![]() 22
tidak dicat sehingga kesan tradisional sangat dirasakan pengunjung.
Eksterior bangunan museum juga terlihat teduh dan rindang ditunjang
dari banyaknya pepohonan di sekitar bangunan museum. Bangunan
museum terdiri dari 6 gedung pameran, yaitu Gedung I yang berisi
ragam seni lukis bali tradisional, Gedung II yang merupakan paviliun
Arie Smith pelukis asal Belanda, Gedung III Ruang Pameran Foto karya
Robert Koke dari Amerika, Gedung IV paviliun Gusti Nyoman Lempad,
Gedung V yang berisi karya seni lukis Indonesia masa kini, gedung VI
yang berisi penggabungan seni lukis barat dan timur.
Gambar 2.3.2 Eksterior Bangunan Museum Neka (
Maret 2013)
C.
Sejarah Museum Neka
Museum Neka didirikan oleh Suteja Neka sejak tahun 1976 yang baru
diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1982.
Seiring dengan perkembangan seni lukis di Ubud dari zaman pra sejarah
hingga zaman sejarah muncullah keinginan Suteja Neka untuk
membangun museum lukisan. Sebelum berkeinginan untuk membuat
museum, beliau tergabung dalam organisasi seniman lukis di ubud yang
bernama Pitahama. Dalam organisasi tersebut, sering dilakukan
pameran-pameran untuk memperjualbelikan hasil karya seniman Ubud.
Suteja Neka kemudian berpikir bahwa dengan memperjualbelikan hasil
karya tersebut kepada pihak lain, lama kelamaan hasil karya seniman
|