1
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Data Perusahaan
Gambar 2.1 Logo The Sanchaya Resort Hotel
The Sanchaya, yang merupakan bahasa Sansekerta untuk "koleksi", mulai
beroperasional pada September 2013 berlokasi di Pulau Bintan yang menempati lahan
lebih dari 1300 hektar di area Teluk Lagoi di Bintan dan akan meliputi 19 vila dan
sembilan suite, yang mencakup fasilitas televisi Bang & Olufsen
dan berintegrasi
dengan sistem suara dan jarak pandang, dengan seprai dari katun Percale dari Mesi di
seluruh 462 kamar.  
Visi dari hotel The Sanchaya ini ialah “to offer guests an extraordinary experience like
no other. Each and every one of our villas and suites will have its own exceptional style,
  
2
reflecting the region’s art, culture and rich history. Like a mosaic, it is a collection of
intricate pieces that are beautiful in their own right, yet brought together to make a
whole that is more perfect than their component parts.”
Berdasarkan kegiatannya, terdapat tiga lingkup fungsi pada Hotel Resort The Sanchaya,
yaitu: 
1. Fungsi publik yaitu area yang merupakan tempat para pengunjung hanya
dapat menikmati dan menghabiskan waktu dan melakukan kegiatan
publik, seperti: 
Hall
• Restaurant 
• Spa dan Sauna
Private beach 
• Kolam Renang 
• Lapangan Golf
Lagoon
2. Fungsi private yaitu kawasan penginapan para tamu yang menginap
sebagai tempat istirahat dan melakukan kegiatan lainnya selama mereka
berada di The Sanchaya. Terdapat 19 suite Room dan 9 villa
di The
Sanchaya .
3. Fungsi service, meliputi: 
• Kitchen Room
• House Keeping and Laundry Office 
• Service Building 
  
3
Menurut buku Managing Front Office Operations dari AHMA (American Hotel &
Motel Association) yang ditulis oleh Charles E. Stedmon dan Michael L. Kasavana, “A
hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging
facilities for the general public and which fursishes one or more of the following
services: food and beverage service, room attendant service, uniformed serviced,
laundering linens, and use of furnitures and fixtures.”
Yang dapat diartikan sebagai berikut:
“Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial
dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan
sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang
bawaan, pencuci pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati
hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.”
Definisi Hotel Resort menurut Michael M.Coltman:
“Resort hotels are hotels that most frequently found in destination areas that do not
cater to the transient trade. They are designed primarily for recreational tourists. These
hotels can range from budget to luxury and can accommodate the family trade, or even
the convention business. Resort hotels may be in places with natural recreational
facilities, such as beaches, or in locations where facilities such as golf courses and
tennis courts are created.”
Artinya, resort hotel merupakan hotel yang banyak dijumpai di daerah tujuan yang tidak
diperuntukkan bagi orang-orang yang singgah untuk sementara. Resort hotel didesain
  
4
bagi wisatawan yang ingin berekreasi. Hotel ini dapat berupa hotel sederhana bahkan
sampai hotel mewah, dan dapat mengakomodir berbagai kebutuhan mulai dari keluarga
bahkan sampai kebutuhan bisnis. Resort hotel biasanya berada di tempat-tempat yang
dilatarbelakangi oleh keadaan alam seperti pantai, atau di lokasi dimana fasilitas seperti
lapangan golf dan lapangan tenis disediakan. 
Resort mempunyai beberapa arti, yaitu:
1)
Daerah kecil.
2)
Pergerakan individu/keluarga/kelompok manusia ke suatu tempat di luar
daerahtempat tinggalnya untuk masa-masa tertentu dan untuk kepentingan
tertentu. (Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1986)
Jadi, Hotel Resort adalah suatu bangunan akomodasi di suatu daerah yang disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan, dan minum, serta
berpartisipasi dalam berbagai macam kegiatan dalam waktu tertentu, yang bertujuan
untuk memperoleh kesenangan serta bebas dari kesibukan sehari-hari.
Menurut klasifikasi hotel yang dikeluarkan oleh Deparpostel dan dibuat oleh Dirjen
Pariwisata dengan SK: Kep-22/U/VI/78,  hotel resort dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1.
Beach and Island Resorts
Merupakan hotel resort
yang terletak di pulau atau pantai.
Pengunjungnya biasanya merupakan parapecinta alam. Terdapat
hubungan antara bangunan
resort
dan topografi, ekologi, dan iklim
lokasi resort tersebut. Desain antara ruang publik dengan wilayah pribadi
  
5
harus berbeda agar menciptakan berbagai macam suasana. Pemandangan
juga diutamakan, terutama pada daerah kamar, dan restoran.
2.
Urban Resorts
Merupakan hotel resort yang mengandalkan budaya lokal untuk menarik
pengunjungnya. Banyak diadakannya berbagai macam kegiatan;
mengunjungi acara kebudayaan, mengunjungi daerah
perbelanjaan,
tempat hiburan, museum, dan tempat-tempat bersejarah. Tujuan dari
urban resorts
adalah melayani para pengunjung yang menginginkan
pengeksplorasian suatu resort dengan setting kota.
3.
Destination Resorts
Merupakan suatu jenis resorts yang terletak pada suatu daerah yang
memiliki keindahan lingkungan dan memberikan kesan yang mendalam
bagi para tamu. Tujuan para tamu mengunjungi destination resorts
adalah untuk mendapatkan pengalaman akan suatu keindahan.
Destination Resorts merupakan perpaduan antara sejarah lingkungan
sekitar, gaya bangunan tradisional dan keindahan landscape yang ada.
4.
Theme Resorts
Merupakan hotel
resort
yang terletak di suatu daerah yang memang
sudah menjadi tempat pariwisata.
Theme Resorts dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Simple Theme
Merupakan resort
dengan motif yang berkaitan dengan olahraga
tertentu seperti ski dan golf.
  
6
2.
Educational Theme
Merupakan resort dengan motif sejarah lokal yang diterapkan pada
arsitektur. Jenis gaya desain biasanya menggunakan varietas satwa
liar.
3.
Fantasy Theme
Merupakan resort yang memiliki kategori adanya taman bermain dan
kasino.
The Sanchaya termasuk dalam kategori Beach and Island Resorts, yang merupakan
hotel resort yang terletak di pulau atau pantai. Pengunjungnya biasanya merupakan para
pecinta alam. Terdapat hubungan antara bangunan resort dan topografi, ekologi, dan
iklim lokasi resort tersebut. Desain antara ruang publik dengan wilayah pribadi harus
berbeda agar menciptakan berbagai macam suasana. Pemandangan juga diutamakan,
terutama pada daerah kamar, dan restoran.
Selain itu, menurut pembagian hotel resort berdasarkan lokasi dan kelengkapan atraksi
wisata, sebagai berikut.  
1. Resort gabungan (intergrated resort) 
Resort gabungan, termasuk perkampungan pedesaan untuk tempat
berlibur adalah resort yang direncanakan secara khusus. Dimana para
pekerjanya dapat tinggal di dalam atau dekat dengan resort. Orientasi
resort ini dikhususkan pada keistimewaan alam seperti pantai, laut,
  
7
lereng-lereng ski, pemandangan gunung, taman nasional, atau
keistimewaan lain seperti daerah dengan arkeologi dan sejarah, iklim
yang menyehatkan, lapangan golf atau fasilitas olahraga lain atau
kombinasi di antaranya. 
2. Resort perkotaan (town resort)
Resort perkotaan menggabungkan penggunaan lahan dan aktifitas pada
komunitas perkotaan, tetapi secara ekonomi difokuskan pada aktifitas
resort yang memiliki akomodasi seperti hotel dan fasilitas pelayanan
wisata. Ada beberapa contoh resort perkotaan seperti resort ski, resort
pantai, dan resort spa di kota-kota
Eropa dan Amerika Utara. Resort
pantai di Australia dan resort spa di perkotaan Jepang. 
3.
Resort retreat (retreat resort) 
Skala resort ini lebih kecil, kira-kira 25-50 kamar, tetapi direncanakan
dengan kualitas tinggi. Terdapat di daerah-daerah terpencil
seperti di
pegunungan atau di pulau-pulau kecil. Akses satu-satunya hanya melalui
kapal boat atau kapal udara kecil atau jalan layang. 
4.
Rekreasi air (Perairan) 
Yang dimaksud dengan rekreasi air (perairan) yaitu rekreasi yang
dilakukan pada media perairan, baik sungai, danau, waduk, atau laut.
Rekreasi ini memanfaatkan potensi alam perairan. Jenis aktifitas yang
  
8
dapat dilakukan pada rekreasi perairan ditentukan oleh kondisi
perairannya. Aktifitas tersebut dapat berupa pasif atau aktif. Sebagai
contoh untuk perairan yang airnya deras bergelombang tetapi
mempunyai pemandangan yang indah maka aktifitasnya cenderung pasif
(contohnya pada pantai parangritis, jogjakarta). Sedangkan untuk
perairan yang tenang maka aktifitasnya cenderung aktif (seperti marina
ancol, pantai kuta bali).
The Sanchaya termasuk dalam resort gabungan (intergrated resort). Orientasi resort ini
dikhususkan pada keistimewaan alam seperti pantai, laut, lereng-lereng ski,
pemandangan gunung, taman nasional, atau keistimewaan lain seperti daerah dengan
arkeologi dan sejarah, iklim yang menyehatkan, lapangan golf atau fasilitas olahraga
lain atau kombinasi di antaranya. 
  
9
Berikut adalah struktur organisasi usaha Hotel berdasarkan Buku Pengantar Industri
Akomodasidan Restoran oleh Sudiarto Mangkuwerdoyo.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Hotel
Tujuh departemen hotel, dimana masing-masing departemen mempunyai fungsi dan
peran yang berbeda, dalam satu wadah organisasi yang sama dan saling terkait antara
departemen satu dengan departemen
lainnya untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
sama.
1.
Marketing Department Hotel
Marketing department
merupakan salah satu departemen hotel yang
berfungsi dan berperan mengelola komunikasi pemasaran, dengan
  
10
memfasilitasi untuk memperlancar hubungan pertukaran yang saling
memuaskan antara konsumen dan manajemen hotel melalui penciptaan,
promosi, pendistribusian, dan penentuan harga produkjasa pelayanan hotel
secara komersial dan profesional.
2.
Room Department Hotel
Room department
adalah salah satu departemen
hotel yang mempunyai
fungsi dan peran mengelola penyediaan kamar bersih, rapi, lengkap, aman,
nyaman sesuai ekspektasi pelanggan hotel serta mengurus pelayanan
administrasi mulai dari pemesanan kamar, kedatangan sampai dengan
kepergian tamu, serta jasa pelayanan terkait lainnya, yang dikelola secara
komersial dan profesional.
3.
Food & Beverage Department Hotel
Food & Beverage Department adalah
salah satu bagian dari hotel yang
mengurus dan bertanggungjawab atas jasa pelayanan makan dan minum,
serta jasa terkait lainnya bagi tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal
di hotel yang dikelola secara komersial dan profesional.
4.
Other Operated Department HTL
Other Operated Department atau disebut Minor Operating Department
adalah bagian dari hotel yang memiliki fungsi, peran dan tanggung jawab
atas pengelolaan pendapatan diluar usaha utama hotel diantaranya jasa
laundry, office rental, sport club, telp/fax, internet dan sejenisnya yang
dikelola secara komersil dan profesional.
  
11
5.
Engineering Dept Hotel
Engineering Department adalah bagian dari hotel yang mempunyai
fungsi,peran, dan tanggung jawab terhadap pengoperasian, perawatan
danperbaikan asset vital sarana dan prasarana, guna memenuhi kebutuhan
operasional, serta mengendalikan biaya Property Operating Maintenance
And Energy Cost/POMEC secara profesional.
6.
Accounting Department Hotel
Accounting department ialah bagian hotel yang mempunyai fungsi, peran,
dan tanggung jawab atas terlaksananya tertib tata kelola administrasi
akuntansi dankeuangan, menyajikan laporan perusahaan, dan
mempertanggungjawabkan profesionalisme akuntabilitas pertanggung-
jawabannya kepada stakeholder.
7.
Human Resources Department Hotel
Human Resources department adalah bagian dari hotel yang mempunyai
fungsi, peran, dan tanggung jawab terhadap profesionalisme pengkualitasan
sumber daya manusia, pemberdayaan sumber daya manusia, pesejahteraan
pegawai, dan pemeliharaan hak asai pekerja untuk mencapai produktivitas
kerja organisasi yang optimal.
Restoran termasuk dalam Food & Beverage Department Hotel, yaitu salah satu bagian
dari hotel yang mengurus dan bertanggung-jawab atas jasa pelayanan makan dan
  
12
minum, serta jasa terkait lainnya bagi tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di
hotel yang dikelola secara komersial dan profesional.
Menurut Soekarno dan pendit, food and beverage secara umum adalah bagian yang
mengurus makanan dan minuman. Sedangkan food and beverage secara khusus adalah
bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan
makan dan minum serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal
maupun tidak dihotel tersebut, dan dikelolah secara komersial dan profesional.
Menurut I Putu Gede dan Muharis Ali, food and beverage department
yang
membidangi masalah penyediaan makanan dan minuman.
Tujuan Food and Beverage Service:
1. Memberikan pelayaan sebaik-baiknya kepada para tamu sehingga tamu merasa
puas.
2. Mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Fungsi food and beverage department adalah sebagai sarana yang harus ada dihotel,
yang keberadaanya merupakan salah satu sumber pendapatan bagi hotel yang
bersangkutan.
  
13
Food and beverage department
dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai tugasnya
masing-masing, yaitu bagian depan (front service) dan bagian belakang (back service).
Adapun bagian tersebut antara lain :
a.
Food and beverage departement bagian depan (front service)
biasanya terdiri
dari restaurant, bar, banquet, dan room service. Petugas dibagian ini langsung
berhubungan dengan para tamu.
b.
Food and beverage department bagian belakang (back service) biasanya terdiri
dari kitchen (bagian dapur), stewarding, service bar,
dan kantin karyawan.
Disebut back service
karena tidak langsung berubungan dengan tamu, dan
harus melalui perantara pramusaji.
Menurut Soekarno dan pendit, salah satu kegiatan utama restoran, penyiapan serta
pelayanan makan dan minum kepada tamu, dimana kegiatan ini di tanggani oleh tata
boga. Sedangkan pelayanan itu sendiri berasal dari kata “layan” yang berarti
menolong, menyediakan sesuatu apa yang dibutuhkan orang lain (tamu). adapun jenis
dan cara penghidangan atau penyajian makanan dan minuman di suatu restaurant
tergantung pada faktor di bawah ini, antara lain :
a.
dilihat dari jumlah dan jenis tamu
b.
tamu yang hanya makan saja
c.
peralatan yang digunakan
d.
jumlah tenaga kerja yang tersedia
e.
jenis dan letak restaurant
  
14
Adapun jenis-jenis pelayanan menurut Arisandi yaitu: 
1. Table Service
a.
American Service, sifatnya tidak begitu formal atau resmi apabila dibandigkan
dengan english service, french service, dan russian service merupakan sistem yang
paling lazim digunakan di restaurant. American service sangat terkenal dengan ciri
khasnya bahwa makanan sudah disiapkan, ditata, diatur dengan rapi dan menarik
di atas piring makan dapur, kecuali salad, roti, dan mentega. Hampir semua
makanan penyerta diatas entrée plate
bersama hidangan utamanya. Untuk
menyajikan hanya diperlukan seorang waiter/waitress saja.
b.
Russian service, kadang-kadang disebut juga modified frenct service, karena dalam
beberapa hal mempunyai kesamaan dalam french service. Russian service sifatnya
sangat formal, mewah dan para tamu merasa mandapatkan perhatian yang luar
biasa, dari waiter dan waitress. Dua perbedaan yang sangat menonjol dan russian
service dengan french service, yaitu pada russian service hanya memerlukan satu
waiter dan waitress sedangkan french service memerlukan dua waiter dan waitress
c.
French service, sifat pelayanannya formal atau resmi. Pada jaman dulu pelayanan
ini mula-mula dipergunakan di lingkungan kaum ningrat. Pelayanan ini terkesan
sangat lux service dan mewah, karena perhatiannya kepada tamu sangat besar. 
d.
English service,
sifat pelayanannya formal atau resmi dan sifatnya cenderung
kekeluargaan. Pelayanan ini sangat mirip dengan pelayanan yang biasa kita
lakukan di rumah kalau kita makan bersama . English Service
kadang-kadang
dipergunakan untuk acara makan malam special yang diselenggarakan di ruang
makan khusus dalam suatu restaurant. 
  
15
2. Buffet Service ( Prasmanan ) 
Dalam acara ini tamu diperkenakan mengambil dan memilih makan sendiri
yang telah diatur dan dipasangkan di atas meja buffet, bentuk buffet antara lain yaitu:
a.
Sraight line shape
yaitu satu meja buffet memanjang dengan hidangan lengkap
mulai dari appetizer, soup, main course, dan dessert.
b.
Scamble system
yaitu dari satu buffet disediakan letaknya memencar, tiap buffet
diisi dengan satu jenis makanan saja.
3.
Jenis Pelayanan Lain 
a. Padang Service,
jenis pelayanan ini biasanya dilakukan di restaurant padang tiap
jenis makanan sudah ditata dalam piring, semuanya ditata diatas meja, tamu tinggal
memilih dan mengambil sendiri makanan yang disukai.
b.Catering Service,
yaitu beberapa jenis makanan disusun berjajar di
counter
yang
dijaga. Tamu dapat memilih makanan kesukaannya.
c. Tray Service,
tipe ini hampir sama dengan american service, bedanya tamu tidak
dilayani di restaurant tetapi di kamar mereka masing –
masing, makanan dibawa
ketempat tamu dengan tray atau guridon.
Pada restoran Library & Bar
di The Sanchaya Resort Hotel, pelayanan yang
digunakan ialah American Service.
  
16
2.1.2 Data Proyek
Menurut persyaratan dan kriteria hotel bintang 5, sebuah hotel harus menyediakan
restoran minimal 3 buah yang berbeda jenisnya, salah satunya Coffee
Shop.
Jumlah
tempat duduk sebanding dengan luas restoran
dengan ketentuan 1,5 m2 per tempat
duduk.
Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari restoran, dengan jumlah
tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan
ketentuan 1,1 m2 per tempat duduk.
Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m.
Restoran yang biasanya berada dalam sebuah hotel dan ada pula yang berdiri sendiri,
tetapi mempunyai tugas yang sama yaitu menyediakan serta melayani tamu. Menurut
Marsum, Restoran adalah salah satu tempat atau bengunan yang diorganisasikan secara
komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik
berupa makanan maupun minuman.
Restoran mempunyai tipe atau jenis yang banyak tergantung dari tempat, makanan, dan
fungsinya. The Sanchaya menyediakan 3 buah jenis restaurant, yaitu main dining room
yang menyediakan à la carte breakfast, lunch, afternoon tea dan dinner. Tasanee Grill,
merupakan specialty restaurant, yaitu suasana dan dekorasi seluruhnya mempunyai ciri
khas tertentu, yang menjual makanan dari suatu negara atau benua. Dalam hal ini
Tasanee Grill menyediakan Thai street food.
Library and Bar, yang berkonsep lounge, dimana pengunjung dapat mendengar musik
dari seluruh penjuru dunia sambil membaca buku dari rak-rak yang tersusun rapi, serta
  
17
ditemani dengan house-made cocktails and martinis. Pada umumnya bar dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu, Public (front) Bar dan Dispense (service) Bar.
Macam - Macam Public Bar :
1.
Cocktail Bar (longer bar), bar semacam ini dirancang sedemikian rupa, dimana
para tamu dapat relaks setelah bekerja keras. Minuman yang dijual terdiri dari
banyak jenis dan dengan kualitas yang tinggi. Musik yang lembut dan acara
hiburan yang menarik merupakan ciri yang khas dari cocktail bar.
2.
Snack Bar, sejenis dengan "Coffee shop restaurant" disamping menjual
minuman juga menyediakan makanan kecil (snack),
makanan kecil disajikan
siap diatas piring makan, dan service yang cepat yang paling diutamakan.
3.
Night Club, suatu tempat hiburan malam yang terdiri dari banyak bar dengan
jumlah tempat duduk yang banyak, dilengkapi dengan dance floor dan stage.
Selain ketiga jenis diatas, dikenal pula "Neighbour Hood Bar" yaitu suatu bar yang
terletak disuatu daerah / komplek pegawai atau daerah perindustrian. Tamu yang datang
ke bar tersebut biasanya orang - orang yang bekerja di daerah atau didekat bar tersebut.
Makanan dan minumannya relatif sederhana dan tidak mahal.
Sedangkan yg disebut "Service Bar atau Dispence Bar" adalah suatu bar counter
yang
terletak di area food and beverage service (bagian tata hidangan) dalam suatu hotel,
yang berfungsi untuk melayani pesanan minuman yang datang dari restaurant
atau
room service.
Public (front) Bar pada The Sanchaya termasuk dalam tipe Cocktail Bar (lounge bar).
  
18
2.1.3 Furnitur
2.1.3.a Definisi Furnitur
Kata Furniture
dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi mebel. Istilah mebel
digunakan karena sifat bergeraknya atau mobilitasnya sebagai barang lepas di dalam
interior arsitektural. Kata “mebel” berasal dari bahasa Perancis yaitu “meubel”,
atau
bahasa Jerman yaitu “mobel”.
Pengertian mebel secara umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna
bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain, dan
sebagainya, yang memberi kenyamanan dan keindahan bagi para pemakainya. (Baryl,
“Furnitur dan Arsitektur,” Majalah Pola Edisi 20, Maret 1977, hlm.26-29)
2.1.3.b Klasifikasi Furnitur
Klasifikasi furnitur yang ada pada Library and Bar
di The Sanchaya Resort Hotel
adalah sebagai berikut.
a.
Meja 
Meja adalah salah satu furnitur berupa permukaan datar yang disokong oleh
beberapa kaki. Meja sering dipakai untuk menyimpan barang dan makanan
dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja
umumnya dipasangkan dengan kursi. Meja
makan
pada
umumnya
tidak
memiliki laci. Pada Library and Bar
di The Sanchaya, terdapat dining table,
coffee table, side table, dan bar table.
  
19
b.
Kursi
Kursi adalah sebuah perabotan yang biasa digunakan untuk duduk. Biasanya
memiliki 4 kaki untuk mendukung berat. Sebagian kursi 4 kaki memiliki desain
yang memungkinkannya menyangga beban 500 kilogram. Terdapat beberapa
jenis kursi di dalam Library and Bar, yaitu bar stool, hanya memiliki 1 kaki di
tengah, letaknya di depan bar dan ukurannya lebih tinggi dibanding kursi
lainnya.
Puff
yaitu kursi kecil tanpa sandaran yang dilapisi dengan upholstery. 
Lounge chair, yaitu kursi dengan arm rest
dan dibuat sangat ergonomis untuk
bersantai, dan dining chair, serta sofa.
c.
Book Shelves
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia berarti rak tempat menaruh buku. Dalam
Library and Bar,
furnitur ini berfungsi sebagai tempat menyimpan dan men-
display buku-buku sebagai penunjang fasilitas untuk
bersantai bagi para
wisatawan. 
d.
Wine Racks
Sebuah rak anggur adalah perangkat yang menyimpan dan mengorganisir
anggur. Penyimpanan merupakan pertimbangan penting untuk anggur yang
sedang disimpan untuk jangka panjang penuaan. Anggur adalah salah satu dari
beberapa komoditas yang dapat meningkatkan dengan usia tetapi juga dapat
dengan cepat memburuk jika disimpan dalam kondisi yang tidak layak. Tiga
faktor yang memiliki dampak yang paling langsung terhadap kondisi anggur
yang ringan, kelembaban dan suhu. Wine racks pada Library and Bar di The
Sanchaya dijadikan sebagai salah satu elemen interior.
  
20
e.
Bar Counter
Yaitu suatu meja penghalang bagian depan yang fungsinya sebagai pemisah
antara tamu dengan pekerja bar dan biasanya dilengkapi dengan Bar Stools
(kursi tinggi) didepannya untuk para tamu yang duduk. Tinggi Bar Counter yang
ideal sekitar 110 cm.
f.
Back Wall / Bar Display
Yaitu lemari yang berada di belakang counter
yang berfungsi sebagai tempat
menaruh dan memajang minuman (bottle display) serta gelas-gelas dengan
pengaturan yang menarik dan atraktif.
g.
Glass Display / Hanger
Letaknya biasanya diatas counter, yang mana fungsinya untuk memajang (men-
display) gelas. Biasanya hanya untuk gelas yang berkaki (stem glass),
dimana
gelas-gelas berkaki tersebut di gantung di hanger.
h.
Cocktail Station / Speed Rack
Yaitu tempat untuk menyimpan jenis minuman yang akan dijual. Pada umumnya
adalah jenis Pouring Brand, serta dilengkapi dengan tepat untuk menaruh juice,
ice cube, garnish and sink untuk mencuci gelas, peralatan bar dan untuk mencuci
tangan.
i.
Sink / Plumbing
Yaitu tempat untuk mencuci gelas serta perlatan bar yang kotor. Penempatannya
biasanya disudut bar agar tidak terlihat oleh tamu yang duduk di counter.
  
21
j.
Drawer / Kabinet.
Yaitu tempat menyimpan stock
minuman, barang-barang groceries dan
keperluan lainnya setelah bar tutup.
k.
Cashier Desk
Yaitu ruangan dimana cashier
membuat check atau bill,
menerima pembayaran,
dan mengerjakan tugas-tugas lainnya. Cashier Desk
biasanya didalam Bar
Counter ataupun berada di Hall area.
Dalam perancangan furnitur
The Sanchaya ini, saya akan membuat perancangan
furnitur sebuah Lounge Chair, foot rest, coffee table / side table.
2.1.3.c Sistem dan Konstruksi Furnitur
Berikut merupakan beberapa sistem furnitur:
Loose Furniture
Mebel siap pakai yang dapat dibeli dan tersedia di pasaran.
Contoh: kursi, meja, lemari, sofa.
Built-in Furniture
Mebel atau furnitur yang dibuat menyatu dan disesuaikan dengan bentuk
bangunan dan tidak dapat dipindahkan.
Contoh: kitchen set, walk-in closet.
Outdoor Furniture
Disebut juga garden furniture
atau patio,
yaitu jenis furnitur yang
dirancang khusus untuk penggunaan di luar ruangan. Furnitur ini
  
22
biasanya terbuat dari material yang tahan terhadap cuaca. Contoh
outdoor furniture tertua yang ditemukan yaitu di kebun Pompeii.
Indoor Furniture
Merupakan furnitur yang berada di dalam ruangan.
Multifunction Furniture
Furnitur yang bisa digunakan untuk beberapa jenis fungsi, seperti meja
lipat yang bisa digunakan sebagai kursi, maupun tempat tidur yang dapat
dilipat menjadi kursi.
Reclaimed Furniture
Merupakan furnitur yang terbuat dari bahan daur ulang, seperti potongan
kayu bekas, kardus bekas, kertas bekas, dan lain sebagainya. Furnitur ini
termasuk ke dalam kategori green design, karena menggunakan material
yang ramah lingkungan. 
2.1.4 Aksesoris Interior
2.1.4.a Definisi Aksesoris Interior
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, aksesoris berarti: 1 barang tambahan;
alat ekstra: radio pd mobil merupakan --
yg digemari banyak konsumen; 2 barang yg
berfungsi sbg pelengkap dan pemanis busana: -- yg sedang digemari remaja saat ini
adalah jepit rambut dan peniti berwarna sama dng pakaian yg dikenakan; 3 Anat yg
merupakan tambahan (misal saraf aksesori, yakni otak ke-11).
Aksesoris interior merupakan barang-barang selain furnitur yang merupakan pelengkap,
atau penambah aksen serta sebagai pemanis di sebuah interior. Keberadaan aksesoris
interior dapat membuat suasana menjadi lebih hidup.
  
23
2.1.4.b Klasifikasi Aksesoris Interior
Klasifikasi aksesoris interior yang ada pada Library and Bar
di The Sanchaya Resort
Hotel adalah sebagai berikut.
a.
Lampu 
Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Di dalam Library
and Bar terdapat tiga jenis lampu yaitu hanging lamp (lampu gantung), dan
table lamp, yang diletakan diatas side table, serta standing lamp.
b.
Tissue Box
Merupakan tempat menaruh tisu yang biasanya diletakkan di atas meja,
untuk dipakai saat makan dan minum. Tissue box dapat didesain sedemikian
rupa sehinnga menjadi elemen estetis.
c.
Candle Holder
Candle holder
merupakan sebuah aksesoris interior yang dapat menambah
nilai estetis, serta membuat ambience relaks dalam sebuah ruang. 
d.
Menu book
Menu book
dapat dibuat simpel, namun dapat juga didesain khusus untuk
mendukung konsep desain sebuah interior.
  
24
e.
Tray
Dalam bahasa Indonesia berarti nampan, yaitu tempat untuk menyajikan
makanan atau minuman, terbuat dari kayu, logam, maupun material lain.
f.
Trash cans
Trash cans, yaitu tempat pembuangan barang atau benda karena tidak
terpakai lagi, misalnya kertas, tisu, dan lain sebagainya. Trash cans dapat
menjadi elemen estetis pada sebuah interior apabila didesain sedemikian
rupa sesuai dengan konsep interior.
Dalam perancangan aksesoris interior The Sanchaya ini, saya akan membuat
perancangan aksesoris sebuah standing lamp,
table lamp dan tissue box untuk area
Library and Bar.
  
25
2.2.1 Data Lapangan
A. AYANA RESORT & SPA, Bali
One destination, a world of distinction
Gambar 2.3 Logo Ayana Resort & Spa Bali
Ayana berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 'tempat berlindung'. Ayana Resort
and Spa terletak di tebing batu kapur di atas Samudera Hindia dekat Jimbaran Bay di
selatan-barat semenanjung Bali. Resort ini memiliki luas 77 hektar, terdiri dari 78
freestanding private villas
dan 290 kamar hotel yang terletak di tengah taman tropis
yang rimbun. Pertama kali dibuka pada November 1996 dengan nama The Ritz-Carlton,
Bali Resort & Spa, yang kemudian dikenal sebagai Ayana Resort & Spa Bali dengan
berada dibawah managemen West Paces Hotel Group. Berkonsep pada warisan budaya
Bali yang kaya, dengan desain yang mewah dan modern, mewujudkan keintiman,
  
26
sentuhan pribadi dan keramah-tamahan yang hangat. Ayana menawarkan keindahan
pasir putih, serta pemandangan dramatis Gunung Agung.
Ayana memiliki beberapa jenis restoran dari masakan Indonesia sampai masakan
Tabel 2.1 Fasilitas Ayana Resort & Spa Bali
Sumber : http://www.agoda.web.id (2013)
  
27
B. The Valley Resort Hotel, Bandung
Gambar 2.4 Logo The Valley Resort Hotel Bandung
Dibangun pada tahun 2002, The Valley Resort menawarkan pemandangan Kota
Bandung dari lokasi puncak bukit, dengan
atraksi utama kota ini seperti Dago Pakar,
Dago Indah Golf, Taman Budaya Jawa Barat yang terletak sangat dekat.
Berjarak 10 menit dari Lapangan Golf Dago dan 20 menit dari Jalan Juanda, dimana
terletak factory outlet
utama, serta 45 menit dari Bandara Internasional Husein
Sastranegara. Fasilitas yang terdapat pada The Valley Resort yaitu sebuah bar yang
buka 24 jam, kolam renang, spa, gym, playground, ruang karaoke, meeting room. 
Restoran yang ada di The Valley yaitu Valley Bistro Café, Suki Garden, Roof top.
Valley Bistro Café menyajikan berbagai masakan Indonesia dan internasional seperti
European, Japanese.
  
28
Tabel 2.2 Fasilitas The Valley Resort Bandung
Sumber : http://
  
29
2.2.1.b Hasil Survey Pengguna
Tabel 2.3 Perbandingan Hasil Survey Ayana dan The Valley Resort Hotel
Resort
Hotel
Ayana
The Valley
Lokasi
Bali (beach resort)
Jl. Karang Mas Sejahtera,
Jimbaran, Bali, Indonesia
Bandung (mountain resort)
Jl. Lembah Pakar Timur 28, Dago,
Bandung, Indonesia
Bintang
5
4
Range
Harga
Hotel
IDR 2.000.000-6.500.000
IDR 800.000 - 1.400.000
Restoran
Rock Bar
The Valley Bistro Café
  
30
Range
Harga 
Makanan
Minuman
Restoran
IDR 50.000-1.380.000
IDR 30.000-500.000
Furnitur
  
31
Material
Furnitur
Rangka alumunium dengan
finishing powder coating,
dilapisi rotan sintetis
Rangka multipleks dilapisi
marmer, dengan kaca sebagai
top table
Rangka besi dengan kayu jati,
finishing natural
Kayu jati finishing natural dilapisi
upholstery pada dudukannya
Aksesoris
Candle holder, menu book, tissue
box, table number, asbak, tray,
bantal sofa, tempat sampah,
standing lamp
Candle holder, tissue box, menu book,
asbak, tray, pot bunga, tempat sampah,
wall lamp, lampu hias
Material
Aksesoris
Alumunium
Upholstery
Kayu
Rotan
Kaca
Besi
Batuan
Kayu
Target
Dewasa, lokal dan turis
mancanegara
Dewasa, lokal, turis domestik
  
32
2.2.2 Furniture dan Aksesoris Interior
2.2.2.a Data Antropometri dan Ergonomi
a.
Lounge Chair
Gambar 2.5 Ergonomi Lounge Chair 
b.
Coffee Table
Gambar 2.6 Dimensi Alat Makan
  
33
Sumber : Julius Panero., Martin Zelnik. (1979). Human Dimension. Jakarta: Erlangga.
Gambar 2.7 Ergonomi tempat duduk Lounge dan Coffee Table
  
34
c.
Bar Stool
           
        
Sumber : Julius Panero., Martin Zelnik. (1979). Human Dimension. Jakarta: Erlangga.
Gambar 2.8 Ergonomi Bar
  
35
d.
Book Shelves 
Sumber : Julius Panero., Martin Zelnik. (1979). Human Dimension. Jakarta: Erlangga.
Gambar 2.9 Ergonomi Book Shelves
  
36
e.
Lampu
Sumber : Julius Panero., Martin Zelnik. (1979). Human Dimension. Jakarta: Erlangga.
Gambar 2.10 Ergonomi Pencahayaan Pada Ruang Makan
  
37
Sumber: S.C. Reznikoff. (1986). Interior Graphic and Design Standards. 
New York: Whitney Library of Design.
Gambar 2.11 Dimensi Lampu
  
38
f.
Trash Cans
Sumber: Ernst Neufert. (1996). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga.
Gambar 2.12 Ergonomi Tempat Sampah
Sumber: Ernst Neufert. (1996). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga.
Gambar 2.13 Antropometri Manusia Membuang Sampah
  
39
g.
Tissue box
Gambar 2.14 Ergonomi Tempat Tisu
  
40
2.2.2.b Furniture Mapping
Pada perancangan furnitur aksesoris The Sanchaya ini, sumbu marketing mapping yang
digunakan ialah art look-fungsional,
old fashioned-modern.
Kata kunci ini diambil
sebagai representasi dari hasil trend-forecasting,
dimana tren furnitur dan produk
interior lebih mengarah kepada fungsionalitas dan kemampuan mengatasi keterbatasan
ruang (space).
Mengingat konsep dari Resort Hotel The Sanchaya yang sangat
menonjolkan kekuatan dari keanekaragaman kebudayaan Asia dengan dipengaruhi
adanya transformasi dari tradisional menjadi modern, maka digunakan sumbu old
fashioned-modern
untuk memasuki jenjang target market, dan menentukan harga
produk. Melihat kebutuhan dan target market dari The Sanchaya Resort Hotel maka
sumbu yang dipilih ialah fungsional-modern. 
Gambar 2.15 Marketing Mapping