7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Umum
Teori yang akan dibahas dalam subbab ini mencakup teori definisi data, definisi
sistem,
definisi sistem informasi,
definisi
basis
data, definisi sistem basis data,
definisi aplikasi basis data, keuntungan basis data, definisi arsitektur basis data,
definisi siklus hidup basis data, definisi Database Management System (selanjutnya
disingkat DBMS), fungsi DBMS, definisi Entity-Relationship Modeling (selanjutnya
disingkat ERD), definisi normalisasi,
definisi Diagram Aliran Data
(selanjutnya
disingkat DAD), delapan aturan emas perancangan antar muka, dan definisi
Waterfall Model.
2.1.1.
Definisi  Data
Menurut Connolly dan Begg (2010:70) data merupakan komponen terpenting
dalam
lingkungan DBMS yang berasal dari sudut pandang end-user. Data berperan
sebagai penghubung antara komponen mesin dan komponen manusia.
Menurut Narang
(2011:2) data adalah komponen yang terbagi dalam satu
basis data atau lebih dimana setiap basis data merupakan tempat penyimpanan dari
data tersebut.
Menurut Hoffer
et. al.
(2009:46) data adalah representasi dari objek dan
peristiwa yang memiliki arti yang
penting dan
akan
disimpan di dalam lingkungan
pengguna.
Menurut Whitten et. al. (2004:27) data adalah
sekumpulan fakta mengenai
orang, tempat, kejadian dan hal-hal penting yang terdapat di dalam suatu organisasi.
  
8
2.1.2.
Definisi Sistem
Menurut Connolly dan Begg (2010:316)
sistem adalah penjabaran dari suatu
ruang lingkup, batasan dari basis data, serta sudut pandang utama dari pengguna.
Menurut Valacich et. al. (2009:6) sistem merupakan sekelompok prosedur
yang saling terkait satu sama lain dan
digunakan untuk mendukung fungsi bisnis
dengan batasan-batasan yang dapat diidentifikasi
terlebih dahulu, serta mampu
bekerja sama untuk tujuan tertentu.
2.1.3.
Definisi Sistem Informasi
Menurut Rainer dan Cegielski (2011:38) sistem informasi adalah sebuah
kegiatan
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu secara terkomputerisasi.
2.1.4.
Definisi Basis Data 
Menurut Connolly dan Begg (2010:65) basis data merupakan suatu kumpulan
data dan deskripsi data yang saling terhubung satu sama lain secara logikal
dan
dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
Menurut Pratt dan Adamski (2011:4) basis data adalah sebuah struktur yang
mencakup berbagai macam informasi mengenai kategori yang berbeda dan hubungan
antara kategori tersebut.
Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2005:4) basis data adalah sekumpulan
data yang khususnya menjelaskan aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang saling
berhubungan.
Menurut Narang (2011:1) basis data merupakan
sekumpulan data yang
terorganisir secara sistematis
sehingga kontennya dapat diakses, dikelola,
dan
  
9
diperbaharui.
Basis data merupakan suatu data operasional, berbeda dengan data
yang dimasukkan atau data yang dikeluarkan.
Menurut Coronel
et. al. (2012:7) basis data adalah struktur komputer yang
dibagi dan diintegrasikan yang menyimpan sekumpulan data end-user dan metadata
(data mengenai data).
2.1.5. Definisi Sistem Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010:54) sistem basis data adalah kumpulan
dari program aplikasi yang berinteraksi dengan suatu basis data yang beserta DBMS
dan basis data itu sendiri.
Menurut Narang (2011:2) sistem basis data adalah sistem berbasis komputer
yang bertujuan pada pencatatan dan pengelolaan informasi.
2.1.6. Definisi Aplikasi Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010:54) aplikasi basis data adalah suatu
program yang berinteraksi dengan basis data dalam beberapa hal tertentu pada saat
proses eksekusi program tersebut.
2.1.7.
Keuntungan dari Basis Data
Menurut Narang (2011:4) terdapat beberapa keuntungan yang dimiliki oleh
basis data, yaitu :
a.
Meminimalisasi Redundansi Data
Administrator basis data dapat mengintegrasi
file
yang dibutuhkan dan
mengeleminasi file yang tidak dibutuhkan;
  
10
b.
Mencegah Data yang Tidak Konsisten
Administrator basis data dapat mengendalikan perulangan data ataupun proses   
pengubahan data sehingga akan mengurangi resiko terjadinya data yang tidak
konsisten;
c.
Pembagian Data Secara Merata
Data yang disimpan pada suatu aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya
sehingga data dapat terbagi secara merata untuk mendukung pengelolaan data
pada aplikasi yang baru;
d.
Memperketat Kemanan
Administrator basis data dapat memiliki hak akses sepenuhnya
dalam proses
pengelolaan data. Apabila terjadi pola pengaksesan data pada data yang sensitif,
sistem akan diperketat khususnya dalam proses otorisasi pengguna;
e.
Menjaga Integritas Data
Administrator basis data dapat mendefinisikan prosedur validasi data yang akan
dieksekusi kapanpun ketika proses update telah terselesaikan, sehingga integritas
data akan tetap utuh;dan
f.
Independensi Data
Aplikasi berbasis file memiliki ketergantungan pada data, pada saat data diproses
dan diorganisasikan pada penyimpanan sekunder ataupun pada cara bagaimana
data tersebut diakses.
  
11
2.1.8. Definisi Arsitektur Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010:86) terdapat tiga tingkat
arsitektur basis
data (The Three-Level ANSI-SPARC Architecture)
seperti yang terlihat pada  
Gambar 2.1. :
Gambar 2.1. The Three Level ANSI-SPARC Architecture
a.
Tingkat Eksternal (External Level)
Tingkat eksternal menjelaskan bagian dari basis data yang relevan terhadap tiap
pengguna. Tingkat ini terdiri dari sejumlah tampilan eksternal yang berbeda dari
suatu basis data dimana setiap pengguna memiliki tampilan yang
merepresentasikan dunia nyata dalam suatu bentuk yang mudah dikenali oleh
pengguna tersebut. Tampilan eksternal terdiri dari entitas, atribut, ataupun relasi
di dunia nyata yang berkaitan dengan pengguna;
b.
Tingkat Konseptual (Conceptual Level)
Tingkat konseptual menjelaskan data apa yang disimpan pada basis data dan
hubungan antar data. Tingkat ini berisi struktur logikal dari seluruh basis data
yang dapat dilihat oleh administrator basis data. Tingkat konseptual
  
12
merepresentasikan seluruh entitas, atribut, hubungan antar data, batasan-batasan
data, informasi semantik mengenai data, keamanan dan informasi integritas;dan
c.
Tingkat Internal (Internal Level)
Tingkat internal
merupakan representasi fisik basis data pada komputer. Tingkat
internal menjelaskan bagaimana data akan disimpan di dalam basis data. Tingkat
ini mencakup
implementasi fisik dari basis data untuk mencapai performa dan
pemanfaatan ruang tempat penyimpanan yang optimal. Tingkat internal berfokus
pada alokasi ruang tempat penyimpanan untuk data dan indeks, deskripsi record
untuk tempat penyimpanan, penempatan record, kompresi data,
dan teknik
enkripsi data.
2.1.9.
Siklus Hidup Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010:314-333)
siklus hidup basis data
merupakan bagian yang sangat penting bagi sistem informasi dan pengembangan
sistem basis data. 
  
13
Skema  siklus hidup basis data dapat dilihat pada Gambar 2.2. :
Gambar 2.2. Siklus Hidup Basis Data
  
14
a.
Perencanaan Basis Data
Perencanaan basis data merupakan serangkaian aktivitas
manajemen yang
memungkinkan
tahap
dari pengembangan siklus hidup sistem basis data
direalisasikan secara efisien dan efektif. Perencanaan basis data harus
diintegrasikan dengan sistem informasi dari suatu organisasi;
b.
Definisi Sistem 
Tahap ini menjelaskan ruang lingkup dan batasan-batasan dari pengembangan
sistem basis data dan tampilan pengguna yang utama. Sebelum proses
perancangan sistem basis data
dilakukan, sangatlah penting untuk
mengidentifikasi terlebih dahulu
batasan-batasan dari sistem dan bagaimana
batasan tersebut bertemu dengan bagian dari sistem informasi organisasi;
c.
Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan
Analisis dan pengumpulan kebutuhan
merupakan proses pengumpulan dan
menganalisis informasi yang berkaitan dengan bagian dari organisasi tertentu
yang didukung oleh sistem basis data dan menggunakan informasi tersebut
untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem yang baru.
Terdapat tiga pendekatan
pada analisis dan pengumpulan kebutuhan, yaitu :
1)
Pendekatan Terpusat (Centralized Approach)
Pendekatan terpusat menjelaskan
kebutuhan-kebutuhan pada setiap sudut
pandang pengguna yang akan digabungkan menjadi suatu set
tunggal dari
kebutuhan untuk sistem basis data yang baru;
2)
Pendekatan Tampilan yang Terintegrasi (View Integration Approach
Pendekatan ini menjelaskan kebutuhan-kebutuhan pada setiap sudut
pandang pengguna sebagai daftar yang terpisah. Model data
  
15
merepresentasikan setiap sudut pandang pengguna yang dibuat kemudian
digabungkan pada tahapan perancangan basis data;dan
3)
Kombinasi dari kedua pendekatan tersebut.
d.
Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah proses pembuatan sebuah rancangan yang
mendukung tujuan dari suatu perusahaan serta sistem basis data yang
dibutuhkan.
Terdapat tiga tahap dalam perancangan basis data yaitu :
1)
Perancangan Basis Data Konseptual (Conseptual Database Design)
Proses pembentukan suatu data model yang digunakan pada suatu
perusahaan dan bersifat independen terhadap segala pertimbangan fisik;
2)
Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)
Perancangan basis data logikal adalah proses pembentukan suatu data model
yang digunakan pada suatu perusahaan berdasarkan data model yang
spesifik tetapi bersifat
independen
terhadap DBMS dan pertimbangan fisik
lainnya;dan
3)
Perancangan Basis Data Fisikal (Physical Database Design)
Perancangan basis data fisikal adalah proses yang menghasilkan suatu
deskripsi dari implementasi basis data pada penyimpanan sekunder. Proses
tersebut mendeskripsikan relasi dasar, organisasi file dan indeks yang akan
digunakan untuk mendapatkan akses yang efisien terhadap data;
e.
Pemilihan DBMS
Pemilihan DBMS adalah proses seleksi DBMS yang sesuai yang digunakan
untuk
mendukung sistem basis data.
Tahapan utama dari pemilihan DBMS
seperti mendefinisikan istilah dari referensi pembelajaran, mendaftarkan dua
  
16
atau tiga produk,
mengevaluasi produk, merekomendasi seleksi,
dan
menghasilkan laporan;
f.
Perancangan Aplikasi 
Perancangan aplikasi merupakan proses perancangan antar-muka pengguna dan
program aplikasi yang digunakan untuk memproses basis data;
g.
Prototyping
Prototyping adalah proses pembuatan suatu model pekerjaan dari suatu sistem
basis data. Tujuan utama dari pembuatan sebuah prototype sistem basis data
adalah untuk memungkinkan pengguna menggunakan prototype untuk
mengidentifikasikan fitur-fitur dalam sistem yang bekerja dengan baik ataupun
yang tidak memadai;
h.
Implementasi
Impementasi adalah proses realisasi fisikal dari  rancangan basis data dan
aplikasi.
Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL
dari DBMS yang dipilih yang akan menyediakan fungsionalitas yang sama.
Pernyataan Data Definition Languange (selanjutnya disingkat DDL) digunakan
untuk membuat struktur basis data dan file basis data yang kosong. Segala sudut
pandang pengguna yang spesifik, keamanan, kontrol integritas data juga
diimplementasikan pada tahap ini;
i.
Konversi Data dan Pemuatan
Konversi data dan pemuatan adalah proses pemindahan segala data yang ada ke
dalam basis data yang baru dan mengonversi segala aplikasi yang ada agar dapat
digunakan pada basis data yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan ketika sebuah
sistem basis data yang baru akan menggantikan sistem yang lama;
  
17
j.
Pengujian
Pengujian adalah proses menjalankan
sistem basis data yang bertujuan untuk
mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Sebelum dipublikasikan,
sistem basis data yang baru dikembangkan harus dites atau simulasikan
secara
teliti terlebih dahulu;dan
k.
Pemeliharaan Operasional
Pemeliharaan operasional adalah proses pemantauan dan pemeliharaan sistem
basis data mengikuti tahap-tahap instalasi. Dalam tahap sebelumnya, sistem
basis data telah diimplementasikan dan dites secara keseluruhan. Pada tahap ini
akan dilakukan pemantauan dari performa sistem, jika performa turun dibawah
tingkat minimum maka dibutuhkan tuning dan reorganisasi sistem basis data. 
2.1.10. Definisi DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010:66) DBMS
adalah suatu sistem
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat,
mengelola dan  mengontrol akses ke basis data. 
Menurut Pratt dan Adamski (2011:9) DBMS
adalah suatu program atau
sekumpulan program yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan basis data.
Menurut Hoffer et. al. (2009:49)  DBMS adalah sistem perangkat lunak yang
digunakan untuk membuat, mengelola
dan menyediakan akses kontrol terhadap
pengguna basis data. 
Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003:4) DBMS adalah suatu perangkat
lunak  yang dirancang untuk mendukung pemeliharaan dan penggunaan data dalam
jumlah yang besar.
  
18
Menurut Narang (2011:7) DBMS adalah suatu paket perangkat lunak yang
mengatur segala akses ke dalam basis data.
Menurut Coronel
et. al.
(2012:7) DBMS adalah sekumpulan program yang
mengatur struktur basis data dan akses kontrol terhadap data yang disimpan di dalam
basis data.
Menurut Hellerstein et. al. (2007:141) DBMS
adalah komponen yang kritis
dari komputasi modern  dan hasil dari dekade penelitian dan pengembangan di kedua
akademisi dan industri. Secara historis, DBMS
berada di antara multi-user
sistem
awal
server
untuk dikembangkan, dan dengan demikian memulai banyak teknik
desain sistem
untuk skalabilitas dan reliabilitas
sekarang digunakan dalam konteks
lain. Sementara banyak dari algoritma dan abstraksi yang digunakan DBMS adalah
bahan dari buku dan telah ada cakupan relatif jarang dalam literatur dari masalah
desain sistem yang membuat sebuah karya sistem manajemen basis data.
2.1.11. Fasilitas DBMS
Connolly dan Begg (2010:66) menjelaskan beberapa fasilitas yang terdapat
pada DBMS adalah sebagai berikut :
a.
Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data, menspesifikasikan
tipe data, struktur data, dan batasan-batasan (constraints)
data yang akan
disimpan pada basis data dengan menggunakan bahasa DDL;
b.
Memungkinkan pengguna untuk menambah, mengubah, menghapus dan
menerima data dari basis data dengan menggunakan Data Manipulation
Language (selanjutnya disingkat menjadi DML);dan
  
19
c.
Menyediakan akses kontrol ke basis data seperti :
1)
Security system, mencegah pengguna yang tidak memiliki hak akses dalam
mengakses basis data;
2)
Integrity system, menjaga konsistensi dari data yang disimpan;
3)
Concurrency control system, memungkinkan akses yang dibagi pada basis
data;
4)
Recovery control system, mengembalikan basis data ke tahap konsisten
sebelumnya dikarenakan kesalahan perangkat lunak
atau perangkat
keras;dan
5)
User-accessible catalog, mengandung deskripsi dari data di dalam basis data.
2.1.12. Komponen DBMS
Berikut ini adalah komponen
DBMS menurut Connolly dan Begg
(2010:68-71), yaitu:
a.
Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan alat-alat yang dibutuhkan untuk menjalankan DBMS
dan aplikasi. Perangkat keras dapat berupa komputer personal tunggal terhadap
mainframe tunggal ataupun jaringan komputer;
b.
Perangkat Lunak 
Komponen-komponen dari perangkat lunak menyatu dengan DBMS dan
program aplikasi itu sendiri, sistem operasi, dan perangkat lunak jaringan;
c.
Data
Data merupakan komponen terpenting dari lingkungan DBMS. Data berperan
sebagai jembatan penghubung antara komponen mesin (perangkat keras dan
perangkat lunak) dan komponen manusia (pengguna);
  
20
d.
Prosedur
Prosedur menunjuk pada instruksi dan semua aturan yang mengatur perancangan
dan penggunaan basis data;dan
e.
Pengguna
Pengguna merupakan komponen terakhir dan terkontrol dalam lingkungan
DBMS yaitu meliputi administrator data dan basis data, perancang basis data,
pengembang aplikasi, dan end-user.
2.1.13. Keuntungan DBMS
Menurut Coronel
et. al. (2012:9) DBMS memiliki beberapa keuntungan,
yaitu : 
a.
Meningkatkan Pembagian Data 
DBMS mendukung pembuatan suatu lingkungan dimana pengguna dapat
memiliki akses dan pengelolaan data yang lebih baik;
b.
Meningkatkan Keamanan Data
Semakin banyak pengguna yang mengakses data, semakin besar resiko
terjadinya pelanggaran keamanan data.
Perusahaan menginvestasikan sejumlah
besar waktu, usaha, dan uang untuk memastikan data digunakan secara benar;
c.
Integrasi Data yang Lebih Baik
Akses data yang lebih luas mendukung tampilan yang terintegrasi dan tampilan
yang jelas dari suatu gambaran;
d.
Meminimalisasi Data yang Tidak Konsisten
Data yang tidak konsisten terjadi ketika versi yang berbeda dari tipe data yang
sama tampil pada tempat yang berbeda. Peluang dari terjadinya data yang tidak
konsisten berkurang dalam perancangan basis data yang tepat;
  
21
e.
Meningkatkan Akses Data
DBMS menghasilkan jawaban secara cepat dari pertanyaan-pertanyaan yang
dimaksud.
Berdasarkan pandangan basis data, sebuah pertanyaan adalah
permintaan yang dikeluarkan secara spesifik  terhadap DBMS yang digunakan
untuk memanipulasi data;
f.
Mendukung Pengambilan Keputusan
Data yang dikelola dan akses data yang lebih baik memungkinan untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas berdasarkan pengambilan keputusan
yang lebih baik;dan
g.
Meningkatkan Produktivitas End-User
Ketersediaan data yang dikombinasikan dengan alat yang mengubah data
menjadi informasi yang dapat digunakan.
End-user
dapat membuat keputusan
secara cepat yang dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan
dalam ekonomi global.
2.1.14. Definisi ERD
Menurut Connolly dan Begg (2010:371) ERD adalah sebuah pendekatan
top-down pada perancangan basis data yang dimulai melalui
proses
pengidentifikasian data
yang penting yaitu entitas dan relasi
antara data yang harus
direpresentrasikan dalam suatu model.
  
22
2.1.15.
Definisi Tipe Entitas
Menurut Connolly dan Begg (2010:372) tipe entitas adalah suatu kelompok
dari objek
yang memiliki
properti yang sama yang diidentifikasi oleh suatu
perusahaan sebagai eksistensi yang independen.
2.1.16.   Definisi Tipe Relasi
Menurut Connolly dan Begg  (2010:374) tipe relasi adalah suatu kumpulan
dari asosiasi antara satu atau lebih tipe entitas. Setiap tipe relasi diberi nama yang
mendeskripsikan fungsi relasi tersebut.
2.1.17. Definisi Atribut
Menurut Connolly dan Begg  (2010:379) atribut adalah sebuah properti dari
suatu entitas atau tipe relasi.
2.1.18. Jenis Keys  
Menurut Connolly dan Begg (2010:381) keys dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
a.
Candidate key adalah suatu set
minimal dari atribut-atribut yang teridentifikasi
secara unik pada suatu tipe entitas;
b.
Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara
unik setiap proses dari suatu tipe entitas, sedangkan candidate key yang tidak
terpilih disebut alternate key;
c.
Composite key adalah candidate key yang mengandung dua atribut atau
lebih;dan
  
23
d.
Foreign key adalah sebuah atribut atau set dari atribut dalam suatu relasi yang
menghubungkan antara candidate key dari relasi tersebut.
2.1.19.   Tipe Entitas Kuat dan Lemah
Menurut Connolly dan Begg (2010:383)
tipe entitas kuat
(strong entity)
adalah sebuah tipe entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada tipe entitas
lainnya.
Sedangkan tipe entitas lemah (weak entity) adalah sebuah tipe entitas yang
keberadaannya bergantung pada tipe entitas lainnya, seperti terlihat
pada Gambar
2.3.
Gambar 2.3. Tipe Entitas Kuat dan Lemah
2.1.20. Structural Constraints
Menurut Connolly dan Begg (2010:385) constraint seharusnya
mencerminkan batasan-batasan dari relasi
sebagai suatu representasi dari dunia
nyata. Tipe utama dari constraint dalam suatu relasi disebut multiplicity. Multiplicity
adalah sejumlah peristiwa dari suatu tipe entitas yang berhubungan dengan kejadian
tunggal melalui relasi yang khusus.
  
24
Terdapat tiga jenis relasi sesuai dengan batasan perusahaan, yaitu :
a.
Relationship One to One (1:1)
Contoh dari Relationship one to one dapat dilihat pada Gambar 2.4. :
Gambar 2.4. Relationship One to One (1:1)
b.
Relationship One to Many (1 : *)
Contoh dari Relationship one to many dapat dilihat pada Gambar 2.5. :
Gambar 2.5. Relationship One to Many (1 : *)
  
25
c.
Relationship many to many (*:*)
Contoh dari Relationship many to many dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Relationship Many to Many (*:*)
2.1.21. Definisi Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010:415)
normalisasi adalah sebuah teknik
perancangan basis data yang dimulai dari memeriksa hubungan (disebut dependensi
fungsional) antara atribut. Atribut menggambarkan beberapa properti dari data atau
hubungan antara data yang penting untuk perusahaan.
Alasan menggunakan
normalisasi adalah untuk mengidentifikasi sebuah perangkat hubungan yang cocok
untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan dari sebuah perusahaan.
Menurut Connolly dan Begg (2010:430-458) proses normalisasi terbagi atas :
a.
Unnormalized Form (UNF)
Unnormalized Form
merupakan sebuah tabel yang terdiri atas satu atau lebih
pengulangan dalam kelompok;
b.
First Normal Form (1NF)
First Normal Form
merupakan sebuah relasi yang merupakan perpotongan
antara baris dan kolom yang hanya mengandung satu nilai;
  
26
c.
Second Normal Form (2NF)
Second Normal Form merupakan sebuah relasi
yang sudah dalam bentuk 1NF
dan setiap atribut non-primary key akan bergantung secara fungsional ke
primary key;
d.
Third Normal Form (3NF)
Third Normal Form merupakan sebuah relasi yang sudah dalam bentuk 1NF dan
2NF dan setiap atribut non-primary key
bergantung secara transitif ke primary
key;
2.1.22. Pengertian DAD
Menurut Whitten et. al. (2007:317-325)
DAD
adalah model proses  yang
digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau
pengolahan yang dilakukan oleh sistem.
Persamaanya adalah bubble chart,
transformation graph, dan process model.
DAD memiliki 3 simbol dan 1 koneksi yaitu :
a.
External Agent
External agent adalah orang, unit organisasi, sistem atau organisasi yang
berinteraksi dengan sistem. Disebut juga entitas external. External agent
digambarkan dengan sebuah gambar persegi empat yang dapat dilihat pada
Gambar 2.7.
Gambar 2.7. Simbol External Agent
  
27
b.
Data Store
Data store adalah penyimpanan data yang ditujukan untuk penggunaan
selanjutnya. Persamaanya adalah file
dan basis data. Data store
digambarkan
dengan sebuah kotak dengan ujung terbuka yang dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Simbol Data Store
c.
Process
Process adalah penyimpanan kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon
terhadap aliran data masuk atau kondisi. Persamaanya adalah transform. Process
digambarkan dengan lingkaran yang dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9. Simbol Process
PROCESS
  
28
d.
Data Flow
Data flow adalah gambaran sebuah data yang di input
atau output
untuk atau
dari sebuah proses.
Data flow
digambarkan dengan sebuah tanda panah yang
dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10. Simbol Data Flow
2.1.23. Pengertian Context DAD
Menurut Whitten et. al. (2007:339) Context DAD adalah model proses untuk
mendokumentasikan lingkup sistem disebut juga environtmental model. Contoh
Context DAD dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11. Context DAD
  
29
2.1.24. Pengertian Diagram Nol
Menurut Kendall dan Kendall (2011:196)
Diagram Nol
adalah proses hasil
dari Context Diagram
yang dapat mencakup sampai dengan sembilan proses.
Termasuk dalam proses ini akan menghasilkan diagram yang sulit menjadi
dimengerti.
2.1.25. Pengertian State Transition Diagram
Menurut Whitten et. al. (2007:635)
State Transition
Diagram
(selanjutnya
disingkat STD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi
screens yang dapat terjadi dalam satu sessions pengguna.
2.1.26. Delapan Aturan Emas Perancangan Antarmuka
Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010:88-89) terdapat delapan aturan
emas perancangan antar muka (eight golden rules of interface design) yang harus ada
di dalam suatu website, yaitu :
a.
Konsisten
Aturan ini merupakan aturan yang paling sering dilanggar.Mengikuti aturan ini
merupakan langkah yang cukup sulit dikarenakan banyaknya bentuk dari suatu
konsistensi. Urutan aksi yang konsisten dibutuhkan pada beberapa aksi yang
serupa, istilah-istilah yang identik seharusnya digunakan pada prompt, menu,
dan help screen. Konsistensi pada warna, tata ruang, kapitalisasi, jenis huruf,
dan lainnya juga harus diperhatikan secara keseluruhan;
b.
Memenuhi Kegunaan Secara Umum 
Mengenali kebutuhan dari berbagai jenis pengguna, perancangan
yang akan
ditampilkan, dan dapat memfasilitasi perubahan dari suatu konten. Penambahan
  
30
fitur untuk pemula seperti penjelasan awal, help screen
serta penambahan
shortcut juga harus diberikan;
c.
Menyediakan Umpan Balik Yang Informatif
Pada setiap aksi yang dilakukanoleh pengguna
ataupun operator, seharusnya
terdapat umpan balik (feedback) sebagai sinyal atau tanda dari terjadinya suatu
kesalahan. Untuk aksi yang sering dilakukan dan tidak penting dapat diberikan 
umpan balik yang sederhana, sedangkan untuk aksi yang jarang dilakukan tetapi
penting harus diberikan umpan balik yang lebih substansial;
d.
Merancang Dialog untuk Menghasilkan Keadaan Akhir (Closure)
Serangkaian aksi harus terorganisir dalam suatu kelompok dengan sebuah proses
awal, pertengahan, dan akhir. Umpan balik yang informatif pada akhir  dari
suatu kelompok aksi akan memberikan tanda persiapan pada aksi yang akan
dilakukan selanjutnya;
e.
Menyediakan Pencegahan dan Penanganan Kesalahan 
Membuat perancangan sistem pencegahan kesalahan sebanyak mungkin
agar
pengguna tidak  melakukan kesalahan yang serius. Jika pengguna membuat
suatu kesalahan, sistem harus mendeteksi kesalahan dan menyediakan instruksi
yang mudah, konstruktif dan spesifik untuk proses pemulihan;
f.
Memungkinkan Pembalikan Aksi Secara Mudah
Menyediakan sistem apabila terjadi kesalahan pengguna dapat kembali ke
keadaan sebelumnyadengan mudah;
g.
Mendukung Pusat Pengendalian Internal (Locus Internal of Control)
Pengguna dapat menjalankan sistem secara mudah dan sistem merespon
pengguna dengan fitur-fitur yang mendukung aksi dari pengguna;dan
  
31
h.
Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek
Keterbatasan dari proses informasi yang dilakukan pengguna membutuhkan
tampilan halaman yang sederhana, multiple-page
yang harus terkonsolidasi, dan
frekuensi window-motion yang dikurangi.
2.1.27. Definisi Waterfall Model
  Menurut Mall (2009:33-40) Waterfall model adalah cara intuitif yang paling
jelas untuk mengembangkan perangkat lunak. Meskipun model yang elegan dan
intuitif  terlihat jelas, kita akan melihat bahwa itu bukan
model yang praktis dalam
arti bahwa hal itu tidak dapat digunakan dalam proyek-proyek pengembangan
perangkat lunak yang sebenarnya. Artinya, kita dapat mempertimbangkan model ini
menjadi cara yang teoritis untuk mengembangkan studi perangkat lunak model ini.
Alasannya adalah bahwa semua model siklus kehidupan lain dalam beberapa cara
berdasarkan pada waterfall
model. Oleh karena itu kita harus terlebih dahulu
memahami waterfall
model
dengan baik, agar dapat menghargai dan
mengembangkan pemahaman yang tepat tentang model siklus hidup lainnya. Selain
itu, kita akan lihat model ini di masa mendatang meskipun tidak dapat digunakan
untuk pengembangan perangkat lunak, ini adalah model yang biasanya diterapkan
untuk mengembangkan dokumentasi perangkat lunak.
Waterfall
model
membagi siklus hidup ke dalam fase seperti menyerupai
riam waterfall. Kemiripan ini mungkin membenarkan nama model ini. 
Berikut adalah Gambar 2.12. yang menjelaskan fase-fase dari waterfall model :
  
32
Gambar 2.12. Waterfall Model
Waterfall model
memecah siklus hidup menjadi set
fase intuitif. Fase yang
terdapat dari model ini adalah studi kelayakan, analisis kebutuhan dan spesifikasi,
desain, coding dan unit pengujian, integrasi dan sistem, dan pemeliharaan. Tahapan
mulai dari studi kelayakan untuk integrasi dan fase pengujian sistem yang dikenal
sebagai fase pembangunan. Perangkat lunak ini dikembangkan selama fase
pengembangan, dan pada akhir dari tahap pengembangan dari siklus hidup, produk
menjadi siap untuk dikirimkan kepada pelanggan. Fase pemeliharaan dimulai setelah
selesainya tahap pembangunan. 
Proses waterfall model terdiri atas :
a.
Studi Kelayakan
Tujuan utama dari kegiatan studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah
produk akan menguntungkan dan teknis untuk mengembangkan produk.
  
33
Kegiatan studi kelayakan melibatkan analisis masalah dan mengumpulkan
semua informasi yang relevan yang berkaitan dengan produk seperti item data
yang berbeda yang akan masukan ke sistem, pengolahan diperlukan untuk
dilakukan pada data ini, data output yang dibutuhkan untuk menjadi data yang
dihasilkan oleh sistem, serta berbagai kendala pada perilaku sistem. Data-data
yang dikumpulkan untuk  dianalisis adalah :
1)
Sebuah Definisi Masalah Abstrak
Hanya persyaratan penting dari pelanggan yang diminta dan rincian
persyaratan diabaikan;
2)
Perumusan Strategi yang Berbeda untuk Memecahkan Masalah
Semua cara yang berbeda di mana masalah dapat dipecahkan dapat
diidentifikasi;dan
3)
Evaluasi Strategi Solusi yang Berbeda
Strategi solusi yang berbeda dianalisis untuk menguji manfaat dan
kekurangan;
b.
Persyaratan Analisis dan Spesifikasi
Tujuan dari analisis persyaratan dan tahap spesifikasi adalah untuk memahami
kebutuhan yang tepat dari pelanggan dan untuk membuat dokumentasi dengan
benar. 
Tahap ini terdiri dari dua kegiatan yang berbeda, yaitu:
1)
Persyaratan Pengumpulan dan Analisis
Kegiatan ini terdiri dari pertama mengumpulkan persyaratan dan kemudian
menganalisis persyaratan yang terkumpul. Tujuan dari kegiatan
pengumpulan persyaratan adalah untuk mengumpulkan semua informasi
  
34
yang relevan mengenai produk yang akan dikembangkan dari pelanggan
dengan maksud untuk memahami dengan jelas kebutuhan pelanggan.
2)
Persyaratan Keterangan 
Kebutuhan pelanggan yang diidentifikasi selama pengumpulan persyaratan
dan aktivitas analisis akan disusun dalam Software Requirements
Specification (selanjutnya disingkat SRS). Tiga isi yang paling penting
dari dokumen ini adalah persyaratan fungsional, persyaratan non-
fungsional, dan tujuan pelaksanaan. Persyaratan fungsional
menggambarkan fungsi yang harus didukung oleh sistem. Fungsi masing-
masing dapat dicirikan oleh input data, pengolahan diperlukan pada input
data, dan data output yang akan dihasilkan. Persyaratan non-fungsional
mengidentifikasi persyaratan kinerja dan standar yang dibutuhkan untuk
diikuti;
c.
Desain
Tujuan dari tahap desain adalah untuk mengubah persyaratan yang ditentukan
dalam dokumen SRS ke dalam struktur yang cocok untuk implementasi 
kebeberapa bahasa pemrograman. Dalam istilah teknis, selama fase desain
arsitektur perangkat lunak berasal dari dokumen SRS. 
Dua pendekatan desain jelas berbeda, yang sedang digunakan saat ini adalah :
1)
Pendekatan Desain Tradisional 
Saat ini pendekatan desain tradisional sedang digunakan oleh banyak 
para pengembang perangkat lunak. Teknik desain tradisional didasarkan
pada pendekatan berorientasi desain data.
  
35
2)
Pendekatan Desain Berorientasi Objek 
Desain berorientasi objek adalah teknik yang relatif baru. Dalam teknik
ini, berbagai benda yang terjadi dalam domain masalah dan solusi
domain yang pertama
kali diidentifikasi dan hubungan yang berbeda
yang ada di antara benda-benda yang diidentifikasi;
d.
Coding dan Pengujian
Tujuan dari tahap coding dan unit pengujian dari pengembangan perangkat
lunak adalah untuk menerjemahkan desain perangkat lunak menjadi kode
sumber;
e.
Integrasi dan Pengujian Sistem
Integrasi modul yang berbeda dilakukan setelah mereka melakukan coding dan
pengujian.
Selama fase pengujian integrasi dan sistem, modul yang berbeda
terintegrasi secara terencana. Pengujian sistem biasanya terdiri dari :
1)
Pengujian Alpha
Pengujian sistem ini dilakukan oleh tim pengembangan;
2)
Pengujian Beta
Pengujian sistem yang dilakukan oleh sekumpulan pelanggan;dan
3)
Penerimaan Pengujian
Pengujian sistem yang dilakukan oleh pelanggan sendiri setelah
pengiriman produk untuk menentukan apakah akan menerima produk yang
disampaikan atau menolaknya;dan
f.
Pemeliharaan
Pemeliharaan produk perangkat lunak membutuhkan usaha  yang lebih daripada
upaya yang diperlukan untuk mengembangkan produk itu sendiri. Pemeliharaan
melibatkan salah satu atau lebih dari tiga jenis kegiatan sebagai berikut :
  
36
1)
Pemeliharaan Korektif
Jenis perawatan yang melibatkan kesalahan mengoreksi yang tidak
ditemukan selama fase pengembangan produk;
2)
Pemeliharaan Perfektif
Jenis perawatan yang melibatkan meningkatkan pelaksanaan sistem, dan
meningkatkan fungsi dari sistem sesuai dengan kebutuhan pelanggan;dan
3)
Pemeliharaan Adaptif
biasanya diperlukan untuk  port
perangkat lunak ketika  bekerja dalam
lingkungan baru.
2.2.
Teori Khusus
Pembahasan pada teori khusus adalah pembahasan yang berhubungan dengan
topik yang dibahas pada pembuatan skripsi
yang mencakup definisi dan keuntungan
PHP,
delapan aturan emas perancangan antarmuka, definisi dan keuntungan  SQL
Server,
definisi internet, definisi intranet, definisi extranet,
definisi Hypertext
Markup Language
(selanjutnya disingkat HTML), definisi World Wide Web
(selanjutnya disingkat web), definisi browser, definisi Uniform Resource Locator
(selanjutnya disebut URL), definisi Extensible Markup Language
(selanjutnya
disingkat XML), definisi Hypertext Transfer Protocol (selanjutnya disingkat
HTTP),
definisi
Cascading Style Sheets
(selanjutnya disingkat CSS),
definisi
dan fungsi
manajemen, definisi pencalonan, definisi SDM,
definisi organisasi, serta
karakteristik dan hubungan organisasi internasional.
  
37
2.2.1.
Definisi PHP
Menurut Welling dan Thomson (2009:2-3) PHP adalah sebuah bahasa server
side scripting yang didesain secara spesifik untuk sebuah web. Dengan menggunakan
sebuah halaman HTML. Kode PHP dapat dieksekusi setiap waktu dari halaman yang
dikunjungi. Kode PHP yang telah dibuat diterjemahkan oleh web
server
dan
menghasilkan HTML atau output
lainnya dimana para pengguna dapat melihatnya.
PHP adalah sebuah produk open source,
dimana semua orang dapat mengakses
source code, dapat menggunakannya, mengubah, dan mendistribusikannya secara
bebas tanpa terkena biaya.
Menurut Ullman
(2006:xi) PHP adalah sebuah bahasa scripting
yang
bertentangan dengan bahasa pemrograman. PHP adalah sebuah server side
dan
teknologi lintas platform dimana keduanya merupakan hal yang sangat penting.
Server side
mengacu pada fakta bahwa segala sesuatu dalam PHP tidak terjadi pada
server
(sebagai lawan pengguna yang merupakan komputer situs web
penampil).
Sifat lintas platform
yang berarti bahwa PHP berjalan pada banyak jenis sistem
operasi yang banyak digunakan yaitu Windows, Unix, dan Macintosh. Hal penting
lainnya yaitu script PHP dapat ditulis pada satu server yang biasanya akan bekerja
dengan server lainnya dengan sedikit perubahan atau modifikasi.
2.2.2.
Keuntungan PHP 
Menurut Welling dan Thomson (2009:3) PHP mempunyai beberapa
keuntungan yaitu meliputi :
a.
Performa yang tinggi
PHP sangat efisien. Menggunakan sebuah server yang tidak mahal dan dapat
melayani jutaan hits setiap hari;
  
38
b.
Tampilan ke banyak sistem basis data yang berbeda
PHP memiliki banyak koneksi ke banyak sistem basis data. Pengguna dapat
langsung menghubungkan ke PostgreSQL, mSQL, Oracle, Dbm, FilePro,
Hyperwave, Informix, Interbase, dan basis data Sybase;
c.
Memiliki library yang fungsi-fungsinya dapat digunakan diberbagai tasks
yang
ada pada web
Karena PHP dirancang untuk digunakan di web, sehingga dapat dibangun dalam
fungsi untuk melakukan banyak kegiatan web yang saling berhubungan;
d.
Biaya yang relatif murah
PHP bersifat gratis. Pengguna dapat menggunakan PHP tanpa harus
mengeluarkan biaya.
e.
Mudah dipelajari dan digunakan
Sintaks PHP berdasarkan bahasa pemrograman lainnya, terutama bahasa
pemrograman C dan Perl;
f.
Mendukung kekuatan berorientasi objek
PHP versi lima dirancang untuk fitur berorientasi objek;
g.
Kemudahan dalam mengakses sistem
PHP tersedia untuk berbagai macam sistem operasi. Pengguna dapat menuliskan
kode PHP di sistem operasi Linux dan Windows;dan
h.
Ketersediaan terhadap source code
Pengguna dapat mengakses source code
PHP. Dengan PHP pengguna dapat
memodifikasi atau menambahkan sesuatu secara bebas.
Menurut Ullman
(2006:xii) untuk mengembangkan situs web
dinamis PHP
lebih baik, lebih cepat, dan lebih mudah untuk dipelajari daripada bahasa
pemrograman web
lainnya. Hal yang dapat diperoleh dengan menggunakan PHP
  
39
adalah kinerja yang sangat baik, sebuah integrasi yang cocok dengan hampir semua
basis data
yang tersedia, stabilitas yang baik, kemudahan untuk digunakan, dan
mempunyai fitur yang hampir tidak terbatas karena kemudahan dalam
perubahan
adaptasinya, PHP juga merupakan open source sehingga biayanya murah dan dapat
dikelola dengan mudah. 
2.2.3. Definisi SQL Server
Menurut Rankins
et. al.
(2002:1) SQL Server
merupakan
mesin basis data
yang berperan sebagai sistem basis data berskala tingkat perusahaan dengan tampilan
yang terdistribusi dan dapat diperbarui, tampilan yang dibuat dalam bentuk indeks
dalam kolom komputasi, yang mendukung pelayanan analisis, mendukung untuk
peniruan data dalam kapasitas memori yang besar.
2.2.4.
Keuntungan SQL Server 
Menurut Rankins et. al.
(2002:13) keuntungan SQL server sebagai pengolah
basis data adalah :
a.
Memberikan tempat penyimpanan yang handal untuk data yang akan diolah;
b.
Memberikan kemudahan dalam mengakses data;
c.
Memberikan konsistensi terhadap data yang diakses;
d.
Mengontrol akses ke data melalui sistem keamanan;dan
e.
Melaksanakan peraturan integritas data untuk memastikan sebuah data
sebenarnya mengartikan sesuatu yang berarti.
  
40
2.2.5.
Definisi Internet
Menurut Williams dan Sawyer (2007:17) internet
adalah jaringan komputer
di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih
kecil, misalnya jaringan pendidikan, komersial, nirlaba, militer, bahkan jaringan
individual.
2.2.6.
Definisi Intranet
Menurut Williams dan Sawyer (2007:323) intranet
adalah
jaringan pribadi
internal
dalam sebuah organisasi yang menggunakan infrastruktur serta standar
internet dan web.
2.2.7.
Definisi Extranet
Menurut Williams dan Sawyer (2007:324) extranet
adalah intranet
pribadi
yang tidak hanya menghubungkan personel internal, tetapi juga pemasok terpilih dan
pihak-pihak lain yang dipandang strategis.
2.2.8.
Definisi HTML
Menurut Shelly dan Vermaat (2011:678) HTML adalah sebuah bahasa format
khusus yang digunakan programmer untuk memformat bentuk dokumen yang akan
ditampilkan di web.
2.2.9.
Definisi Web
Menurut Yuhefizar (2008:159)
web
adalah suatu metode untuk
menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar suara, maupun video
  
41
yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu
dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui browser
Menurut Williams dan Sawyer (2007:17) web
adalah sistem terkoneksi
komputer internet
yang mendukung dokumen-dokumen berformat multimedia
seperti teks, gambar tidak bergerak, gambar bergerak, dan suara. Dengan kata lain,
web menyediakan informasi beragam bentuk.
2.2.10. Definisi Browser
Menurut Williams dan Sawyer (2007:66) browser
adalah perangkat lunak
yang memungkinkan pengguna mencari dan mengakses beragam komponen web.
Contoh dari browser adalah Internet Explorer, Firefox, Google Chrome, Safari, dan
Opera.
2.2.11. Definisi URL
Menurut Williams dan Sawyer (2007:66) URL adalah kumpulan karakter
yang menunjuk pada potongan informasi khusus di bagian mana saja pada web.
Dengan kata lain, URL adalah alamat situs web
yang unik (tidak ada dua situs
berbeda yang memiliki alamat sama).
2.2.12. Definisi XML
Menurut Shelly dan Vermaat (2011:679) XML adalah sebuah format yang
semakin popular untuk berbagi data yang memungkinkan pengembang web
untuk
membuat tag
yang disesuaikan, serta menggunakan tag
standar yang digunakan
untuk mengembangkan sebuah situs web
tunggal yang isinya dapat diformat untuk
menampilkan secara tepat pada berbagai perangkat. 
  
42
2.2.13. Definisi HTTP
Menurut Dara-Abrams et. al. (2001:100-101) HTTP adalah sebuah protokol
aplikasi yang menggunakan protokol transportasi dan jaringan internet
untuk
mengirimkan data. HTTP dianggap protokol ringan yang mengikuti model client atau
server, web memiliki komponen client yaitu web browser dan komponen server yaitu
perangkat lunak web
server. HTTP juga merupakan
seperangkat aturan untuk
bertukar file (teks, gambar grafis, suara, video dan file multimedia lainnya) pada web.
2.2.14. Definisi CSS
Menurut Schengili-Roberts (2000:8-9) CSS adalah sebuah  pengaturan
yang
menyediakan fitur tata letak halaman yang penulis web
inginkan dengan
menambahkan elemen CSS format untuk tag
HTML yang ada.
CSS
mempertahankan banyak struktur logis dari suatu halaman web
sementara dengan
memberikan banyak fitur tata letak halaman dengan cara yang baik dan mudah
dimengerti namun kuat dalam efeknya. 
2.2.15. Definisi Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2009:8) manajemen adalah proses
pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut
terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Efisiensi
adalah memperoleh output
terbesar dengan input
yang terkecil.
Efektivitas adalah
menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai.
Menurut Dyck dan Neubert (2009:7) manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan manusia dan
sumber daya organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi. 
  
43
2.2.16. Fungsi Manajemen
Menurut Dyck dan Neubert (2009:7) fungsi manajemen ada empat yaitu :
a.
Perencanaan adalah mengidentifikasi sebuah tujuan organisasi dan strategi serta
mengalokasikan sumber daya organisasi yang sesuai yang dibutuhkan
untuk
mencapai tujuan tersebut;
b.
Pengorganisasian adalah memastikan bahwa tugas-tugas yang telah ditetapkan
dan struktur hubungan organisasi dibuat untuk memfasilitasi agar tujuan
organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien;
c.
Pengarahan adalah  berhubungan dengan orang lain sehingga mereka bekerja
dengan baik untuk menghasilkan pencapaian tujuan organisasi;dan
d.
Pengendalian adalah memastikan bahwa tindakan semua anggota organisasi
konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan standar organisasi.
Menurut Robbins dan Coulter (2009:10) fungsi manajemen yang harus
dilakukan oleh seorang manager ada 4 yaitu :
a.
Merencanakan adalah mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi, dan
menyusun bagian-bagian rencana untuk mengkoordinasikan sejumlah kegiatan;
b.
Mengorganisasi adalah menentukan apa yang perlu dilakukan, bagaimana cara
melakukan, dan siapa yang harus melakukannya;
c.
Memimpin adalah mengarahkan dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat dan
menyelesaikan konflik;dan
d.
Mengendalikan adalah memantau kegiatan yang berguna untuk meyakinkan
bahwa kegiatan tersebut telah diselesaikan seperti yang direncanakan.
  
44
2.2.17.
Definisi Pencalonan
Menurut Rushkan (2007:74) pencalonan adalah proses pengusulan atau
pengangkatan sebagai calon.
2.2.18.
Definisi SDM 
Menurut Kusumawati (2003:1)
SDM adalah
merupakan kunci keberhasilan
atau kegagalan dari suatu organisasi.
Hal itu menyebabkan perlunya perencanaan
sumber daya manusia pada organisasi yang
dapat mengoptimalkan kinerja SDM
yang bersangkutan. Kebutuhan atau permintaan SDM di masa yang akan datang
adalah kegiatan perencanaan SDM yang utama. Dalam upaya mencapai tujuan
organisasi, prediksi kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang harus dibuat,
baik secara formal maupun informal. Di samping itu, perlu dilakukan estimasi
mengenai sumber penawarannya sehingga dapat dilakukan penyesuaian antara
permintaan dan penawaran yang ada.
2.2.19. Definisi Organisasi
Menurut Dyck dan Neubert (2009:7) organisasi adalah kelompok terstruktur
yang diarahkan pada tujuan dari orang-orang  yang bekerja sama untuk mencapai
sebuah hasil yang diinginkan bersama.
Menurut Robbins dan Coulter (2009:18) organisasi adalah pengaturan yang
disengaja terhadap sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu. 
Organisasi mempunyai beberapa ketentuan yaitu :
a.
Pertama,
tiap organisasi mempunyai tujuan yang khas.
Tujuan itu biasanya
ditunjukan dalam suatu sasaran atau sekelompok sasaran yang diharapkan oleh
organisasi untuk dicapai.
  
45
b.
Kedua,
setiap organisasi terdiri dari beberapa atau banyak orang.
Seseorang
yang bekerja sendirian bukanlah suatu organisasi, dan diperlukan orang-orang
yang bekerja untuk dapat melakukan pekerjaan yang diperlukan oleh organisasi
untuk mencapai sasarannya.
c.
Ketiga,
semua organisasi menyusun struktur yang tersusun dengan jelas
sehingga anggota mereka dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatan dan
tugasnya masing-masing.
Menurut Robbins dan Coulter(2009:284)
pengorganisasian adalah proses
penciptaan organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka kerja formal dalam suatu
organisasi.
Desain organisasi adalah penyusunan atau pengubahan struktur dalam
suatu organisasi.
2.2.20. Karakteristik Organisasi Internasional
Menurut Kusumawardhani (2009:181) suatu entitas dapat
disebut sebagai
suatu organisasi internasional harus
memenuhi persyaratan karakteristik sebagai
berikut :
a.
Anggotanya terdiri dari negara-negara dan atau organisasi lainnya;
b.
Harus dibentuk dengan suatu perjanjian internasional;
c.
Harus memiliki tujuan tertentu yang dibentuk oleh para anggotanya dan harus
memiliki personalitas hukum;dan
d.
Harus memiliki kapasitas untuk mengadopsi norma-norma hukum yang
ditujukan kepada para anggotanya.
Karakteristik tersebut tidak berlaku bagi organisasi internasional yang sifatnya
bukan organisasi antar-pemerintah dan organisasi yang dibentuk oleh perusahaan-
perusahaan antar-negara.
Pengertian tersebut berlaku bagi organisasi internasional
  
46
dalam kategori organisasi antar-pemerintah yang bersifat treaty-based organization,
dengan ruang lingkup kegiatan yang dibatasi dalam suatu perjanjian guna mengatur
efektivitas keberlakuan norma-norma yang telah disepakati dan memiliki kedudukan
sebagai subjek hukum yang memiliki hak dan kewajiban yang diberikan oleh hukum
internasional publik.
2.2.21. Jenis Hubungan Organisasi Internasional
Menurut Suherman (2003:83) jenis-jenis hubungan organisasi internasional
terbagi atas :
a.
Hubungan Negara dengan Negara
Dalam menjalankan visi dan misi serta program kegiatannya, organisasi
internasional memiliki pola hubungan eksternal dengan berbagai pihak dan dapat
digambarkan sebagai berikut :
1) Hubungan dengan Non-Member State
Organisasi Internasional dapat melakukan hubungan dengan Negara yang
tidak memiliki kualifikasi anggota.
Non-member state dapat menjadi
observer dan dapat berpartisipasi
dalam pertemuan-pertemuan organisasi
internasional bahkan dalam kegiatan-kegiatan yang telah diagendakan.
Selain itu negara yang tidak termasuk anggota dapat melakukan hal-hal
yang sama secara teknis dan fungsionalitas seperti
negara yang tidak
menjadi anggota Universal Postal Union
dan International
Telecommunication Union. Hal lain bahwa negara yang bukan termasuk
anggota dapat melakukan negoisasi dengan organisasi internasional yang
telah memiliki perjanjian dengan beberapa negara;
  
47
2)
Hubungan dengan Negara Anggota
Hubungan organisasi internasional dengan negara anggota dapat bersifat
internal dan eksternal.
Negara anggota terikat dengan segala kewajiban
yang wajib disepakati dalam konstitusi pendirian organisasi.
Kewajiban
internal itu, misalnya setiap negara anggota diwajibkan membayar
kontribusi sejumlah tertentu;dan
3) Hubungan dengan Negara Tuan Rumah
Posisi organisasi internasional dalam hubungannya dengan negara tuan
rumah atau dengan kata lain dimana sekretariat organisasi internasional
tersebut berada. Sudah jelas bahwa organisasi internasional mengikuti
hukum nasional negara tersebut tanpa harus ada persetujuan sebelumnya.
Namun, hubungan organisasi internasional dengan negara tuan rumah
diatur dalam  persetujuan sekretariat. Negara tuan rumah akan memberikan
imunitas dan hak-hak khusus terhadap gedung, pajak atas income
yang
diperoleh serta negara tuan rumah bersedia untuk menghormati
staf
perwakilan negara anggota, dan
observer
untuk menghadiri pertemuan-
pertemuan internasional;
b.
Hubungan dengan Organisasi Internasional 
Perkembangan kerjasama antara organisasi internasional semakin mendominasi,
berbagai negoisasi internasional dalam membahas  agenda yang sifatnya
regional maupun global;dan
c.
Hubungan dengan Individu
Kedudukan individu dalam masyarakat internasional selalu merupakan subjek
hukum nasional masing-masing negara. Namun perkembangan hukum
internasional telah mengalami perubahan yang progresif yang salah satunya
  
48
adalah memposisikan individu di depan forum internasional sebagai subjek
hukum yang sifatnya individual, walaupun didalamnya juga mengenal tanggung
jawab negara.