![]() 8
Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti (Direct Stop-Watch Time Study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah salah satu metode pengukuran
yang termasuk dalam jenis pengukuran langsung. Wignjosoebroto (1995:71)
berpendapat bahwa pengukuran waktu kerja dengan jam henti terutama diaplikasikan
untuk pekerjaan yang berlangsung dengan singkat dan dilakukan secara berulang-
ulang (repetitive). Teknisnya adalah pengamat melakukan pengukuran waktu kerja
secara langsung menggunakan stop-watch
pada salah satu operator yang sedang
bekerja. Hasil yang didapat kemudian diolah kembali dengan mempertimbangkan
berbagai faktor agar didapatkan waktu kerja standar untuk sebuah pekerjaan.
Beberapa petunjuk penting dalam melakukan pengukuran dengan jam henti adalah:
Bagi operasi kerja menjadi beberapa elemen kerja yang prosesnya berbeda.
Amati, ukur, dan catat waktu yang dibutuhkan operator dalam menyelesaikan
elemen kerja.
Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur.
Tetapan rate of performance
berdasarkan pengamatan terhadap cara operator
bekerja.
Tetapkan waktu longgar dan waktu baku.
Saat melakukan penelitian terhadap satu elemen terdapat beberapa faktor yang
harus ditetapkan yaitu tingkat kepercayaan, derajat ketelitian, dan uji keseragaman
dari data yang didapat serta berapa jumlah pengamatan yang harus dilakukan. Untuk
itu berikut adalah contoh dalam menentukan faktor-faktor tersebut :
Pengukuran biasanya diambil 95% tingkat kepercayaan dan 5% derajat ketelitian,
artinya adalah sekurang-kurangnya 95 dari 100 harga rata-rata waktu yang diukur
akan memiliki penyimpangan tidak lebih dari 5%.
|