![]() 6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Three Layers of Computing
Dasar dari penggunaan komputer adalah Three Layers of Computing. Pada
tingkatan yang paling dasar, terdiri dari hardware dengan processor, chip memory,
disk driver, network card, dan komponen
lainnya. Pada tingkatan
menengah,
pengguna akan dihadapkan
dengan OS
(Operating System) seperti Linux,
Windows, MacOS, yang menghubungkan hardware
dan lingkungan komputasi
yang konsisten untuk menjalankan dan mengembangkan software. Pada tingkatan
tertinggi yang merupakan pihak ketiga seperti software.
Gambar 2.1 Three Layer of Computing
|
![]() 7
Gambar 2.1
menunjukkan three layers model
sebagai piramida
dengan
infrastruktur sebagai landasan pada layer tingkatan paling bawah, platform pada
layer tingkatan kedua dan software pada tingkatan layer paling atas.
Cloud computing
mengadopsi konsep dari three layers of computing
tetapi dengan terdapat beberapa perbedaan, diantaranya yaitu:
Software bukan aplikasi berbasis desktop, tetapi merupakan aplikasi berbasis web
yang dapat diakses secara up-to-date menggunakan semua web browser dengan
berbagai sistem operasi yang terhubung pada jaringan internet.
Platform
merupakan sebuah software
yang dikembangkan dalam sebuah
lingkungan komputasi yang berpusat pada internet daripada desktop komputer
sehingga yang dibutuhkan hanyalah sebuah web browser
untuk menciptakan,
menguji dan mengembangkan aplikasi berbasis web.
Elemen-elemen infrastruktur seperti server,
media penyimpanan, bandwidth,
kemampuan dalam pemrosesan data disediakan oleh pihak ketiga tetapi mereka
dapat diakses dan digunakan sebagai sumber daya komputer seolah-olah
mereka telah ter-install di komputer pengguna.
2.2
Definisi Cloud Computing
Seperti yang telah dipaparkan diatas, three layers model merupakan dasar
dari cloud computing. Cloud
merupakan metafora dari internet yang memiliki
cakupan yang sangat luas sehingga
cloud computing
dapat diartikan secara
abstrak.
Pada umumnya banyak
yang menyetujui bahwa cloud computing
merupakan hasil konvergensi dari grid computing, utility computing dan software
|
8
as a service, yang secara esensial merepresentasikan tren yang meningkat kearah
penyebaran IT eksternal, seperti ketahanan dalam menggunakan komputer,
penyimpanan atau aplikasi bisnis, dan menjadikan mereka semua sebagai layanan.
Grid computing merupakan sistem komputasi paralel yang memungkinkan banyak
komputer yang terpisah secara lokasi namun tersambung via jalur komunikasi
untuk menggunakan sumber daya yang sama. Dengan grid computing
setiap
komputer sanggup mengerjakan aplikasi berat seperti autoCAD, yang tidak
mungkin dilakukan sendirian oleh PC.
Selain itu, grid computing
pun tidak
memandang sistem operasi atau platform
dan hardware
yang
diajaknya
berkolaborasi.
Cloud
computing
adalah salah satu tipe sistem yang paralel dan
terdistribusi, yang merupakan
inter-koneksi dari
komputer virtual yang
secara
dinamis ditetapkan dan dipresentasikan sebagai satu atau lebih dari sumber daya
komputasi yang terpadu.
Dan berbasis pada persetujuan tingkatan
layanan
yang
mengacu kepada negosiasi antara penyedia jasa dan konsumen.
Cloud computing
merupakan sebuah solusi untuk banyak masalah
komputasi. Meskipun kita berada dalam era IT, komplikasi dalam komputasi telah
menciptakan banyak bencana dalam dunia komputer. Banyak krisis telah terjadi di
dalam dunia bisnis. Keamanan, penyimpanan dan daya pengolahan data yang
terbatas saat menggunakan komputasi tradisional. Data juga selalu berada dalam
risiko dan tidak selalu tersedia selamanya. Namun dengan menggunakan cloud
computing semua masalah ini dapat diatasi. Komputer dalam dunia bisnis harus
memiliki hardware dan software
terbaru. Karena pengaruh biaya, banyak yang
tidak dapat memenuhi ketersediaan sumber daya yang cukup untuk memenuhi
|
9
kebutuhan konsumen, tetapi semua itu dapat diatasi dengan menggunakan cloud.
Cloud computing
adalah teknologi baru yang cocok untuk lingkungan apapun
termasuk dunia bisnis.
Private cloud
(yang juga disebut awan internal atau awan perusahaan)
adalah istilah pemasaran untuk arsitektur komputasi eksklusif yang
menyediakan
layanan host ke sejumlah orang di belakang firewall.
Kemajuan dalam virtualisasi dan komputasi terdistribusi telah
memungkinkan perusahaan jaringan dan administrator datacenter
untuk secara
efektif menjadi penyedia layanan yang memenuhi kebutuhan para pengguna dalam
sebuah perusahaan.
Media pemasaran yang menggunakan kata-kata private cloud dirancang
untuk menarik sebuah organisasi yang membutuhkan atau ingin lebih mengontrol
data mereka daripada yang mereka dapatkan dengan menggunakan layanan dari
host pada pihak ketiga seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) atau Simple
Storage Service.
Cloud computing secara cepat menjadi bagian penting dari kehidupan
manusia sebagai hasil dari inovasi di masa lalu pada bidang aplikasi berbasis web,
dan akan terus membuat dampak yang serius di masa depan. Teknologi yang
berkembang seperti grid
akan mendorong gelombang inovasi berikutnya yang
memungkinkan penciptaan aplikasi yang memberikan IT sebagai utilitas kelima
setelah gas, air, listrik, dan telepon. Singkatnya, cloud computing
mencakup
daerah yang sangat luas dengan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan
efisiensi proses bisnis dan kualitas hidup. Ajith Singh. N, M. Hemalatha. (2012).
Cloud Computing for Academic Environmental, 2, 1-3.
|
10
Perbedaan yang paling mencolok antara cloud computing
dan grid
computing
adalah virtualization, yang merupakan salah satu kunci dari cloud
computing. Seperti apa yang telah dijelaskan oleh Merrill Lynch(2008), Cloud
computing,
tidak sama seperti grid computing, yang meningkatkan virtualisasi
untuk memaksimalkan kinerja komputasi. Dimana virtualisasi merupakan cara
untuk memisahkan logikal dan fisikal, yang menyelesaikan masalah yang ada pada
grid computing.
Salah satu terminologi penting dalam dekade terakhir ini adalah web 2.0.
Web 2.0 ini telah memberikan makna penting pada versi baru dari world wide web
(WWW) yang merupakan paradigma pengembangan aplikasi web dan bagaimana
pengguna menggunakan layanan web. Web 2.0 ini merupakan kulminasi
teknologi yang memungkinkan sebuah halaman web
bertindak sebagai sebuah
aplikasi yang responsif dan cloud computing
adalah bisnis model yang
memungkinkan untuk berjalannya aplikasi tersebut. Cloud Computing merupakan
salah satu content dimana web-content berubah menjadi web aplikasi dan layanan
yang dapat digunakan adalah web
2.0. Cloud computing
berimplikasi pada
penggunaan aplikasi dan storage external namun memiliki akses terbuka karena
adanya internet, sementara web 2.0 berimplikasi pada aktifitas sharing
dan
interaksi pada aplikasi yang dihosting secara external dan dapat diakses melalui
internet. Yudi Prayudi. (2011). Aplikasi Cloud Computing untuk Mendukung
Collaborative Research pada Pembimbingan Tugas Akhir di Jurusan Teknik
Informatika, 1907-5022, 2-5.
Dari beberapa buku dan jurnal yang telah dibaca dan simpulkan, maka
didapat kesimpulan yaitu cloud computing merupakan salah satu teknologi terapan
|
![]() 11
di abad 21, yang menggunakan konsep internet dan aplikasi yang tidak berbasis
desktop, dimana informasi secara permanen tersimpan di server internet dan
tersimpan sementara di komputer pengguna sehingga pengguna tidak berorientasi
pada perangkat lokal (memory, storage, processor, service, etc.).
2.2.1
Karakteristik Cloud Computing
Cloud computing
adalah sebuah model yang memungkinkan
kenyamanan, on-demand network access
untuk berbagi kumpulan sumber
daya komputer yang dapat diatur (seperti jaringan, server, penyimpanan dan
layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan usaha
manajemen yang minimum atau
interaksi dari service provider. Rancangan
model cloud ini memperkenalkan ketersediaan yang terdiri dari lima karakter
esensial, tiga model layanan dan empat model penyebaran.-NIST (National
Institute of Standart and Technology) (Mell & Grance, 2009: Draft no.15)
Gambar 2.2 Karakteristik Cloud Computing
|
![]() 12
Lima kriteria dari karakteristik esensial yang ada pada cloud computing
yaitu:
On-demand self-service
Pengguna dapat mengakses kedalam website
atau webservice
untuk
memperoleh sumber daya komputasi tambahan sesuai dengan permintaan yang
dapat dilakukan dimana saja tanpa harus meminta atau berhadapan langsung
dengan penyedia sumber daya.
Broad network access
Karena cloud computing
berbasis web, kita dapat mengakses layanan cloud
computing dari semua perangkat yang terhubung ke internet.
Resource pooling
Pada cloud computing
pengguna diberikan hak akses untuk menggunakan
sumber daya komputasi yang saling berbagi dengan pengguna lainnya. Sumber
daya komputasi ini juga dapat dialokasikan secara dinamis dan dapat diakses
dimana saja.
Rapid elasticity
Cloud computing
memungkinkan pembagian sumber daya kepada pengguna
secara cepat dan elastis agar pengguna dapat menyesuaikannya sesuai dengan
kebutuhan.
|
![]() 13
Measured service
Cloud computing menyediakan layanan monitoring dan recording otomatis dari
sumber daya yang digunakan, dan memungkinkan pengguna untuk mengukur
biaya yang dikeluarkan dari sumber daya yang digunakan.
2.2.2
Model Layanan Cloud Computing
Cloud computing menyediakan banyak layanan untuk pengguna, tetapi
hanya tiga dari layanan tersebut yang dijelaskan secara mendalam. Diluar
dari tiga layanan cloud computing
yang dijelaskan, masih banyak layanan-
layanan cloud computing yang termasuk dalam kategori as a service untuk
pengguna. Layanan cloud computing
hanya menyewakan kemampuan dari
komputasi komputer dan tidak ada hardware dan software yang dibeli oleh
pengguna.
Ketiga layanan yang dijelaskan secara mendalam adalah :
Software as a Service (SaaS)
Software as a Service
ini merupakan layanan cloud computing
yang paling dahulu popular dan juga merupakan evolusi lebih lanjut dari
konsep ASP (Application Service Provider). Menurut kamus Komputer,
ASP merupakan suatu usaha yang menawarkan akses berupa penggunaan
software kepada individu maupun perkantoran melalui sarana internet.
|
![]() 14
Gambar 2.3 Software as a Service
SaaS menggunakan layanan web
yang memudahkan pengguna
untuk menyewa media penyimpanan dan saling bertukar informasi antar
pengguna. Layanan tersebut memberikan keuntungan dalam penghematan
waktu dimana tidak ada program yang harus di-install
pada komputer
pengguna.
Contoh SaaS yang paling popular yaitu e-mail
didalam sebuah
web browser, dimana pengguna dapat langsung menggunakan berbagai
fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Namun pengguna tidak
memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa, tetapi hanya
mengendalikan fitur-fitur aplikasi yang ada didalam web browser
tersebut. Tetapi fitur-fitur yang disediakan oleh penyedia layanan hanya
bersifat umum, tidak spesifik terhadap pengguna tersebut.
|
![]() 15
Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service menyediakan sebuah sistem operasi siap
pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan menguji
kelayakan dari sebuah aplikasi. Seperti layanan software, pengguna PaaS
tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti
memory, processing power, dan lain-lain yang akan diatur oleh penyedia
layanan.
Gambar 2.4 Platform as a Service
PaaS memiliki beberapa fitur yang tertanam didalam software :
Browser
yang tertanam pada sistem operasi sebagai contohnya Internet
Explorer pada sistem operasi Windows.
Memiliki fasilitas keamanan yang tersedia sebagai contohnya Windows
Firewall.
|
![]() 16
Integrasi yang mudah dengan aplikasi yang lain dibawah platform yang
sama.
Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan aplikasi diluar
platform.
Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service
adalah sebuah layanan yang
menyewakan sumber daya teknologi informasi dasar, yang meliputi
media penyimpanan,
processing power, memory, sistem operasi,
kapasitas jaringan, dan lain-lain yang dapat digunakan oleh pengguna
untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.
IaaS memungkinkan
perusahaan untuk memindahkan program yang ada kedalam cloud, dan
menutup server lokal, dan data center.
Gambar 2.5 Infrastructure as a Service
|
17
Dedicated server fisik dan virtual server dapat melakukan fungsi
yang sama persis. Namun, ada beberapa perbedaan diantara mereka, yaitu
cloud computing
memiliki server virtual yang lebih murah. Salah satu
pionir dalam penyediaan IaaS ini adalah amazon.com yang meluncurkan
Amazon EC2
(Elastic Computing Cloud). Layanan Amazon EC2 ini
menyediakan berbagai pilihan penyewaan mulai Central Processing Unit
(CPU), media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan juga
platform
pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan hitungan
berdasarkan satuan waktu tertentu.
2.2.3
Model Penyebaran Cloud Computing
Metode penyebaran Cloud Computing pada umumnya dibedakan
menjadi empat jenis yaitu :
1.
Public Cloud
|
![]() 18
Gambar 2.6 Topologi Public Cloud
Public Cloud
merupakan metode penyebaran cloud computing
yang diperuntukan untuk umum.
Layanan public cloud
ini disediakan
perusahaan-perusahaan penyedia layanan untuk semua pengguna dan
diakases melalui
internet.
Layanan public cloud
memungkinkan
pengguna untuk menggunakannya secara gratis atau dengan metode pay-
per-usage.
Salah satu contoh layanan dari penggunaan public cloud
adalah GoogleMail.
|
![]() 19
2.
Private Cloud
Gambar 2.7 Topologi Private Cloud
Private Cloud
merupakan metode penyebaran cloud computing
yang bersifat pribadi oleh perusahaan atau pengguna tertentu. Biasanya
departemen IT yang akan berperan sebagai service provider
dan
departemen lain menjadi service consumer, contoh layanannya adalah
web mail, database server. Sebagai service provider, tentu saja
departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan
dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah
ditentukan, baik dari sisi infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang
ada karena perusahaan yang menggunakan layanan private cloud
menginginkan control lebih pada data yang mereka kelola.
|
![]() 20
3.
Community Cloud
Gambar 2.8 Topologi Community Cloud
Merupakan layanan cloud computing
yang dibangun secara
ekslusif untuk komunitas tertentu yang konsumennya berasal dari pribadi
atau perusahaan yang memiliki pandangan yang sama dalam beberapa hal
seperti tujuan, keamanan dan kebutuhan. Konsep dari community cloud
sama dengan private cloud
dimana hanya pengguna
yang telah
diregistrasikan dalam cloud
ini yang dapat mengkasesnya. Community
Cloud bisa ditanam pada perusahaan tersendiri atau dikelola oleh pihak
ketiga yang bersifat sebagai service provider.
|
![]() 21
4.
Hybrid Cloud
Gambar 2.9 Topologi Hybrid Cloud
Merupakan gabungan antara layanan public cloud dengan private
cloud yang diimplementasi oleh suatu organisasi. Dalam hybrid cloud ini
kita dapat memilih layanan mana yang akan dijadikan public dan layanan
mana yang akan dijadikan private. Contoh nyata adalah pada sebuah
bank, dimana bank tersebut menyimpan data konsumen di private cloud
sedangkan web-services
yang memungkinkan para nasabah bank untuk
mengakses informasi mereka melalui layanan public cloud. Opsi ini akan
sangat menarik perhatian ke perusahaan-perusahaan yang mampu
menginvestasi infrastruktur IT pada bisnis mereka sendiri atau
mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap data mereka, tetapi
|
22
ingin memanfaatkan skala dan flexibilitas yang cukup besar untuk
mendukung teknologi komputasi.
2.3
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Sistem cloud computing
masih banyak memiliki kendala dan masalah
dalam hal perancangan dan implementasi.
Berikut sedikit ulasan mengenai
kelebihan dan kekurangan cloud computing.
Kelebihan dari cloud computing :
1.
Menghemat biaya dan lebih efisien dikarenakan menggunakan anggaran yang
rendah untuk sumber daya dari sebuah perusahaan.
2.
Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
3.
Meningkatkan performa dari komputer.
4.
Dapat mengakses informasi dimanapun mereka berada asalkan masih
terhubung pada internet.
5.
Maintenance mudah dilakukan.
6.
Mudah untuk dikembangkan.
7.
Media penyimpanan yang dinamis.
8.
Tidak perlu mengadakan training untuk pegawai dalam menggunakan aplikasi
cloud computing tersebut.
Kekurangan dari cloud computing :
1.
Cloud computing membutuhkan koneksi internet secara konstan.
2.
Membutuhkan koneksi internet yang cepat dibandingkan koneksi dial-up.
|
23
3.
Data yang disimpan pada cloud computing
tidak sepenuhnya aman karena
mungkin saja seseorang yang tidak sah dapat mengakses data pengguna.
4.
Bila terjadi kerusakan atau hilang data pada cloud computing, maka semua data
pengguna yang tersimpan pada cloud juga akan hilang.
2.4
Jaringan Komputer
Jaringan, yang terdiri dari berbagai kombinasi komputer, media
penyimpanan dan peranti komunikasi, bisa dikelompokkan dalam
beberapa
kategori utama yaitu :
1.
Wide Area Network (WAN)
WAN merupakan jaringan komunikasi yang mencakup wilayah geografis yang
sangat luas misalnya pada sebuah negara atau dunia. Jaringan WAN biasanya
menggunakan kombinasi antara teknologi dari satelit, kabel serat optik,
microwave, dan koneksi kabel UTP, serta sambungan ke berbagai komputer
mulai dari mainframe sampai terminal. Contohnya adalah perusahaan yang
menggunakan telepon regional.
2.
Metropolitan Area Network (MAN)
MAN merupakan jaringan yang mencakup sebuah kota atau daerah. MAN
biasanya dibangun untuk mem-bypass
perusahaan telepon lokal ketika
mengakses layanan jarak jauh. Banyak sistem ponsel menggunakan MAN.
|
![]() 24
3.
Local Area Network (LAN)
LAN merupakan salah satu jaringan yang paling umum dilakukan, dimana
hanya meggunakan komputer dan piranti dalam cakupan yang sangat terbatas
misalnya pada kost-kostan atau perusahaan yang hanya untuk keperluan
pribadi.
4.
Home Area Network (HAN)
HAN merupakan jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa
piranti digital di rumah tidak hanya terbatas pada komputer tetapi juga pada
printer dan sebagainya.
5.
Personal Area Network (PAN)
PAN memiliki kelebihan dalam hal jaringan dimana dengan memanfaatkan
teknologi nirkabel jarak dekat untuk menghubungkan perangkat-perangkat
elektronik pribadi dibandingan dengan HAN yang menggunakan kabel untuk
menghubungkannya.
2.4.1
Topologi
Berdasarkan topologi
jaringan, maka jaringan komputer dapat
dibagi beberapa bagian, antara lain :
Topologi Bus
Topologi Bus
ini menggunakan Single BackBone Segment sebagai
penghubung semua komputer yang ada pada jaringan.
Semua
komputer terhubung langsung ke komputer.
|
![]() 25
Gambar 2.10 Topologi Bus
Topologi Star
Topologi Star menghubungkan semua workstation ke satu buah titik
pusat. Titik Pusat ini biasanya berupa hub atau switch sehingga seolah-
olah komputer yang terhubung berbentuk seperti bintang.
Gambar 2.11 Topologi Star
Topologi Extended Star
Topologi Extended Star
merupakan topologi yang menggabungkan
beberapa topologi star menjadi satu.
|
![]() 26
Gambar 2.12 Topologi Extended Star
Topologi Ring
Topologi Ring berbentuk rangkaian workstation yang masing-masing
terhubung ke dua workstation
lainnya, sehingga seolah-olah
membentuk jalur melingkar seperti cincin
(ring). Pada topologi ring,
komunikasi dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan.
Gambar 2.13 Topologi Ring
Topologi Mesh
Topologi Mesh
merupakan suatu bentuk hubungan antar perangkat
dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat
lainnya yang ada didalam jaringan, sehingga setiap perangkat dapat
|
![]() 27
berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju
(dedicated
links).
Biasanya digunakan ketika jaringan yang ada tidak boleh
mengalami kesalahan dalam berkomunikasi.
Gambar 2.14 Topologi Mesh
Topologi Tree
Topologi jaringan ini sering disebut sebagai jaringan bertingkat,
dimana biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan
hirarki yang berbeda.
Gambar 2.15 Topologi Tree
2.5
Virtualisasi
Virtualisasi adalah penciptaan sebuah versi virtual
(bukan
sebenarnya) suatu entitas, seperti sistem operasi, server, perangkat penyimpanan
atau sumber daya jaringan.
|
28
Virtualisasi pertama kali dikembangkan oleh IBM pada tahun 1960-an
untuk lebih memaksimalkan komputasi mainframe. Virtualisasi memungkinkan
daya komputasi dari sebuah mesin tunggal yang akan dibagi menjadi beberapa
mesin virtual
yang lebih kecil dengan mengizinkan sebuah hardware
untuk
menjalankan beberapa sistem operasi atau beberapa sesi dari sistem operasi yang
sama. Teknik virtualisasi modern juga memungkinkan lingkungan cloud
computing
bergeser ke mesin virtual dari satu server ke server yang lain. Satu
aplikasi cloud computing membutuhkan daya komputasi lebih dari daya komputasi
yang dialokasikan sejak awal, software
yang mengelola virtualisasi (disebut
hypervisor) dapat mentransfer ke server lain yang mempunyai ruang lebih banyak.
Kemampuan untuk mengalokasikan penyimpanan tambahan dan daya komputasi
yang diperlukan sangat meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas dari operasi
komputer. Tidak seperti bentuk komputasi sebelumnya yang terdistribusi, seperti
komputasi grid, pengorganisasian sumber daya virtual
dilakukan melalui proses
otomatis yang memberikan kesan bahwa setiap aplikasi dapat berjalan pada bagian
hardware
yang berbeda-beda yang didedikasikan ke pengguna akhir tunggal.
Christopher S. Yoo. (2011). Cloud Computing: Architectural and Policy
Implications. 38:405-421, 3-10.
Saat ini penggunaan virtualisasi akan semakin berkembang seiring
dengan adanya tuntutan global akan penghematan energi dan kebutuhan dari suatu
organisasi. Salah satu faktor utama adalah konsolidasi server. Dengan adanya
konsolidasi server beberapa beban kerja dapat disatukan dalam sebuah komputer
sehingga lebih menghemat energi. Tuntutan yang ada menyebabkan terdapatnya
berbagai macam pendekatan, diantaranya full virtualization, para virtualization,
|
![]() 29
dan hardware-assisted virtualization. Software
atau solusi yang melakukan
virtualisasi bisa disebut sebagai Virtual Machine Monitor
(VMM) maupun
hypervisor.
Rio Rasian, Petrus Mursanto. (2009). Perbandingan Kinerja
Pendekatan Virtualisasi, 5, 1-2.
Tiga bidang IT di mana virtualisasi paling berkembang adalah :
Virtualisasi jaringan (Network virtualization) adalah metode menggabungkan
sumber daya yang tersedia dalam jaringan dengan cara membagi bandwidth
yang tersedia ke dalam beberapa channel, yang masing-masing saling
independen satu dengan
yang lain, dan masing-masing dapat ditugasi (atau
dialih-tugaskan) ke dalam beberapa server
atau perangkat secara real time.
Idenya adalah bahwa virtualisasi menyembunyikan kompleksitas jaringan
dengan cara membagi jaringan menjadi bagian-bagian
agar
lebih mudah
dikelola, sangat mirip dengan konsep mempartisi harddisk untuk memudahkan
untuk pengelolaan file.
Virtualisasi penyimpanan adalah penggabungan penyimpanan fisik dari jaringan
beberapa perangkat penyimpanan ke dalam apa yang tampaknya menjadi satu
perangkat penyimpanan yang dikelola oleh
konsol pusat
penyimpanan
virtualisasi yang umum digunakan di storage area network (SAN).
Virtualisasi server (Server virtualization) adalah penyembunyian sumber daya
server
(termasuk jumlah dan identitas
individu server fisik, processor, dan
sistem operasi) dari server pengguna. Tujuannya adalah untuk menghindarkan
pengguna dari keharusan untuk memahami dan mengatur rincian rumit sumber
|
![]() 30
daya server dengan tetap memungkinkan resource sharing untuk meningkatkan
pemanfaatan sumber daya dan memelihara kapasitas untuk expansion.
Virtualisasi pada sistem cloud computing
ini dilakukan dengan
menggunakan Proxmox VE 2.1. Berikut merupakan perbandingan antara tiga
sistem operasi virtualisasi sejenis, yaitu antara Proxmox, OpenStack dan oVirt.
Tabel 2.1 Perbandingan Sistem Operasi Virtualisasi
Fitur
Proxmox
OpenStack
oVirt
Instalasi yang telah dioptimalkan
-
Mendukung Template Virtualisasi
Mudah dikelola
-
Berbasis GUI
-
VNC Viewer
-
-
Mendukung hardware 32/64-bit
32/64-bit
32-bit
32/64-bit
Open Source
|