9
bahwa persepsi adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk
memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran,
peraba dan sebagainya), sedangkan tambah Sarwono (2002) alat untuk
memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.
Menurut Kinicki dan Kreitner (dalam Simbolon, 2008) persepsi pada
hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami
informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan,
bahwa persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan
bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Walgito (2003) menyatakan
bahwa persepsi seseorang merupakan proses aktif,
yang memegang peranan, bukan
hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan
pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam
menanggapi stimulus. Proses pengamatan memerlukan objek yang diamati alat
indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam mengadakan pengamatan.
Dari semua definisi yang diberikan di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah proses pola pikir, stimuli dari alat indera, pengalaman tentang objek, dan
bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
2.1.2. Terbentuknya Persepsi
Menurut Sunaryo (2004) menyatakan bahwa proses terjadinya persepsi
melalui tiga proses yaitu fisik, fisiologis, dan pskikologis. Proses fisik berupa objek
menimbulkan stimulus, lalu stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses
fisiologis berupa stimulus yang diterima oleh indera diteruskan oleh saraf sensoris ke
|