65
center, internal order, activity type, dan lain-lain)
dan organizational unit untuk logistik (hanya untuk
kegunaan seleksi dan pelaporan saja).
b.
Asset Class
Asset class merupakan kriteria utama ketika
mendefinisikan sebuah aset. Setiap aset harus di-
assign ke satu asset class. Di dalam asset class, kita
dapat mendefinisikan parameter kontrol yang pasti
dan nilai default untuk depresiasi dan master data
lainnya.
Asset class sama seperti account group, bahwa asset
class juga menentukan tampilan layar dari asset
master record dan memiliki number range.
Aset yang tidak muncul di line item yang sama pada
neraca saldo biasanya di-assign ke asset class yang
berbeda. Sebagai tambahan, paling tidak terdapat
satu asset class khusus untuk assets under
construction
dan satu juga untuk aset yang bernilai
rendah, biasanya:
a.
4000 untuk assets under construction
b.
5000 untuk aset yang bernilai rendah
c.
Asset Valuation
Biasanya, saldo dan transaksi aset perlu divaluasi
secara berbeda untuk beberapa tujuan tertentu.
Sebagai contoh, kita dapat menggunakan metode
valuasi yang berbeda untuk:
a.
Laporan keuangan berdasarkan kebutuhan
wilayah
b.
Laporan keuangan untuk tujuan pajak
c.
Controlling
d.
Pelaporan keuangan paralel untuk kelompok
laporan keuangan
e.
Replacement value
Untuk menyimpan lebih dari satu dasar valuasi,
depreciation area disimpan di dalam sistem SAP.
|