![]() 37
-
Hipotesis untuk tipe 1
H1
A
: Size
berbanding terbalik terhadap
ETR perusahaan.
-
Hipotesis untuk tipe 2
H1
B
: Size
berbanding terbalik terhadap
ETR perusahaan.
2.2.3.2 Pengaruh Capital Intensity dan Inventory Intensity terhadap ETR
Perusahaan
Pada penelitian terdahulu, Pelsko (2003) menemukan bahwa
terdapat hubungan yang berbanding lurus
antara proporsi aset tetap
terhadap total aset dengan ETR. Namun, Stickney dan McGee (1982),
Gupta dan Newberry (1997), Grant Richardson dan Roman Lanis
(2007) dan Soepriyanto
(2011) menyatakan bahwa capital intensity
berbanding terbalik terhadap ETR. Hal ini dikarenakan
preferensi
perpajakan
yang terkait dengan investasi dalam aset
tetap, terutama
pada ketentuan depresiasi yang dipercepat. Perusahaan diperbolehkan
untuk menyusutkan aset tetap sesuai dengan perkiraan masa manfaat
pada kebijakan perusahaan.
Namun, pada preferensi perpajakan
menetapkan aset tetap dengan masa manfaat tertentu
yang umumnya
lebih cepat bila dibandingkan dengan masa manfaat yang diprediksi
perusahaan.
Lain halnya dengan persediaan, Zimmerman (1983),
Gupta dan Newberry (1997), Pelsko (2003) dan Soepriyanto (2011)
menemukan bahwa proporsi sediaan terhadap total aset berbanding
lurus terhadap ETR karena inventory akan habis dalam jangka waktu
yang singkat (satu tahun). Hal ini terjadi pada kebanyakan
perusahaan,
sehingga hipotesis dapat disusun untuk masing-masing
|