7
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1
Pengertian Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam pengembangannya,
konsep mengenai strategi terus berkembang dan setiap orang mempunyai pendapat
yang berbeda mengenai strategi. Strategi dalam suatu dunia usaha sangat diperlukan
untuk pencapaian visi dan misi yang diterapkan oleh suatu perusahaan, serta
pencapaian tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Strategi merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, perusahan
harus bisa menghadapi masalah dan hambatan yang datang dari dalam atau luar
perusahaan.
Rangkuti ( 2008 ) berpendapat bahwa strategi adalah :
Perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana
perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi
yang telah ditetapkan sebelumnya
Menurut Umar ( 2005
) dalam bukunya Strategi management in Action
mengenai strategi adalah
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental ( terus meningkat )
dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan pelanggan di masa depan.
Menurut Wheelen & Hunger ( 2001) :
|
8
Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan
keunggulan kompetitif dan menimalkan keterbatasan bersaing.
Menurut Salusu ( 2006 ), berpendapat bahwa strategi adalah :
Suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk
mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam
kondisi yang paling menguntungkan.
Menurut Porter yang dikutip dalam buku Rangkuti ( 2006 ) mengenai strategi
adalah :
Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keuntungan
bersaing
Strategi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, tanpa
suatu strategi perusahaan akan mengalami banyak sekali hambatan
hambatan
dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam menjalankan suatu usaha, pasti ada
tujuannya dan kemudian diterapkan langkah langkah agar tujuan itu tercapai.
Menurut Tjiptono ( 2004 ) istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategia (
stratos = milliter :dan age = memimpin ), artinya seni dan ilmu untuk menjadi
seorang jendral. Strategi itu bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian
dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah
daerah tertentu untuk
mencapai tujuan tertentu.
Strategi memiliki jawaban dari pihak manajemen mengenai bagaimana cara
mencapai tujuan perusahaan dan bagaimana caranya untuk mencapai misi organisasi
dan visi strategis.
Pembuatan strategi adalah tentang bagaimana mencapai target
target, bagaimana bersaing dengan para competitor, bagaimana mencapai
|
9
keunggulan bersaing yang berkepanjangan, bagaimana membuat visi strategis
manajemen sebagai suatu kenyataan bagi perusahaan.
2.2
Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi pada dasarnya bergerak dari awal, yaitu mengembangkan
kekuatan perusahaan, mengeksploitasi peluang bisnis, merumuskan,
mengimplementasikan, dan hingga yang terakhir adalah mengevaluasi hasil
keputusan bisnis tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan yang sesuai dengan visi
dan misi yang telah ditetapkan.
Dengan
adanya manajemen strategi, perusahaan mampu mengendalikan
jalannya sasaran yang dikehendaki, dan dapat mengantisipasi perubahan dalam dunia
bisnis dengan melihat faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan dan
faktor eksternal terdiri dari faktor peluang dan ancaman. Perubahaan dalam dunia
bisnis pasti terus terjadi dan organisasi yang berhasil secara efektif mengatur
perubahaan, terus menerus menyesuaikan biorasi, strategi, sistem, produk, dan
budaya mereka terhadap perubahan iklim bisnis tersebut akan dapat bertahan hidup
dalam goncangan dan berhasil dari kekuatan yang mematikan banyak pesaing.
Menurut Pearce dan Robinson ( 2001 ) definisi manajemen strategi adalah
Sekumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulasi dan
implementasi, rencana yang didesain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hariadi ( 2003 ) berpendapat Strategi manajemen adalah suatu proses yang
dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,
menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai
nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
|
10
Menurut Tunggal ( 2002 ) Manajemen strategis adalah proses perencanan,
implementasi, dan pengendalian suatu organisasi, dan juga menentukan misi dan
tujuan organisasi tersebut berkaitan dengan lingkungan eksternalnya.
2.2.1
Tahapan Dalam Manajemen Strategi
Menurut David, Fred.R. ( 2009 ) proses manajemen strategi terdiri atas tiga
tahap : perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.
1.
Perumusan Strategi
Mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan
ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan
kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi
strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
Isu-
isu perumusan strategi mencakup penetuan bisnis apa yang akan
dimasuki, bisnis apa
yang tidak akan dijalankan, bagaimana
mengalokasikan sumber daya, perlukah ekspansi atau diversifikasi
operasi dilakukan, perlukah perusahaan terjun ke pasar internasional,
perlukah merger atau penggabungan usaha dibuat, dan bagaimana
menghindari pengambilalihan yang merugikan.
2.
Penerapan Strategi
Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, motivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya,
sehingga strategi
strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan.
Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang suportif pada
strategi, penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan
ulang upaya
upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan
|
11
serta pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan
dengan kinerja organisasi.
3.
Penilaian Strategi
Tahap terakhir dalam manajemen strategi. Manajer harus tahu kapan
ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian atau evaluasi
strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini.
Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi di masa yang akan datang
karena berbagai faktor eksternal dan internal terus menerus berubah.
2.3
Pengertian Bisnis
Menurut
Hugnes dalam Sugiyono ( 2003
) menyatakan bisnis adalah suatu
kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang
dan jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan usaha ( bisnis ) yang lengkap
akan membentuk kelompok
kelompok kegiatan menurut fungsinya, sehingga
masing masing kelompok kegiatan tersebut dinamakan fungsi bisnis.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa kegiatan
bisnis itu dapat dilakukan secara individu maupun kelompok yang terorganisasi
dalam suatu institusi, dengan tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa
yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi 2
hal utama, yaitu :
1.
Proses produksi
2.
Pemasaran barang dan jasa
Jadi, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara
berkelompok maupun dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh
|
12
keuntungan dan memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, dan dari beberapa teori yang diungkapkan oleh beberapa ahli yang
menjelaskan tentang pengertian bisnis dan yang paling banyak diterapakan di
Indonesia.
2.4
Pengertian Strategi Bisnis
Strategi bisnis yang utama dalam
perusahaan adalah bagaimana membangun
dan memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan bisnis jangka panjang, adapun 5
prinsip yang harus dipenuhi antara lain:
1.
Memberikan jawaban atau reaksi atas perubahan yang sedang terjadi dalam
bidang industri perekonomian, politik, hukum dan sebagainya.
2.
Berisikan langkah langkah dan pendekatan untuk menghadapi persaingan
3.
Menciptakan kemampuan dan kesanggupan bersaing yang berkualitas
4.
Menyatakan inisiatif strategi dari tiap department fungsional
5.
Menempatkan strategi utama kegiatan operasional perusahaan
Tunggal ( 2004 ) menjelaskan bahwa strategi bisnis merupakan strategi yang
harus dijadikan landasan berfikir utama dalam pembuatan strategi teknologi
informasi karena dalam strategi tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta
target kinerja masing
masing fungsi dan struktur organisasi. Dalam strategi bisnis
ditegaskan peranan teknologi informasi yang sesuai dengan strategi perusahaan,
sehingga filosofi yang digunakan dalam pengembangan strategi teknologi informasi
harus sesuai dengan strategi bisnis tersebut.
Jadi dari beberapa pengertian teori strategi bisnis yang diungkapkan oleh
beberapa ahli yang sering diterapkan di Indonesia adalah bahwa strategi bisnis
|
13
diterapkan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang banyak dari produk
atau jasa yang diproduksi.
2.5
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
2.5.1
Pengertian Visi dan Misi
Visi dan misi merupakan dasar untuk menetapkan strategi dan rencana dalam
suatu perusahaan. Karena pada saat perusahaan mulai merasakan ancaman yang
datang perusahaan harus mencari kembali apa yang menjadi tujuannya, dimana pada
saat itu visi dan misi mempunyai peran yang sangat besar untuk mengatasi ancaman
tersebut.
Dengan pernyataan misi yang jelas dan eksplisit, memudahkan perusahaan
untuk mengambil kebijakan kebijakan dan strategi strategi yang tepat dan terarah
untuk tercapainya misi perusahaan tersebut.
Misi adalah alasan mengapa perusahaan itu
didirikan. Misi perusahaan
membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Visi dan misi memberi
para manajer kesatuan arah yang melebihi kepentingan pribadi, kepentingan sempit
dan sementara. Visi dan misi memunculkan rasa pengharapan yang sama di antara
semua tindakan dan angkatan karyawan. Visi dan misi menegaskan nilai dan tujuan
yang dapat dipahami dan diterima oleh semua pihak di luar perusahaa. Akhirnya visi
dan misi menguatkan komitmen perusahaan terhadap kegiatan yang bertanggung
jawab, yang sejalan dengan kebutuhannya untuk mempertahankan dan melindungi
klaim
klaim penting dari orang
orang dalam perusahaan, bahkan suatu
kelangsungan hidup yang tahan lama, tumbuh dan menguntungkan untuk
perusahaan.
Menurut Umar ( 2005 ) pengertian visi adalah :
|
14
Cita
cita yang ada dalam benak pendiri perusahan yang kira
kira
mewakili seluruh anggota perusahan.
Menurut David ( 2009 ) pernyataan visi untuk menjawab pertanyaan, kita
ingin menjadi seperti apa ? Mengembangkan pernyataan visi sering kali dipandang
sebagai langkah pertama dari perencanaan strategis, bahkan mendahului pembuatan
pernyataan misi.
Jadi visi adalah cita
cita, sesuatu yang didambakan untuk menjadi
kenyataan di masa yang akan datang. Pada umumnya setiap perusahaan didirikan
dengan visi untuk menjadi semakin besar di masa yang akan datang, mempunyai
banyak cabang, tersebar dibanyak tempat atau wilayah. Visi tersebut harus
diseminalisasikan kepada seluruh lapisan karyawan sehingga visi itu menjadi cita
cita bersama.
Sedangkan pengertian misi menurut Umar ( 2005 ) adalah :
Penjabaran secara tertulis mengenai visi agar misi menjadi lebih mudah
dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
Menurut David ( 2009 ) pernyataan misi adalah pernyataan tujuan yang
secara jelas membedakan satu bisnis dari perusahaan perusahaan lain yang sejenis.
Visi hanya akan menjadi angan angan apabila tidak dijabarkan. Bahkan visi
akan menjadi sebuah mimpi belaka yang tidak akan pernah menjadi kenyataan
apabila tidak dijabarkan dengan jelas dalam kalimat
kalimat sehingga dapat
dimengerti oleh setiap karyawan.
2.5.2
Fungsi Manajemen
Semua kegiatan perusahaan pasti akan melibatkan fungsi manajemen karena
dengan adanya fungsi manajemen maka perusahaan akan berusaha untuk
|
15
menyesuaikan perubahan dalam kondisi bisnis yang tidak menentu dan menciptakan
masa depan yang lebih baik sesuai dengan visi dan misi perusahan.
Menurut Robbins & Coulter dalam buku manajemen jilid 1 ( 2002 ) pengertian dari
manajemen adalah :
Proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan
kegiatan kerja agar
diselesaikan secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain.
Menurut David ( 2009 ) fungsi manajemen terdiri dari 5 fungsi yaitu :
a.
Perencanaan
Perencanaan terdiri atas semua aktivitas manajerial yang terkait dengan
persiapan di masa depan.
b.
Perorganisasian
Perorganisasian mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan
struktur tugas dan hubungan otoritas.
c.
Pemotivasian
Pemotivasian mencakup upaya-
upaya menuju pembentukan perilaku
manusia.
d.
Penempatan Staff
Aktivitas penempatan staff berpusat pada manajemen personalia atau sumber
daya manusia.
e.
Pengendalian
Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk
memastikan bahwa hasil
hasill aktualnya sejalan dengan yang
direncanakan.
|
16
2.5.3
Analisis Lingkungan
Menurut Pearce dan Robinson ( 2001 ) dalam buku manajemen strategik
menjelaskan analisis lingkungan dibedakan menjadi dua komponen utama yaitu :
Lingkungan eksternal dan Lingkungan internal.
2.5.3.1 Lingkungan Internal
Faktor internal kunci, kekuatan dan kelemahan potensial Menurut Pearce dan
Robinson ( 2001 )
a.
Pemasaran
b.
Keuangan dan Akunting
c.
Produksi, Operasi dan Teknik
d.
Personalia
e.
Manajemen Mutu
f.
Sistem Informasi
g.
Organisasi dan Manajemen Umum
2.5.3.2 Lingkungan Eksternal
Dibagi menjadi sub katergori yang berkaitan, yaitu :
a.
Lingkungan jauh, terdiri dari faktor
faktor yang bersumber dari
luar, dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu
perusahaan tertentu. Lingkungan ini memberi peluang, ancaman dan
kendala bagi perusahaan, tetapi perusahaan jarang mempunyai pengaruh
terhadap lingkungan ini. Lingkungan ini terdiri dari faktor sebagai berikut :
1.
Faktor Ekonomi
2.
Faktor Sosial
|
17
3.
Faktor Politik
4.
Faktor Teknologi
5.
Faktor Ekologi
b.
Lingkungan Industri terdiri dari :
1.
Ancaman masuknya pendatang baru
2.
Kekuatan Pemasok
3.
Kekuatan Pembeli
4.
Produk Subsitusi
5.
Persaingan ( rivalitas ) antar perusahaan
c.
Lingkungan Operasional menurut Pearce dan Robinson ( 2001 ), terdiri dari
faktor
faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk
dan jasanya secara menguntungkan. Lingkungan operasional biasanya lebih
dapat dipengaruhi atau proaktif dalam menangani. Beberapa faktor
penting
dalam lingkungan operasional, antara lain :
1.
Posisi Pesaing, menilai posisi bersaing dapat meningkatkan
kesempatan perusahaan untuk merancang strategi yang
mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan.
2.
Posisi Pelanggan, mengembangkan profil pelanggan dari calon
pelanggan perusahaan meningkatkan kemampuan para manajer untuk
merencanakan operasi startegi
untuk mengantisipasi perubahan besar
pasar, dan merealokasi sumber daya guna perubahaan pola
permintaan.
3.
Pemasok, hubungan yang dapat diandalkan antara suatu perusahaan
dan pemasoknya
sangat penting bagi kelangsungkan hidup dan
|
18
pertumbuhan jangka panjang perusahaan, perusahaan selalu
tergantung pada pemasok untuk dukungan keuangan, layanan, bahan
buku dan peralatan.
4.
Kreaditor, penilaian atas kreditor sangat penting untuk mengevaluasi
lingkungan operasional perusahaan secara akurat.
5.
Sumber daya manusia, akses perusahaan ke karyawan yang
dibutuhkan utamanya dipengaruhi oleh faktor
faktor antara lain :
Reputasi, Tingkat kesempatan kerja dan Ketersediaan.
2.6
Formulasi Strategi
2.6.1
Audit Internal
Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang/ancaman eksternal
dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan untuk menetapkan tujuan
dan
strategi (David, 2009 ).
Kekuatan internal dapat dibagi menjadi enam kategori yaitu:
1.
Kekuatan manajemen.
2.
Kekuatan pemasaran.
3.
Kekuatan keuangan/akuntansi.
4.
Kekuatan produksi/operasi.
5.
Kekuatan penelitian dan pengembangan.
6.
Kekuatan sistem informasi manajemen.
2.6.2
Audit Eksternal
Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan sebuah daftar terbatas
dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang harus
|
19
dihindarinya. Sebagaimana diisyaratkan dengan istilah terbatas, audit eksternal tidak
bertujuan mengembangkan sebuah daftar lengkap dan menyeluruh dari setiap faktor
yang dapat mempengaruhi bisnis; melainkan bertujuan mengidentifikasi variabel-
variabel penting yang menawarkan respons berupa tindakan. Perusahaan harus
mampu merespons entah secara ofensif maupun defensive terhadap berbagai factor
tersebut dengan merumuskan strategi yang bisa mengambil keuntungan dari peluang
eksternal atau yang meminimalkan dampak dari ancaman potensial. ( David, 2009 ).
Kekuatan-kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1.
Kekuatan ekonomi.
2.
Kekuatan sosial budaya, demografi, dan lingkungan.
3.
Kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum.
4.
Kekuatan teknologi.
5.
Kekuatan persaingan.
2.6.3
Model Lima Kekuatan Porter
Model lima kekuatan Porter tentang analisis kompetitif merupakan
pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam
banyak industri. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat
sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu ( David, 2009 )
1.
Persaingan Antar perusahaan saingan
Persaingan antarperusahaan saingan biasanya merupakan yang paling hebat
dari lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan dapat berhasil hanya sejauh ia menghasilkan keunggulan
kompetitif atas strategi oleh satu perusahaan bisa jadi ditanggapi dengan
|
20
langkah balasan , seperti penurunan harga, peningkatan kualitas, penambahan
fitur, penyediaan layanan, perpanjangan garansi, dan pengintensifikan iklan .
2.
Potensi Masuknya Pesaing Baru
Bila perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke suatu industri tertentu,
intensitasnya persaingan antar
perusahaan akan meningkat. Hambatan bagi
masuknya perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala
ekonomi secara tepat, kebutuhan untuk menguasai teknologi dan trik trik
praktis, kurangnya pengalaman, loyalitas konsumen yang kuat, preferensi
merek yang kuat, persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi
yang memadai, kebijakan regulatif pemerintah, kurangnya akses ke bahan
mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan
balik dari perusahaan yang diam diam berkubu, dan potensi penyaringan
pasar.
3.
Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Dibanyak industri, perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen produk
produk pengganti di industri lain. Contohnya adalah produsen wadah plastik
yang bersaing dengan produsen wadah dari kaca, kertas, timah, dan
alumunium, sedangkan perusahaan manufaktur asetaminofen yang
berkompetisi dengan perusahaan manufaktur obat pereda sakit dan sakit
kepala lain. Hadirnya produk pengganti itu meletakkan batas tertinggi laba
dan kompetisi yang lebih intens antarpesaing.
4.
Daya Tawar Pemasok
Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri,
khusunya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat
sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika peralihan ke bahan
|
![]() 21
mentah lainnya sangat tinggi. Akan menguntungkan kepentingan baik
pemasok maupun produsen untuk saling membantu dengna harga yang
masuk akal, kualitas yang baik, pengembangan layanan baru, pengiriman
yang tepat waktu dan biaya persediaan yang lebih rendah, sehingga
meningkatkan profitabilitas jangka panjang dari semua pihak yang
berkepentingan.
5.
Daya Tawar Konsumen
Ketika konsumen berkonsentrasi atau berbelanja atau membeli dalam volume
besar, daya tawar mereka dapat mempresentasikan kekuatan besar yang
mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri. Perusahaan pesaing
bisa saja menawarkan garansi yang panjang atau layanan khusus untuk
mendapatkan loyalitas konsumen manakala daya tawar konsumen sering kali
dapat menegosiasikan harga jual, cakupan garansi, dan paket
paket
aksesoris dalam pengertian luas.
Gambar 2.1 : Model Lima Kekuatan Porter
Sumber: Buku Manajemen Strategis-Konsep (David,Fred R 2009 )
|
![]() 22
2.6.4
Analisis SWOT
Menurut Rangkuti, ( 2008 ) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weakneses) dan ancaman (threats).Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan,
dengan demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang
ada saat ini.
Kekuatan ( S )
Kelemahan ( W )
Peluang ( O )
Ancaman ( T )
Gambar 2.2 : Diagram Analisis SWOT
Sumber : Buku Manajemen Strategis-Konsep (David,Fred R 2009 )
2.6.5
Perumusan Strategi yang Komperhensif
Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat di integrasikan ke
dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap:
Tahap 1 dalam kerangka kerja perumusan-strategi terdiri atas Matriks EFE,
Matriks IFE, dan Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix
CPM). Tahap ini disebut Tahap Input. Tahap ini meringkas informasi dasar
yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
|
![]() ![]() 23
Tahap 2, disebut Tahap Pencocokan, berfokus pada menciptakan alternatif
strategi yang layak dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci.
Teknik tahap 2 mencakup Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman
(Strenght-Weakness-
Opportunities-ThreatsSWOT), Matriks Evaluasi
Tindakan dan Posisi Strategi (Strategic Position and Action
)
Matriks
Internal-Eksternal (IE), dan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix).
Tahap 3, disebut Tahap Keputusan, melibatkan strategi tunggal, yaitu Matriks
Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix
QSPM). QSPM menggunakan input dari Tahap 1 untuk mengevaluasi secara
objektif alternatif-alternatif strategi yang layak dan dengan demikian
memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi spesifik. Kesembilan teknik
tercakup dalam kerangka kerja perumusan strategi membutuhkan integrasi
dari intuisi dan analisis.
Gambar 2.3 : Kerangka Perumusan Strategi Komperhensif
Sumber : Manajemen Strategis Konsep ( David, Fred R 2009 )
2.7 Penelitian Terdahulu
Dasar atau acuan yang berupa teori
teori melalui hasil berbagai penelitian
sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data
pendukung. Salah satu data pendukung yang perlu dijadikan bagaian tersendiri
TAHAP 1 : TAHAP INPUT
Matriks EFE
Matriks CPM
Matriks IFE
TAHAP 2 : TAHAP PENCOCOKAN
Matriks SWOT
Matriks IE
Matriks Strategi Besar
TAHAP 3 : TAHAP KEPUTUSAN
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif ( QSPM )
|
![]() 24
adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas
dalam penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang digunakan sebagai dasar atau
acuan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO
TAHUN
PENELITI
JUDUL
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
1
2011
K.Todd Houston,
Ph.D., CCC-SLP ;
LSLS Cert, Karen
FMuñoz, Ed.D., CCC-
A and Tamala
S.Bradham, Ph.D.,
CCC-A
Professional
Development :
Are We Meeting
the Needs of State
EHDI Programs ?
Diharapkan dengan
membangun kemitraan dan
hubungan kerjasama.
2
2011
Leung, Barbara Y P ;
Hui, Eddie C M; Jian
hui; Chen, Lin; Xu,
Wei bin
SWOT
Dimensional
Analysis For
Strategic
Planning The
Case of Overseas
Real Estate
Developers in
Guangzhou,
China
Diharapkan perencanaan
strategi dari oreDS harus
diarakahkan untuk
menyiapkan tim manajemen
lokal sendiri yang memahami
kondisi pasar.
Sumber : Peneliti
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() 25
2.8
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.4 : Kerangka Pemikiran
Sumber : Peneliti
Opportunities
Threat
PT Sekarguna Medika
Strenght
Weakness
Analisis Lingkungan
Internal ( IFE )
Matriks CPM
Analisis Lingkungan
Eksternal ( EFE )
Matriks SWOT Matriks IE
Matriks
Strategi Besar
QSPM
Rekomendasi
Strategi Bisnis
|