7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar / Umum
Pada bagian ini akan membahas tentang jenis jaringan komputer, media transmisi
yang digunakan untuk membuat jaringan, topologi jaringan, serta model OSI (Open
System Interconnection).
2.1.1 Jenis Jaringan
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, jenis –
jenis
jaringan komputer dikelompokkan berdasarkan area, media transmisi, dan
fungsi.
Berdasarkan Area 
Berdasarkan luas areanya, maka jaringan komputer dibedakan
menjadi beberapa yaitu Private Area Network  (PAN), Local Area
Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area
Network (WAN). (Sofana, 2012:108)
1.
PAN (Private Area Network)
PAN merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh beberapa
buah komputer atau antara komputer dengan peralatan non-
komputer, seperti printer, mesin fax, telepon seluler, PDA,
handphone. Sebuah PAN dapat dibangun menggunakan teknologi
wire dengan menggunakan perangkat
USB
dan
FireWire
  
8
sedangkan wireless network dengan menggunakan
Bluetooth,
WiFi, dan Infrared. (Sofana, 2012:111)
2.
Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan yang menyediakan hubungan
komunikasi berbagai peralatan, sehingga peralatan yang ada
dalam jaringan mampu memberi dan menerima informasi dari
peralatan lainnya yang ada didalam jaringan. Jaringan ini
dibangun pada area yang terbatas seperti ruangan, rumah, kantor,
gedung, kampus. (Sofana, 2011: 8-9)
Konsep komunikasi pada LAN umumnya menggunakan
cara broadcast bukan switch, karena tidak diperlukan switching
node
dalam jaringan. Pada semua station akan terdapat
transceiver
yang melakukan komunikasi ke media, dimana
medianya dipakai bersama –
sama. Jika salah satu station
melakukan transmisi ke station lainnya, maka semua station yang
terhubung dengan jaringan akan menerima informasi yang
dipancarkan. Contoh sederhana teknik ini adalah CB sistem radio,
dimana semua pemakai chanel yang sama akan dapat
berkomunikasi. Data biasanya dikirim dalam bentuk paket karena
menggunakan media yang sama, maka hanya satu station yang
dapat memakainya. (Lukas, 2006:12-13)
  
9
3.
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama
dengan LAN namun daerah jangkauannya lebih luas. Daerah
jangkauan MAN, misalnya satu RW, beberapa kantor yang berada
dalam komplek yang sama, satu kota bahkan satu provinsi. MAN
merupakan pengembangan dari LAN (Sofana, 2008:4)
4.
Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network
jangkauannya lebih luas daripada MAN.
Jangkauan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau,
bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hamper sama
dengan metode yang digunakan pada LAN dan MAN. (Sofana,
2008:4)
Berdasarkan Media Transmisi
1.
Jaringan Berkabel (Wired Network)
Wired network
adalah jaringan komputer yang menggunakan
kabel sebagai media pengantar untuk menghubungkan satu
komputer dengan komputer lain. Kabel yang umum digunakan
pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar
tembaga terutama pada jaringan LAN.Kabel jaringan mengirim
informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
(Sofana, 2011:31)
  
10
2.
Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Wireless network
adalah jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio atau cahaya untuk transmisi data sehingga tidak
diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer (infrared
atau laser). Biasanya digunakan di pusat perbelanjaan, airport,
rumah sakit, dan lokasi lainnya dengan menggunakan handphone,
laptop, PDA, dan perangkat genggam lainnya.Wireless network
memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan.
Keunggulan :
a.
Proses instalasi yang lebih mudah dibandingkan wire network.
b.
Dapat mencapai area yang sulit dijangkau.
c.
Biaya instalasi dan perawatan lebih murah.
Kekurangan :
a.
Masalah interferensi dengan perangkat microwave
b.
Rawan penyadapan.
c.
Mudah dipengaruhi oleh cuaca buruk. (Sofana, 2011:53-54)
Berdasarkan Fungsi
1.
Jaringan Peer-to-peer (P2P)
Peer-to-peer
adalah jenis jaringan komputer dimana setiap
komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer
dapat menerima dan memberikan access dari / ke komputer lain.
  
11
Jaringan ini banyak diimplementasikan pada LAN. (Sofana,
2011:74)
o
Kelebihan :
-
Relatif murah.
-
Tidak membutuhkan software server
NOS (Network
Operating System).
-
Tidak membutuhkan administrator network
yang
handal.
o
Kekurangan :
-
Tidak cocok untuk skala besar karena administrasi
tidak dapat terkontrol.
-
Tiap user
harus dilatih untuk menjalankan tugas
administrative.
-
Keamanan yang minim atau kurang.
-
Semua mesin yang sharing resource
tidak
mempengaruhi performa.
2.
Jaringan Client-Server
Client-Server adalah jaringan komputer yang salah satu atau lebih
komputer yang difungsikan sebagai server
untuk melayani
komputer lain. Komputer yang dilayani oleh server disebut client.
Layanan yang diberikan dapat berupa akses web, e-mail, file, atau
  
12
yang lain. Client-Server banyak dipakai oleh internet dan intranet.
(Sofana, 2011:74)
o
Kelebihan :
-
Keamanan yang lebih baik.
-
Pengaturan yang lebih mudah jika skala network yang
besar karena administrasinya disentralkan.
-
Semua dapat di backup pada satu lokasi sentral.
o
Kekurangan : 
-
Membutuhkan software NOS yang mahal seperti NT,
Server Windows 2000, Novell, dan UNIX.
-
Membutuhkan hardware
yang lebih tinggi dan mahal
untuk mesin server.
-
Membutuhkan admin yang professional
-
Jika server
mati maka client
juga tidak dapat saling
berinteraksi.
server/, 4 Oktober 2012)
Berdasarkan Metode Akses (Sofana, 2012:119-123)
Metode akses berkaitan dengan pengaturan aliran data pada
media network. Hal tersebut dapat dicontohkan dengan
membayangkan bahwa data seperti kendaraan dan media network
seperti jalan. Semakin banyak kendaraan yang melalui jalan, maka
  
13
peluang terjadinya kemacetan lalu lintas dan tabrakan kendaraan akan
semakin besar. Sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatur lalu
lintas data.
Metode akses berhubungan langsung dengan topologi dan
teknologi. Jenis metode akses yang paling umum digunakan oleh
LAN, yaitu :
a.
CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access Collision Detection)
CSMA/CD digunakan pada network Ethernet. Kegunaan dari
CSMA/CD adalah dapat mendeteksi terjadinya collision
melalui
suatu mekanisme yang disebut sebagai collision detection. Jika
terjadi collision, maka tabrakan data akan diabaikan dan komputer
akan mengirim ulang data secara random, sehingga tidak
diketahui komputer mana yang akan mengirim data terlebih
dahulu setelah terjadi collision. CSMA/CD bekerja lebih efektif
dan efisien daripada CSMA/CA.
b.
CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access Collision Aviodence)
CSMA/CA digunakan pada AppleTalk
dan Wireless LAN.
Kegunaan dari CSMA/CA adalah dapat menghindari terjadinya
collision. CSMA/CA banyak diterapkan pada wireless
LAN,
karena tidak mungkin mendeteksi collision
(mengetahui adanya
tabrakan pada network ketika data dikirim ke udara melalui
gelombang radio).
  
14
c.
Token Passing
Token passing
digunakan pada network Token Ring dan FDDI.
Data tidak dikirim menggunakan alamat broadcast. Setiap
komputer mendapat giliran mengirim data secara adil, sehingga
tidak akan terjadi collision. Token passing
dapat dianalogikan
seperti kereta api di taman hiburan, dimana orang harus
menunggu secara bergiliran sampai kereta tiba. Jika ada bangku
kosong, maka orang boleh naik kereta tersebut.
2.1.2 Topologi Jaringan
Topologi jaringan komputer adalah cara yang menghubungkan
komputer satu dengan yang lain untuk membentuk suatu sistem sehingga
membentuk sebuah jaringan. Topologi jaringan komputer terdiri dari
beberapa macam seperti bus, ring, star, tree dan mesh.
1.
Topologi Bus
Topologi Bus merupakan topologi yang menggunakan sebuah kabel
backbone
(kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan
jaringan (device). (Sofana, 2008:9)
Kelebihan  : (Lukas, 2006:147)
o
Kemampuan pengembangan tinggi.
o
Jarak LAN yang terbatas.
o
Keterandalan jaringan tinggi.
o
Kecepatan pengiriman tinggi.
o
Tidak diperlukan pengendali pusat.
  
15
o
Kondusif untuk konfigurasi jaringan pada gedung bertingkat.
o
Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa
mengganggu operasi yang telah berjalan.
 
Kekurangan : (Lukas, 2006:147)
o
Jika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan.
o
Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada
pemasangan jarak jauh.
o
Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap terminal.
2.
Topologi Ring
Topologi ring merupakan jaringan yang menggunakan kabel
backbone
yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung
dengan kabel backbone. (Sofana, 2008:21)
Kelebihan : (Lukas, 2006:146)
o
Laju data tinggi.
o
Dapat melayani lalu lintas data yang padat.
o
Tidak diperlukan host, relative lebih murah.
o
Komunkasi antar terminal mudah.
o
Waktu yang diperlukan untuk mengakses data optimal.
  
16
Kekurangan : (Lukas, 2006:146)
o
Penambahan atau pengurangan terminal sangat sukar.
o
Kerusakan pada media pengirim dapat menghentikan kerja
seluruh jaringan.
o
Harus ada kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan
metode pengisolasian kesalahan.
o
Kerusakan pada salah satu terminal mengakibatkan dan
kerusakan jaringan.
o
Tidak kondusif untuk pengiriman suara, video, dan data.
3.
Topologi Star (Sofana, 2011:12-13)
Topologi Star
menghubungkan semua komputer pada sentral atau
kosentrator.Biasanya kosentrator berupa perangkat hub atau switch.
Kelebihan :
a.
Proses instalasi mudah.
b.
Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah.
c.
Proses troubleshooting mudah.
d.
Jika salah satu kabel putus atau rusak, maka network masih dapat
berfungsi.
e.
Manajemen network
terpusat dan memudahkan untuk network
skala besar.
  
17
Kekurangan :
a.
Biaya instalasi cukup mahal.
b.
Jika hub atau switch rusak, maka network akan lumpuh total.
c.
Jaringan tergantung pada terminal pusat.
d.
Boros dalam pemakaian kabel.
Gambar 2.1 Topologi Star
4 Oktober 2012)
4.
Topologi Tree
Topologi
tree disebut juga topologi star-bus hybrid. Topologi Tree
merupakan gabungan beberapa topologi star
yang dihubungkan
dengan topologi bus. Topologi ini digunakan untuk menghubungkan
beberapa LAN dengan LAN lainnya melalui hub. Topologi ini
banyak digunakan untuk WAN. (Sofana, 2008:52-53)
  
18
5.
Topologi Mesh
Topologi mesh
dapat dikenali melalui hubungan point-to-point
ke
setiap komputer. Topologi ini sangat jarang diimplementasikan
karena rumit juga sangat boros dalam pemakaian kabel. Topologi ini
cocok digunakan pada jaringan yang sangat kritis, seperti untuk
keperluan militer sebagai pusat kontrol senjata nuklir. (Sofana,
2008:54)
2.1.3 Perangkat Jaringan
Sebuah jaringan komputer membutuhkan beberapa jenis
perangkat keras (hardware) sebagai berikut :
1.
Switch
Switch berada pada lapisan Data LinkSwitch
menghubungkan
semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub.
Perbedaannya adalah switch
dapat menangani beberapa sambungan
sekaligus atau bersamaan (full-duplex) dan mampu mengalihkan jalur
dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Cara
menghubungkan komputer ke switch
sangat mirip dengan cara
menghubungkan komputer atau router
ke hub. Switch
dapat
digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang
pada jaringan.
  
19
Ada dua jenis switch :
1.
Unmanageable switch
Unmanageable switch hampir sama dengan hub tetapi jauh lebih
cepat dan data hanya dikirimkan kepada port yang memiliki
jaringan yang dituju. 
2.
Manageable switch
Manageable switch tidak hanya memiliki kemampuan yang sama,
juga ditambah dengan kemampuan untuk membuat Virtual LAN
dengan melakukan setting terhadap switch, sehingga dapat diatur
pengiriman data hanya dari dan ke jaringan tertentu.
Berdasarkan cara untuk meneruskan data, switch
dibedakan
menjadi 2 tipe yaitu : (Sofana, 2012:73)
1.
Switch Store and forward” (simpan dan teruskan) menerima
dan menyimpan seluruh frame secara utuh di dalam buffer,
sebelum mengirimkan kembali frame
tersebut. Hal ini
memungkinkan switch
membaca dan menghitung checksum
yang ada pada akhir frame
untuk memastikan bahwa frame
tidak rusak. 
2.
Switch cut through” (lewatkan saja) hanya
membaca alamat
tujuan dan mengirimkan kembali frame
tersebut, termasuk
frame
yang mengalami kerusakan, namun memiliki kinerja
yang lebih cepat dibanding tipe “store and forward”. 
  
20
2.
Hub
Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang
berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub
tersebut, sehingga semua komputer yang terhubung dengan port hub
akan menerima data juga. Hub digunakan pada jaringan star. (Sofana,
2008:67)
3.
Router
Router
adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu
jaringan dengan jaringan yang lain. Router
bekerja menggunakan
routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan
tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router
dapat
memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router
bekerja pada layer network. (Sofana, 2008:69-70)
4.
Repeater
Repeater
merupakan salah satu contoh active hub. Repeater
merupakan peralatan yang dapat menerima sinyal, kemudian
memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain.
Sehingga sinyal dapat menjangkau area yang lebih jauh. Karena
Repeater
bekerja pada besaran fisis seperti tegangan listrik, arus
listrik, atau gelombang elektromagnetik, maka Repeater
termasuk
dalam kategori peralatan yang bekerja pada layer physical. (Sofana,
2008:68)
  
21
5.
NIC (Network Interface Card)
Network Interface Card (NIC) disebut sebagai Network Adapter. NIC
merupakan perangkat keras utama yang harus ada di setiap komputer
yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke kabel yang
digunakan pada Local Area Network (LAN).NIC bertugas melakukan
penyesuaian tegangan dan arus listrik yang keluar atau masuk
komputer.Informasi yang melalui media penghantar dapat dikirim /
diterima oleh komputer berkat keberadaan NIC.NIC juga
menyediakan akses ke media fisik jaringan.Ada beberapa jenis NIC,
salah satunya yang populer adalah Ethernet card. Jenis lainnya yaitu
Token Ring card, Arcnet card, dan sebagainya. Jika dua buah
komputer hendak dihubungkan dengan jaringan komputer, maka
keduanya harus menggunakan NIC yang sama, misalnya pada
network Token Ring si A harus menggunakan Token Ring card, maka
si B tidak boleh menggunakan Ethernet card karena frame Ethernet
berbeda dengan Token Ring. NIC untuk jaringan nirkabel disebut
WiFi card. (Sofana, 2011:75-77)
6.
Antena
Menurut Muslim dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK
Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 147 – 154, antena adalah salah satu
peralatan yang mempunyai fungsi penting dalam pemencaran dan
penerimaan gelombang. Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu
  
22
pemancar atau
penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal
radio ke udara.
2.1.4
Protokol Jaringan
Menurut Lukas (2006:14), protokol adalah kumpulan aturan yang
telah diorganisasikan dengan baik agar dua entitas dapat melakukan
pertukaran data dengan keandalan yang tinggi. Protokol digunakan untuk 
berkomunikasi antara entitas dalam sistem yang berbeda. Contoh entitas
adalah aplikasi program, perpindahan file, database sistem manajemen,
fasilitas surat elektronik, dan terminal. 
Kunci pokok suatu protokol adalah :
1.
Syntax, merupakan format data, besaran signal yang merambat.
2.
Semantics, merupakan kontrol informasi dan mengendalikan
kesalahan data yang terjadi.
3.
Timing, merupakan penguasaan kecepatan transmisi data dan
urutannya.
Contoh protokol yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut:
1.
Ethernet
2.
Local Talk
3.
Token Ring
4.
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
  
23
2.1.5
Model OSI (Open System Interconnection)
Jaringan komputer memiliki standard yang dikembangkan oleh
International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan
kerangka logika terstruktur agar komputer dapat berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien. Model OSI dibuat untuk mengatasi
berbagai kendala internetworking
akibat perbedaan arsitektur dan
protokol jaringan. Terdapat 7 layer
pada model OSI. Setiap layer
bertanggung jawab secara khusus pada proses komunikasi data. Model
layer
OSI dibagi dalam dua group yaitu “upper layer” dan “lower
layer”.Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer, sedangkan lower layer adalah intisari dari
komunikasi data melalui jaringan aktual. Tujuan utama  penggunaan
model OSI adalah sebagai acuan untuk membantu desainer jaringan
memahami fungsi dari tiap – tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komunikasi data.
  
24
Gambar 2.2 Model OSI
2012)
o
Application Layer
Bertanggung jawab untuk menyediakan servis bagi berbagai aplikasi
network. Contoh protokol adalah SMTP, TELNET, FTP, HTTP.
(Sofana, 2012:97)
o
Presentation Layer
Bertanggung jawab untuk mengatur konversi dan translasi berbagai
format data, seperti kompresi data dan enkripsi data. Contoh protokol
yang menggunakan layer
ini adalah ASCII, MPEG, MIDI. (Sofana,
2012:97)
  
25
o
Session Layer
Bertanggung jawab untuk mengatur sesi (session) yang meliputi
establishing (memulai sesi), maintaining (mempertahankan sesi), dan
terminating
(mengakhiri sesi) antar entitas yang dimiliki oleh
presentation layer. Contoh protokol yang menggunakan layer
ini
adalah SQL, ZIP, RPC. (Sofana, 2012:97)
o
Transport Layer
Bertanggung jawab untuk mengatur flow control (kendali aliran data),
error detection and correction (deteksi error dan koreksi), data
sequencing (urutan data), dan size of packet (ukuran paket). Contoh
protokol adalah TCP, UDP, SPX. (Sofana, 2012:97)
o
Network Layer
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute
yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di
jaringan. Data pada layer
ini berbentuk paket. Tugas network layer
dapat dianalogikan seperti mengirim surat atau paket ke kota atau
kode pos tertentu, tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. (Lukas,
2006:24)
Contoh protokol yang digunakan seperti : IP, IPX.(Sofana, 2011:108)
  
26
o
Data-link Layer
Bertanggung jawab dalam menyediakan link untuk data, dipaketkan
menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian
diangkut melalui media. Selain itu juga mengatur komunikasi layer
physical antara sistem koneksi dan mendeteksi kesalahan serta dapat
melakukan penanganan kesalahan yang mungkin terjadi saat proses
transmisi berlangsung  dan pada sisi penerima. Tugas data-link layer
juga dapat dianalogikan seperti surat tercatat yang dikirim pada
alamat rumah dan dijamin sampai dengan adanya bukti resi yang
ditandatangani oleh penerima. Contoh dari lapisan ini adalah
IEEE802.2/802.3, HDLC, Frame relay, PPP, FDDI, dan ATM.
(Lukas, 2006:24)
Contoh protokol yang menggunakan layer
ini antara lain  Ethernet
dan Token Bus.(Sofana, 2011:108)
o
Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan,
dan pengabelan. Selain itu juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless.
Contoh physical layer adalah hub, repeater (Sofana, 2008:83)
  
27
2.1.6
Model TCP/IP
Menurut Tanenbaum (2003, p.41), model TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) adalah hasil dari eksperimen dan
pengembangan terhadap ARPANET. ARPANET adalah sebuah research
network yang disponsori oleh DoD (U.S. Department of Defense). Prinsip
arsitektur TCP/IP menggunakan prinsip layering sama seperti pada
arsitektur OSI layer. Layer layer pada TCP/IP terbagi atas :
Application Layer
Layer
ini berada paling atas dalam arsitektur TCP/IP.Layer
ini
melingkupi representasi data, encoding, dan dialog control. Protokol
yang bekerja pada layer ini, antara lain :
o
Virtual Terminal (TELNET)
o
File Transfer Protocol (FTP)
o
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
o
Domain Name System (DNS)
o
HyperText Transfer Protocol (HTTP)
Transport Layer
Layer
ini bertanggung jawab atas masalah reliabilitas, flow
control, dan error correction. Pada layer
ini dapat membuat
logical connection
antar source
dan destination. Protokol yang
mengatur layer ini adalah Transfer Control Protocol (TCP) yang
bertugas membagi informasi dari layer aplikasi menjadi segmen.
  
28
Selain TCP, protokol yang bekerja pada layer
ini adalah UDP
(User Datagram Protocol).
Internet Layer
Layer
ini bertugas membagi segmen TCP menjadi paket dan
mengirimnya ke network tujuan. Paket mencapai network tujuan
secara bebas, tidak terikat oleh jalur yang diambil. Pada layer ini
terjadi proses pemilihan jalur terbaik dan packet switching.
Protokol yang mengatur layer ini adalah Internet Protocol (IP).
Physical  Layer
Dalam arsitektur TCP/IP, layer
ini berada pada paling bawah.
Layer ini bertanggung jawab atas semua komponen physical dan
logical
yang diperlukan untuk membuat link, mencakup physical
interface antar device, menentukan karakteristik media transmisi,
sifat –
sifat sinyal, dan datarate. Protokol yang berjalan dalam
lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti
Ethernet, Token Ring.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Wireless LAN (WLAN)
Wireless Local Area Network atau yang disingkat WLAN adalah
suatu jaringan komputer bersifat lokal yang dimana media transmisinya
  
29
menggunakan gelombang radio atau udara.Berbeda dengan jaringan LAN
konvensional yang menggunakan kabel sebagai media transmisi
signalnya. Keunggulan dari WLAN yaitu  proses instalasi jaringan
komputer dalam WLAN menjadi lebih praktis dan komputer lebih mudah
dipindahkan, dapat mencapai area yang sulit dijangkau, biaya instalasi
dan perawatan yang lebih murah. (Sofana, 2011:25)
2.2.1.1 Perangkat WLAN
Menurut Mirza dalam Jurnal Teknik Industri, Vol. 7 No. 2
Desember 2007, perangkat yang perlu digunakan untuk
merencanakan jaringan WLAN antara lain :
1.
Server (sumber data), berfungsi sebagai sumber daya bersama
(shared resources) dan sebagai pusat pengontrol pengaksesan
dari wireless client.
2.
Wireless Client, merupakan pengguna akhir (end user) yang
dapat mengakses sumber data secara bersama –
sama,
misalnya printer WiFi, camera WiFi, handphone WiFi dan
sebagainya.
3.
Access Point (AP), merupakan antarmuka antara sumber data
(server) dengan media transmisi yang dapat melayani wireless
client dengan luasan area tertentu. Dapat dianalogikan dengan
Hub / Switch
pada LAN. AP berfungsi untuk menerima,
melakukan buffer, dan mengirimkan data antara WLAN.
  
30
Pada umumnya access point
dibuat dengan kemampuan
tambahan seperti : (Sofana, 2008:362-363)
a)
DHCP server
DHCD (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah
protokol yang digunakan untuk keperluan alokasi IP
address
secara otomatis, sehingga pengguna komputer
client tidak perlu melakukan konfigurasi IP address secara
manual.
b)
Firewall
Firewall merupakan perangkat lunak untuk keperluan
keamanan. Biasanya digunakan untuk mengatur akses
keluar masuk jaringan lokal.
c)
NAT
NAT (Network Address Translation) merupakan suatu
teknik yang memungkinkan komputer – komputer dengan
IP address private atau lokal tetap dapat mengakses
internet (IP public). NAT banyak digunakan pada kantor
kantor atau warung internet
yang alokasi IP address
public-nya terbatas.
d)
ADSL atau dial-up modem
Access Point
tertentu ada yang memiliki fitur sebagai
modem, sehingga akses internet via provider internet
dapat dilakukan tanpa bantuan modem tambahan.
  
31
e)
Wireless Bridge
Access Point dengan fitur seperti ini dapat digunakan
untuk menghubungkan satu jaringan wireless
dengan
jaringan wireless lainnya.
4.
LAN Adapter, berfungsi sebagai antarmuka antara PC client
dengan media transmisi. Adapter yang dipakai pada teknologi
wireless LAN, pada prinsipnya sama dengan perangkat yang
dipakai pada teknologi LAN konvensional, seperti PCMCIA
(Personal Computer Memory Card International Association)
yang memiliki fungsi membuat end user
dapat melakukan
akses terhadap jaringan. Dapat dianalogikan dengan Ethernet
card pada LAN.
5.
Antena, berfungsi untuk memancarkan sinyal dari pemancar
ke penerima.
2.2.1.2 Kelebihan WLAN
1.
Mobilitas tinggi
WLAN
memungkinkan klien untuk mengakses informasi
secara real-time
dimanapun klien berada (dalam jangkauan
WLAN), tidak terpaku satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi
tentunya dapat meningkatkan kualitas layanan dan
produktivitas.
  
32
2.
Kemudahan dan kecepatan instalasi
Instalasi WLAN sangat mudah dan cepat karena bisa
dilakukan tanpa harus menarik dan memasang kabel melalui
dinding atau atap.
3.
Fleksibel
Teknologi WLAN memungkinkan untuk membangun jaringan
dimana kabel tidak dapat digunakan atau tidak memungkinkan
untuk digunakan.
4.
Menurunkan biaya kepemilikkan
Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat keras WLAN
lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi dan perawatan
jaringan WLAN lebih murah, sehingga secara total dapat
menurunkan besar biaya kepemilikkan.
5.
Skalabilitas
WLAN dapat menggunakan berbagai topologi jaringan sesuai
dengan kebutuhan, mulai dari jaringan independen yang hanya
terdiri dari beberapa klien saja sampai jaringan infrastruktur
yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan klien.
(sumber:
10 Oktober 2012)
  
33
2.2.1.3 Topologi WLAN
Menurut Witono dalam Jurnal Informatika, Vol. 2, No. 2,
Desember 2006 : 93 –
107, sebuah WLAN dapat dibangun
menggunakan dua topologi, yaitu:
1.
Infrastructure (infrastruktur) atau Managed
Pada topologi infrastruktur menggunakan suatu piranti
wireless
yang disebut Access Point
(AP) yang berfungsi
sebagai sentral atau pengatur traffic network. Jika ada piranti
wireless lain yang masuk dalam jangkauan wireless AP, maka
akan dapat saling berkomunikasi dengan jaringan kabel
layaknya terhubung dengan kabel saja. Topologi ini cocok
digunakan untuk membangun WLAN berukuran sedang dan
besar.
2.
Ad-Hoc atau Unmanaged
Pada topologi Ad-hoc hanya terdiri dari dua atau lebih piranti
wireless
yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain
sehingga tidak diperlukan AP. Setiap komputer dapat
terhubung secara peer-to-peer. Topologi ini cocok digunakan
untuk menghubungkan beberapa buah komputer saja, karena
tidak ada struktur tertentu dalam jaringan tersebut dan tidak
ada titik yang tetap sehingga piranti dapat berkomunikasi
langsung dengan piranti lainnya.
  
34
Kedua topologi WLAN tersebut mirip dengan bentuk
topologi Star
dan Bus. Mengingat perangkat WLAN dapat
dipindah-pindah maka bentuk topologi bisa saja berubah -
ubah. (Sofana, 2011:27)
2.2.1.4 Media Transmisi WLAN
Bentuk Media Transmisi yang digunakan oleh Wireless LAN :
1.
Infra Red (IR) : Infrared banyak digunakan pada komunikasi
jarak dekat, seperti IR pada remote control (untuk televisi)
atau IR pada handphone
(untuk mentransfer data). Dengan
menggunakan IR harga lebih murah, lebih bersifat directional,
gelombangnya mudah dibuat, tidak dapat menembus tembok
atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat
diinterferensi oleh cahaya matahari. 
2.
Radio Frequency (RF) :Radio frequency lebih populer untuk
koneksi jarak jauh dibandingkan dengan Infrared, karena
bandwidthnya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas. WLAN
menggunakan RF karena jangkauannya yang jauh, dapat
menembus tembok, mendukung mobilitas yang tinggi,
mendukung teknik handoff, dan dapat digunakan di luar
ruangan.
  
35
2.2.2
Virtual LAN (VLAN)
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas
pada lokasi fisik seperti LAN, sehingga mengakibatkan suatu network
dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan.VLAN sendiri berada dalam jaringan Local Area Network
(LAN), sehingga dalam jaringan (LAN) bisa terdapat satu atau lebih
VLAN. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam suatu
jaringan dapat membuat satu atau lebih jaringan (jaringan di dalam
jaringan). Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan
menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung
pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi
workstation. VLAN dapat mengatasi beberapa kesulitan yang tidak
dapat diselesaikan oleh LAN tradisional, contohnya untuk jika
administrator ingin mengelompokkan beberapa host yang berada pada
empat gedung yang berbeda menjadi satu kelompok, misalnya
kelompok dosen, kelompok mahasiswa, kelompok karyawan, dan lain
lain. Selain itu, VLAN juga dapat digunakan untuk meningkatkan
keamanan dan mampu memecah sebuah broadcast domain
(yang
besar) menjadi beberapa buah broadcast domain (yang lebih kecil).
Hal ini akan meningkatkan performa network. (Sofana, 2012:126)
  
36
2.2.2.1 Manfaat VLAN
Manfaat VLAN adalah :
1.
Performance
VLAN mampu mengurangi jumlah data yang dikirim ke
tujuan yang tidak perlu, sehingga lalu lintas data yang terjadi
di jaringan tersebut dengan sendirinya akan berkurang.
2.
Mempermudah Administrator Jaringan.
Setiap komputer akan berpindah tempat atau lokasi harus
dilakukan konfigurasi ulang agar dapat berkomunikasi
kembali dengan jaringan dimana komputer itu berada. Hal ini
membuat komputer tersebut tidak dapat dioperasikan langsung
setelah di pindahkan.
3.
Mengurangi biaya.
Dengan berpindahnya lokasi, akan menyebabkan biaya
instalasi ulang. Dalam jaringan yang menggunakan VLAN,
hal ini dapat diminimalisirkan atau dihapuskan bahkan tidak
memerlukan penambahan perangkat baru.
4.
Keamanan
VLAN bisa membatasi user yang bisa mengakses suatu data
atau aplikasi berdasarkan access list yang bisa ditentukan,
sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan hak akses.
  
37
(sumber : http://info.cakrawala21.com/?p=113, 10 Oktober 2012)
2.2.2.2 Tujuan VLAN
Tujuan VLAN antara lain sebagai berikut :
1.
Untuk mengelompokkan user berdasarkan departemen atau
suatu grup pekerja kolaborasi daripada berdasarkan lokasi.
2.
Untuk mengurangi overhead dengan membatasi ukuran
broadcast domain.
3.
Untuk menekankan keamanan yang lebih baik dengan
menjaga seluruh piranti –
piranti sensitif yang terpisah ke
dalam suatu VLAN.
4.
Untuk memisahkan traffic khusus dari traffic utama.
(sumber : http://www.sysneta.com/virtual-lan, 10 Oktober 2012)
2.2.2.3 Keanggotaan VLAN
Menurut Gozali dan Lo dalam Jurnal Nasional Pendidikan
Teknik Informatika  (JANAPATI) Volume 1, Nomor 1, Maret
2012,  keanggotaan suatu workstation
pada VLAN dapat
dibedakan dalam dua kelompok yaitu :
1.
VLAN statis
Merupakan cara umum dalam mengembangkan VLAN
dan sekaligus merupakan cara yang paling aman. Port
pada switch
bertugas untuk mempertahankan
konektifitas pada VLAN secara statis. Keanggotaan
  
38
VLAN jenis ini umumnya digunakan untuk jaringan
komputer yang sederhana dan jumlah workstation
yang terhubung sifatnya terbatas.
2.
VLAN dinamis
Merupakan suatu pengembangan lanjut dari VLAN
statis dimana digunakan untuk suatu aplikasi yang
berfungsi untuk menentukan VLAN dari sebuah titik
atau node secara otomatis. Keanggotaan VLAN jenis
ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang
kompleks, komputer maupun switch
yang terhubung
didalamnya banyak dan pegerakan user yang dinamik.
2.2.2.4 Metode Penerapan VLAN
Metode penerapan VLAN terbagi menjadi lima yaitu :
1.
Port based
VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan nomor port dari
switch yang digunakan. Dengan melakukan konfigurasi pada
port
dan memasukkan port
pada kelompok VLAN sendiri.
Misalnya, pada sebuah switch yang terdiri dari 4 port, dimana
port 1, 2, dan 4 dikelompokkan menjadi VLAN 1, dan port 3
dikelompokkan menjadi VLAN 2, seperti pada tabel berikut :
  
39
Tabel 2.1 Pengelompokkan VLAN berdasarkan Port
Port
VLAN ID
1
1
2
1
3
2
4
1
Apabila port
tersebut akan dihubungkan dengan beberapa
VLAN, maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port
trunk (VTP). Keuntungan dari VLAN jenis ini adalah apabila
perangkat yang terhubung  ke sebuah port
diganti, switch
tidak memerlukan konfigurasi ulang karena perubahan MAC
address
pada perangkat tersebut tidak mempengaruhi
konfigurasi dari VLAN ini.
2.
MAC based
Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan
pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address
tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu
berada. Keuntungan dari VLAN jenis ini adalah switch
dikonfigurasi berdasarkan MAC Address perangkat, sehingga
apabila ada perangkat yang memiliki MAC Address yang
  
40
sudah dikenal oleh switch, maka tidak memerlukan
konfigurasi lagi.
Tabel 2.2 Pengelompokkan VLAN berdasarkan MAC Address
MAC Address
VLAN
1212354145121
1
2389234873743
2
3045834758445
2
5483573475843
1
3.
Protocol based
VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan tipe protokol
yang terdapat pada header di layer 2 (OSI) maka penggunaan
protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat
dilakukan.
Tabel 2.3 Pengelompokkan VLAN berdasarkan protocol
Protokol
VLAN ID
IP
1
IPX
2
  
41
VLAN jenis ini jarang digunakan karena pada saat ini
hampir semua jaringan komputer menggunakan protokol
IP.
4.
IP Subnet Address based
Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer
3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar
VLAN.
Tabel 2.4 Pengelompokkan VLAN berdasarkan IP Address
IP Subnet
VLAN
203.12.21.20
1
203.190.242.69
2
5.
Authentication based
Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di
dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user
atau komputer menggunakan protokol 802.1x.
12 Oktober 2012)
  
42
2.2.2.5 Tipe Koneksi VLAN
Berdasarkan tipe koneksi dari VLAN dapat di bagi atas 3 yaitu:
1.
Trunk Link
Sebuah trunk link dapat membawa trafik dari beberapa
VLAN sekaligus melalui satu koneksi.Untuk membawa trafik
beberapa VLAN melalui sebuah koneksi, misalnya koneksi
antar komponen jaringan yang berbeda lokasi fisik tetapi tetap
dalam satu VLAN terjadi melalui koneksi trunk.
Trunk link digunakan untuk menghubungkan switch
dengan switch
yang lain, switch dengan router, atau switch
dengan server. Trunk link biasanya dihubungkan dengan
network backbone berkecepatan tinggi, sehingga
kebutuhannya lebih tinggi dibandingkan access link.
Untuk memahami kedua link tersebut dapat
dianalogikan dengan access link
seperti jalan menuju
pekarangan rumah, sedangkan trunk link
seperti jalan
umum.Jadi dapat dikatakan jalan umum boleh dilalui oleh
semua pengguna jalan, sedangkan jalan menuju pekarangan
rumah hanya dilalui oleh pemilik rumah atau orang yang ingin
berkunjung ke rumah tersebut. (Sofana, 2012:182)
2.
Access Link
Access Link adalah sebuah koneksi atau interface pada
switch menuju peralatan jaringan seperti personal komputer,
  
43
file server, router yang biasanya memiliki LAN
card
(Ethernet NIC) sehingga dapat berkomunikasi melalui
jaringan. Komunikasi yang terjadi pada jaringan tersebut
menggunakan standar ethernet frame yakni Ethernet II atau
IEEE 802.3. 
3.
Hybrid Link
Hybrid Link adalah sebuah koneksi yang merupakan gabungan
dari trunk dan access.
12 Oktober 2012)
2.2.2.6 VLAN Trunking Protocol (VTP)
VTP merupakan protokol milik CISCO yang
memungkinkan switchswitch CISCO (yang terhubung) saling
bertukar informasi. VTP memudahkan proses konfigurasi secara
otomatis antar sesama switch. Tanpa VTP, administrator harus
login
satu per satu ke semua switch dan melakukan konfigurasi
yang sama untuk membentuk sebuah VLAN. Dengan VTP cukup
membuat suatu VLAN dengan hanya melakukan konfigurasi pada
salah satu switch, sedangkan switch
lainnya akan secara otomati
membuat VLAN yang sama. VTP bekerja pada layer 2. Agar fitur
VTP dapat dimanfaatkan maka harus ditentukan mode salah satu
  
44
switch
menjadi Server mode, sedangkan lainnya menjadi Client
mode.
Ada 3 mode VTP yang disediakan, yaitu : Server mode,
Client mode, dan Transparent mode.  Konfigurasi VLAN harus
dilakukan pada switch server.
Sementara switch
switch lain
(client mode) akan menyesuaikan konfigurasinya secara otomatis
dengan server. Jika ada switch
yang di-set menggunakan
transparent mode, maka switch
tersebut hanya dapat mem-
forward informasi dan tidak akan melakukan sinkronisasi. Syarat
agar fitur VTP berfungsi :
o
Switch –
switch harus
memiliki VTP domain name yang
sama.
o
Menggunakan trunk ISL (Inter-Switch Link).
o
Jika konfigurasi dilakukan pada beberapa
switch, maka
switch –
switch tersebut harus memiliki password yang
sama. (Sofana, 2012:188-189)
2.2.2.7 Spanning Tree Protocol (STP)
Spanning Tree Protocol
(STP) adalah protokol yang
digunakan oleh bridge
dan switch
untuk mencegah terjadinya
network loop. Perusahaan yang pertama kali mengembangkan
STP adalah DEC (Digital Equipment Corporation). Network loop
adalah suatu kondisi dimana frame – frame “berputar” tanpa henti
  
45
pada network, yang dapat dianalogikan seperti sebuah lintasan
yang berbentuk lingkaran dan dilalui oleh kereta api tanpa henti.
(Sofana, 2012:164-165) 
Kelebihan STP adalah menyediakan sistem jalur back-up
dan mencegah terjadinya
loop (apabila terdapat route atau jalur
alternatif diantara host pada suatu jaringan) yang tidak diinginkan
pada jaringan yang memiliki multiple path menuju ke satu tujuan
dari suatu host
(broadcast storm), karena dengan terjadinya
broadcast storm akan mengakibatkan konsumsi bandwidth yang
berlebihan dan penerimaan data yang sama secara berulang.