Start Back Next End
  
45
Kelengkapan dalam pagelaran wayang 
Seni memainkan wayang yang biasa disebut pagelaran, merupakan
kombinasi harmonis dari berbagai unsur kesenian. Pada pagelaran wayang
dituntut adanya kerjasama yang harmonis baik unsur benda mati maupun benda
hidup (manusia). Unsur benda mati yang dimaksud adalah sarana dan alat yang
digunakan dalam pagelaran wayang. Sementara unsur benda hidup
(manusia)  adalah orang-orang yang berperan penuh dalam seni pagelaran
wayang.
1.
Unsur Benda
Unsur benda yang ada dalam pagelaran wayang adalah alat-alat yang
berupa benda tertentu yang digunakan dalam pagelaran wayang tersebut.
Bahkan terdapat unsur materi yang harus ada. Unsur materi yang dimaksud
antara lain:
wayang, kelir, debog (batang pohon pisang), seperangkat gamelan,
keprak,kepyak, kotak wayang, cempala, dan blencong. Seperangkat alat tersebut
harus ada, karena alat-alat tersebut tidak bisa digantikan. Akan tetapi pada
perkembangan zaman ada modifikasi atau pengubahan yang dibuat berdasar
kebutuhan atau kreatifitas seniman, namun keberadaan wayang dan kelir tidak
bisa ditinggalkan.
Wayang 
Gamelan 
Kelir adalah layar lebar yang digunakan pada pertunjukan wayang kulit. Pada
rumah Joglo, kelir di pasang pada bagian ‘pringgitan’. Bagian ini merupakan
bagian peralihan dari pada ranah publik, pendopo dengan ranah privat,
ndalem atau nggandok. Oleh karena itu penonton wayang kulit yang
tergolong keluarga, pada umumnya nonton di bagian dalam ndalem, yang
sering dianggep nonton mburi kelir. Nonton di belakang kelir ini memang
benar-benar ‘wewayangan, atau bayang-bayang. Lihat buku
Aspek
Kebudayaan Jawa Dalam Pola Arsitektur Bangunan Domestik dan Publik’
(Subanindyo, 2010). Dari sinilah pengaruh blencong yang seolah-olah
‘menghidupkan’
wayang akan dapat terlihat. Penonton juga tidak terganggu
oleh adanya gamelan. Bagi penonton publik, mereka menonton didepan kelir,
sehingga selain dapat melihat keindahan dari pada peraga wayang itu sendiri,
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter