7
Bab 2
Landasan Teori
2.1 Sinonim dan Sinonimi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna dari kata sinonim adalah
bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain.
Sedangkan makna sinonimi adalah hubungan antara bentuk bahasa yg mirip atau
sama maknanya.
Jos Daniel Parera
(2004:61-65)
mengungkapkan bahwa terdapat postulat yang
menyatakan bahwa dua kata yang dapat bergantian dalam pemakaian tanpa
menimbulkan perbedaan rujukan abik real maupun mental disebut bersinonim.
Sedangkan, sinonimi digunakan untuk membedakan dengan benar makna-makna
kata yang sama, mirip sama, dan penggunaan makna kata-kata tersebut oleh pemakai
bahasa khususnya para pengarang dan penulis pada umumnya. Sinonimi termasuk
dalam analisis semantik walaupun dikatakan tidak terdapat dua kata yang maknanya
memang merujuk kepada ide atau referen yang sama persis. Akan tetapi, dalam
pemakaian bahasa sering dijumpai juga keinginan pemakai bahasa untuk mengganti
satu kata dengan kata lain yang kurang lebih maknanya sama sebagai variasi atau
juga sebagai ciri kebebasan berbahasa. Jika rujukannya sama persis disebut dengan
sinonimi utuh. Jika hanya sebagian disebut juga sinonimi parsial atau semu. Contoh:
jalan besar dan jalan raya, koran dan surat kabar.
|
8
Menurut Niimura Izuru (1998), definsi
ruigigo (sinonim) adalah
????????????????.
Terjemahan:
Sinonim adalah kata-kata yang sama maknanya.
2.2 Verba
Dalam bahasa Jepang ada kata yang mengalami perubahan bentuk disebut yougen.
Sedangkan ada kata yang tidak mengalami perubahan bentuk disebut taigen. Yougen
terdiri dari verba (doushi), kopula (jodoushi) dan adjektiva (keiyoushi).
Definisi Verba:
Masuoka (1993:12),
definsi
doushi adalah
??
???
?
???
?????
?
??
????
??
??
????
?
??
????
?
?
????
????
? ?
??
??
??
?
???
??
?
??
?
?
?
??
??
??
????
????????
Terjemahan:
Sifat dasar kata kerja adalah
berfungsi sebagai
predikat,
dan
mempunyai
penggunaan yang berbeda di dalam kalimat.
Oxford advanced learners dictionary, 7th edition menyatakan bahwa verba atau
doushi adalah a word or a group of words that expresses an action, an event, or a
state.
|
![]() 9
Terjemahan:
sebuah kata atau
kumpulan kata yang mengekspresikan suatu keadaan, kejadian
ataupun keberadaan.
2.2.1 Perubahan bentuk verba:
Verba dalam bahasa Jepang dalam bentuk kamus berdasarkan pada perubahannya
digolongkan dalam tiga kelompok:
1.
Yodan (consonant-stem)
Semua kata kerja yang tidak termasuk dalam irregular
atau ichidan
ada di
dalam kategori ini. Didalam kamus, kata kerja yodan
memiliki satu akhirnya
dari sembilan silabel yaitu u, - tsu, -tu, -ku, -gu, -su, -nu, -mu, atau bu.kata
kerja Yodan
yang berakhiran dengan silabel u di dalam kamus (contoh: kau)
disebut juga dengan u-verbs, kata kerja yang berakhiran ku (contoh: aruku)
disebut dengan ku-verbs, dan sebagainya.
Contoh:
Korobu (jatuh)
Kiku (mendengar)
2.
Ichidan (vowel-stem)
Di dalam kamus bahasa Jepang, kata kerja ichidan semuanya berakhiran iru
atau eru. Jika berakhiran suara [e-ru] disebut dengan kami
ichidan doushi
atau berakhiran suara [i-ru] disebut dengan shimo ichidan
Contoh:
Ageru (raise, lift up; give)
Deru (leave, exit, go out)
|
![]() 10
3.
Irregular
Hanya ada dua kata kerja irregular di dalam bahasa Jepang yaitu:
Kuru (datang)
Suru (melakukan)
Suru sering terjadi dalam kata kerja dua
kata seperti benkyou suru (belajar)
dan unten suru (menyetir). Dan juga, sering kali sebuah frasa yang langsung
meliputi sebuah objek akan diperlakukan sebagai kata kerja dua kata, dengan
menaruh kata kerja wo seperti denwa wo suru (menelepon) dan kaimono wo
suru (berbelanja)
Perubahan bentuk kata disebut katsuyou
(konjugasi). Konjugasi verba bahasa
Jepang secara garis besarnya ada enam macam sebagai berikut:
a.
Mizenkei
(
?????
), yaitu perubahan bentuk verba yang di dalamnya
mencakup bentuk menyangkal (bentuk NAI), bentuk maksud (bentuk
OU/YOU), bentuk pasif (RERU) dan bentuk menyuruh (SERU).
b.
Renyoukei
(??????), yaitu perubahan bentuk verba yang mencakup
bentuk sopan (bentuk MASU), bentuk sambung (bentuk TE), dan bentuk
lampau (TA).
c.
Shuushikei (
??????
), yaitu verba bentuk kamus atau yang digunakan
di akhir kalimat.
d.
Rentaikei
(??????), yaitu verba (bentuk kamus) yang digunakan
sebagai modifikator.
e.
Kateikei (?????), yaitu perubahan verba ke dalam bentu pengandaian
|
![]() 11
(bentuk BA).
f.
Meireikei (??????), yaitu perubahan verba ke dalam bentuk perintah.
2.3 Pengertian Taoreru, Ochiru dan Korobu
Penulis akan menjelaskan mengenai arti dari Ochiru, Korobu, dan Taoreru yang
penulis ambil dari beberapa sumber. Tampak seperti tabel dibawah ini:
???
(Ochiru)
Teori
Deskripsi
?? ?
(1998)
????????????????????
??
Adanya perpindahan tempat secara tiba-tiba dari atas ke bawah.
????
(1997)
(
????
)
???
?>
???(??)????????
?????????????????????
(dari mana) ke mana -> [
Kehilangan tumpuan/pegangan] berpindahnya tempat menuju ke
bawah karena kehilangan bobot diri.
??????
(1999)
?????????????????????????
Berpindahnya tumpuan orang atau benda dari tempat yang tinggi
ketempat yang rendah. Jatuh ke bawah.
???
(2004)
?????????????????????????
[kegiatan yang spontan] berpindah secara tiba-tiba dari atas ke
bawah.
Goo jisho
?????????????????
??
Gerakan berpindah secara tiba-tiba dan spontan dari atas ke bawah.
|
![]() 12
?????
(2002)
???????????????????????????
???
[kekuatan natural] berpindahnya tempat dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah.
Tabel 2.4.1 Teori Ochiru
Untuk lebih jelasnya, penulis akan memberikan gambar mengenai Ochiru sesuai
dengan yang tampak dibawah ini:
Gambar 2.4.1 Ochiru
Benda jatuh dari atas ke bawah
|
![]() 13
Gambar 2.4.2
Orang jatuh dari atas ke bawah
??
(Korobu)
Teori
Deskripsi
?? ?
(1998)
???????????????????
Berguling-guling.
????
(1997)
???????????????????????????
??
Jatuh kehilangan keseimbangan karena terpeleset dan terdorong.
??????
(1999)
??????
Orang jatuh.
???
(2004)
?????????·?????
Tergeletak. Bergulig-guling. Jatuh terguling-guling.
|
![]() 14
Goo jisho
?????????????
Jatuh kehilangan keseimbangan tubuh.
Miura Akira
(2011)
its used only for animate beings that are in motion. Example:
running, walking, etc.
Hanya digunakan untuk benda hidup yang sedang dalam kondisi
bergerak seperti lari, jalan, dan lain-lain.
?????
(2002)
??????????????????????????
??
Benda bulat yang berguling-guling. Tergeletak karena kehilangan
stabilitas.
Tabel 2.4.2 Teori Korobu
Untuk lebih jelasnya, penulis akan memberikan gambar mengenai korobu sesuai
dengan yang tampak dibawah ini:
Gambar 2.4.3
Orang yang sedang dalam kondisi bergerak, jatuh karena terpeleset
|
![]() 15
Gambar 2.4.4
Orang yang sedang dalam kondisi bergerak, kemudian ada tenaga dari luar (seperti
terdorong) yang mengenai orang itu, kemudian orang itu terjatuh.
Gambar 2.4.5
Orang yang sedang dalam kondisi bergerak, jatuh terguling-guling karena tersandung
|
![]() 16
???
(Taoreru)
Teori
Deskripsi
?? ?
(1998)
?????????????
Orang yang sedang berdiri atau benda yang berdiri tegak menjadi
tergeletak.
????
(1997)
????????
(
???????????????
)
???
?????????????????(?????????
????)????????????????
Orang yang sedang berdiri atau benda yang berdiri tegak menjadi
tergeletak(tidak dapat berdiri). Karena ditambahkan tenaga yang
kuat dari luar, (kehilangan kekuatan penyokong dari dalam),
kondisi menjadi kehilangan kemampuan berdiri.
??????
(1999)
???????????????????????????
??
|
![]() 17
Tergeletak karena tidak dapat mempertahankan kondisi berdiri.
Terbaring karena sakit.
???
(2004)
??????????????????????????
??
Orang yang sedang berdiri atau benda yang berdiri tegak menjadi
tergeletak. Karena sakit, menjadi tidak dapat beraktivitas.
Goo jisho
?????????????????????
?
?????
?????????????????
Tergeletak karena tidak dapat mempertahankan kondisi dalam
keadaan diri. Kehilangan kekuatan yang menyokong, dan terjatuh.
Akira Miura
(2011)
Taoreru can be used for either animate beings that are standing or
inanimante objects.
Taoreru dapat digunakan untuk makhluk hidup yang sedang berdiri
ataupun untuk benda mati.
?????
(2002)
????????????????????????
Benda yang berdiri menjadi terbaring karena kehilangan
kekuatannya sendiri.
Tabel 2.4.3 Teori Taoreru
Untuk lebih jelasnya, penulis akan memberikan gambar mengenai taoreru sesuai
dengan yang tampak dibawah ini:
|
![]() 18
Gambar 2.4.6
Orang atau benda dari posisi berdiri/tegak, jatuh tergeletak.
Gambar 2.4.7
Orang yang sedang berdiri terdiam, terjatuh atau tergeletak karena sakit atau
kehilangan kekuatan tubuh.
|
![]() 19
Gambar 2.4.8
Benda yang berdiri tegak, lalu ada tenaga dari luar yang mengenai benda tersebut
sampai terjatuh (contoh: gempa)
|