6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori-teori Umum
2.1.1
Entity Relationship Modeling
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 371), Entity Relationship
(ER) Modeling adalah suatu pendekatan top-down
ke perancangan database
yang dimulai dengan mengidentifikasikan data penting yang disebut entities
dan relationships diantara data yang harus direpresentasikan dalam model.
Konsep dasar Entity Relationship Modeling yaitu :
1.
Entity Types
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 372), entity types
adalah suatu kumpulan dari objek-objek dengan property yang
sama, yang mana diidentifikasikan oleh perusahaan yang
mempunyai eksistensi sendiri.
2.
Relationship Types
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 374), relationship
types adalah satu set hubungan antara satu atau lebih jenis entitas
yang berpartisipasi.
  
7
3.
Attributes
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 379), attribute adalah
suatu properti dari sebuah tipe entity atau sebuah tipe relationship.
4.
Structural Constraints
Jenis utama dari constraint
pada relationships
disebut
multiplicity. Menurut Connolly dan Begg (2010: 385), multiplicity
adalah jumlah (atau jangkauan) dari suatu
kejadian dari tipe
entitas yang mungkin berhubungan dengan kejadian tunggal dari
jenis entitas terkait melalui hubungan tertentu.
Multiplicity terdiri dari 3 tipe yaitu:
One-to-One (1:1) Relationships
Contoh gambar :
Gambar 2.1 The multiplicity of Staff Manages Branch one-to-one
(1:1) relationship.
(Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 386)
  
8
One-to-Many (1:*) Relationships
Contoh gambar :
Gambar 2.2 The multiplicity of the Staff Oversees PropertyForRent
one-to-many (1:*) relationship type.
(Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 388)
Many-to-Many (*:*) Relationships
Contoh gambar :
Gambar 2.3 The multiplicity of the Newspaper Advertises
PropertyForRent many-to-many (*:*) relationship.
(Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 389)
  
9
2.1.2
Konsep Data Warehouse
2.1.2.1  Pengertian Data Warehouse
 
Menurut pendapat Kimball (2010 : 397), data warehouse adalah
perpaduan dari sebuah data, baik dari staging area maupun presentation
area, dimana data operasional secara spesifik serta terstruktur untuk
query dan analisis performasi dan memudahkan penggunaan.
 
Menurut pendapat Mark I.Hwang (2008
: 48), data warehouse
dikembangkan dengan menggali data dari berbagai sumber sistem,
membersihkan dan mengubah data, dan mengisinya dalam warehouse
yang kemudian tersedia untuk pembuat keputusan. Sejak awal tahun
1990, datawarehouse
menjadi dasar
dari lanjutan aplikasi decision
support.
 
Menurut Alvin Chandra pada jurnal perancangan Data Warehouse
pada Software Laboratory Center, data warehouse menghasilkan data yg
konsisten, valid, dan akurat dalam bentuk laporan sehingga manager
tidak perlu membaca dan menganalisis data dalam waktu yang cukup
lama.
2.1.2.2  Karakteristik Data Warehouse
Menurut pendapat Connoly dan Begg (2010 : 1197-1198), 
karakteristik yang ada pada data warehouse yaitu :
  
10
1.
Subject Oriented
Sebagai suatu warehouse yang diorganisir disekitar subjek
utama dari perusahaan (seperti pelanggan, produk, dan penjualan)
dari area aplikasi utama (seperti faktur pelanggan, pengendalian stok,
penjualan produk).
Hal ini tercemin dalam kebutuhan
menyimpan
data untuk pendukung keputusan daripada aplikasi berorientasi data.
2.
Integrated
Karena datang secara bersamaan dari berbagai 
sumber
yang berbeda dari bermacam-macam sistem aplikasi. Sumber data
sering tidak konsisten misalnya format yang berbeda-beda. Integrasi
sumber data harus dibuat konsisten untuk menyajikan tampilan yang
seragam dari data  ke pengguna.
3.
Time variant
Karena data yang ada di warehouse yang akurat dan hanya
berlaku di beberapa titik waktu atau selama beberapa jangka
waktu
tertentu. Perbedaan waktu data
warehouse
juga ditampilkan dalam
waktu yang diperpanjang bahwa data tersebut diadakan, penyatuan
implicit dan explicit waktu dengan semua data, dan fakta bahwa data
merupakan serangkaian dari snapshots.
4.
Nonvolatile
  
11
Data
tidak diperbarui secara real time
tetapi di
refresh
dari sistem operasional
secara teratur. Data
yang baru selalu
ditambahkan sebagai
tambahan
ke database, bukan sebagai
pengganti. Database
terus
menyerap
data baru
ini
dan
secara
bertahap mengintegrasikannya dengan 
data sebelumnya.
2.1.2.3 Arsitektur Data Warehouse
 
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 1203-1206), 
arsitektur data warehouse terdiri dari :
1.
Operational Data
Data warehouse mendapatkan sumber data dari :
Mainframe data operasional yang menangani di hirarkis
generasi pertama dan jaringan database.
Data departemen yang tersimpan dalam sistem file
proprietary seperti VSAM, RMS, dan relasi DBMS seperti
Informix dan Oracle.
Data pribadi yang tersimpan pada workstation dan server
pribadi.
Sistem eksternal seperti internet, database
yang tersedia
secara komersial, atau database
yang terkait dengan
organisasi supplier atau pelanggan.
2.
Operational Data Store
Operational Data Store (ODS) adalah wadah atau tempat
penyimpanan data operasional yang terintegrasi yang digunakan
  
12
untuk analisis.
ODS terstruktur dan disediakan dengan data
dalam cara yang sama seperti data warehouse, tetapi bertindak
hanya sebagai sebuah wadah penampung sementara untuk data
yang akan dipindahkan ke warehouse.
ODS dibuat saat sistem operasional ditemukan tidak
mampu mencapai persyaratan laporan. ODS memberikan
kemudahan dalam penggunaan relational database.
Dalam membangun ODS dapat membantu pembangunan
data warehouse, karena ODS dapat menyediakan data yang telah
diekstrak dan dibersihkan sumber sistem.
3.
ETL Manager
Manajer
ETL
melakukan
semua operasi
yang
berhubungan dengan ETL data yang masuk ke dalam  warehouse.
Data dapat diambil langsung dari sumber data
atau biasanya
diambil dari ODS.
4.
Warehouse Manager
Warehouse manager
menjalankan semua operasi yang
berhubungan dengan pengelolaan data pada warehouse. Operasi-
operasi yang dijalankan oleh warehouse manager yaitu :
Melakukan analisa data untuk memastikan
konsistensi data tersebut.
  
13
Mentransformasi dan menggabungkan sumber data
dari tempat penyimpanan sementara ke tabel yang
ada pada data warehouse.
Menyusun index dan view ke dalam tabel dasar.
Melakukan back up dan pengarsipan data.
5.
Query Manager
Query Manager
menjalankan semua operasi-operasi yang
terkait dengan pengelolaan user query. Kompleksitas yang
didapat query manager ditentukan fasilitas yang disediakan oleh
database dan end user access tools.
6.
Detailed Data
Daerah ini menyimpan semua detailed data
dari
warehouse
ke dalam skema database. Bagaimanapun, untuk
melengkapi data yang dibutuhkan perlu ditambahkan dengan
detailed data.
7.
Lightly and Highly Summarized Data
Pada daerah ini warehouse manager
menyimpan hasil
semua lightly and highlt summarized data. Tujuan dari
peringkasan informasi adalah untuk mempercepat
performance
dari query. Ringkasan data akan di update ketika data yang baru
masuk ke dalam warehouse.
8.
Archive/Backup Data
  
14
Pada daerah ini detailed
dan summarized
data
dari
warehouse disimpan yang bertujuan untuk pengarsipan dan back
up. Meskipun ringkasan data yang dihasilkan berasal dari detailed
data, tetapi perlu untuk membuat ringkasan data online jika data
ini terus melewati waktu penyimpanan detailed data.
9.
Metadata
Semua definisi metadata
yang digunakan seluruh proses
warehouse
akan disimpan disini. Metadata
digunakan untuk
bermacam tujuan, yaitu :
Proses extract
dan load
metadata
digunakan untuk
memetakan sumber data ke pandangan umum dari data
yang ada di warehouse.
Proses pengelolaan warehouse
metadata digunakan
untuk mengotomatisasikan pembuatan dari tabel ringkas.
Sebagai bagian dari proses pengelolaan query
metadata
digunakan untuk mengarahkan query ke sumber data
yang paling tepat.
10.
End-User Access Tools
Tujuan prinsip dari data
warehousing
yaitu untuk
menbantu pengambil
keputusan dalam mengambil keputusan.
Untuk berinteraksi dengan warehouse
pengambil keputusan 
menggunakan end-user access tools
  
15
End-user access tools dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
Alat membuat laporan dan query
Alat pembuat laporan termasuk di dalamnya alat
pembuat laporan produksi dan laporan penulis. Alat query
untuk relasi data warehouse
yang didesain untuk menerima
dan mengeluarkan pernyataan SQL ke query
data yang
disimpan di warehouse.
Alat untuk pengembangan aplikasi
Kebutuhan dari end-user
terhadap alat pembuat
laporan query
mungkin tidak memadai oleh karena itu
beberapa alat pengembang aplikasi terintegrasi dengan alat
OLAP yang populer yang dapat mengakses
seluruh sistem
database
utama, termasuk di dalamnya Oracle, Sybase, and
Informix.
Alat Online Anlytical Processing (OLAP)
Alat
OLAP ini berbasis pada
konsep
multi
dimensional
database dan memperbolehkan pengguna yang
berpengalaman untuk menganalisa data menggunakan
complex multidimensional tools. Alat ini mengasumsikan data
diorganisasikan di sebuah multidimensional
model
yang
didukung oleh suatu special
multidimensional
database
(MDDB) atau oleh suatu relasi database yang didesain untuk
memungkinkan multidimensional queries.
  
16
Alat Data Mining
Data mining
merupakan suatu proses menemukan
korelasi-korelasi baru yang bermakna, pola-pola, dan tren-tren
dengan jumlah tambangan data yang lebih besar dengan
menggunakan statistik, matematika, dan teknik AI (Artificial
Inteligence).
Gambar 2.4 Typical architecture of a data warehouse
                          (Sumber : Connoly dan Begg 2010 : 1204)
2.1.2.4
Extraction, Transformation, and Loading (ETL)
Data yang diperuntukkan enterprise data warehouse
(EDW) pertama kali harus diekstrak dari satu atau lebih sumber
  
17
data, diubah ke dalam sebuah bentuk yang mudah untuk di
analisa dan konsisten dengan data yang sudah ada di warehouse,
dan kemudian yang terakhir di load ke EDW. Seluruh proses ini
mengacu pada extraction, transforming, and loading (ETL).
Extraction
Langkah ekstraksi menargetkan satu atau lebih sumber
data yang digunakan untuk EDW. Sumber data biasanya
berasal dari sumber internal tapi dapat juga berasal dari
sumber eksternal, seperti pemasok atau pelanggan.
Transformation
Langkah transformasi yaitu menerapkan serangkaian
aturan atau fungsi untuk pengekstrakan data yang mana
data akan digunakan untuk analisis dan dapat melibatkan
transformasi seperti data
encoding, penggabungan data,
pemisahan data, perhitungan data.
Loading
Proses pemuatan data ke dalam warehouse
dapat
dimulai setelah semua atau sebagian proses transformasi
terjadi.
2.1.2.5
Dimensionality Modeling
 
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 1227), dimensionality
modeling
adalah suatu teknik desain logis yang bertujuan untuk
  
18
menyajikan data dalam bentuk standar dan intuitif yang memungkinkna
untuk akses kinerja yang tinggi.
 
Setiap dimensional
model
(DM) terdiri dari satu tabel dengan
composite
primary
key
yang disebut fact
table, dan satu set tabel yang
lebih kecil disebut dimension tables.
Ada beberapa jenis dimensionality modeling yaitu :
Star Schema
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 1227), star schema
adalah sebuah dimensi data model yang memiliki tabel fakta
di tengah, dikelilingi oleh tabel dimensi yang denormalized.
      
Gambar 2.5 Star Schema
(Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 1228)
  
19
Snowflake Schema
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 1229), snowflake
schema
adalah sebuah dimensi data model yang memiliki
tabel fakta di tengah, dikelilingi oleh tabel dimensi yang
normalized.
                                                              
Gambar 2.6 Snowflake Schema
         (Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 1229)
Starflake Schema
Menurut Connolly dan Begg (2010
: 1230), starflake
schema
adalah sebuah dimensi data model yang memiliki tabel
  
20
fakta di tengah, dikelilingi oleh normalized dan denormalized
tabel dimensi.
2.1.3
Metodologi Perancangan Data Warehouse
 
Menurut
Kimball dan Ross (2010
: 98), ada enam langkah metodologi
dalam perancangan data warehouse, yaitu :
1. Project Planning
Tahap ini merupakan isi dari kegiatan-kegiatan operasional
tertentu. Biasanya berfokus pada bagaimana mendapatkan program atau proyek
yang diluncurkan, termasuk scoping, pembenaran, dan staf dan siklus hidup
yang berkelanjutan dan manajemen proyek agar tetap berada dalam satu jalur.
2. Bussiness Requirement Definition
Bussiness Requirement mendorong keputusan hulu dan hilir. Requirement
dikumpulkan untuk menentukan key factor yang berfokus pada para pengguna
bisnis apa yang lakukan pada
hari ini (atau ingin melakukan di masa depan),
daripada meminta "apa yang Anda inginkan dalam data warehouse?"
3. Technology Track
Mengintegrasikan
berbagai teknologi, menyimpan data, dan metadata
terkait. Jalur teknologi dimulai dengan
desain sistem arsitektur untuk
membangun daftar belanja kemampuan yang dibutuhkan, diikuti oleh pemilihan
dan pemasangan produk yang dapat memuaskan kebutuhan arsitektur mereka.
4. Data Track
Data Track
dimulai dengan desain model target dimensional
untuk
mengatasi kebutuhan bisnis, dengan tetap memperhatikan realitas data yang
  
21
mendasarinya. Model dimensi dapat turunkan dalam database relasional, biasa
disebut sebagai skema bintang, atau database multidimensional, yang dikenal
sebagai OLAP cubes. Terlepas dari platform, model dimensi berusaha untuk
mengatasi dua gol simultan: kemudahan penggunaan dari perspektif pengguna
dan kinerja query yang cepat.
Datawarehouse bus matrix
adalah inti dari
Kimball Lifecycle yang penyampaiannya mewakili proses bisnis inti organisasi
dan sesuai dengan dimensi terkait, ini adalah data blue print untuk memastikan
top-down
terintegrasi
oleh perusahaan yang dapat di manage
dengan
pengiriman bottom-up yang berfokus pada proses bisnis tunggal pada saat yang
sama. Bus matrix sangat penting, karena sekaligus berfungsi sebagai panduan
teknis, panduan manajemen, dan sebuah forum untuk komunikasi dengan para
pihak eksekutif.
5. Bussiness Inteligence Track
Sementara beberapa anggota proyek
yang ada sedang
tenggelam dalam
persoalan mengenai teknologi dan data, sedangkan yang lain fokus pada
mengidentifikasi dan membangun berbagai aplikasi bussiness inteligence,
termasuk laporan standar,
parameterized queries,
dashboards, scorecards,
analytic models
dan data mining
applications, bersamaan dengan
navigasi
antarmuka yang terkait.
6. Deployment, Maintenance and Growth
Tiga bagian
Lifecycle
berkumpul dalam
suatu
penyebaran atau
deployment, menyatukan teknologi, data, dan aplikasi bussiness inteligence.
Iterasi dikerahkan
agar dapat
memasuki tahap pemeliharaan, sementara
pertumbuhan yang ditangani dapat kembali ke perencanaan proyek untuk iterasi
  
22
berikutnya dari Datawarehouse
atau
sistem bussiness inteligence. Perlu di
ingatkan
bahwa sistem datawarehouse
atau
bussiness inteligence
adalah
program jangka panjang, bukan merupakan sebuah proyek yang jangka pendek.
Ada topik yang selalu berulang dan mengakui bahwa datawarehouse atau
bussiness inteligence
profesional harus terus melalui persyaratan bisnis dan
realitas yang mendasari sumber data, teknologi, dan sumber daya terkait. Tim
proyek yang fokus
secara eksklusif pada kebutuhan (realitas) dalam suatu
isolasi pasti akan menghadapi penyampaian yang signifikan dengan atau tanpa
mengadopsi pada risiko yang ada.
Tujuan dari data
warehouse
atau bussiness inteligence
adalah untuk
mendukung membantu mempermudah pihak eksekutif dalam pengambilan
suatu keputusan. Target ini harus tetap ada pada seluruh desain, pengembangan,
dan penyebaran siklus hidup sistem datawarehouse atau bussiness inteligence.
2.1.4
Perbedaan Database dengan Data Warehouse
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 65), Database adalah suatu koleksi
data logis yang saling berhubungan dan data tersebut digambarkan, dirancang
untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
Database
memungkin data dengan jumlah yang besar yang dapat digunakan secara
bersamaan oleh banyak departemen – departemen dan pengguna.
Sedangkan Data Warehouse menurut Connolly dan Begg (2010 : 1197)
adalah suatu kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, time variant,
non volatile untuk mendukung manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
Sebuah organisasi biasanya memiliki satu data warehouse, yang mana untuk
  
23
menyimpan data yang bersifat historis, rinci, dan diringkas ke berbagai tingkat
dan jarang mengalami perubahan. Data warehouse dirancang untuk mendukung
jumlah transaksi yang relatif rendah yang tidak terduga dan membutuhkan
jawaban untuk query -
query yang bersifat ad hoc, tidak berstruktur, dan
heuristic.
Beberapa perbedaan dari Database dengan Data Warehouse :
Database
Data Warehouse
Data yang digunakan atau disimpan
adalah data saat ini
Data yang digunakan atau disimpan
adalah data yang bersifat historis
Data yang rinci
Data yang rinci dan data yang
diringkas
Untuk mendukung proses operasional
Untuk mendukung proses analisis
Digunakan oleh operasional users
Digunakan oleh managerial users
Tabel 2.1 Perbedaan Database dengan Data Warehouse
2.1.5
Perbedaan OLTP (Online Analytical Transaction Processing) dengan
OLAP (Online Analytical Processing)
Online Analytical Transaction Processing (OLTP) menurut Inmon (2005
: 500), “the high-performance transaction processing “the high-performance
transaction processing environment”,
yang artinya
performa yang tinggi pada
lingkungan pemrosesan transaksi.
Sistem OLTP dioptimalkan untuk sejumlah
besar transaksi yang dapat diprediksi, berulang, dan diperbaruhi secara intensif.
  
 dimensi
24
OLTP diatur sesuai dengan persyaratan dari transaksi yang terkait dengan
aplikasi bisnis dan mendukung keputusan sehari -
hari
dari sejumlah besar
pengguna operasional secara bersamaan.
Sedangkan Online Analytical Processing (OLAP) menurut Connolly dan
Begg (2010 : 1250) OLAP
(Online Analytical Processing)
adalah sintesis,
analisis, dan kondolisasi dinamis isi dari sejumlah besar multidimensional data.
OLAP adalah istilah yang menggambarkan sebuah teknologi yang menggunakan
pandangan multidimensi data agregat untuk menyediakan akses yang cepat ke
informasi untuk keperluan analisis yang canggih. OLAP memungkinkan
pengguna untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan pengetahuan
tentang dari berbagai aspek data perusahaan dengan cepat, akses yang konsisten,
interaktif akses untuk berbagai views
yang memungkinkan dari data. OLAP
memungkinkan pengguna
untuk melihat data perusahaan sedemikian rupa
dengan model yang lebih baik dari dimensi sebenarnya dari perusahaan.
Berikut beberapa perbedaan antara OLTP dengan OLAP :
OLTP
OLAP
Tampilan data dengan satu
Tampilan data dengan multidimensi
Digunakan untuk kebutuhan
sehari - hari
Digunakan untuk kebutuhan analisis
Laporan relatif bersifat tetap
Laporan bersifat dinamis
Digunakan oleh operational users
Digunakan oleh managerial users
Data yang digunakan data saat ini
Data yang digunakan adalah data yang
bersifat historis
Tabel 2.2 Perbedaan antara OLTP dengan OLAP
  
25
2.1.6
Istilah – istilah yang berhubungan dengan Data Warehouse
 
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan Data Warehouse, yaitu :
1.
Data Mart
Menurut Inmon (2005 : 389) data mart
adalah suatu struktur data
yang terbagi -
bagi yang didapat
dari data warehouse
dimana data
tersebut didenormalisasi berdasarkan kebutuhan informasi manajemen.
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 1214) data mart adalah database
yang berisi subset
dari data perusahaan untuk mendukung persyaratan
analitis dari unit bisnis tertentu (seperti departemen penjualan) atau untuk
mendukung pengguna yang berbagi kebutuhan yang sama untuk
menganalisis proses bisnis tertentu (seperti penjualan properti).
2.
Fact Table (Tabel Fakta)
Menurut Conolly dan Begg (2010 : 1227), ”Every dimensional model
(DM) is composed of one table with a composite primary key, called the
fact table”, yang artinya
tabel fakta adalah satu tabel yang berisi
composite primary key (PK) pada setiap dimensional model (DM).
3.
Dimesional Table (Tabel dimensi)
Menurut Inmon (2005 : 495) tabel dimensi merupakan
suatu tabel
dimana data - data yang tidak berhubungan yang berelasi dengan tabel
fakta ditempatkan di dalam tabel dimensional. Bisa disebut juga tabel
kecil (minor table), biasanya lebih kecil dan memegang data deskriptif
yang mencerminkan dimensi suatu bisnis. Sedangkan menurut Connolly
dan Begg (2010 : 1227), “
a set of smaller tables called dimension
  
26
tables”, yang berarti tabel dimensi adalah satu set tabel - tabel yang lebih
kecil dari tabel fakta di dimensional model (DM).
4.
DBMS (Database Management System)
Menurut Connolly dan Begg (2010 : 66) DBMS adalah sebuah sistem
software
yang memungkinkan pengguna untuk menetapkan,
menciptakan, memelihara, dan mengontrol akses ke database.
5.
Granularity
Menurut Inmon (2005 : 41), Granularity merupakan suatu level dari
detil atau ringkasan pada unit data didalam datawarehouse. Semakin
banyak detil atau ringkasan pada unit data maka akan semakin rendah
level pada granularity tersebut.
 
Keuntungan dari granularity
adalah dapat digunakan kembali,
 
kemampuan untuk mencocokan data, fleksibel, granularity terdiri dari
 
history
dari aktifitas-aktifitas dan kejadian pada perusahaan, kebutuhan
 
yang tidak jelas di masa yang akan datang dapat diakomodasi.
2.2
Teori-teori Khusus
2.2.1
Pengertian Rumah Sakit
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
147/MENKES/PER/I/2010 yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat. Dalam rumah sakit terdapat pelayanan-pelayanan seperti :
a.
Rawat Inap
  
27
Menurut Anonymous, rawat inap atau opname adalah istilah yang berarti
proses
perawatan pasien oleh tenaga kesehatan professional akibat penyakit
tertentu, dimana pasien diinapkan disuatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat
inap adalah ruangan dimana pasien dirawat. Ruangan ini biasanya sering dihuni
oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat inap di rumah sakit sudah
sangat mirip dengan kamar hotel.
b.
Rawat Jalan
Menurut Jurnal definisi Operasional Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (2004), Rawat Jalan adalah pelayanan pengobatan di fasilitas
pelayanan kesehatan dengan tidak harus menginap dengan menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut baik didalam maupun diluar gedung.
c.
Laboratorium
Menurut Anonymous, Laboratorium adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen dan pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan tersebut secara terkendali.