Start Back Next End
  
11
Jika batang tersebut berbentuk silinder dengan diameter 10mm, maka luas
penampang batang tersebut adalah 78.5 mm²
(p.D²/4). Batang akan putus jika s
(tegangan yang terjadi) = S (kekuatan material). Gaya F yang menyebabkan silinder
tersebut putus adalah: 
F = s . A
   = S . A
   =
F = 2906 Kgf = 2,9 ton
Pada kasus ini tegangan yang terjadi arahnya tegak lurus terhadap penampang,
sehingga tegangan tersebut disebut tegangan normal, notasi tegangan normal adalah
s (baca: sigma), tegangan normal yang melebihi kekuatan tarik material
mengakibatkan benda akan rusak (patah atau putus).
Kemudian pada kasus berikutnya terdapat dua pelat yang disambung dengan
paku keling yang terbuat dari material ST37. Pelat tersebut ditarik dengan gaya F
searah pelat. Tentukan gaya F yang menyebabkan paku keling patah? Pada paku
keling akan timbul tegangan geser
t (baca: tau), besarnya:  t = F/A atau  F = t.A       
Paku keling akan putus apabila tegangan geser yang terjadi lebih besar dari kekuatan
geser material, dimana kekuatan geser material =
kekuatan tarik. Dengan
persamaan F = t . A, maka didapat bahwa gaya tarik yang menyebabkan material
putus adalah 1453 Kgf atau 1,5 ton.
2.4.4.
Defleksi
Defleksi terjadi akibat adanya gaya atau beban pada struktur, permukaan atas
dari struktur akan mengalami tekanan dan permukaan bawah akan mengalami
tegangan tarik, kegagalan yang terjadi adalah ketika struktur mengalami patah pada
bagian bawah yang disebabkan tidak mampu menahan tegangan tarik yang terjadi.
Defleksi diukur dari titik awal sebelum pembebanan ke posisi setelah terjadi
deformasi. pada gambar 2.9 jarak y adalah defleksi batang. Salah satu faktor baik
tidaknya suatu struktur adalah nilai defleksi, suatu struktur yang baik tidak hanya
mampu menahan beban yang diterima, namun juga mampu mengatasi terjadinya
defleksi sampai batas tertentu.
Gambar 2.9 Defleksi yang terjadi pada struktur
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter