Start Back Next End
  
8
Tidak seperti huruf alphabet, huruf-huruf Jepang seperti hiragana, katakana,
dan kanji terbentuk dari beberapa garis dan coretan. Pada tingkatan basic, pemelajar
akan memperlajari penulisan kanji
sederhana seperti perhitungan (satu; ichi???,
dua; ni
???, tiga; san
???, empat; yon
???
dan seterusnya), bulan; tsuki
???, matahari; hi
???, atau mengenai anggota tubuh (mata; me???,
telinga; mimi???, tangan; te???, kaki; ashi
???, dan sebagainya).
Kanji
sendiri memliki beberapa unsur, seperti unsur dasar pembentukan
maupun tata cara
penulisan. Berikut ini adalah penjabaran mengenai unsur kanji; bushu, hitsujun dan
kakusuu.
2.1.1
Naritachi (????)
Kanji-kanji
yang ada dipakai oleh masyarakat tidak tebentuk begitu saja,
kanji-kanji tersebut disusun berdasarkan arti dan bentuknya. Dari hal tersebut muncul
istilah ”rikusho”
sebagai prinsip pembentukan dan penggunaan kanji. Menurut
Shimura (1990:
34), rikusho
diklasifikasikan menjadi 6 bagian yaitu shookei, shiji,
kai’i, keisei, tenchuu dan kasha. Dimana shookei, shiji, kai’i dan keisei
menunjukan
pembentukan atau cara-cara penciptaan sebuah kanji, sedangkan tenchuu dan kasha
menunjukan pemakaian kanji. Pembentukan kanji
tersebut dikenal dengan istilah
naritachi (????). Pada penelitian ini, penulis hanya akan menggunakan konsep
pembentukan kanji (naritachi) dari konsep rikusho.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter