![]() 9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori dan Literatur
2.1.1 Pengertian Investasi
Investasi
memiliki beberapa definisi dari para ahli. Menurut Jones, Utama,
Frensidy, Ekaputra dan Budiman (2009:3) investasi adalah sebagai berikut:
An investment can be defined as the commitment of fund to one or more assets
that will be held over some future time periode. The field of investment, therefore
involves the study of the investment process. Investment is concerned with the
management of an investors wealth, which is the sun of current income and the
present value of all future income.
Sementara itu menurut Martalena dan Malinda (2011:1), Investasi merupakan
bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang
akan datang, di mana di dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga
dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.
2.1.2 Jenis-jenis Investasi
Jenis-jenis investasi menurut Martalena dan Malinda (2011:2),
Investor dapat
melakukan investasi dalam berbagai jenis aset, antara lain real assets
dan financial
assets.
Real assets
Investasi dalam bentuk nyata (dapat dilihat, diukur, disentuh). Contoh: tanah,
bangunan, emas, dan lain-lain.
|
![]() 10
Financial assets
Investasi dalam bentuk surat berharga. Financial assets yang bersifat jangka
pendek diperdagangkan di pasar uang, sedangkan yang bersifat jangka panjang
diperdagangkan di pasar modal. Contoh: commercial paper, sertifikat deposito,
saham, obligasi, reksadana.
Sedangkan menurut Salim (2010:11-279), jenis-jenis investasi yang paling
gampang dan paling aman adalah sebagai berikut:
Tabungan
Konsep tabungan tersebut sudah mendarah daging dalam kehidupan kita,
konsep tersebut mengajak kita untuk menyimpan sisa dana yang ada. Dalam hal ini,
dana yang disimpan
adalah sisa dana, berarti banyak orang yang mengatakan
bahwa tidak memiliki tabungan karena tidak memiliki sisa lagi dari
penghasilannya.
Deposito
Dalam deposito, ada beberapa komponen yang harus diperhitungkan selain
bunga, yaitu tenor waktu dan juga
penalti. Tenor merupakan jangka waktu dana
yang disimpan tidak boleh diambil, misalnya satu bulan, tiga bulan, enam bulan,
atau dua belas bulan. Selama jangka waktu tersebut, kita akan mendapatkan bunga
sesuai dengan yang dijanjikan. Jika kita terpaksa mencairkan deposito yang kita
miliki sebelum jatuh tempo, kita akan dikenai biaya penalti.
Emas
Emas merupakan logam mulia yang sangat diminati oleh banyak orang. Orang
rela mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mendapatkan logam mulia yang
memiliki beragam bentuk ini.
Investasi properti
Investasi properti
merupakan pembelian terbesar dalam hidup
seseorang.
Pertumbuhan properti jauh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan manusia
|
![]() 11
sehingga tidak mengherankan jika harganya hampir selalu naik dari
waktu ke
waktu.
Pasar uang (valuta asing)
Transaksi mata uang asing ini tidak hanya diminati oleh investor dari
Indonesia, tetapi juga oleh begitu banyak pelaku pasar di seluruh dunia. Satu negara
yang ada di belahan bumi utara memiliki perbedaan waktu
dengan negara yang
berada di belahan bumi selatan. Hal ini mengakibatkan transaksi mata uang asing
berlangsung terus-menerus selama dua puluh empat jam.
Saham
Saham adalah bentuk penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Ketika kita
memiliki saham sebuah perusahaan maka bisa dikatakan kita memiliki perusahaan
tersebut sebesar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang kita
miliki.
Reksadana
Reksadana merupakan sebuah jenis investasi yang berusaha untuk menghimpun
dana dari masyarakat. Dana-dana tersebut akan dikelola dan dikembangkan dalam
berbagai macam instrument investasi yang lainnya oleh orang-orang yang memiliki
keahlian dalam bidang tersebut.
Obligasi
Merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang bisa dipindahtangankan.
Surat ini berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa
bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
|
![]() 12
2.1.3 Tipe Investor Saat Investasi
Tipe investor tentu berbeda-beda saat melakukan investasi, profil resiko investor
menurut Malinda (2010:7) setiap orang memiliki profil resiko yang berbeda-beda,
menurut para profesional ada tiga tipe profil resiko:
Tipe konservatif: umumnya menyukai tabungan,asuransi, properti
Tipe moderat: seimbang ,umumnya menyukai, reksadana, franchise
Tipe agresif: umumnya menyukai, saham, buka usaha sendiri
Sementara profil resiko menurut Lim (2013) Three different risk profile
investors: the conservative investor, the moderate risk investor and the risk-taker.
Within these three types of offerings, there will be a conventional and a Shariah-
compliant assets option to suit different investors needs and belief.
2.1.4 Pengertian, Fungsi dan Peran Pasar Modal
Pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) Pasar modal
merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.
Menurut Widoatmodjo (2012:15). Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak,
dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang
keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun.
Sedangkan menurut jurnal ilmiah karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008):
Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang
diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat.
Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal selalu memasukkan
|
13
faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga informasi tersebut
selalu terrefleksikan pada harga yang mereka transaksikan.
Sementara itu definisi pasar modal menurut Martalena dan
Malinda (2011:2)
adalah sebagai berikut:
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksadana, instrument derivatif maupun instrument lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Mengacu pada pernyataan Martalena dan Malinda (2011) pengertian pasar modal
dapat dikemukakan sebagai
tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan
dalam bentuk surat berharga berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana,
dan efek lainnya. Ketika pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) melakukan
transaksi perdagangan dengan pihak investor yang kelebihan dana maka terjadilah
kegiatan jual-beli dipasar modal. Dana segar yang diperoleh perusahaan dari investor
akan dimanfaatkan untuk memperluas kegiatan bisnis atau memperbaiki kondisi
keuangan yang kurang sehat sehingga kegiatan usaha perusahaan dapat berjalan lancer
kembali.
Kembali menurut pernyataan Martalena dan Malinda (2011:3-12) fungsi,
manfaat dan lembaga yang berperan di pasar modal, di antaranya adalah:
1.
Fungsi ekonomi dari pasar modal
Pasar modal memiliki peranan yang penting dalam perekonomian suatu
Negara karena memiliki 4 fungsi, yaitu:
a.
Fungsi saving
Pasar modal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin
menghindari penurunan mata uang karena inflasi.
|
14
b.
Fungsi kekayaan
Masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan berinvestasi
dalam berbagai instrument pasar modal yang tidak akan mengalami
penyusutan nilai sebagaimana yang terjadi pada investasi nyata, misalnya
rumah atau perhiasan.
c.
Fungsi likuiditas
Instrumen pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan sehingga
memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya dibandingkan
rumah dan tanah.
d.
Fungsi pinjaman
Pasar modal merupakan sumber pinjaman bagi pemerintah maupun
perusahaan membiayai kegiatannya.
2.
Peran dan manfaat pasar modal:
a.
Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien.
b.
Pasar modal sebagai alternatif investasi.
c.
Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan
berprospek baik.
d.
Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan
transparan.
e.
Peningkatan aktivitas ekonomi nasional.
3.
Lembaga pasar modal:
a.
Bursa efek
b.
Perusahaan efek
c.
Penasihat investasi
d.
Lembaga kliring dan penjamin (LKP)
e.
Lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP)
f.
Perusahaan publik
g.
Reksadana
|
15
h.
Kustodian
i.
Biro administrasi efek
j.
Wali amanat
k.
Pemeringkat efek
l.
Penjamin emisi efek
m.
Perantara pedagang efek
n.
Manajer investasi
2.1.5 Pengertian Saham
Saham merupakan instrument utama yang diperdagangkan di pasar modal yang
memiliki beberapa definisi menurut para ahli diantaranya:
1.
Menurut Salim (2010:223) difinisi saham yaitu:
Saham adalah bentuk penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Ketika
kita memiliki saham sebuah perusahaan maka bisa dikatakan kita memiliki
perusahaan tersebut sebesar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar
saham yang kita miliki.
2.
Keterkaitan saham dengan perusahaan, menurut Darmadji dan Fakhruddin
(2011:5) adalah sebagai berikut:
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditamankan di perusahaan tersebut.
|
![]() 16
3.
Widoatmodjo (2012:55), secara sederhana saham dapat didefinisikan
sebagai:
Tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu
perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi
kepemilikannya yang tertera pada saham.
2.1.5.1 Jenis-jenis Saham
Secara umum ada beberapa jenis saham yang dikenal di Pasar Modal menurut
Martalena dan Malinda (2011:13), yaitu :
Saham ada 2 macam, yaitu saham biasa dan saham preferen:
Saham biasa memiliki karakteristik:
-
Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi.
-
Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
diterapkan pada rapat umum pemegang saham.
-
Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam rapat
umum pemegang saham.
-
Hak memesan efek terlebih dulu sebelum efek tersebut ditawarkan
kepada masyarakat.
Saham preferen memiliki karakteristik:
-
Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap.
-
Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan
dilikuidasi.
-
Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
2.1.5.2 Keuntungan dan Resiko Investasi pada Saham
Berikut ini adalah macam-macam keuntungan dan resiko investasi pada saham
menurut Martalena dan Malinda (2011:13-14).
|
![]() 17
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli
atau memiliki saham, yaitu:
Dividen: Merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan
berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Capital gain: Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder.
Sebagai instrument investasi, saham memiliki resiko, antara lain:
Capital loss: Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi di
mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
Resiko likuidasi: Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut
oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini, hak
klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh
kewajiban perusahaan dapat dilunasi.
2.1.6 Metode Analisis Investasi
2.1.6.1 Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi menurut Martalena dan Malinda (2011:48) adalah:
Kondisi perekonomian memengaruhi pasar dan keadaan pasar akan
memengaruhi pemodal memperkirakan perubahan perekonomian/pasar. Kondisi pasar
mencerminkan kondisi ekonomi sehingga perubahan ekonomi akan terlihat pada kondisi
pasar. Akan tetapi, kondisi pasar merupakan cerminan harapan pemodal terhadap
kondisi ekonomi yang akan datang.
Jadi analisis ekonomi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
sektor-sektor mana saja yang kontribusinya berpengaruh besar terhadap ekonomi di
|
18
suatu wilayah. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui kemampuan suatu
wilayah dalam sektor perekonomian tertentu.
2.1.6.2 Analisis Fundamental
Menurut Martalena dan Malinda (2011:47)
mengatakan bahwa Analisis
fundamental mempraktikkan harga saham di masa yang akan datang dengan
mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang memengaruhi harga saham di masa
yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental adalah
metode analisis yang dilakukan dengan data-data ekonomi dan kinerja perusahaan untuk
mencari potensi perusahaan dimasa depan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
perusahaan, seperti aktiva, laba, deviden, prospek manajemen perusahaan, sehingga
dapat mengidentifikasi saham mana saja yang memiliki prospek cerah di masa depan
atau sebaliknya dapat mengetahui saham yang kurang bagus dimasa depan.
2.1.6.3 Analisis Teknikal
Berikut ini adalah pengertian analisis teknikal menurut beberapa ahli, antara lain:
1.
Kirkpatrick dan Dahlquist (2011:9)
What is technical analysis prices are
determined by the expected of those already in the market and those
contemplating getting in.
2.
Syamsir (2008:5) Analisis teknikal dapat dikatakan sebagai sebuah analisa
tentang pergerakan harga saham yang didasarkan dari pergerakan harga
saham itu sendiri di masa yang lalu.
|
![]() 19
3.
Zhu dan Zhou (2009) pengertian analisis teknikal adalah Technical analysis
uses past prices and perhaps other past statistic to make investment decision.
Proponen of technical analysis believe that these data contain important
information about future movements of the stock market.
2.1.6.3.1 Metode Dasar Analisis Teknikal
Menurut Forextiva Group (2010) ada 3 asumsi dasar yang perlu diketahui:
1.
Market discount everything
Bahwa pasar merupakan cerminan dari segala sesuatu termasuk
pergerakan harga. Perubahan harga yang terjadi adalah hasil dari tindakan
perdagangan (pembelian atau penjualan) yang dilakukan oleh para pelaku
pasar dengan beragam latar belakang resiko, informasi, pengetahuan dan
emosi psikologi yang berbeda.
2.
Prices move in a trend
Harga cenderung bergerak ke arah yang sama seperti sebelumnya selama
beberapa periode. Pergerakan tersebut dapat naik, turun atau bergerak dalam
area tertentu (sideway) sehingga membentuk pola-pola yang dapat diketahui
analis. Analis teknikal percaya bahwa harga tidak bergerak secara acak,
sehingga dapat diperkirakan. Apabila harga suatu aset bergerak turun pada
akhir minggu ini, maka minggu depan pergerakan tersebut cenderung
berlanjut, sampai ada tanda-tanda berakhirnya penurunan muncul secara
jelas.
3.
History repeats itself
Pola-pola tertentu yang terbentuk oleh pergerakan harga yang terjadi di
masa lalu bisa terulang dan menimbulkan efek yang sama di masa depan.
Analis teknikal percaya bahwa perilaku manusia akan sama jika dihadapkan
pada situasi tertentu yang mirip dengan situasi sebelumnya sehingga
transaksi
yang didasari oleh informasi, keinginan dan emosi secara masal
cenderung akan berulang kembali.
2.1.6.3.2 Jenis-jenis Chart pada Analisis Teknikal
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli mengenai jenis-jenis chart yang telah
lama dikenal dan dipakai secara luas, diantaranya:
|
![]() 20
Menurut Salim (2010:146-148) terdapat 3 jenis chart:
1.
Line chart
adalah jenis grafik yang paling sederhana karena hanya
menyajikan data harga penutupan dalam sebuah periode yang berjalan dari
waktu ke waktu. Periode waktu tersebut
bisa kita pilih sesuai dengan apa
yang kita inginkan, yaitu satu menit, lima menit, lima belas menit, tiga puluh
menit, satu jam, satu hari, satu minggu, atau satu bulan.
2.
Bar chart
menyajikan data yang lebih lengkap dibandingkan dengan line
chart. Dalam bar chart, kita dapat melihat harga pembukaan (open), harga
penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low) dari
sebuah komoditas dalam suatu periode dari waktu ke waktu. Harga open
ditunjukkan oleh garis yang menuju ke kiri dan harga close ditunjukkan oleh
garis yang menuju ke kanan. Ujung bawah adalah harga terendah dan ujung
atas adalah harga tertinggi.
3.
Candle stick menyajikan data yang persis dengan data yang disajikan oleh
bar chart, hanya saja cara penyajiannya berbeda. Untuk saat ini, candlestick
chart
lebih banyak diminati oleh para trader karena harga naik disajikan
dalam warna yang berbeda dengan harga turun. Dengan demikian, penyajian
visual ini memudahkan kita mengamati harga.
Sedangkan menurut Kirkpatrick dan Dahlquist
(2011:16-18) ada 3 jenis chart
yang digunakan:
1.
Line charts is a line chart has price data on the vertical, or y, axis. On the
horizontal, or x, axis it has a time measure (hour, days, weeks, etc.). Simple
line charts are especially useful when studying long term trends. Because
line charts display summary statistics, they are often used when information
about several different variables is being plotted in the same graph.
Sumber: http://forexrealm.com
Gambar: 2.1 Contoh Line Chart
|
![]() 21
2.
Bar charts, a bar chart shows at least there pieces of information: the high,
the low, and the closing price for each time interval. Some bar chart also
contain a fourth piece of price information, the opening price. Each time
interval (that is, day, week, or five minutes) is represented by one bar.
Sumber: http://dealing24.com
Gambar: 2.2 Contoh Bar Chart
3.
Candlestick chart, candlestick charts are similar to bar charts in their
construction. Both charts use the high price, low price, and closing price, but
candlestick charts always include the opening price.
Sumber: http://chart-formations.com
Gambar: 2.3 Contoh Candlestick Chart
|
22
2.1.6.3.3 Sejarah dan Karateristik Candlestick Chart
Sejarah dan karakteristik candlestick
menurut Parmadita (2013) bisa dikatakan
berawal dari abad ke-16. Pada akhir tahun 1500-an hingga pertengahan tahun 1700-an,
Jepang yang memiliki 60 provinsi merupakan negara dengan jalur perniagaan yang
berkembang pesat. Antara abad ke-16 dan abad ke-17, Jepang tengah mengalami perang
dahsyat antar daimyo
(Tuan Feodal) yang saling memperebutkan wilayah kekuasaan.
Jaman ini kemudian dikenal dengan sebutan Sengoku Jidai (jaman peperangan negara).
Pada tahun 1700-an seorang pengusaha beras dari Jepang, Munehisa Homma
yang paling terkenal dalam memprediksikan pergerakan harga-harga beras pada
masanya dan masa yang belum terjadi dengan menggunakan harga-harga yang sudah
lalu.
Sebelumnya, saat tahun 1500 sampai 1600, Jepang merupakan negara yang
dipenuhi peperangan antara daimyo (yang berarti Tuan Feodal) yang satu dengan daimyo
yang lain untuk saling memperebutkan wilayah yang berdekatan. Perang ini tidak lain
karena perseturan peperangan Negara.
Kemudian hari, pada awal tahun 1600-an, muncul 3 orang Jenderal yang luar
biasa bernama Nobunaga Oda, Kideyoshi Toyotomi, dan Ieyasu Tokugawa yang
berhasil menyatukan Jepang selama 40 tahun ke depan. Prestasi dan usaha yang mereka
dapatkan tetap diperingati dalam sejarah dan adat istiadat orang Jepang.
Tahun 1755, Homma menulis buku berjudul San en Kinsen Hiroku, buku
pertama tentang psikologi pasar. Dalam buku tersebut ia menyatakan bahwa aspek
psikologis pasar penting untuk memperoleh kesuksesan dalam berbisnis dan emosi
pedagang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga beras. Kemudian metode ini di
|
![]() 23
bawa oleh orang New Jersey, Amerika bernama Steve Nison lalu populerkan di
kalangan para pedagang spekulatif, mulai dari saham hingga forex.
Sumber: http://seputarforex.com
Gambar 2.4 Badan Candlestick
Karakteristik dari candlestick adalah sebagai berikut:
1.
Candlesticks dibentuk oleh empat data harga ini: open, high, low
and close.
2.
Jika harga penutupan (close) lebih tinggi dari harga pembukaan
(open), maka candlestick akan digambarkan sebagai kotak kosong.
3.
Jika harga penutupan (close) lebih rendah dari harga pembukaan
(open), maka candlestick
akan digambarkan sebagai kotak
berwarna.
4.
Kotak candlestick disebut juga sebagai 'real body' atau badan.
5.
Garis yang ada di atas dan di bawah 'real body' disebut dengan
'shadows' atau bayangan.
|
![]() 24
6.
Ujung bagian atas dari 'shadow' disebut dengan 'high' dan
menunjukkan harga tertinggi.
7.
Ujung bagian bawah dari 'shadow' disebut dengan 'low' dan
menunjukkan harga terendah.
Badan canclestick
mempunyai ukuran badan yang berbeda-beda. Badan yang
berbentuk panjang menunjukkan tren
penjualan atau pembelian yang fluktutif, jika
badan semakin panjang maka semakin fluktuatif trennya. Sebaliknya, badan yang
berbentuk pendek lebih stabil dan menunjukkan kecilnya aktivitas pembelian atau
penjualan.
Candlestick bayangan atas dan bawah menunjukkan informasi penting tentang
suatu sesi trading. Bayangan bagian atas menunjukkan sesi perdagangan dengan harga
tinggi, sementara itu bayangan bagian bawah menunjukkan sesi perdagangan dengan
harga rendah. Candlestick dengan bayangan yang panjang menunjukkan aktivitas harga
perdagangan terjadi jauh di atas atau di bawah harga pembukaan atau penutupan.
Candlestick
dengan bayangan yang pendek menunjukkan bahwa aktivitas harga
perdagangan terjadi di dekat harga pembukaan atau penutupan.
Sumber: http://seputarforex.com
Gambar 2.5 Bayangan Candlestick
|
25
Jika candlestick memiliki bayangan atas yang panjang dan bayangan bawah yang
pendek, itu menunjukkan bahwa pembeli (buyer) berupaya masuk sehingga sempat
membuat harga naik akan tetapi kemudian diimbangi oleh datangnya penjual (seller)
yang membuat harga kembali mendekati level pembukaan. Jika candlestick
memiliki
bayangan bawah yang panjang dan bayangan atas yang pendek, itu berarti penjual
(seller) berupaya masuk ke pasar dan membuat harga sempat menurun namun kemudian
diimbangi oleh aktivitas pembeli (buyer) sehingga harga kembali naik ke level
pembukaan.
2.1.6.3.4 Trend Line, Support dan Resistance
Definisi trendline/garis trend menurut Selzer (2013) adalah sebagai berikut:
Trend lines: are established by connecting the peaks or valleys along the trend.
There are 3 different types of trend lines being external, internal & curved. Internal
trend lines connect the body of the candles; external trend lines connect the wick of the
candle. Curved trend lines are curved trends that could be connected using either the
body of the candle or the wick. Trend lines are more reliable the longer they are, the
more points on the trend line and the more sustainable the angle of the trend (a 30 to 24
degree slope is ideal).
Sedangkan menurut Syamsir (2008:10) definisi trendline/garis tren adalah
Trend atau kecenderungan pergerakan dalam satu arah, harga adalah salah satu
terminology terpenting dalam melakukan analisa teknikal, karena pada dasarnya analisa
teknikal sendiri dikembangkan atas sebuah asumsi dasar, yaitu harga bergerak dalam
sebuah kecenderungan (trend) itu sendiri.
Mengacu pada pendapat Syamsir (2008) pengertian Trendline adalah bantuan
berupa garis lurus dalam analisis teknikal yang menunjukkan ke arah mana tren pasar
sedang bergerak, bisa uptrend, downtrend dan sideway trend.
|
26
Uptrend
yaitu garis yang menunjukkan pola perdagangan sedang mengalami
kenaikan harga secara bertahap, downtrend
adalah garis yang menunjukkan pola
perdagangan sedang mengalami penurunan harga secara bertahap sedangkan sideways
trend adalah sebuah pola garis lurus horizontal yang menunjukkan pergerakan harga
tertinggi atau harga terendah hampir sama dengan sebelumnya.
Definisi support dan resistance menurut Grimes (2012:97) yaitu Support: the
price level at which a sufficient amount of demand is forthcoming to stop, and possibly
turn higher for a time, a downtrend. Resistance: the price level at which a sufficient
amount of supplay is forthcoming to stop, and possibly turn lower for a time, a uptrend
Sedangkan menurut Kirkpatrick dan Dahlquist (2011:247) adalah sebagai
berikut:
Resistance: when prices have been rising and then reverse downward, the highest
point in the rise, the peak, is referred to as a resistance point, a level at which the
advance has met with selling resistance. Support: a support point is the opposite of a
resistance point in that it is a single trought. At the support point, buyers become as
powerful or aggressive as the sellers and halt a price decline.
Lalu menurut Salim (2010:151)
Support
dan resistance
merupakan hal yang
penting dalam analisis teknikal karena hal ini akan memberikan informasi mengenai
batas atas dan batas bawah dari sebuah harga yang sedang berjalan. Support adalah batas
bawah, sedangkan resistance adalah batas atas.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Support dan Resistance adalah
garis pembatas bagian atas (resistance) dan bawah (support) yang membatasi tingkat
kekuatan penawaran dan permintaan, saat harga menyentuh garis resistance
maka
terjadilah jenuh beli (overbought) yang disebut bullish trend
sedangkan saat harga
|
27
menyentuh garis support
maka terjadilah jenuh jual (oversold) yang disebut bearish
trend.
2.1.6.3.5 Indikator Analisis Teknikal
Menurut Forex Group secara garis besar ada 3 jenis indikator yang lazim
digunakan saat analisa teknikal, diantaranya:
1.
Indikator price momentum (oscillator) adalah jenis indikator yang digunakan
untuk mengetahui saat terjadi oversold dan overbought, indikator oscillator
juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu tren masih akan
berlanjut atau mengalami titik balik / berhenti. Contohnya: stochastic
oscillator
2.
Indikator trend following
adalah indikator yang digunakan untuk
menganalisis kapan awal dan berakhirnya suatu tren berubah sehingga dapat
mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membuka dan menutup posisi
perdagangan. Contohnya: indikator parabolic SAR dan moving average
3.
Indikator
volatility
adalah suatu indikator yang digunakan untuk
mengidentifikasi sejauh mana aktifitas kekuatan pasar dilihat dari tingkat
fluktuasi harga yang terjadi di suatu periode tertentu. Pasar bisa dikatakan
mempunyai volatilitas tinggi jika perbedaan harga antara pembukaan dan
penutupan begitu tajam/fluktuatif dan sebaliknya volatilitas rendah jika
aktifitas pasar tidak menyebabkan harga pembukaan dan penutupan tidak
terlalu jauh. Contohnya: indikator bollinger bands.
|
28
2.1.6.3.6 Sejarah dan Definisi Bollinger Band
Definisi bollinger band
menurut Syamsir (2008:500) yaitu: Bollinger band
adalah sebuah metode analisis yang dikembangkan oleh John Bollinger yang dibuat
untuk membantu penggunanya membandingkan volatilitas dan harga relative dalam satu
periode analisis.
Sedangkan menurut Salim
bollinger band (2010:155-156) adalah: Bollinger
band menggunakan tiga buah garis, yaitu upper band, simple moving average, dan lower
band dengan asumsi bahwa harga akan selalu berada di dalam garis antara upper band
dan lower band. Indikator standar untuk bollinger band menggunakan periode 10.
Sejarah dan karakteristik bollinger band
menurut Parmadita (2013),
Bollinger
band merupakan salah satu indikator pada
transaksi di perdagangan berjangka. Nama
bollinger band sendiri diambil dari pembuatnya John A. Bollinger. Beliau berasal dari
Montpelier, Vermont, Amerika Serikat dan lahir pada tanggal 27 Mei 1950 (umur 63
tahun di tahun 2013). Beliau bekerja sebagai jurnalis Amerika, analis keuangan, dan
kontributor di bidang analisis teknikal serta pengembangan bollinger bands.
Bollinger meraih banyak penghargaan, di antaranya adalah: pada tahun 2005
beliau mendapat penghargaan sebagai Pasar Teknisi Asosiasi dan penghargaan untuk
kontribusi di bidang teknis analisis. Kemudian pada tahun 1995 beliau mendapat
penghargaan Lifetime San Fransisco untuk posisi dalam analisis teknis.
Asal usul indikator bollinger band
berasal pada pengalaman pribadi yang di
tuangkan pada komputer mikro di tahun 1977. Sejak saat itu, Bollinger terlibat dalam
bisnis komputer berbasis analisis teknis. Teknologi komputer memungkinkan Bollinger
|
![]() 29
untuk mengembangkan Power Group, yang di dalamnya bertugas sebagai pencatat
perkembangan tren di sektor industri. Dari sinilah awal perkembangan bollinger band
dimulai.
Pada dasarnya, indikator bollinger band digunakan pada pendeteksian tren yang
disebut volatility
(tingkat kecepatan dalam perubahan harga). Di dalam bentuk
standarnya, indikator bollinger band terdiri dari:
1.
Upper Band: garis batas atas (terbuat dari SMA + (Z x Deviations))
2.
Midle band: garis batas tengah (terbuat dari SMA)
3.
Lower Band: garis batas bawah (terbuat dari SMA - (Z x Deviations))
Z = [0,6174 x ln (period)] + 0,1046
Ketiga garis tersebut dijadikan default pada metatrader menjadi: Period 20; Shift
0; Deviations: 2.
Sumber: http://seputarforex.com
Gambar 2.6 Garis Upperband, Middleband dan Lowerband pada Bollinger Band
upperband
middleband
lowerband
|
30
Karakteristik
indikator bollinger band
termasuk dalam kategori "lagging
indicator". Dapat terlihat dari pergerakannya di masing-masing time frame (TF) yang
mengikuti candlestick. Selain itu, bollinger band punya ciri khas yang membedakannya
dari indikator lainnya, yaitu adanya garis upper dan lower sebagai penentu batas harga
dalam trend.
Rekomendasi untuk setting yang lebih bagus pada indikator bollinger band adalah:
1.
Period 15
2.
Shift 0
3.
Deviations 2
Kelebihan dari Indikator bollinger band adalah:
1.
Mendeteksi berakhirnya suatu trend
2.
Mengetahuhi terjadinya sideway trend
3.
Mendeteksi overbought
4.
Mengetahui oversold
5.
Dapat digunakan untuk melihat pola: double top, double bottom, dan
pergantian momentum.
Kekurangan dari indikator bollinger band adalah:
1.
Telat atau lambat
2.
Harga dapat bergerak melampaui garis band
2.1.6.3.7 Sejarah dan Definisi Stochastic Oscillator
Definisi stochastic oscillator menurut Syamsir (2008:334) yaitu:
Stochastic oscillator
adalah sebuah alat analisis yang pertama kali
dikembangkan oleh George C Lane pada akhir 1950an. Alat analisis ini
merupakan salah satu momentum oscillator
yang menunjukkan posisi closing
|
![]() 31
saat ini (current) secara relatif
terhadap range
transaksi dalam suatu periode
tertentu. Analisis stochastic oscillator terdiri dari dua buah garis, yaitu garis %K
dan garis %D. %K adalah garis posisi relatif serta harga closing terhadap range
harga tertinggi dan terendah dalam periode pengamatan, sedangkan %D
merupakan trigger line
yang tidak lain merupakan rata-rata bergerak sederhana
dari %K. nilai maksimal %D dan %K pada stochastic oscillator adalah 100,
sementara nilai minimalnya 0. Nilai %K dari stochastic oscillator dapat dihitung
menggunakan formulasi di bawah ini:
%K = 100 x [recentclose lowestlow(n) / highesthigh(n) lowestlow(n)]
(n) = jumlah periode
Sejarah dan definisi stochastic oscillator menurut Bursa Efek Indonesia (2012),
Stochastic oscillator memiliki sejarah panjang dalam perdagangan dan pertama kali
dipromosikan di Amerika Serikat oleh seorang Dr. George Lane yang pertama kali
mempromosikan penggunaan indikator stochastic oscillator pada tahun 1950.
Terminologi oscillator mengacu kepada sebuah lokasi harga sekuritas terkini dan
hubungannya terhadap kisaran harga pada periode tertentu. Metode ini dimanfaatkan
untuk memprediksi momen berbaliknya harga sekuritas dengan membandingkan harga
penutupan sekuritas dengan kisaran harganya. Penerapan metode ini biasanya dalam
bentuk indikator stochastic oscillator yang disediakan oleh perangkat lunak perdagangan
sekuritas yang mampu menampilkan chart.
Definisi indikator stochastic oscillator adalah sebagai berikut:
dimana nilai H merupakan harga tertinggi dan L
merupakan harga terendah pada periode n tertentu.
%D = 3 periode exponential moving average %K
|
![]() 32
Hasil perhitungan di atas memberikan kisaran antara harga tertinggi dengan
harga terendah sebuah sekuritas selama periode tertentu. Harga terkini kemudian
diekspresikan dalam bentuk persentase dalam kisaran tersebut dengan 0%
mengindikasikan nilai kisaran terendah dan 100% merupakan nilai kisaran tertinggi
dalam periode yang sedang diamati. Inti dari metode stochastic oscillator
indikator ini
berdasarkan pada pengamatan bahwa harga cenderung ditutup dekat terhadap nilai
ekstrim dalam kisaran sebelum kemudian berbalik arah.
Bagian penting dalam metode Dr. George Lane (stochastic oscillator) adalah
konvergensi atau
divergensi dari trendline yang didapatkan dari stochastic oscillator
sebagai cara untuk memprediksi pergerakan harga. Ilustrasi pemakaian indikator
stochastic oscillator pada perdagangan forex dapat dilihat dibawah:
Sumber:
Gambar 2.7 Garis %K dan %D pada Stochastic Oscillator
%K
%D
divergensi
|
33
Pada stochastic oscillator, sinyal untuk masuk atau keluar terhadap sebuah posisi
terjadi apabila tercipta konvergensi/divergensi dalam area ekstrim dengan persilangan
terjadi di sebelah kanan dari bagian terendah sebuah siklus. Trader biasanya menunggu
persilangan yang terjadi bersamaan dengan tarik-balik ekstrim pada indikator stochastic
oscillator, setelah mencapai puncak di garis %D. Bila volatilitas harga cukup tinggi,
maka exponential moving average dari %D dapat digunakan karena cenderung
memuluskan fluktuasi yang terjadi.
Pada saat terjadi uptrend, harga cenderung membentuk nilai tertinggi yang lebih
tinggi dan harga akhir biasanya akan berada dalam kisaran nilai tertinggi dalam periode
perdagangan terebut. Ketika momentum
mulai menurun harga akhir mulai bergerak
turun dari kisaran tertinggi yang menyebabkan indikator stochastic oscillator bergerak
turun pada saat atau sebelum harga tinggi terakhir.
Divergensi atau konvergensi merupakan indikasi bahwa momentum dalam pasar
mulai berubah dan titik balik harga sangat mungkin terjadi. Sebuah fenomena yang
dikenal sebagai stochastic pop pada stochastic oscillator terjadi apabila harga break
out dan terus bergerak. Kondisi ini merupakan indikasi untuk meningkatkan nilai
investasi pada sekuritas tersebut apabila pergerakan harga searah dengan posisi investasi
atau merupakan sinyal untuk keluar dari posisi apabila bertentangan dengan arah
pergerakan harga.
|
34
|