![]() 6
6
pengkajian lebih lanjut dan mungkin membutuhkan perubahan.
3.
Action Level 3:
yaitu grand score 5 atau 6 menunjukkan bahwa dibutuhkan
pengkajian lebih lanjut dan dibutuhkan perubahan segera.
4.
Action Level
4:
yaitu grand score 7 menunjukkan bahwa dibutuhkan
pengkajian dan perubahan sesegera mungkin (mendesak).
2.3
Fatigue Likelihood Scoring (FLS)
Fatigue Likelihood Scoring
merupakan metode penilaian untuk tingkat
kelelahan pekerja yang dipengaruhi oleh jadwal pekerjaannya. FLS merupakan
tool
yang digunakan sebagai kontrol level 1 untuk Fatigue Risk Management
System
yang dikembangkan oleh Transport Canada, dimana dalam kontrol
level 1 ini berkaitan dengan sleep opportunity yang diperoleh pekerja dengan
jadwal kerja yang ada sekarang (Transport Canada, 2011).
Tabel 2.1 Penilaian Fatigue Likelihood Scoring
Fatigue Likelihood Scoring Matrix for Work Schedules
Score
0
1
2
4
8
a) Total hours per
7 days
< 36
hours
36.1
43.9
44 47.9
48 54.9
55+
b) Maximum shift
duration
< 8
hours
8.1 9.9
10 11.9
12 13.9
14+
c) Minimum short
break duration
> 16
hours
15.9 - 13
12.9 - 10
9.9 - 8
< 8
d) Maximum
night work per 7
days
0 hours
0.1 - 8
8.1 - 16
16.1 - 24
> 24
e) Long break
frequency
> 1 in 7
days
= 1 in 7
days
= 1 in 14
days
= 1 in 21
days
= 1 in 28
days
Sumber: (Transport Canada, 2011)
Sumber: (Transport Canada, 2011)
Gambar 2.3 Fatigue Likelihood Score
2.4
Individual Fatigue Likelihood Score (IFLS)
Individual Fatigue Likelihood Score
merupakan
kontrol level 2 yang
merupakan kelanjutan dari kontrol level 1 pada Fatigue Risk Management
System
yang dikembangkan oleh Transport Canada. IFLS menilai efektifitas
dari penilaian yang diperoleh dari FLS untuk memastikan apakah dengan
jadwal yang ada, pekerja benar-benar memperoleh waktu tidur yang cukup atau
sebaliknya. Penilaian ini lebih bersifat individual karena selain dari jadwal
kerja, ada juga hal lain yang dapat menyebabkan pekerja kekurangan waktu
untuk tidur (Transport Canada,
2011).
|