasi yang mereka terima.
4.   Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
Macam-Macam Media Massa Traditional:
1.
Surat Kabar:merupakan penerbitanyang berupa lembaga
yang berisi
berita–berita karangan,iklan
yang dicetak
dan
di  terbitkan  secara  tetap  atau  lebih  periodik  dan  untuk
dijual kepada umum. Isi berita didalamnya dapat berupa
kejadian–kejadian
perang,  
politik  
dan  
pemerintahan
ekonomi, kecelakaan, bencana, pendidikan serta seni
kebudayaan.Disamping   itu   pula,   berita   yang   termuat
dalam bidang
kesehatan,
ilmu
pengetahuan,
liburan
dan
olahraga.
Lilngkup  
berita   dapat  
menyangkut  
berita
  
22
internasional, nasional, maupun berita darerah. Adapun
fungsi
dari   surat  
kabar  
itu  
sendiri  
adalah  
untuk
memberikan saran informasi yang beragam, pendidikan
bagi
masyarakat
luas serta hiburan dan surat kabar juga
dapat mempengaruhi setiap pembacanya.(UU PERS 1982)
2.   Majalah:    
penerbitan 
berkala 
yang  berisi 
bermacam-
macam  artikel 
dalam 
subyek 
yang 
bervariasi.Majalah
biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan.
Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer
yang
ditujukan
kepada
masyarakat
umum dan
ditulis
dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak
orang.
3.   Radio: teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan
cara  
modulasi  
dan  
radiasi  
elektromagnetik
(gelombang  elektromagnetik). 
Gelombang 
ini 
melintas
dan merambat
lewat
udara dan bisa juga
merambat
lewat
ruang
angkasa
yang
hampa
udara, karena gelombang ini
tidak
memerlukan
medium pengangkut
(seperti
molekul
udara).
4.   Film  (layar 
lebar): 
gambar-hidup,  juga  sering  disebut
movie. Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'.
Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari
hiburan, dan juga bisnis.
  
23
5. 
Televisi:
sistem penyiaran
dengan
disertai
bunyi
(suara)
melaluikabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar)dan bunyi (suara) menjadi
gelombang listrik dan mengubahnya kembali
menjadiberkas cahaya yang dapat didengar (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2001:1162)
B.  Media Massa Modern
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah
berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke
dalam media massa modern.
Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti:
1. 
Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak
penerima (melaluiSMS atau internet misalnya)
2.
Isi
pesan
tidak
hanya
disediakan oleh
lembaga
atau
organisasi namun jugaoleh individual.
3.   Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu.
4.   Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam.
5.   Penerima yang menentukan waktu interaksi.
Macam-Macam Media Massa Modern:
1.   Internet:jaringan komputer luas dan besar yang mendunia,
yaitu   menghubungkan   pemakai   komputer   dari   suatu
negara 
ke 
negara 
lain 
di 
seluruh 
dunia, 
dimana 
di
dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari
mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
  
24
2.   Telepon   Selular:   perangkat   telekomunikasi   elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
telepon
konvensional
saluran
tetap,
namun
dapat
dibawa
ke
mana-mana   (portabel,  
mobile)  
dan  
tidak  
perlu
disambungkan   dengan   jaringan   telepon   menggunakan
kabel (nirkabel; wireless). berfungsi
untuk
melakukan dan
menerima
panggilan telepon, ponsel umumnya juga
mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan
singkat
(short
message
service,
SMS),
jasa
videophone,
dan gadget yang multifungsi.
2.3
Khalayak (Audience)
“Secara
umum,
audience
dapat diartikan sebagai
konsumen
dari
komunikasi
massa”
(Merrill
& Lowenstein,
1979,
p.
106).
Audience
dapat
digolongkan
menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada usia, jenis kelamin,
status pernikahan, agama, latar belakang kebudayaan, pekerjaan, status ekonomi,
pendidikan, dan keanggotaan organisasi khusus” (Gamble, 1984, p. 290).
Audience  dibedakan  menjadi  dua  tipe,  yakni  (Merrill  &  Lowenstein,
1979, p. 106-108):
1.   TheGeneralPublicAudience:
Yang termasuk dalam tipe ini yaitu audience yang umum, heterogen
,dan tidak memiliki
hubungan dengan audience lain.
Pada
tipeini,
audience hanya menggunakan
media 
secara 
individual 
dan 
tidak
terikat  dengan  suatukelompok.
  
25
2.   The Specialized Audience :
Pada   tipeini,   audience juga   tidak dikenal   dan
heterogen. Namun
perbedaannya
yaitu, audience pada
tipe ini
terdiri dari
orang-orang
yang memiliki kesenangan tertentu (tergabungdalamsuatukelompok).
Berdasarkan
kedua
tipe
khalayak
di
atas,
pemirsa
Program Kick
Andy
termasuk
dalam general
public
audience atau
dapat
dikatakan
pemirsanya
adalah semua 
orang, tanpa dibatasi oleh adanya kelompok, lembaga
atau
perkumpulan tertentu.
2.4
Televisi
Televisi sebagai media massa elektronik yang ditemukan sekitar abad ke-
18
memiliki
banyak
kelebihan
yang
tidak
dimiliki
oleh media
massa
yang
lainnya.Dalam penelitian ini televisi diartikan sebagai televisi siaran (television
broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang
dimiliki
komunikasi
massa
yaitu
berlangsung
satu arah,
komunikatornya
terlembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan,
dan komunikatornya heterogen (Effendy, 2006 : 21).
Televisi berasal dari bahasa Yunani tele yang berarti jauh dan vision yang
berarti
penglihatan.Televisi
merupakan media
komunikasi
jarak
jauh
dengan
penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara
elektromagnetik tanpa kawat.
Televisi
adalah
sistem penyiaran
dengan
disertai
bunyi
(suara)
melaluikabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya
(gambar)dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali
  
26
menjadiberkas
cahaya
yang
dapat
didengar
(Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
2001:1162).
2.4.1.   Karakteristik Televisi
Karakter  televisi  menurut  Ardianto  dan  Komala(2004  :  128-130)
adalah sebagai berikut:
1.   Audiovisual
Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapatdidengar.
Unsur visual dan dilengkapi dengan audiomembuat tayangan
televisi lebih menarik dan penonton
jugamempunyai
gambaran
yang   lengkap   tentang   peristiwa   yangsdang   ditayangkan   di
televise.
2.   Berpikir dalam gambar
Sekalipun  tidak  ada  naskah  yang  mengikuti,  namun
dengangambar kita dapat menyampaikan maksud dari gambar
yangdisiarkan.
Ada
dua
tahap
dalam proses
berpikir
dengangambar, pertama adalah visualisasi, yakni
menerjemahkankata-kata  yang  mengandung  gagasan  yang
menjadi
gambar secara
individual. Kedua
adalah
penggambaran,
yaknikegiatan merangkai gambar-gambar idividual sedemikian
rupasehingga mengandung makna tertentu.
3.   Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan
dengan
radio,
pengoperasian televisi jauhlebih
kompleks    dan    memerlukan    banyak    orang.    Peralatanyang
  
27
digunakan juga lebih rumit dan harus dilakukan olehorang-orang
yang terlatih dan terampil.
2.4.2.   Fungsi Televisi
Menurut Dominick yang dikutip elvinaro dkk, (2007, 15-17)
menyebutkan bahwa televise merupakan alat komunikasi massa yang
memiliki fungsi sebagai berikut:
1.   Surveillance (pengawasan)
Fungsi pengawasan ini terbagi 2, yaitu pengawasan peringatan
ketika media massa menginformasikan tentang ancaman kondisi
efek yang memprihatinkan dan pengawasan instrumental
merupakan penyampaian dan penyebaran informasi memiliki
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.
2.   Interpretation (penafsiran)
Televise tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga
memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.
3.   Linkage (pertalian)
Fungsi ini merupakan penyatuan
anggota masyarakat yang
beragam, 
membentuk 
pertalian 
berdasarkan 
kepentingan 
dan
minat yang sama.
4.   Transmission of values (penyebaran nilai-nilai)
Dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok yang
mereka tonton.
5.   Entertainment (hiburan)
  
28
Fungsi  dari 
televise  bertujuan 
untuk 
mengurangi  ketegangan
pikiran khalayak.
2.4.3.   Format Acara Televisi
Format
acara
televisi adalah sebuah perencanaan
dasar
darisuatu
konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dandesain
produksi 
yang 
akan 
terbagi 
dalam  berbagai 
kriteria 
utama
yangdisesuaikan
dengan
tujuan
dan
target pemirsa acara tersebut.
(Rukmananda,2004: 63).
Gambar 2.1 Format Acara Televisi
Naratama(2004: 64)
  
29
Drama   (fiksi)   :   adalah   sebuah   format   acara   televisi   yang
diproduksi dandicipta melalui proses imajinasi
kreatif
dari
kisah-kisah
drama atau fiksi yangdirekayasa dan dikreasi ulang.
Non drama (non fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksidan
dicipta
melalui
proses pengolahan
imajinasi
kreatif
dan
realitaskehidupan  sehari-hari  tanpa  harus  menginterpretasi  ulang  dan
tanpa harusmenjadi dunia khayalan.
Berita dan olahraga : adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksiberdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa
yangberlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
2.4.4.   Program Televisi
Secara 
teknis 
penyiaran 
televise, 
program 
televise 
diartikan
sebagai penjadwalan atau
perencanaan siaran
televise
dari
hari
ke
hari
dan dari jam ke jam setiap harinya. (Soenarto, 2007:1)
Sedangkan menurut Rukhmanda (2004:213). Programming adalah
teknik
penyusunan
program acara
televise
yang
ditayangkan
secara
berurutan.
  
30
Gambar 2.2. Skema Pembagian Program Televisi
Morissan (2008, p. 215)
  
31
2.4.5.   Macam-Macam Program Televisi
Berdasarkan  Straubhaar  dan  LaRose(2000:226),  macam-macam
program televisi antara lain :
1.   Commercials dan other interruptions
Merupakan
program yang
diletakan antara
regular program
dan
regular interruption, yang memiliki beberapa bentuk, yaitu:
a) 
Commercial : iklan komersil dalam bentuk promosi barang
dan jasa yang ditayangkan di televise.
b) Public
service
announcement
:
iklan
tentang
layanan
masyarakat, tentang acara budaya, hingga penyuluhan
kesehatan dan keadaan darurat.
c) Program 
promotion 
merupakan 
bentuk 
in-house
advertising yang dimana stasiun
televise
mengiklankan
program yang ditayangkan dijaringan televisinya.
2.   Entertainment Program
Program hiburan
yang
sebagian besar
muncul
secaraharian,
mingguan,   ataupun   sesering   mungkin.   Dalam   kategori   ini
termasuk beberapa program lain, yaitu:
a)
Drama :acara fiksi yang ditayangkan olehtelevisi dalam
bentuk
cerita drama
hingga cerita detektif yang memiliki
karakter dan plot cerita yang serupadengan cerita aslinya.
b) 
Action
Adventure Programs:
acara yangmemiliki elemen
aksi kuat yang mengisahkan jalan ceritaantara orang baik
melawan orang jahat.
  
32
c) 
Situation  Comedies  (sitcom):  acara  yangbersifat  humar
yang dimana
memiliki jejak kelemahandan kegiatan dari
karakter peran yang dimainkan
d) Variety
Show:
format
acara
dengan
berbagaimacam
pertunjukkan
musik,    komedi,   
dan   
hiburanlainnya.
Biasanya terdapat pembawa acara yangmemperkenalkan
serta
berinteraksi   dengan   bintangtamu   selama   acara
berlangsung.
e) 
Talk  Show  :acara  yang  menyerupaivariety show namun
terfokus  pada  sebuah  pembicaraan  antarabintang 
tamu
yang berinteraksi dengan pembawa acara.
f)
Personality   and   Game  
Shows  
:acara  
yangmemiliki
karakteristik yang
dimana
pembawa
acaranyabersaing
dengan peserta yang telah dipilih sebelumnya.
g)
Soap Operas: jenis dari acara drama yangbermulai dari
bertahun-tahun yang lalu dari programradio yang ceritanya
diadaptasi menjadi acara televise
h)
Children’s Programs :bentuk acara mulai dariprogram
pendidikan hingga kartun animasi yangterdapat kekerasan
di dalamnya.
i)
Movies  :  acara  dimana  televisi  menayangkanfilm  layar
lebar
j)
Special  Program 
:acara  singkat 
yangmerupakan  bukan
bagian dari acara program tetap.
  
33
k)
Sport and special events :merupakan bentuksiaran untuk
sebuah potongan besar acara dari durasitelevisi.
l)
Docudramas  
:merupakan  
bentuk  
tahunanacara  
yang
menceritakan kisah fiksi sejarah yang takmemihak.
Biasanya merupakan hayalan nyata daripotongan cerita
masa kini di masyarakat.
m) Miniseries
:bagian dari banyak acara
yangdimana dipecah
menjadi 
beberapa 
tayangan 
programsore  dan 
menjadi
acara penting yang memiliki dayasaing rating.
3.   Other Program
Merupakan  bentuk  acara  yang  memiliki  nilai  informasi
danberpengaruh, seperti :
a)
News and Public Affairs :termasuk acara berita
jaringandan berita
lokal, acara public
yang penting
dalam jangkauan  khusus,  acara  dokumenter  dan
berita
khusus,acara     
dialog     
tetap      yang
mewawancarai
tokohmasyarakat
dalam bentuk
pertanyaan jurnalistik.
b) Religious  
Programs  
:mulai  
dari  
pelayanan
agamasecara elektronik hingga dialog agama dan
pelayanantempat ibadah lokal.
c) Cultural
and
Educational
Programs
:termasuk
acarabudaya dan pendidikan bagi anak secara
praktis yangditayangkan di televise.
  
34
2.5
Talkshow
Talk
showmerupakan
program
hiburan
di
televisi
yang
memiliki
tiga
komponen  dasar,  yakni  studio  televisi, 
host 
(pemandu 
acara), 
dan
wawancara. Bernard M.
Timberg dalam buku Television Talk, A History of the
TV     Talk     Show,    mengungkapkan    program     talk     show     di    televisi
merupakan acara  yang dibawakan oleh seorang host (dibantu  sebuah tim yang
bertanggung jawab  
atas
materi,
pengarahan,
dan
bentuk
acara
yang
akan
ditampilkan), serta mengandung percakapan berisi pesan (message)
(Lusia,2006,p.83).
Pengertian lain tentang talk show adalah programyang mengombinasikan
talkdan    show,
dan 
materi 
acara 
berupa 
structured conversation’.Disebut
structured conversation’,    karena    materi    acara tersebut  sudah  didesain
sedemikian 
rupa, 
misalnya 
tentang 
tema 
yang hendak 
disampaikan, kapan
dan bagaimana cara menyampaikannya.
Acara talk show menampilkan wawancara menarik terhadap orang-orang
tertentu,
misalnya
selebriti
dan tokoh-tokoh
yang
bisa
membuat
penonton
mengindentifikasikan   diri   padanya,   atau   pakar   yang   membantu   memberi
solusi dari suatu permasalahan (Lusia,2006,p.86).
  
35
2.5.1.   Jenis Talkshow
Jika dilihat dari
gayanya, talkshow dapat dibedakan
menjadi
dua tipe utama, yaitu (Lusia,2006,p.104-106):
a)
Light Entertainment
1. Ada
jenis
talk
show
yang
dimulai
dengan
acara
mewawancarai
selebriti, seperti bintang film atau politisi.
2.
Pemandu acara
duduk
di belakang sebuah
meja dan
mewawancarai tamu acara tersebut.
3.   Memiliki
atmosfer
positif,
nyaman,
ceria,
dan
disiarkan
pada malam hari.
4.   Menitikberatkan unsur sensasi dan drama.
5.   Menampilkan      orang-orang      yang      tidak      dikenal
sebagai    
tamu    
dengan permasalahan mereka yang
seringkali kontroversial.
6. 
Tamu duduk
di
podium
menghadap penonton,
pemandu
acara
berdiri
di antara penonton yang hadir di studio.
7.  Penonton
ikut ambil
bagian
dalam program dengan
cara
mengajukan pertanyaan maupun komentar kepada tamu.
8.
Acara cenderung riuh, bahkan kadang diwarnai
tindak
kekerasan.
b)
SeriousDiscussion
1. 
Materinya
berkonsentrasi 
pada topik
khusus di bidang
politik 
atau  sosial,  atau  pada  seseorang 
yang  sedang
  
36
menjadi incaran berita pada waktu itu.
2.   Kini jenis ini beralih pada  trend acara yang lebih banyak
memasukkan unsur hiburan, namun factor
keseriusan
dengan pendekatan jurnalistik tetap dipertahankan tapi
ditambahkan unsur pribadi yang cenderung lebih mudah
diadopsi penonton.
Berdasarkan
pembedaan jenis talk
show
ini, Kick
Andy
merupakan
jenis talk
show
serious
discussion,
karena
di
dalam paket
acaranya
topik
pembicaraan merupakan
topik-topik
sosial,
seperti
kesehatan,
pendidikan,
budaya dan masalah kemasyarakatan
lainnya.
Selain
itu,
“acanya
dibungkus
dengan 
konsep 
jurnalistik, 
hal 
ini 
dikarenakan 
Andy 
F. 
Noya 
adalah
seorang jurnalis”
(Koespradono, 2008, p.6).
2.6
Teori Persepsi
Sejak    individu    dilahirkan,    sejak    itu    pula    individu    secara
langsung   berhubungan   dengan   dunia   luar.   Individu   secara   langsung
menerima
stimulus
atau
rangsang
dari
luar
disamping
dari
dalam dirinya
sendiri.
Individu
mengenali
dunia dengan
menggunakan
alat
inderanya.
Melalui
stimulus
yang
diterimanya,
individu akan
mengalami  
persepsi.
Persepsi
merupakan
suatu
proses
yang
didahului
oleh penginderaan,
yaitu
merupakan
proses
berujud diterimanya stimulus
oleh
individu melalui
alat
reseptornya.   Stimulus
yang
diteruskan
ke
pusat
susunan
saraf
yaitu otak,
dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Ada
beberapa  syarat  terjadinya  persepsi 
yaitu,  adanya 
obyek 
persepsi, 
alat
indera
atau
reseptor yang
merupakan
alat
untuk
menerima
stimulus,
dan
adanya perhatian
  
37
2.6.1.   Definisi Persepsi
Membahas 
istilah  persepsi
akan  dijumpai  banyak  batasan
atau  definisi
tentang
persepsi  yang  dikemukakan  oleh  para  ahli,  antara
lain
oleh
:
Jalaludin Rahmat (2003:51) mengemukakan
pendapatnya
bahwa  persepsi
adalah 
pengalaman   tentang
obyek,   peristiwa
atau
hubungan-hubungan  yang   diperoleh dengan
menyimpulkan
informasi
dan
menafsirkan pesan. Persepsi setiap
individu dapat sangat berbeda walaupun
yang diamati benar-benar sama. Hal
ini
menurut Krech  dkk,  karena  setiap
individu
dalam
menghayati 
atau
mengamati 
sesuatu  obyek
sesuai
dengan  berbagai  faktor  yang  determinan  yang  berkaitan  dengan individu
tersebut.  Ada  empat 
faktor  determinan  yang  berkaitan  dengan  persepsi
seseorang 
individu
yaitu,
lingkungan 
fisik
  dan
sosial,
struktural
jasmaniah,
kebutuhan dan tujuan hidup, pengalaman masa lampau.
Menurut 
Desideranto 
dalam  Psikologi 
Komunikasi 
Jalaluddin
Rahmat (2003
:
16) persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa
atau
informasi
yang dilandasi  
oleh  
pengalaman  
hidup  
seseorang  
yang
melakukan    penafsiran    itu.
Dengan    demikian    dapat    dikatakan    juga
bahwa    persepsi    adalah   
hasil    pikiran  seseorang  dari  situasi  tertentu.
Muhyadi    (1991:233)    mengemukakan    bahwa    persepsi    adalah
proses
stimulus
dari
lingkungannya dan kemudian
mengorganisasikan
serta
menafsirkan atau
suatu
proses
dimana
seseorang
mengorganisasikan
dan
menginterpretasikan kesan  atau ungkapan    indranya  agar
memilih   makna
dalam konteks lingkungannya.
  
38
Sarwono  
(1993:238)    mengartikan  
persepsi  
merupakan  
proses
yang digunakan 
oleh 
seseorang 
individu 
untuk 
menilai 
keangkuhan
pendapatnya
sendiri
dan
kekuatan
dari
kemampuan-kemampuannya
sendiri
dalam hubungannya dengan pendapat-pendapat dan kemampuan orang lain
Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito (2002:54)                adalah
pengorganisasian,   penginterpretasian   terhadap  
stimulus  
yang   diterima
oleh organisme
atau
individu
sehingga
merupakan sesuatu
yang berarti
dan
merupakan aktifitas integrated dalam diri individu.
Dari  beberapa  pengertian  diatas  dapat  dijelaskan  bahwa  persepi
adalah
kecakapan
untukmelihat,
memahami
kemudian
menafsirkan suatu
stimulus sehingga merupakan sesuatu yang berarti
dan menghasilkan
penafsiran. Selain itu persepsi merupakan pengalaman terdahulu yang sering
muncul dan menjadi suatu kebiasaan.
2.6.2. 
Jenis-Jenis Persepsi
Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi
dua,
yaitu
persepsi
terhadap
objek (lingkungan
fisik)
dan
persepsi
terhadap
lingkungan
manusia (persepsi
sosial).Kedua
jenis
persepsi
tersebut mempunyai perbedaan, perbedaan tersebut mencakup:
  
39
Tabel 2.1
Perbedaan antara persepsi terhadap
objek dan persepsi terhadap lingkungan manusia
Persepsi terhadap objek
Persepsi terhadap lingkungan manusia
a. Melalui lambang-lambang  fisik
a. Melalui
lambang-lambang verbal &
non
verbal
b. Lebih pasif
b. Lebih aktif & sulit diramalkan
c.Menanggapi sifat-sifat luar
c.  Menanggapi  sifat-sifat  luar  dan  dalam
(perasaan,motif,dan lain-lain)
d. Tidak mempersepsi ketika kita
mempersepsikan objek
d. Mempersepsi pada saat kita
mempersepsi mereka
(Deddy Mulyana, 2002)
a)
Persepsi Terhadap Objek (Lingkungan Fisik)
Persepsi
lingkungan
fisik
merupakan proses
penafsiran terhadap
objek-objek tidak bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita.
Terkadang
dalam
mempersepsi lingkungan
fisik,
kita
melakukan
kekeliruan, karena indera kita terkadang menipu kita itulah yang disebut
ilusi.
Persepsi terhadap objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor:
latar 
belakang  pengalaman, 
latar 
belakang 
budaya, 
latar 
belakang
  
40
psikologis, 
latar  belakang  nilai,  keyakinan  dan 
harapan,  dan  yang
terakhir adalah kondisi faktual alat indera.
Dalam program Talkshow
“KICK
ANDY”
persepsi
lingkungan
fisik terhadap
objek
bisa dilihat
dari kemasan
acara
di
dalam
studio,
serta  bagaimana  unsur-unsur  penyajian  acara  pada  program
entertainment tersebut mulai dari naskah, bahasa yang dipakai, dan lain
sebagainya.
b)
Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial )
persepsi sosial adalah proses
menangkap
arti
objek-objek sosial
dan
kejadian
yang
kita
alami
dalam lingkungan
kita. Oleh karena
itu
manusia
bersifat
emosional,
sehingga
penilaian
terhadap orang akan
mengandung   resiko.   Persepsi   saya   terhadap   anda   mempengaruhi
persepsi anda terhadap saya, dan pada gilirannya persepsi anda terhadap
saya juga mempengaruhi persespi saya terhadap anda.Dan begitu
seterusnya.Setiap orang memiliki
gambaran
yang
berbeda
mengenai
realitas  disekelilingnya.Karena  setiap  orang 
mempunyai 
persepsi
berbeda terhadap lingkungan sosialnya.  (Mulyana, 2005 : 171-176).
Dalam
program Talkshow
“KICK
ANDY”
persepsi
terhadap
manusia atau lingkungan sosial bisa diartikan yaitu persepsi mengenai
pembawa acara
dan
narasumber
yang ditampilkan
pada
program
acara
“KICK ANDY”, meliputi verbal dan non verbal.
2.6.3.   Sifat-Sifat Persepsi
Menurut Mulyana sifat-sifat persepsi adalah :
  
41
a.) Persepsi adalah berdasarkan pengalaman. Persepsi
manusia terhadap
seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu
berdasarkan  pengalaman 
masa 
lalu  mereka  berkaitan  dengan  orang,
objek, atau kejadian serupa, termasuk misalnya cara kita bekerja dan
menilai pekerjaan apa yang baik bagi kita.
b.) Persepsi bersifat selektif. Atensi sebagai bagian dari tahap persepsi
dipengaruhi oleh
faktor-faktor
internal seperti
faktor biologis (lapar dan
haus),
fisiologis
(sehat,
sakit,
dan lelah), sosial budaya (pekerjaan,
penghasilan, kebiasaan ) dan psikologis (motivasi, pengharapan,
keinginan)
c.) Persepsi bersifat dugaan. Oleh karena informasi yang lengkap tidak
pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan
berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu.
d.)   Persepsi   bersifat   evaluatif.   Persepsi  adalah  proses  kognitif
psikologis dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap, kepercayaan,
nilai, dan pengharapan untuk memaknai objek persepsi.
Ketika seseorang menilai kemampuan bergaul dengan orang lain,
digunakan ukuran sosiabilitas yang
disebut
adaptasi
jika
kualitas
keramahan, kesopanan, dan keluwesan berada diatas tingkat adaptasi,
maka orang itu dinilai pandai
bergaul, tetapi sebaliknya jika dibawah
tingkat adaptasi di nilai sebagai kurang pergaulan. (Mulyana, 2001 : 191-
202 )
  
42
2.6.4.   Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Jalaluddin Rakhmat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor Fungsional
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
persepsi berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut
sebagai faktor-faktor personal. Yang
menentukan
persepsi
bukan
jenis
atau bentuk stimuli,
tetapi
karakteristik orang yang memberikan respon
stimuli
itu.Faktor-faktor
fungsional yang
mempengaruhi
persepsi
lazim
disebut sebagai kerangka rujukan.Menurut kerangka tujuan ini amat
berguna untuk menganalisa interpretasi konseptual dari peristiwa yang
dialami.
2. Faktor Struktual
berasal dari stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada
sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, sperti Kohler, Wartheimer (
1959) dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat
struktural, yang kemudian dikenal dengan teori gestalt. Menurut teori ini,
bila kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan.Maksudnya jika kita
ingin
memahami
suatu
peristiwa,
kita
tidak
dapat
meneliti
fakta-fakta
yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan.
(Jalaluddin Rakhmat, 2001 :55-59)
3. Faktor Budaya
Menurut
Larry A.Samovar 
dan
Richard E.
Porter terdapat enam unsur
budaya yang mempengaruhi persepsi antara lain:
  
43
a.
Kepercayaan
dan
nilai.Unsur ini bersifat normatif.Menyangkut
sesuatu
yang
baik
dan
buruk,
benar
dan
salah, positif dan
negatif.Apa
yang hrs diperjuangkan, apa yang mesti ditakuti. Sopan atau tidak sopan
dan sebagainya.
b.
Pandangan dunia. Unsur ini mempengaruhi persepsi sesorang ketika
berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budayanya.
c.
Organisasi
sosial. Perangkat
aturan
yang
diterapkan
disebuah
oraganisasi   Akan   mempengaruhi   prilaku   seseorang   dlm   organisasi
tersebut .
d.
Tabiat
manusia. Watak manusia juga mempengaruhi cara
mempersepsikan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
e.
Orientasi
kegiatan.Aspek yang mempengaruhi persepsi kita adalah
pandangan tentang aktivitas.Orientasi meliputi suatu rentang pandangan
tentang aktivitas. Orientasi kegiatan dari being (siapa seseorang) hingga
doing (apa yang dilakukan seseorang).
f. Persepsi tentang diri dan orang lain. Hubungan antar individu dalam
kelompok bersifat total baik dilingkungan
domestik
maupun
keluarga
maupun publik seperti kantor, konsekuensinya prilaku individu sangat
dipengaruhi kelompoknya. (Mulyana, 2005: hal.197)
2.6.5.   Beberapa Faktor yang Membentuk Persepsi
Timbulnya suatu persepsi dikarenakan adanya pesan kode verbal (bahasa
) dan non verbal (isyarat ). kode verbal dan non verbal yakni :
  
44
1. Kode Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan
satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari
termasuk
ke
dalam kategori
pesan
verbal
disengaja,
yaitu
usaha-usaha
yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara
lisan . (Mulyana, 2007; hal . 260).
Kode
verbal
dalam pemakaiannya
menggunakan
bahasa.Bahasa
dapat
didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun berstruktur menjadi
himpunan kalimat yang mengandung arti.(Nurrudin, 2000).
a. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga
fungsi
yang
erat
hubungannya
dalam menciptakan
komunikasi
yang
efektif. Ketiga fungsi tersebut adalah (Nuruddin , 2003)
1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.
2. untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia.
3. untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Manusia
dalam meningkatkan
kemampuannya
untuk
berbahasa
perlu
melalui proses belajar. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berpikir,
bahasalah yang mempengaruhi persepsi dan pola-pola pikir seseorang.
b. Bahasa Gaul
Orang-orang
yang punya
latar belakang social budaya berbeda
lazimnya
berbicara dengan cara berbeda. Perbedaan ini boleh jadi menyangkut
dialek, intonasi, kecepatan,volume dan yang pastinya adalah kosakatanya.
Cara
bicara
dan
pilihan kata
ilmuwan
berbeda
dengan
cara
bicara
dan
  
45
pilihan kata pedagang. Adapun perbedaan antara bahasa pejabat dengan
bahasa rakyat kebanyakan.Bupati, dokter, tentara, pelajar, dan petani
menggunakan kosakata berbeda dalam lingkungan kerja mereka.
Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus, unik, menyimpang, atau
bahkan
bertentangan
dengan  
arti
yang
lazim ketika
menggunakan
subkultur tertentu. Bahasa sbukultur ini disebut bahasa khusus, bahasa
gaul atau argot (bahasa khas yang digunakan sebuah komunitas ). Dalam
bahasa subkultur kulit hitan di Amerika, bad berarti sangat bagus (bukan
jelek  ).  Charlie  merujuk  pada  orang  kulit  putih  ,  chickenland  berarti
wanita berambut pendek dan lain-lain. (Mulyana,2007 ; hal.311)
2. Kode Non Verbal
Kode
non
verbal
biasanya
disebut
bahasa
isyarat
atau
diam (silent
language).
Hal
menarik
dari
kode non
verbal
adalah
studi
Albert
Mahrabian pada tahun 1971 yang
menyimpulkan
bahwa
tingkat
kepercayaan dari pembicaraan orang
hanya 7 persen berasal dari bahasa
verbal, 38 persen dari vocal suara dan 55 persen dari ekpresi muka. Kode
non verbal dapat dikelompokan dalam beberapa bentuk antara lain ;
a. Kinesis
Ialah kode non verbal yang ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan .
Gerakan–gerakan
badan
bisa
dibedakan
atas
lima
macam berikut
(Nuruddin,2003; 103-111) :
1. Emblems ialah isyarat yang berarti langsung pada symbol yang dibuat
oleh gerakan badan.Misalnya mengangkat jari V artinya victory atau
menang, mengangkat jempol yang artinya terbaik untuk orang Indonesia.
  
46
2.
Affect
Displays ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan
emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya tertawa,
menangis, tersenyum,sinis, dan sebagainya.
3.
Regulators
ialah
gerakan-gerakan
tubuh yang
terjadi
pada
daerah
kepala, misalnya mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda
menolak.
b. Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga
penerima
dapat
memahami
sesuatu dibalik
apa
yang
diucapkan.
Pesan
paralanguage ialah pesan non verbal yang berhubungan dengan cara
mengucapkan
pesan
verbal.
Satu
pesan verbal yang sama
dapat
menyampaikan arti berbeda bila diucapkan dengan cara berbeda. Pesan
paralinguistic terdiri atas antara lain nada, kualitas suara,
volume,kecepatan, dan ritme.
1.
Nada
(picth)
menunjukan jumlah getaran atau gelombang yang
dihasilkan sumber bunyi. Nada dapat mengungkapkan
gairah,
ketakutan,kesedihan,atau kasih sayang. Nada dapat memperteguh dampak
kata yang kita ucapkan.
2. Kualitas suara menunjukan penuh atau tipisnya suara.Setiap
individu
mempunyai
kualitas
suara
tersendiri, sehingga
kualitas
suara
mengungkapkan identitas dan kepribadiannya.
3. Volume
menunjukan
tinggi-rendahnya suara .Bila kita marah atau
menegaskan sesuatu, kita cenderung menaikkan voulume suara kita.Bila
  
47
kita ingin mengungkapkan perasaan saayang atau pengertian, kita
merendahkan voulume suara kita.
4.
Seperti Volume,
kecepatan
dan
ritme
juga dapat
menggarisbawahi
pernyataan dan mengungkapkan perasaan. (Rakhmat , 2003 ; 292-293).
c. Postur Tubuh
Orang lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Well dan Siegel
dua orang ahli psikologi melalui studi yang mereka lakukan tahun 1961,
menggambarkan 
bentuk-bentuk 
tubuh 
manusia 
dengan 
karakternya.
Kedua ahli ini membagi bentuk tubuh menjadi atas tiga tipe, yakni
ectomorphy bagi mereka yang bentuk tubuh kurus tinggi, mesomorphy
bagi mereka
yang memiliki tubuh
tegap, tinggi, atletis dan endomorphy
bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk. Pada
tubuh yang bertipe ectomorphy dilambangkan sebagai orang yang punya
sikap ambisi,pintar,kritis,dan sedikit
cemas.
Tubuh
mesomorphy
dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas,bersahabat, aktif dan
kompetitif,
sementara
tubuh
yang bertipe endomorplhy digambarkan
sebagai pribadi yang humoris,santai dan cerdik.
2.7. Teori Perbedaan Individual (Individual Differences Theory)
Nama
teori yang diketengahkan oleh
Melvin
D.
Defleur
ini
lengkapnya adalah “Individual Differences Theory of Mass
Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan
individu-individu
sebagai
sasaran media
massa
ketika
mereka
diterpa
sehingga menimbulkan efek tertentu.
  
48
Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak
sasaran media
massa
secara selektif,
menaruh
perhatian kepada
pesan-
pesan terutama jika berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan
sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-
nilainya. 
Tanggapannya 
terhadap 
pesan-pesan 
tersebut 
diubah 
oleh
tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu
tidak seragam,
melainkan beragam disebabkan secara
individual berbeda
satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.
Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi
dalam organisasi
psikologisnya
secara
pribadi.
Variasi
ini
sebagian
dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan
pengetahuan secara individual berbeda.
Manusia
yang dibesarkan dalam
lingkungan
yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan
yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan
yang dipelajarinya
itu,
mereka
menghendaki seperangkat
sikap,
nilai
dan
kepercayaan
yang
merupakan tatanan psikologisnya
masing-masing pribadi yang
membedakannya dari yang lain.
Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-
rangsangan khusus yang menimbulkan
interaksi
yang
berbeda
dengan
watak-watak
perorangan
anggota
khalayak. Oleh karena terdapat
perbedaan
individual
pada
setiap pribadi
anggota
khalayak
itu,
maka
secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai
dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada
pengaruh 
variabel-variabel  kepribadian  (yakni 
menganggap  khalayak
  
49
memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan
memprediksi
keseragaman
tanggapan terhadap
pesan
tertentu
(jika
variabel antara bersifat seragam (Effendi, 1993:275-276).
Maka jika dikaitkan dengan penelitian ini, setiap responden
memiliki
persepsi
yang
berbeda
dalam menanggapi
segi
kekuatan
Talkshow Kick Andy, sehingga menimbulkan efek yang bervariasi sesuai
dengan perbedaan individu masing- masing.
2.8. Teori S-O-R (Stimulus Organism Response)
Teori   S-O-R   sebagai   singkatan   dari   Stimulus-Organism-Response.
Objek  dari    ilmu  komunikasi  manusia  yang  meliputi  komponen-komponen
sikap, opini,  perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut teori ini, respon atau
efek   yang   ditimbulkan   adalah   reaksi   khusus   terhadap   stimulus   khusus
sehingga   seseorang   dapat   mengharapkan   dan   memperkirakan   kesesuaian
antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003, p. 254).
Pada dasarnya sebagai manusia kemampuan kita sangat terbatas untuk
berhubungan   dengan   lingkungan   kita   serta   dengan   sesama   kita.   Secara
fisiologis,
setidak-tidaknya
kita
hanya memiliki
lima
alat
indera.
Fenomena
lingkungan itu
yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis,
termasuk
penjelasan
teoritis
di
luar
kecenderunagn
behaviorisme, adalah konsep stimuli
sebagai satuan masukan alat indera. Akan tetapi, apa yang membuat objek itu
sebagai stimulus bukanlah karena ia ada dalam lingkungan manusia akan tetapi
karena
ia
diterima
sebagai
satu
satuan yang
dapat
diterima
oleh
alat
indera
manusia.
Stimuli
memberikan
alat
input kepada
alat
indera
dan
akibatnya
memberikan   data   yang   dipergunakan   dalam   penjelasan   tentang   perilaku
  
50
manusia. Hal
ini
memberikan
gambaran bahwa
manusia adalah
makhluk
yang
peka terhadap rangsangan di lingkungannya, secara alamiah memang berlaku
hokum ada aksi maka ada reaksi.
Teori
S-O-R
menjelaskan
bagaimana suatu rangsangan mendapatkan
respon. Tingkat interaksi yang paling sederhana terjadi apabila seseorang
melakukan tindakan dan diberi respon oleh orang lain. Menurut Fisher istilah S-
R kurang tepat karena adanya intervensi organisme antara stimulus dan response
sehingga dipakai istilah S-O-R (Stimulus-Organisme-Response). Teori S-O-R
beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku jika ada kondisi stimulus
tertentu  pula.  Jadi  efek  yang  timbu  adalah  reaksi  khusus  terhadap  stimulus
khusus
terhadap
stimulus
khusus,
sehingga seseorang dapat mengharapkan
kesesuaian
antara
pesan
dan
reaksi komunikan.
Jadi
unsur-unsur dalam
model
ini   adalah:   (1.)   Pesan   (Stimuli)   ;   (2).Komunikan   (Organism)   (3)   Efek
(Response). Dalam proses perubahan sikap, sikap komunikan dapat berubah jika
stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari yang dialaminya.
  
51
1.
Stimulus
Diartikan
sebagai
rangsangan
atau sumber
informasi.
Stimulus
yang
dimaksudkan
disini
adalah
program
tayangan talkshow
“KICK ANDY”
di 
METRO 
TV 
yang 
berfungsi 
sebagai 
media 
yang 
memberikan
informasi
kepada
khalayak.
Eksistensi
televisi
dalam menyampaikan
informasi kepada masyarakat diharapkan dapat membantu proses
penyebaran
informasi,
dimana
berita atau
acara talkshow tersebut
dapat
menstimulus atau merangsang khalayak agar
bersedia menonton acara
talkshow KICK ANDY” yang ditayangkan Televisi METRO TV.
2.
Organisme
Diartikan sebagai komunikan yang menerima informasi pesan. Acara
talkshow “KICK ANDY” yang menarik di televisi merupakan stimulus
atau rangsangan yang akan diterima
serta dianggap oleh khalayak dan
diproses melalui tiga tahapan, yaitu :
a.
Perhatian (attention)
Menurut Chaplin, perhatian merupakan penyesuaian organ-
organ
pengindraan
dan
system syaraf
sentra
bagi
stimulasi
maksimal. Perhatian juga merupakan suatu proses mereaksi secara
istimewa terhadap suatu rangsangan atau sederet perangsang.
(Chaplin,2004 ).
b.
Pengertian (understanding)
Pengertian   berarti   proses   memahami   atau   kemampuan
  
52
indidvidu memahami
makna atau
arti.
Seperti
simpati;
yaitu
perasaan suka terhadap titik pandang orang lain.Sedangkan
pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti
yang dimaksud oleh komunikator. (Rakhmat,2000 ; hal.13)
c.
Penerimaan (acceptance)
Penerimaan merupakan proses menerima segala sesuatu baik
Barang atau
jasa.
Tapi dalam praktik klinis,
perhatian
diartikan
pengakuan atau penghargaan terhadap nilai-nilai
individual, tanpa
menyertakan pengakuan terhadap tingkah lakunya, atau tanpa
keterkaitan emosional yang terdapat dipihak terapis yang
bersangkutan
dan
biasanya
ditandai dengan sikap
positif
atau
menolak.
Jika
dilihat
dari
tiga
tahapan
diatas,
maka
proses
penyampaian
pesan
lewat
program
acara
“KICK
ANDY”
akan
berlangsung  dengan  baik,  apabila  mendapatkan  perhatian  dari
pemirsa
(masyarakat
Jakarta)
yang
menyaksikannya
di
televisi.
Setiap  pesan  dari  acara  televisi  yang  diterima,  nantinya  akan
diseleksi 
untuk  mengetahui  pesan 
atau  berita 
mana 
yang 
ia
butuhkan dan tidak ia butuhkan. Setelah mereka menyeleksi acara
tersebut,  barulah  pemirsa 
mengolah  pesan  dari  acara  “KICK
ANDY” sehingga akhirnya menerima acara yang ditayangkan itu.
Response disini
yaitu
tanggapan
individu atau khalayak terhadap
sesuatu 
hal. 
Dalam 
menanggapi 
suatu 
pesan 
yang 
diterima
khalayak, reaksi yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan
  
53
sikap atau prilaku. Perubahan ini tentunya berbeda-beda satu sama
lainnya, ini dikarenakan oleh kepribadian mereka yang berbeda-
beda pula, dimana kepribadian dari masing-masing individu
tersebut
sangat
penting
dalam mempengaruhi
keputusan
mereka
saat menentukan acara atau program televisi
mana yang akan
mereka tonton.
Kesimpulannya, stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan (pemirsa televisi) mungkin diterima atau mungkin
ditolak. Komunikasi akan berlangsung 
jika ada perhatian dari
penonton, apakah komunikan dapat
menerima
dengan
jelas
atau
tidak.  Proses  berikutnya  penonton  mengerti  atau  tidak  apa  isi
pesan yang sedang disampaikan. Kemampuan pemirsa atau
penonton untuk mengubah sikap apakah pemirsa merasa
terpengaruh atau
tidak berpengaruh terhadap acara-acara
televisi,
dalam hal
ini
acara
televisi
yang
dimaksud
adalah
program
talkshow KICK ANDY” di METRO TV sehingga terbentuknya
sebuah persepsi dan terjadi perubahan sikap dari persepsi yang
mereka bentuk.
2.7.1
Kerangka Teori S-O-R dengan program “KICK ANDY”
Stimulus
Stasiun
METRO
TV
menayangkan
dan
menyiarkan
program talkshow
“KICK  ANDY” 
untuk 
semua 
khalayak 
dari 
segala 
umur 
maupun
golongan ekomoni dan sosial.
  
54
Organisme
Diartikan sebagai komunikan yang
menerima
informasi pesan. Acara
talkshow KICK ANDY” yang menarik di televisi merupakan stimulus
atau rangsangan yang akan diterima serta dianggap oleh khalayak itu
berguna baginya.
Response
Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu
hal. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima khalayak, reaksi yang
mereka  tunjukkan  adalah  dengan  perubahan  sikap  atau  prilaku.
Perubahan
ini tentunya berbeda satu sama lainnya,
ini dikarenakan oleh
kepribadian mereka yang berbeda-beda pula, dimana kepribadian dari
masing-masing
individu
tersebut ingin
menonton
tayangan
program
“KICK ANDY” tersebut.
2.8.
Operasionalisasi Konsep
Pada penelitian ini hanya ada satu variabel yang diteliti yaitu variabel
persepsi. Variabel persepsi mempunyai 2 dimensi berdasarkan jenis-jenis
persepsi yakni dimensi persepsi terhadap manusia dan dimensi persepsi
terhadap objek.
  
55
Variabe
l
Dimensi
Sub
Dimensi
Indikator
Persepsi
Terhadap
Manusia
Presenter
1. 
Presenter
program Talkshow
Kick
Andy
mampu  menguasai  tema-tema  yang
dibahas.
2. Presenter
program
talkshow
Kick
Andy
memiliki gaya bahasa yang khas.
3. Presenter
program Talkshow
Kick
Andy
dapat
melakukan     wawancara     secara
mendetail.
4. Acara 
Talkshow 
KICK 
ANDY 
di
METRO
TV
menjadi
menarik karena
Guyonan-Guyonan khas Andy F Noya.
5. Presenter
program Talkshow
Kick
Andy
mampu  mempertahankan  tempo
wawancara sehingga pembicaraan tidak
membosankan.
6.
Presenter  KICK  ANDY  di  METRO  TV
memiliki gaya rambut yang khas.
7. Kemampuan    pembawa    acara    dalam
membawakan  
acara  
talk  
show  
KICK
  
56
Persepsi
Terhadap
Objek
Narasumber
Materi acara
ANDY di METRO TV sangat menarik.
8. Suara
Presenter
sangat
jelas
pada
saat
menyampaikan suatu materi acara yang
dibawakannya.
9.
Pembawa acara KICK ANDY di
METRO
TV
dapat   mewawancari   bintang   tamu
dengan baik.
10. Narasumber   
Kick   
Andy   
merupakan
orang-orang terkenal.
11. Narasumber     Kick    
Andy    
memiliki
keahlian komunikasi yang memadai.
12. Narasumber Kick Andy merupakan orang
biasa, 
namun  dapat 
memberikan
pengaruh.
13. Narasumber  Kick  Andy  Selalu  Terbuka
Dalam Setiap Wawancara.
14. Narasumber  Talkshow  KICK  ANDY  di
METRO TV Menarik.
15. Program  Kick  Andy  dapat 
menyajikan
  
57
Background
tema
yang baru
setiap minggunya.
16. Konten   program   Kick   Andy   berbeda
dibandingkan 
program   talk 
show pada
umumnya .
17. Anda 
Termotivasi  ketika  bintang  tamu
memaparkan kehidupan pribadinya.
18. Materi 
Program
Acara 
Kick
Andy
Mudah dipahami.
19. Program         Kick         Andy         dapat
memberikan     kualitas     gambar     yang
baik  di setiap rekaman episodenya.
20. Hadiah-Hadiah 
Program 
Kick 
Andy
Sangat Menarik.
21. Kata-kata  mutiara  disetiap  akhir  acara
KICK ANDY di METRO TV Memberi
Motivasi.
22. Setelah  Menonton  Program  Kick  Andy
Anda Menjadi Termotivasi Untuk Lebih
Baik Lagi.
23. Background studio yang digunakan sudah
  
58
dan setting
menarik.
24. Visualisasi
gambar
sudah
sesuai
dengan
acara.
25. Design studio sudah sesuai dengan acara.