Home Start Back Next End
  
25
Untuk event y ang terjad i
sekali tamp ilkan
event
tersebut
sebagai
atribut
p
ada
kelas dimana event itu ber ada. Event in i ditandai den gan ” +
”. Untuk event y ang terjadi
berkali-k ali atau iterasi keluarkan event ini seb agai kelas baru. Event in i ditandai den gan
* ”.
Hubungk an kelas baru den gan class dari
man a event itu berasal den gan hubun gan
agr egasi.
2.1.7.19 Connecting Component
M
enurut
M
athiassen  et
al.  (2000,  p 271),  connecting  componen t
digunak an
untuk  menghubun gk an  ko mp onen-komp onen  sistem
y
ang
ak an  men ghasilk an  class
diagram
dari
komp onen-komp onen
tersebut.
Jadi
p
ada
aktivitas
ini,
hubungan
antara
komp onen-komp onen   dirancang   untuk  
mendap atkan   desain  
y
ang   fleksib el   dan
komp rehensible. Pada conn ecting component ada dua konsep
y
aitu :
a) Coupling adalah
suatu
ukuran
y
ang d igunakan
untuk
menentukan
seberap a
dekatny a hubungan antara dua class atau component dihubun gk an.
b) Cohesion
merup akan
ukur an seb erap a kuatny a keterikatan dari
suatu class
atau component.
Prinsip ny a adalah :
highly cohesive classes and loosely coupled components”.
Hasil
dari
aktivitas,  y aitu  connecting  components ini
ad alah  class diagram
y
ang di
mana
depend ence-ny a berub ah
menjad i conn ections. Tiga bentuk conn ections
menurut
M
athiassen et al. (2000, p 275, p 281) adalah :
a)
Class aggregation,  y aitu mengagregasik an class-class dar i
component lain.
Koneksi ini ber guna ketika class definition sudah ada di dalam  componen t
lain. Umumny a coupling-ny a rendah, namun sulit mencap ai coh esive.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter