Home Start Back Next End
  
43
film yang hanya menganggapnya sebagai sebuah batu loncatan menuju film cerita
panjang.
Film pendek pada hakikatnya bukanlah sebuah reduksi dari film cerita panjang, ataupun
sekedar wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki karakteristiknya sendiri yang
berbeda dengan film cerita panjang, bukan lebih sempit dalam pemaknaan, atau bukan
lebih mudah. Sebagai analogi, dalam dunia sastra, seorang penulis cerpen yang baik
belum tentu dapat menulis cerpen dengan baik; begitu juga sebaliknya, seorang penulis
novel, belum tentu dapat memahami cara penuturan simpleks dari sebuah cerpen.
Sebagai sebuah media ekspresi, film pendek selalu termarjinalisasi dari sudut pandang
pemirsa-
karena tidak mendapatkan media distribusi dan eksibisi yang pantas seperti
yang didapatkan cerpen di dunia sastra.
Secara teknis, film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi dibawah 50
menit (Derek Hill dalam Gotot Prakosa, 1997) . Meskipun banyak batasan lain yang
muncul dari berbagai pihak lain di dunia, akan tetapi batasan teknis ini lebih banyak
dipegang secara konvensi. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan
kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat
bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan
pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik
justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru
tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali
kontribusi bagi perkembangan sinema.
2.6.10 Film Romantis
Dimana kebanyakan film yang mengambil aspek romantis untuk terjadi di tengah -
tengah film, film romantis dapat menjadi plot utama dan menjadi premis cerita yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter